LAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA KEPALA A. Definisi Definisi Trauma Trauma Captis Captis atau Cidera Cidera Kepala Kepala adalah adalah kerusaka kerusakan n neurolog neurologis is yang terjadi akibat adanya trauma pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari trauma yang terjadi (Price, 2005! Trauma atau cedera kepala (Brain ( Brain Injury adalah salah satu bentuk trauma yang dapat mengubah kemampuan otak dalam menghasilkan keseimbangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan pekerjaan atau dapat dikatakan sebagai bagian dari gangguan traumatik yang dapat menimbulkan perubahan " perubahan fungsi otak (#lack, 2005! $enurut konsensus P%&'))* (200+, cedera kepala yang sinonimnya adalah trauma kapitishead kapitishead injury/ injury/ trauma trauma kranioserebral kranioserebraltrau traumati matic c brain brain injury injury merupakan trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebab menyebabkan kan gangguan gangguan fungsi fungsi neurolo neurologis gis yaitu yaitu gangguan gangguan fisik, fisik, kognitif, kognitif, fungsi fungsi psikososial baik bersifat temporer maupun permanen! B. Klasifika Klasifikasi si Klasifikasi trauma kepala kepala berdasarkan berdasarkan -ilai Glasgow Come Scale (.C)/ Scale (.C)/ ! $ino $inor r a! .C) 1 " 5 b! 'apat 'apat terjadi terjadi kehila kehilanga ngan n kesada kesadaran ran atau amnesia amnesia tetapi tetapi kurang kurang dari 10 menit! c! Tidak Tidak ada ada kontusio kontusio tengkor tengkorak, ak, tidak tidak ada fraktur fraktur cerebral cerebral,, hematoma! hematoma! 2! )edang )edang a! .C) " 2 b! Kehilan Kehilangan gan kesadar kesadaran an dan atau atau amnesia amnesia lebih lebih dari 10 menit menit tetapi tetapi kurang kurang dari 23 jam! c! 'apat 'apat meng mengal alami ami frak fraktur tur teng tengkor korak! ak! 1! #era #eratt a! .C) 1 " 4 b! Kehilan Kehilangan gan kesadar kesadaran an dan atau atau terjadi terjadi amnesi amnesia a lebih lebih dari 23 jam! jam! c! uga melipu meliputi ti kontusio kontusio serebral serebral,, laserasi, laserasi, atau hematom hematoma a intrakran intrakranial! ial!
C. Etiologi Etiologi 'ikelompokan berdasarkan mekanisme injury/ ! Trauma Trauma tumpul! tumpul! 2! Trauma tajam (penetrasi! (penetrasi!
Sinta | spotwisata.com
D. Patofisiologi dan Pathwa Cedera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat ringannya konsekuensi patofisiologis dari suatu trauma kepala! Cedera percepatan (aselerasi terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam, seperti trauma akibat pukulan benda tumpul, atau karena kena lemparan benda tumpul! Cedera perlambatan (deselerasi adalah bila kepala membentur objek yang secara relatif tidak bergerak, seperti badan mobil atau tanah! Kedua kekuatan ini mungkin terjadi secara bersamaan bila terdapat gerakan kepala tiba6tiba tanpa kontak langsung, seperti yang terjadi bila posisi badan diubah secara kasar dan cepat! Kekuatan ini bisa dikombinasi dengan pengubahan posisi rotasi pada kepala, yang menyebabkan trauma regangan dan robekan pada substansi alba dan batang otak! Cedera primer, yang terjadi pada 7aktu benturan, mungkin karena memar pada permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau hemoragi! )ebagai akibat, cedera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada pada area cedera! Konsekuensinya meliputi hiperemi (peningkatan 8olume darah pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta 8asodilatasi arterial, semua menimbulkan peningkatan isi intrakranial, dan akhirnya peningkatan tekanan intrakranial (T*K! #eberapa kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder meliputi hipoksia, hiperkarbia, dan hipotensi! .enneralli dan ka7an6ka7an memperkenalkan cedera kepala 9fokal: dan 9menyebar: sebagai kategori cedera kepala berat pada upaya untuk menggambarkan hasil yang lebih khusus! Cedera fokal diakibatkan dari kerusakan fokal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intraserebral, serta kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi, pergeseran otak atau hernia! Cedera otak menyebar dikaitkan dengan kerusakan yang menyebar secara luas dan terjadi dalam empat
bentuk
yaitu/
cedera
akson
menyebar,
kerusakan
otak
hipoksia,
pembengkakan otak menyebar, hemoragi kecil multipel pada seluruh otak! enis cedera ini menyebabkan koma bukan karena kompresi pada batang otak tetapi karena cedera menyebar pada hemisfer serebral, batang otak, atau dua6duanya!
Trauma kepala
%kstra kranial
Sinta | spotwisata.com
Tulang kranial
*ntra kranial
Terputusnya kontinuitas jaringan
Terputusnya kontinuitas
.angguan suplai darah 6Perdarahan 6;ematoma
Resiko infeksi
Jaringan otak rusak (kontusio,
-Perubahan outoregulasi
Nyeri
!skemia #ipoksia
Perubahan sirkulasi
Peningkatan
angg% fungsi
angg% Neurologis
$ual " muntah Papilodema Pandangan kabur Penurunan fungsi pendengaran - eri ke ala
.irus medialis lobus temporalis tergeser
Tonsil cerebelum tergeser
esesenfalon
e*sit
angg% persepsi
Resiko kurangnya
#erniasi
"ejang
Perubahan perfusi
Resiko
!
#ersihan jln! nafas 2! bstruksi jln! nafas 1! 'ispnea 3! ;enti nafas $% Perub! Pola nafas
Resiko tidak efektifnya jln%
"ompresi medula oblon ata Resiko gangg% integritas
!mmobilisa angg% &emas
"urangnya peraatan
E. Manifestasi Klinis ! ;ilangnya kesadaran kurang dari 10 menit atau lebih 2! Kebungungan 1! *ritabel 3! Pucat 5! $ual dan muntah +! Pusing kepala
Sinta | spotwisata.com
)ecara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala adalah sebagai berikut/ ! bser8asi 23 jam 2! ika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu! 1! #erikan terapi intra8ena bila ada indikasi! 3! Pasien diistirahatkan atau tirah baring! 5! Profilaksis diberikan bila ada indikasi! +! Pemberian obat6obat untuk 8askulasisasi!
Kesadaran
.C)!
=ungsi saraf kranial
trauma yang mengenaimeluas ke batang otak
akan melibatkan penurunan fungsi saraf kranial!
=ungsi sensori6motor
adakah kelumpuhan, rasa baal, nyeri,
gangguan diskriminasi suhu, anestesi, hipestesia, hiperalgesia, ri7ayat kejang!
d! )istem pencernaan
#agaimana sensori adanya makanan di mulut, refleks menelan, kemampuan mengunyah, adanya refleks batuk, mudah tersedak! ika pasien sadar
tanyakan pola makan>
?aspadai fungsi @';, aldosteron / retensi natrium dan cairan!
&etensi urine, konstipasi, inkontinensia!
e! Kemampuan bergerak / kerusakan area motorik gangguan gerak 8olunter, &$, kekuatan otot!
Sinta | spotwisata.com
hemiparesisplegia,
f! Kemampuan komunikasi / kerusakan pada hemisfer dominan
disfagia atau
afasia akibat kerusakan saraf hipoglosus dan saraf fasialis! g! Psikososial
data ini penting untuk mengetahui dukungan yang didapat
pasien dari keluarga! H. Pe$e%iksaan Pen&n#ang ! )pinal A ray $embantu menentukan lokasi terjadinya trauma dan efek yang terjadi (perdarahan atau ruptur atau fraktur! 2! CT )can $emeperlihatkan secara spesifik letak oedema, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia serta posisinya secara pasti! 1! $yelogram 'ilakukan untuk menunjukan 8ertebrae dan adanya bendungan dari spinal aracknoid jika dicurigai! 3! $&* (magnetic imaging resonance 'engan menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan posisi serta besar luas terjadinya perdarahan otak! 5! ThoraB A ray ntuk mengidentifikasi keadaan pulmo! +! Pemeriksaan fungsi pernafasan $engukur 8olume maksimal dari inspirasi dan ekspirasi yang penting diketahui bagi penderita dengan cidera kepala dan pusat pernafasan (medulla oblongata!
Sinta | spotwisata.com
'.
!a%$akologi Penderita trauma saraf spinal akut yang diterapi dengan metilprednisolon (bolus 10 mgkg berat badan dilanjutkan dengan infus 5,3 mgkg berat badan per jam selama 21 jam, akan menunjukkan perbaikan keadaan neurologis bila preparat itu diberikan dalam 7aktu paling lama 4 jam setelah kejadian ( golden hour ! Pemberian nalokson (bolus 5,3 mgkg berat badan dilanjutkan dengan 3,0 mgkg berat badan per jam selama 21 jam tidak memberikan perbaikan keadaan neurologis pada penderita trauma saraf spinal akut!
(. Diagnosa ang M&ngkin M&n)&l ! .angguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak 2! Tidak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak 1! Tidak efektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum 3! .angguan pemenuhan @'D sehubungan dgn penurunan kesadaran (soporos6 coma 5! Kecemasan keluarga sehubungan keadaan yang kritis pada pasien +! Potensial gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer! K. Analisa Data No
Etiologi
Trauma kepala Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusakpecah Pendarahan otak )'; )uplai oksigen ke otak berkurang Kompensasi metabolik anaerob Penurunan p; @sidosis metabolik Toksik Kerusakan membran sel
Sinta | spotwisata.com
Masalah Ke*e%awatan .angguan perfusi jaringan otak
Perpindahan cairan dari ekstrasel ke intrasel %dema sel %dema serebri Eolume otak meningkatkompresi TT*K Trauma kepala
2
Tidak efektifnya pola napas
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusakpecah Pendarahan otak )'; )uplai oksigen ke otak berkurang Kompensasi metabolik anaerob Penurunan p; @sidosis metabolik Toksik Kerusakan membran sel Perpindahan cairan dari ekstrasel ke intrasel %dema sel %dema serebri Eolume otak meningkatkompresi TT*K Pusat aras tertekan Kesadaran menurun Perubahan pola napas Trauma kepala
1
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusakpecah Pendarahan otak
Sinta | spotwisata.com
Tidak efektifnya kebersihan jalan napas
)'; )uplai oksigen ke otak berkurang Kompensasi metabolik anaerob Penurunan p; @sidosis metabolik Toksik Kerusakan membran sel Perpindahan cairan dari ekstrasel ke intrasel %dema sel %dema serebri Eolume otak meningkatkompresi TT*K Pusat aras tertekan Kesadaran menurun &eflek batuk menurun Penumpukan sekret #ersihan jalan napas tidak efektif Trauma kepala
3
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusakpecah Pendarahan otak )'; )uplai oksigen ke otak berkurang Kompensasi metabolik anaerob Penurunan p; @sidosis metabolik
Sinta | spotwisata.com
.angguan pemenuhan @'D
Toksik Kerusakan membran sel Perpindahan cairan dari ekstrasel ke intrasel %dema sel %dema serebri Eolume otak meningkatkompresi TT*K Pusat aras tertekan Kesadaran menurun .angguan pemenuhan @'D Trauma kepala
5
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusakpecah Pendarahan otak )'; )uplai oksigen ke otak berkurang Kompensasi metabolik anaerob Penurunan p; @sidosis metabolik Toksik Kerusakan membran sel Perpindahan cairan dari ekstrasel ke intrasel %dema sel %dema serebri Eolume otak meningkatkompresi TT*K
Sinta | spotwisata.com
Kecemasan
Pusat aras tertekan Kesadaran menurun Cemas Trauma kepala
+
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusakpecah
Potensial gangguan integritas kulit
Pendarahan otak )'; )uplai oksigen ke otak berkurang Kompensasi metabolik anaerob Penurunan p; @sidosis metabolik Toksik Kerusakan membran sel Perpindahan cairan dari ekstrasel ke intrasel %dema sel %dema serebri Eolume otak meningkatkompresi TT*K Pusat aras tertekan Kesadaran menurun *mobilisasi &isiko gangguan integritas kulit
L. Ren)ana As&han Ke*e%awatan D+.
T&an
Ke*e%awatan .angguan
$empertahan6
Sinta | spotwisata.com
'nte%,ensi Independent:
Rasional
perfusi jaringan
kan otak
dan !$onitor dan catat ! &efleks
membuka
mata
memperbaiki
status
menentukan
sehubungan
tingkat
neurologis
tingkat kesadaran! &espon
dengan udem
kesadaran
dengan
motorik
otak
fungsi motorik!
gunakan
kemampuan
metode .C)!
terhadap stimulus eksternal
meng6
pemulihan
menentukan berespon
Kriteria hasil :
dan
Tanda6tanda
kesadaran yang baik! &eaksi
8ital
stabil,
pupil digerakan oleh saraf
ada
kranial oculus motorius dan
tidak
indikasi
peningkatan
untuk
intrakranial
batang
keadaan
menentukan otak!
refleks
Pergerakan
mata
membantu
menentukan
area
cedera
dan tanda a7al peningkatan tekanan intracranial adalah terganggunya abduksi mata!
2!$onitor
tanda6 2! Peningkatan
sistolik diastolik
dan
tanda 8ital tiap
penurunan
10 menit!
penurunan tingkat kesadaran dan
serta
tanda6tanda
peningkatan
tekanan
intrakranial!
@danya
pernapasan yang indikasi
terhadap
peningkatan sebagai infeksi!
irreguler adanya
metabolisme
reaksi ntuk
terhadap mengetahui
tanda6tanda keadaan syok akibat perdarahan! 3.Pertahankan posisi
kepala 1! Perubahan kepala pada satu
yang
sejajar
dan
tidak
menekan!
sisi
dapat
penekanan
menimbulkan pada
8ena
jugularis dan menghambat aliran darah otak, untuk itu
Sinta | spotwisata.com
dapat meningkatkan tekanan intrakranial! .;indari
batuk
yang
. 'apat mencetuskan respon
berlebihan,
otomatik
muntah,
intrakranial!
peningkatan
mengedan, pertahankan pengukuaran urin dan hindari konstipasi yang berkepanjangan
!.bser8asi kejang dan
lindungi !. Kejang terjadi akibat iritasi
pasien
dari
otak, hipoksia, dan kejang
cedera
akibat
dpt meningkatkan tekanan
kejang!
intrakrania!
Kolaborasi: ".#erikan sesuai
oksigen dengan +! 'apat menurunkan hipoksia
kondisi pasien!
#.#erikan obatan
otak!
obat6 yang
menurunkan
diindikasikan
tekanan intrakranial secara
dengan
biologikimia seperti osmotik
tepat
dan benar !
diuritik untuk
menarik air
dari sel6sel otak sehingga dapat
menurunkan
udem
otak, steroid (deBame6tason utk menurunkan inflamasi, menurunkan
edema
jaringan! bat anti kejang utk
menu6runkan
kejang,
analgetik untuk menurunkan
Sinta | spotwisata.com
rasa nyeri efek negatif dari peningkatan
tekanan
intrakranial! @ntipiretik untuk menurunkan dapat
panas
yang
mening6katkan
pemakaian oksigen otak! Tidak
$empertahan6
efektifnya pola
kan
pola !;itung
napas
napas
yang
sehubungan dengan depresi
Independent: ! Pernapasan yang cepat dari
pernapasan
pasien dapat menimbulkan
efektif melalui
pasien
alkalosis
8entilator!
satu menit
dalam
respiratori
pernapasan
pada
meningkatkan dan
dan lambat
tekanan
pusat napas di
Kriteria
Co2
otak!
e$aluasi
asidosis respiratorik!
Pa
menyebabkan
Penggunaan otot
bantu 2!Cek pemasangan 2! ntuk memberikan 8entilasi
napas ada,
tidak
tube
yang
sianosis ratio
tanda6tanda
inspirasi
dan 1! )ebagai
hipoksia
ekspirasi
ada dan gas
fase
darah
biasanya
dalam
dalam
pemberian tidal 8olume!
tidak ada atau 1!bser8asi
tdk
adekuat
pada
ekspirasi 2
batas6batas
lebih
normal!
dari inspirasi
B
kompensasi
perangkapnya
udara
ter6 ter6
hadap gangguan pertukaran gas!
panjang
3!Perhatikan kelembaban dan
3! Keadaan
suhu
pasien
dehidrasi
dapat
mengeringkan sekresicairan paru
sehingga
kental
dan
menjadi
meningkatkan
resiko infeksi! 5!Cek
selang
8entilator setiap 5! @danya 7aktu menit
(5
menimbulkan
tidak
dapat ade
kuatnya pengaliran 8olume dan
Sinta | spotwisata.com
obstruksi
menimbulkan
penyebaran udara yang tidak adekuat! -.)iapkan
ambu
bag
tetap +! $embantu
memberikan
berada di dekat
8entilasi yang adekuat bila
pasien
ada
gangguan
pada
8entilator! Tidakefektifnya
$empertahan6
kebersihan
kan
jalan
napas
napas
Independent:
jalan &.Kaji dengan ketat ! bstruksi dapat disebabkan dan
(tiap 5 menit
pengumpulan
sputum,
sehubungan
mencegah
kelancaran
perdarahan, bronchospasme
dengan
aspirasi
jalan napas!
atau masalah terhadap tube!
penumpukan sputum
Kriteria
'.%8aluasi
%$aluasi )uara bersih,
pergerakan napas tidak
terdapat suara sekret
dada
dan
simetris
dan suara napas yang bersih indikasi
pemasangan tube
(tiap jam !
yang tepat dan tidak adanya penumpukan sputum!
dan 3.Dakukan alarm
karena
pengisapan
pe6
lendir
dengan
ninggian suara
7aktu
kurang
mesin,
dari
sianosis
yang
auskultasi dada
pada
selang bunyi
2! Pergerakan
tidak
ada!
5
bila
detik
1! Pengisapan
lendir
tidak
selalu rutin dan 7aktu harus dibatasi
untuk
mencegah
hipoksia!
sputum
banyak!
.Dakukan fisioterapi dada . $eningkatkan 8entilasi untuk setiap 2 jam!
semua
bagian
paru
dan
memberikan
kelancaran
aliran
pelepasan
serta
sputum! .angguan
Kebutuhan
pemenuhan
dasar
@'D
dapat
ter6
penjelasan tiap
rangi
sehubungan
penuhi secara
kali melakukan
meningkatkan
Sinta | spotwisata.com
Independent :
pasien &.#erikan
&. Penjelasan
dapat
kecemasan kerja
mengu6 dan sama
dgn
adekuat!
tindakan
penurunan
pada
pasien!
kesadaran
Kriteria hasil :
(soporos6
Kebersihan
coma
terjaga,
yang dilakukan pada pasien dengan
kesadaran
penuh
atau menurun!
'.#eri
bantuan '. Kebersihan
perorangan,
kebersihan
untuk
eliminasi, berpakaian, mandi,
lingkungan ter6
memenuhi
membersihkan
jaga,
kebersihan diri!
kuku,
nutrisi
mata
mulut,
dan
telinga,
terpenuhi
merupakan kebutuhan dasar
sesuai dengan
akan
kebutuhan,
harus dijaga oleh pera7at
oksigen
untuk
adekuat!
nyaman, mencegah infeksi
kenyamanan
yang
meningkatkan
rasa
dan keindahan!
3.#erikan
bantuan 3. $akanan
dan
untuk
merupakan
memenuhi
sehari6hari
kebutuhan
dipenuhi
nutrisi
dan
cairan!
minuman kebutuhan
yang untuk
kelangsungan
harus menjaga
perolehan
energi!
'iberikan
sesuai
dengan
kebutuhan
pasien
baik
jumlah,
kalori,
dan
7aktu!
.elaskan
pada . Keikutsertaan
keluarga tindakan
keluarga
diperlukan untuk men6jaga yang
hubungan klien 6 keluarga!
dapat dilakukan
Penjelasan
perlu
untuk menjaga
keluarga dapat memahami
lingkungan
peraturan
yang aman dan
ruangan!
yang
agar
ada
di
bersih!
!.#erikan
Sinta | spotwisata.com
bantuan !. Dingkungan
yang
bersih
untuk
dapat mencegah infeksi dan
memenuhi
kecelakaan!
kebersihan dan keamanan ling6 Kecemasan
Kecemasan
keluarga
keluarga
sehubungan
berkurang
kungan! Independent: dpt &.#ina
hubungan &. ntuk membina hubungan
saling percaya!
keadaan yang
terapeutik pera7at6keluarga! 'engarkan dengan aktif dan
kritis pada pa6
Kriteri e$aluasi
empati,
keluarga
sien!
:
merasa diperhatikan!
akan
%kspresi 7ajah
tidak '.#eri
penjelasan '. Penjelasan
akan
mengu6
menunjang
tentang semua
rangi
adanya kece6
prosedur
dan
ketidaktahuan!
masan!
tindakan
yang
kesempatan pada keluarga
Keluarga
akan dilakukan
untuk bertemu dengan klien!
mengerti cara
pada pasien!
$empertahankan hubungan
berhubungan dgn
kecemasan
akibat #erikan
pasien dan keluarga!
pasien.
Pengetahuan 3.#erikan dorongan /. )emangat keagamaan dapat keluarga
me6
ngenai
spiri6tual
untuk
keluarga!
mengurangi rasa cemas dan meningkatkan keimanan dan
keadaan,
ketabahan
pengobatan
menghadapi krisis!
dan
dalam
tindakan
Potensial
meningkat! .angguan
gangguan
integritas kulit &.Kaji
integritas kulit
tidak terjadi
Independent: fungsi ! ntuk
motorik
dan
sehubungan
sensorik pasien
dengan
dan
immobilisasi,
perifer
menetapkan
kemungkinan terjadinya lecet pada kulit!
sirkuasi
tidak adekuatnya
'.Kaji kulit pasien 2! Keadaan
lembab
sirkulasi
setiap 4 jam /
memudahkan
perifer!
palpasi
pada
kerusakan kulit!
daerah
yang
tertekan!
Sinta | spotwisata.com
akan
terjadinya
3..anti
posisi 1! 'alam
7aktu
2
pasien setiap 2
diperkirakan
akan
jam!
penurunan
perfusi
#erikan
jam terjadi ke
posisi
dalam
jaringan
sekitar!
$aka
sikap
anatomi
dengan
mengganti
posisi
setiap
2
dapat
dan
gunakan
tempat
kaki
untuk
jam
memperlancar
daerah
tersebut!
yang menonjol!
sirkulasi
'engan
posisi
anatomi maka anggota tubuh tidak
mengalai
gangguan,
khususnya masalah sirkulasi perfusi jaringan! $engalas bagian yang menonjol guna mengurangi penekanan yang mengakibatkan lesi kulit!
.Pertahankan
3! $eningkatkan sirkulasi dan
kebersihan dan
elastisitas
kekeringan
mengurangi kerasakan kulit!
pasien
kulit
dan
/
massage dengan lembut di atas daerah yang
menonjol
setiap
2
jam
sekali!
!.Pertahankan alat6 5! 'apat
mengurangi
proses
alat tenun tetap
penekanan pada kulit dan
bersih
menjaga kebersihan kulit!
dan
tegang!
".Kaji daerah kulit +! )ebagai yang
lecet
untuk
adanya
eritema, keluar
Sinta | spotwisata.com
bagian
memperkirakan selanjutnya!
untuk tindakan
cairan setiap 4 jam!
0.#erikan
0. ntuk mencegah bertambah
pera7atan kulit pada yang
daerah rusak
lecet setiap 3 6 4 jam dengan menggunakan ;22!
Sinta | spotwisata.com
luas kerusakan kulit!
DA!TAR PU1TAKA
'oenges, $! %! (2000! (encana )suhan Keperawatan : *edoman +ntu, *erencanaan dan *endo,umentasian *erawatan *asien. %disi 3 ! akarta / %.C! ;udak F .allo! (+! Keperawatan Kritis- *ende,atan olisti,- olume II ! akarta / %.C! Price and ?ilson! (2005! *ato0isiologi. Konsep Klini, *roses1*roses *enya,it. %disi ". olume ' ! akarta / %.C! )uGanne C) F #renda .#! (! Bu,u )jar 2edi,al Bedah! %disi . olume 3. akarta / %.C!
Sinta | spotwisata.com