Laporan Pendahuluan Trauma Dada

LAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA DADA

A. DEFINISI Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional (Dorland, 22!.Trauma adalah luka atau cedera "isik lainn#a atau cedera "isiologis aki$at gangguan emosional #ang he$at (%rooker, 2&!.Trauma adalah pen#e$a$ kematian utama pada anak  dan orang de'asa kurang dari  tahun. )en#alahgunaan alkohol dan o$at telah men*adi "aktor implikasi pada trauma tumpul dan tem$us serta trauma #ang disenga*a atau tidak  disenga*a (Smelt+er, 2&!. Trauma dada adalah trauma ta*am atau tem$us thoraks #ang dapat men#e$a$kan tamponade

*antung,

perdarahan,

pneumothoraks,

hematothora hematothoraks,hem ks,hematopn atopneumot eumothoraks horaks.Tr .Trauma auma thora thora adalah semua ruda paksa pada thora dan dinding thora, $aik trauma atau ruda paksa ta*am atau tumpul. Di dalam toraks terdapat dua organ #ang sangat -ital $agi kehidupan manusia, #aitu paruparu dan *antung. )aruparu se$agai se$agai alat pernapasan dan *antung se$agai alat pemompa pemompa darah. ika ter*adi $enturan atau trauma pada dada, kedua organ terse$ut $isa mengalami gangguan atau $ahkan kerusakan. Trauma toraks dapat di$agi dalam dua kelompok $esar, #aitu trauma tem$us atau tumpul.

%. ETI010I &. Tamponade *antung Dise$a$kan luka tusuk dada #ang tem$us ke mediastinum/daerah *antung. 2. 3ematotoraks Dise$a$kan luka tem$us toraks oleh $enda ta*am, traumatik atau spontan 4. )neumothoraks Spontan ($ula #ang pecah! , trauma (pen#edotan luka rongga dada!, iatrogenik (5pleural tap6,  $iopsi paaruparu, insersi 78), 78), -entilasi -entilasi dengan tekanan positi"!.

7. 91ASIFI9ASI Trauma toraks dapat di$agi dalam dua kelompok $esar, #aitu trauma tem$us dan tumpul &. Trauma tem$us (ta*am!. a. Ter*adi Ter*adi diskontinuitas dinding toraks (laserasi! (las erasi! langsung aki$at pen#e$a$ trauma  $. Terutama aki$at tusukan $enda ta*am (pisau, kaca, ds$! atau peluru c. Sekitar &4: memerlukan operasi torakotomi 2. Trauma tumpul a. Tidak ter*adi diskontinuitas dinding toraks.

 $. Terutama aki$at kecelakaan lalulintas, ter*atuh, olahraga, crush atau $last in*uries. c. 9elainan tersering aki$at trauma tumpul toraks adalah kontusio paru. d. Sekitar ;&: #ang memerlukan operasi torakotomi

D.
4. Torsio dan rotasi a#a torsio dan rotasio #ang ter*adi umumn#a diaki$atkan oleh adan#a deselerasi organorgan dalam #ang se$agian strukturn#a memiliki *aringan pengikat/"iksasi, seperti Isthmus aorta, $ronkus utama, dia"ragma atau atrium. Aki$at adan#a deselerasi #ang ti$a ti$a, organorgan terse$ut dapat terpilin atau terputar dengan *aringan "iksasi se$agai titik  tumpu atau porosn#a. %last in*ur# a. 9erusakan *aringan pada $last in*ur# ter*adi tanpa adan#a kontak langsung dengan pen#e$a$ trauma. Seperti pada ledakan $om.  $. a#a merusak diterima oleh tu$uh melalui penghantaran gelom$ang energi. E. FA9T0= AN 3I T=A>
de'asa. Atau tusukan pisau sedalam B cm akan mem$a'a aki$at $er$eda pada orang gemuk  atau orang kurus, $er$eda pada 'anita #ang memiliki pa#udara di$anding pria, ds$. 2. 1okasi 1okasi tu$uh tempat trauma sangat menentukan *enis organ #ang menderita kerusakan, terutama pada trauma tem$us. Seperti luka tem$us pada daerah prekordial. 4. Arah trauma Arah ga#a trauma atau lintasan trauma dalam tu$uh *uga sangat mentukan dalam memperkirakan kerusakan organ atau *aringan #ang ter*adi. )erlu diingat adan#a e"ek CricochetC atau pantulan dari pen#e$a$ trauma pada tu$uh manusia. Seperti misaln#a  trauma #ang ter*adi aki$at pantulan peluru dapat memiliki arah (lintasan peluru! #ang $er$eda dari sum$er peluru sehingga kerusakan atau organ apa #ang terkena sulit diperkirakan. F. FA9T0= )EN7ET>S %e$erapa "aktor pencetus #ang dapat menim$ulkan trauma dada antara lain &. 2. 4. . B. .

9ontusio parucedera tumpul dada aki$at kecelakaan kendaraan atau tertimpa $enda $erat. )neumothorak ter$uka aki$at kekerasan (tikaman atau luka tem$ak! Fraktu tulang iga Tindakan medis (operasi! )ukulan daerah torak. Tension pneumothoraktrauma dada pada selang dada, penggunaan therap# -entilasi mekanik  #ang $erle$ihan, penggunaan $alutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran $alutan.

. E)IDE
3ipoksemia aki$at gangguan *alan napas, cidera pada parenkim paru, sangkar iga, dan otot  pernapasan, kolaps paru, dan pneumotoraks.

 $.

3ipo-olemia aki$at kehilangan cairan akti" dari pem$uluh $esar, ruptur *antung atau

hemotoraks. c. agal *antung aki$at temponade *antung, kontusio *antung, atau tekanan intratoraks #ang meningkat.
3. EA1A 91INIS &. a.  $. c. d. e. ". g. h. i.  *. k. 2. a.  $. 4. a.  $. c. d.

Tamponade *antung  Trauma ta*am didaerah perikardium atau #ang diperkirakan menem$us *antung. elisah. )ucat, keringat dingin. )eninggian T8 (tekanan -ena *ugularis!. )ekak *antung mele$ar. antung melemah. %un#i )ulse pressure. Terdapat tandatanda paradoical E7 terdapat lo' -oltage seluruh lead. )erikardiosentesis keluar darah (F9>I, &B!. 3ematotoraks  )ada GSD darah #ang keluar cukup $an#ak dari GSD. angguan pernapasan. )neumothoraks  N#eri dada mendadak dan sesak napas. agal pernapasan dengan sianosis. 9olaps sirkulasi. Dada atau sisi #ang terkena le$ih resonan pada perkusi dan suara napas #ang terdengar *auh

atau tidak terdengar sama sekali. e. )ada auskultasi terdengar $un#i klik. ". arang terdapat luka rongga dada, 'alaupun terdapat luka internal he$at seperti aorta #ang ruptur. g. 1uka tikaman dapat penetrasi mele'ati dia"ragma dan menim$ulkan luka intraa$dominal. I.

)AT0FISI010I Trauma dada sering men#e$a$kan gangguan ancaman kehidupan. 1uka pada rongga thorak dan isin#a dapat mem$atasi kemampuan *antung untuk memompa darah atau kemampuan paru untuk pertukaran udara dan oksigen darah. %aha#a utama $erhu$ungan dengan luka dada $iasan#a $erupa perdarahan dalam dan tusukan terhadap organ. 3ipoksia, hiperkar$ia, dan asidosis sering dise$a$kan oleh trauma thora. 3ipoksia *aringan merupakan aki$at dari tidak adekuatn#a pengangkutan oksigen ke*aringan oleh karena hipi-olemia ( kehilangan darah !, pulmonar# -entilation( contoh kontusio, hematoma, kolaps al-eolus !

dan peru$ahan dalam tekanan intra tthora ( contoh  tension pneumothora, pneumothora ter$uka !. 3iperkar$ia le$ih sering dise$a$kan oleh tidak adekuatn#a -entilasi aki$at  peru$ahan tekanan intra thora atau penurunan tingkat kesadaran. Asidosis meta$olik  dise$a$kan oleh hipoper"usi dari *aringan ( s#ok !. Fraktur iga, merupakan komponen dari dinding thora #ang paling sering mengalami trauma, perlukaan pada iga sering $ermakna, n#eri pada pergerakan aki$at ter$idain#a iga terhadap dinding thora secara keseluruhan men#e$a$kan gangguan -entilasi. %atuk #ang tidak e"ekti" intuk mengeluarkan sekret dapat mengaki$atkan insiden atelaktasis dan  pneumonia meningkat secara $ermakna dan disertai tim$uln#a pen#akit paru H paru. )neumotoraks diaki$atkan masukn#a udara pada ruang potensial antara pleura -iseral dan  parietal. Dislokasi "raktur -erte$ra torakal *uga dapat ditemukan $ersama dengan  pneumotoraks. 1aserasi paru merupakan pen#e$a$ tersering dari pneumotoraks aki$at trauma tumpul.

Dalam

keadaan

normal

rongga

toraks

dipenuhi

oleh

paruparu

#ang

 pengem$angann#a sampai dinding dada oleh karena adan#a tegangan permukaan antara kedua permukaan pleura. Adan#a udara di dalam rongga pleura akan men#e$a$kan kolapsn#a  *aringan paru. angguan -entilasi per"usi ter*adi karena darah menu*u paru #ang kolaps tidak  mengalami -entilasi sehingga tidak ada oksigenasi. 9etika pneumotoraks ter*adi, suara na"as menurun pada sisi #ang terkena dan pada perkusi hipesonor. Foto toraks pada saat ekspirasi mem$antu menegakkan diagnosis. Terapi ter$aik pada pneumotoraks adalah dengan  pemasangan chest tu$e pada sela iga ke  atau ke B, anterior dari garis midaksilaris. %ila  pneumotoraks han#a dilakukan o$ser-asi atau aspirasi sa*a, maka akan mengandung resiko. Se$uah selang dada dipasang dan dihu$ungkan dengan GSD dengan atau tanpa penghisap, dan "oto toraks dilakukan untuk mengkon"irmasi pengem$angan kem$ali paruparu. Anestesi umum atau -entilasi dengan tekanan positi" tidak $oleh di$erikan pada  penderita dengan pneumotoraks traumatik atau pada penderita #ang mempun#ai resiko ter*adin#a pneumotoraks intraoperati" #ang tidak terduga se$elumn#a, sampai dipasang chest tu$e 3emothora. )en#e$a$ utama dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari  pem$uluh darah interkostal atau arteri mamaria internal #ang dise$a$kan oleh trauma ta*am atau trauma tumpul. Dislokasi "raktur dari -erte$ra torakal *uga dapat men#e$a$kan ter*adin#a hemotoraks.

.

)AT3GA

9. )ENAN &. 2. 4. . B. . . J. . a!  $!

=adiologi  "oto thora (A)!. as darah arteri (DA!, mungkin normal atau menurun. Torasentesis  men#atakan darah/cairan serosanguinosa. 3emoglo$in  mungkin menurun. )a 7o2 kadangkadang menurun. )a 02 normal / menurun. Saturasi 02 menurun ($iasan#a!. Toraksentesis  men#atakan darah Diagnosis "isik  %ila pneumotoraks ; 4: atau hematothora ringan (4cc! terap simtomatik, o$ser-asi. %ila pneumotoraks @ 4: atau hematothora sedang (4cc! drainase ca-um pleura dengan

GSD, dain*urkan untuk melakukan drainase dengan continues suction unit. c! )ada keadaan pneumothoraks #ang residi" le$ih dari dua kali harus dipertim$angkan thorakotomi. d! )ada hematotoraks #ang massi" (terdapat perdarahan melalui drain le$ih dari J cc segera

9. )ENAN &. 2. 4. . B. . . J. . a!  $!

=adiologi  "oto thora (A)!. as darah arteri (DA!, mungkin normal atau menurun. Torasentesis  men#atakan darah/cairan serosanguinosa. 3emoglo$in  mungkin menurun. )a 7o2 kadangkadang menurun. )a 02 normal / menurun. Saturasi 02 menurun ($iasan#a!. Toraksentesis  men#atakan darah Diagnosis "isik  %ila pneumotoraks ; 4: atau hematothora ringan (4cc! terap simtomatik, o$ser-asi. %ila pneumotoraks @ 4: atau hematothora sedang (4cc! drainase ca-um pleura dengan

GSD, dain*urkan untuk melakukan drainase dengan continues suction unit. c! )ada keadaan pneumothoraks #ang residi" le$ih dari dua kali harus dipertim$angkan thorakotomi. d! )ada hematotoraks #ang massi" (terdapat perdarahan melalui drain le$ih dari J cc segera thorakotomi. 1. )ENATA1A9SANAAN )enatalaksanaan #ang dapat dilakukan untuk menangani pasien trauma thora, #aitu  &. %ullo' Drainage / GSD GSD merupakan tindakan in-asi-e #ang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah,pus! dari rongga pleura, rongga thora? dan mediastinum dengan menggunakan pipa

a.  $. c. d. e. a.

 penghu$ung. Indikasi )neumothoraks 3emothoraks Thorakotom# E"usi pleura Em"iema )ada trauma toraks, GSD dapat $erarti  Diagnostik
 perlu operasi torakotomi atau tidak, se$elum penderita *atuh dalam shock.  $. Terapi
)re-enti-e


menggunakan teknik A%7 (Air'a#, $reathing, dan cir culation!. %erusaha mensta$ilkan tandatanda -ital dengan
)asien #ang di$erikan pertolongan pertama dilokasi ke*adian maupun di unit ga'at darurat (>D! pela#anan rumah sakit dan se*enisn#a harus mendapatkan tindakan #ang tanggap darurat dengan memperhatikan prinsip kega'atdaruratan.)enanganan #ang di$erikan harus sistematis sesuai dengan keadaan masingmasing klien secara spesi"ik. %antuan oksigenisasi  penting dilakukan untuk mempertahankan saturasi oksigen klien. ika ditemui dengan kondisi kesadaran #ang mengalami penurunan / tidak sadar maka tindakan tanggap darurat #ang dapat dilakukan #aitu dengan memperhatikan  a. )emeriksaan dan )em$e$asan alan Napas (AirGa#! 9lien dengan trauma dada seringkali mengalami permasalahan pada *alan napas. ika terdapat sum$atan harus di$ersihkan dahulu, kalau sum$atan $erupa cairan dapat di$ersihkan dengan  *ari telun*uk atau *ari tengah #ang dilapisi dengan sepotong kain, sedangkan sum$atan oleh  $enda keras dapat dikorek dengan menggunakan *ari telun*uk #ang di$engkokkan. saha Napas (%reathing! 9ondisi pernapasan dapat diperiksa dengan melakukan tekhnik melihat gerakan dinding dada, mendengar suara napas, dan merasakan hem$usan napas klien (1ook, 1isten, and Feel!,  $iasan#a tekhnik ini dilakukan secara $ersamaan dalam satu 'aktu. %antuan napas di$erikan

sesuai dengan indikasi #ang ditemui dari hasil pemeriksaan dan dengan menggunakan metode serta "asilitas #ang sesuai dengan kondisi klien. c.

)emeriksaan dan )enanganan
d. Tindakan 9ola$orati"  )em$erian tindakan kola$orati" $iasan#a dilakukan dengan *enis dan 'aktu #ang disesuaikan dengan kondisi masingmasing klien #ang mengalami trauma dada. Adapun tindakan #ang  $iasa di$erikan #aitu ? pem$erian terapi o$at emergensi, resusitasi cairan dan elektrolit,  pemeriksaan penun*ang seperti la$oratorium darah 8ena dan AD, hingga tindakan operati"  #ang $ersi"at darurat. Konservati 

a.

)em$erian Analgetik  )ada tahap ini terapi analgetik #ang di$erikan merupakan kelan*utan dari pem$erian se$elumn#a. =asa n#eri #ang menetap aki$at cedera *aringan paska trauma harus tetap di$erikan penanganan mana*emen n#eri dengan tu*uan menghindari ter*adin#a S#ok seperti S#ok 9ardiogenik #ang sangat $er$aha#a pada penderita dengan trauma #ang mengenai  $agian organ *antung.

 $. )emasangan )lak / )lester  )ada kondisi *aringan #ang mengalami perlukaan memerlukan pera'atan luka dan tindakan  penutupan untuk menghindari masukn#a mikroorganisme pathogen. c.

ika )erlu Anti$iotika Anti$iotika #ang digunakan disesuaikan dengan tes kepekaan dan kultur. Apa$ila $elum *elas kuman pen#e$a$n#a, sedangkan keadaan pen#akit ga'at, maka penderita dapat di$eri 5$road spectrum anti$iotic6, misaln#a Ampisillin dengan dosis 2B mg   sehari.

d.

Fisiotherap#

)em$erian "isiotherap# se$aikn#a di$erikan secara kola$orati" *ika penderita memiliki indikasi akan ke$utuhan tindakan "isiotherap# #ang sesuai dengan ke$utuhan dan program  pengo$atan konser-ati". !"

KON#EP DA#AR KEPERA$ATAN

%" Peng&a'ian )engka*ian adalah langkah a'al dan dasar dalam proses kepera'atan secara men#eluruh

(%oedihartono, &  &!. )engka*ian pasien dengan trauma thoraks (. Doenges, &! a.  $. c. d. e.

meliputi  Akti-itas / istirahat e*ala  dipnea dengan akti-itas ataupun istirahat. Sirkulasi Tanda  Takikardia ? disritmia ? irama *antunng gallops Integritas ego Tanda  ketakutan atau gelisah.
#ang

diper$erat

oleh

napas

dalam,

kemungkinan

n#eri,

men#e$ar

ke

leher,$ahudana$domen.Tanda  $erhatihati pada area #ang sakit, perilaku distraksi, mengkerutkan 'a*ah. ". )ernapasan  kesulitan $ernapas ? $atuk ? ri'a#at $edah dada/trauma, pen#akit paru kronis, in"lamasi,/in"eksi paaru, pen#akit interstitial men#e$ar, keganasan ? pneumothoraks spontan se$elumn#a, ))0<.Tanda  Takipnea ? peningkatan ker*a napas ? $un#i napas turun atau tak  ada ? "remitus menurun ? perkusi dada hipersonan ? gerakkkan dada tidak sama ? kulit pucat, sianosis, $erkeringat, krepitasi su$kutan ? mental ansietas, $ingung, gelisah, pingsan ?  penggunaan -entilasi mekanik tekanan positi". g. 9eamanan e*ala  adan#a trauma dada ? radiasi/kemoterapi untuk keganasan. h. )en#uluhan/pem$ela*aran e*ala  ri'a#at "aktor risiko keluarga, T%7, kanker ? adan#a $edah intratorakal/$iops# paru. Pemeri&saan (isi& 

a. &. 2. 4. . B. . . J.

Sistem )ernapasan  Sesak napas  N#eri, $atuk$atuk  Terdapat retraksi kla-ikula/dada )engam$angan paru tidak simetris Fremitus menurun di$andingkan dengan sisi #ang lain )ada perkusi ditemukan Adan#a suara sonor/hipersonor/timpani, hematotraks (redup! )ada asukultasi suara na"as menurun, $ising napas #ang $erkurang/menghilang )ekak dengan $atas seperti garis miring/tidak *elas

. &.  $. & 2 4  c. & d. & e. & ". & 2 4  g. & 2 h. & i. &

Dispnea dengan akti-itas ataupun istirahat erakan dada tidak sama 'aktu $ernapas. Sistem 9ardio-askuler   N#eri dada meningkat karena pernapasan dan $atuk  Takhikardia, lemah )ucat, 3$ turun /normal 3ipotensi Sistem )ers#ara"an  Tidak ada kelainan Sistem )erkemihan  Tidak ada kelainan Sistem )encernaan  Tidak ada kelainan Sistem
%%" Diagnosa Ke)erawatan Diagnosa kepera'atan merupakan suatu pern#ataan dari masalah pasien #ang n#ata ataupun

 potensial dan mem$utuhkan tindakan kepera'atan sehingga masalah pasien dapat ditanggulangi atau dikurangi. Adapun masalah kepera'atan #ang ditemukan  &.  N#eri $erhu$ungan dengan adan#a trauma. 2. Intoleransi akti-itas $erhu$ungan dengan adan#a n#eri. 4. =esiko peru$ahan nutrisi kurang dari ke$utuhan tu$uh $erhu$ungan dengan penurunan masukan. . =esiko tinggi kekurangan -olume cairan tu$uh $erhu$ungan dengan tidak adekuatn#a masukan makanan dan cairan. B. Ansietas atau ketakutan $erhu$ungan dengan pen#akit #ang dideritan#a. . )ola na"as tidak e"ekti" $erhu$ungan dengan penurunan ekpirasi paru.

%%%"

 No

Ren*ana Ke)erawatan

Diagnosa 9epera'atan

Tu*uan

Inter-ensi

=asional

&

N#eri $erhu$ungan

Setelah

&!. %eri posisi #ang

dengan adan#a

di$erikan

n#aman dan

trauma.

asuhan

men#enangkan

kepera'atan

 pasien

selama 22

2!. 9a*i adan#a  *am, diharapkan  pen#e$a$ n#eri, n#eri pasien se$erapa kuatn#a  $erkurang n#eri, minta pasien dengan kriteria untuk menetapkan hasil   pada skala n#eri &. Skala (2!

4!. 0$ser-asi tanda

2. Ga*ah klien

tanda -ital

tampak rileks 4.TT8 dalam  $atas normal

&!. >ntuk menurunkan ketegangan otot 2!. ntuk mengidenti"ikasi adan#a n#eri. !. >ntuk mengurangi

!. An*urkan istirahat #ang cukup

energi #ang  $erle$ihan. B!. >ntuk meningkatkan e"ekti-itas

B!. 9ola$orasi dengan

 pengo$atan

dokter tentang  pem$erian analgesik  2

Intoleransi akti-itas

Setelah

 $erhu$ungan

di$erikan

memenuhi

terpenuhi seperti

dengan adan#a

asuhan

ke$utuhan sehari

 pada saat se$elum

n#eri.

kepera'atan

hari #ang tidak

trauma.

selama 22

mampu dilakukan

 *am, diharapkan

sendiri.
intoleransi


ak-itas dapat

merapikan diri.

teratasi dengan kriteria hasil 

&!. %antu klien dalam

2!. 9a*i adan#a  pen#e$a$ n#eri,

&!. 9e$utuhan nutrisi

2!.
&. 9lien

se$erapa kuatn#a

menentukan pilihan

menun*ukan

n#eri, minta pasien

inter-ensi dan

usaha untuk

untuk menetapkan

mem$erikan dasar

melakukan

 pada skala n#eri

untuk per$andingan

 pera'atan diri

dan e-aluasi

secara $ertahap.

terhadap therap#.

2. 9lien mampu melakukan  pera'atan diri

4!. )asang  pagar/pengaman tempat tidur.

secara $ertahap.!. An*urkan )asien 4. 9lien dapat memenuhi

cukup.

 penggunaan energi  $erle$ihan dan meta$olisme tu$uh,

dasarn#a secara

sehingga dapat

mandiri. B!. An*urkan pasien lemah lagi.

cedera

untuk istirahat #ang !.
ke$utuhan

. 9lien tidak

4!.
untuk untuk

menam$ah kelemahan.

menggunakan teknik B!.
ketegangan otot/kelelahan, dapat mem$antu mengurangi n#eri,

!. 9ola$orasi dengan dokter untuk

spasme otot, spastisitas/ke*ang

 pem$erian -itamin !. >ntuk meningkatkan

4

neuro$ion &

e"ekti-itas

amp/hari

 pengo$atan.

=esiko

Setelah

&!. An*urkan klien

 peru$ahan nutrisi

di$erikan

makan porsi kecil

 $adan agar tidak

kurang dari

asuhan

tapi sering

lemah

ke$utuhan tu$uh

kepera'atan

 $erhu$ungan

selama 42

2!. 9a*i tandatanda

&!. >ntuk mencegah

2!. >ntuk mengetahui

dengan penurunan

 *am, diharapkan

kurang nutrisi

masukan.

ke$utuhan

(turgor kulit, kelopak 

nutrisi dapat

mata, mukosa mulut!

terpenuhi dengan kriteria

4!. 9a*i pola makan  pasien

hasil 

4!. >ntuk mengetahui  pola makan pasien !. Dengan nutrisi #ang cukup, dapat

&. 9lien mengatakan

tingkat nutrisi pasien

!. elaskan pasien

mempercepat

sudah ada na"su

tentang pentingn#a

 pen#em$uhan

makan, turgor

 penemuan nutrisi

 pasien.

kulit elastis

untuk pen#em$uhan

2. 9lien mampu

 pasien

mengha$iskan &B!. Auskultasi $ising  porsi makanan,

usus, e-aluasi

mukosa mulut

adan#a distensi

lem$a$, kelopak  a$domen

B!. )eru$ahan "ungsi lam$ung sering ter*adi se$agai aki$at dari paralisis atau mo$ilisasi

mata merah

!. >ntuk meringankan !. 9ola$orasi dengan tim medis tentang  pem$erian nutrisi  parentral.

 pen#akit #ang diderita pasien.



=esiko tinggi

Setelah

&!. 9a*i turgor kulit,

kekurangan -olume

di$erikan

kelem$a$an

keadekuatan -olume

cairan tu$uh

asuhan

mem$ran mukosa

cairan, meskipun

 $erhu$ungan

kepera'atan

($i$ir, lidah!.

mem$ran mukosa

dengan tidak

selama 42

mulut mungkin

adekuatn#a

 *am, diharapkan

kering karena na"as

masukan makanan

ke$utuhan

mulut dan oksigen

dan cairan.

cairan tu$uh

tam$ahan.

 pasien terpenuhi

2!. )eningkatan

dengan kriteria hasil 

&!. Indikator langsung

suhu/meman*angn#a 2!. 9a*i peru$ahan TT8,

demam,

&. 9lien

contoh  peningkatan

meningkatkan

mengatakan

suhu/demam

la*un#a meta$olisme

sudah mampu

meman*ang,

dan kehilangan

mengha$iskan

takikardi, hipotensi

cairan melalui

air minum &

ortostatik.

e-aporasi, tekanan

 $otol 8IT $esar.

darah dan ortostatik  $eru$ah dan

2. %erat $adan

 peningkatan

 pasien delam

takikardi

 $atas normal.

menun*ukan

4.9lien

kekurangan cairan

mengatakan

sistemik.

4!. 7atat laporan mulut sa#a tidak  mual/muntah kering lagi. .Turgor kulit

4!. Adan#a ge*ala ini menurunkan masukan oral.

 pasien elastis, !. )antau masukan dan !.
ukur $erat sesuai indikasi. B!. 9ola$orasi dengan dokter tentang  pem$erian cairan

B!. >ntuk pemenuhan ke$utuhan cairan

in"us.

tam$ahan dan menurunkan risiko dehidrasi. B

Ansietas atau

Setelah

ketakutan

di$erikan

 program

 peningkatan diri

 $erhu$ungan

asuhan

 pengem$angan

dapat meningkatkan

dengan pen#akit

kepera'atan

 pri$adi, le$ih disukai

harga diri. >mpan

#ang dideritan#a.

selama 22

dalam susunan

 $alik dari orang lain

 *am, diharapkan

kelompok. %erikan

meningkatkanharga

 pasien tidak

in"ormasi tentang

diri.

mengalami

 penerapan #ang tepat

kecemasan,

dalam $erpakaian.

dengan kriteria hasil  &. 9lien tampak tenang 2. 9lien tidak

&!. 1i$atkan dalam

&!. %ela*ar metode

2!. unakan pendekatan  psikotherap#

2!. Interaksi di antara

interpersonal,

orangorang

daripada therap#

mem$antu pasien

 pena"siran

untuk menemukan  perasaan dari dalam

cemas lagi

diri sendiri

4!. 9a*i perasaan tak  $erda#a/ tidak ada harapan.

4!. 9urang kontrol umum/masalah dasar   pasien ini dapat disertai

!. Gaspadai ide $unuh

dengan gangguan

diri

emosi le$ih serius !. 7emas/panik terus menerus tentang  peningkatan $erat  $adan. Depresi,  perasaan tak $erda#a dapat menim$ulkan usaha $unuh diri.

B!. Dorong pasien untuk  B!. )eting untuk mengekspresikan

mengetahui $ah'a

marah dan mengakui

marah adalah $agian

 $ila din#atakan.

diri dan padat diterima.



)ola na"as tidak

Setelah

&!. A'asi kecepatan/

&!. )erna"asan

e"ekti"

di$erikan

kedalam perna"asan.

mengorok atau

 $erhu$ungan denga

asuhan

Ausklutasi $un#i

 pengaruh anestesi

n penurunan

kepera'atan

na"as, selidiki

menurunkan

ekpirasi paru.

selama 42

adan#a sianosis.

-entilasi. )otensial

 *am, diharapkan

atelektasis dapat

 pola na"as

mengaki$atkan

 pasien e"ekti"

hipoksia.

dengan kriteria hasil  &. )asien tidak

2!. Tinggikan kepala

2!.
tempat tidur 4

 pengem$angan

dera*at

dia"ragma/ ekspansi

sesak 

 paru optimal dan meminimalkan

2.TT8 dalam

tekanan isi a$domen

 $atas normal

 pada rongga torak.

4!. 0$ser-asi TT8

4!.
 perkem$angan klien. !. 9a*i penumpukan sekret.

!.
B!. 9ola$orasi dengan tim medis untuk  pem$ersihan sekret.

B!. 9er*asama untuk menghilangkan  penumpukan sekret .

%+"

%m)lementasi Implementasi dilaksanakan $erdasarkan inter-ensi atau rencana #ang telah direncanakan. +" Evaluasi a. D & 

&. Skala n#eri (2! 2. Ga*ah pasien tampak rileks 4. TT8 dalam $atas normal  $. D 2  &. 9lien menun*ukan usaha untuk melakukan pera'atan diri secara $ertahap. 2. 9lien mampu melakukan pera'atan diri secara $ertahap. 4. 9lien dapat memenuhi ke$utuhan dasarn#a secara mandiri. . 9lien tidak lemah lagi. c. D 4  &. 9lien mengatakan sudah ada na"su makan, turgor kulit elastis 2. 9lien mampu mengha$iskan & porsi makanan, mukosa mulut lem$a$, kelopak mata merah d. &. 2. 4. . e.

D   9lien mengatakan sudah mampu mengha$iskan air minum & $otol 8IT $esar. %erat $adan pasien delam $atas normal. 9lien mengatakan mulut sa#a tidak kering lagi. Turgor kulit pasien elastis, mukasa mulut lem$a$. D B 

&. 9lien tampak tenang 2. 9lien tidak cemas lagi ".

D  

&. )asien tidak sesak  2. TT8 dalam $atas normal

DAFTA= )>STA9A E,
Thora.Terdapat

http//mha#a2t.$logspot.com/2&2//trauma

thora.html(diakses tanggal &B Septem$er 2&!. )rice,S#l-ia Anderson. &B. Patofisiologi. akarta E7. Smelt+er, Su+anne 7. 2&. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth Ed.8 . akarta  E7