15? 12@ 109> 15? 22&'@ serta p#sisi lintang '> 24? 24&1@='> 24? !)@ ang memiliki karateristik bentuk bentang alam BlandscapeC ang berupa dataran& lembah& kelurusan=kelurusan aliran air dan struktur& dan kemiringan lereng dengan lit#l#gi berupa basalt& batu lempung dan lapisan tanah tertutup. K!"! #$%&' peta kontur ketinggian, surfer 10, litologi tanah
4
BAB I PENDAHULUAN 11 L!"! B*+!#!%,
Pengembangan k#ta ang baik dibuat dengan mempertimbangkan k#ndisi di ba%ah permukaan bumi. "truktur ge#l#gi dan k#ndisi ge#m#r#l#gi perlu diperhatikan sehubungan dengan p#tensi ben6ana maupun kandungan sumber mineral dan tambang di suatu %ilaah ang bermanaat untuk perkembangan di %ilaah tersebut Bar#n# dkk.& 2009D Nakamura dkk.& 2000C. "elain itu& perkembangan k#ta ang semakin massi memerlukan ruang ang lebih untuk menampung akti,itas %arga ang semakin dinamis& sehingga ruang ba%ah bumi merupakan p#tensi ruang ang dapat dimanaatkan untuk eisiensi penggunaan lahan B;aini& 2009D "a%#l# dkk.& 2009D "atana& 200$C.
Salah satu cara untuk mengetahui potensi lahan adalah dengan
metode
Pemetaan
desktriptif
topogra
melalui
dilakukan
untuk
pemetaan
topogra.
menentukan
posisi
planimetris (x,y) dan posisi vertical (z) dari obek!obek di permukaan yang meliputi unsur!unsur alamiah, seperti sungai, gunung, danau, padang rumput, ra"a, dan sebagainya, serta unsur!unsur buatan manusia, seperti, rumah, sa"ah, embatan, alan, alur pipa, rel kereta api, dan sebagaina dan memuat in#rmasi
umum
tentang
keadaan
permukaan
tanah
beserta
in#rmasi
ketinggianna menggunakan garis k#ntur& aitu garis pembatas bidang ang merupakan tempat kedudukan titik=titik dengan ketinggian sama terhadap bidang reerensi Bped#man3a6uanC tertentu BPrahasta& 2001C. 12 T$-$!% 1. ;elakukan sur,ei lapangan untuk mendapatkan data p#sisi dan ketinggian 2. ;eng#lah data dan memetakan k#ntur ketinggian.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
21 T./.,!'
#p#grai se6ara ilmiah artina adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan #b/ek lain seperti planet& satelit alami Bbulan dan sebagainaC& dan aster#id.
G!! 21 F#nt#h #p#grai
alam pengertian ang lebih luas& t#p#grai tidak hana mengenai bentuk permukaan sa/a& tetapi /uga ,egetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan& dan bahkan kebudaaan l#kal BIlmu Pengetahuan "#sialC. #p#grai umumna menuguhkan relie permukaan& m#del tiga dimensi& dan identiikasi /enis lahan. elie adalah bantuk permukaan suatu lahan ang dikel#mp#kkan atau ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian BamplitudeC dari permukaan bumi Bbidang datarC suatu bentuk bentang lahan BlandformC. "edang t#p#grai se6ara kualitati adalah bentang lahan BlandformC dan se6ara kuantitati dinatakan
2
dalam satuan kelas lereng BG atau dera/atC& arah lereng& pan/ang lereng dan bentuk lereng.
Penggunaan kata t#p#grai dimulai se/ak aman unani kun# dan berlan/ut hingga #ma%i kun#& sebagai detail dari suatu tempat. ata itu datang dari kata unani& topos ang berarti tempat& dan graphia ang berarti tulisan. (b/ek dari t#p#grai adalah mengenai p#sisi suatu bagian dan se6ara umum menun/uk pada k##rdinat se6ara h#ri#ntal seperti garis lintang dan garis bu/ur& dan se6ara ,ertikal aitu ketinggian. Pada ilmu Arsitektur& mengidentiikasi /enis lahan /uga termasuk bagian dari #b/ek studi ini. "tudi t#p#grai dilakukan dengan berbagai alasan& diantarana peren6anaan ekspl#rasi ge#l#gi& untuk kebutuhkan k#nstruksi sipil& peker/aan umum& dan pr#ek reklamasi membutuhkan studi t#p#grai ang lebih detail. alam kaitanna dengan t#p#grai dalam pembentukan tanah dapat dipahami sebagai berikut: #p#grai alam dapat memper6epat atau memperlambat kegiatan iklim. Pada tanah datar ke6epatan pengaliran air lebih ke6il daripada tanah ang ber#mbak. #p#grai miring mempergiat berbagai pr#ses er#si air& sehingga membatasi kedalaman s#lum tanah& sebalikna genangan air di dataran& dalam %aktu lama atau sepan/ang tahun& pengaruh iklim nibsi tidak begitu nampak dalam perkembangan tanah. i daerah beriklim humid tr#pika dengan bahan induk tu ,ulkanik& pada tanah ang datar membentuk tanah /enis lat#s#l ber%arna 6#klat& sedangkan di lereng pegunungan akan terbentuk lat#s#l merah. idaerah semi aris Bagak keringC dengan bahan induk na,al pada t#p#grai datar akan membentuk tanah /enis tanah grumus#l kelabu& sedangakan di lereng pegunungan terbentuk tanah /enis grumus#l be%arna kuning 6#klat. i lereng pegunungan ang 6uram akan terbentuk tanah dangkal. Adana pengaliran air menebabkan tertimbuna garam=garam dikaki lereng& sehingga di kaki gunung berapi didaerah sub humid
3
terbentuk tanah ber%arna ke6#klat=6#klatan ang bersiat seperti grumus#l& baik se6ara isik maupun kimiana. ilereng 6ekung seringkali bergabun membentuk 6ekungan pengendapan ang mampu menampung air dan bahan=bahan tertentu sehingga terbentuk tanah ra%ang atau mera%an. 211 T*!+ A"!$ T'/'3%4! L!/'3!% T!%!5
aerah ang memiliki t#p#grai miring dan berbukit lapisan tanahna lebih tipis karena terer#si& sedangkan daerah ang datar lapisan tanahna tebal karena ter/adi sedimentasi.
212 S'3"* D!'%!3*P*%,!+'!%
aerah ang drainasena /elek seperti sering tergenang menebabkan tanahna men/adi asam. #p#grai mempengaruhi pr#ses pembentukan tanah d engan 4 6ara : 1. 7umlah air hu/an ang dapat meresap atau disimpan #leh massa tanah 2. edalaman air tanah !. -esarna er#si ang ter/adi Arah pergerakan air ang memba%a bahan=bahan terlarut dari tempat ang tinggi ketempat ang rendah#p#grai sangat mempengaruhi k#ndisi drainase dan permukaan air. Akumulasi bahan #rgani6 biasana ter/adi /ika keadaan drainase tanah /elek& sehingga tanah ang kekurangan #ksigen pada k#ndisi ini akan menga%etkan bahan #rgani6& terutama /ika air tergenang. Pada daerah ang kemiringanna besar sering ter/adi er#si tanah se6ara terus menerus sehingga subs#il akan mun6ul ke permukaan tanah. Akibatna tanah=tanah pada kemiringan ang besar akan memiliki s#lum ang tipis& kandungan bahan #rgani6 ang rendah bila dibandingkan dengan tanah=tanah bergel#mbang dan datar.
4
#p#grai mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pr#il tanah aitu /umlah 6urah hu/an terabs#rpsi dan penimpanan dalam tanah& tingkat perpindahan tanah bagian atas #leh er#si dan /uga gerakan bahan=bahan dalam suspense atau larutan dari suatu tempat ketempat lain. akt#r t#p#grai ang dinilai adalah tingkat ke6uraman lereng& karena terdapatna perbedaan penting dalam sarat=sarat pengel#laan tanah untuk tanaman tertentu pada tingkatan ke6uraman ang berbeda. alam ilmu arsitektur& sur,e t#p#grai digunakan untuk mengenali ketinggian lahan dan struktur=struktur ang ada pada tapak dengan dera/at ke6ermatan ang terlibat tergantung pada skala tapak dan ruang lingkup pr#ek. ata=data ang diperlukan dari sur,e t#p#grai ada lah: 1. Nama peta& l#kasi& nama pemilik& sertiikat& ahli& serta tanggal. 2. kala ang benar& serta arah utara magnet bumi. !. -atas pemilikan dan garis sempadan bangunan. 4. asilitas atau kemudahan& daerah /alan atau r#% baik pada tapak maupun pada tapak tetangga. 5. Nama pemilik tapak tetangga& ). *#kasi berbagai struktur pada tapak& basement serta ketinggian lantai pertama bangunan& di samping itu dinding& batu tepi /alan atau tangga& ramp& bak=bak p#h#n & /alan masuk dan tempat parkir. '. *etak serta ukuran sisitem pembuangan air hu/an& air k#t#r lalu bak k#ntr#l& bak penampung dll. 7ika dilihat dari t#p#grai& ada dua /enis tapak : A. apak ang miring arakter dari tapak ang miring adalah sebagai berikut: 1. aerah ang datar ang 6ukup luas dapat diakatakan tidak ada 2. Permukaan datar harus dibuat. 7ika permukaan datar dibuat dari tanah urug maka harus ada dinding penahan tanah atau dengan sudut kemiringn ang lebih besar.
5
!. -agian atas dari bidang miring dapat dapat dilihat dari semua bagian 4. apak ang miring mempunai kualitas lansekap ang dinamis. 5. apak 6#6#k untuk bentuk=bentuk ang dinamis. ). apak ang miring memberikan view ang menarik. '. apak ang miring menimbulkan pers#alan drainase. $. Air tanah ang turun dari atas harus dihindarkan dengan membel#k. 9. ;iring memungkinkan adana permainan air.
-. apak ang atar apak ang datar memiliki karakter sebagai berikutD 1. apak ang datar lebih bebas terhadap batasan=batasan peren6anaan ang mengikat. 2. apak ang datar relat hana memiliki daa tarik lansekap ang tidak begitu istime%a. !. apak ang datar tidak memiliki focal point . 4. Elemen ang paling menarik ang ditempatkan di site ini akan menguasai landscape. 5.
22 T./.,!' H$$%,!%%4! 7*%,!% T*/*!"$ U7!! 7!% P*,*!#!% U7!!
#p#grai atau bentuk permukaan lahan mempunai pengaruh terhadap desain ang akan kita ker/akan. bentuk permukaan lahandapat berupa lahan datar atau lahan miring Bsl#peC dan /uga bergel#mbang. #ndisi lahan seperti itu akan
6
memi6u perbedaan dalam resp#n klimatikna. #ndisi lahan ang berk#ntur Bsl#peC akan memberikan pengaruh iklim mikr# ang berbeda terhadap lahan l#kasi tersebut. dara ang lebih dingin 6enderung berada pada permukaan ang turun atau k#ntur bagian ang 6ekung. hal tersebut akan memberikan akibat temperatur di bagian ang lebih 6ekung. Hal tersebut dapat di/elaskan se6ara te#ri udara dingin mempunai kepadatan tinggi ,#lumena. sehingga udara dingin mempunai berat ang lebih besar dan akibatna menempati bagian ba%ah dan mend#r#ng keatas udara udara panas ke atas. hal ini /uga men/elaskan pr#ses k#n,eksi. alam pr#ses ini berarti /uga ter/adi eek pergerakan udara sehingga ter/adi perbedaan tekanan. alam hal peran6angan bangunan& bagian belakang dari sebuah k#ndisi Bleeward C sebuah bukit merupakan p#sisi ang bagus ketika persaratan lainna memungkinkan. anaman akan dapat membantu dalam pengaturan tekanan angin ang terlalu besar sehingga dapat terasa naman dikulit dan dapat membuat pembaangan sehingga terhindar dari terik sinar matahari se6ara langsung ang panas. ntuk iklim dengan kelembaban tinggi sangat dibutuhkan aliran udara sehingga dapat menghapus kadar kelembaban dipermukaan kulit kita. engan menempatkan pada p#sisi bangunan ang penuh dengan tekanan udara maka akan ter/adi aliran udara ang membantu k#ndisi tersebut. Firi khas bangunan tr#pis agar naman adalah adana pembaangan dan pen6iptaan aliran udara. Namun begitu /uga harus di sinkr#nkan dengan kebutuhan lainna ang /uga sangat penting seperti kebutuhan 6ahaa.
28 K!9!3!% P**+'5!!!% T./.,!'
a%asan pemeiharaan t#p#grai dapat berupaD 281
K!9!3!% K*-! T!%!5
er/a tanah perlu seimbang antara ker/a pem#t#ngan dan penimbusan bagi mengelakkan hakisan dan mendapan.
7
1. Perangkap lumpur perlu dibina dengan tapisan lubang berbentuk lidah? Btounge-shapeC dengan kemudahan pelantar untuk pen/agaan ang mudah. 2. Parit=parit tepi /alan dan parit kekal dibina semasa peringkat ker/a= ker/a tanah. !. *ereng=lereng bukit disembur dengan /enis rumput hydroseeding 3 ibr#mat bagi mengelakkan hakisan tanah dan pembentukan alur.
282
K!9!3!% B*&*
%$1. a%asan ber6erun di antara 5 dar/ah hingga 15 dar/ah adalah dianggap sebagai 6erun sederhana dan ia b#leh dima/ukan dengan melaksanakan langkah=langkah penga%alan kestabilan 6erun. 2. a%asan ber6erun 15 dar/ah hingga 25 dar/ah b#leh dima/ukan dengan langkah=langkah penga%alan runtuhan dilaksanakan. !. a%asan dengan ke6erunan melebihi 25 dar/ah tidak dibenarkan sebarang pembangunan kerana dianggap kritikal untuk keselamatan bangunan dan tapak.
288
K!9!3!% A+'!% S$%,!'
1. Aliran sungai dan anak sungai semula /adi dikekalkan dan dipelihara. 2. "ungai di/adikan sebagai tumpuan utama dalam peran6angan pembangunan baru. !. iab sungai di/adikan sebagai /aluran hi/au BpenampanC untuk menga%al pen6emaran hakisan permukaan& pen6er#b#han setinggan dan sebagaina.
28:
K!9!3!% T!#$%,!% A' S*/*"' T!3'# D!% K.+!
1. "elebar 20 meter #n penampan hi/au di%u/udkan antara ka%asan takungan 3 tasik dengan ka%asan pembangunan.
8
2. ;enentukan kegunaan dan tu/uan utama takungan air tersebut misalna untuk bekalan air& saliran& /anakuasa& penebat ban/ir dan rekreasi.
28;
S$3$%!% B!%,$%!% 7!% J!+!% R!4!
1. eknik "atu B Extra masonry -agi tanah ke6erunan kurang dari 5 dar/ah& ka%asan binaan bangunan b#leh dibina sama rata dengan kedudukan tanahC. 2. eknik ua BSplit Level ? digunakan dengan melaksanakan perubahan setengah tingkat ke atas binaan asalC. !. eknik iga BCut and fill Ferun dip#t#ng dan ditimbus bagi membentuk aras tapak bagi mengekalkan tingkat ba%ah bangunan selari dengan ketinggian 6erun semula/adiC. 4. eknik Empat BCascade Pengekalan 6erun ang agak 6uram& memerlukan adaptasi bangunan bagi mengelakkan 6erun berkenaan terlibat dengan ker/a pem#t#nganC. 5. eknik *ima BAmended "e6ti#n Aras tapak bangunan berada di ba%ah paras /alan.C ). eknik Enam B ouse on posts -angunan dibina di atas platformC Bar#n#& dkk.& 2009C.
9
BAB III METODOLOGI 81 W!#"$ 7!% T*/!" Praktikum ini dilaksanakan pada hari "enin tanggal 1' (kt#ber 201) pada pukul 0'.00 09.00 8I- di sekitar ampus akultas ;atematika dan Ilmu Pengetahuan Alan dan akultas Pertanian ni,ersitas 7enderal "#edirman.
82 A+!" 7!% !5!% Peralatan ang dibutuhkan dalam eksperimen ini adalah: 1. "ebuah
Fara er/a dari praktikum ini adalah:
1. ;eniapkan satu set peralatan praktikum meliputi alat dan bahan. 2. ;enentukan rute daerah ang akan disur,ei. !. ;enentukan p#sisi B*intang=-u/urC dan ketinggian setiap titik pengukuran menggunakan
10
8: D'!,! A+'
Mulai
Satu set alat dan bahan Prakkum
;enentukan rute daerah ang akan disur,ei.
;enentukan
p#sisi
B*intang=-u/urC
dan
ketinggian setiap titik pengukuran menggunakan
Bujur !intan" #en""ian $m%
;engulangi langkah ! sebanak ! kali pengukuran.
;engulangi langkah ! dan 4 untuk semua titik ukur& B/arak antar titik ukur J 50 meterC
Selesai
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN :1 H!3'+ Pada praktikum ini& pemilihan l#kasi pengukuran berada di sekitar amus
akultas ;atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan akultas Pertanian ns#ed menghasilkan data sebagai berikutD N#."ta 1 2 ! 4 5 ) ' $ 9 10 11 12 1! 14 15 1) 1' 1$ 19 20 21 22 2! 24 25 2) 2' 2$
-u/ur B> K KKC -/=1 -/=1 -/=1 109 15 12.5 109 15 12.1 109 15 12.2 109 15 12.4 109 15 12.9 109 15 1!.9 109 15 15.4 109 15 1).4 109 15 1$.5 109 15 19.4 109 15 19.' 109 15 20 109 15 20.! 109 15 21 109 15 22.4 109 15 22.! 109 15 22.! 109 15 22.' 109 15 22 109 15 20.9 109 15 20.9 109 15 19.2 109 15 1$.1 109 15 1).9 109 15 15.' 109 15 14.) 109 15 1!.) 109 15 12.!
*intang B> K KKC *in=1 *in=2 *in=! ' 24 2'.2 ' 24 2$ ' 24 2$.4 ' 24 29.! ' 24 !1.5 ' 24 !2 ' 24 !1.4 ' 24 !1.1 ' 24 !0.) ' 24 !1.4 ' 24 !2.9 ' 24 !4.1 ' 24 !5.! ' 24 !) ' 24 !5.) ' 24 !4.5 ' 24 !!.! ' 24 !2.2 ' 24 29.' ' 24 29.$ ' 24 2$.) ' 24 2' ' 24 24.) ' 24 24.5 ' 24 24.1 ' 24 25.! ' 24 25.) ' 24 25.'
etinggian BmC h=1 h=2 h=! 1!0 1!1 1!0 1!5 1!5 1!) 1!4 1!! 1!2 1!1 1!1 1!1 1!$ 1!' 1!) 1!1 1!0 129 129 1!0 1!0 1!0 129 129 1!9 1!9 1!9 140 141 140 125 12) 125 12) 125 12' 12' 12' 12' 12! 124 125 124 124 125 124 124 124 125 124 125 1!1 1!! 1!4 1!0 129 129 12) 12) 12) 1!1 1!1 1!1 12$ 129 12$ 129 12$ 12$ 12' 12' 12$ 12' 12' 12' 12' 129 1!! 1!4 1!4 1!4 1!! 1!4 1!!
12
29 !0
109 109
15 15
12 12.4
' '
24 24
25.9 2'.5
129 149
1!0 150
1!1 151
T!!*+ :1 ata Pengamatan #p#grai di sekitar kampus ;IPA dan APEA ns#ed
:2 P*!5!3!%
*#kasi amus akultas ;atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan akultas Pertanian ns#ed berada pada bu/ur dan lintang seperti ang terlihat pada G!! :1.
G!! :1 *#kasi Pengambilan ata
ari data ang ditun/ukkan pada T!*+ :1 menun/ukkan t#p#grai seperti pada gambar berikutD
13
G!! :2 Pem#delan #p#grai 2= untuk %ilaah di sekitar ampus ;IPA dan aperta ns#ed
G!! :8 Pem#delan #p#grai != untuk %ilaah di sekitar ampus ;IPA dan aperta ns#ed
Pemetaan ketinggian dengan 6ara mengukur itik=titik detail ang tidak harus sama tinggi& dipilih mengikuti p#la tertentu aitu: p#la k#tak=k#tak B spot level C
14
dan pr#il BgridC dan p#la radial. engan p#la=p#la tersebut& garis k#ntur dapat dibuat
dengan
6ara
interp#lasi dan
pengukuran
titik=titik
detailna
dapat dilakukan dengan 6ara ta6hmetr pada semua medan dan dapat pula menggunakan sipat datar meman/ang ataupun sipat datar pr#il pada daerah ang relati datar. P#la radial digunakan untuk pemetaan t#p#grai pada daerah ang luas dan permukaan tanahna tidak beraturan. Agar pengukuran dapat di%u/udkan dalam bentuk peta& setelah semua data di lapangan dihitung& meliputi perhitungan k##rdinat BL&C& titik=titik kerangka pemetaan Bp#lig#nC& perhitungan ketinggian titik=titik p#lig#n dari pengukuran sipat datar& penarikan garis=garis k#ntur& dan editing B-asuki& 200)C. Pr#ses interp#lasi adalah mengisi kek#s#ngan data dengan met#da tertentu dari suatu kumpulan data untuk menghasilkan sebaran ang k#ntinu. Pada m#dul "patial Analst pr#ses ini dilakukan dengan men/alankan ungsi !nterpolate "rid ang terdapat pada menu Surface.Aplikasi ang biasana menggunakan ungsi ini antara lain adalah membuat E; B #igital Elevation $odel & ;#del etinggian igitalC dari titik=titik ketinggian ang dimiliki pada suatu area& membuat peta sebaran hu/an dari titik=titik stasiun hu/an ang merekam data mete#r#l#g. Interp#lasi adalah suatu 6ara untuk men6ari nilai di antara beberapa titik data ang telah diketahui. i dunia nata& interp#lasi dapat digunakan untuk memperkirakan suatu ungsi& ang mana ungsi tersebut tidak terdeinisi dengan suatu #rmula& tetapi dideinisikan hana dengan data=data atau tabel& misalna tabel dari hasil per6#baan. #ndisi ge#m#r#l#gi daerah penelitian dapat dikenali melalui pengamatan pada peta t#p#grai daerah ;IPA ns#ed& aperta ns#ed dan sekitarna Bpengamatan tidak langsungC dan pengamatan langsung dilapangan. ari pengamatan tersebut& daerah penelitian memiliki ketinggian sekitar 124=151 m& dengan bentuk bentang alam BlandscapeC ang ber,ariasi berupa dataran& lembah&
15
kelurusan=kelurusan aliran air dan struktur& dan kemiringan lereng. aerah penelitian dengan p#la k#ntur renggang=sedang merupakan m#r#l#gi dataran= agak 6uram menempati permukaan batuan sedimen seperti batu lempung& batupasir& dan breksi& sedangkan p#la k#ntur rapat=sangat rapat dengan lereng 6uram=sangat 6uram menempati permukaan batuan beku berupa m#r#l#gi pegunungan. "atuan Pegunugan ini& memiliki lit#l#gi berupa basalt dan batu lempung. *it#lgi basalt meng#ntr#l m#r#l#gi berk#ntur rapat membentuk dataran dan resisten terhadap er#si dengan lapisan tanah tertutup. *it#l#gi batu lempung dalam satuan ini hadir sebagai sisipan diantara basalt dengan dimensi ke6il dan tidak terpetakan& serta tidak begitu men#n/#l dalam kenampakan m#r#l#gi di daerah penelitian.
16
BAB V PENUTUP ;1 K*3'/$+!% ari hasil praktikum& didapatkan hasil ketinggian 125=151 m pada %ilaah di
sekitar ;IPA dan aperta ns#ed dengan p#sisi bu/ur 109> 15? 12@ 109> 15? 22&'@ dan p#sisi lintang '> 24? 24&1@='> 24? !)@. aerah ini memiliki karateristik bentuk bentang alam BlandscapeC ang ber,ariasi berupa dataran& lembah& kelurusan=kelurusan aliran air dan struktur& dan kemiringan lereng dengan lit#l#gi berupa basalt& batu lempung& dan lapisan tanah tertutup. ;2 S!!% "aran dari praktikum ini adalah lebih memperhatikan /alanan dan struktur
ge#m#r#l#gi daerah penelitian& tidak hana mele%ati daerah penelitian dengan memandang #b/ek dari /auh.
DAFTAR PUSTAKA -asuki& "lamet. 201). "eomorfolodi dan #inamika %esisir &epara. #gakarta: ni,ersitas
17
ar#n# dkk. 2009. Efek 'apak Lokal (Local Site effect) di "ra*en +antul +erdasarkan
%engukuran
$ikrotremor . #gakarta:
Internati#nal
F#neren6e Earth "6ien6e And e6hn#l#g. ;aini& A. 2009. $ud volcanism %rocesses and implications. ;arine and Petr#leum
LAMPIRAN
18
19