LAPORAN PENDAHULUAN ‘’ TRAUMA TULANG BELAKANG’’
ARINDA RIZKY RI ZKY FEBY F EBYANTARI ANTARI 135070200111011 KELOMPOK 5B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVERSITAS BRAWIAYA MALANG 2017
1! D"#$%$&$ Medula spinalis (spinal cord) merupakan bagian susunan saraf pusat yang terletak didalam kanalis vetralis dan menjulur dari fenomena magnum ke bagian atas region lumbalis. Trauma pada medula spinalis dapat bervariasi dari trauma ektensi fiksasi ringan yang terjadi akibat benturan secara mendadak sampai yang menyebabkan transeksi lengkap dari medula spinalis dengan quadriplegia (Fransiska, 2!) Trauma pada tulang belakang adala" cedera yang mengenai servikalis, vertebralis, dan lumbalis akubat dari suatu trauma yang mengenai tulang belakang. #"airudin $asjad (%&&!) menegaskan ba"'a semua trauma tulang belakang "arus dianggap suatu trauma yang "ebat se"ingga sejak a'al pertolongan pertama dan transportasi ke ruma" sakit penderita "arus diperlakukan secara "ati"ati. Trauma pada tulang belakang dapat mengenai jaringan lunak pada tulang belakang, yaitu ligamen dan diskus, tulang belakang, dan sumsum tulang belakang (rif, 2!). 2! K'(&$#$)(&$ Trauma tulang belakang dapat dibagi atas fraktur, fraktur dislokasi, trauma medulla spinalis tanpa abnormalitas radiografik (*#+-$), atau cedera penetrans. *etiap pembagian diatas dapat lebi" lanjut diuraikan sebagai stabil dan tidak stabil.alaupun demikian penentuan stabilitas tipe cedera tidak selalu seder"ana dan a"lipun kadangkadang berbeda pendapat. arena itu terutama pada penatalaksanaan a'al penderita, semua penderita dengan deficit neurologist, "arus dianggap mempunyai trauma tulang belakang yang tidak stabil. arena itu penderita ini "arus tetap diimobilisasi sampai ada konsultasi dengan a"li beda" saraf/ ortofedi. 0islokasi atlanto 1 oksipita (atlanto 1 occipital dislokatiaon) #edera ini jarang terjadi dan timbul sebagai akibat dari trauma fleksi dan distraksi
yang "ebat. ebanyakan penderita meninggal karena kerusakan batang otak. erusakan neurologist yang berat ditemukan pada level saraf karanial ba'a".kadang 1kadang penderita selamat bila resusitasi segera dilakukan
ditempat kejadian. Fraktur atlas (#%) tlas mempunyai korpus yang tipis dengan permukaan sendi yang lebar. Fraktur #% yang palig umum terdiri dari burst fraktur (fraktur efferson).mekanisme terjadinya cedera adala" a3ial loading, seperti kepala tertimpa secara vertical ole" benda berat atau penderita terjatu dengan puncak kepala terlebi" da"ulu.
Fraktur jeferson berupa kerusakan pada cincin anterior maupun posterior dari # %, dengan pergeseran masa lateral. Fraktur akan terli"at jelas dengan proyeksi open mout" dari daera" #% dan #2 dan dapat dikomfirmasikan dengan #T
*can. Fraktur ini "arus ditangani secara a'al dengan koral sevikal. $otary sublu3ation dari #% #edera ini banyak ditemukan pada anak 1anak. 0apat terjadi spontan setela" terjadi cedera berat/ ringan, infeksi saluran napas atas atau penderita dengan rematoid art"ritis. 4enderita terli"at dengan rotasi kepala yang menetap. .pada cedera ini jarak odontoid kedua lateral mass #% tidak sama, jangan dilakukan rotasi dengan paksa untuk menaggulangi rotasi ini, sebaiknya dilakukan
imobilisasi. 0an segera rujuk. Fraktur aksis(#2) ksis merupakan tulang vertebra terbesar dan mempunyai bentuk yang istime'a" karena itu muda" mengalami cedera. %. Fraktur odontoid urang 56 dari fraktur #2 mengenai odontoid suatu tonjolan tulang berbentuk pasak. Fraktur ini daoat diidentifikasi dengan foto ronsen servikal lateral atau buka mulut. 2. Fraktur dari elemen posterior dari #2 Fraktur "angman mengenai elemen posterior #2, pars interartikularis 2 6 dari seluru" fraktur aksis fraktur disebabkan ole" fraktur ini. 0isebabkan ole"
trauma tipe ekstensi, dan "arus diperta"ankan dalam imobilisasi eksternal. Fraktur dislocation ( #7 sampai #8) Fraktur #7 saangat jarang terjadi, "al ini mungkin disebabkan letaknya berada diantara aksis yang muda" mengalami cedera dengan titik penunjang tulang servikal yang mobile, seperti #9 dan #5, dimana terjadi fleksi dan ekstensi
tulang servikal terbesar. Fraktur vertebra torakalis ( T% sampai T%) Fraktur vertebra Torakalis dapat diklasifikasikan menjadi : kategori ; (%) cedera baji karena kompresi bagian korpus anterior, (2) cedera bursi, (7) fraktur #"ance, (:) fraktur dislokasi.3ial loading disertai dengan fleksi meng"asilkan cedera kompresi pada bagian anterior. Tip kedua dari fraktur torakal adala" cedera burst disebabkan ole" kompresi vertical aksial. Fraktur dislokasi relative jarang pada
daera" T% sampai T%. Fraktur daera" torakolumbal (T%% sampai <%)fraktur lumbal Fraktur di daera" torakolumbal tidak seperti pada cedera tulang servikal, tetapi dapat menyebabkan morbiditas yang jelas bila tidak dikenali atau terlambat mengidentifikasinya. 4enderita yang jatu" dari ketinggian dan pengemudi mobil
memakai sabuk pengaman tetapi dalam kecepatan tinggi mempunyai resiko mengalami cedera tipe ini. arena medulla spinalis berak"ir pada level ini ,
radiks saraf yang membentuk kauda ekuina bermula pada daera" torakolumbal. Trauma penetrans Tipe trauma penetrans yang paling umum dijumpai adala" yang disebabkan karena luka tembak atau luka tusuk. =al ini dapat dilakukan dengan mengkombinasikan informasi dari anamnesis, pemeriksaan klinis, foto polos dan #T scan.
3! E*$+'+,$ ecelakaan jalan raya adala" penyebab terbesar, "al mana cukup kuat untuk merusak kord spinal serta kauda ekuina. 0i bidang ola"raga, tersering karena menyelam pada air yang sangat dangkal 4enyebab dari cedera medulla spinalis menurut >atticaca (2!), antara lain;
ecelakaan
di
jalan
raya
(paling
sering
terjadi)
ecelakaan jalan raya adala" penyebab terbesar, "al mana cukup kuat untuk
merusak kord spinal serta kauda ekuina -la"raga Menyelam pada air yang dangkal
infeksi
maupun noninfeksi@ osteoporosis
yang
disebabkan ole" fraktur kompresi pada vertembra@ tumor infiltrasi maupun kompresi@ dan penyakit vascular
-! E.$/"$+'+,$ +nsiden cedera tulang belakang di merika *erikat adala" sekitar : kasus per juta penduduk, atau sekitar %2.9 pasien, per ta"un berdasarkan data di Aational *pinal #ord +njury basis data. 4erkiraan dari berbagai penelitian menunjukkan ba"'a jumla" orang di merika *erikat "idup pada ta"un 2% dengan cedera tulang belakang
adala" sekitar 285. orang dengan kisaran 2:,778, dengan usia ratarata :2 ta"un (A*#+*#, 2%9). *ebua" tren yang signifikan dari 'aktu ke 'aktu tela" diamati dalam distribusi rasial orang dengan cedera tulang belakang. *ejak ta"un 2%9, 5:6 adala" non "ispanik puti", 276 adala" non"ispanik "itam, %6 adala" =ispanik, dan 2,6 adala" sia.
: kali lebi" banyak dibandingkan perempuan
untuk terkena cedera tulang belakang. *ecara keseluru"an, lakilaki account untuk !,86
dari
cedera
yang
dilaporkan
(A*#+*#,
2%9)
5! F()*+ R"&$)+ Meskipun cedera tulang belakang biasanya merupakan "asil dari kecelakaan dan dapat terjadi pada siapa saja, faktorfaktor tertentu dapat mempengaru"i untuk memiliki risiko lebi" tinggi mengalami cedera tulang belakang, di antaranya; %. a"kan, perempuan "anya sekitar 2 persen dari cedera tulang belakang traumatis di merika *erikat. 2. Bsia %5 sampai 7 ta"un dan C 59 ta"un 7. Memiliki perilaku berisiko Menyelam ke dalam air terlalu dangkal atau bermain ola"raga tanpa mengenakan peralatan keselamatan yang tepat atau mengambil tindakan pencega"an yang tepat
dapat
menyebabkan
cedera tulang belakang.
ecelakaan kendaraan bermotor adala" penyebab utama dari cedera tulang :.
belakang untuk orang di ba'a" 59 ta"un. Memiliki gangguan tulang atau sendi. #edera yang relatif kecil dapat menyebabkan cedera tulang belakang jika memiliki gangguan lain yang mempengaru"i tulang atau sendi, seperti artritis
atau osteoporosis ! P(*+#$&+'+,$ T"'(.$4 7! P""$)&((% D$(,%+&*$) *etiap klien dengan trauma tulang belakang "arus mendapat pemeriksaan secara lengkap , meliputi ; %.
namnesa namnesa yang baik mengenai jenis trauma, apaka" jatu" dari ketinggian,
kecelakaan lalu lintas, atau ola"raga 0iper"atikan adanya tandatanda trauma dan abrasi kepala bagian depan yang mungkin disebabkan karena trauma "iperekstensi
2.
4emeriksaan Tulang >elakang 0ilakukan secara "ati"ati dengan memeriksa mulai dari vertebra servikal sampai vertebra lumbal dengan meraba bagianbagian vertebra, ligamen, serta
7.
jaringan lunak lainnya 4emeriksaan Aeurologis 4ada setiap trauma tulang belakang "arus dilakukan pemeriksaan yang teliti ter"adap trauma yang mungkin menyertainya seperti trauma pada kepala,
toraks, rongga perut serta panggul 4emeriksaan Foto $ontgen T"ora3 Mengeta"ui keadaan paru 4emeriksaan #T *can Dertebra Bntuk meli"at fragmentasi, pergeseran fraktur dalam kanal spinal Bntuk menentukan tempat luka 4emeriksaan ini dapat memperli"atkan jaringan lunak, struktur tulang, dan
kanalis spinalis dalam potongan aksial 4emeriksaan #T *can dengan mielografi Foto 4olos Dertebra Merupakan langka" a'al untuk mendeteksi kelainankelainan yang melibatkan
medulla spinalis, kolumna vertebralis dan jaringan di sekitarnya. M$+ Dertebra M$+ dapat memperli"atkan seluru" struktur internal medulla spinallis dalam
:.
9.
5. 8.
!.
&.
%.
sekali pemeriksaan Bntuk mengidentifikasi kerusakan syaraf spinal *inar E *pinal Menentukan lokasi dan jenis cedera tulang ( Fraktur atau dislokasi ) nalisa ?as 0ara" Menunjukkan keefektifan pertukaran gas dan upaya ventilasi
! P"%(*('()&(%((% M"/$& *emua penderita korban kecelakaan yang memperli"atkan gejala adanya kerusakan pada tulang belakang seperti nyeri le"er, nyeri punggung, kelema"an anggota gerak atau peruba"an sensitivitas "arus dira'at seperti mera'at pasien kerusakan tulang belakang sampai dibuktikan ba"'a tidak ada kerusakan tersebut ($ial, "mad., et.al, 2%:) *etela" diagnosis ditegakkan, di samping kemungkinan pemeriksaan cedera lain yang menyertai, misalnya trauma kepala atau trauma toraks, maka pengelolaan pata" tulang belakang tanpa gangguan neurologik bergantung pada stabilitasnya. 4ada tipe yang stabil atau tidak stabil temporer, dilakukan imobilisasi dengan gips atau alat penguat. 4ada pata" tulang belakang dengan gangguan neurologik komplit, tindakan pembeda"an terutama ditujukan untuk stabilisasi pata" tulangnya untuk memuda"kan pera'atan atau untuk dapat dilakukan mobilisasi dini. Mobilisasi dini merupakan syarat
penting se"ingga penyakit yang timbul pada kelumpu"an akibat cidera tulang belakang seperti infeksi saluran napas, infeksi saluran kencing atau dekubitus dapat dicega". 4embeda"an juga dilakukan dengan tujuan dekompresi yaitu melakukan reposisi untuk meng"ilangkan penyebab yang menekan medula spinalis, dengan "arapan dapat mengembalikan fungsi medula spinalis yang terganggu akibat penekanan tersebut. 0ekompresi paling baik dilaksanakan dalam 'aktu enam jam pascatrauma untuk mencega" kerusakan medula spinalis yang permanen. Tidak bole" dilakukan dekompresi dengan cara laminektomi, karena akan menamba" instabilitas tulang belakang ($ial, "mad., et.al, 2%:). 4enanggulangan #edera Tulang >elakang dan Medula spinalis, meliputi; %.
4rinsip umum 4ikirkan selalu kemungkinan adanya cedera medula spinalis Mencega" terjadinya cedera kedua aspada akan tanda yamg menunjukkan jejas lintang #; jalan napas, pernafasan, dan peredaran dara" 4enanganan kelainan yang lebi" urgen 4emeriksaan neurologik untuk menentukan tempat lesi 4emeriksaan radiologik (kadang diperlukan) Tindakan beda" (dekompresi, reposisi, atau stabilisasi) 4encega"an penyulit +leus paralitik sonde lambung 4enyulit kelumpu"an kandung kemi" kateter 4neumonia 0ekubitus
2.
6! K+.'$)(&$ omplikasi yang mungkin timbul akibat trauma tulang belakang yaitu ;
-
$etensi urine, retensi urine atau peruba"an kontrol kandung kemi" terjadi akibat otak
-
tidak dapat mengontrol kandung kemi" akibat cedera susmsum tulang belakang. *ensasi ulit, cedera yangke"ilangan sebagian atau semua kulit menyebabkan berkurangnya sensasi kulit tertentu yang mengirimkan pesan ke otak untuk rangsang
-
panas atau dingin. omplikasi kardiovaskuler atau respiratorik, pada sistem pernapasan akibat dari cedera tulang belakang kemungkinan komplikasi yang ditumbulkan seperti resiko pnemoni atau masala" paru lainnya
-
0epresi, akibat dari cedera tulang belakang "idup dengan rasa sakit yang
-
berkepanjangan dan beberapa orang mengalami depresi. 0efisit neurologis sering meningkat beberapa jam atau "ari pada trauma medula spinalis akut, meskipun suda" mendapat terapi optimal. *ala" satu tanda adanya kemunduran neurologis adanya defisit sensoris. 4asien dengan trauma medula spinalis beresiko tinggi terjadi aspirasi, karena itu perlu pemasangan A?T. $esiko tinggi tersebut adala" "ipotermi, dekubitus, pneumonia, ulkus akibat tekanan, emboli pulmo, infeksi pasca operasi ($ial, "mad., et.al, 2%:).
DAFTAR PUSTAKA >atticaca, Fansisca >. 2!. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan. akarta ; *alemba Medika
Muttaqin, rif. 2!. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan. akarta ; *alemba Medika
Aational *pinal #ord +njury *tatistical #enter . 2%9. *pinal #ord +njury (*#+) Facts and Figures at a ?lance 2%9 $ial, "mad., et al. 2%:. 4enatalaksanaan -rt"opedi Terkini Bntuk 0okter