LAPORAN PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN KEMASYARAKATAN PDGK 4306 KEGIATAN KEPEMUDAAN PEMBUATAN KERIPIK PISANG DI DESA SENTEBANG KECAMATAN JAWAI
OLEH : NAMA
: DENY RISWANDA
NIM
: 825214533
POKJAR
: SAMBAS
SEMESTER
: VII ( TUJUH )
PROGRAM STUDI : S1 PGSD PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PONTIANAK 2018
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
: DENY RISWANDA
NIM
: 825214533
Program Studi
: S1 PGSD
Pokjar
: Sambas
UPBJJ-UT
: Pontianak
Laporan ini diterima dan disahkan oleh Tutor Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan / PDGK 4306 pada : Hari
:
Tanggal
:
Sambas,
Mei 2018
Tutor Pembimbing,
Mahasiswa,
SUDARMI, S.Pd NIP. 19680320 198902 1 004
DENY RISWANDA NIM. 825214533
Mengetahui
Plt. Kepala UPT, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawai
Kepala Desa Sentebang Kec. Jawai,
MAHRUS, S.Pd NIP. 19600324 198009 1 001
JOHANES H. DJUHDI NIP. 19600324 198009 1 001
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Program Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan dalam kegiatan Pelatihan Pembuatan Kripik Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas. Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Sudarmi, S.Pd selaku tutor Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan; 2. Kades Desa Sentebang Kecamatan Jawai; 3. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan kegiatan ini. Akhirnya walaupun dalam penulisan laporan kegiatan Pelatihan Pembuatan Kripik di Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas ini kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari masih banyak kekurangan dalam berbagai hal. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Sambas,
Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Rumusan Hasil Kegiatan Secara Umum
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 2. Materi Pelatihan/Kegiatan 3. Strategi dan Deskripsi jalannya Kegiatan BAB III TEMUAN DAN HASIL 1. Temuan dan Hasil Evaluasi Proses 2. Temuan dan Hasil Evaluasi Produk 3. Pembahasan 4. Gambaran Keaktifan Para Pemuda Binaan BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan 2. Saran 3. Tindak Lanjut LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENDAHULUAN BAB I
A. Latar Belakang
Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka adalah penerus bangsa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini dan yang akan memberikan warna bagi masa depan bangsa Indonesia. Namun saat ini tingkat pengangguran di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran kelompok usia produktif ini mencapai 60,5 persen dari jumlah pemuda yang ada. Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah yang tepat, angka pengangguran ini akan terus meningkat dan akan menjadi sumber persoalan sosial di masyarakat, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Hal ini tidak saja merugikan diri mereka sendiri tetapi juga orang lain, selain itu citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional juga dipertaruhkan. Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari banyaknya jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Namun selama ini peran Lembaga Kepemudaan belum dapat berperan aktif dan belum menampakkan hasil yang nyata dalam pembangunan, padahal pemuda adalah generasi penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya yang produktif. Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan agar termotivasi untuk maju. Program-program yang dapat diciptakan guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa keterampilan, kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Dengan adanya Kegiatan Kepemudaan ini diharapkan para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Dengan melihat potensi para pemuda di Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas, maka kami akan mengadakan pembinaan kepemudaan melalui pelatihan membuat keripik pisang, yang bertujuan untuk mengoptimalkan lembaga kepemudaan yang ada di Desa Sentebang Kecamatan Jawai, karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat memanfaatkan sumber daya yang ada menjadi usaha yang berkontribusi di Desa Sentebang Kecamatan Jawai. B.
Tujuan Belajar
1. Agar pemuda binaan memiliki keterampilan dasar yang bernilai jual dalam membuat keripik pisang. 2. Agar pemuda binaan memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang pembuatan keripik pisang. 3. Agar pemuda binaan dapat meningkatkan kreatifitas dan berperan aktifikut berkontribusi langsung dalam perdagangan.
C. Manfaat
Dengan adanya program pembinaan dan pelatihan membuat keripik pisang para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan dapat berkontribusi secara aktif dalam bidang perdagangan di Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas.
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM A.
1.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan Program Pelatihan Tempat kegiatan pelatihan pembuatan keripik pisang dilaksanakan di Dusun
Sentebang Utara Desa Sentebang Kecamatan Jawai. 2.
Waktu Pelaksanaan Program Pelatihan Selasa, 12 Mei 2018
B.
Materi Pelatihan/Kegiatan
Materi kegiatan pembinaan program pembinaan kepemudaan adalah keterampilan membuat keripik dari bahan dasar pisang. Keripik yang akan dibuat adalah keripik pisang dengan dua rasa yaitu keripik pisang rasa asin dan keripik pisang rasa pedas. Keripik pisang yang dibuat menggunakan bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet . Adapun bahan bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut : 1.
Bahan Utama
2.
3.
Pisang Bahan Penunjang
Minyak goreng
Air
Bumbu – Bumbu
Bawang Putih
Garam
Gula merah
Penyedap rasa
Cabe
ketumbar
Asam
4.
Alat – Alat
Kompor
Wajan
Ember
Pisau
Pasah pisang
Sutil
Serok/pengankat gorengan
Plastik pembungkus
Tali rafia
Lampu teplek
5.
Langkah – Langkah Pembuatan Keripik Berbahan Dasar Pisang
Keripik Pisang rasa asin Pertama – tama siapkan bahan yang telah ditentukan.
Pisahkan daging buah dengan kulit pisang.
Carmpur air dengan bumbu yang sudah dihaluskan(ketumbar, garam dan bawang).
Cuci daging pisang dengan air yang sudah disiapkan di ember.
Pasah daging pisang yang sudah ditiriskan.
Goreng pisang yang sudah dipasah dengan minyak yang sudah dipanaskan.
Taburkan bumbu yang sudah dibuat kedalam wajan secukupnya.
Keripik yang telah di goreng siap di kemas dalam plastik .
Satukan bungkusan keripik yang telah direkatkan dengan lampu teplek dengan tali rafia.
Jadilah keripik pisang rasa asin yang siap dikomsumsi dan didipasarkan. Keripik Pisang rasa pedas Pertama – tama siapkan bahan yang telah ditentukan.
Pisahkan daging buah dengan kulit pisang.
Cuci daging pisang dengan air yang sudah disiapkan di ember.
Pasah daging pisang yang sudah ditiriskan.
Goreng pisang yang sudah dipasah dengan minyak yang sudah dipanaskan.
Haluskan bumbu( cabe, garam, asam dan bawang).
Tumis bumbu dan campurkan gula merah hingga masak.
Campur dan ratakan bumbu pedas pada keripik yang sudah digoreng secara merata.
Kemas dalam plastik dan satukan bungkusan keripik yang sudah direkatkan dengan tali rafia.
C.
Jadilah keripik pisang rasa pedas yang siap dikonsumsi dan dipasarkan.
Rincian Biaya Pengeluaran Dalam Pembuatan Keripik Pisang No
Bahan
Banyak
Harga Satuan
Jumlah
1
Pisang
30 Kg
500,-
15.000,-
2
Minyak
3 Ltr
12.000,-
36.000,-
3
Gula Merah
0,4 Kg
4
Cabe
0,2 Kg
5
Asam
0,1 Kg
500,-
6
Garam
2 Sdm
500,-
7
Penyedap Rasa
20 Gram
500,-
8
Ketumbar
10 Gram
500,-
9
Bawang Putih
500 Gram
2.000,-
10
Plastik
1 pcs
7.000,-
Jumlah
5.000,15.000,-
3.000,-
70.000,-
D.
Strategi dan Deskripsi jalannya Kegiatan
1.
Strategi Kegiatan
A.
Pengamatan Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh
pemuda di lingkungan sekitar, hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para pemuda kurang memanfaatkan waktu dan potensinya untuk kegiatan kewirausahaan. B.
Penentuan Masalah Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian pemuda
kurang memanfaatkan potensi kewirausahaan mereka, maka dilakukan pembinaan kegiatan yang dapat menjadi bekal berwirausaha. C.
Penentuan Pemuda Binaan Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di
lingkungan sekitar penulis, hal itu untuk memudahkan hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan. D.
Pemilihan Kegiatan Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan, dan
didapat kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan keripik pisang karena bahan baku yang digunakan mudah didapatkan. Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku, artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan pembinaan. E.
Tindak lanjut
Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini. 2.
Deskripsi Jalannya Kegiatan
Pada tahap pra kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 9 – 15 April 2018 Pada tanggal 9 - 10 April 2018 penulis mengadakan pengamatan dilingkungan sekitar dengan hasil bahwa sebagian dari mereka melakukan kegiatan yang
kurang bermanfaat dan pemuda kurang memanfaatkan potensi mereka di bidang kewirausahaan. Tanggal 15 April 2018 penulis menentukan tujuh pemuda binaan yang ada di
lingkungan sekitar. Tanggal 16–21 April 2018 melakukan kegiatan :
Mengadakan kunjungan kepada 7 pemuda binaan
Menjelaskan tujuan kegiatan pembinaan
Meminta kesediaan 7 pemuda binaan untuk mengikuti kegiatan pembinaan. 1. Tahap pelaksanaan dilaksanakan yaitu pada tanggal 16 April 2018 – 21 April 2018 No
Pertemuan
Hari/Tanggal Pelaksanaan
Materi Program
Pembekalan materi 1
I
Senin/16 April 2018
pembuatan kripik kepada 7 pemuda binaan Persiapan bahan
2
II
Selasa/17 April 2018
komposisi kripik dan alat yang digunakan Melaksanakan kegiatan
3
III
Rabu/18 April 2018
membuat kripik sampai tahap penggorengan Melaksanakan kegiatan
4
IV
Kamis/19 April 2018
pembinaan pada tahap pengemasan
5
V
Jum’at/20 April 2018
Sosialisasi kripik pisang ke lingkungan sekitar Evaluasi hasil kegiatan
6
VI
Sabtu/21 April 2018
pelatihan pembuatan kripik
BAB III TEMUAN DAN HASIL
1.
Temuan dan Hasil Evaluasi Proses
Untuk membuat keripik yang berbahan dasar pisang diperlukan proses yang memerlukan beberapa tahap dan tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pembinaan, karena proses pembuatan krupuk memiliki beberapa tahapan – tahapan. Tahapan pembuatan keripik dimulai dari pengupasan kulit pisang, pencucian daging buah, pemasahan/pengirisan daging pisang secara tipis, penggorengan, pemberian bumbu dan pengemasan keripik. Pada tahap penggorengan diperlukan waktu yang lama, karena daging pisang banyak mengandung kadar air. Sehingga untuk menyelesaikan tahap penggorengan memakan waktu yang lama dan dilakukan 1 kali pertemuan. 2.
Temuan dan Hasil Evaluasi Produk
Hasil pelaksanaan kegiatan secara umum sudah berhasil dengan baik dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, meskipun dalam bidang pemasaran masih mengalami kendala dikarenakan belum dapat memasarkan produk secara maksimal. 3.
Pembahasan
Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi dengan berbagai macam produk makanan, dan tidak jarang makanan – makanan yang kita temui banyak mengandung bahan – bahan yang tidak baik untuk kesehatan. Khususnya untuk anak
– anak yang lebih suka mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet. Salah satu cara untuk menanggulangi kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet, penulis berinovasi membuat makanan ringan yang sehat, yang tidak mengandung bahan pengawet dan akan disukai oleh semua kalangan. Indonesia terkenal dengan makanan tradisional, salah satunya adalah keripik, namun keripik yang akan dibuat adalah keripik sehat karena berbahan dasar pisang dan menggunakan bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet. Keripik yang berbahan dasar pisang serta campuran dari bumbu – bumbu alami mengandung nilai gizi dan menyehatkan,karena tidak menggandung bahan pengawet.
Dari hasil pembuatan keripik ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, karena
keripik
perbungkus modal
ini
sangat
diminati
oleh
masyarakat.
Dengan
penjualan
Rp 1000,00, maka sangat terjangkau oleh semua kalangan. Dan dari Rp 70.000,00 dapat dihasilkan 150 bungkus keripik, dan apabila dijual
dengan harga Rp 1000,00 per bungkus, maka hasil uang yang akan didapatkan Rp150.000,00. Laba yang didapatkan Rp 80.000,00. Keripik yang penulis buat dikemas dengan ukuran kecil dan ringan sehingga dapat dibawa kemana saja. Namun dalam kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan keripik ini pun mengalami beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para pemuda antara lain keripik hanya dipasarkan di Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas karena masih terbatasnya keripik yang dihasilkan, penggunaan label, belum ada upaya mempromosikan keripik ke daerah lain, belum adanya upaya pengemasan yang lebih menarik minat pembeli dan belum dilakukan kerja sama dengan pihak – pihak terkait yang dapat membantu upaya pemasaran keripik. 4.
Gambaran Keaktifan Para Pemuda Binaan
Pada saat identifikasi dan sosialisasi para pemuda sangat antusias dengan program yang di tawarkan dan memberikan respon positif untuk mengikuti pembinaan. Pada saat pelaksanaan program para pemuda binaan sangat bersemangat dan antusias merespon semua petunjuk dan cara – cara pembuatan keripik. Para pemuda binaan sangat terampil mempraktikkan kegiatan membuat keripik, mereka saling bekerja sama sehingga meskipun ada kendala – kendala yang dihadapi dapat diatasi dengan baik sehingga proses kegiatan berlangsung secara lancar. Para pemuda binaan bertanggung jawab atas semua pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
BAB IV PENUTUP
1.
Kesimpulan
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat melalui beberapa macam kegiatan seperti diadakannya kegiatan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di lingkungan masyarakat. Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan peluang usaha baru dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi semua kebutuhan hidup. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan persoalan sosial di masyarakat, melalui program pelatihan kepemudaan. Melalui kagiatan pembinaan pembuatan keripik yang di lakukan bersama dengan pemuda binaan yang ada di Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas diharapkan bisa dijadikan suatu contoh dalam program pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan pembinaan tersebut dapat menambah pengetahuan dan keterampilan para pemuda binaan. .Kegiatan pembinaan pembuatan keripik ini dapat dipraktekan oleh pemuda binaan dan masyarakat secara langsung karena proses pembuatan keripik ini cukup mudah dan prospek kedepannya pun dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. 2.
Saran
Kegiatan pembinaan pembuatan keripik dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar atas dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pihak pemerintah desa setempat diharapkan lebih mendukung terhadap kegiatan pembinaan seperti ini dan dapat menjadikan kegiatan pembinaan seperti ini sebagai salah satu dari program pemerintah desa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakatnya, kegiatan pembinaan ini juga bisa dijadikan sebagai modal pengetahuan dan keterampilan untuk membuka usaha baru.
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih banyak kekurangan, seperti tidak pernah diadakan kegiatan penyuluhan dari pemerintah desa, minimalnya dana yang tersedia, dan banyak masyarakat yang masih belum mengerti tentang nilai-nilai positif dari diadakannya kegiatan pembinaan ini. Semoga saran ini dapat di realisasikan pada kegiatan pembinaan di waktu yang akan datang. 3.
Tindak Lanjut
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa bangga dan bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali pengetahuan dan keterampilan kepada pemuda binaan khususnya dan masyarakat umumnya. Kegiatan pembinaan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga tentunya bagi mahasiswa sebagai pelaksana. Selanjutnya sebagai tindak lanjut kami mengadakan program pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan supaya pemuda binaan yang sudah mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, supaya kelak bisa menjadi salah satu pengusaha keripik yang sukses dan mempunyai masa depan yang lebih cerah. Semoga segala upaya yang sudah kami terapkan dapat bermanfaat. Amin Ya Robbal Alamin.
FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN KEPEMUDAAN
NAMA
: DENY RISWANDA
NIM
: 825214533
POKJAR
: SAMBAS
UPBJJ-UT
: PONTIANAK
1. DAFTAR PEMUDA BINAAN N
Nama
o
Pemuda
Identitas L/P
Usia
Minat
Pendidikan
WB
Cita-cita
Buat 1
Imam
L
17
SMA
Kripik
Pengusaha
Buat 2
Uray Dedi
L
18
SMA
Kripik
Guru
Buat 3
Midun
L
16
SMA
Kripik
Polisi
Buat 4
Baihaqi
L
14
SMP
Nur 5
Kholifah
Kripik
Pengusaha
Buat P
14
SMP
Kripik
Pengusaha
Buat 6
Iin Farlina
P
13
SMP
Kripik
Guru
Buat 7
Intan
P
14
SMP
Kripik
Guru
DAFTAR HADIR KEGIATAN PEMBINAAN PEMBUATAN KERIPIK
Nama
: Deny Riswanda
NIM
: 825214533
No
Nama
I
II
III
IV
V
VI
Keterangan
1
Imam
√
√
√
√
√
√
Aktif
2
Uray Dedi
√
√
√
√
√
√
Aktif
3
Midun
√
√
√
√
√
√
Aktif
4
Baihaqi
√
√
√
√
√
√
Aktif
5
Nur Kholifah
√
√
√
√
√
√
Aktif
6
Iin Farlina
√
√
√
√
√
√
Aktif
7
Intan
√
√
√
√
√
√
Aktif
Mahasiswa,
DENY RISWANDA NIM. 825214533