Proposal Penelitian Tindakan Kelas SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto ii
Laporan Program Pengelolaan Pembelajaran di SMKN 1 Jetis Mojokerto iii
Laporan Program Pengelolaan Pembelajaran di SMKNegeri1 Jetis Mojokerto 62 dari 94 halaman
LAPORAN KEGIATAN
PROGRAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (PPP)
DI SMK NEGERI 1 JETIS KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO
Disusun Oleh:
MOH. ALI FAUZI (14050514061)
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu ini disusun oleh :
Nama : Moh. Ali Fauzi
NIM : 14050514061
Jurusan : Teknik Elektro / S-1 Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas : Fakultas Teknik
Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan
sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP)
Surabaya, 4 September 2017
Penulis, Moh. Ali FauziNIM. 14050514061Mengetahui, Guru Pamong TEIAgus Hariyanto, ST.NIP. 19801003 201001 1 010
Penulis,
Moh. Ali Fauzi
NIM. 14050514061
Mengetahui,
Guru Pamong TEI
Agus Hariyanto, ST.
NIP. 19801003 201001 1 010
Menyetujui,
Dosen Pembimbing LapanganSMK Negeri 1 Jetis MojokertoDr. Erman, M. PdNIP. 197106051999031002Kepala SMK Negeri 1 JetisKabupaten MojokertoDrs. Ladi, MMNIP. 19650915 198903 1 013
Dosen Pembimbing Lapangan
SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto
Dr. Erman, M. Pd
NIP. 197106051999031002
Kepala SMK Negeri 1 Jetis
Kabupaten Mojokerto
Drs. Ladi, MM
NIP. 19650915 198903 1 013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu sebagai prasyarat kelulusan mata kuliah Program Pengelolaan Pendidikan (PPP). Tak lupa shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW karena berkat Beliaulah cahaya keimanan dan keilmuan dapat sampai ke umatnya hingga hari ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini dapat selesai bukan semata-mata karya mandiri, melainkan atas bantuan banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung ikut terlibat dalam penulisan ini. Perkenankanlah dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak – pihak yang telah banyak membantu dalam rangka penulisan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Kedua Orang Tua yang telah memberikan do'a serta semangat dan dorongan.
Dr. Erman, S. Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan kegiatan Program Pengalaman Lapangan - Program Pengelolaan Pembelajaran (PPL - PPP) di SMKNegeri 1Jetis.
Drs. Ladi, MM, selaku SMKNegeri 1Jetis Mojokerto.
Bapak Agus Hidayat, S.Pd., selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Teknik Elektronika Industri SMKNegeri 1Jetis Mojokerto.
Guru – guru beserta staf Tata Usaha di SMKNegeri 1Jetis Mojokerto
Rekan-rekan PPL – PPP di SMKNegeri 1Jetis Mojokerto
Seluruh siswa-siswi SMKNegeri 1Jetis Mojokerto
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua. Amin.
Surabaya, 4September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II KEGIATAN AKADEMIK 11
BAB III KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI 23
BAB IV KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER 25
BAB V KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA 27
LAMPIRAN 1: DOKUMENTASI KEGIATAN BELAJAR 30
LAMPIRAN 2: DOKUMENTASI KEGIATAN APEL PAGI 31
LAMPIRAN 3: DOKUMENTASI KEGIATAN PBB 32
LAMPIRAN 4: DOKUMENTASI KEGIATAN BELAJAR 33
LAMPIRAN 5: DISKUSI MAHASISWA PPL DI PERPUSTAKAAN 34
LAMPIRAN 6: KEGIATAN PERSAMI 35
LAMPIRAN 7: KEGIATAN JALAN SEHAT SE-MOJOKERTO 36
LAMPIRAN 8: KEGIATAN OLAHRAGA DAN EKSTRAKURIKULER 41
LAMPIRAN 9: KEGIATAN HUT RI KE-72 45
LAMPIRAN 10: KEGIATAN IDUL ADHA DAN PENUTUPAN PPL 2017 46
LAMPIRAN 11: DAFTAR HADIR SISWA 49
LAMPIRAN 12: LAMPIRAN RPP 50
LAMPIRAN 13:LAMPIRAN NILAI SISWA 61
LAMPIRAN 14:PROPOSAL PTK 63
BAB I
PENDAHULUAN
Nama Sekolah dan Alamat Sekolah
Salah satu sekolah mitra Universitas Negeri Surabaya yang digunakan sebagai salah satu tempat pelaksanaan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) adalah SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto yang berdiri pada tanggal 17 Mei 2005. Sekolah yang mengadopsi prinsip seperti sekolah militer ini setiap pagi memiliki aktivitas rutin berupaapel pagi yaitu mirip dengan upacara bendera namun tidak disertai lagu kebangsaan Indonesia Raya (hanya persiapan apel, penghormatan kepada pembina apel, amanat, serta penutupan apel).Apel pagi ini dilaksanakan hari senin sampai jumat (kecuali senin yaitu upacara bendera,). Dalam apel pagi ini, laki-laki harus potong tipis seperti layaknya tentara dan untuk perempuan yang berhijab (rambutnya bebas karena tertutup kerudung),kerudung juga harus dimasukkan agar kelihatan rapi.Untuk perempuan yang tidak berhijab rambut harus dipotong sebahu.
Pada awal berdirinya pada tahun 2005, SMK Negeri 1 jetis hanya memiliki 5 jurusan diantaranya:
Teknik Perbaikan Body Otomotif.
Teknik Audio Video.
Teknik Elektronik Industri.
Teknik Sepeda Motor.
Teknik Pengelasan.
Seiring dengan perkembangan jaman. sekolah ini menambahkan jurusan sebanyak 3 buah sehingga total menjadi 8 jurusan, yaitu:
Teknik Perbaikan Body Otomotif. Teknik Audio Video.
Teknik Elektronik Industri. Teknik Sepeda Motor.
Teknik Pengelasan. Teknik Permesinan.
Teknik Kendaraan Ringan. Teknik Multimedia.
SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto memiliki Visi dan Misi yaitu:
Visi:
Menciptakan Tenaga Kerja, Trampil, Produktif, Kreatif, Mandiri Yang Berlandaskan Iman Dan Takwa Serta Dan Berjiwa Patriotik Yang Berasaskan Pancasila.
Misi:
Mendidik generasi muda sesuai dengan tuntutan imtaq dan iptek.
Menyiapkan insan pembangunan yang religius, peka lingkungan.
Menyiapkan tenaga industri, usahawan yang kualitatif dan profesional.
Mencetak tenaga kerja atau usahawan yang mandiri.
Menyiapkan lulusan untuk memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut atau perguruan tinggi
Sekolah SMK Negeri 1 Jetis memiliki ekstrakukurikuler sebanyak 9, diantaranya:
Marching band
Qiro'ah
Futsal
Voli
Paduan Suara
Robotik
Pramuka
Banjari
Hipnotherapi
Profil Sekolah
IDENTITAS SEKOLAH
Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Jetis
Jenis Sekolah : Negeri
NSS : 32 1 05 03 08 330 / 400330
Izin Operasional : Ada (Terakreditasi A)
Luas Tanah : 28.830 m2(28.830 meter persegi)
Alamat Sekolah : Jl. Raya Desa Mojolebak
Kecamatan : Jetis
Kabupaten : Mojokerto
Propinsi : Jawa Timur
Kepala Sekolah
Nama Lengkap : Drs. Ladi, M.M
NIP. : 19650915 198903 1 013
Tempat/Tgl Lahir : Mojokerto, 15-09-1965
Status Kepegawaian : PNS
Pendidikan Terakhir : S2
Jurusan : Manajemen
Ketua Komite Sekolah
Nama : H. Suwandi Kadir, SE.
Alamat : Ds. Dadapan Jetis Mojokerto
DATA SISWA
Banyak Siswa
Kelas
Banyak Rombel
Pria
Wanita
Jumlah
X
14
362
85
447
XI
14
340
95
435
XII
14
368
65
433
Tingkat Kelulusan Tiga Tahun Terakhir
Tahun
Banyak Siswa Kelas 12
Lulus
Tidak Lulus
2013/2014
374
374
0
2014/2015
404
404
0
2015/2016
392
392
0
Rata-Rata Nilai UN Tiga Tahun Terakhir
No.
Tahun
Rata-Rata Nilai UN
1
2014/2015
76,73
2
2015/2016
66,10
3
2016/2017
66,47
DATA GURU DAN KARYAWAN
Guru
No
Nama Guru
Pendidikan
Status (PNS/GTT/Honorer/dll)
Masa Kerja
1.
Drs. LADI, MM
S2 Manajemen
PNS
12 tahun
2.
Dra. HARI MULYANI
S1 Pend. Bahasa Jerman
PNS
12 tahun
3.
Drs. BUDI SANTOSA
S1 Pend. Teknik Mesin
PNS
8 tahun 4 bulan
4.
HERMAWANTO, S.Pd., M.Psi
S2 Magister Psikologi
PNS
12 tahun
5.
NURUL HIDAYATI, S.Pd., M.Psi
S2 Magister Psikologi
PNS
12 tahun
6.
Drs. MOEHAMIN
S1 Pend. Fisika
PNS
12 tahun
7.
Drs. SOPAN SLAMET, M.Pd
S1 Pend. Teknik Mesin
PNS
12 tahun
8.
MUJITO, S.Pd
S1 Pend. Matematika
PNS
12 tahun
9.
TRIBUDI HARTONO, S.Pd
S1 Pend. Fisika
PNS
12 tahun
10.
DHURROTUL FARIDAH, S.Pd
S1 Bimbingan Konseling
PNS
11 tahun 3 bulan
11.
DWI SANTOSO, S.Pd
S1 Pend. Bahasa Inggris
PNS
11 tahun 3 bulan
12.
BAMBANG SUJATMIKO, S.Pd
S1 Pend. Jasmani
PNS
12 tahun
13.
Drs. SARIADI
S1 Pend. PMPKn
PNS
9 tahun 6 bulan
14.
Ir. SUHARIYANTO
S1 Teknik Mesin
PNS
9 tahun 6 bulan
15.
DWI RETNO TUGAS ERNAWATI, S.Pd
S1 Pend. Matematika
PNS
9 tahun 6 bulan
16.
Dra. DYAH CHUSNUL CHOTIMAH
S1 Pend. Matematika
PNS
10 tahun 6 bulan
17.
WAWAN SISWANTO, SS
S1 Sastra Indonesia
PNS
10 tahun 6 bulan
18.
R.A. RATNA KARTIKAWATI, S.Pd
S1 Pend. Teknik Mesin Produksi
PNS
9 tahun 6 bulan
19.
AGUS HIDAYAT, S.Pd
S1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
PNS
10 tahun 6 bulan
20.
KASIATIN, S.Pd
S1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
PNS
10 tahun 6 bulan
21.
HERI SUBYANTORO, ST
S1 Teknik Mesin
PNS
9 tahun 6 bulan
22.
NURUL HUDA, ST
S1 Teknik Mesin
PNS
9 tahun 6 bulan
23.
NUR 'AFIIFAH, S.Pd
S1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
PNS
10 tahun 6 bulan
24.
SRI WINARTI, S.Pd
S1 Pend. Kimia
PNS
10 tahun
25.
SAMSUL HADI, S.Pd
S1 Pend. Teknik Mesin Otomotif
PNS
9 tahun 6 bulan
26.
Drs. MU'AT, M.Si.
S2 Administrasi Publik
PNS
9 tahun 6 bulan
27.
ARI KUNTADI, S.Pd.
S1 Pend. Bahasa Inggris
PNS
9 tahun 6 bulan
28.
MUNASRI, S.Pd.
S1 Pend. Matematika
PNS
9 tahun 6 bulan
29.
MISBAHUR ROSYIDIN, S.Pd.
S1 Pend. Matematika
PNS
9 tahun 6 bulan
30.
NUR HAYATI, S.Psi
S1 Psikologi
PNS
8 tahun 6 bulan
31.
HISBULLOH HUDA, S.Ag
S1 Agama Islam
PNS
12 tahun
32.
ISWAHYUDI, S.ST
S1 Teknologi Informasi
PNS
8 tahun 6 bulan
33.
SUHARTO DWI SUHERNOWO, ST
S1 Teknik Mesin
PNS
8 tahun 6 bulan
34.
ARSYL NOVA ARIRI, ST
S1 Teknik Elektro
PNS
8 tahun 6 bulan
35.
DEDY HENDRIANA, S.Pd
S1 Pend. Elektronika Komunikasi
PNS
12 tahun
36.
AGUS HARIYANTO, S.T.
S1 Pend. Teknik Elektro
PNS
12 tahun
37.
HARTONO, S.Pd
S1 Pend. Fisika
PNS
8 tahun 6 bulan
38.
MOHAMAD ARIEF PRIYO UTOMO, S.Pd
S1 Pend. Teknik Elektro
PNS
7 tahun 6 bulan
39.
SIGIT EKO PRAMONO, S.Pd
S1 Pend. Kepelatihan Olahraga
PNS
11 tahun
40.
INDAH MUSFIROH, S.Pd
S1 Pend. Bahasa Inggris
PNS
8 tahun 6 bulan
41.
SULIADI, S.Pd
S1 Pend. Teknik Mesin
PNS
7 tahun 6 bulan
42.
TUTIK QOMARIYAH, S.Si
S1 Kimia
PNS
7 tahun 6 bulan
43.
LAILA FITRIYA, S.Pd.I
S1 Pend. Agama Islam
PNS
8 tahun 6 bulan
44.
EKA PRAMITASARI, S.Pd
S1 Pend. Teknik Elektro
PNS
7 tahun 6 bulan
45.
RIRIN DIYANNITA SASANTI, S.Pd.
S1 Pend. Matematika
PNS
12 tahun 10 bulan
46.
KUSNADI, S.Pd.I
S1 Pend. Agama Islam
GTT
12 tahun
47.
A.E. ERNA NI'MAH, S.Pd
S1 Pend. Bahasa dan Sastra
GTT
12 tahun
48.
NASIRUDDIN, S.Pd.
S1 Teknik Elektro
GTT
12 tahun
49.
YUNIAR DWI LISTYANTO, ST
S1 Teknik Mesin
GTT
12 tahun
50.
HARI PURWANTO, ST
S1 Teknik Mesin
GTT
12 tahun
51.
FADKHUR ROCHMAN, S.Pd.I
S1 Kependidikan Islam
GTT
12 tahun
52.
BENY WIJAYANTO, SS
S1 Bahasa Inggris
GTT
12 tahun
53.
ANITA LIYAA, S.Pd.
S1 Pend. Fisika
GTT
12 tahun
54.
NURUL JAMILAH, S.Hum.
S1 Bahasa Inggris
GTT
12 tahun
55.
DARIS UMAMI, S.Pd.
S1 PPKn
GTT
12 tahun
56.
SOTYA BAYUNTARA, S.Pd.
S1 Teknik Mesin
GTT
12 tahun
57.
MUCHAMAD ISKAK FATONI, S.Pd.
S1 Pend. Teknik Elektro
GTT
12 tahun
58.
ANDRI YUDHI PRASETYO, ST
S1 Teknik Mesin
GTT
12 tahun
59.
NUR FAUZIYAH, S.Ag. (A)
S1 Pendidikan Agama Islam
GTT
12 tahun
60.
SUYANTI, S.Kom.
S1 Teknik Informatika
GTT
12 tahun
61.
ENDANG MULYANI, S.Pd.
S1 PPKn / Sejarah
GTT
12 tahun
62.
TAUFIKHUR ROKHMAN, S.Pd
S1 PMPKn
GTT
12 tahun
63.
Dra. WIWIK AGUSTIN
S1 Pend. Teknik Bangunan
GTT
12 tahun
64.
SRI PURWANINGSIH, S.Pd
S1 Pend. Matematika
GTT
11 tahun 10 bulan
65.
MUSNI, S.Pd.
S1 Ekop. Koperasi
GTT
12 tahun
66.
YUDI SUSANTOSO, S.Pd
S1 Bahasa Indonesia
GTT
11 tahun 6 bulan
67.
SISWANTO, ST
S1 Teknik Mesin
GTT
11 tahun
68.
NUR FAUZIYAH, S.Ag. (B)
S1 Pendidikan Agama Islam
GTT
11 tahun
69.
MAMIEK ZUHRIYAH. S.Hum
S1 Sastra Inggris
GTT
11 tahun
70.
KHOIRUZEN, ST
S1 Teknik Mesin
GTT
11 tahun
71.
SRIGATI, SE
S1 Manajemen
GTT
11 tahun
72.
DEDDY ARDHIE NUGRAHA, S.T
S1 Teknik Elektro
GTT
11 tahun
73.
UMI RU'YATIN, S.Pd
S1 Pend. Fisika
GTT
11 tahun
74.
EVY KUSHARDIANY, S.Pd
S1 Pend. Fisika
GTT
11 tahun
75.
IDA SANTI KUMALA, S.Pd
S1 Pend. Kimia
GTT
11 tahun
76.
AGUS IRIANTO, S.Pd
S1 Pend. Matematika
GTT
11 tahun
77.
SAMUJI, S.Ag
S1 Tarbiyah
GTT
11 tahun
78.
IKA UMAYA MARDIANA, S.Pd
S1 Pend. Akuntansi
GTT
10 tahun 10 bulan
79.
YEFI WULANDARI, SE
S1 Ekonomi Manajemen
GTT
10 tahun
80.
CAHYA ISKANDAR, ST
S1 Teknik Mesin
GTT
9 tahun
81.
SUDARMONO, ST
S1 Teknik Mesin
GTT
9 tahun
82.
KHOIRUL AMIN, S.Pd
S1 Pend. Teknik Elektro
GTT
7 tahun
83.
YULI ANDRIYANI, S.Pd
S1 Bimbingan dan Konseling
GTT
6 tahun 6 bulan
84.
ETIK SULISTYOWATI, S.Pd.
S1 Bimbingan dan Konseling
GTT
9 tahun
85.
AHMAD ROFI SAFUAT, S.Pd.
S1 Penjas
GTT
6 tahun
86.
RATNA YUWANITA EFFENDY, S.Pd.
S1 Pend. Teknik Elektro
GTT
6 tahun
87.
NOVAN EKO SETYAWAN, S.Kom.
S1 Teknik Komputer
GTT
6 tahun
88.
ESTI WIDHIARNI, S.T.
S1 Pend. Teknik Mesin
GTT
6 tahun
89.
SUWOYO, S.Kom
S1
GTT
5 tahun
90.
FADHILAH HAMZAH, S.Kom.
S1
GTT
5 tahun
91.
HUDAN RARA ANGGRIADI, S.Pd.
S1 Pend. Matematika
GTT
5 tahun
92.
ZAKIA NUR QOMARIYA
S1 Penjas
GTT
4 tahun
Karyawan
No.
Nama Guru
Pendidikan
Status (PNS/GTT/Honorer)
Masa Kerja
1.
RATENO LISMONO, ST
S1 Teknik Sipil
PNS
12 tahun
2.
SUYONO
SLTA IPS
PNS
10 tahun 6 bulan
3.
DEWI RETNOWATI, SE
S1 Ekonomi Manajemen
Pegawai Tidak Tetap
12 tahun 1 bulan
4.
NURIL
STM Mesin
Pegawai Tidak Tetap
12 tahun 1 bulan
5.
PUJIONO
Paket C IPS
Pegawai Tidak Tetap
12 tahun 1 bulan
6.
SUPRAPTO
Paket C IPS
Pegawai Tidak Tetap
12 tahun 1 bulan
7.
NUR AZIZAH, S.Kom
S1 Teknik Informatika
Pegawai Tidak Tetap
12 tahun
8.
AT. BAWONO
SMP
Pegawai Tidak Tetap
12 tahun
9.
IRENA PURWANINGRUM
SMU IPS
Pegawai Tidak Tetap
11 tahun 11 bulan
10.
ROY MUSTHOFA, SH
S1 Hukum
Pegawai Tidak Tetap
11 tahun 11 bulan
11.
HEPPY TEGUH WIDIATNOKO, SE
S1 Ekonomi
Pegawai Tidak Tetap
9 tahun
12.
SUPAR ABDUL KADIR
Paket C IPS
Pegawai Tidak Tetap
9 tahun 4 bulan
13.
MUHAMMAD SULAIMAN
SMK Teknik Mesin
Pegawai Tidak Tetap
9 tahun
14.
ANITA KRISDIANA
SMK Bisnis dan Manajemen
Pegawai Tidak Tetap
8 tahun 6 bulan
15.
TRI SUSIANAH
MA IPS
Pegawai Tidak Tetap
8 tahun 6 bulan
16.
WAWAN SETIONO
Ma
Pegawai Tidak Tetap
8 tahun 5 bulan
17.
ALFIN KURNIAWAN
SMK Teknik Mesin
Pegawai Tidak Tetap
8 tahun
18.
DANI IMAM ROMLI
SMA IPA
Pegawai Tidak Tetap
7 tahun 6 bulan
19.
JOHAN ARDINATHA
S1 Manajemen
Pegawai Tidak Tetap
6 tahun
20.
RAHMAD DANI PRABOWO
SMK
Pegawai Tidak Tetap
6 tahun
21.
ERIEX ISMAHENDRA
SMK Teknik Mekanik Otomotif
Pegawai Tidak Tetap
5 tahun
Sarana Dan Prasarana
No.
Fasilitas
Jumlah
Kondisi (Baik/Buruk)
Keterangan
Ruang Kelas
26
Baik
Lab
16
Baik
Lapangan
3
Baik
Kamar Mandi
7
Baik
Perpustakaan
1
Baik
Musholah
1
Baik
Toilet
10
Baik
Karakteristik Guru Pamong Teknik Elektro Industri
Nama Guru : Agus Hariyanto, ST.
No. Telp : 085655375756
Tempat/Tanggal Lahir : Mojokerto, 03 Oktober 1980
Alamat :Blok AH / 06, Puri mojobaru, Canggu, Jetis.
Riwayat Pendidikan :
SD : SD Negeri IV Jetis
SMP : SMP Negeri I Jetis
SMA/SMK : SMU Negeri I Gonko
Perguruan Tinggi : S1 Pendidikan Teknik Elektro (UNESA)
NIP :19801003 201001 1 010
Status Guru : PNS
Masa Kerja : 10 Tahun 6 Bulan
Jabatan : GURU
Mata Pelajaran yang Diampuh:
Perekayasaan Sistem Kontrol
Sensor dan Aktuator
Mojokerto, 04 September 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs.LADI, MM
NIP. 19580329 198203 1 005
BAB II
KEGIATAN AKADEMIK
Proses Pembekalan dan Bimbingan Bidang Studi
Pembekalan dari pihak Universitas Negeri Surabaya
Simulasi Pembelajaran
Proses pembekalan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) diawali dengan kegiatan simulasi pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan sejak bulan April-Mei di wilayah program studi masing-masing secara berkelompok yang beranggotakan antara 8-9 orang mahasiswa dengan didampingi 1 orang dosen pembimbing. Setiap pertemuan, secara bergantian mahasiswa berperan sebagai guru dan mahasiswa lain berperan sebagai peserta didik. Pada kegiatan simulasi ini, mahasiswa belajar tentang keterampilan dasar mengajar seperti bagaimana membuka pelajaran, menjelaskan, menanya, berdiskusi, memberikan stimulus, serta menutup pelajaran. Setelah selesai melakukan simulasi, dosen pembimbing dan sesama mahasiswa akan memberikan kritik dan saran atas penampilan mahasiswa yang telah tampil selama melaksanakan simulasi pembelajaran.
Microteaching
Kegiatan selanjutnya setelah simulasi pembelajaran adalah Microteaching. Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali yaitu pada bulan April 2017 di studio microteaching milik Fakultas TeknikUniversitas Negeri Surabaya. Dalam microteaching, penampilan mahasiswa menjadi seorang guru akan didokumentasikan menjadi sebuah video. Video hasil microteaching tersebut kemudian akan diberi komentar oleh dosen pembimbing dan sesama mahasiswa. Hasil video tadi akan dibawa pulang sebagai kenang-kenangan oleh mahasiswanya.
Pembekalan PPP & Bimbingan dengan DPL
Pada pembekalan PPP yang kedua, seluruh mahasiswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dari Pembantu Dekan I masing-masing fakultas yang memberikan motivasi dan pesan-pesan bagi mahasiswa yang akan mengikuti PPP. Acara dilanjutkan dengan penjelasan mengenai PPP oleh ketua Program Pengembangan Profesi Guru (PPPG).Dalam acara ini pula dijelaskan Pembekalan 1 dilaksanakan pada tanggal 25-26 April 2017 dan pembekalan 2 dilaksanakan pada tanggal 13 juli 2017.PPP dilaksanakan di Gedung Program Profesi Guru (PPG) Uiversitas Negeri Surabaya. Pembekalan pertama dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui apa itu Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) yang sebelumnya disebut Program Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan pembekalan ini dibuka dengan sambutan jadwal pelaksanaan kegiatan PPP, kegiatan yang harus dilaksanakan mahasiswa selama PPP, serta etika dan peraturan yang harus ditaati mahasiswa selama PPP di sekolah mitra yang di tempatinya.
Hal yang dibahas dalam pembekalan kedua ini adalah tentang bagaimana dan hal apa yang akan dilakukan mahasiswa ketita sudah terjun di tempat PPP. Menjelaskan mengenai tugas mata kuliah PPP berserta format penyusunan paper/laporan PPP. Dalam pembekalan yang kedua juga membahas mengenai sistem penilaian PPP, bahwa 50%nilai dari guru pamong, 20% nilai nilai DPL (melalui simulasi mikroteaching), serta 30%nilai dari hasil laporan kegiatan PPP.Dewan Pembimbing Lapangan (DPL) juga berpesan kepada mahasiswa PPP selalu berkoordinasi dengan guru pamong setiap kali ada kegiatan supaya kegiatan berlangsung dengan lancar.
Upacara Pemberangkatan PPP
Upacara pemberangkatan PPP dilaksanakan di halaman gedung PPG pada tanggal 14 Juli 2017. Dalam upacara ini dijelaskan mengenai:
Landasan filosofis dan konsep-konsep teoritik tentang pembelajaran, diterapkan melalui kegiatan ajar simulasi microteaching.
Pengalaman dan keterampilan dalam mengelola pendidikan/ pembelajaran yang dilaksanakan melalui kegiatan observasi, orientasi dan mengikuti beberapa kegiatan guru/ konselor/ fasilitator.
Setelah upacara pemberangkatan selesai, seluruh mahasiswa yang mengikuti PPP dapat menemui Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) masing-masing untuk melakukan bimbingan sesuai kelompok sekolah yang dituju, walaupun DPL terkadang berhalangan hadir.
Pembekalan dari pihak Sekolah (Guru Pamong)
Penerimaan Mahasiswa PPP Di Sekolah Mitra dan Pembekalan Dan Sosialisasi Dengan Perangkat Sekolah
Serah-terima mahasiswa PPP Unesa kepada guru pamong SMK Negeri 1 Jetis dilakukan pada tanggal 17 Juli 2017. Semua mahasiswa PPP Unesa yang hadir yaitu 16 mahasiswa yang terdiri dari 4 mahasiswa jurusan Teknik Elektro, 4 mahasiswa jurusan Teknik Informatika, 4 mahasiswa jurusan Teknik Mesinserta 4 mahasiwa jurusan Matematika. Penyerahan mahasiswa PPP Unesa oleh guru-guru SMK Negeri 1 Jetis dilakukan di ruang Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SMK Negeri 1 Jetis. Pembukaan serah terima di buka oleh bapak Drs. Budi Santoso selaku Wakil Kepala Kurikulum SMK Negeri 1 Jetis. Bapak Budi memperkenalkan guru-guru pamong maupun guru-guru pembimbing pada masing-masing mahasiswa tiap jurusan. Setelah itu, Bapak Budi mempersilahkan guru pamong dan mahasiswa PPP Unesa bergabung sesuai dengan jurusan masing-masing.
Pengarahan Mahasiswa PPP Bersama Masing-Masing Jurusan Di Sekolah Mitra
Guru pamong memberikan perkenalan mengenai jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Jetis. Mulai dari ada berapa rombongan belajar (rombel) pada tiap jurusan hingga pada kegiatan ektrakulikuler apa saja yang dapat diikuti atau didampingi oleh mahasiswa PPP Unesa. Guru pamong juga memperkenalkan guru-guru tiap mata pelajaran. Setelah itu, mahasiswa PPP Unesa ditempatkan pada sebuah ruangan khusus tempat kerja mahasiswa PPP Unesa.
Proses Pengamatan Kultur Sekolah sesuai Bidang Studi
Kultur Sekolah adalah tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah. Tradisi itu mewarnai kualitas kehidupan sebuah sekolah. Berikut ini adalah pengamatan beberapa kultur yang ada di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto:
Kedisiplinan Warga Sekolah
Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan selama beberapa hari, bahwa kepala SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto, telah menjalankan tugasnya secara maksimal terutama disiplin waktu, cara berpakaian dan memberi andil dalam kebersihan lingkungan sekolah. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa kepala sekolah juga disiplin terhadap waktu, hampir setiap pagi kepala sekolah juga ikut dalam barisan guru yang menyambut kedatangan peserta didik pada pagi hari. Selain itu, apabila tidak ada kegiatan di luar sekolah maka kepala sekolah bekeliling ke kelas-kelas untuk memantau proses kegiatan belajar mengajar sehingga pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah tertib dan tepat waktu. Dalam hal berpakaian, bapak kepala sekolah selalu tampil rapi, sopan, dan layak menjadi seorang pemimpin yang patut dijadikan contoh baik bagi guru, karyawan, maupun peserta didik.
Guru
Di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto terdapat guru piket yang bertugas dalam membantu ketertiban sekolah. Selain adanya guru piket, di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto ini juga terdapat guru tata tertib yang bertugas menyambut kedatangan peserta didik sebelum pelajaran dimulai di depan gerbang sekolah. Guru tata tertib dan guru piket akan berdiri berjajar di dekat gerbang sekolah dan peserta didik yang baru datang akan mencium tangan kepada guru-guru. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa sopan santun antara guru, peserta didik, dan juga seluruh warga sekolah dan menumbuhkan kedekatan emosional antara guru dengan peserta didik.
Karyawan
Karyawan yang datang ke sekolah lebih awal yaitu bapak cleaning service dan satpam. Mereka langsung melaksanakan tugasnya masing-masing dan dan mereka selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah serta bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan dalam sekolah.
Peserta didik
Sebagian besar peserta didik di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto, telah mematuhi peraturan di sekolah salah satunya adalah disiplin waktu. Selain mengenai jam mulai pelajaran, di sini juga terdapat aturan yang dimuat dalam tata tertib peserta didik yang harus dipatuhi dan dijalankan. Salah satu aturan tersebut yaitu bahwa peserta didik harus datang sebelum pukul 06.45 karena gerbang sekolah telah ditutup pada saat itu juga.
Hal baru yang menjadi sesuatu yang unik di SMK ini adalah jika terdapat peserta didik yang terlambat selain harus mendapat catatan di BK, mereka yang terlambat akan mendapatkan hukuman. Hukuman yang bapak/ ibu guru berikan kepada peserta didik tidak berupa hukuman fisik, melainkan hukuman yang dapat menambah pengetahuan sisi intelektual mereka. Karena SMK 1 Jetis Mojokerto menekankan pendidikan disiplin semi militer.
Dalam hal kehadiran, di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto masih menggunakan absensi manual untuk setiap mata pelajaran yaitu menulis daftar hadir serta tanda tangan diguru yang piket. Dan untuk peserta didik melakukan absen hadir dan pulang dengan finger print yang kemudian akan dimasukkan pada penyimpanan (database) absensi yang dilakukan oleh siswa, guru, dan karyawan.
Lingkungan
Lingkungan SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto menekankan pada lingkungan Bersih. Setiap warga sekolah dapat dikatakan taat terhadap peraturan yang berlaku. Penjual di kantin sekolah menggunakan piring dan gelas kaca (ada juga yang gelas plastik) untuk tempat makanan dan minuman yang dipesan oleh peserta didik. Di ruang kantor guru juga terdapat galon air minum dan dispenser. Setiap mahasiswa PPLdapat minum bebas dan dapat isi air di sekolah jika mahasiswa membawa botol.
Hubungan Sosial Antar Warga Sekolah
Hubungan Sosial Kepala Sekolah dengan Guru, Karyawan, dan Peserta Didik
Hubungan kepala sekolah dengan guru-guru sangat baik, seperti yang kami amati ketika guru-guru datang langsung bersalaman dengan kepala sekolah. Ketika terdapat kegiatan sekolah, kepala sekolah juga turut serta berpartisipasi atau menghadiri kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan kepala sekolah terhadap kegiatan yang ada di lingkungan sekolah. Begitu juga dengan karyawan,karyawan selalu membantu kepala sekolah ketika ada hal yang harus harus dikerjakan.
Hubungan Sosial Antara Guru, Karyawan, dan Peserta didik
Karyawan selalu membantu guru-guru, misalnya Tata Usaha, membantu mengetik soal-soal ujian, pengelola UKS membantu ketika ada yang sakit. Ketika datang peserta didik selalu bersalaman dengan guru-guru. Ketika ada peserta didik yang bertengkar guru menasehati dan membimbing mereka. Hubungan sosial antara guru, karyawan dan peserta didik di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto terjalin akrab, harmonis dan memiliki solidaritas yang tinggi, sehingga memiliki hubungan kekeluargaan yang erat, tanpa memandang suatu perbedaan baik jabatan maupun latar belakang.
Hubungan Sosial Antara Guru dengan Guru
Hubungan guru dengan guru sangat baik, tidak ada perselisihan, mereka saling memberikan masukan, saling mengisi kekurangan. Ketika pagi guru-guru saling bersalaman. Jika istirahat guru-guru kumpul di Ruang Guru, mereka saling berinteraksi. Mereka juga menyempatkan untuk membahas dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sudah dilakukan ketika jam istirahat.
Hubungan Sosial Antara Peserta didik dengan Peserta didik
Hubungan Peserta didik dengan peserta didik sangat baik, meskipun mereka bertengkar tetapi setelah itu mereka bersenda gurau bersama lagi. Ketika pertengkaran antar teman tak dapat dilerai maka guru BK yang akan menjadi penengahnya. Setiap permasalahan yang terjadi antar peserta didik selalu dapat diselesaikan dengan baik karena memang mereka berada di usia yang cukup matang dan dewasa dalam menanggapi suatu permasalahan.
Hubungan Antara Warga Sekolah dengan Masyarakat Sekitar dan Orang Tua Peserta Didik
Hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat sekitar juga baik. Hal ini memang didukung dengan letak SMK Negei 1 Jetis Mojokerto yang berada disekitar pemukiman penduduk.
Hubungan orang tua dengan warga sekolah juga terjalin dengan baik. Banyak peserta didik yang diantar dan dijemput orang tua karena tempat tinggalnya jauh dari sekolah. Ketika ada peserta didik yang sakit orang tua langsung memberitahukan kepada guru wali kelasnya di sekolah.
Hasil Penelaahan Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran Bidang Studi
Kurikulum yang digunakan pada jurusan Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 1Jetis Mojokerto adalah Kurikulum 2013. Untuk kelas X, kurikulum yang diberlakukan yaitu Kurikulum 2013 edisi Revisi, sedangkan untuk kelas XI dan XII, kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum 2013 biasa. Peserta didik dinyatakan lulus apabila telah melaksanakan pembelajaran kelompok A, B dan C dengan jumlah jam yang telah ditentukan. Kelompok A dan B merupakan mata pelajaran wajib sedangkan Kelompok C adalah mata pelajaran Kejuruan pada Teknik Elektronika Industri.
SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto belum menggunakan kurikulum 2013 revisi di semua kelas dikarenakan sosialisasi dan diklat guru yang dilakukan untuk kurikulum terbaru tersebut sangat bertabrakan dengan hari efektif belajar siswa, dan sekolah perlu proses transisi untuk kurikulum terbaru tersebut, sehingga untuk struktur kurikulum dan KI-KD masih menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2017-2018.
Tabel Jadwal Jam Pembelajaran SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto
Masuk sekolah
Senin-jumat(efektif), sabtu(ekstrakurikuler)
06.30WIB
Pulang sekolah
Senin-jum;at
15.15 WIB
Sabtu
10.00 WIB
Istirahat
Pertama
09.15-09.30 WIB
Kedua
11.45-12.15 WIB
Berikut hasil telaah untuk Jurusan Elektro Industri kelas XI khususnya pada mata pelajaran Teknik Listrik.
Jam Pelajaran
Jadwal Mengajar Selama PPP
No
Hari
Jam ke-
Mata Pelajaran
Kelas
Lokasi
1
Senin
1-3
Dasar Pemrograman
X EI 1
Lab Komputer
4-6
Dasar Pemrograman
X EI 2
Lab Komputer
7-10
Perekayasaan Sistem Kontrol
XI EI 2
Lab Komputer
2
Selasa
1-2
Sensor dan Aktuator
XII EI 2
Bengkel 2
3-6
Perekayasaan Sistem Kontrol
XII EI 2
Bengkel 2
7-10
Perekayasaan Sistem Kontrol
XII EI 1
Bengkel 2
3
Rabu
1-4
Perekayasaan Sistem Kontrol
XII EI 1
Bengkel 1
5-8
Perekayasaan Sistem Kontrol
XII EI 2
Bengkel 2
9-10
Sensor dan Aktuator
XII EI 2
Bengkel 2
4
Kamis
1-4
Kerja Bengkel Gambar Teknik
X EI 1
Bengkel 1
7-10
Sensor dan Aktuator
XII EI 1
Bengkel 2
5
Jumat
1-5
Dasar Listrik dan Elektronika
X EI 2
Bengkel 1
6-10
Dasar Listrik dan Elektronika
X EI 1
Bengkel 1
Lama waktu setiap jam pelajaran adalah 45 menit.
Struktur Kurikulum Elektronika
Struktur kurikulum kelas XI dan XII Teknik Elektonika SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto sudah menggunakan struktur kurikulum 2013. Sedangkan untuk kelas X SMK Negeri 1 Jetis Mojokerta menggunakan Kurikulum 2013-revisi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Setiap guru diwajibkan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Guru-guru Multimedia di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto telah membuat RPP di awal tahun ajaran baru. RPP dibuat berdasarkan silabus Kurikulum 2013. Sebelum membuat RPP, guru-guru menyusun program tahunan dan program semester untuk mengetahui alokasi minggu efektif dan tidak efektif untuk pembelajaran.
Adapun Sistematika RPP sesuai kurikulum 2013 revisi adalah sebagai berikut.
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
IndikatorPencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian, Pembelajaran Remidi dan Pengayaan
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Bahan Ajar yang Digunakan
Di awal tahun ajaran baru 2017/2018, dalam pembelajaran pendidik tidak hanya menggunakan satu buku. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk mencari sendiri materi-materi yang dibahas kemudian dipresentasikan. Peserta didik dapat memanfaatkan internet menggunakan laptop, handphone, maupun tablet dengan mencari referensi buku yang telah diberi pendidik sesuai dengan materi pembelajaran.
Media Pembelajaran yang Digunakan
Dalam mengajar, guru banyak menggunakan media pembelajaran untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Kemudian Peserta didik lebih banyak menganalisis materi yang telah dijelaskan baik menggunakan materi dalam bentuk power point maupun dengan simulasi rangkaian. Praktikum juga dilakukan dengan menggunakan trainer-trainer yang tersedia, sebelum menggunakan trainer siswa diharapkan telah mensimulasikan rangkaian yang pada pembelajaran, sehingga siswa lebih bisa memahami prinsip rangkaian dengan baik.
Alat Evaluasi yang Digunakan
Guru mengadakan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Dalam hal penilaian pengetahuan, guru sering mengadakan Pretest-Postest setiap selesai satu atau beberapa materi pelajaran. Dalam hal penilaian keterampilan, guru menilai kegiatan presentasi, perancangan, dan pembuatan rangkaian yang dilakukan peserta didik. Semua jenis penilaian telah direncanakan dalam RPP.
Kelengkapan Mengajar
Setiap guru yang masuk kelas untuk mengajar diwajibkan untuk membawa perangkat mengajar yang telah disediakan sekolah. Perangkat mengajar itu berisi absensi peserta didik, jurnal kegiatan guru, dan lembar penilaian peserta didik.
Di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto untuk setiap guru diwajibkan membuat Buku KerjaGuru yang terdiri dari:
Buku Guru I
SKL, KI dan KD
Silabus
Rencana Perencanaan Pembelajaran
Ketuntasan Belajar
Buku Guru II
Kode Etik Guru
Ikrar Guru
Tata Tertib Guru
Pembiasaan Guru
Alokasi Waktu
Program Tahunan
Program Semester
Jurnal Agenda Guru
Buku Guru III
Daftar Hadir
Daftar Nilai
Penilaian Ahklak/Kepribadian
Analisis Hasil Ulangan
Program Perbaikan dan Pengayaan
Daftar Buku Pegawai / Peserta Didik
Jadwal Mengajar
Daya Serap
Kumpulan Kisi-kisi Soal
Kumpulan Soal
Analisis Butir Soal
Perbaikan Soal
Buku Guru IV
Evaluasi
Program Tindak Lanjut
Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan
Jurusan Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 1Jetis Mojokerto memiliki beberapa mata pelajaran kejuruan dalam kegiatan PPP, yaitu Dasar Listrik Elektronika (kelas X), Dasar-dasar Pemrograman (kelas X),Sensor dan Aktuator (kelas XII), Perekayasaan Sistem Kontrol (kelas XI dan XII), serta Perekayasaan Sistem Kontrol (kelas XII).
Beberapa perangkat pembelajaran yang dikembangkan antara lain:
Analisa KI-KD terhadap Indikator Pencapaian Kompetensi.
Program Semester.
Silabus Teknik Elektronika Industri.
KI-KD dan Rincian Materi Pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Penilaian Hasil Belajar
Daftar Hadir Siswa
Jurnal Kegiatan Belajar Mengajar
BAB III
KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI : GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Pengertian Literasi
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menuli, dan atau berbicara.
Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Tujuan Umum:
Menumbuh-kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan literasi Sekolah Menengah Kejuruan yang diwujudkan dalam gerakan literasi di SMK agar mereka menjadi pembelajar yang mandiri dan memperoleh banyak ilmu.
Tujuan Khusus:
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik SMK.
Membangun ekossistem literasi sekolah di SMK.
Menjadikan SMK sebagai organisasi pembelajaran (learning organization) (Senge, 1990)
Mempraktikan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge management) di SMK.
Menjaga keberlanjutan budaya literasi di SMK.
Ruang Lingkup
Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi).
Lingkungan sosial dan efektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah) dalam melakasankan kegiatan literasi SMK.
Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksankan oleh seluruh warga sekolah).
Sasaran
Sasaran Panduan gerakan Literasi Sekolah di SMK adalah guru sebagai pendidik dan putakawan sebagai tenaga kependidikan untuk membantu merka melaksanakan kegiatan literasi di SMK. Selain itu, kepala sekolah memfasilitasi guru dan pustakawan untuk menjalankan peran mereka dalam kegiatan literasi sekolah.
Tahapan
Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah (GLS), menyebutkan bahwa GLS dilaksanakan dalam 3 tahapan seperti disebutkan dalam Bagan 1.1 berikut.
Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (permendikbud No. 23 Tahun 2015).
Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan.
Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajran.
Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja
Didalam Gerakan literasi di SMK Negeri 1 Jetis tempat saya mengajar, saya melakukan kegiatan membaca 15 menit sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar, disini saya menerapkan konsep saya menginformasikan kepada siswa di kelas untuk membawa masing-masing satu buku. Selanjutnya saya menyuruh siswa untuk membaca selama 15 menit bersama-sama lalu merangkumnya.
Kendala Diri dan Cara Penanganannya
Mungkin kendala yang saya hadapi di lapangan, kesadaran siswa dengan masih banyaknyasiswa yang berbicara sendiri saat saya sedang menjelaskan (khususnya saat di ruang lab komputer). Maka dari itu, saya mengingatkan siswa agar tidak boleh berbicara. Jika masih bandel, saya akan matikan komputer beserta listrik di ruang tersebut.
BAB IV
KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER
A.Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja
Dalam rangka meningkatan mutu peserta didik, SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto berupaya untuk mendidik kemampuan akademik yang memadai berkeahlian dibidang ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui pendalaman. Untuk menunjang pengembangan dan potensi bakat dan minat peserta didik, telah dibentuk berbagai wadah sebagai saran latihan praktis untuk peserta didik dalam belajar mengekspresikan bakat dan minatnya baik itu aktivitas olahraga, seni maupun penalaran. Aktivitas tersebut adalah:
EKSTRAKULIKULER
PEMBINA
Marching band
Dian kusumantoko
Futsal
Sigit eko pramono, S.Pd.
Volly
Cecep, S.Pd.
Qiro'ah
Imron hamzah
Hipnoteraphy
Adi
Paduan suara
Kusni, S.Pd. M.Pd.
Robotik
Emon rifai
Pramuka
Kasiatin, S.Pd
Banjari
Muslikhul
Selain mengajar mahasiswa juga melaksanakan kegiatan pendampingan ekstrakulikuler.Dari beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang ada mahasiswa melakukan pendampingan pada ekstrakulikuler yang diminati.Saya memilih melakukan pendampingan pada ekstrakulikuler banjari dan pramuka.
Pramuka merupakan kegiatan wajib yang dilakukan di sekolah selama satu minggu sekali. Pramuka ini dilaksanakan pada pukul 07.00 sampai pukul 08.30. Selama satu minggu, yang menjadi peserta pramuka yaitu kelas X (minggu pertama), lalu dilanjutkan dengan pesertanya dari kelas XI (minggu kedua), lalu pada minggu selanjutnya pesertanya bergantian dari kelas X lalu kelas XI.
Kendala Diri dan Penanganannya
Dengan adanya kegiatan Non Akademik di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto, kendala yang saya hadapi adalah mulai dari jam masuk kegiatan sampai jam selesai kegiatan ekstrakulikuler, dikarenakan kegiatan ekstrakulikuler sendiri dilakukan pada akhir pekan sekolah, terkadang pada minggu pertama dan kedua, kami belum sempat mengetahui jadwal kegiatan ekstrakurikuler sehingga tidak dapat mendampingi kegiatan tersebut secara rutin dan terkadang banyak mahasiswa yang pulang kampung pada saat akhir pekan. Maka dari itu, dengan adanya kendala ini mahasiswa PPL UNESA mencari solusinya, yaitu dengan cara tidak hanya mengikuti satu kegiatan ekstrakulikuler saja namun bisa lebih atau bertanya ke Wakil Kepala Kurikulum sehingga bisa mendapatkan jadwalnya, penulis sendiri tidak hanya mengikuti satu ekstrakulikuler saja, selain pramuka,saya juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler banjari karena ekstrakulikuler ini dilaksanakan pada pagi hari saat selesai kegiatan pramuka sehingga saya tidak perlu repot pulang kampung karena langsung menuju ke musholla untuk mendampingi ekstrakurikuler pramuka.
BAB V
KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA
Kendala yang Dihadapi
Selama pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto,kami menemui kendala-kendala cukup berarti yang kurang membuat pelaksanaan pembelajaran di kelas menjadi nyaman diantaranya pada waktu praktikum memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap namun sudah rusak dikarenakan telah dimakan oleh jaman. Namun dalam hal komunikasi antar guru- guru SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto sangat baik, baik dari pihak guru pembimbing maupun dari staf pengajar yang lain.
Beberapa kendala yang terjadi ketika pelaksanaan PPP di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto yaitu:
Ketika proses pembelajaran di kelas masih ada beberapa peserta didik yang kurang memperhatikan dan membuat gaduh. Hal ini menyebabkan suasana pembelajaran menjadi kurang kondusif.
Pada saat mengerjakan praktek masih banyak peserta didik yang tidak menghiraukan dan terlambat untuk mengumpulkan.
Pada saat pemberian tugas pekerjaan rumah, siswa terlambat dalam mengumpulkan.
Pada waktu kegiatan praktikum, sarana dan prasarananya telah rusak sehingga belum bisa digunakan oleh siswa-siswi.
Upaya yang Telah Dilakukan dan Hasil
Menyikapi kendala-kendala yang terjadi selama melaksanakan kegiatan PPP di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto, penulis melakukan upaya-upaya sebagai berikut.
Menegur peserta didik yang kurang memperhatikan dan membuat gaduh. Penulis juga membuat kata sapaan yang harus dijawab peserta didik, misalnya guru mengatakan "Hai", maka peserta didik menjawab"Hallo", dan sebaliknya. Ketika peserta didik gaduh karena telah lelah mengikuti pembelajaran, penulis memberikan permainan-permainan, memutarkan video motivasi, dan lagu yang menghibur. Hasilnya, peserta didik tidak terlalu gaduh di kelas. Menurut pendapat peserta didik, dengan permainan yang menghibur dapat menyegarkan pikiran dan kembali fokus mengikuti pembelajaran.
Untuk meminimalisir peserta didik yang tidak menghiraukan praktek, penulis mengatur tempat duduk peserta didik sesuai dengan nomor absen. Penulis juga memberi aturan yang jelas bahwa jika peserta didik ketahuan melakukan praktek dengan tidak sesuai prosedur, maka tidak akan mendapatkan nilai praktek. Untuk memberikan keringanan mengerjakan peserta didik di berikan contoh modul dalam melakukan praktek. Hasilnya, ketika praktek suasana kelas cukup tenang meskipun masih ada peserta didik yang tidak menghiraukan praktek..
Untuk meminimalisir, penulis memberikan kuisoner setelah materi pelajaran yang sudah di jelaskan hanya 2-3 soal saja.Agar siswa bisa bersungguh-sungguh dalam menyimak materi telah disampaikan.
Sebelum waktu pelaksanaan praktikum, kami memeriksa pengecekan alat pada ruang bengkel dan menemukan beberapa yang bisa digunakan. Hal ini menjadi kabar gembira bagi kami karena siswa-siswi bisa belajar untuk praktik walaupun secara berkelompok bergantian. Untuk alat yang telah rusak, kami berupaya melakukan perbaikan agar bisa digunakan lagi.
Kesan, Saran, dan Rekomendasi untuk Sekolah dan Pengelola (Unesa)
Kesan
Penulis merasa senang melaksanakan PPP di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto karena siswa dan guru sekolah yang sangat ramah dan menghargai keberadaan kami. Warga sekolah selalu terbuka ketika mahasiswa bertanya dan melakukan observasi. Penulis merasa tradisi SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto yang benar-benar disiplin terutama jam masuk sekolah, sehingga sedikit peserta didik dan guru yang terlambat datang.
Saran
Saran bagi pihak Pengelola (UNESA), pada proses Program Pelaksanaan Pembelajaran (PPP), pelaksanaan pembelajaran kurang efisien dikarenakan rentang waktu yang hanya satu atau dua bulan sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik dan dapat disarankan dalam proses Pelaksanaan Program Pembelajaran (PPP) minimal 2 setengah bulan sehingga Mahasiswa dapat melaksanakan Pelaksanaan Progran Pembelajaran (PPP) dengan baik.
Pembuatan perangkat pembelajaran seharusnya juga diberikan tahap pembuatan secara rinci dan jelas dengan cara membuat RPP secara awal pembuatan hingga menjadi RPP yang sempurna dan siap di terapkan kepada siswa- siswi pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Rekomendasi untuk Sekolah
Dalam hal memberi hukuman bagi peserta didik yang terlambat masuk, sebaiknya tidak sekedar dihukum secara fisik, namun ada hukuman secara tertulis sehingga siswa juga terdidik secara ahklak, bukan hanya secara fisik.
Selain itu, sebaiknya setiap minggu diadakan satu hari berbahasa Inggris di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik mulai terbiasa berbahasa inggris mengingat tahun semakin maju maka bahasa inggris semakin menjadi bahasa internasional. Diharapkan dengan kemampuan peserta didik dalam berbahasa inggris, peserta didik lebih siap bersaing di era global maupun internasional.
Rekomendasi untuk Pengelola (UNESA)
Seharusnya pihak pengelola melakukan sosialisasi mengenai laporan PPP lebih mendalam, sehingga mahasiswa tidak kebingungan mengenai laporan PPP.
Mungkin untuk kedepannya dari pihak pengelola (UNESA) memberikan waktu PPL yang lebih penjang yaitu minimal 2 setengahbulan untuk meningkatkan kualitas pengajaran mahasiswa dan kualitas siswa-siswinya.
LAMPIRAN 1: DOKUMENTASI KEGIATAN BELAJAR
Kelas X EI 1
Kelas X EI 1
Kelas XII EI 2
Kelas XII EI 2
Kelas X EI 2
Kelas X EI 2
Kelas XII EI 1 di Ruang Bengkel
Kelas XII EI 1 di
Ruang Bengkel
LAMPIRAN 2: DOKUMENTASI KEGIATAN APEL PAGI DAN
UPACARA SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO
Persiapan Apel dan Pelaksanaan Apel
Persiapan Apel dan Pelaksanaan Apel
Hukuman Siswa SaatTelat Apel danUpacara
Hukuman Siswa Saat
Telat Apel dan
Upacara
Hukuman Siswa SaatAtribut Tidak Lengkap
Hukuman Siswa Saat
Atribut Tidak
Lengkap
LAMPIRAN 3: DOKUMENTASI KEGIATAN PBB
(PELATIHAN BARIS-BERBARIS) DI LAPANGAN JOLOTUNDO
Hukuman Bagi Siswa SaatTelat Ikut PBB
Hukuman Bagi Siswa Saat
Telat Ikut PBB
LAMPIRAN 4: DOKUMENTASI KEGIATAN KERJA BAKTI
LAMPIRAN 5: DISKUSI MAHASISWA PPL DI PERPUSTAKAAN
SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO
LAMPIRAN 6: KEGIATAN PERSAMI (PERKEMAHAN SABTU MINGGU)
Pembuatan Tenda (Atas) dan Pelaksanaan PERSAMI (bawah)
Pembuatan Tenda (Atas) dan Pelaksanaan PERSAMI (bawah)
LAMPIRAN 7: KEGIATAN JALAN SEHAT SE-MOJOKERTO
Persiapan Marching Band SMKN 1 Jetis
Persiapan Marching Band SMKN 1 Jetis
OSIS PEREMPUAN SMKN 1 JETIS NOMOR 303
OSIS PEREMPUAN SMKN 1 JETIS NOMOR 303
PESERTA PEREMPUAN SMKN 1 JETIS NOMOR 304
PESERTA PEREMPUAN SMKN 1 JETIS NOMOR 304
OSIS LAKI-LAKI SMKN 1 JETIS NOMOR 305
OSIS LAKI-LAKI SMKN 1 JETIS NOMOR 305
PESERTA LAKI-LAKI SMKN 1 JETIS NOMOR 307
PESERTA LAKI-LAKI SMKN 1 JETIS NOMOR 307
PESERTA PRAMUKA SMKN 1 JETIS NOMOR 306
PESERTA PRAMUKA SMKN 1 JETIS NOMOR 306
PENDAMPINGAN OLEH MAHASISWA PPL UNESA
PENDAMPINGAN OLEH MAHASISWA PPL UNESA
LAMPIRAN 8: KEGIATAN OLAHRAGA DAN EKSTRAKURIKULER
SMK NEGERI 1 JETIS
KEGIATAN OLAHRAGA KELAS X EI 1
KEGIATAN OLAHRAGA KELAS X EI 1
EKSTRAKURIKULER VOLI SMKN 1 JETIS
EKSTRAKURIKULER VOLI SMKN 1 JETIS
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
EKSTRAKURIKULER BANJARI
EKSTRAKURIKULER BANJARI
LAMPIRAN 9: KEGIATAN HUT RI 17 AGUSTUS (ROKET AIR)
LAMPIRAN 10: KEGIATAN IDUL ADHA DAN
PENUTUPAN PPL TAHUN 2017
KEGIATAN IDUL ADHA
KEGIATAN IDUL ADHA
PENUTUPAN PPL TAHUN 2017
PENUTUPAN PPL TAHUN 2017
LAMPIRAN 11: DAFTAR HADIR SISWA SMKN 1 JETIS
Daftar hadir berturut-turut yaitu kelas X EI 1, X EI 2, XI EI 2, XII EI 1, serta kelas XII EI 2.
LAMPIRAN 12: LAMPIRAN RPP
Sekolah : SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Mata Pelajaran : Dasar Pemrograman
Kelas/Semester : X TEI / Satu (Ganjil)
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Kompetensi Inti
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar Pemrograman pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar Pemrograman.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar (KD)
3.1. Memahami teknik pemecahan masalah matematis
4.1. Memahami teknik pemecahan masalah matematis
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
. Menjelaskan pengertian pemrograman, algoritma, dan flowchart
. Menjelaskan simbol-simbol flowchart dan fungsinya
4.1.1. Menggunakan algoritma dan flowchart pada pemrograman
4.1.2. Membuat algoritma dan flowchart pada pemrograman
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
a. Menjelaskan pengertian pemrograman, algoritma, dan flowchart
b. Menjelaskan simbol-simbol flowchart dan fungsinya
c. Menggunakan algoritma dan flowchart pada pemrograman
d. Membuat algoritma dan flowchart pada pemrograman
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian pemrograman, flowchart, dan algoritma
2. Simbol-simbol flowchart dan fungsinya
3. Penggunaan flowchart dalam pemrograman
4. Contoh algoritma dan flowchart pemrograman
Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, demonstrasi, penugasan
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 1
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru memberikan salam dan siswa menjawab salam
guru, berdoa dan mengondisikan diri siap belajar.
2. Guru memeriksa kesiapan siswa, antara lain mencakup
kehadiran, kerapian, ketertiban, perlengkapan pembela-
jaran dan kesiapan belajar.
3. Guru melakukan apersepsi/mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari dan
terkait dengan materi yang akan dipelajari, seperti:
a. tahukah anda arti pemrograman?
b. pentingkah pemrograman itu dilakukan ?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa.
6. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
15menit
Inti
Mengamati :
Guru meminta siswa untuk mempelajari buku teks dan sumber lainnya (internet) tentang pengertian pemrograman, algoritma, flowchar dan simbol-simbol flowchart serta contoh algoritma dan flowchart pada pemrograman
15menit
Menanya :
Guru mengajukan pertanyaan tentang materi pengertian pemrograman, algoritma, flowchar dan simbol-simbol flowchart serta contoh algoritma dan flowchart pada pemrograman
15 menit
Mengumpulkan Informasi:
Siswa berdiskusi dan mengumpulkandata/informasi tentang materi pengertian pemrograman, algoritma, flowchar dan simbol-simbol flowchart serta contoh algoritma dan flowchart pada pemrograman
70 menit
Menalar (Mengevaluasi) :
Siswa menganalisis dan menyimpulkan data/informasi tentang materi pengertian pemrograman, algoritma, flowchar dan simbol-simbol flowchart serta contoh algoritma dan flowchart pada pemrograman
65 menit
Mengomunikasikan :
Siswa menyampaikan dan mempresentasikan hasil diskusi secara lisan dan tertulis materi pengertian pemrograman, algoritma, flowchar dan simbol-simbol flowchart serta contoh algoritma dan flowchart pada pemrograman
65 menit
Penutup
1. Guru bersama siswa membuat rangkumanpelajaran.
2. Guru bersama siswa melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Guru bersama siswa memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
4. Guru melakukan penilaian.
5. Guru memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.
25 menit
G. Penilaian
1. Prosedur Penilaian :
a. Evaluasi proses (pada saat KBM)
b. Hasil penugasan
c. Hasil Evaluasi Kompetensi
2. Bentuk dan Instrumen Penilaian (terlampir) :
a. Penilaian Pengetahuan : tugas, tes tertulis
b. Penilaian Keterampilan : unjuk kerja
c. Penilaian Sikap : lembar observasi, jurnal, penilaian diri
3. Alat Penilaian :
a. Rubrik Penyekoran
b. Soal Evaluasi Kompetensi
H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Lembar Aktivitas /Kegiatan Siswa
2. Alat Pembelajaran : Materi Presentasi & LCD
3. Sumber Pembelajaran :
a. Buku "Pemrograman C dan Implementasinya" Edisi ketiga, Imade Joni & Budi Raharjo.
c. Internet
d. Buku-buku lain yang relevan
Mojokerto, Agustus 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Ladi, MM. Eka Pramitasari, S.Pd.
NIP. 19650915 198903 1 013 NIP. 19871030 201001 2 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto
Mata Pelajaran : Sensor dan Aktuator
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Kelas : XII
Semester : 5
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (Satu Pertemuan)
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
3.1. Memahami gambar simboldan fungsi beberapa sensor.
KD pada KI keterampilan
4.1. Memahami prinsip kerja, sifat, karakteristik beberapa sensor
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator KD pada KI pengetahuan
Memahami simbol-simbol gambar beberapa sensor.
Memahami fungsi dari beberapa sensor.
Memahami sifat – sifat beberapa sensor.
Menentukan karakteristik beberapa sensor.
Memahami prinsip kerja dari beberapa sensor.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami simbol-simbol gambar beberapa sensor.
Siswa dapat memahami fungsi dari beberapa sensor.
Siswa dapat memahami sifat – sifat beberapa sensor.
Siswa dapat menentukan karakteristik beberapa sensor.
Siswa dapat memahami prinsip kerja dari beberapa sensor.
Materi Pembelajaran
Perbedaan dan kesamaan sensor, transduser dan detector
Gambar simbol, fungsi, karakteristik sensor yang bersifat:
mekanis (gaya medan magnet, induksi, permeabilitas).
elektris (tegangan, arus, resistan, kapasitas, induktivitas, frekuensi, periode pulsa, kuat medan listrik, polarisasi).
thermis (temperatur/ suhu, aliran panas).
radiasi (kekuatan cahaya/sinar, panjang gelombang).
Klasifikasi/Kategori sensor ditinjau dari pencatuannya
sensor jenis pasif: jika dalam pengambilan sinyal yang disensor tanpa butuh sumber catu daya dari luar;
sensor jenisaktif: jika dalam pengambilan sinyal yang disensor membutuhkan sumber catu daya dari luar)
Prinsip kerja sensor: (yang bersifat mekanis, elektris, thermis, radiasi cahaya, kimia dan biologi).
Penentuan Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Pembelajaran Langsung
Metode : Ceramah dan Pemberian Tugas
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan
Diskripsi
Waktu
Pendahuluan
Membimbing siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing – masing.
Mengecek kehadiran siswa dengan cara mengabsen.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan perkembangan sensor di dunia.
20 "
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru menjelaskan tayangan / gambaran simbol- simbol gambar beberapa sensor pada perbedaan dan kesamaan sensor, transduser dan detector.
Guru menjelaskan tayangan / gambaran simbol-simbol gambar beberapa sensor yang bersifat elektris (tegangan, arus, resistan, kapasitas, induktivitas, frekuensi, periode pulsa, kuat medan listrik, polarisasi).
Guru menjelaskan tayangan / gambaran simbol -simbol gambar beberapa sensor yang bersifat radiasi (kekuatan cahaya/sinar, panjang gelombang).
Guru menjelaskan tentang karakteristik / klasifikasi sensor berdasarkan pencatuannya (sensor aktif dan pasif).
Guru menugaskan siswa mengamati tayangan dan menyimak serta memperhatikan tayangan.
Menanya
Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan mengenai simbol - simbol gambar beberapa sensor pada perbedaan dan kesamaan sensor, transducer dan detector.
Siswa menyampaikan pertanyaan mengenai simbol - simbol gambar beberapa sensor pada perbedaan dan kesamaan sensor, transducer dan detector.
Menalar
Guru menjelaskan materi tentang simbol - simbol gambar beberapa sensor pada perbedaan dan kesamaan sensor, transducer dan detector.
Siswa mencatat kesimpulan di setiap materi yang telah disampaikan oleh guru.
Guru meminta siswa untuk mengeksplor simbol - simbol gambar beberapa sensor pada perbedaan dan kesamaan sensor, transducer dan detector.
Mendemonstrasikan
Guru meminta siswa melakukan demonstrasi simbol - simbol gambar beberapa sensor pada perbedaan dan kesamaan sensor, transducer dan detector.
Mengomunikasikan
Guru meminta siswa untuk kesimpulan tentang symbol- symbol gambar beberapa sensor pada perbedaan dan kesamaan sensor, transducer dan detector.
Siswa menyampaikan hasil kesimpulannya di depan kelas.
150 "
Penutup
Memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Dengan melibatkan siswa, memberikan kesempatan siswa berkomentar tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
10"
Mojokerto, .................2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Ladi, MM. Agus Hariyanto, ST.
NIP. 19650915 198903 1 013 NIP. 19871030 201001 2 005
RPP SMK TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto
Mata Pelajaran : Perekayasaan Sistem Kontrol
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Kelas : XII
Semester : 5
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit (1 pertemuan)
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
3.5. Memahami arsitektur dan prinsip kerja, fungsi setiap blok PLC.
KD pada KI keterampilan
4.5. Mengidentifikasi jenis/ kategori program/ software yang sesuai dari beberapa jenis merek PLC yang sering digunakan.
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator KD pada KI pengetahuan
Menentukan jenis/kategori program/software yang sesuai dari beberapa jenis merek PLC.
Indikator KD pada KI keterampilan
Melakukan percobaan dan eksperimen pemrograman pada PLC untuk kontrol sederhana.
Menerapkan PLC untuk pemrograman pada peralatan control yang sesuai kebutuhan industri.
Menerapkan kontrol model DCS dan SCADA menggunakan beberapa PLC.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan jenis/kategori program/software yang sesuai dari beberapa jenis merek PLC.
Siswa dapat melakukan percobaan dan eksperimen pemrograman pada PLC untuk kontrol sederhana.
Siswa dapat menerapkan PLC untuk pemrograman pada peralatan control yang sesuai kebutuhan industri.
Siswa dapat menerapkan kontrol model DCS dan SCADA menggunakan beberapa PLC.
Materi Pembelajaran
Pengenalan PLC (sejarah perkembangan PLC, perbandingan kontroler (PLC dengan Relay; PLC dengan Mikrokontroler; PLC dengan Komputer personal"PC", beberapa macam merek fabrikan PLC).
Konsep Dasar PLC (Blok diagram, Simbol operasi , Prinsip kerja dan Fungsi masing-masing blok :RAM;ROM; EPROM; EEPROM; CPU;Battery backup; power supply, modul Input/Output dari berbagai system: Relay- Transistor-, dan TRIAC).
Pengenalan Bahasa pemrograman/ instruksi pada PLC serta software secara umum (ladder diagram, statement list, dan function block) untuk operasi (logika dengan aljabar Boolean: AND, OR, dll.;arithmatik:D, D NOT, ADD, SUB, CMP; latch;counter; timer; dan MCR, dll.).
Aplikasi Pemrograman PLC sebagai kontroler (PI, PID, dan Fuzzy logic) untuk control plant dengan media aktuator (Lampu AC, Motor DC, Motor AC, 1-phas3, dan 3-phase, silider dan motor sistem pneumatik dan hydraulic).
PENENTUAN MODEL PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran: Perekayasaan Sistim Kontrol
Kelas: XI
No.
Kompetensi
Model Pembelajaran
Keterangan
2.
KD.3.1 Memahami arsapitektur dan prinsip kerja, fungsi setiap blok PLC.
Model Pembelajaran
Jigsaw
KD-3.1 menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan konseptual dan prosedural.
KD 4.1 Pernyataan KD-4 pada taksonomi keterampilankongkret pada gradasi membiasakan gerakan atau manipulasi.
KD.4.1 .Mengidentifikasi jenis/ kategori program/ software yang sesuai dari beberapa jenis merek PLC yang sering digunakan.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan
Diskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Membimbing siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing – masing.
Mengecek kehadiran siswa dengan cara mengabsen.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan perkembangan PLC di dunia.
20 "
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru menjelaskan tayangan / gambaran tentang pengenalan PLC dan konsep dasar PLC.
Guru menugaskan siswa mengamati tayangan dan menyimak serta memperhatikan tayangan.
Menanya
Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan mengenai sejarah PLC dan konsep dasar PLC.
Siswa menyampaikan pertanyaan mengenai sejarah PLC.
Menalar
Guru menjelaskan materi tentang sejarah PLC dan konsep dasar PLC.
Siswa menalar apa yang di sampaikan oleh guru.
Guru meminta siswa untuk mencatat kesimpulan dari materi yang disampaikan.
Siswa mencatat kesimpulan di setiap materi yang telah disampaikan oleh guru.
Guru meminta siswa untuk mengeksplor sejarah PLC dan konsep dasar PLC.
Mendemonstrasikan
Guru meminta siswa Melakukan demonstrasi mengenaisejarah dan konsep dasar PLC dengan mengulang kembali tentang apa yang telah disampaikan oleh guru.
Mengomunikasikan
Guru meminta siswa untuk kesimpulan tentang sejarah dari PLC dan konsep dasar PLC.
Siswa menyampaikan hasil kesimpulannya di depan kelas.
150 "
Penutup
Memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Dengan melibatkan siswa, memberikan kesempatan siswa berkomentar tentang pembelajaran yang telah dilakukan, menarik kesimpulan dan menutup pelajaran.
10"
Penilaian
Teknik penilaian
Pengetahuan : Tes tertulis.
Keterampilan : Kinerja
Instrumen penilaian (terlampir).
Pembelajaran Remedial dan pengayaan.
Pembelajaran remidial.
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajardiberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial sebagai berikut.
pembelajaran ulang
bimbingan perorangan
belajar kelompok
Pembelajaran pengayaan.
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan yaitu tugas membuat artikel tentang PLC.
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Media/alat
Media dan bahan
Microsoft Power point
Skema rangkaian
Komponen elektronik (Unit PLC, Komputer, catu daya, kabel, jumper dll).
Motor
Switch 1 buah
Micro switch 2 buah
Alat
Laptop
Proyektor.
Modul.
Buku –buku dari BLPT JOGJA
Sumber Belajar
LKS SMK EI: Dasar Pemrogaman PLC.
Kunci LKS SMK EI: Dasar Pemrogaman.
Buku/ modul pembelajaran
internet
Mojokerto, .................2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Ladi, MM. Agus Hariyanto, ST.
NIP. 19650915 198903 1 013 NIP. 19871030 201001 2 005
LAMPIRAN 13: LAMPIRAN NILAI SISWA
Sensor & Aktuator Gerbang Logika
NO
Nama
Kelas
Nilai
1
Agus S.
XII TEI 1
55
2
A'an Prasetyo
100
3
Abdul Rio
100
4
Abyzar P
85
5
A. Ardianto
85
6
A. Poegoh
100
7
Aditya Rahmadani
55
8
Affiar Nur
100
9
Aji Mulya Slamet
70
10
Aldo Jaelani
100
11
Andani Setyowati
100
12
Aria Dwi K
100
13
Bella Safaatul
100
14
Bio Sukma F
85
15
Dharma Yudha
100
16
Dimas Tri M
55
17
Dini Anggun
85
18
Disna Wahyu C
100
19
Favian Prastista
70
20
Fita Sari Ningsih
85
21
Fitri Yuli A
100
22
Galang Gemilang
85
23
Giga Arisanto
100
24
Gilang Arya
100
25
Habib Ja'far
100
26
Handika Dwi H
100
27
Hedy Setiawan
85
28
Ikfani Tegoh
85
29
Ismi Dwi F
70
30
Linda Riski S
100
31
Maulana Ma'ruf
100
32
Mila Ariska
85
33
M. Zainul A
100
Sensor & Aktuator Tugas Proteus
No
Nama
Kelas
Nilai
1
Agus S.
XII TEI 1
85
2
A'an Prasetyo
80
3
Abdul Rio
90
4
Abyzar P
95
5
A. Ardianto
90
6
A. Poegoh
90
7
Aditya Rahmadani
93
8
Affiar Nur
93
9
Aji Mulya Slamet
90
10
Aldo Jaelani
90
11
Andani Setyowati
90
12
Aria Dwi K
95
13
Bella Safaatul
93
14
Bio Sukma F
93
15
Dharma Yudha
85
16
Dimas Tri M
93
17
Dini Anggun
85
18
Disna Wahyu C
90
19
Favian Prastista
80
20
Fita Sari Ningsih
80
21
Fitri Yuli A
85
22
Galang Gemilang
80
23
Giga Arisanto
85
24
Gilang Arya
90
25
Habib Ja'far
93
26
Handika Dwi H
95
27
Hedy Setiawan
85
28
Ikfani Tegoh
80
29
Ismi Dwi F
80
30
Linda Riski S
95
31
Maulana Ma'ruf
80
32
Mila Ariska
93
33
M. Zainul A
85
DLE - Tugas Alat Ukur
NO
Nama
Kelas
Nilai
1
Madiynatul M
X TEI 2
96
2
Mahendra R S
97
3
Mego Saputro
92
4
Miftahul Putra A L
92
5
M. Ilham Abadi
92
6
M. Irsyadul Hikam
92
7
M. Khabib Amrulloh
92
8
M. Abdul Rosid
88
9
M. Afif Putra H
88
10
M. Azar Ismail
88
11
M. Deny Pratama
88
12
M. Faris N
88
13
M. Ibnu Hafesh A
92
14
M. Iqballudin
92
15
M. Isal Faruqi
88
16
M. Najib Mudhofar
88
17
M. Nugroho
92
18
M. Rizal Muhaimin
88
19
M. Sobirin
96
20
Nabiella Gaida M
89
21
Rachmad Putra A
88
22
Raka Syaputra
84
23
Renata Dwi A
100
24
Rina Rachmawati
85
25
Rizky Andreas P
97
26
Roniko
97
27
Ryan Yudhistira F C
92
28
Sendhi Leo S
96
29
Tarisa Dwi F S M
92
30
Tata Kummala L
96
31
Yuli Dwi K
92
32
Yusuf Eko S
76
DLE - Tugas Alat Ukur
NO
Nama
Kelas
Nilai
1
Abdullah Faqih
X TEI 1
84
2
A. Syofyan Assyauri
80
3
A. Yazid Fanani
96
4
Akhiru Jaza
88
5
Akhmad Huzaini
81
6
Albizia Defila
91
7
Alfitra Hari N
80
8
Angga Dwi A
92
9
Anisa Inayah N
92
10
Anjanita Nur S
96
11
Arrizal A. Putra
81
12
Ayu Triswana
88
13
Bagas Ari P
80
14
Dewa Risky K W
93
15
Dewi Meilani
92
16
Dicky Iryan R
80
17
Eka Amalia R
85
18
Eka Kusuma Deni
81
19
Enka Detria S
85
20
Fabio Cannavaro
96
21
Fasa al Asiraq
81
22
Fatmala
85
23
Giovani Ika N
80
24
Hana Pertiwi
100
25
Hannis Deva Maluta
96
26
Hilmawan Nugroho
88
27
Ila Fauziyah Sigit
93
28
Ilham Wahyu Eko P
84
29
Iqbal Firdaus
85
30
Kaffin Alif M
88
31
Khoirun Nisa
88
32
Leyly Dinar P
84
LAMPIRAN 14: PROPOSAL PTK
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENSOR DAN AKTUATOR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA KELAS XII TEI 1 DI SMK NEGERI 1JETIS KABUPATEN MOJOKERTO
K
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun Oleh:
Moh. Ali Fauzi (14050514061)
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
1.
Judul Penelitian
UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN STAD
PADA SISWA KELAS XII TEI I
DI SMK NEGERI 1JETIS
KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
2.
a. Mata Pelajaran
Sensor dan Aktuator
b. Bidang Kajian
Desain dan Strategi Pembelajaran di
Kelas
Ketua Peneliti
a. Nama
Moh. Ali Fauzi
b. NIM
14050514061
c. Program Studi
S1-Pendidikan Teknik Elektro
d. Jurusan
Teknik Elektro
e. Fakultas
Fakultas Teknik
f.
Universitas
Universitas Negeri Surabaya
g. Alamat rumah
Jl. Kupang Krajan 2 no. 31A Surabaya
Nomor
telepon/HP:
0857 4885 1331
Email
Email:
[email protected]
4.
Lama Penelitian
2 bulan dari tanggal 17 Juli 2017 sampai
02 September 2017
5.
Biaya yang diperlukan:
Rp.
a.
Sumber dari Ditjen
………………………………………..
Dikti
Rp. -
b.
Sumber lain, sebutkan
……………………………………….
………………………………
Jumlah
Rp.
………………………………………..
ABSTRAK
Moh. Ali Fauzi, "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENSOR DAN AKTUATOR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA KELAS XIITEI di SMK NEGERI 1JETIS KABUPATEN MOJOKERTO".
Masalah didalam penelitian dirumuskan sebagai "Apakah penerapan Pembelajaran Kooperatif model STAD dapat meningkatkan hasil belajar Sensor dan Aktuator siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto tahun 2017?"
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan prestasi belajar Sensor dan Aktuator siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis Kabupaten Mojokerto, Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan langkah-langkah menyusun rencana dan mengadakan refleksi. Teknik sampling penelitian ini adalah studi populasi dengan alasan bahwa semua populasi yang ada dijadikan sample tanpa menyeleksi infomasi, sebagai sampel adalah siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis Kabupaten Mojokerto, tahun Ajaran 2017/2018 yang berjumlah 33 anak.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun laporan PTK dengan baik.Dengan menyusun PTK yang berjudul,"UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENSOR DAN AKTUATOR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA KELAS XIITEI 1 di SMK NEGERI 1JETIS KABUPATEN MOJOKERTOTAHUN PELAJARAN 2017/2018 "
Hal ini tidak lepas dari bimbingan semua pihak yang terkait, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada :
Para Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya yang telah memberikan materi perkuliahan dengan penuh ketulusan dan kesabaran.
Bapak Agus Hariyanto, S.T. selaku guru pamong SMK Negeri 1 Jetis Kabupaten Mojokerto, tempat kami melaksanakan PTK.
Drs. Ladi, MM selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Jetis Kabupaten Mojokerto.
Luluk, dkk. Selaku teman sejawat yang telah membantu saya dalam melaksanakan PTK.
Penulis menyadari bahwa penyusun PTK masih banyak kekurangan dalam segala hal, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami siap mengharapkan.
Semoga penelitian ini ada manfaatnya bagi pembaca dan utamanya bagi kalangan pendidikan. Amin, Terima kasih.
Mojokerto, 02September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN 67
A. Latar Belakang Masalah 67
B. Perumusan Masalah dan Pemecahannya 70
C. Tujuan Penelitian 71
D. Manfaat Penelitian 72
BAB II KAJIAN PUSTAKA 74
A. Kajian Teori 74
B. Kerangka Berpikir 82
C. Hipotesis Tindakan 83
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 84
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 84
B. Subjek Penelitian 84
C. Prosedur Penelitian 84
DAFTAR PUSTAKA 93
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Instrumen Penilaian Afektif 86
Tabel 2 Instrumen Penilaian Psikomotor 87
Tabel 3 Alat Penilaian Kemampuan Guru 1 (APKG 1) 88
Tabel 4 Alat Penilaian Kemampuan Guru 2 (APKG 2) 89
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, salah satu tujuan yang hendak dicapai dari pembangunan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini mengandung pengertian yang luas bahwa bangsa yang cerdas dan berkompetensi, yang ditandai dengan adanya kemampuan berfikir, kepribadian yang bagus dan memiliki ketrampilan menjadi tujuan dari pembangunan tersebut. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa kemudian ditegaskan melalui berbagai kebijakan. Disusunnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, makin mempertegas keseriusan pemerintah dalam mencapai tujuan pembengunan nasional khususnya dalam bidang pembangunan.
Sejalan dengan itu perbaikan dan penyesuaian kurikulum nasional terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman. Dinamika pendidikan dewasa ini ditandai dengan suatu pembeharuan dan transformasi pemikiran tentang hakekat pembelajaran sebagai suatu proses yang aktif, interaktif dan konstruktif. Titik sentral setiap peristiwa pembelajaran terletak pada keberhasilan siswa dalam mengorganisasikan pengalamannya,
Mengembangkan berfikir dan mengimplementasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Dalamkontekspendidikan sensor dan tranduser (SA), seharusnyaproses pembelajaran menghasilkan siswa yang mampu berfikir kritis, analitis, dan kreatif. Indikatorkeberhasilan sensor dan tranduser ditandai dengan bertambahnya pengetahuan, ketrampilan dan perubahan perilaku siswa. Sehingga kelak kemudian hari siswa mampu mengatasi masalahnya sendiri dan dapat menjalin hubungan sinergis antara manusia dengan lingkungan alam dan sosial.
Menghadapi keseriusan pemerintah seperti tersebut diatas, tentu kita patut berbesar hati. Mengingat dewasa ini masih banyak masalah – masalah sosial yang perlu segera diatasi. Jumlah pengangguran makin bertambah eksplorasi alam yang berlebihan, kerusakan dan permusuhan antar kelompok, ini menunjukkan belum berhasilnya pendidikan sensor dan tranduser di sekolah. Dalam skala mikro kegagalan pendidikan sensor dan tranduser ditandai dengan rendahnya prestasi belajar siswa dan kurangnya minat siswa untuk mempelajari sensor dan tranduser. Hal ini dapat dibuktikan dengan keadaan riil ketika pelajaran sensor dan tranduser berlangsung. Penggunaan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan masih mendominasi setiap pembelajaran sensor dan tranduser. Media yang digunakan hanya kapur dan papan tulis. Sementara pelaksanaan penilaian hanya mengandalkan ulangan tertulis. Pengelolaan kelas masih teacher centered. Guru sebagai sumber utama pengetahuan. Padahal dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan perkembangan arus globalisasi anggapan bahwa guru sebagai satu–satunya sumber informasi tidak mungkin lagi dipertahankan. Bahkan sekolah sendiri tidak mungkin lagi menjadi satu – satunya informasi bagi siswa. Tindakan seperti ini menyebabkan siswa menjadi pasif. Immage yang terbentuk bahwa pelajaran sensor dan tranduser merupakan pelajaran hafalan. Akibat dari semua itu, saat siswa mengikuti proses pembelajaran sensor dan tranduser menjadisemakin jenuh dan tidak bergairah.
Bahkan pada saat guru menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah, beberapa siswa terlihat menguap, beberapa siswa lain yang duduk dibarisan belakang ramai berbicara antar teman tanpa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Kadang mereka juga membuat ulah yang negative dengan mengganggu temannya untuk menarik perhatian guru. Ada juga yang mengisi waktu luang dengan mengerjakan tugas lain. Tingkah laku siswa yang pasif tentu menjadi permasalahan bagi guru, sebab kenyataan ini sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti pada setiap ulangan sensor dan tranduser di kelas XII TEISMK Negeri 1 Jetis Kabupaten Mojokerto , tahun Ajaran 2017 / 2018.
Salah satu indikasi penyebab munculnya masalah diatas adalah guru kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dan mengeluarkan ide – ide atau kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran. Disamping itu dalam proses pembelajaran guru kurang memperhatikan perbedaan individual.
Pada dasarnya setiap siswa berbeda yang satu dengan yang lainnya, baik dalam hal kemampuan maupun belajarnya. Itu berarti setiap siswa mempunyai ciri – ciri yang khusus. Kondisi seperti ini melatarbelakangi adanya perbedaan kebutuhan pada setiap anak. Dalam pembelajaran klasikal perbedaan individu jarang mendapat perhatian, semua siswa dalam satu kelas dianggap mempunyai kemampuan dan kecepatan yang sama karena itu diperlakukan cara yang sama.
Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar dan kualitas pendidikan, perbedaan individu perlu mendapat perhatian yang lebih serius. Titik sentralnya tindakan guru pada proses pembelajaran. Salah satu tindakan guru dalam pembelajaran yang berorientasi pada sikap menghargai perbedaan individu adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi alternatif untuk mencapai tujuan yaitu berupa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, inkuiri, memecahkan masalah, ketrampilan sosial, meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk (Diknas, 200:5) sesuai dengan pokok permasalahan tersebut, berdasarkan analisis konseptual dan kondisi riil pembelajaran sensor dan aktuator di SMK khususnya dikelas XII TEI 1 SMK Negeri 1 Jetis, permasalahan ini merupakan tantangan yang harus dihadapi. Persoalannya adalah dapatkah dikembangkan dan diterapkan suatu model pembelajarn yang lebih bermakna serta mudah dipraktekkan oleh guru dalam menjawab tantangan tersebut. Dengan merujuk konsep dan teori Cooperative Learning maka penulis mengembangkan model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran.
Untuk itu berdasarkan fenomena pembelajaran sensor dan aktuator dan dalam usaha untuk meningkatkan prestasi akademik siswa, perlu kiranya diadakan peneliti tindakan kelas mengenai Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model StudentTeam- Achievement ( STAD ) sebagai upaya meningkatkan pembelajaran Sensor dan Aktuator di siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis Kabupaten Mojokerto, tahun Ajaran 2017/2018.
B. Rumusan dan Pemecahannya
1. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas dan hasil diskusi peneliti, teman sejawat dan Kepala Sekolah diketahui permasalahan yang masih dihadapi siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis Kabupaten Mojokerto, bahwa faktor penyebabnya antara lain adalah :
Dengan menggunakan metode ceramah, pembelajaran didominasi oleh guru ( teacher centered ) sehingga kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif sangat kecil, komunikasi yang terjadi hanya komunikasi satu arah.
Dengan metode ceramah kebermaknaan belajar sangat rendah karena keterlibatan siswa secara langsung kurang.
Dengan metode ceramah guru merupakan satu – satunya sumber belajar siswa, sehingga teman sebaya ( peer teaching ) yang juga sumber belajar siswa tidak ada.
Berdasar identifikasi masalah, analisis dan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
"Apakah penerapan Pembelajaran Kooperatif model STAD dapat meningkatkan hasil belajar sensor dan tranduser siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis Kabupaten Mojokerto, tahun Ajaran 2017/2018?
Sedangkan upaya menjawab permasalahan di atas agar indikator keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini tercapai dilakukan berbagai upaya yang antara lain adalah :
a. Dipergunakan pembelajaran kooperatif model STAD dengan segala prinsip dan unsurnya yaitu. saling ketergantungan positif; interaksi tatap muka, akuntabilitas individual, evaluasi proses kelompok, dan keterampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan."
Ditingkatkannya keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga terwujud pembelajaran yang student centered.
Dimaksimalkannya penggunaan media pembelajaran sehingga selain meminimalisir verbalisme juga meningkatkan kebermaknaan dan keterlibatan siswa, juga akan terbentuk long term memory seperti yang kita harapkan.
Dilaksanakan penilaian yang komprehensif dan dapat mengukur ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Pemecahannya :
Berdasarkan identifikasi masalah, tentu saja banyak cakupan pokok bahasan dan pembahasannya semakin meluas. Sehubungan dengan itu maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan prestasi pembelajaran, ( baik segi proses, sktifitas siswa dan prestasi belajar siswa ) pada mata pelajaran sensor dan aktuator melalui Cooperative Learning Model STAD pada siswa kelas XII TEI 1 SMK Negeri1 Jetis, Mojokerto.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum perbaikan pembelajaran yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar sensor dan aktuatorsensor dan aktuator di kelas XII TEI1 dan kemampuan guru dalam pelaksanaannya di SMK Negeri 1 Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Tujuan Khusus
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka tujuan perbaikan pembelajaran yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif model Student Team – Achievement Division (STAD) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar sensor dan aktuator di kelas kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis, Mojokerto, Tahun Pelajaran 2017 / 2018.
Pencapaian tujuan di atas ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :
Sekurang-kurangnya 75 % siswa mendapat nilai sensor dan aktuator materi macam-macam sensor dan karakteristiknya 65 (enam puluh lima).
Sekurang-kurangnya 75 % nilai prestasi kelas kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis, Mojokerto, tahun Ajaran 2017/2018 matapelajaran sensor dan aktuator materi materi macam-macam sensor dan karakteristiknya mencapai ketuntasan ( nilai 65 ) .
Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan dan pem-belajaran pendidikan sensor dan aktuator baik secara teoritis maupun praktis.
1) Secara Teoritis
Apabila terbukti bahwa Cooperative Learning Model STAD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sensor dan aktuator maka :
Hasil penelitian ini dapat memberikan kejelasan teoritis dan pemahaman yang mendalam tentang model pendekatan ini. Sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu khususnya disiplin ilmu pendidikan.
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan berpikir ilmiah
kepada peneliti khususnya dan berbagai pihak yang komponen untuk selanjutnya untuk menindak lanjuti penelitian ini berdasarkan temuan – temuan sebagai hasil penerapan Cooperative Learning Model STAD.
Secara Praktek
Apabila terbukti bahwa Cooperative Learning Model STAD mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sensor dan aktuator, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
Guru
Yakni membantu mengatasi permasalahan dan pembelajaran sensor dan aktuator. Memberikan wawasan, ketrampilan, dan pemahaman metodologis pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Siswa
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar pendidikan sensor dan aktuator yang lebih bermakna. Berangkat dari sini diharapkan prestasi belajar sensor dan aktuator siswa akan meningkat. Disamping itu dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning diharapkan dapat memberikan keputusan bagi siswa memperoleh nilai – nilai kehidupan yang sangat bermanfaat bagi dirinya.
Sekolah
Sebagai masukan dalam meningkatkan intensitas, efektifitas dan supervisi kepada guru kedalam meningkatkan kualitas pembelajaran sensor dan aktuator, prestasi belajar sensor dan aktuator dan kualitas sekolah yang dikelola.
Bagi mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektro, penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan tentang modal – modal pembelajaran dan dapat mengimplementasikan dikelas sebagai wujud keberhasilan pelaksanaan mata kuliah penelitian tindakan kelas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Sensor
Menurut D. Sharon, dkk (1982), istilah sensor merupakan suatu peralatan yang
berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari
perubahan suatu energi baik itu energi listrik, energi fisika, energi kimia energi
biologi, energi mekanik, dan lain sebagainya. Dalam memilih peralatan sensor-
dan tranduser yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan disensor, maka
perlu memenuhi persyaratan umum berupa:
Linieritas
Ada banyak sensoryang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Dalam kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah grafik. Gambar dibawah memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor panas yang berbeda. Garis lurus pada gambar (a). memperlihatkan tanggapan linier, sedangkan pada gambar (b). adalah tanggapan non-linier.
Sensitivitas
Sensitivitas menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan "perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan". Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran keseluruhan. Sensor dengan tanggapan pada gambar (b) akan lebih peka pada temperatur yang tinggi dari pada temperatur yang rendah.
Tanggapan Waktu Sensor
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan tanggapan frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri. Misalkan perubahan temperatur terjadi sedikit demi sedikit dan kontinyu terhadap waktu.
Fungsi sensor secara umum adalah untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia dan dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik.
b.Definisi Aktuator
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir.Aktuator diaktifkan dengan menggunakan lengan mekanis yang biasanya digerakkan oleh motorlistrik, yang dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang terprogram di antaranya mikrokontroler.
Gambar Aktuator
Aktuator dalam perspektif kontrol dapat dikatakan sebagai :
Aktuator : Pintu kendali ke sistem
Aktuator : Pengubah sinyal listrik menjadi besaran mekanik
Batasan aktuator riil : Sinyal kemudi terkesil, saturasi.
Aktuator memiliki fungsi untuk:
Penghasil gerakan
Gerakan rotasi dan translasi
Mayoritas aktuator sebagai motor based
Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier
Aktuator riil cenderung non-linier
Jenis tenaga penggerak pada aktuator, sebagai berikut:
Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor arus searah (Mesin DC). Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang
Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya sukar.
Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan.
Aktuator lainnya berupa: piezoelectric, magnetic, ultra sound.
2.PembelajaranKooperatif(Cooperative Learning)
a. Pengertian
Banyak guru telah melaksanakan metode belajar berkelompok, dengan membagi para siswa dan memberikan tugas kelompok. Namun hasil kegiatannya tidak seperti uang diharapkan. Siswa tidak memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik dan kreatif untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka. Para siswa tidak dapat bekerja sama secara efektif dalam kelompok, meboroskan waktu dengan bermain, bergarau, duduk diam, bahkan ada kalanya siswa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengerjakan tugas mata pelajaran yang lainnya. Pada waktu yang sama ada beberapa siswa mendominasi kelompoknya.
Keinginan para guru untuk mengaktifkan siswa sangat baik, untuk itu
guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif atau cooperative
learning yang tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok.
Pelaksanaan prosedur cooperative learning dengan benar akan membantu
guru mengelola kelas dengan efektif. Ada tiga pengertian yang bias penulis
paparkan mengenai cooperative learning yaitu James L. Cooper, dkk ( 2002 )
menyatakan bahwa:
" Cooperative learning is a structured, systematic instructional strategy in which small groups work together toward a common goal ".
Mary E. Haas dan Cyntya Szymansky Sunal (1993:159) menyatakan
bahwa:
" cooperative learning is an approach or a set of strategies specialitydesigned to, encourage students cooperative while learning".SedangkanKennes menyebutkan bahwa :" Cooperative Learning is a successful strategyin which small team, each with student of levels of ability, use a variety of learning activities to improve their understanding of a subject".
Tidak ada perbedaan pokok dari ketiga pengertian mengenai
cooperative learning. Ketiga devinisi mengenai cooperative learning makin
mempertegas pengertian kita mengenai inti dari pembelajaran kooperatif yaitu
adanya suatu kerja sama kelompok yang saling menunjang untuk keberhasilan
individu dan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran
kooperatif didorong untuk bekerja sama pada tugas dan mereka menkoordinasikan usaha untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam penerapan setiap siswa saling tergantung satu sama lain untuk mencapai penghargaan bersama. Agar dalam bekerja sama menjadi lebih produktif Kennes
mengajukan lima unsur dasar pembelajaran kooperatif yaitu :
1). Saling tergantung Positif ( Positive Interdeprence )
Saling ketergantungan positif adalah hubungan yang saling membutuhkan
sehingga memungkinkan antar siswa saling memberikan motivasi untuk
meraih hasil belajar yang lebih optimal.
2). Interaksi Tatap Muka ( Face to face Interaction )
Para siswa pada setiap kelompok bertemu maka berdialog dan berdiskusi sehungga siswa diberi kesempatan untuk saling mengenal, menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
3)Tanggungjawab kelompok dan individu ( Individual and GroupAccountability )
Dalam pembelajaran kooperatif masing – masing individu memper-tanggungjawabkan hasil belajarnya dan bagi salah satu anggota kelompoknya yang sudah menguasai materi pembelajaran maka dia memberikan pelajarn kepada anggota kelomponya.
Hubungan interpersonal dan Small-Group Skills
Unsur ini menghendaki agar para siswa dibekali keterampilan berkomunikasi dan keterampilan sosial antara lain : keahlian mendengarkan, berbicara, tenggang rasa, sopan terhadap teman, mempertahankan pemikiran logis, mendiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi.
Proses Kelompok
Dalam proses kelompok, semua anggota kelompok berdiskusi untuk
memecahkan masalah secara bersama – sama. Dan mendiskusikan bagaimana cara membantu salah satu anggota kelompok yang belum
mampu menguasai pelajaran. Dalam proses ini anggota kelompok juga
membuat keputusan mengenai perilaku apa yang perlu dipertahankan atau
dirubah. Oleh karena itu untuk mewujudkan tujuan yang berhak dicapai
maka guru menyusun suatu perencanaan dan keputusan yang dibutuhkan
agar penggunaan pembelajaran kooperatif.
b. Pembelajaran Kooperatif Model STAD
Dalam Jurnal of education McKenney, dkk ( 2002;7 ) memberikan
pernyataan mengenai pembelajaran kooperatif ( cooperative learning ) sebagaiberikut :
" STAD ( Student Teams Achievement Division ). In this cooperative learning technique, students receive information via lecturea, films, readings,and so on, and then receive a worksheet to complete in teams of four. The teams, formed by teaches are typically heterogeneous, based on priorachievement, race, sex, language background, and other factors determined by instructor.
Pernyataan di atas menyebutkan langkah – langkah pembelajaran STAD. Di samping itu Slavin ( 1990;71) menyatakan bahwa : STAD is one ofthe simplest of all cooperative learning methods, and is a good model to begin wuth f Berdasarkan dua keterangan ini maka dapat disimpulkan modelpembelajran STAD merupakan suatu pendekatan Kooperatif yang paling sederhana dan mudah untuk dilaksanakan pada pembelajran terutama bagi para guru yang beru menggunakannya. Kesederhanaan ini Nampak pada beberapa langkah kegiatan yang dilakukan dalam model STAD yaitu guru menyampaikan materi pelajaran, dengan berdiskusi siswa mengerjakan lembar kerja, dan secara individu siswa mengerjakan ulangan. Selanjutnya Slavin (1990;71) member ketegasan mengenai 5 komponen yang dilakukan pada pembelajaran kooperatif model STAD, yaitu :
Presentasi kelas ( class presentation )
Belajar Kelompok ( teams )
Kuis ( quizzes )
Peningkatan skor individu ( individual improvement scores )
Penghargaan Kelompok ( team recognition ).
Kelima komponen ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Presentasi Kelas
Presentasi kelas dilakukan oleh guru. Bentuknya berupa pemberian /penyajian materi pelajran dengan cara berceramah. Pada tahapan ini siswa dikondisikan supaya memperhatikan presentasi karena hal ini akan membantu siswa saat mengerjakan ulangan.
Belajar Kelompok
Kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa dengan memperhatikan perbedaan
individu seperti tingkat kemampuan, jenis kelamin, kecepatan belajar, sosial budaya atau latar belakangnya. Setelah guru menyampaikan materi pelajaran, selanjutnya para siswa melakukan tugas kelompok. Para siswa mendiskusikan permasalahan bersama – sama membandingkan jawaban danmengoreksi kesalahpahaman bila mana kawan satu kelompok ada yang salah megira. Peran guru pada tahapan ini adalah or teachers who are newto the cooperative approach mengarahkan pada anggota kelompok untukmelakukan yang terbaik bagi anggota kelompoknya dan untuk kelompok memberikan yang terbaik bagi anggotanya.
Kuis
Setelah kurang lebih satu atau dua periode presentasi dan belajar kelompok, siswa diberi pertanyaan individu dalam bentuk ulagan. Pada tahapan ini para siswa tidak di ijinkan untuk melakukan kerja sama.
Peningkatan Skor Individu
Peningkatan skor merupakan poin yang diperoleh berdasarkan skor kuis yang melebihi skor dasar atas prestasi sebelumnya.
Penghargaan Kelompok
Kelompok yang telah berhasil diberi penghargaan. Pemberian penghargaan ini berdasarkan criteria dari perolehan skor rata-rata masing-masing kelompok.
Apabila dianalisis masing-masing komponen yang terdapat pada model STAD yang diungkapkan Slavin nampak adanya proses belajar yang dilakukan siswa. Dengan menerapkan model STAD pada pembelajaran sensor dan aktuator tentu akan membentuk pengalaman belajar pada diri siswa.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Model STAD
Pada pembelajaran kooperatif model STAD dikelompokkan menjadi 2 tahap, yaitu tahap persiapan dan proses. Untuk memperjelas pemahaman kita kiranya kedua tahapan inin dapat dijabarkan berikut ini :
1) Persiapan
Persiapan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum proses dimulai. Persiapan dalam pembelajaran ini termasuk diantaranya menentukan materi, menugaskan siswa untuk membentuk kelompok dan menentukan skor prestasi awal.
Materi
Yang dipersiapkan dalam pembelajaran adalah materi yang dirancang oleh guru dan diwujudkan dalam lembar kerja siswa.
Menugaskan Siswa untuk Membentuk Kelompok
Memberi tugas kepada siswa untuk membuat kelompok dengan komposisi anggota beragam. Salah satu tujuannya agar terjadi distribusi siswa secara merata dengan harapan siswa tersebut dapat memberikan bantuan bimbingan kepada teman lain yang tergabung dalam kelompoknya.
Menentukan Skor Prestasi Awal
Prestasi awal adalah prestasi yang diperoleh dari ulangan sebelumnya. Jika sebelum melakukan model pembelajaran STAD guru telah melakukan ulangan sebanyak 3 kali maka dasar prestasi awal ini adalah untukmengukur peningkatan prestasi individu dan kelompok.
2) Proses Pembelajaran STAD
Mengajar
STAD dimulai dengan presentasi verbal/teks. Waktunya 1-2 jam pelajaran, meliputi pembukaan, pengembangan dan latiahan terbimbing
Pembukaan
(a) Menjelaskan kepada siswa apa yang akan dipelajari.
(b) Menjelaskan kepada siswa bekerja dalam kelompok.
(c) Menemukan konsep.
(d) Pemahaman.
(e) Cara singkat mengulas beberapa apersepsi dan informasi.
Pengembangan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Fokuskan pada makna belajar bukan hafalan.
Mengukur tingkat pemahaman siswa.
Mendemontrasikan konsep secara aktif dengan alat bantu dan banyak contoh.
(3) Latihan Terbimbing
Siswa menyelesaikan lembar kerja.
Panggilah siswa secara acak
Jangan memberi tugas terlalu lama.
Belajar Dalam Team
Kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa dengan memperhatikan perbedaan individu seperti tingkat kemampuan, jenis kelamin, kecepatan belajar, sosial budaya atau latar belakangnya. Guru membagikan lembar kerja pada masing-masing kelompok dan siswa mengerjakan secara berkelompok. Tugas yang diberikan guru merupakan tugas individu dan kelompok. Artinya selagi masih ada salah satu dari anggota kelompok yang belum menguasai materi pelajaran maka teman lain yang tergabung dalam satu kelompok itu berdiskusi dan saling membantu agar temannya memahami materi.
Test
Test dilakukan bersifat individu untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.
Penghargaan Kelompok
Penghargaan kelompok adalah menghitung skor regu/kelompok danpeningkatan prestasi individu.
B. Kerangka Berpikir
Usaha peningkatan hasil belajar siswa bagi guru merupakan suatu kewajiban dan wujud keprofesionalan guru. Untuk itu guru harus kreatif menampilkan model – model pembelajaran yang inovatif yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam sekolah maupun masyarakat sehingga siswa aktif. Model pembelajaran Kooperatif yaitu adanya suatu kerja sama kelompok yang saling menunjang untuk keberhasilan individu dan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif untuk bekerja sama pada tugas dan mereka mengkoordinasikan usaha untuk menyelesaikan tugasnya. Berdasarkan kerangka berfikir ini maka pembelajaran kooperatif dipandang mampu memecahkan permasalahan tentang rendahnya prestasi belajar sensor dan aktuator khususnya siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis, Mojokerto. Langkah Pemecahannya adalah sebagai berikut :
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
C. Hipotesis Tindakan
- Pembelajaran belum menggunakan model STAD
-Nilai Siswa rendah
-Respon siswa rendah
Proses tindakan / pembelajaran menggunakan model STAD
Dalam Pembelajaran model STAD:
a.Kemampuan siswa meningkat b.Siswa antusias
c. Pembelajaran jadi menyenangkan
Berdasarkan kajian teori, bukti – bukti empiris yang diperoleh peneliti senbelumnya dan kerangka berfikir, maka dengan penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, prestasi belajar sensor dan aktuator siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis, Mojokerto, tahun Ajaran 2017/2018 dapat meningkat.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jetis, Kabupaten Mojokertoselama 2 bulan mulai tanggal 17 Juli 2017 sampai dengan 02 September 2017.
Penelitian dilaksanakan sebanyak 2 siklus, dengan masing masing siklus satu kali pertemuan ( 2 x45 menit ) yang rencana dilaksanakan pada minggu ke 1untuk siklus pertama sampai dengan minggu ke 7untuk siklus kedua. Selama penelitian untuk mengamati proses pembelajaran dan membantu pengumpulan data peneliti dibantu oleh 1 observer teman guru di SMK Negeri 1 Jetis, Kabupaten Mojokerto.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah sebagai berikut
Siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis, Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 33 siswa dengan 25 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Guru kelas XII TEI 1 sekaligus sebagai peneliti.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini mengacu pada penelitian tindakan kelas dengan pusat penekanan pada upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas proses serta praktek pembelajaran. Penelitian ini lebih memfokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif model STAD sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok sensor dan aktuatorpada siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis, Kabupaten Mojokerto, Tahun Pelajaran 2017 / 2018. Dalam kegiatannya yang berbentuk Randoms Siclus, sebanyak 2 (dua) siklus, dengan mengacu pada model yang diadaptasi dari Suharsini Arikunto ( 2006 : 16 ) "PenelitianTindakan Kelas secara garis besar terdapat empat tindakan yang lazim dilalui , yaitu (1) Perencanaan ,(2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan , dan (4) Refleksi"
dan selanjutnya dikatakannya juga " Penelitian tindakan harus sekurangkurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan . Informasi dari siklus terdahulu menentukan bentuk siklus berikutnya ".
Suharsini Arikunto ( 2006 : 16 ) " Penelitian tindakan harus sekurangkurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan . Informasi dari siklus terdahulu menentukan bentuk siklus berikutnya ".
Prosedur atau langkah – langkah penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus – siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor – faktor yang telah diselidiki.
Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi:Perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Siklus 1
Perencanaan Tindakan
Guru dan pengamat mendiskusikan tentang pelaksanaan rencana pembelajaran mengacu dari siklus pertama yang telah diperbaiki serta menyampaikan alat – alat pendukung beserta lembar pengamatan.
Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan ini guru dan pengamat melaksanakan sesuai rencana yang ada dalam rencana pembelajaran.
Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama tindakan berlangsung pengamatan mencangkup aktifitas siswa dan aktifitas guru dengan lembar pengamatan.Adapun perolehan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1). Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan diambil selama kegiatan pembelajaran diperoleh dengan cara melakukan observasi, dokumentasi, dan tes.
Observasi. dilaksanakan dengan menggunakan instrumen
pengukuran kinerja afektif maupun psikomotor, untuk mengukur indikator-indikator kerja, efisiensi, dan kerja sama antara siswa, guru dan kolaborator dalam proses pembelajaran.
Tes. dilaksanakan dengan menggunakan tes tertulis dan tes unjuk kerja untuk mengukur kemampuan dan keterampilan siswa dalam menguasaimateri.
2) Alat Pengumpul Data
(1). Butir soal penjajakan diambil dari soal- soal dari meteri yang berkaitandengan materi pokok.Untuk mengidentifikasikemampuan siswasebelum diberi tindakan dan sekaligus untuk menentukan tingkatan/rangking tiap-tiap siswa guna membentuk kelompok kooperatif.
(2). Butir soal evaluasi untuk mengetahui kemajuan dan prestasi hasil belajar setiap siklusnya dibuat sesuai materi pokok yang dipelajari.
(3). Instrumen observasi, yaitu berupa skala penilaian yang akan diisi oleh pengamat pada saat proses pembelajaran yang berhubungan perilaku, pengajar dan aktifitas belajar siswa.
Berturut-turut diberikan contoh lembar pengamatan dengan indikator sebagai berikut:
Tabel 1. Instrumen Penilaian Afektif
Nama Pengamat
:
NIP
:
Aspek yang
Jumlah
No.
Nama Siswa
dinilai
Skor
Nilai
1
2
3
4
Rata – rata
Keterangan aspek yang dinilai:
Keaktifan memberikan pendapat/menyampaikan ide.
Kerja sama.
Keseriusan dalam melaksanakan tugas.
Kemampuan mengorganisir/ mengaktifkan kerja kelompok.
5 Penilaian
Skor 4 = Amat baik
Nilai =Jumlah skor 16x100
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup
Skor 1 = Kurang
Tabel 2. InstrumenPenilaian Psikomotor
Nama Pengamat
:
NIP
:
Aspek – Aspek
Jumlah
No.
Nama Siswa
Psikomotor Siswa
Skor
Nilai
1
2
3
4
Rata – rata
Keterangan :
Kemampuan dalam mengidentifikasi masalah yang diajukan guru.
Kemampuan mengkomunikasikan pendapat.
Kemampuan membuat kesimpulan dari data hasil diskusi.
Kemampuan membuat laporan tertulis hasil diskusi. Penilaian
Skor 4
= Amat baik
Nilai =Jumlah skor 16x100
Skor 3
= B
Skor 2
= Cukup
Skor 1
= Kurang
Tabel 3. Alat Penilaian Kemampuan Guru 1 (APKG 1)
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 1
( APKG 1 )
No.
Aspek-aspek Yang Diamati
Pengamat
1
Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan
tujuan/ indikator perbaikan pembelajaran
1
. Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum dan masalah yang diperbaiki.
2
. Merumuskan tujuan khusus/ indikator perbaikan pembelajaran
Rata – rata butir 1
2
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media ( alat
bantu pembelajaran), dan sumber belajar
1
. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran.
2
. Menentukan dan mengembangkan alat bantu perbaikan
Pembelajaran
3
Memilih sumber belajar
Rata – rata butir 2
3
Merencanakan Skenario perbaikan pembelajaran
1
. Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran
2
. Menyusun langkah – langkah perbaikan pembelajaran
3
. Menentukan alokasi waktu perbaikan pembelajaran
4
. Menentukan cara – cara memotivasi siswa
5
. Menyiapkan pertanyaan
Rata – rata butir 3
4
Merancang pengelolaan kelas perbaikan pembelajaran
1
Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar
2
Menentukan cara – cara pengorganisasian siswa agar siswa
dapat berpartisipasi dalam perbaikan pembelajaran
Rata – rata butir 4
5
Merencanakan prosedure, jenis, dan menyiapkan alat penilaian
perbaikan pembelajaran
1
Menentukan prosedure dan jenis penilaian
2
Membuat alat – alat penilaian dan kunci jawaban
Rata – rata butir 5
6
Tampilan Dolumen rencana perbaikan pembelajaran
1
Kebersihan dan kerapihan
2
Penggunaan bahasa tulis.
Rata – rata butir 6
Nilai=
rata - rata1+2+3+4+5 + 6
3 x 100%
30
Tabel 4. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG-2)
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG- 2)
Nama Observer
:
NIP
:
No.
Aspek-aspek Yang Diamati
Nilai Hasil
Pengamatan
1
Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran
1.1.
Menata fasilitas dan sumber belajar
1.2.
Melaksanakan tugas rutin di kelas
Rata – rata butir 1
2
Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
2.1.
Memilai pembelajaran
2.2.
Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan ,siswa,situasi, dan lingkungan
2.3. Menggunakan alat bantu ( media ) pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan siswa, situasi, dan lingkungan
2.4.
Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang logis
2.5.
Melaksanakan perbaikan pembelajaran secara
individual, kelompok atau klasikal
2.6.
Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
Rata – rata butir 2
3
Mengelola interaksi kelas
3.1
Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan
dengan isi pembelajaran
3.2
Menangani pertanyaan dan respons siswa
3.3
Menggunakan ekspresi lisan , tulisan, isyarat, dan
gerakan badan
3.4
Memicu dan memelihara keterlibatan siswa
3.5
Memantapkan penguasaan materi pembelajaran
Rata – rata butir 3
4
Bersikap terbuka dan luwes serta membantu pengembangan
sikap positif siswa terhadap belajar
4.1
Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka, penuh
pengertian, dan sabar kepada siswa
Menunjukkan kegairahan dalam mengajar
4.3
Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat
dan serasi
4.4
Membantusiswamenyadarikelebihandan
Kekurangannya
4.5
Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri
Rata – rata butir 4
5
Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan
pembelajaran mata pelajaran SA
5.1
Menampakkan konsep SA melalui metode bervariasi
yang sesuai dengan karakteristik materi
5.2
Menguasai simbol – simbol matematika
5.3
Memberikan latihan matematika dalam kehidupan
sehari – hari Menguasai materi matematika
Rata – rata butir 5
6
Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
6.1
Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
6.2
Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
Rata – rata butir 6
7
Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
7.1 Keefektifan proses belajar
7.2 Penggunaan bahasa Indonesia lisan
7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa
7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran
Rata – rata butir 7
Nilai=
Sumber : Andayani dkk (2007 : 73 )
3). Catatan lapangan meliputi catatan tentang kegiatan selama pengajaran dan kegiatan siswa sebagai subjek peneliti, baik secara objektif maupun tafsiran. Adapun untuk menjamin validasi temuan perlu dilakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh. Untuk itu perlu dilakukan trianggulasi yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data itu (Moleong, 1997:178). Trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi yang memanfaatkan penggunaan isi dengan jalan memban-
dingkan data hasil pekerjaan siswa, observasi, catatan lapangan dan hasil wawancara. Disamping itu juga dilakukan diskusi antara guru, kepala sekolah, pengamat dan rekan-rekan guru yang lain.
d. Refleksi
Guru dan pengamat mendiskusikan tentang hasil pembelajaran, jalannya pembelajaran, dan mengkaji ulang tentang kekurangan ataupun kelebihan pada siklus ini. Selanjutnya penyempurnaan dari kekurangan siklus ini dilaksanakan pada siklus berikutnya.
2 Siklus 2
Perencanaan
Guru dan pengamat mendiskusikan tentang pelaksanaan rencana pembelajaran mengacu dari siklus pertama yang telah diperbaiki serta menyampaikan alat – alat pendukung beserta lembar pengamatan.
Pelakasanaan Tindakan
Pada pelaksanaan ini guru dan pengamat melaksanakan tindakan yang mengacu pada refleksi yang telah diperbaiki / disempurnakan.
Pengamatan
Guru dan pengamat mengamati dampak pelaksanaan. Apakah telah sesuai dengan rencana dan hambatan atau kendala apayang dihadapi siswa maupun guru.
Refleksi
Diskusi bersama guru dan pengamat tentang pelaksanaan. Apakah pelaksanaan telah membawa hasil peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII TEI1 SMK Negeri 1 Jetis, Kabupaten Mojokerto? Dan masih adakah kekurangan ( kelemahan ) dari siklus ini?jika kekurangan ( kelemahan ) dirasa sudah tidak ada dan hasil telah memenuhi batas minimal ketuntasan maka tindakan berakhir. Namun jika masih ada kekurangan (kelemahan) dalam pelaksanaan pembelajaran dan belum terlihat adanya peningkatan motivasi belajar maka dilanjutkandengan tindakan siklus ke – 2 dan siklus selanjutnya yang langkah - langkahnya seperti pada siklus sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya pelaksanan antar siklus dapat dilihat pada gambar berikut :
Permasalahan
Alternatif Pemecahan I
Pelaksanaan Tindakan I
(Rencana Tindakan)
Terselesaikan
Siklus I
Analisis Data I
Belum
Alternatif Pemecahan II
Pelaksanaan Tindakan II
Terselesaikan
(Rencana Tindakan II)
Terselesaikan
Siklus II
Refleksi II
Analisis Data II
Observasi II
Belum
Alternatif Pemecahan III
Pelaksanaan Tindakan III
Terselesaikan
(Rencana Tindakan III)
Terselesaikan
Siklus III
Refleksi III Analisis Data III Observasi III
Tercapai
Gambar 1
Skenario Penerapan Model Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, 2007,Pemantapan Kemampuan Profesional , Jakarta : Universitas
Terbuka.
Anita Lie , 2002 . Cooperative Learning . Jakarta : Gramedia.
Depdiknas, 2003.Kurikulum 2004.Jakarta : Depdiknas
Dimyati , 1999 . Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Rineka Cipta.. Gino,Dkk.1995.Belajar Dan Pembelajaran.Surakarta : UNS
Johnson, Elaine B. 2006 .Contextual Teaching & Learning. Bandung : MLC. Jarolimek, john. (986). Sosial Studies in Elementary Educations (7thEd).New York: Mac.
McKenny, Cs. (2002) What is Cooperative Learning? Journal Acces tanggal 2 September 2005, dari http//www.csudh.edu/SOE/CL_Network/What is CL html.
Milan Publishing Co. Inc Moh. Nasir , 1988 . Metode Penelitian . Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Mohamad Nur.2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA
Moleong, L.J. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda
Karya.
Muslimin Ibrahim, 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA
Nurhadi.2002. Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual.Jakarta:
Depdiknas.
Slameto.2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta :
Rineka Cipta..
Slavin, E Robert (1990) Cooperative Learning Teory, Research and Practice(second edition). Boston:Alyn and Bacon
Sugiyanto,1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Surakarta : UNS
Suharsimi Arikunto , 1992 . Prosedur Penelitian . Jakarta : Rineka Cipta.
Suharsini Arikunto, Suharjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta
: Bumi Aksara.