Judul: Aldehida
Landasan Teori
Aldehid memiliki rumus molekul RCHO merupakan suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hydrogen. Nama IUPAC aldehid diturunkan alkana dengan mengganti akhiran "ana" dengan "al" nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat ditambahkan dengan akhiran deida. Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi darai alcohol primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi aldehidnya menjadi asam karboksilat
Karbon dan oksigen pada gugus karbonil berbagi dua pasang electron, namun pembagiannya tidak seimbang. Negatifitas oksigen lebih besar untuk mengikat pasangan electron, sehingga kerapatan electron pada oksigen lebih besar dari pada karbon. Karbon lebih brmuatan positif sedangkan oksigen lebih bermuatan negative. Umumnya aldehid berfase cair, kecuali fomaldehida yang berfase gas. Aldehid suku rendah mempunyai bau yang menyengat, sedangkan aldehid suku tinggi yang mempunyai bau yang enak digunakan untuk parfum dan aroma tambahan. Atom hydrogen pada molekul air dapat membentuk ikatan hydrogen dengan oksigen pada gugus karbonil sehingga kelarutan aldehid hamper sama dengan alcohol dan eter
Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam ammonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan ammonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula – mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O) Aldehida dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). Aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaskan unsur perak (Ag).
Fehling terdiri dari campuran CuSO4 + Asam tartat + Basa. Jika gula tersebut merupakan gula pereduksi (glukosa, galaktosa, dll) Cu akan berubah menjadi Cu2O yang berwarna merah bata. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Tujuan
Mengamati Reaksi Aldehida dengan pereaksi Tollens dan Fehling
Alat dan Bahan
Alat B. Bahan
Gelas kimia 500 ml 1. Larutan AgNO3 2ml
Termometer 100oC 2. Larutan NH3
Tabung Reaksi Berlengan 100 ml 3. Formaldehida 5%
(2 buah)
Sumbat gabus dan tabung kecil 4. Pereaksi Fehling(CuO)
Spiritus
Kaki Tiga
Langkah Kerja-Hasil Pengamatan-Analisis Data
Langkah Kerja
a. Pereaksi Tollens
Mengisikan gelas kimia dengan air sebanyak 100 ml sebagai penangas
Gelas Kimia tersebut dipanaskan hingga suhu antara 70oC-80oC (jaga suhu tersebut,jangan kurang dari 70oC atau lebih dari 80oC).
Memasukkan larutan AgNO3 0,1 M sebanyak 2ml ke dalam tabung reaksi.
Tabung tersebut ditetesi dengan larutan NH3 ,setetes demi setetes hingga mula-mula terbentuk endapan hingga larut kembali ,goyang kan tabung sesekali.(pereaksi Tollens).
Menambahkan larutan formaldehida 5% sebanyak 2 ml.
Menyumbat tabung reaksi tersebut dengan sumbat yang telah diberian tabung kecil.
Tabung reaksi tersebut diisikan air.Perangkat tersebut dimasukan ke dalam penangas hingga terjadi perubahan pada dinding tabung sebelah dalam.
B. Pereaksi Fehling
1. Menggunakan penangas air yang sama dengan percobaan
diatas.
Memasukkan larutan formaldehida 5% sebanyak 3ml,lalu ditambahkan 5 tetes pereaksi fehling.
Tabung tersebut dimasukan kedalam penangas hingga terjadi perubahan warna.
Hasil Pengamatan
Aspek
Reaksi-1
(pereaksi Tollens)
Reaksi-2
(pereaksi Fehling)
Warna Sebelum dipanasakan
Perak kehitaman
Biru Muda
Warna Sesudah Dipanaskan
Terbentuk endapan perak pada dinding tabung,warna kehitaman
Terbentuk endapan merah bata
Analisis Data
Dari percobaan aldehida menggunakan pereaksi tollens,terjadi reaksi :
CH3-CHO + Ag2O(aq) CH3-COOH + 2 Ag(s)CH3-CHO + Ag2O(aq) CH3-COOH + 2 Ag(s)
CH3-CHO + Ag2O(aq) CH3-COOH + 2 Ag(s)
CH3-CHO + Ag2O(aq) CH3-COOH + 2 Ag(s)
Sesudah dipanaskan,terbentuk endapan perak(seperti cermin ) pada
dinding tabung (lihat reaksi atas).Hal ini disebabkan karena senyawa
Aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaskan
unsur perak (Ag).Sehingga,endapan perak menempel di dinding
tabung.
Sementara percobaan aldehida menggunakan pereaksi fehling.Terjadi reaksi:
CH3-CHO + 2CuO(aq) CH3-COOH + Cu2O(s)
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.Sehingga,pada akhir reaksi,terbentuk endapan merah bata ( Cu2O ).
Kesimpulan
Hasil yang diperoleh dari percobaan diatas adalah formaldehida dicampurkan dengan pereaksi Tollens warnanya berubah menjadi warna perak (agak silver), dan dengan pereaksi Fehling warna merah bata,dan terbentuk endapan.
Daftar Pustaka
http://thyo-sevenfoldism.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-identivikasi-aldehid.html ,diunduh pada 13 Februari pukul 21:02
http://slamanto.wordpress.com/2012/03/29/aldehid-dan-keton/ ,diunduh pada 13 Februari pukul 21:29
http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/bagaimana_prinsip_kerja_reaksi_fehling_tollens_dan_benedict/ ,diunduh pada 13 Februari pukul 20:21