LAPORAN PRAKTIKUM GPS GARMIN, ESSENTIALS DAN GEODETIK PEMETAAN-II
OLEH : FACHRUL FARIZI FARAH ANISTYA Z PRATISTA SEPTIAN A.R
(31150410075) (31150410075) ( 3116041061) ( 3116041062)
VANEZA OCTAVIANY
( 3116041063)
DANI WIDYATMOKO
( 3116041064)
M. YUSUF ARIFANDI
( 3116041065)
TAMAELA DIKA S
( 3116041066)
D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku mahasiswa D-IV Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum PEMETAAN II ini. Segala hambatan dan tantangan yang kami dapatkan selama proses penyusunan laporan ini, telah menjadi sebuah pelajaran sekaligus pengalaman berharga bagi kami untuk meningkatkan kinerja dan solidaritas kelompok kerja, sehingga makalah ini diharapkan dapat menjadi sebuah laporan paktikum yang baik. Keberhasilan penyusunan laporan ini merupakan hasil kinerja keras kelompok kami yang tentunya tidak lepas dari pengarahan serta masukan beberapa pihak. Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan laporan praktikum ini. Kami harapkan laporan praktikum ini dapat membantu pembaca mengerti tentang teknik pengukuran. Selain itu, kami berharap laporan ini dapat memberikan gambaran kecil bagi kalangan pembaca yang masih awam, agar a gar lebih mengetahui tentang teknik pengukuran. Tetapi kami juga menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kemajuan laporan praktikum ini sekaligus bagi kami.
Surabaya, 6 April 2017
Penyusun
KELOMPOK 3
1
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum 1.3 Manfaat Praktikum 1.4 Lokasi Pengukuran
1 2 3 4 5 5 5 6 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1 Dasar Teori GPS 2.2 Cara Kerja Sistim GPS 2.3 Jenis dan Sumber Kesalahan GPS
7 7 10
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
12
3.1 Peralatan yang Diperlukan 3.2 Langkah Kerja 3.3 Kesalahan dalam Pengukuran
12 13 16
BAB 4 DATA DAN ANALISA DATA
17
4.1 Perbandingan Hasil Pengukuran Titik Poligon 4.2 Hasil Pengukuran dengan Garmin dan Total Station area Kampus Manyar 4.3 Hasil Pengukuran tracking GPS area Sukolilo dan sekitarnya ( GPS Garmin ) 4.4 Hasil Pengukuran tracking GPS area Sukolilo dan sekitarnya ( GPS Essentials ) 4.5 Hasil Penngukuran dengan GPS dan Garmin area Sukolilo dan sekitarnya
17 18 19 20 21
BAB 5 PENUTUP
22
DAFTAR PUSTAKA
23
KELOMPOK 3
2
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lokasi Pengukuran
6
Gambar 2. Triangulasi Satelit Pertama
8
Gambar 3. Tiga Segmen GNSS/GPS
10
Gambar 4. Sinyal GPS terpengaruh oleh Ionosfer dan Troposfer
11
Gambar 5. GPS Garmin
12
Gambar 6. Statif
12
Gambar 7. GPS Geodetik
12
Gambar 8. Meteran
12
Gambar 9. Alat Tulis
12
Gambar 10. Hasil Tracking Garmin dan Total Station
18
Gambar 11. Hasil Tracking GPS (Garmin)
19
Gambar 12. Hasil Tracking GPS (GPS Essentials)
20
Gambar 13. Hasil Tracking GPS (GPS Essentials) dan Garmin
21
KELOMPOK 3
3
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Hasil pengukuran titik poligon dengan Garmin
17
Tabel 2.Hasil pengukuran titik poligon dengan Total Station
17
Tabel 3. Hasil perbedaan pengukuran titik poligon dengan Total Station dan Garmin
18
Tabel 4.Hasil Tracking GPS ( Garmin )
19
Tabel 5.Hasil Tracking GPS ( GPS Essentials )
20
Tabel 6. Hasil Perbedaan Koordninat dengan GPS Essential dan Garmin
21
KELOMPOK 3
4
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Pemetaan merupakan salah satu bidang yang harus dikuasai atau minimal dipelajari oleh seorang ahli perencana, mengingat bahwa perencanaan suatu pekerjaan at au proyek yang selalu diawali dengan memetakan lokasi tujuan proyek, terkait dengan letak bangunannya, juga kondisi lokasi proyek. Sedangkan pada umumnya pemetaan ini digaris besarkan sebagai pengukuran, mulai dari elevasi tanah, sudut, dan lainnya. Apabila sebuah proyek dilaksanakan tanpa pemetaan dasar, hasil proyek dipastikan tidak sesuai rencana, bahkan dapat menyebabkan gagalnya pelaksanaan proyek. 1.1
Pengukuran umumnya bertujuan mendapatkan hasil analisa yang akurat dari suatu bangunan yang di ukur, dimana hasil tersebut membantu seorang perencana dapat lebih mudah menyelesaikan proyeknya. Pengukuran ini juga mempunyai banyak kemungkinan terjadi kesalahan, baik karena operator atau human error, atau juga karena alat yang digunakan. Sedikit kesalahan mampu mempengaruhi keseluruhan hasil proyek, oleh sebab itu, dalam pengukuran ada hal-hal yang perlu kita perhatikan, yaitu ketelitian dalam mengukur, kecermatan dalam menjalankan alat, ketepatan dalam memasukkan dan menamai data, dan juga mengikuti dengan baik SOP dalam melakukan pemetaan itu sendiri. Sebagai mahasiswa Diploma, kami dituntut serta diarahkan menjadi seoranng praktisi yang handal, cermat, cekat, dan tepat. Kami dituntut memberikan hasil pemetaan yang baik, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan ke depannya. Dari praktikum yang kami jalankan, kami tidak hanya menunjang nilai dari mata kuliah kami, tapi juga melatih diri kami sendiri dalam menerapkan alat-alat yang dipastikan akan semakin canggih di masa mendatang. Praktikum ini tentunya bermanfaat sekali bagi kami apabila diterapkan langsung pada dunia kerja. Tidak hanya berupa teori, tapi juga praktik. 1.2
Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum Total Station adalah : 1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ini. 2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari alat GPS. 3. Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat GPSdengan baik dan benar. 4. Mahasiswa dapat membaca koordinat yang terdapat dalam GPS. 5. Mahasiswa dapat menentukan titik-titik yang akan dituju dengan menggunakan GPS. 6. Mahasiswa mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan. 7. Mahasiswa mampu mengoverlay peta ke dalam Google Earth.
KELOMPOK 3
5
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
8. Mahasiswa dapat mengetahui koordinat setelah didapatkan titik-titik setelah diolah dari praktikum tersebut dan mengetahui apakah letak titik hasil praktikum sesuai dengan letak titik dilapangan.
1.3
Manfaat Praktikum Manfaat yang kita dapatkan dari praktikum GPS adalah: 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan koordinat dengan GPS. 2. Mahasiswa dapat memahami tentang tata cara penggunaan GPS dan fungsi-fungsinya sebagai penunjang keterampilan sebelum terjun dalam dunia kerja. 3. Mahasiswa dapat mengetahui secara cermat tentang tata cara penentuan koordinat secara tepat menggunakan GPS. 4. Mahasiswa dapat menghitung dan mengolah data hasil praktikum untuk di overlay ke dalam Google Earth atau semacamnya. 5. Mahasiswa dapat mengetahui cara menuju koordinat suatu titik dengan menggunakan GPS. 6. Mahasiswa dapat menggambarkan koordinat titik yang disimpan dalam GPS.
1.4
Lokasi Pengukuran Kampus Diploma Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Gambar 1. Lokasi Pengukuran GPS
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Dasar Teori GPS
KELOMPOK 3
6
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun posisi saat ini, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama masih terlihat langit. Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kecuali membeli GPS recierver-rya. Awalnya GPS hanya digunakan hanya untuk kepentingan militer, tapi pada tahun 1980-an dapat digunakan untuk kepentingan sipil. GPS dapat digunakan dimanapun juga dalam 24 jam. Posisi unit GPS akan ditentukan berdasarkan titik-titik koordinat derajat lintang dan bujur. Sistem GPS, yang nama aslinya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System), mempunyai tiga segmen yaitu : satelit, pengontrol, dan penerima / pengguna. Satelit GPS yang mengorbit bumi, dengan orbit dan kedudukan yang tetap (koordinatnya pasti), seluruhnya berjumlah 24 buah dimana 21 buah aktip bekerja dan 3 buah sisanya adalah cadangan. 2.2 Cara Kerja Sistem GPS
Untuk menentukan posisi koordinat suatu tempat di permukaan bumi, GPS menggunakan prinsip triangulasi. Sebagaimana diketahui, GPS memancarkan sinyal ke segala arah dari pusat satelit, dan membentuk ruang sinyal dalam bentuk bola ( sphere). Kita dipermukaan bumi menerima sinyal tersebut dan receiver yang kita gunakan mencatat bahwa jarak kita 11.000 miles (kenapa jarak bisa diketahui ? GPS memancarkan sinyal pada jam X dengan kecepatan Y dan diterima oleh receiver dalam waktu X+I, dengan demikian jarak satelit ke receiver adalah I dikalikan Y). Karena ruang sinyal bentuknya sphere, maka jarak 110000 miles dapat berada dimana saja di dalam ruang sinyal satelit.
KELOMPOK 3
7
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Gambar 2. Triangulasi Satelit Pertama Sumber : Trimble GPS Tutorial Kemudian ada satelit ketiga yang diterima sinyalnya, dan jarak ke receiver ternyata 13000 miles. Adanya satelit ketiga ini semakin menyempitkan posisi kita menjadi hanya ada dua kemungkinan lokasi seperti ditunjukkan gambar di bawah. Untuk memastikan yang mana lokasi kita, bisa digunakan satelit keempat, tapi biasanya salah satu dari dua lokasi tersebut posisinya tidak berada di permukaan bumi, sehingga dapat dipastikan hanya ada satu lokasi yang merupakan lokasi receiver kita, dengan demikian posisi kita dapat ditentukan koordinatnya. Dalam pembahasan tentang spheres yang dihasilkan oleh satelit GPS, tadi disebutkan bahwa triangulasi titik kedua dan ketiga akan membatasi kemungkinan lokasi receiver dan pada akhirnya nanti satu diantara dua lokasi tersebut akan ditolak karena tidak berada di permukaan bumi. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mengetahui satu titik berada di permukaan bumi, padahal informasi yang tersedia hanya jarak dari satelit ke receiver. Hal ini dapat dijawab dengan mudah jika posisi koordinat satelit di luar angkasa di ketahui, sehingga koordinat receiver dapat dihitung. Koordinat posisi satelit dikirimkan ke receiver bersamaan dengan sinyal GPS. Posisi koordinat dan ketinggian satelit sendiri, serta aspek-aspek pemeliharaan satelit dan perubahan orbit dikontrol oleh Ground Stations. Setiap ada perubahan data satelit akan dikirim ke satelit oleh ground station dan kemudian dipancarkan ke seluruh dunia.
KELOMPOK 3
8
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Dengan menggunakan kecepatan cahaya, maka waktu tempuh satelit ke receiver biasanya sangat sedikit (seper sekian detik), oleh karena itu penanda waktu baik di satelit maupun receiver haruslah sangat tersinkronisasi dan sangat presisi. Untuk satelit tidak ada masalah karena bisa digunakan jam atom. Namun untuk receiver? Implementasi jam atom akan menyebabkan harga receiver menjadi sangat mahal dan tidak akan dapat dibeli masyarakat umum. Oleh karena itu, sebagai pengganti jam atomik yang presisi, di GPS receiver digunakan pengukuran satelit keempat dari triangulasi di atas. Jika waktu di receiver tidak ada kesalahan, seharusnya pengukuran jarak dari GPS keempat (dan sphere yang dihasilkan) akan menghasilkan lokasi fix kita di permukaan bumi, namun jika waktu receiver tidak sinkron dengan satelit, maka kalkulasi akan menjadi error dan pengukuran satelit keempat tidak akan tepat menginterseksi ketiga pengukuran satelit sebelumnya. Receiver kemudian akan menghitung faktor koreksi dalam bentuk pengurangan hasil pengukuran agar ke empat sphere dari empat satelit tepat berinterseksi di satu titik, faktor koreksi ini juga sekaligus menjadi faktor koreksi waktu di Receiver agar kembali sama dengan jam atomik di satelit. Dalam pembahasan tentang spheres yang dihasilkan oleh satelit GPS, tadi disebutkan bahwa triangulasi titik kedua dan ketiga akan membatasi kemungkinan lokasi receiver dan pada akhirnya nanti satu diantara dua lokasi tersebut akan ditolak karena tidak berada di permukaan bumi. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mengetahui satu titik berada di permukaan bumi, padahal informasi yang tersedia hanya jarak dari satelit ke receiver. Hal ini dapat dijawab dengan mudah jika posisi koordinat satelit di luar angkasa di ketahui, sehingga koordinat receiver dapat dihitung. Koordinat posisi satelit dikirimkan ke receiver bersamaan dengan sinyal GPS. Posisi koordinat dan ketinggian satelit sendiri, serta aspek-aspek pemeliharaan satelit dan perubahan orbit dikontrol oleh Ground Stations. Setiap ada perubahan data satelit akan dikirim ke satelit oleh ground station dan kemudian dipancarkan ke seluruh dunia. Dengan demikian, melengkapi prinsip triangulasi sebagai cara receiver memperoleh informasi posisi koordinat di permukaan bumi, dapat diketahui juga tiga aspek yang menyusun sistem GPS, yaitu Satelit GPS di angkasa, GPS receiver di permukaan bumi, dan Ground Station sebagai pemelihara sistem.
KELOMPOK 3
9
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Gambar 3. Tiga Segmen GNSS/GPS
2.3
Jenis dan Sumber Kesalahan GPS
Sinyal GPS dan pemodelan matematis untuk memperoleh informasi koordinat yang akurat hanya bisa diperoleh jika sinyal ditransmisikan dalam kondisi ruang hampa udara dan tidak ada unsur pengganggu diantara satelit dan receiver. Dalam kenyataannya, terdapat banyak faktor internal dan eksternal yang dapat berpengaruh terhadap sinyal GPS sehingga tidak dapat menghasilkan informasi koordinat yang akurat dan presisi . Sumber utama eksternal pengganggu sinyal GPS adalah atmosfer bumi. Atmosfer dapat menghamburkan, membelokkan dan memperlambat sinyal GPS sehingga kecepatannya tidak konstan (yang berpengaruh pada kalkulasi jarak). Strata dari atmosfer yang dapat mengganggu sinyal GPS antara lain Ionosfer (ketinggian 50 sampai 500 km dari permukaan bumi) yang banyak mengandung partikel ionisasi, dan Troposfer (ketinggian 0 - 50 km) yang banyak mengandung uap air dan variasi suhu/tekanan udara. Diantara keduanya, yang paling berat pengaruhnya terhadap sinyal GPS adalah Ionosfer.
KELOMPOK 3
10
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Gambar 4. Sinyal GPS terpengaruh oleh Ionosfer dan Troposfer Setelah sampai di permukaan bumi, gangguan tidak berhenti. Sinyal GPS besar kemungkinan dipantulkan dan dibelokkan arahnya oleh benda di permukaan bumi sebelum sampai ke receiver. Efek ini disebut dengan “multipath error”. Gedung, vegetasi tinggi dan benda bermagnet merupakan beberapa contoh penyebab multipath yang pada akhirnya menyebabkan penerimaan sinyal yang sama selama dua kali atau lebih di receiver sehingga kalkulasi koordinat menjadi rawan salah. Beberapa jenis receiver mapping dan geodetik biasanya mempunyai teknologi pemilahan sinyal untuk memisahkan sinyal yang datang langsung dari satelit dan sinyal yang disebabkan oleh efek multipath. Sedangkan faktor internal penyebab kesalahan posisi antara lain kesalahan informasi ephemeris dan almanac GPS yang dipancarkan oleh satelit bersamaan dengan sinyal. Walaupun kesalahan ini biasanya sudah dimonitor dan diminimalisir oleh Ground Station, kesalahan dari aspek satelit ini masih mungkin bisa terjadi. Sebelum tahun 2000, sistem GPS pernah diimplementasikan yang disebut Selective Availability (SA). SA adalah implementasi “noise” terhadap sinyal GPS sehingga kalkulasi koordinat tidak bisa akurat dalam batas tertentu. Hal ini sengaja dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika untuk mencegah penggunaan GPS oleh pelaku kejahatan dan terorisme. SA tidak berlaku untuk kepentingan militer karena receiver militer diberikan semacam kode pendeskripsi SA sehingga efek ini dapat dihilangkan. Saat ini SA sudah dimatikan sehingga GNSS/GPS dapat digunakan semaksimal dan seoptimal mungkin baik untuk kepentingan sipil maupun militer.
KELOMPOK 3
11
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1
Peralatan yang Diperlukan
1.
Garmin 62s
2. Statif
Gambar 5. GPS Garmin
Gambar 6. Statif
3. GPS Geodetik
4. Meteran
Gambar 7. GPS Geodetic
Gambar 8. Meteran
5. Alat Tulis
Gambar 9. Alat tuilis
KELOMPOK 3
12
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
3.2
Langkah Kerja 3.2.1. GPS Garmin dan Essentials
Berikut ini adalah langkah – langkah Penentuan Track dan waypoint dengan GPS Garmin dan essentials: 1. Menentukan lokasi survey Menggambar sketsa lapangan awal yang akan diukur dan menentukan waypoint. 2. Mengaktifkan GPS Garmin Memeriksa sinyal dan banyaknya satelit yang terbaca dalam GPS. Minimal satelit yang dapat terbaca dalam GPS ada 4-6. 3. Melakukan Tracking Memulai perintah track dengan memilih titik pertama sebagai acuan awal tracking. 4. Menyimpan Titik/Waypoint Berdiri di dekat titik yang ditentukan, lalu tekan mark pada alat untuk menandai koordinat tempat tersebut pada GPS. Lalu ubah nama dan deskripsi tempat lalu tekan simpan. 5. Memotret titik dengan mengaktifkan lokasi Foto tempat / titik yang telah disimpan dengan mengaktifkan fungsi lokasi pada kamera, sehingga pada foto akan muncul koordinat tempat foto tersebut diambil. 6. Mengakhiri tracking pada titik yang diinginkan Menonaktifkan GPS pada saat sampai kembali di tempat/titi k yang dinginkan. 7. Memindahkan data GPS ke Komputer Salin data yang ada pada GPS ke Laptop lalu olah data tersebut dengan menggunakan Google Earth 8. Mentransfer Foto Salin foto tempat waypoint ke dalam komputer. Lalu gunakan software Geosetter untuk memindahkan foto dan mengexport foto dalam bentuk file Google Earth. 9. Overlay data GPS dan Foto Buka hasil export foto, lalu import hasil pengukuran GPS dalam Google Earth.
KELOMPOK 3
13
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
3.2.2. GPS Geodetik
Berikut ini adalah langkah – langkah pengukuran dengan GPS Geodetik: 1. Siapkan alat – alat dari lab terlebih dahulu 2. Gambar sketsa awal 3. Siapkan titik untuk berdirinya GPS geodetik (base) yang sudah pasti diketahui koordinat dan elevasi titik tersebut. Persiapkan kabel yang terhubung ke komponen baterai apabila pengukuran dilakukan dengan waktu yang sangat lama 4. Berdirikan statif untuk GPS geodetik (base) dititik yang sudah diketahui elevasi dan koordinatnya 5. Satukan tribak dengan statifnya terlebih dahulu untuk melakukan sentering dan levelling 6. Setelah sentering dan levelling, lepas tribak dari statif dan satukan dengan GPS geodetik (base), lalu satukan keduanya dengan statif 7. Setelah bediri, sentering dan levelling, ukur tinggi alat ke titik dengan menggunakan meteran 8. Lalu, nyalakan GPS geodetik (base) dengan menekan tombol RESET ± selama 2 detik, hingga lampu indikator hidup menyala berkedip 9. Kalau sudah menyala otomatis alat akan mencari satelit, apabila belum mendapatkan satelit tekan tombol POWER 10. Untuk memulai merekam tekan tombol FN selama ±2 detik, jika lampu indikator berkedip warna hijau ataupun merah, itu berarti proses merekam sedang berlangsung. Catat waktu pertama kali saat merekam 11. Biarkan GPS geodetik (base) berdiri dititik yang sudah diketahui elevasi dan koordinat tersebut, tetap pantau kondisi baterai, sentering, levelling. GPS geodetik (base) tidak boleh sampai mati apabila semua pengukuran belum selesai 12. Setelah GPS geodetik (base) berdiri dan menyala, pasang dan berdirikan GPS geodetik (rover) dititik yang ingin diketahui elevasi dan koordinatnya. 13. Cara mendirikan dan memasang GPS geodetik (rover) sama dengan memasang dan mendirikan GPS geodetik (base) yaitu pasang statif, lakukan sentering dan levelling dengan menggunakan tribak terlebih dahulu lalu pasang kembali dengan GPS geodetik (rover) ke statif
KELOMPOK 3
14
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
14. Setelah bediri, sentering dan levelling, ukur tinggi alat ke titik dengan menggunakan meteran 15. Lalu, nyalakan GPS geodetik (rover) dengan menekan tombol RESET ± selama 2 detik, hingga lampu indikator hidup menyala berkedip 16. Kalau sudah menyala otomatis alat akan mencari satelit, apabila belum mendapatkan satelit tekan tombol POWER 17. Untuk memulai merekam tekan tombol FN selama ±2 detik, jika lampu indikator berkedip warna hijau ataupun merah, itu berarti proses merekam sedang berlangsung. Catat waktu pertama kali saat merekam 18. Tunggu proses merekam sesuai dengan kebutuhan data, jika ingin akurat butuh waktu lama karena mendapatkan data yang banyak untuk koreksi, makin lama merekam akan semakin banyak data yang didapat begitu pula sebaliknya 19. Setelah selesai merekam, hentikan merekam dengan menekan tombol FN ±2 detik, pastikan sudah benar - benar tidak merekam 20. Setelah berhenti merekam, matikan alat dengan menekan tombol POWER, hingga lampu LED padam (hingga lampu STAT dan REC menyala merah, bukan merah hijau) 21. Lepaskan GPS gedodetik (rover) dari statif, dan pisahkan dengan tribaknya 22. Masukkan GPS geodetik (rover) ke dalam safetybox 23. Setelah mematikan dan melepas GPS geodetik (rover), matikan dan lepaskan GPS geodetik (base) sama seperti mematikan dan melepaskan GPS geodetik (rover). 24. Bawa menuju lab untuk mendownload data dari GPS geodetik dengan menggunakan software yang sesuai dengan perangkat GPS. Dalam praktikum ini ami menggunakan Topcontools.
KELOMPOK 3
15
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
3.3 Kesalahan dalam Proses Praktikum
1. Pada saat pengukuran tracking pada garmin tidak muncul hasil track yang digunakan pada saat itu, tetapi hanya muncul waypoint yang telah disimpan pada garmin. Track tidak muncul karena masih ada track yang tersimpan pada garmin, sehingga untuk melakukan track baru seharusnya track yang dulu dihapus terlebih dahulu agar dapat menyimpan track yang baru. Sehingga kami harus mengulang tracking pada garmin yang menyebabkan perbedaan jumlah waypoint pada saat pengukuran pertama dan kedua akibat berpindahnya tambalban yang merupakan target waypoint kami. 2. Pada pengukuran penggunaan GPS Essential yang dapat ditampilkan hanya waypoint dan foto yang diambil dengan menggunakan GPS Essential. Sedangkan hasil track tidak dapat dimunculkan dalam Google Earth. Hal ini disebabkan oleh kurang sempurnanya hasil export dari Essential ke format Google Earth, sehingga track tidak dapat muncul dalam Google Earth.
KELOMPOK 3
16
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
BAB 4 DATA DAN ANALISA DATA
4.1 Perbandingan hasil pengukuran Titik Poligon. GPS E
titik pl
N
1 2 3 4 5 6 7
9194145,21 9194134,35 9194127,02 9194117,06 9194133,69 9194146,21 9194158,77
694765,77 694770,15 694749,91 694695,87 694686,55 694708,02 694749,70
Z
Kode
7,1 4,7 1,5 -1,7 12,5 11,0 8,3
PL7 PL8 PL1 PL3 PL4 PL5 PL6
Tabel 1. Hasil pengukuran titik poligon dengan Garmin
titik pl 1 2 3 4 5
N 9194138,254 9194117,455 9194115,035 9194118,659 9194136,845
Total Station E 694777,791 694774,093 694732,389 694691,494 694684,602
6 7
9194138,705 9194153,838
694706,336 694751,174
Z -0,253 0,069 0 -0,008 -0,466
Kode PL7 PL8 PL1 PL3 PL4
-0,39 -0,195
PL5 PL6
Tabel 2. Hasil pengukuran titik poligon dengan Total Station
KELOMPOK 3
17
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
4.2 Hasil Pengukuran dengan Garmin dan Total Station area Kampus Manyar
Gambar 10. Hasil Tracking Garmin dan Total Station
titik pl 1 2 3 4 5 6 7
Perbedaan Koordinat dengan Garmin dan Total Station N E Z 7,353 6,956 -12,021 4,631 16,895 -3,943 1,5 11,985 17,521 1,708 -1,599 4,376 12,034 -3,155 1,948 10,61 7,505 1,684 8,105 4,932 -1,474
Kode PL7 PL8 PL1 PL3 PL4 PL5 PL6
Tabel 3. Hasil perbedaan pengukuran titik poligon dengan Total Station dan Garmin
KELOMPOK 3
18
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
4.3 Hasil Pengukuran tracking GPS area Sukolilo dan sekitarnya ( GPS Gramin )
Gambar 11. Hasil Tracking GPS ( Garmin ) GARMIN
N
ID
E
Z
Kode
KAMPUS MANYAR
9194172
694673
9,4 KAMPUS MANYAR
TAMBAL BAN MANYAR SABRANGAN
9194033
694837
9,6 T1
TAMBAL BAN DEPAN MASJID
9194007
694942
9,8 T2
TAMBAL BAN SEBELAH INDOMARET
9193894
695266
10,2 T3
TAMBAL BAN PAK CATUR
9193859
696182
10,2 T4
TAMBAL BAN TUBLES
9193865
696427
11,4 T5
TAMBAL BAN
9193867
696681
11,7 T6
POM BENSIN ARIEF RACHMAN HAKIM
9193798
696978
12,2 PB1
TAMBAL BAN
9193777
697430
11,5 T8
TITIK POTONGAN 3
9194464
696582
11,2 Titik Potong 3
TITIK POTONGAN 2
9194465
696593
11,3 Titik Potong 2
POM BENSIN KLAMPIS
9194195
696051
9,1 PB2
TITIK POTONGAN 1
9194263
695579
11,5 Titik Potong 1
POM BENSIN MANYAR KERTOARJO
9194830
695612
15,1 PB3
TAMBAL BAN
9194857
695524
14,4 T9
TAMBAL BAN
9194921
694939
15,3 T11
POM BENSIN MANYAR
9193892
694654
16,1 PB4
POM BENSIN NGAGEL JAYA
9193925
694109
17,2 PB5
Tabel 4. Hasil Tracking GPS ( Garmin )
KELOMPOK 3
19
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
4.4 Hasil Pengukuran tracking GPS area Sukolilo dan sekitarnya ( GPS Essentials )
Gambar 12. Hasil Tracking GPS ( GPS Essentials ) GPS ESSENTIALS
N
ID
E
Z
Kode
KAMPUS MANYAR
9194174,78
694679,09
22,3 KAMPUS MANYAR
TAMBAL BAN MANYAR SABRANGAN
9194109,97
694697,61
19 T1
TAMBAL BAN DEPAN MASJID
9194033,03
694829,83
26,4 T2
TAMBAL BAN SEBELAH INDOMARET
9194011,16
694936,86
29,5 T3
TAMBAL BAN PAK CATUR
9193894,15
695258,87
28,3 T4
TAMBAL BAN TUBLES
9193856,08
696180,41
32,1 T5
TAMBAL BAN
9193865,03
696672,33
27 T6
POM BENSIN ARIEF RACHMAN HAKIM
9193802,04
696983,51
28,5 PB1
TAMBAL BAN
9193773,43
697419,61
31,1 T8
TITIK POTONGAN 3
9194462,91
696595,17
29,6 Titik Potong 3
TITIK POTONGAN 2
9194378,79
696100,09
15,7 Titik Potong 2
POM BENSIN KLAMPIS
9194235,69
696061,42
19,7 PB2
TITIK POTONGAN 1
9194324,06
695583,03
22,8 Titik Potong 1
POM BENSIN MANYAR KERTOARJO
9194828,66
695615,49
29,5 PB3
TAMBAL BAN
9194853,91
695526,58
19,1 T9
TAMBAL BAN
9194921,91
694947,71
21,6 T11
POM BENSIN MANYAR
9193887,64
694659,19
18,1 PB4
POM BENSIN NGAGEL JAYA
9193926,89
694104,96
24,9 PB5
Tabel 5. Hasil Tracking GPS ( GPS Essentials )
KELOMPOK 3
20
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
4.5 Hasil Penngukuran dengan GPS dan Garmin area Sukolilo dan sekitarnya
Gambar 13. Hasil Tracking GPS ( GPS Essentials ) dan Garmin Perbedaan Koordinat dengan Garmin dan GPS Essential N E Z
ID
Kode
KAMPUS MANYAR
-2.780
-6.09
-12.9
KAMPUS MANYAR
TAMBAL BAN DEPAN MASJID
-0.030
7.17
-16.8
T1
TAMBAL BAN SEBELAH INDOMARET
-4.160
5.14
-19.7
T2
TAMBAL BAN PAK CATUR
-0.150
7.13
-18.1
T3
TAMBAL BAN TUBLES
2.920
1.59
-21.9
T4
TAMBAL BAN
1.970
8.67
-15.3
T6
POM BENSIN ARIEF RACHMAN HAKIM
-4.040
-5.51
-16.3
PB1
TAMBAL BAN
3.570
10.39
-19.6
T8
TITIK POTONGAN 3
1.090
-13.17
-18.4
Titik Potong 3
TITIK POTONGAN 2
86.210
492.91
-4.4
Titik Potong 2
POM BENSIN KLAMPIS
-40.690
-10.42
-10.6
PB2
TITIK POTONGAN 1
-61.060
-4.03
-11.3
Titik Potong 1
POM BENSIN MANYAR KERTOARJO
1.340
-3.49
-14.4
PB3
TAMBAL BAN
3.090
-2.58
-4.7
T9
TAMBAL BAN
-0.910
-8.71
-6.3
T11
POM BENSIN MANYAR
4.360
-5.19
-2
PB4
POM BENSIN NGAGEL JAYA
-1.890
4.04
-7.7
PB5
Tabel 6. Hasil Perbedaan Koordninat dengan GPS Essential dan Garmin
KELOMPOK 3
21
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
BAB 5 PENUTUPAN 5.1
Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat sedikit perbedaan hasil koordinat dari tiap alat GPS yang telah kami gunakan, dikarenakan tiap alat yang memiliki tingkat ketelitian yang berbeda – beda 2. Bisa langsung mendapatkan koordinat tanpa melalui perhitungan karena GPS menggunakan satelit berbeda dengan alat pengukuran manual yang perlu untuk mengolah datanya lebih lanjut 3. Dapat mengetahui letak koordinat dengan mudah karena bisa terintegrasi dengan Google Earth sehingga dapat dengan mudah melihat hasil peta sesuai keadaan aslinya. 5.2
Saran
1. Gunakan peralatan sesuai dengan standar K3 agar terhindar dari kecel akaan kerja. 2. Cek alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi kendala dalam pengambilan data di lapangan. 3. Patuhi prosedur-prosedur dasar yang tertera pada buku petunjuk penggunaan GPS dan jika kurang dimengerti dapat bertanya pada dosen pembimbing maupun petugas laboratorium. 4. Harus memahami betul langkah kerja dan pengoperasian alat. 5. Teliti lah dan catat hal-hal yang perlu.
KELOMPOK 3
22
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar. (2015). Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.
KELOMPOK 3
23