LAPORAN PENDAHULUAN CA PAROTIS
A.
DEFINISI
Tumor parotis adalah pertumbuhan sel ganas yang menyerang kelenjar liur parotis. Dari tiap 5 tumor kelenjar liur, 4 terlokalisasi di glandula parotis, 1 berasal dari kelenjar liur kecil atau submandibularis dan 30 % adalah maligna. Disebutkan baha adanya perbedaan geogra!ik dan suku bangsa" pada orang #skimo tumor ini lebih sering ditemukan, penyebabnya tidak diketahui. $inar yang mengionisasi diduga sebagai !aktor etiologi. Dalam rongga mulut terdapat 3 kelenjar liur yang besar yaitu kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sub lingualis. elenjar parotis merupakan kelenj kel enjar ar liu liurr uta utama ma yan yang g terb terbesar esar dan men menemp empati ati rua ruanga ngan n di dep depan an pro prosesu sesuss mastoid dan liang telinga luar. Tumor ganas parotis pada anak jarang didapat. Tumor paling sering pada anak adalah karsinoma mukoepidermoid, biasanya jenis derajat rendah. &assa dalam kelenjar liur dapat menjadi ganas seiring dengan bertambahnya usia. 're(alensi tumor ganas yang biasanya terjadi pada orang deng de ngan an us usia ia le lebi bih h da dari ri 40 ta tahu hun n ad adal alah ah )5 % tu tumo morr pa paro roti tis, s, 50 % tu tumo mor r submandib subma ndibula, ula, dan satu setengah sampai dua pertiga dari seluru seluruh h tumor kelenjar liur minor adalah ganas. eganasan pada kelenjar liur sebagian besar asimtomatik, tumbuhnya lambat, dan berbentuk massa soliter. *asa sakit didapatkan hanya 10+)% pasien dengan kega ke gana nasa san n pa pada da ke kele lenj njar ar pa paro roti tisn snya ya.. *a *asa sa ny nyer erii ya yang ng be bers rsi! i!at at ep epis isod odik ik meng me ngin indi dika kasi sikan kan ad adan anya ya pe perad radan anga gan n at atau au ob obstr struk uksi si da dari ripa pada da ak akib ibat at da dari ri keganasan itu sendiri. &assa pada kelenjar liur yang tidak nyeri die(aluasi dengan
aspir asp irasi asi me meng nggu guna naka kan n ja jaru rum m ha halu luss - -in inee /e /eed edle le s spi pirat ratio ion n at atau au bi biop opsi. si. 'encitraan menggunakan 2T+$can 2T+$can dan &* dapat membantu. ntuk tumor ganas, pengobatan dengan eksisi dan radiasi menghasilkan tingkat kesembuhan sekitar 50%, bahkan pada keganasan dengan derajat tertinggi. Tumor jinak rongga mulut yang timbul dari kelenjer sali(a minor atau mayor biasanya timbul pada kelenjer parotis submaksila dan sublingual. $el+sel pada tumor tum or inti masi masih h mem memili iliki ki !un !ungsi gsi yan yang g sama den dengan gan asal asalnya nya.. -ri -ri!! man mansoe soer, r, )001. )001 . Tumor+tu Tumor+tumor mor jinak dari glandula glandula parotis yang teretak di bagia bagian n medial n.!acialis dapat menonjol ke dalam oropharyn, dan mendorong tonsil ke medial. -6a(eling, )007 &engingat banyaknya masalah yang dialami akibat yang ditimbulkan, maka perlu adanya peraatan dan support sistem yang intensi!, serta tindakan yang komprehensi komp rehensi!! melalu melaluii proses asuhan kepera keperaatan, atan, sehingga dihara diharapkan pkan masalah yang ada dapat teratasi dan komplikasi yang mungkin terjadi dapat dihindari secara dini. 'eran 'er an per peraa aatt pad padaa kas kasus us tum tumor or par paroti otiss mel melipu iputi ti seb sebaga agaii pem pember berii asu asuhan han kepera kep eraatan atan lan langsu gsung ng kep kepada ada kli klien en yan yang g men mengal galami ami tum tumor or par paroti otis, s, seb sebaga agaii pendidik memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah komplikasi, serta sebagai seb agai pen penelit elitii yai yaitu tu dim dimana ana per peraat aat ber berupa upaya ya men menelit elitii asuh asuhan an kep kepera eraata atan n kepada klien tumor parotis melalui metode ilmiah. Tumor jinak rongga mulut yang timbul dari kelenjer sali(a minor atau mayor biasanya timbul pada kelenjer parotis submaksila dan sublingual. $el+sel pada tumor inti masih memiliki !ungsi yang sama dengan asalnya. -ri! mansoer, )001
Tumor+tumor jinak dari glandula parotis yang teretak di bagian medial n.!acialis dapat menonjol ke dalam oropharyn, dan mendorong tonsil ke medial. -6a(eling, )007 Tumor dide!inisikan sebagai pertumbuhan baru suatu jaringan dengan multiplikasi sel+sel yang tidak terkontrol dan progresi!, disebut juga neoplasma. elenjar 'arotis adalah kelenjar air liur terbesar yang terletak di depan telinga. -kamus kedokteran Dorland edisi ), )005.
B.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
1.
Anatomi
8erdasarkan ukurannya kelenjar sali(a terdiri dari ) jenis, yaitu kelenjar sali(a mayor dan kelenjar sali(a minor. elenjar sali(a mayor terdiri dari kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sublingualis -Daes, )009: *oth and 2almes, 191
elenjar parotis yang merupakan kelenjar sali(a terbesar, terletak secara bilateral di depan telinga, antara ramus mandibularis dan prosesus mastoideus dengan bagian yang meluas ke muka di baah lengkung ;igomatik -
elenjar submandibularis yang merupakan kelenjar sali(a terbesar kedua, terletak pada dasar mulut di baah korpus mandibula -*ensburg, 15. $aluran submandibularis bermuara melalui satu sampai tiga lubang yang terdapat pada satu papil kecil di samping !renulum lingualis. &uara ini dapat dengan mudah terlihat, bahkan seringkali dapat terlihat sali(a yang keluar -&oore dan gur, 15. elenjar sublingualis adalah kelenjar sali(a mayor terkecil dan terletak paling dalam. &asing+masing kelenjar berbentuk badam -almond shape, terletak pada dasar mulut antara mandibula dan otot genioglossus. &asing+masing kelenjar sublingualis sebelah kiri dan kanan bersatu untuk membentuk massa kelenjar yang berbentuk ladam kuda di sekitar !renulum lingualis -&oore dan gur, 15. elenjar sali(a minor terdiri dari kelenjar lingualis, kelenjar bukalis, kelenjar labialis, kelenjar palatinal, dan kelenjar glossopalatinal -*ensburg, 15. elenjar lingualis terdapat bilateral dan terbagi menjadi beberapa kelompok. elenjar lingualis anterior berada di permukaan in!erior dari lidah, dekat dengan ujungnya, dan terbagi menjadi kelenjar mukus anterior dan kelenjar campuran posterior. elenjar lingualis posterior berhubungan dengan tonsil lidah dan margin lateral dari lidah. elenjar ini bersi!at murni mukus -*ensburg, 15. elenjar bukalis dan kelenjar labialis terletak pada pipi dan bibir. elenjar ini bersi!at mukus dan serus. elenjar palatinal bersi!at murni mukus, terletak pada palatum lunak dan u(ula serta regio posterolateral dari palatum keras. elenjar glossopalatinal memiliki si!at sekresi yang sama dengan kelenjar palatinal, yaitu murni mukus dan terletak di lipatan glossopalatinal -*ensburg, 15.
ungsi kelenjer ludah ialah mengeluarkan sali(a yang merupakan cairan pertama yang mencerna makanan. Deras nya air liur dirangsang oleh adanya makanan di mulut, melihat, membaui, dan memikirkan makanan. ungsi sali(a atau ludah adalah cairan yang bersi!at alkali.
C.
ETIOLOGI
1.
diopatik diopatik adalah jenis yang paling sering dijumpai. $iklus ulserasi yang sangat nyeri dan penyembuhan spontan dapat terjadi beberapa kali disdalam setahun. n!eksi (irus, de!isiensi nutrisi, dan stress emosional, adalah !actor etiologik yang umum.
).
=enetik *esiko kanker > tumor yang paling besar diketahui ketika ada kerabat utama dari pasien dengan kanker > tumor diturunkan dominan autososom. ?nkogen merupakan segmen dna yang menyebabkan sel meningkatkan atau menurunkan produk produk penting yang berkaitan dengan pertumbuhan dan di!esiensi sel .akibatnya sel memperlihatkan pertumbuhan dan penyebaran
yang tidak
terkendali semua si!at sieat kanker !ragmen !ragmen genetic ini dapat merupakan bagian dari (irus (irus tumor. 3.
8ahan+bahan kimia
obat+obatan hormonal aitan hormon hormon dengan perkembangan kanker tertentu telah terbukti. @ormon bukanlah karsinogen, tetapi dapat mempengaruhi karsigogesis @ormon dapat mengendalikan atau menambah pertumbuhan tumor. 4.
aktor imunologis egagalan mekanisme imun dapat mampredisposisikan seseorang untuk mendapat kan kanker tertentu.$el sel yang mempengaruhi perubahan A bermutasiB berbeda secara antigenis dari sel sel yang normal dan harus dikenal oleh system imun tubuh yang kemudian memusnahannya.Dua puncak insiden yang tinggi untuk tumbuh nya tumor pada masa kanak kanak dan lanjut usia, yaitu dua periode ketika system imun sedang lemah.
D.
PATOFISIOLOGI
elainan peradangan 'eradangan
biasanya muncul sebagai pembesaran
kelenjer di!us atau nyeri tekan. n!eksi bakterial adalah akibat obstruksi duktus dan in!eksi retograd oleh bakteri mulut. 'arotitis bacterial akut dapat dijumpai pada penderita pascaoperasi yang sudah tua yang mengalami dehidrasi dan biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus. Tumor+tumor Dari semua tumor kelenjer sali(a, C0% adalah tumor benigna, dan dari tumor benigna C0% adalah adenoma plemor!ik. denoma plemor!ik adalah proli!erasi baik sel epitel dan mioepitel duktus sebagaimana juga disertai penigkatan komponen stroma. Tumor+tumor ini dapat tumbuh membesar tanpa menyebabkan gejala ner(us (asialis. denoma plemor!ik biasanya muncul sebagai masa tunggal yang tak nyeri pada permukaan lobus parotis. Degenerasi maligna adenoma plemor!ik terjadi pada )% sampai 10%.
Tumor+tumor jinak dari glandula parotis yang terletak di bagian medial n.!acialis, dapat menonjol ke dalam oropharyn, dan mendorong tonsil ke medial. Tumor+tumor jinak bebatas tegas dan tampak bersimpai baik dengan konsistensi padat atau kistik. Tumor parotis juga dapat disebabkan oleh in!eksi telinga yang berulang dan juga dapat menyebabkan ganguan pendengaran. Tumor parotis juga dapat disebabkan oleh peradangan tonsil yang berulang. 1.
Teori multiseluler" menyatakan baha tumor kelenjar liur berasal dari di!erensiasi sel+sel matur dari unit+unit kelenjar liur. $eperti tumor asinus berasal dari sel+sel asinar, onkotik tumor berasal dari sel+sel duktus striated, mied tumor berasal dari sel+sel duktus intercalated dan mioepitel.
).
Teori biseluler" menerangkan baha sel basal dari glandula ekskretorius dan suktus intercalated bertindak sebagai stem sel. $tem sel dari duktus intercalated dapat menimbulkan terjadinya karsinoma acinous, karsinoma adenoid kistik, mied tumor, onkotik tumor dan arthinEs tumor,
E.
MANIFESTASI KLINIS
8iasanya
terdapat
pembengkakan
di
depan
telinga
dan
kesulitan
menggerakkan salah satu sisi ajah. 'ada tumor parotis benigna biasanya asimtomatis -91%, nyeri dirasakan pada sebagian pasien -1)% dan paralisis ner(us !acialis -C%. 'aralisis ner(us !asialis lebih sering didapatkan pada pasien dengan tumor parotis maligna. danya bengkak biasanya mengurangi kepekaan ilayah tersebut terhadap rangsang -painless dan menyebabkan pasien kesulitan dalam menelan.
Tanda pada tumor benigna benjolan bias digerakkan, soliter dan keras. /amun, pada pemeriksaan tumor maligna diperoleh benjolan yang ter!iksasi, konsistensi keras dan cepat bertambah besar.
F.
1.
danya benjolan yang mudah digerakkan
).
'ertumbuhan amat
3.
Tidak memberikan keluhan
4.
'aralisis !asial unilateral
KLASIFIKASI
Diklasi!ikasikan menjadi 3 jenis tumor parotis yaitu tumor jinak, tumor ganas dan mied tumors. 1.
Tumor Jina
a.'leomor!ik adenoma F paling sering terjadi pada kelenjar parotis. Dinamakan pleomor!ik dikarenakan terbentuk dari sel+sel epitel dan jaringan ikat. 'ertumbuhan tumor ini lambat, berbentuk bulat dan konsistensi lunak. $ecara histologist dikarakteristikkan dengan struktur beraneka ragam biasanya terletak seperti gambaran lembaran untaian atau seperti pulau+pulau dari spindle atau stellata. b.
arthinEs tumor F tumor ini tampak rata, lunak pada daerah
parotis, memiliki kapsul apabila terletak pada kelenjar parotis dan terdiri atas kista multiple. @istology arthinEs tumor yaitu memiliki stroma lim!oid dan sel epithelial asini. !.
Tumor Gana"
a.&ukoepidermoid karsinoma F keganasan pada kelenjar parotis yang paling banyak. 'aling umum mengenai usia anak+anak dan remaja dari usia )0 tahunan. ntuk tumor
presentasi lebih tinggi untuk terbentuk dari sel mucinous dan prognosis yang dimiliki lebih baik. $edangkan tumor @igh+grade memiliki lebih banyak sel epitel dan prognosisnya lebih buruk. b.
denoid kistik F merupakan keganasan kedua yang paling
umum
terjadi
pada
kelenjar
parotis.
Tumor
ini
memiliki
perkembangan yang lambat . adenoid kistik karsinoma memiliki tiga perbedaan pola histology, yang berkorelasi dengan prognosis dari tumor tersebut. c.denokarsinoma F adenokarsinoma yang banyak terjadi pada kelenjar parotis adalah arsinoma sel asinik, dimana karsinoma ini berjalan dengan lambat #.
Mi$%& Tumor
'leomor!ik adenoma dan neoplasma jinak campuran, dapat berubah menjadi karsinoma. 'erubahan ini terjadi pada sekitar )+15% dari keganasan kelenjar sali(a.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. namnesi eluhan yang didapatkan berupa benjolan yang soliter, tidak nyeri, di pre>in!ra>retro aurikuler, jika terdapat rasa nyeri yang sedang sampai berat biasanya terdapat pada keganasan. Terjadinya paralisis ner(us !acialis pada )+3% kasus keganasan parotis. danya dis!agia, sakit tenggorokan, dan gangguan pendengaran. Dan dapat pula terjadi pembesaran kelenjar getah bening apabila terjadi metastasi. $elain itu dalam anamnesis perlu ditanyakan bagaimana progresi(itas penyakitnya, adakah !actor+!aktor resiko yang dimiliki oleh pasien, dan bagaimana pengobatan yang telah diberikan selama ini
a. 'emeriksaan !isik $tatus general F melihat keadaan umum pasien secara keseluruhan, adakah anemis, ikterus, periksalah kepala, thora, abdomen. $elain itu adakah tanda+tanda kea rah metastasis jauh -paru, tulang dan lain+lain. $tatus local !. nspeksi dari arna kulit, struktur, perkiraan ukuran, dan sampai intaoral, melihat adakah pendesakan tonsil>u(ula. a. 'alpasi untuk menilai konsistensi, permukaan, mobilitas terhadap jaringan sekitar. b. 'emeriksaan !ungsi n. G, G, H, H, H, H. $tatus regional #. 'alpasi apakah ada pembesaran kelenjar getah bening leher ipsilateral dan kotralateral
H. PENATALAKSANAAN
1.
'embedahan merupakan tindakan primer pada kira I kira C5 % pasien dengan kanker kolorektal. 'embedahan dapat bersi!at kurati! atau palliati(e. anker yang terbatas pada satu sisi dapat diangkat dengan kolonoskop. olostomi laparoskopik dengan
polipektomi,
suatu
prosedur
yang
baru
dikembangkan
untuk
meminimalkan luasnya pembedahan pada beberapa kasus.
Terapi radiasi merupakan penanganan kanker dengan menggunakan +ray berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terdapat dua cara pemberian terapi
radiasi, yaitu dengan eksternal radiasi dan internal radiasi. 'emilihan cara radiasi diberikan tergantung pada tipe dan stadium dari kanker. #ternal radiasi -eternal beam therapy merupakan penanganan dimana radiasi tingkat tinggi secara tepat diarahkan pada sel kanker. $ejak radiasi digunakan untuk membunuh sel kanker, maka dibutuhkan pelindung khusus untuk melindungi jaringan yang sehat disekitarnya. Terapi radiasi tidak menyakitkan dan pemberian radiasi hanya berlangsung beberapa menit. nternal radiasi -brachytherapy, implant radiation menggunakan radiasi yang diberikan ke dalam tubuh sedekat mungkin pada sel kanker. $ubstansi yang menghasilkan radiasi disebut radioisotop, bisa dimasukkan dengan cara oral, parenteral atau implant langsung pada tumor. nternal radiasi memberikan tingkat radiasi yang lebih tinggi dengan aktu yang relati! singkat bila dibandingkan dengan eksternal radiasi, dan beberapa penanganan internal radiasi secara sementara menetap didalam tubuh. 3.
emoterapi anker kolon telah banyak resisten pada hampir sebagian besar agen kemoterapi. 8agaimanapun juga kemoterapi yang diikuti dengan ekstirpasi dari tumor secara teoritis seharusnya dapat menambah e!ekti!itas dari agen kemoterapi. emoterapi sangat e!ekti! digunakan ketika kehadiran tumor sangat sedikit dan !raksi dari sel maligna yang berada pada !ase pertumbuhan banyak.
4.
olostomi
olostomi merupakan tindakan pembuatan lubang -stoma yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon -usus besar ke dinding abdomen -perut, stoma ini dapat bersi!at sementara atau permanen.
I. KOMPLIKASI
omplikasi terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan pada lokasi tumor atau melelui penyebaran metastase yang termasuk " 1.
'er!orasi -perlubangan usus besar yang disebabkan peritonitis -radang peritoneum yaitu membrane serosa yang melapisi dinding rongga abdomen.
).
'embentukan abses - umpulan nanah setempat
3.
'embentukan !istula -saluran abnormal akibat pembedahan pada urinari bladder atau (agina. 8iasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan.Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur+angsur membantu usus besar dan pada akhirnya tidak bisa sama sekali. 'erluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya - terus, urinary bladder,dan ureter dan penyebab gejala+gejala tersebut tertutupi oleh kanker.
1.
$ejarah 2a pada klien diperoleh peraat berdasarkan usia dan jenis kelamin,sejarah diet dan keadaan dari letak geogra!i diet. $ebagian besar resiko yang menjadi pertanyaan peraat "
a.
$ejarah dari keluarga terhadap 2a colorectal
b.
*adang usus besar
c.
'enyakit 2rohnEs
d.
amilial poliposis
e.
Denoma 'eraat bertanya tentang perubahan kebiasaan pada usus besar seperti diare dengan atau tanpa darah pada !eces klien mungkin merasa perutnya terasa penuh ,nyeri atau berat badan turun tetapi biasanya hal tersebut terlambat ditemukan .
J.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. P%m%ri"aan Ra&io'o(i"
a.
$= F untuk membedakan massa padat dan kistik. $= pada pemeriksaan penunjang berguna untuk e(aluasi kelainan (askuler dan pembesaran jaringan lunak dari leher dan ajah, termasuk kelenjar sali(a dan kelenjar lim!e.
b.
2T+$can F gambaran 2T+scan tumor parotis yaitu suatu penampang yang tajam dan pada dasarnya mengelilingi lesi homogeny yang mempunyai suatu kepadatan yang lebih tinggi disbanding glandula tissue. Tumor mempunyai intensitas yang lebih besar ke area terang -intermediate brightness. ocus dengan intensitas signal rendah -area gelap>rediolusen biasanya menunjukkan area !ibrosis atau kalsi!ikasi distropik. lasi!ikasi ditunjukkan dengan tanda kosong -signal (oid pada neoplasma parotid sebagai tanda diagnose.
c.
&* F pemeriksaan ini dapat membedakan massa parotis benigna atau maligna. 'ada massa parotis benigna, lesi biasanya memiliki tepi yang halus dengan garis kapsul yang kaku. /amun demikian, pada lesi maligna dengan grade rendah terkadang mempunyai pseudokapsular dan memiliki gambaran radiogra!i seperti lesi benigna.
!. P%m%ri"aan La)oratorium
'emeriksaan laboratorium rutin, seperti" darah, urine, $=?T>$='T, alkali !os!atase, 8/>reatinin, globulin, albumin, serum elektrolit, !aal homeostasis, untuk menilai keadaan umum dan persiapan operasi. #. P%m%ri"aan Pato'o(i Anatomi
a.
/ F belum merupakan pemeriksaan baku.
b.
8iopsy insisional F dikerjakan pada tumor yang inoperable.
c.
8iopsy #ksisional F pada tumor parotis yang operable dilakukan parotidektomi duper!isial.
K.
P%nata'a"anaan
'engobatan tumor parotis adalah multidisiplin ilmu termasuk bedah, neurologis, radiologi diagnostic dan in(entersional, onkologi dan patologi. actor tumor dan pasien harus diperhitungkan termasuk keparahannnya, besarnya tumor, tingkat morbiditas serta a(ailibilitas tenaga ahli dalam bedah, radioterapi dan kemoterapi. 1.
Tumor O*%ra)%'
a.
Terapi utama Terapi utama tumor operable adalah pembedahan berupa parotidektomi super!icial, dilakukan pada tumor jinak parotis lobus super!icial. ntuk parotidektomi total, dilakukan pada tumor ganas parotis yang belum ada ektensi ektraparenkim dan n.G. dan untuk parotidektomi total diperluas, dilakukan pada tumor ganas parotis yang sudah ada ekstensi ekstraparenkim dan n.G.
b.
Terapi tambahan Terapi tambahan berupa radioterapi pasca bedah dan diberikan pada tumor ganas dengan criteria" high grade malignancy, masih ada residu makroskopis atau
mikroskopis, tumor menempel pada sara!, karsinoma residi!, dan karsinoma parotid lobus pro!undus. !.
Tumor ino*%ra)'%
a.
Terapi utama *adioterapi " 75+C0 =y dalam C+9 minggu.
b.
Terapi tambahan emoterapi"
1
ntuk jenis adenokarsinoma -adenoid cyctic carcinoma, adenocarcinoma, malignant mied tumor, acinic cell carcinoma F adriamisin 50 mg>m ) i( pada hari 1, 5 !luorourasil 500 mg>m ) i( pada hari 1, dan sisplatinin 100 mg>m ) i( hari ke+). Diulang setiap 3 minggu.
)
ntuk jenis karsinoma skuamos sel -aJuamous cell carcinoma, mucoepidermoid carcinoma F mthotreate 50 mg>m ) i( pada hari ke+1 dan C, dan sisplatinin pada hari ke+). Di ulang setiap 3 minggu.
Pro(no"i"
'rognosis tumor malignan sangat tergantung pada histology, perluasan local dan besarnya tumor dan jumlah metastasis kelenjar leher. Kika sebelum penanganan tumor malignan telah ada kehilangan !ungsi sara!, maka prognosisnya lebih buruk kasi penyakit 2acheia.
KONSEP KEPERA+ATAN A.
PENGKAJIAN
1.
kti(itas dan istirahat =ejala " elemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah. nsomnia, tidak tidur semalaman karena diare. &erasa gelisah dan ansietas. 'embatasan akti(itas>kerja sehubungan dengan e!ek proses penyakit.
).
$irkulasi Tanda " Takikardia -respon terhadap demam, dehidrasi, proses in!lamasi dan nyeri. emerahan, area ekimosis -kekurangan (itamin . Tekanan darah hipotensi, termasuk postural. ulit>membran mukosa " turgor buruk, kering, lidah pecah+ pecah -dehidrasi>malnutrisi.
3. a.
ntegritas ego =ejala " nsietas, ketakutan misalnya " perasaan tak berdaya>tak ada harapan. aktor stress akut>kronis misalnya" hubungan dengan keluarga dan pekerjan, pengobatan
yang mahal. b. Tanda " &enolak, perhatian menyempit, depresi. 4. #liminasi a. =ejala " 'erubahan pola de!ekasi akibat kelemahan !aktor pencetus kemalasan. b. Tanda " &enurunya bising usus, tak adanya peristaltik atau adanya peristaltik yang dapat dilihat di hemoroid, !isura anal -)5 %, !istula perianal. 5. &akanan dan cairan a. =ejala " 'enurunan lemak, tonus otot dan turgor kulit buruk. &embran mukosa bibir pucat: luka, in!lamasi rongga mulut.
b. Tanda " noreksia, mual dan muntah. 'enurunan berat badan, tidak toleran terhadap diit>sensiti(e: buah segar>sayur, produk susu, makanan berlemak. 7. @ygiene a. Tanda " etidakmampuan mempertahankan peraatan diri. $tomatitis menunjukan kekurangan (itamin. 8au badan. C. /yeri dan kenyamanan
a.
=ejala : /yeri>nyeri tekan pada pipi kuadran kiri baah -mungkin hilang dengan
de!ekasi, titik nyeri berpindah, nyeri tekan -atritis. b. Tanda " /yeri tekan abdomen>distensi. 9. eamanan a. =ejala : *iayat lupus eritematosus, anemia hemolitik,
(askulitis,
rthritis
-memperburuk gejala dengan eksaserbasi penyakit usus. 'eningkatan suhu 3+ 40L2elcius -eksaserbasi akut. 'englihatan kabur, alergi terhadap makanan>produk susu -mengeluarkan histamine kedalam usus dan mempunyai e!ek in!lamasi. b. Tanda " lepuh dengan batas keunguan pada paha, kaki dan mata kaki. . $eksualitas a. =ejala " rekuensi menghindari akti(itas seksual.
10. nteraksi social =ejala " &asalah hubungan>peran sehubungan dengan kondisi. etidak mampuan akti! dalam sosial. 1. 'enyuluhan dan pembelajaran a. =ejala " *iayat keluarga berpenyakit in!lamasi usus. A.
DIAGNOSA KEPERA+ATAN
8erdasarkan semua data pengkajian, diagnosa keperaatan utama yang mencakup, adalah sebagai berikut " 1.
/yeri berhubungan dengan peradangan pada kelenjar liur parotis.
).
intoleransi akti!itas berhubungan dengan elemahan tubuh akibat anemia.
3.
nsietas b>d rencana tindakan pembedahan serta perubahan status kesehatan
B.
INTER,ENSI KEPERA+ATAN
1.
/yeri b>d peradangan pada kelenjar liur parotis. Tujuan " 'asien dapat menangani rasa nyeri.
nter(ensi " a.
aji tanda+tanda Gital * " &emudahkan untuk tindakan selanjutnya
b. njurkan klien untuk stirahat * " ntuk &engurangi ntensitas /yeri c.
jarkan klien teknik *elaksasi * " ntuk &engurangi ketegangan otot+otot
d. olaborasi untuk pemberian * " ntuk &engurangi rasa nyeri ).
nteloransi akti!itas b>d kelemahan tubuh akibat anemia. Tujuan" 'asien mampu mempertahankan tingkat akti!itas yang optimal.
a.
nter(ensi" M
b.
aji pola istirahat serta adanya keletihan pasien. njurkan kepada pasien untuk mempertahan pola istirahat atau tidur sebanyak
mungkin dengan diimbangi akti!itas. c.
8antu pasien merencanakanakti!itas berdasarkan pola istirahat atau keletihan yang dialami.
d.
njurkan kepada klien untuk melakukan latihan ringan.
e.
?bser(asi kemampuan pasien dalam malakukan akti!itas.
3.
nsietas b>d rencana pembedahan dan perubahan status kesehatan. Tujuan " &enurunkan nsietas.
a.
aji tingkat ansietas pasien serta mekanisme koping yang digunakan * " paya pemberian dukungan, mencakup pemberian pri(asi bila diinginkan
b.
8erikan in!ormasi mengenai penyebab penyakitnya dan hasil yang di harapkan.
c.
&enginstruksikan pasien untuk latihan relaksasi. * " ntuk meningkatkan kenyamanan pasien, peraat harus mengutamakan relaksasi dan perilaku empati. d.
Kaab pertanyaan pasien dengan jujur dan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
https">>.scribd.com>document>)7949079>>.scribd.com>doc>19C))304>>.scribd.com>doc>3050C>