1
BAB I LAPORAN KASUS
A.
B.
IDENTITAS
-
Nama Pasie sien
: Sdr. TS
-
Umur
: 28 tahun
-
Jenis kelamin
: Laki-laki
-
Alamat
: Kebakkramat, karanganar
-
N!. "#
: $%&&&&
-
Peker'aan
: Pelaan "est!ran
-
Status (erka)inan
: *e * erai +idu(
-
Agama
: slam
-
Suku
: Ja)a
-
Tanggal masuk "S
: % Januari 2/
-
Tanggal (emeriksaan
: % Januari 2/
ANAMNESIS 1. Keluhan Keluhan Utama Utama
0emam dan Pingsan 2. Riwayat Penyakit Sekaan!
Pasien datang ke "SU0 karanganar (ada tanggal % Januari 2/, dengan keluhan demam sudah minggu sebelum masuk rumah sakit, demam tinggi terus menerus , demam turun 'ika minum !bat (ara1etam!l dan naik lagi 'ika tidak minum !bat. Pasien 'uga mengeluh sem(at ke'ang dan (ingsan dirumah kurang lebih $ menit , (ingsan ter'adi tiba-tiba. Lalu (asien langsung diba)a ke rumah sakit. Pasien mengeluh badan terasa lemas, tangan dan kaki terasa kaku, neri ke(ala terasa 1ek!t1ek!t, (asien 'uga mengeluh lidahna k!t!r , dan gatal-gatal (ada badan. Pasien 'uga mengeluh nasu makan menurun.
1
2
Pasien mengalami mengalami (enurunan (enurunan berat badan sekitar kil! dalam )aktu $ bulan. Pasien mengaku sering !(name di rumah sakit selama $ bulan terakhir ini.
". Riwa Riwaya yatt #eny #enyak akit it $ah $ahul ulu u •
"i)aat hi(ertensi disangkal
•
"i)aat diabetes mellitus disangkal
•
"i)aat asma disangkal
•
"i)aat alergi disangkal
•
"i)aat sakit 'antung disangkal
•
"i)aat sakit (aru diakui 3 mengaku (eng!batan selama / bulan,dan sudah selesai (eng!batan, rutin k!ntr!l 4
•
"i)aat m!nd!k diakui
•
"i)aat !(erasi disangkal
%. Riway Riwayat at Pi&a$ Pi&a$ii $an $an S'(ia S'(iall •
"i)aat mer!k!k disangkal
•
#inum-minuman beralk!h!l disangkal
•
"i)aat (enggunaan !bat-!batan terlarang disangkal
•
"i)aat (emakaian tatt! disangkal
•
"i)aat transusi diakui
•
"i)aat berhubungan se& bebas diakui
•
"i)aat (enakit ineksi menular seksual disangkal
•
"i)aat tinggal diluar k!ta diakui
•
Peker'aan sebagai (elaan rest!ran di surabaa
). Riwa Riwaya yatt Kel Kelua ua! !a a •
"i)aat hi(ertensi disangkal.
•
"i)aat diabetes mellitus disangkal.
•
"i)aat asma disangkal.
•
"i)aat alergi disangkal.
•
"i)aat sakit 'antung disangkal.
•
"i)aat sakit (aru disangkal
2
2
Pasien mengalami mengalami (enurunan (enurunan berat badan sekitar kil! dalam )aktu $ bulan. Pasien mengaku sering !(name di rumah sakit selama $ bulan terakhir ini.
". Riwa Riwaya yatt #eny #enyak akit it $ah $ahul ulu u •
"i)aat hi(ertensi disangkal
•
"i)aat diabetes mellitus disangkal
•
"i)aat asma disangkal
•
"i)aat alergi disangkal
•
"i)aat sakit 'antung disangkal
•
"i)aat sakit (aru diakui 3 mengaku (eng!batan selama / bulan,dan sudah selesai (eng!batan, rutin k!ntr!l 4
•
"i)aat m!nd!k diakui
•
"i)aat !(erasi disangkal
%. Riway Riwayat at Pi&a$ Pi&a$ii $an $an S'(ia S'(iall •
"i)aat mer!k!k disangkal
•
#inum-minuman beralk!h!l disangkal
•
"i)aat (enggunaan !bat-!batan terlarang disangkal
•
"i)aat (emakaian tatt! disangkal
•
"i)aat transusi diakui
•
"i)aat berhubungan se& bebas diakui
•
"i)aat (enakit ineksi menular seksual disangkal
•
"i)aat tinggal diluar k!ta diakui
•
Peker'aan sebagai (elaan rest!ran di surabaa
). Riwa Riwaya yatt Kel Kelua ua! !a a •
"i)aat hi(ertensi disangkal.
•
"i)aat diabetes mellitus disangkal.
•
"i)aat asma disangkal.
•
"i)aat alergi disangkal.
•
"i)aat sakit 'antung disangkal.
•
"i)aat sakit (aru disangkal
2
3
•
"i)aat sakit seru(a disangkal
*. Riway Riwayat at Lin!k Lin!kun! un!an an + Ek'n' Ek'n'mi+ mi+ $an $an ,i-i ,i-i Pasie sien sek sekarang tinggal bersam sama ibu dan kakakn akna. a. Pasie sien
mengal mengalami ami (er1era (er1eraian ian dalam dalam (ernik (ernikaha ahann nnaa $ bulan bulan ang ang lalu. lalu. Pasien Pasien beker'a sebagai (elaan rest!ran di surabaa.sekarang (asien tidak beker'a. Ketika dulu beker'a sebagai (elaan (ela an rest!ran di surabaa , (asien mengaku sendirian dan istri tidak ikut ke surabaa.(asien mengaku dalam memenuhi kebutuhan seksual, (asien (ernah berhubungan dengan )anita selain istrina. Ketika 'aman muda sebelum menikah (asien 'uga mengaku (ernah melakukan hubungan seksual.
5iaa kehidu(an sehari-hari ia
tanggung sendiri.
.
ANAMNESIS SISTEM
Sistem Serebr!s(inal
,eli(ah /0+ Lemah /+ Demam /+ #u(in! / Sist Sistem em Kard Kardi! i!6 6asku askula larr Akra Akrall ding ingin 3-4, 3-4, sian sian!s !sis is 3-4, 3-4, anem anemis is 374, 374, (al(itasi 3-4, neri dada 3-4 Sistem "e "es(irat!rius 5atuk 33-4, se sesak na naas 33-4 Sist Sistem em en enit it!u !uri rina nari rius us 5AK 5AK 374 374 lan lan1a 1ar, r, ner nerii 3-4 3-4 dara darah h 3-4 3-4 Sist Sistem em ast astr! r!in inte testi stina nall Neri Neri (eru (erutt ulu ulu hati hati 3-4, 3-4, mual mual 3-4 3-4,, munt muntah ah 3-4, 3-4, nasu makan menurun 374, 5A5 baik. Sist Sistem em #usk #uskul ul! !skel skelet etal al 5ada 5adan n lem lemas 374 ner nerii selu seluru ruh h tubu tubuh h 374, 374, atr!i !t!t 3-4 Sist Sistem em nte ntegu gume ment ntum um Pu1a Pu1att 3-4 3-4,, *lu *lubb bbin ing g in inge gerr 3-4 3-4 (rur (rurit itus us 374 374 Kesan Kesan : terda(at terda(at masalah masalah (ada (ada sistem sistem serebr serebr!s( !s(inal inal,, gastr! gastr!int intesti estinal, nal,
muskul!skeletal dan integumen D.
PEMERIKSAAN 3ISIK 1. Ke K ea$aan Umum
4 Sadar
Ke(a$aan
: *!m(!s #entis 3*S 9;%#/4
Statu( ,i-i
: 5# /, 3sangat kurang4
BB
: 2
TB
: /
3
4
: T0: <= mm+g>
5ital Si!n(
Nadi: =2 &
Respirasi rate: rate: 2 & Suhu: $8,/?* 2. Peme Pemei ik( k(aa aan n 3i(i 3i(ik k •
Ke(ala
:
K!n'ungti6a anemis 37<74, sklera
ikterik 3-<-4, naas 1u(ing hidung 3-4, edema (al(ebra 3-4. N!rm!1e(hal •
#ulut
•
Leher
: lidah k!t!r 374 :
"etraksi su(ra sterna 3-<-4, de6iasi
tra1hea 3-4, (embesaran (embesaran kelen'ar lime 3-4, (embesaran kelen'ar tir!id 3-4 -
Th!ra& Paru ns( ns(ek eksi si
+asil (emeriksaan 0ada 0ada kana kanan n dan dan kiri kiri sime simetr tris is,, tid tidak ak ada ada ket ketin ingg ggal alan an gerak, (elebaran 1!sta 3-4, retraksi 3-4,bentuk dada
Pal(asi
n!rmal Tidak ada naas ang tertinggal, @remitus dada
Perkusi Ausk Auskul ulta tasi si
kanan dan kiri sama S!n!r di diseluruh la la(ang (aru Terden rdenga garr suar suaraa dasa dasarr 6esi 6esiku kule lerr 37<7 37<74, 4, hee heeBi Bing ng 3-<-4, "!nkhi 37<74
Jantung ns(eksi Pal(a al(asi si
+asil (emeriksaan 1tus 1! 1!rdis ti tidak ta tam(ak 1tu 1tuss 1! 1!rdis rdis tida tidak k kua kuatt an angkat gkat,, ter terab abaa di di S* S* ; line lineaa
Perkusi
mid 1la6i1ula sinistra 5uni : redu( 5atas Jantung : 5atas Kiri Jantung C Atas : S* linea (arasternalis sinistra. C 5a)ah : S* ; linea mid1la6i1ularis sinistra 5atas Kanan Jantung C Atas : S* linea sternalis de&tra
4
5
Auskul Auskultasi tasi
C 5a)ah : S* ; linea sternalis de&tra +"D =8 &
Abd!men Abd!men ns( ns(ek eksi si
+asil (e (emeriksaan Peru erut lebih lebih ren rend dah dib diban andi din ng deng dengan an din dind ding ing dada dada,,
Ausk Auskul ulta tasi si Pal(a al(asi si
distended 3-4, sikatriks 3-4 Suar Suaraa (eri (erist stal alti tik k 374 374 Ner Nerii tek tekan an 3-4, 3-4, dean eanss mus musku kule lerr 3-4 3-4,, he( he(ar ar dan dan lie lien n
Perkusi
tidak teraba Tim(ani (ada kuadran, asites 3-4
9kstremitas 9kstr stremi emitas Su(eri eri!r 0e&tra
Akral ral +angat 374, 74, 9dem 3-4
9kst 9kstre remi mita tass Su(e Su(eri ri!r !r Sini Sinist stra ra
sian!tik 3-4 1lubbing inger 3-4 Akra Akrall +ang +angat at 374, 374, 9dem 9demaa 3-4 3-4
9kstr stremi emitas ner eri!r 0e&tra
sian!tik 3-4 1lubbing inger 3-4 Akral ral +angat 374 374, 9dema ema 3-4
9kstre stremi mita tass ne neri ri!r !r Sinis inistr traa
sian!tik 3-4 1lubbing inger 3-4 Akra Akrall +ang +angat at 374, 374, 9dem dema 3-4 3-4 sian!tik 3-4 1lubbing inger 3-4
Terda(at Terda(at (a(ular (ruriti1 eru(ti!n . UKK : makula dan (a(ul eritema
E.
PEMERIKSAAN PE PENUN6AN, LABORATORIUM
Tes +; Pemeriksaan
+asil Penderita
" EN*EP"E59
"9AKT@
"2 NT9*-EN9 ST9P F2
"9AKT@
"$ ;KA G
"9AKT@
5
6
Pemeriksaan darah rutin tanggal 1) 7anuai 281* 4 Pemeik(aan +em!gl!bin +emat!krit Leuk!sit Tr!mb!sit 9ritr!sit #P P0 #*; #*+ #*+* ranI Lim!sitI #!n!sitI 9!sin!ilI 5as!ilI SET SPT *reatinin Ureum
Pemeriksaan 9EMATOLO,I +em!gl!bin +emat!krit Leuk!sit Tr!mb!sit 9ritr!sit #P; P0 INDE: #*; #*+ #*+* +TUN J9NS Lim!sitI #!n!sitI 9!sin!ilI 5as!ilI ranI
9a(il =,$ 22,2 %,8 2/ 2,= =./ %.% 82.2 2=. $2. =%. =. .= %./ .= $.$ 2=./ .8 =.=
Satuan g
1* 7anuai 281* +asil Nilai "u'ukan
Nilai N'mal . H 8. 2. H %2. % - %-$ .% H %.% /.% H 2. . H =. 82. H 2. 2=. H $. $2. H $=. %. H =. 2%. - . $. H . .% H %. . H . H / H 2 .8 H . H %
Satuan
,/ $$, ,%8 $,8 8,2 %,8
2, H /, $=, H =, %- %-$ , H %, /,% H 2, , H =,
g
8=. 2=.8 $2.
82, H 2, 2=, H $, $2, H $=,
L Pg g
. 2./ %.$ . 82.=
2%, H , $, H , ,% H %, , H , %, H =,
I I I I I
6
7
Pemeriksaan 9EMATOLO,I +em!gl!bin +emat!krit Leuk!sit Tr!mb!sit 9ritr!sit #P; P0 INDE: #*; #*+ #*+* +TUN J9NS Lim!sitI #!n!sitI 9!sin!ilI 5as!ilI ranI
Pemeriksaan 9EMATOLO,I +em!gl!bin +emat!krit Leuk!sit Tr!mb!sit 9ritr!sit #P; P0 INDE: #*; #*+ #*+* +TUN J9NS Lim!sitI #!n!sitI 9!sin!ilI 5as!ilI ranI
1; 7anuai 281* +asil Nilai "u'ukan
Satuan
,/ 2.8 $. /8 $,2 8,2 %,/
2, H /, $=, H =, %- %-$ , H %, /,% H 2, , H =,
g
8=. 28. $2.$
82, H 2, 2=, H $, $2, H $=,
L Pg g
=. 2.2 . ./ 8%.$
2%, H , $, H , ,% H %, , H , %, H =,
I I I I I
28 7anuai 281* +asil Nilai "u'ukan
Satuan
. $.= $./8 2 .$ 8. %.8
2, H /, $=, H =, %- %-$ , H %, /,% H 2, , H =,
g
8/.2 28.$ $2.8
82, H 2, 2=, H $, $2, H $=,
L Pg g
%.8 2. . . .
2%, H , $, H , ,% H %, , H , %, H =,
I I I I I
7
8
Pemeriksaan 9EMATOLO,I +em!gl!bin +emat!krit Leuk!sit Tr!mb!sit 9ritr!sit #P; P0 INDE: #*; #*+ #*+* +TUN J9NS Lim!sitI #!n!sitI 9!sin!ilI 5as!ilI ranI K#A +AT SET SPT
Pemeriksaan 9EMATOLO,I +em!gl!bin +emat!krit Leuk!sit Tr!mb!sit 9ritr!sit #P; P0 INDE: #*; #*+
2" 7anuai 281* +asil Nilai "u'ukan
Satuan
2. $/.2 ./ % .8 8. %.8
2, H /, $=, H =, %- %-$ , H %, /,% H 2, , H =,
g
8/./ 28.= $$.2
82, H 2, 2=, H $, $2, H $=,
L Pg g
$. %.2 .$ .$ .$
2%, H , $, H , ,% H %, , H , %, H =,
I I I I I
/8.$ %8.8
H / - 2
U< U<
2* 7anuai 281* +asil Nilai "u'ukan
Satuan
.2 $. %.% $.%8 . %.
2, H /, $=, H =, %- %-$ , H %, /,% H 2, , H =,
g
8/.% 28.%
82, H 2, 2=, H $,
L Pg
8
9
#*+* +TUN J9NS Lim!sitI #!n!sitI 9!sin!ilI 5as!ilI ranI
$$.
$2, H $=,
g
$.% 2.2 .$ . $.
2%, H , $, H , ,% H %, , H , %, H =,
I I I I I
RONT,EN T9ORAK
"!ntgen lama sebelum (eng!batan T5 / bulan . Kesan
: T5 Paru
9
10
@!t! "!ntgen tanggal 'anuari 2/
Kesan : *!r dan (ulm! dbn
3.
RESUME •
0ari hasil anamnesis dida(atkan keluhan demam minggu, kambuhan dalam $ bulan .demam tinggi terus menerus , demam naik turun. Ke'ang dan Pingsan 374 kurang lebih $ menit , (ingsan ter'adi tiba-tiba. Lemas 374 tangan dan kaki terasa kaku, neri ke(ala terasa 1ek!t-1ek!t, (asien 'uga mengeluh lidahna k!t!r , dan gatal-gatal (ada badan. Pasien 'uga mengeluh nasu makan menurun. Pasien mengalami (enurunan berat badan sekitar kil! dalam )aktu $ bulan. Pasien mengaku sering !(name di rumah sakit selama $
•
bulan terakhir ini. 0ari (emeriksaan isik dida(atkan keadaan umum tam(ak lemas. Kesadaran *!m(!s #entis, iBi sangat buruk, ;ital Sign: Tekanan darah <= mm+g, nadi =2 & suhu $8,/?*. K!n'ungti6a anemis 374, lidah k!t!r 374, adana suara tambahan aitu "!nkhi di kedua la(ang (aru.
10
11
+asil lab!rat!rium menun'ukkan +; reakti. (enurunan hb, (enurunan eritr!sit,F hemat!krit, dan (enurunan lim!sit ,.
DIA,NOSIS KER6A +;
9.
TERAPI
-
n.asering 2 t(m
-
n'. Alenamin < 2 '
-
n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * *andstatin dr!( $ & 2 tt Al(raB!lam ,% mg -- *ur1uma tab $&
-
n'. #etil (rednis!l!ne <% mg<8' 0!n(erid!n tab $& Tera(i A"; : lami6udin 7 Bid!6udin dengan ne6ira(in
I.
9ASIL 3OLLO< UP
%--
S<(asien datang ke 0 mengeluh
2/
demam sudah minggu. 0emam naik turun.
0isertai (ingsan
dirumah kurang lebih $ menit. Pusing374. 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374.
.
mual
(enurunan
3-4
muntah
3-4
P< -
n. Asering 2 t(m n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * 0iaBe(am $& Santagesik am(<8 ' Transuse (r1 2 k!l
nasu makan 374
badan dan kaki terasa lemas dan kaku. 5A5 dan 5AK dbn E< T0: 2<N: 88
11
12
/-2/
+5:,/ AL:,8 AT:
8-2/ +b:,/ +1t :2,8 L :$,
S: $8,8"": 2 KU: 1uku(, *# K
S< P< < masih 0emam . ke'ang 3 -4 Pusing374. Pingsan 3 -4 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374.
- n. Asering 2 t(m
nasu makan 374 badan dan kaki terasa lemas dan kaku. atal 374 5A5 dan 5AK baik E< mual 3-4 muntah 3-4 (enurunan
n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * 0iaBe(am $& Santagesik am(<8 '
12
13
T0: <= N: 82 - *andstatin dr!( $ & 2 tt S: $8,2"": 2 KU: 1uku(, *# "!ntgen th!ra& PA K
-2/
3-<-4 5J <murni reguler, gal!(3-4 Abd: NT 3-4 9ks: !edem tungkai 3-<-4 A< 52 Anemia *andidiasis !ral #alnutrisi S< Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4 Pusing374. Pingsan 3 -4 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374.
P< - n. Asering 2 t(m - in'. alenamin<2 '
mual 3-4 muntah 3-4 (enurunan terasa lemas dan kaku.gatal374 5A5 dan 5AK baik. Tidak bisa tidur E< T0: 8 N: 82 S: $="": 2 KU: 1uku(, *# K
n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * 0iaBe(am $& /STOP Santagesik am(<8 ' /STOP *andstatin dr!( $ & 2 tt Al(raB!lam ,% mg --
3-<-4 5J <murni reguler, gal!(3-4 Abd: NT 3-4 9ks: !edem tungkai 3-<-4 A< 52 Anemia *andidiasis !ral #alnutrisi 2-2/
S< Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4
P< -n. Asering 2 t(m
Pusing3741ek!t-1ek!t.
13
14
+b: , +1t:$,= L : $,/8
Pingsan 3 -4 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374.
- in'. alenamin <2 '
mual 3-4 muntah 3-4 (enurunan nasu makan 374 gak mau makan. badan dan kaki terasa lemas dan kaku. atal 3745A5 dan 5AK baik. E< T0: N: 82
n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * *andstatin dr!( $ & 2 tt Al(raB!lam ,% mg -- *ur1uma tab $& n'. #etil (rednis!l!ne <% mg<8' 0!n(erid!n tab $&
S: $/,$"": 2 KU: 1uku(, *# K
P< 0emam 3
n. Asering 2 t(m
-4
Pusing3741ek!t-1ek!t.
- in'. alenamin <2 '
Pingsan 3 -4 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374. mual 3-4 muntah 3-4makan
dan
n'. 1etria&!ne g<2
'am - n'.
minum
sudah sedikit mau.badan dan kaki terasa lemas dan kaku. 5A5 dan 5AK baik. E< T0: <8 N: 82 S: $=,2 "": 2 KU: 1uku(, *# K
"anitidine
am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * *andstatin dr!( $ & 2 tt Al(raB!lam ,% mg - *ur1uma tab $& n'. #etil (rednis!l!ne
14
15
PK5 3-<-4 Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h 3-<-4 5J <murni
<% mg<8' 0!n(erid!n tab $&
reguler,
gal!(3-4 Abd: NT 3-4 9ks: !edem tungkai 3-<-4 A< 52 Anemia *andidiasis !ral #alnutrisi 22-2/
S< Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4 Pusing berkurang. Pingsan 3 -4 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374.
P< n. Asering 2 t(m - in'. alenamin <2 '
mual 3-4 muntah 3-4makan dan - n'. 1etria&!ne g<2 'am - n'. "anitidine am(<2 ' dan kaki terasa lemas dan kaku - n'. S!h!bi!n g <2 ' - Antasd sr $ & * sudah berkurang.. 5A5 dan 5AK - *andstatin dr!( $ & 2 tt - Al(raB!lam ,% mg -- baik. - *ur1uma tab $& E< - n'. #etil (rednis!l!ne T0: 2< N: 82 S: $/ "": 2 mg<8' KU: 1uku(, *# - 0!n(erid!n tab $& K
2$-2/ +b:2 L :,/
15
<%
16
ET:/8,$ PT:%8,8 Lim:$,
2-2/
teta(i (erbaikan. mual 3-4 muntah 3-4makan dan minum sudah mau..kaki sudah mulai bias digerakkan.. 5A5 dan 5AK baik. E< T0: 2<8 N: 82 S: $/ "": 2 KU: 1uku(, *# K
n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * *andstatin dr!( $ & 2 tt Al(raB!lam ,% mg -- *ur1uma tab $& n'. #etil (rednis!l!ne mg<8' 0!n(erid!n tab $&
Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4
n. Asering 2 t(m
Pusing berkurang. Pingsan 3 -4 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374
- in'. alenamin <2 '
teta(i (erbaikan. mual 3-4 muntah
3-4makan dan minum sudah mau..kaki sudah mulai bias digerakkan.. 5A5 dan 5AK baik. E< T0: 2<8 N: 82 S: $/ "": 2 KU: 1uku(, *# K
<%
n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * *andstatin dr!( $ & 2 tt Al(raB!lam ,% mg -- *ur1uma tab $& n'. #etil (rednis!l!ne mg<8' 0!n(erid!n tab $&
16
<%
17
2%-2/
S< Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4
P< n. Asering 2 t(m
Pusing berkurang. Pingsan 3 -4 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374
- in'. alenamin <2 '
teta(i (erbaikan. mual 3-4 muntah
3-4makan dan minum sudah mau..kaki sudah mulai bisa digerakkan.. 5A5 dan 5AK baik. E< T0: 2<8 N: 82 S: $/ "": 2 KU: 1uku(, *# K
n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * *andstatin dr!( $ & 2 tt Al(raB!lam ,% mg -- *ur1uma tab $& n'. #etil (rednis!l!ne mg<8' 0!n(erid!n tab $&
#alnutrisi S< Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4
P < n. Asering 2 t(m
Pusing 3-4 Pingsan 3 -4 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374
- in'. alenamin <2 '
teta(i (erbaikan. mual 3-4 muntah
3-4makan dan minum sudah mau..kaki sudah mulai bisa digerakkan.. 5A5 dan 5AK baik. E< T0: 2<8 N: 82 S: $/ "": 2 KU: 1uku(, *# K
<%
n'. 1etria&!ne g<2 'am n'. "anitidine am(<2 ' n'. S!h!bi!n g <2 ' Antasd sr $ & * *andstatin dr!( $ & 2 tt Al(raB!lam ,% mg -- *ur1uma tab $& n'. #etil (rednis!l!ne mg<8' 0!n(erid!n tab $&
17
<%
18
Abd: NT 3-4 9ks: !edem tungkai 3-<-4 A< 52 Anemia *andidiasis !ral
BLPL
#alnutrisi
BAB III TIN6AUAN PUSTAKA
1. 9I5 = AIDS A. De>ini(i +; 3 Human Immunodeficiency Virus4 adalah se'enis 6irus
g!l!ngan r!ta6irus ang menerang sistem kekebalan tubuh manusia dan da(at menimbulkan A0S. +; menerang salah satu 'enis dari sel-sel darah (utih ang bertugas menangkal ineksi. Sel darah (utih tersebut terutama lim!sit ang memiliki *0 sebagai sebuah marker 18
19
atau (enanda ang berada di (ermukaan sel lim!sit. Karena berkurangna
nilai
*0
dalam
tubuh
manusia
menun'ukkan
berkurangna sel-sel darah (utih atau lim!sit ang seharusna ber(eran dalam mengatasi ineksi ang masuk ke tubuh manusia. Pada !rang dengan sistem kekebalan ang baik, nilai *0 berkisar antara -%. Sedangkan (ada !rang dengan sistem kekebalan ang terganggu 3misal (ada !rang ang terineksi +;4 nilai *0 semakin lama akan semakin menurun 3bahkan (ada bebera(a kasus bisa sam(ai n!l30'!erban,2/4 A0S adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, ang berarti kum(ulan ge'ala atau sindr!ma akibat menurunna kekebalan tubuh ang disebabkan ineksi 6irus +;. Tubuh manusia mem(unai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar se(erti kuman, 6irus, dan (enakit. A0S melemahkan atau merusak sistem (ertahanan tubuh ini, sehingga akhirna berdatanganlah berbagai 'enis (enakit lain 30'!erban,2/4
B. Eti'l'!i A0S disebabkan !leh ineksi +;. +; adalah suatu 6irus "NA
berbentuk seris ang termasuk retr!6irus dari amili Lenti6irus. Strukturna tersusun atas bebera(a la(isan dimana la(isan terluar 3en6el!(4 beru(a glik!(r!tein g(2 ang melekat (ada glik!(r!tein g(. Selubung glik!(r!tein ini berainitas tinggi terhada( m!lekul *0 (ada (ermukaan T-helper lymphosit dan m!n!sit atau makr!ag. La(isan kedua di bagian dalam terdiri dari (r!tein (=. nti +; dibentuk !leh (r!tein (2. 0i dalam inti ini terda(at dua rantai "NA dan enBim transkri(tase re6erse 3reverse transcriptase enzyme4. ;irus ini terdiri dari 2 gru(, aitu +;- dan +;-2. #asingmasing gru( mem(unai lagi berbagai subti(e, dan masing-masing subti(e se1ara e6!lusi ang 1e(at mengalami mutasi. 0iantara kedua
19
20
gru( tersebut, ang (aling banak menimbulkan kelainan dan lebih .
ganas di seluruh dunia adalah gru( +;-30'auBi,24 aa #enulaan Tan(mi(i Sek(ual Penularan melalui hubungan seksual baik +!m!seksual mau(un +eter!seksual meru(akan (enularan ineksi +; ang (aling sering ter'adi. Penularan ini berhubungan dengan semen dan 1airan 6agina atau serik. neksi da(at ditularkan dari setia( (engida( ineksi +; ke(ada (asangan seksna. "esik! (enularan +; tergantung (ada (emilihan (asangan seks, 'umlah (asangan seks dan 'enis hubungan seks. Erang ang sering berhubungan seksual dengan berganti (asangan meru(akan kel!m(!k manusia ang berisik! tinggi terineksi 6irus +;. 1.1. 9'm'(ek(ual 0idunia barat, Amerika Serikat dan 9r!(a tingkat (r!miskuitas h!m!seksual menderita A0S, berumur antara 2- tahun dari semua g!l!ngan rusial. *ara hubungan seksual an!genetal meru(akan (erilaku seksual dengan resik! tinggi bagi (enularan +;, khususna bagi mitra seksual ang (asi menerima e'akulasi semen dari sese!rang (engida( +;. +al ini sehubungan dengan muk!sa rektum ang sangat ti(is dan mudah sekali mengalami (ertukaran (ada saat berhubungan se1ara an!genital. 1.2. 9ete'(ek(ual 0i Arika dan Asia Tenggara 1ara (enularan utama melalui hubungan heter!seksual (ada (r!miskuitas dan (enderita terbanak adalah kel!m(!k umur seksual akti baik (ria mau(un )anita ang mem(unai banak (asangan dan berganti-ganti. 2. Tan(mi(i N'n Sek(ual 2.1 Tan(mi(i Paenal 2.1.1. aitu akibat (enggunaan 'arum suntik dan alat tusuk lainna
3alat tindik4 ang telah terk!ntaminasi, misalna (ada (enalah gunaan nark!tik suntik ang menggunakan 'arum suntik ang ter1emar se1ara bersama-sama. 0isam(ing da(at 'uga ter'adi melaui 'arum suntik ang
20
21
di(akai !leh (etugas kesehatan tan(a disterilkan terlebih dahulu. "esik! tertular 1ara transmisi (arental ini kurang dari I. 2.1.2. 0arah
D. Pat'!ene(i(
+; masuk ke dalam tubuh manusia melalu berbagai 1ara aitu se1ara 6erti1al, h!riB!ntal dan transeksual. Jadi +; da(at men1a(ai sirkulasi sistemik se1ara langsung dengan di(erantarai benda ta'am ang mam(u menembus dinding (embuluh darah atau se1ara tidak langsung melalui kulit dan muk!sa ang intak se(erti ang ter'adi (ada k!ntak seksual. 5egitu men1a(ai atau berada dalam sirkulasi sistemik, - hari se'ak (a(aran (ertama, +; da(at dideteksi di dalam darah. Selama dalam sirkulasi sistemik ter'adi 6iremia dengan disertai ge'ala dan tanda ineksi 6irus akut se(erti (anas tinggi mendadak, neri ke(ala, neri sendi, neri !t!t, mual, muntah, sulit tidur, batuk-batuk, dan lain-lain. Keadaan ini disebut sindr!m retr!6iral akut. Pada 6ase ini ter'adi (enurunan *0 dan (eningkatan +;-"NA Viral load. Viral load akan meningkat dengan 1e(at (ada a)al ineksi, kemudian turun sam(ai (ada suatu titik tertentu. 0engan semakin berlan'utna ineksi, viral load se1ara (erlahan 1enderung terus meningkat. Keadaan tersebut akan diikuti (enurunan hitung *0 se1ara (erlahan
21
22
dalam )aktu bebera(a tahun dengan la'u (enurunan *0 ang lebih 1e(at (ada kurun )aktu ,%-2,% tahun sebelum akhirna 'atuh ke stadium A0S @ase selan'utna +; akan berusaha masuk ke dalam sel target. Sel ang men'adi target +; adalah sel ang mam(u mengeks(resikan rese(t!r *0. Untuk bisa masuk ke sel target, g( 2 +; (erlu berikatan dengan rese(t!r *0. "ese(t!r *0 ini terda(at (ada (ermukaan lim!sit T, m!n!sit, makr!ag, Langerhans, sel dendrit, astr!sit, mi1r!glia. Selain itu, untuk masuk ke sel +; memerlukan chemoine reseptor aitu *M*" dan 11r%, bebera(a rese(t!r lain ang memiliki (eran adalah **"2b dan **"$. Selan'utna akan diikuti ase usi membran +; dengan membran sel target atas (eran g( +;. 0engan ter'adina usi kedua membran, seluruh isi sit!(lasma +; termasuk enBim reverse transriptase dan inti masuk ke dalam sit!(lasma sel target. Setelah masuk dalam sel target, +; mele(askan single strand "NS 3ss"NA4. 9nBim reverse transcriptase akan menggunakan "NA sebagai tem(late untuk mensisntesis 0NA. Kemudian "NA di(indahkan !leh ri!onulease dan enBim reverse transcriptase untuk mensintesis 0NA lagi men'adi dou!le stran 0NA ang disebut sebagai (r!6irus. Pr!6irus masuk ke dalam inti sel, menatu dengan kr!m!s!m h!st dengan (erantara enBim integrase. Penggabungan ini menebabkan (r!6irus men'adi tidak akti untuk melakukan transkri(si dan translasi. K!ndisi (r!6irus ang tidak akti ini disebut sebagai keadaan laten. Untuk mengaktikan (r!6irus ini memrlukan akti6asi dari sel h!st. 5ila sel h!st terakti6asi !leh indu1t!r se(erti antigen, sit!kin atau a1t!r lain maka sel akan memi1u nuclear factor sehingga men'adi akti dan berikatan dengan % LT" 3 "on# terminal repeats4 ang menga(it gen-gen tersebut. LT" berisi berbagai elemen (engatur ang terlibat (ada eks(resi gen, N@ menginduksi re(likasi 0NA. ndukt!r N@ 1e(at memi1u re(likasi +; dengan 1ara
22
23
inter6ensi dari mikr!!rganisme lain., misalna bakteri, 'amur, (r!t!B!a, atau(un 6irus. 0ari keem(at g!l!ngan tersebut, ang (aling 1e(at menginduksi re(likasi +; adalah 6irus n!n +;, terutama 6irus 0NA. 9nBim (!lmerase akan mentranskri( 0NA men'adi "NA ang se1ara stuktur berungsi sebagai "NA gen!mi1 dan m"NA. "NA keluar dari nu1leus, m"NA mengalami translasi menghasilkan (!li(e(tida. P!li(e(tida akan bergabung dengan "NA men'adi inti 6irus baru. nti beserta (erangkat lengka( 6iri!n baru ini membentuk t!n'!lan (ada (ermukaan sel h!st, kemudian (!li(e(tida di(e1ah !leh enBim protease men'adi (r!tein dan enBim ungsi!al. nti 6irus baru dilengka(i !leh k!lester!l dan glik!li(id dari (ermukaan sel h!st, sehingga terbentuk 6irus baru ang lengka( dan matang. ;irus ini akan keluar dari sel, dan akan mengineksi sel target berikutna. 0alam satu hari +; mam(u melakukan re(likasi hingga men1a(ai - 6irus baru. Se1ara (erlahan ta(i (asti,, lim!sit T (enderita akan tertekan dan semakin menurun dari )aktu ke )aktu. ndi6idu ang terineksi +; mengalami (enurunan 'umlah Lim!sit T-*0 melalui bebera(a mekanisme : . Kematian sel se1ara langsung karena hilangna integritas membran (lasma akibat adana (en!n'!lan dan (er!bekan !leh 6iri!n. Akumulasi 0NA 6irus ang tidak terintegritasi dengan nu1leus akan menggangu sintesis makr!m!lekul. 2. Syncytia formation$ aitu ter'adia usi antar membran sel ang terineksi +; dengan lim!sit T-*0 ang tidak terineksi $. "es(!n imun hum!ral dan seluler ang ikut ber(eran, ta(i res(!n ini da(at menebabkan disungsi imun akibat eliminasi sel ang terineksi dan sel n!rmal sekitarna.
23
24
. #ekanisme
aut!imun dengan (embentukan
aut!antib!d ang
ber(eran untuk mengeliminasi sel ang terineksi34. %. Kematian sel ang ter(r!gram 3a(!(t!sis4. Pengikatan antara g(2 dengan rese(t!r *0 Lim!sit T meru(akan sinal (ertama untuk menam(aikan (esan kematian sel melalui a(!(t!sis 3 #erati,2/4 Re(#'n Imun Teha$a# In>ek(i 9I5
Segera setelah ter(a'an +;, indi6idu akan melakukan (erla)anan imun ang intensi. Sel-sel 5 meng hasilkan antib!di-antib!di s(esiik terhada( berbagai (r!tein 6irus. 0itemukan antib!di netralisasi terhada( regi!-regi! di g(2 selubung 6irus dan bagian eksternal g(. 0eteksi anti b!di adalah dasar bagi berbagai u'i +; 3misalna, enzime-lined immunosor!ent assay 9LSAO4. 0i dalam darah di'um(ai
kelas
antib!di
imun!gl!bulin
3g4
mau(un
imun!gl!bulin # 3g#4, teta(i seiring dengan menurunna titer g#, titer g 3(ada sebagian besar kasus4 teta( tinggi se(an'ang ineksi. Antib!di g adalah antib!di utama ang digunakan dalam u'i +;. Antib!di terhada( +; da(at mun1ul dalam bulan setelah ineksi a)al dan (ada sebagian besar !rang ang terineksi +; dalam / bulan setelah (a'anan. Namun, antib!di +; tidak menetralisasikan +; atau menimbulkan (erlindungan terhada( ineksi lebih lan'ut. Pr!duksi imun!gl!bulin diatur !leh lim!sit T *07, lim(!sit T *07 diaktikan !leh sel (ena'i antigen 3AP*4 untuk menghasilkan berbagai
sit!kin
se(erti
interleukin-2
3L-24,
ang
membantu
merangsang sel 5 untuk membelah dan berdierensiasi men'adi sel (lasma. Sel-sel (lasma ini kemudian menghasilkan imun!gl!buin ang s(esiik untuk antigen ang merangsangna. Sit!kin L-2 hanalah salah satu dari banak sit!kin ang memengaruhi res(!ns imun baik hum!ral mau(un selular. alau(un tingkat k!ntr!l, eks(resi, dan (!tensi ungsi sit!kin dalam ineksi +; masih terus diteliti, namun
24
25
sit!kin 'elas (enting dalam akti6itas intrasel. Sebagai 1!nt!h, (enambahan sit!kin L-2 3akt!r stimulasi sel NK4 tam(akna mela)an (enurunan akti6itas dan ungsi sel NK se(erti ang ter'adi (ada ineksi +;. Sel-sel NK adalah sel ang (enting karena dalam keadaan n!rmal sel-sel inilah ang mengenali dan menghan1urkan sel ang terineksi !leh 6irus dengan mengeluarkan (er!rin ang seru(a dengan ang dihasilkan !leh sel *08. Peran sit!t!ksik sel *08 adalah mengikat sel ang terineksi !leh 6irus dan mengeluarkan (er!rin, ang menebabkan kematian sel. Akti6itas sit!t!sik sel *08 sangat hebat (ada a)al ineksi +;. Sel *08 'uga da(at menekan re(likasi +; di dalam lim!sit *07. Penekanan ini terbukti ber6ariasi tidak sa'a di antara !rang ang berbeda
teta(i
'uga
(ada
!rang
ang
sama
seiring
dengan
(erkembangan (enakit. Akti6itas anti6irus sel *08 menurun seiring dengan (erkembanganna
(enakit.
0engan
semakin beratna
(enakit, 'umlah lim!sit *07 'uga berkurang. 5erbagai hi(!tesis tentang (enebab (enurunan bertaha( tersebut akan dibahas berikut ini : @ungsi regulat!r esensial lim!sit *07 dalam imunitas selular tidak terbantahkan. Lim!sit
*07 mengeluarkan berbagai sit!kin
ang mem(erlan1ar (r!ses-(r!ses misalna (r!duksi imun!gl!bulin dan (engakti6an sel T tambahan dan makr!ag. 0ua sit!kin s(esiik ang dihasilkan !leh lim!sit *07-L-2 dan interer!n gama ber(eran (enting dalam imunitas selular. Pada k!ndisi n!rmal, lim!sit *07 mengeluarkan
interer!n
gama
ang
menarik
makr!ag
dan
mengintensikan reaksi imun terhada( antigen. Namun, a(abila lim!sit *07 tidak berungsi dengan benar maka (r!duksi interer!n gama akan menurun. L-2 (enting untuk memasilitasi tidak sa'a (r!duksi sel (lasma teta(i 'uga (ertumbuhan dan akti6itas anti6irus sel *08 dan re(likasi-diri (!(ulasi lim!sit *07. 25
26
alau(un mekanisme (asti sit!(at!genisitas lim!sit *07 belum diketahui, namun da(at dia'ukan argumen-argumen untuk berbagai hi(!tesis se(erti a(!(t!sis, anergi, (embentukan sinsitium, dan lisis sel. Anti!odi-dependent$ complement-mediated cytoto%icity 3A0**, sit!t!ksisitas
ang
de(enden
antib!di
dan
di(erantarai
!leh
k!m(lemen4 mungkin salah satu eek imun hum!ral ang membantu meningkirkan lim!sit *07 ang terineksi !leh +;. Antib!di terhada( dua glik!(r!tein, g(2 dan g(, menginduksi A0**. Selsel se(erti sel NK kemudian bertindak untuk mematikan sel ang terineksi. A(!(t!sis adalah salah satu dari bebera(a te!ri ang dia'ukan untuk men'elaskan berkurangna se1ara men1!l!k lim!sit *07 dalam darah se(an'ang (er'alanan (enakit +;. 5anak lim!sit *07 tam(akna melakukan bunuh diri saat dirangsang !leh suatu bahan (engakti atau !leh gangguan (ada sinal (engakti 3!uge!n, #!ntagnier, $4. Lim!sit *07 'uga mungkin tidak mam(u membelah diri sehingga timbul en!mena ang disebut anergi. Te!ri lain menatakan adana
(eran
(embentukan sinsitium. Pada
(embentukan sinsitium terineksi berusi dengan sel-sel ang terineksi &the !ystander effect' 3Qeek (eluru nasarR> eiss, $4 sehingga mengeliminasi
banak
sel
ang
tidak
terineksi.
Akhirna,
menurunna 'umlah lim!sit *07 mungkin disebabkan !leh terbentukna 6irus-6irus baru melalui (r!ses (embentukan tunas> 6irus-6irus tersebut menebabkan ru(turna membran lim!sit *07, ang se1ara eekti mematikan sel tersebut35r!!ks, 224
E. Dia!n'(i( 9I5
Anamnesis
ang
lengka( termasuk
risik! (a'anan +; ,
(emeriksaan isik, (emeriksaan lab!rat!rium, dan k!nseling (erlu dilakukan (ada setia( !dha saat kun'ungan (ertama kali ke sarana
26
27
kesehatan. +al ini dimaksudkan untuk menegakkan diagn!sis, di(er!lehna data dasar mengenai (emeriksaan isik dan lab!rat!rium, memastikan (asien memahami tentang ineksi +;, 0ari Anamnesis, (erlu digali a1t!r resik! +; A0S, 5erikut ini men1antumkan, datar tilik ri)aat (enakit (asien dengan tersangaka E0+A 3table $ dan table 4. 3akt' i(ik' in>ek(i 9I5 -
Pen'a'a seks laki-laki atau (erem(uan
-
Pengguna na(Ba suntik 3dahulu atau sekarang4
-
Laki-laki ang berhubungan seks dengan sesama laki-laki 3LSL4 dan transgender 3)aria4
-
Pernah berhubungan seks tan(a (elindung dengan (en'a'a seks k!mersial
-
Pernah atau sedang mengida( (enakit ineksi menular seksual 3#S4
-
Pernah menda(atkan transusi darah atau resi(ient (r!duk darah
-
Suntikan, tat!, tindik, dengan menggunakan alat n!n ste ril.
Da>ta tilik iwayat #a(ien
27
28
Se!rang de)asa diangga( menderita A0S bila menun'ukkan tes +; (!siti dengan strategi (emeriksaan ang sesuai dan sekurangkurangna dida(atkan dua ge'ala ma!r ang berkaitan dengan ge'ala min!r, dan ge'ala-ge'ala ini bukan disebabkan !leh keadaankeadaan lain ang tidak berkaitan dengan ineksi +;, atau ditemukan sar1!ma Ka(!si atau (neum!nia ang mengan1am 'i)a ang berulang. 3 Triana, 24
,e7ala May' 4 1. 2. ". %. ).
5erat badan turun lebih dari I dalam bulan 0iare kr!nik ang berlangsung lebih dari bulan 0emam berke(an'angan lebih dari bukan Penurunan kesadaran dan gangguan neur!l!gi 0emensia < enseal!(ati +; 28
29
,e7ala Min' 4 1. 2. ". %. ). *. ?.
5atuk meneta( lebih dari bulan 0ermatitis generalisata ang gatal +er(es !!ster berulang Kandidi!sis Er!aring +er(es Sim(leks kr!nis (r!gresi Limaden!(ati generalisata neksi 'amur berulang (ada alat kelamin )anita
Pemeik(aan >i(ik
29
30
Pemeriksaan khusus untuk +; : . Tes Antib!d +; Tes ini berungsi untuk mendeteksi antib!d terhada( +;. Tes ini da(at dilakukan dengan menggunakan tiga 1ara, aitu 9LSA 3 (nzyme "in Immuno!indin# Assay4, Aglutinasi, dan 'uga d!t bl!t. 5ahan ang digunakan adalah serum, 1airan (lasma, darah, dan 'uga liur. #et!de ang (aling sering digunakan adalah 9LSA. Teta(i ada bebera(a hal ang harus di(erhatikan bila menggunakan tes Ab ini, karena (ada ineksi +;, terda(at masa 'endela atau )ind!) (eri!d. #asa 'endela adalah keadaan dimana 'umlah Ab ang terbentuk belum 1uku( untuk da(at terdeteksi di dalam darah, (adahal 6irus telah masuk di dalam tubuh, !leh karena itu
hasilna akan
menun'ukkan negati, 5iasana antib!d da(at terdeteksi kurang lebih -8 minggu setelah ineksi. A(abila tingkat ke1uringaan terhada( (asien tinggi, tes ini harus diulang $ bulan lagi.
2. 0eteksi Antigen 0eteksi antigen ini da(at berungsi untuk : 0eteksi dini (ada ne!natus 3 8 bulan 4 −
30
31
Untuk (asien dengan ser!negati teta(i dengan ri)aat
−
ter(a(ar terhada( +; 0eteksi Antigen hana da(at dilakukan dan terdeteksi saat (asien : Jumlah Ag Ab : (ada stadium dini
−
3. Stadium Klinis +; Stadium klinis 1
Asimtomatik
Limfadenopati generalisata persisten
Stadium klinis 2
Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dielaskana
!r"psi pr"ritik pap"lar
#nfeksi $ir"s %art l"as
Angular cheilitis
&ol"sk"m kontagios"m l"as
'lserasi oral (er"lang
)em(esaran kelenar parotis persisten yang tidak dapat dielaskan
!ritema ginggi$al lineal
Herpes *oster
#nfeksi sal"ran napas atas kronik ata" (er"lang +otitis media, otorroea, sin"sitis, tonsillitis .
#nfeksi k"k" ole f"ng"s
Stadium klinis 3
&aln"trisi sedang yang tidak dapat dielaskan, tidak (erespons se/ara adek"at teradap terapi standara
iare persisten yang tidak dapat dielaskan +14 ari ata" le(i . a
31
32
emam persisten yang tidak dapat dielaskan +le(i dari 375o intermiten ata" konstan, 1 ("lan. a
andidosis oral persisten +di l"ar saat 6- 8 mingg" pertama keid"pan.
Oral hairy leukoplakia
)eriodontitisginggi$itis "lseratif nekrotikans ak"t
kelenar
)ar"
)ne"monia (akterial yang (erat dan (er"lang
)ne"monistis interstitial limfoid simtomatik
)enyakit par"-(er"("ngan dengan H# yang kronik termas"k (ronkiektasis
Anemia yang tidak dapat dielaskan +8gdl ., ne"tropenia +500mm3. ata" trom(ositopenia +50 000 mm3.
Stadium klinis 4b
&aln"trisi, wasting dan stunting (erat yang tidak dapat dielaskan dan tidak (erespons teradap terapi standara
)ne"monia pne"mosistis
#nfeksi (akterial (erat yang (er"lang +misalnya empiema, piomiositis, infeksi t"lang dan sendi, meningitis, ke/"ali pne"monia.
#nfeksi erpes simple: kronik +orola(ial ata" k"tane"s 1 ("lan ata" $iseralis di lokasi manap"n.
ekstrap"lmonar
;arkoma aposi
andidiasis esofag"s +ata" trakea, (ronk"s, ata" par".
32
33
oksoplasmosis s"s"nan saraf p"sat +di l"ar masa neonat"s.
!nsefalopati H#
#nfeksi sitomegalo$ir"s +&., retinitis ata" infeksi & pada organ lain, dengan onset "m"r 1("lan
riptokokosis ekstrap"lmonar termas"k meningitis
&ikosis endemik diseminata +istoplasmosis, /o//idiomy/osis.
riptosporidiosis kronik +dengan diarea.
#sosporiasis kronik
#nfeksi miko(akteria non-t"(erk"losis diseminata
ardiomiopati ata" nefropati yang di"("ngkan dengan H# yang simtomatik
Limfoma sel non-Hodgkin ata" limfoma sere(ral
Progressive multifocal leukoencephalopathy
3 @au1i, 284
,. Penatalak(anaan Tea#i Antiet'@ial /AR5
Se1ara umum, !bat A"; da(at dibagi dalam $ kel!m(!k besar akni30'auBi,24 : •
Kel!m(!k nucleoside reverse transcriptase inhi!itors 3N"T4 se(erti:
•
Bid!6udin, Balsitabin, sta6udin, lami6udin, didan!sin, abaka6ir Kel!m(!k non-nucleoside reverse transcriptase inhi!itors 3NN"T4 se(erti e6airens dan ne6ira(in
33
34
•
Kel!m(!k protease inhi!itors 3P4 se(erti sakuina6ir, rit!na6ir, nel6ina6ir, am(rena6ir. N'
Nama
3un!(i
,'l'n!an
kuat
NRTI
#en!ham&at
3nucleoside
reversetranscriptase dari "NA
reverse-
men'adi
transcriptase
sebelum (enggabungan 0NA
inhi!itor )
6irus
0NA
ang
en-im
ter'adi
dengan kr!m!s!m sel
inang. 2
NNRTI
3non-
men!ham&at akti6itas en-im
nucleoside
reverse-transcriptase
reverse-
mengikat
transcriptase
tem(at ang akti (ada enBim
inhi!itor
tan(a akti6asi sebelumna.
se1ara
dengan langsung
3NN"T4 $
PI
*+rotease
Inhi!itor )
menghambat
enBim protease
+; ang dibutuhkan untuk meme1ah (rekurs!r (!li(r!tein 6irus
dan
membangkitkan
ungsi (r!tein 6irus.
aktu memulai tera(i A"; harus di(ertimbangkan dengan seksama karena !bat antiretr!6iral akan diberikan dalam 'angka (an'ang. Pr!ses memulai tera(i A"; meli(uti (enilaian terhada( kesia(an (asien untuk memulai tera(i A"; dan (emahaman tentang tanggung 'a)ab selan'utna 3tera(i seumur hidu(, adheren1e, t!ksisitas4. Jangkauan (ada dukungan giBi dan (sik!s!sial, dukungan keluarga atau sebaa 'uga men'adi 34
35
hal (enting ang tidak b!leh dilu(akan ketika membuat ke(utusan untuk memulai tera(i A";. 0alam hal tidak tersedia tes *0, semua (asien dengan stadium $ dan harus memulai tera(i A";. Pasien dengan stadium klinis dan 2 harus di(antau se1ara seksama, setidakna setia( $ bulan sekali untuk (emeriksaan medis lengka( atau manakala timbul ge'ala atau tanda klinis ang baru.Ada(un tera(i +;-A0S berdasarkan stadiumna se(erti (ada tabel . Tera(i (ada E0+A de)asa 6ika
Sta$iu
Bila
m
te(e$ia
#emeik(aan D%
Klini(
ti$ak
te(e$ia #emeik(aa n D% Tera(i A";
Tera(i antiretr!6iral dimulai bila *0 2
2 $
tidak diberikan 5ila 'umlah t!tal lim!sit
Jumlah *0 2 H
2 Tera(i A";
$%
dimulai
(ertimbangkan
tan(a
tera(i sebelum *0
memandang
2
'umlah
Pada
kehamilan
lim!sit t!tal
atau T5: •
#ulai tera(i A"; (ada
semua
ibu
hamil dengan *0 $%
35
36
•
#ulai tera(i A"; (ada semua E0+A dengan *0 $% dengan
T5
atau
(aru ineksi
bakterial berat Tera(i A"; dimulai
tan(a
memandang
'umlah *0
. *0 dian'urkan digunakan untuk membantu menentukan mulaina tera(i. *!nt!h, T5 (aru da(at mun1ul ka(an sa'a (ada nilai *0 bera(a(un dan k!ndisi lain ang meneru(ai (enakit ang bukan disebabkan !leh +; 3misal, diare kr!nis, demam berke(an'angan4 3/4. 2. Nilai ang te(at dari *0 di atas 2
36
37
diketahui, dan (asien dengan 'umlah *0 tersebut (erlu (emantauan teratur se1ara klinis mau(un imun!l!gis. Tera(i A"; dian'urkan (ada (asien dengan T5 (aru atau ineksi bakterial berat dan *0 $%
imun!l!gis.
Namun Pada keadaan tertentu maka (enilaian klinis sa'a da(at memandu ke(utusan memulai tera(i A";. #engukur kadar 6irus dalam darah 36iral l!ad4 tidak dian'urkan sebagai (emandu ke(utusan memulai tera(i. 30e(kes ", 2=4 Tera(i A"; sebaikna 'angan dimulai bila terda(at keadaan ineksi !(!rtunistik ang akti. Pada (rinsi(na, E harus di!bati atau diredakan dulu. Namun (ada k!ndisi-k!ndisi dimana tidak ada lagi tera(i ang eekti selain (erbaikan ungsi kekebalan dengan A"; maka (emberian A"; sebaikna diberikan sesegera mungkin 3A4. *!nt!hna (ada kri(t!s(!ridi!sis, mikr!s(!ridi!sis, demensia terkait +;. Keadaan lainna, misal (ada ineksi ,.tu!erculosis$ (enundaan (emberian A"; 2 hingga 8 minggu setelah tera(i T5 dian'urkan untuk menghindari bias dalam menilai eek sam(ing !bat dan 'uga untuk men1egah atau meminimalisir sindr!m rest!rasi imun atau "S. Pan$uan K'm&ina(i O&at AR5
K!mbinasi
tiga
!bat
antiretr!6iral
meru(akan
regimen
(eng!batan A"; ang dian'urkan !leh +E, ang dikenal sebagai Hi#hly Active AntiRetroviral Therapy atau +AA"T. K!mbinasi ini dinatakan bermanaat dalam tera(i ineksi +;. Semula, tera(i +; menggunakan m!n!tera(i dengan AT dan du! 3AT dan $T*4 namun hana memberikan manaat sementara ang akan segera diikuti !leh resistensi.
37
38
+E merek!mendasikan (enggunaan !bat A"; lini (ertama beru(a k!mbinasi 2 N"T dan NN"T. Ebat A"; lini (ertama di nd!nesia ang termasuk N"T adalah AT, lami6udin 3$T*4 dan sta6udin 3dT4. Sedangkan ang termasuk NN"T adalah ne6ira(in 3N;P4 dan ea6irenB 39@4. Tera(i A";
0i nd!nesia, (ilihan utama k!mbinasi !bat A"; lini (ertama adalah AT 7 $T* 7 N;P. Pemantauan hem!gl!bin dian'urkan (ada (emberian AT karena da(at menimbulkan anemia. Pada k!ndisi ini, k!mbinasi alternati ang bisa digunakan adalah dT 7 $T* 7 N;P. Namun AT lebih disukai dari(ada sta6udin 3dT4 !leh karena adana eek t!ksik dT se(erti li(!distr!i, asid!sis laktat, dan neur!(ati (erier. K!mbinasi AT 7 $T* 7 9@ da(at digunakan bila N;P tidak da(at digunakan. Namun, (erlu kehati-hatian (ada (erem(uan hamil karena 9@ tidak b!leh diberikan Pemilihan A"; g!l!ngan N"T 38
39
tentuna dengan mem(ertimbangkan keuntungan dan kekurangan masing-masing !bat. Ada(un k!mbinasi tera(i A";
ang tidak
dian'urkan:
39
40
Pilihan
!bat
A";
g!l!ngan
N"
40
41
41
42
Ta&el 1" 4 K'm&ina(i AR5
3 0e(kes, 28 4
2.
ANEMIA PADA 9I5
1. De>ini(i Anemia se1ara ungsi!nal dideinisikan sebagai (enurunan 'umlah massa
eritr!sit 3red 1ell mass4 sehingga tidak da(at memenuhi ungsina untuk memba)a !ksigen dalam 'umlah ang 1uku( ke 'aringan (erier 3(enurunan
!&gen
1arring
1a(a1it4.
Se1ara
(raktis
anemia
ditun'ukkan !leh (enurunan kadar hem!gl!bin, hemat!krit atau hitung eritr!sit 3red 1ell 1!unt4. 35akta, 24
2.
Eti'l'!i anemia 4 Penurunan ke1e(atan eritr!(!iesis Kehilangan eritr!sit berlebihan
42
43
0eisiensi kandungan hem!gl!bin dalam eritr!sit
Be&a!ai #enye&a& anemia $a#at $ikel'm#'kkan ke$alam enam kate!'i4
.
Anemia giBi deisiensi dalam diet suatu a1t!r ang di(erlukan untuk eritr!(!iesis.
2.
Anemia (ernisi!saW ketidakmam(uan saluran (en1ernaan menera( 6itamin 52 dalam 'umlah adekuat.
$.
Anemia a(lastik W kegagalan sumsum tulang untuk mengahasilkan sel darah merah dalam 'umlah ang adekuat, )alau(un selama bahan ang di(erlukan untuk eritr!(!iesis tersedia.
.
Anemia
gin'al
disebabkan
!leh
(enakit
gin'al. W karena
eritr!(!ietin dari gin'al adalah stimulus utama untuk mend!r!ng eritr!(!iesis, sekresi eritr!(!ietin ang tidak adekuat akibat (enakit gin'al menebabkan gangguan (r!duksi sel darah merahW anemia %.
Anemia hem!ragik W hilangna darah dalam 'umlah bermakna.
/.
Anemia hem!litik W (e1ahna eritr!sit ang bersirkulasi dalam 'umlah besar.
". 9u&un!an Anemia $en!an 9I5
Kebanakan (asien ang menderita (enakit kr!nik mengalami anemia. Anemia ini ditandai dengan kadar besi serum ang rendah, kadar transerin ang rendah atau n!rmal, dan kadar eritin ang n!rmal atau tinggi. 0isam(ing itu, kadar hem!gl!bin berkisar antara =-2 g
Se1ara garis besar, A dibagi men'adi bebera(a kateg!ri aitu: .neksi: A0S< +;, tuberkul!sis, malaria, !ste!mielitis, abses kr!nik, dan se(sis,
43
44
2.nlamasi: arthritis rheumat!id, kelainan reumat!l!gi, inflammatory !oel disease, sindr!m res(!ns inlamasi sistemik, $.Keganasan: karsin!ma, mel!ma multi(el, lim!ma, .0isregulasi sit!kin: anemia akibat (enuaan. Penebab utama dari A adalah ketidakmam(uan tubuh meningkatkan (r!duksi eritr!sit. *iri khas dari A adalah disregulasi h!me!stasis besi dimana ter'adi (engambilan dan (enim(anan besi melalui sistem retikul!end!telial. 0engan demikian, 'umlah besi untuk sel (r!genit!r eritr!id dan eritr!(!eisis tidak memadai. #ekanisme (asti dari A masih belum dimengerti. 0ari bebera(a (enelitian, A (ada arthritis rheumat!id melibatkan banak akt!r se(erti gangguan (ele(asan besi !leh sistem ag!sitik m!n!nuklear, besi ang terikat kuat dengan (r!tein, (enurunan res(!ns eritr!(!eitin, dan eek su(resi interleukin dalam eritr!(!eisis.
Ada(un (at!genesis dari A adalah: .0estruksi eritr!sit ang disebabkan !leh akti6asi akt!r (e'amu se(erti makr!ag ang memag!sit ang eritr!sit se1ara (rematur. +al ini ditandai dengan ditemukanna eritr!sit muda dalam 'umlah besar. Keterlibatan akt!r ekstrinsik se(erti t!ksin bakteri dan (eng!batan belum diketahui.
2."esistensi dan inadekuasi eritr!(!etin. Penurunan (r!duksi eritr!(!etin disebabkan !leh eek inhibisi sit!kin inlamasi se(erti TN@ ala dan interleukin . nhibisi ini di(erantarai !leh ATA (ada (r!m!ter eritr!(!etin. 0isam(ing itu, berdasarkan (enelitian, ter'adina resistensi dibuktikan melalui (asien dengan kadar eritr!(!etin ang tinggi, memiliki hem!gl!bin ang rendah.
44
45
$.Keterbatasan besi sehingga menghambat eritr!(!eisis. +al ini da(at disebabkan !leh:
Pengeluaran sit!kin inlamasi aitu L-/ merangsang (engeluaran he(sidin . +e(sidin ini akan menginduksi internalisasi serta degradasi err!(!rtin, trans(!r keluar besi. Eleh karena itu, (engeluaran he(sidin akan menghambat (engeluaran besi dari makr!ag, he(at!sit, dan enter!sit. Pada akhirna, akan ter'adi hi(!eremia. nhibisi abs!r(si besi (ada usus !leh L-/ dan he(sidin selama inlamasi. Setia( hari, -2 mg besi ang berasal dari makanan dibutuhkan untuk eritr!(!eisis. Keterbatasan besi menebabkan (r!t!(!ririn ang seharusna berikatan dengan besi untuk membentuk heme, lebih 1enderung mengikat Bin1. Eleh karena itu, kadar (r!t!(!ririn-Bin1 meningkat (ada (asien A.
.Kegagalan (r!lierasi sel (r!genit!r eritr!id terutama !leh eek inhibisi interer!n gamma. Selain itu, sit!kin se(erti NE ang di(r!duksi !leh makr!ag bersiat t!ksik terhada( sel (r!genit!r.
/ Aghe, 24
45
46
DA3TAR PUSTAKA
. 0'!erban , 0'auBi S. +;
$. @au1i AS, Lane +*. 28 +uman mmun!dei1ien1 ;irus 0isease: A0S and related dis!rders. n: Kas(er 0L, @au1i AS, L!ng! 0L, 5raun)ald 9, +ause SL, James!n JL. edit!rs. Harrison0s +rinciples of Internal ,edicine. =th ed. The United States ! Ameri1a: #1ra)-+ill 1. Kel!m(!k Studi Khusus A0S @KU. n: unihastuti 9, 0'auBi S, 0'!erban , edit!rs. Infesi oportunisti pada AIDS. Jakarta: 5alai Penerbit @KU 28.
%. La(!ran statistik +;
46
47
/. #erati TP, 0'auBi S. "es(!n imun ineksi +;. n: Sud!! A, Seti!hadi 5, Al)i , Simadibrata #K, Setiati S, eds. uu a/ar ilmu penyait dalam. th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan 0e(artemen lmu Penakit 0alam @KU 2/ =. 5r!!ks, e!. @., 5utel, Janet S., dan #!rse, Ste(hen A., 22. A0S dan Lenti6irus. 0alam: S'abana, 0ri(a, ed. #ikr!bi!l!gi Ked!kteran. Jakarta: Salemba #edika> 22-$.
8. Triana, Nunik, 2. Jurnal Nasi!nal: +;
47
48
LAPORAN KASUS SEORAN, LAKI0LAKI USIA 2; TA9UN DEN,AN 9I5 DAN ANEMIA+ ANDIDIASIS ORAL SERTA MALNUTRISI
0isusun Untuk #emenuhi Sebagian Sarat Ke(aniteraan Klinik 5agian lmu Penakit 0alam
48
49
Pem&im&in!4 .M A!un! S#.PD
Di(u(un Oleh 4 Kunia uniati+ S.Ke$ 6)181))8?;
PRO,RAM PENDIDIKAN PRO3ESI DOKTER UNI5ERSITAS MU9AMMADIA9 SURAKARTA 281*
LAPORAN KASUS SEORAN, LAKI0LAKI USIA 2; TA9UN DEN,AN 9I5 DAN ANEMIA+ ANDIDIASIS ORAL SERTA MALNUTRISI an! Dia7ukan Oleh4 Kunia uniati+ S Ke$
6)181))8?;
Telah disetu'ui dan di(ertahankan dihada(an (embimbing bagian (r!gram (endidikan (r!esi akultas ked!kteran Uni6ersitas #uhammadiah Surakarta (ada tanggal .........................................
Pembimbing dr. .# Agung S(,P0, #.Kes
3.................................4
49