Laporan Kasus
HERNIA DIAFRAGMATIKA KONGENITAL
Disusun oleh: W. Gilang Prataa !"!"##$!%&
Pe'i'ing: (r. DEWI RO)INAR* +,.A -K* I)/L/
KEPANITERAAN KLINIK +ENIOR )AGIAN ILM0 KE+EHATAN ANAK FAK0LTA+ KEDOKTERAN 0NI1ER+ITA+ RIA0 R+0D ARIFIN A/HMAD PRO1IN+I RIA0 2!#3
)A) I PENDAH0L0AN A. Lata Latarr )ela )ela4a 4ang ng
Hernia diafragma kongenital (HDK) telah sering muncul dalam literatur medis sejak deskr deskrip ipsi si perta pertama ma di awal awal abad abad 18. 18. Teor Teorii perta pertama ma tenta tentang ng patof patofisi isiol olog ogii kondi kondisi si ini aitu aitu terdapatna herniasi organ !isceral ke dalam rongga thorak dan membutuhkan proses e!akuasi seger segera. a. "ada "ada tahun tahun 1#$%& 1#$%& 'ross 'ross melap melapork orkan an perba perbaika ikan n perta pertama ma ang ang sukse suksess dari dari herni herniaa diafragma neonatal dalam $ jam pertama kehidupan. iteratur medis untuk dekade berikutna untuk hernia diafragma kongenital kongenital sebagai masalah bedah dan membahas berbagai aspek teknis perbaikan perbaikan bedah& termasuk teknik ang dibutuhkan dibutuhkan untuk menutup cacat besar. "ada tahun 1#%*& 1#%*& +reec +reechon hon dan dan ,eid ,eid meng mengama amati ti bahwa bahwa tin tingka gkatt kemati kematian an tin tingg ggii herni herniaa diafr diafragm agmaa kongenital
terkait
dengan
tingkat
hipoplasia
paru
pada
bai
baru
lahir.
-elam -elamaa * tahun tahun terak terakhir hir&& hipe hiperte rtensi nsi pulmo pulmonal nal dan hipop hipopla lasia sia paru paru telah telah diakui diakui sebaga sebagaii patofisiologi patofisiologi hernia diafragma kongenital. kongenital. Dalam beberapa tahun terakhir& menunjukkan menunjukkan bahwa maldevelopment dari jantung dapat menimbul menimbulkan kan patofisi patofisiolog ologii komplik komplikasi asi lebih lebih jauh pada
hernia diafragmatika kongenital. 1 nside nsiden n pada pada neona neonatus tus terca tercatat tat 1 / *** *** 0 ***& ***& pada pada dewas dewasaa dil dilap apork orkan an inside insidensi nsi ber!ariasi ber!ariasi antara *&123 ang dilaporkan oleh mullens dkk sampai setinggi %3 ang dilaporkan oleh 'ale. Hal ini didapatdari penelitian penelitian retrospektif dari pemeriksaan 4T -can ang dilakukan dilakukan untuk berbagai tujuan. Hernia 5ockdalek paling banak dijumpai pada bai dan anak6anak. "ada dewasa sangat jarang (sekitar 1*3 dari semua kasus) dan sering terjadi misdiagnosis dengan pleuritis atau tuberkulosis paru.
)A) II
LAPORAN KA+0+
IDENTITA+ PA+IEN
7ama
/ 5. H
mur
/ 2 hari
9enis Kelamin
/ aki6laki
+lamat
/ 9alan khlas 7o 8& "ekanbaru
:,-
/ $ +pril *1;
ALLOANAMNE+I+
Diberikan oleh ibu kandung pasien Keluhan 0taa
7eonatus usia 2 hari& rujukan "uskesmas Kandis dengan gangguan nafas berat dan sianosis. Ri5a6at Pen6a4it +e4arang
7eonatus lahir tanggal ;1 Desember *1; di klinik :uara
bu +74 di bidan dan dokter sebanak kali& '"1+*H1& taksiran maturitas $ minggu dari H"HT. -elama hamil demam (6)& keputihan (6)& D: (6)& hipertensi (6).
;
-aat usia kehamilan % bulam& terdapat benjolan pada !agina ibu pasien dan disarankan untuk melahirkan di "ekanbaru oleh dokter. Ri5a6at Pengo'atan
-etelah lahir& pasien sesak kemudian dibawa ke "uskesmas dan dikatakan tidak ada masalah dengan pasien. 1 hari -:,- tubuh pasien membiru& tidak mau menusu& sesak& pasien kemudian dibawa ke "uskesmas Kandis lalu pasien dirujuk ke ,-D ++. PEMERIK+AAN FI+IK
Keadaan umum
/ tampak kulit sianosis& tonus lemah& gerakan letargi& tangis lemah& akral
hangat& nafas sesak(=)& kesadaran letargi Tanda6tanda !ital / 6
/ 1 ; >?menit
6
/ %8>?menit
6
-uhu
/ ;%&8 *4
6
+kral hangat
,iwaat pertumbuhan / 6
55
/ ;#** gr
6
55: / ;$* gr
6
"5
/ 1 cm
6
K
/ ;2 cm
6
ia
/ 11 cm
6
"
/ # cm
6
D
/ ; cm
$
•
-istem saraf pusat/ warna kulit sianosis& akti!itas bai mengantuk& kesadaran letargi& ukuran pupil mm?mm& refleks pupil (=?=)& kejang (6)& tonus otot lemah.
•
Kepala?wajah / fontanella datar& sutura normal& langit6langit normal& sianosis sentral& lidah biru (=)& telinga low set ear (6)
•
-istem kardio!askuler / frekuensi jantung 1;>?i& buni jantung 1 dan buni jantung (=)& bising jantung (6)& denut perifer (=)& 4,T @ detik
•
-istem respirasi/ frekuensi nafas %8>?i& bernapas dengan upaa keras& merintih (=)& pernapasan cuping hidung (=)& sesak (=)& retraksi intercosta (=)& gerakan dinding nafas simetris& buni nafas bronko!esikuler& ronkhi (=?=)& downe -core A %
•
-istem gastrointestinal/ warna dinding abdomen pucat& " # cm& perut supel& bising usus (=) normal& anus paten& organomegali (6)& edema tali pusat (6)&
•
-istem genitalia/ B dalam batas normal
•
Ckstrimitas / simetris& 4TC (6)& polidaktili (6)& akral hangat& 4,T E& gerakan sendi panggul normal& spina bifida (6)& palmar crease (6)& denut nadi femoral (=)
•
Kelainan kongenital / jejas persalinan (6)
PEMERIK+AAN LA)ORATORI0M
Darah rutin/ % 9anuari *1$ 6
Hb
/ 1&2 gr?dl
6
Ht
/ $%&$3
6
eu
/ 12.***?Fl
6
"lt
/ ;;.***?Fl
6
'D-
/ 2 mg?dl
+gda dan Clektrolit/ 9anuari *1$ 6
pH
/ 2&
6
p4G / 8
6
pG
6
H4G; / ;&8
6
T4G / ;&
6
5C
/ $#
6
-G
/ 81
6
7a=
/ 1$* mmol?l
6
K =
/ ;&1 mmol?l
6
4a==
/ *&81 mmol?l
/ mmhg
7eonatus cukup bulan ($ minggu) sesuai masa kehamilan berat bai lahir cukup ;#** gram = gawat nafas = Hernia diafragma de>tra
Penatala4sanaan
,awat instalasi neonatus 74 9aga Kehangatan (rawat inkubator) 9aga jalan nafas (kapan perlu isap lendir) Gksigenasi !entilator
%
** :ikasin >* mg
)A) III TIN7A0AN P0+TAKA A. De8inisi
Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ abdomen ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma. Hernia diafragmatika merupakan saah satu diantara kelainan ang sering ditemukan pada bai baru lahir (1?***) dan paling sering disebabkan kegagalan satu atau kedua selaput pleuroperitoneal untuk menutup saluran6saluran perikardioperitoneal. ,ongga peritoneum dan pleura kemudian saling berhubungan di sepanjang dinding tubuh posterior. Kelainan seperti ini& ang dikenal sebagai hernia diafragmatika kongenital& memungkinkan organ6organ dalam perut memasuki rongga pleura. Karena kehadiran organ6organ perut didalam dada& jantung terdorong ke anterior& sedangkan paru6paru tertekan dan sering mengalamai hipoplasia.
2
'ambar 1. Hernia Diafragmatika
). E'riologi
"ada akhir minggu ketiga& mesoderm intraembrional pada sisi kanan dan kiri garis tengah& berdeferensiasi menjadi bagian paraksial& bagian intermedia& dan lempeng lateral. Ketika terlihat celah celah antar sel pada mesoderm lateral& lempeng tersebut dibagi menjadi dua lapisan / apisan mesoderm somatik dan lapisan mesoderm splanknik. Iang terakhhir ini bersambung dengan mesoderm dinding kantung kuning telur. ,uangan ang dibatasi oleh lapisan6lapisan ini membentuk selom intraembrional (rongga tubuh). -el6sel mesoderm somatik menjadi mesotel dan membentuk lapisan parietal membran serosa ang melapisi bagian luar rongga peritoneum pleura& dan perikardium. -el6sel lapisan mesoderm splanknik akan membentuk lapisan !isceral membran serosa ang membungkus organ abdomen& paru6 paru dan jantung. apisan !isceral dan parietal saling bersambung sebagai mesenterium dorsal& ang menggantung saluran usus dirongga peritoneum. :ula6mula mesenterium dorsal merupakan suatu pita mesoderm ang tebal. Iang berjalan langsung dari batas kaudal 8
usus depan dan berakhir sampai usus belakang. :esenterium !entral hana ada mulai dari bagian kaudal usus depan sampai bagian atas duodenum dan disebabkan oleh penipisan mesoderm septum tran!ersum.
8
-eptum tran!ersum adalah sebuah lempeng tebal jaringan mesoderm ang mengisi rongga dada dan tangkai kandung kuning telur. -ekat ini tidak memisahkan rongga dada dan perut secara sempurna& tetapi meninggalkan sebuah lubang besar& aitu saluran perikardioperitoneal pada sisi kiri dan kanan usus depan 8
'ambar . 'ambar pertumbuhan tunas paru6paru ke dalam saluran perikardioperitoneal Ketika tunas paru mulai tumbuh paru6paru ini meluas ke arah kaudaolateral didalam saluran perikardioperitoneal menjadi terlalu sempit dan paru mulai meluas ke mesenkim dinding tubuh ke arah dorsal& lateral& !entral. "engembangan ke arah !entral dan lateral ini terjadi pada bidang datar disebelah lateral lipatan pleuroperikardial. "ada mulana lipatan6 lipatan ini nampak sebagai rigi6rigi kecil ang menonjol ke dalam rongga dada sederhana ang belum terbagi6bagi. Dengan meluasna paru6paru& mesoderm dinding tubuh dibelah menjadi dua komponen/ a dinding dada definitif dan membran pleuroperikardial ang merupakan lapisan mesoderm tipis ang mengandung !ena kardinalis komunis dan ner!us frenikus& -elanjutna turunna jantng dan perubahan6perubahan letk sinus !enosus menggeser !ena kardinalis kommunis ke arah garis tegah& selaput pleuroperikardinal tertarik keluar seperti halna mesenterium.+khirma rongga dada terbagi atas rongga perikardium tetap dan rongga pleura tetap dam dua rongga pleura tetap. "ada orang dewasa& selaput pleuroperikardium membentuk perikardium fibrosa. 2
#
'ambar ;. -kematik perkembangan diafragmatika Jalaupun rongga pleura terpisah dari rongga perikardial& untuk sementara mereka tetap berhubungan langsung dengan rongga perut& karena diafragma masih belum sempurna& "ada perkembangan selanjutna& tepi kaudal rongga pleura dibatasi oleh lipatan6lipatan berbentuk bulan sabit& aitu lipatan pleuroperitoneum. ipatan6lipatan ini menonjol ke sebelah ujung kaudal saluran6saluran perikardioperitoneal. Dengan berlanjutna perkembangan& lipatan ini meluas ke arah medial dan !entral menjelang minggu ketujuh bersatu dengan mesenterium esofagus serta septum tran!ersum. Dengan demikian& hubungan antara bagian dada dan perut rongga selom tertutup oleh selaput pleuroperitoneal. Ckspansi lebih lanjut dari rongga pleura relatif terhadap mesenkim dinding tubuh menebabkan penambahan
lembaran
perifer selaput pleuroperitoneal. -etelah lembaran ini terbentuk& mioblas ang berasal dari dinding tubuh menembus sselaput ini membentuk bagian otot diafragma. 2 1*
Dengan demikian& diafragma berasal dari bangunan 2 1. -eptum tran!ersum ang membentuk bagian tendinosa diafragma . Dua selaput pleuroperitoneal ;. Komponen6komponen otot dinding tubuh lateral dan dorsal $. :esenterium esofagus tempat berkembangna krura diafragmatika
/. E,i(eiologi
Hernia diafragma kongenital terjadi pada 1 dari setiap ***6;*** kelahiran hidup dan menumbang 83 dari semua anomali kongenital utama. ,isiko rekurensi hernia diafragma kongenital pada saudara kandung sekitar 3 . Hernia diafragma kongenital familial jarang (@3 dari semua kasus)& pola autosom resesif dan autosomal dominan telah dilaporkan. Hernia diafragma kongenital ditemukan pada 4ornelia de ange sindrom dan juga manifestasi klinik ang menonjol dari sindrom
D. Etiologi
"enebab hernia diafragma kongenital pada manusia belum diketahui. :eskipun pengaruh genetik jelas penting& informasi spesifik masih dalam keterbatasan. +bnormalitas struktural kromosom ang didiagnosis saat prenatal& dengan frekuensi 1*3 dan ;$3 dari pasien dengan prenatal diagnosis dalam dua kali pemeriksaan. HDK telah dikaitkan dengan kromosom ang abnormal& tetapi paling sering terjadi dengan duplikasi kromosom atau delesi pada kromosom& termasuk sindrom Turner (monosomi L)& sindrom Down (Trisomi 1)& Cdward sindrom (trisomi 18)& dan sindrom "atau (trisomi 1;). -indrom "allister6Killian (tetrasom 1p) juga sering ditemui. HDK dapat terjadi sebagai bagian dari sindrom& seperti dalam sindrom 11
Dens6Drash (JT1)& sindrom -impson6'olabi65ehmel ('"4;) & sindrom craniofrontonasal (C"75 1)& neonatal -indrom :arfan (<571)& dan spondlocostal dsostosis (D;). -ebagian besar kasus HDK terjadi sebagai presentasi nonsndromic terisolasi. Kejadian familial telah dijelaskan dengan risiko kejadian kedua dengan riwaat keluarga diperkirakan 3.
;
"enelitian dari albert **2 menunjukkan data sitogenetika dari ** pasien dengan HDK ang tersedia& dan $ pasien (13) menunjukkan kelainan.
Cmpat belas pasien (23)
menunjukkan kelainan numerik (trisomi 18 atau 1). -isana 1* pasien (3) memiliki anomali struktural& dan ; dari pasien (1&3) ang terbukti delesi pada dari kromosom 1M. 2
E. Pato8isiologi
Hernia diafragmatika kongenital disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma. Diafragma dibentuk dari ; unsur aitu membrane pleuroperitonei& septum trans!ersum dan pertumbuhan dari tepi ang berasal dari otot6otot dinding dada. 'angguan pembentukan itu dapat berupa kegagalan pembentukan seperti diafragma& gangguan fusi ketiga unsur dan gangguan pembentukan seperti pembentukan otot. "ada gangguan pembentukan dan fusi akan terjadi lubang hernia& sedangkan pada gangguan pembentukan otot akan menebabkan diafragma tipis dan menimbulkan e!enterasi.
1
'ambar $. nteraksi kardiopulmonal pada hernia diafragmatika kongenital "ara ahli belum seluruhna mengetahui faktor ang berperan dari penebab hernia diafragmatika& antara faktor lingkungan dan gen ang diturunkan orang tua. Grgan abdomen ang dapat mengalami herniasi antara lain gaster& omentum& usus halus& kolon& lien dan hepar. 9uga dapat terjadi hernia inkarserata maupun strangulata dari usus ang mengalami herniasi ke rongga thorak ini. Hernia diafragmatika akan menebabkan gangguan kardiopulmoner karena terjadi penekanan paru dan terdorongna mediastinum ke arah kontralateral. ;&8
F. Klasi8i4asi
"ada neonatus hernia ini disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma. -eperti diketahui diafragma dibentuk dari ; unsur aitu membran pleuroperitonei& septum trans!ersum dan pertumbuhan dari tepi ang berasal dari otot6otot dinding dada. 'angguan pembentukan itu dapat berupa kegagalan pembentukan sebagian diafragma& gangguan fusi ketiga unsur dan gangguan pembentukan otot. "ada gangguan pembentukan dan fusi akan terjadi lubang hernia& sedangkan pada gangguan pembentukan otot akan menebabkan diafragma tipis dan menimbulkan e!enterasi. ubang hernia dapat terjadi di peritoneal (tipe 5ochdalek) ang tersering ditemukan& anterolateral (tipe :orgagni) atau di esofageal hiatus hernia.
ke hiatus esophagus. Kanalis pleuroparietalis ini secara normal tertutup oleh membran pleuroparietal pada kehamilan minggu ke68 sampai ke61*. Kegagalan penutupan kanalis ini dapat menimbulkan terjadina hernia 5ochdalek. Hernia ini merupakan kelainan ang jarang terjadi. :c 4ulle adalah orang pertama ang mendeskripsikan kelainan ini. %
'ambar . Klasifikasi Hernia Diafragmatika Kongenital
-ekitar 8*683 dari HDK hernia adalah sisi kiri& 1*613 sisi kanan dan 3 bilateral. 4acat HDK ang paling sering (8*6#*3) diafragma melibatkan posterior dan aspek lateral diafragma& seperti posterolateral atau 5ochdalek& sering disertai dengan herniasi dari lambung& intestinal& hepar dan lien ke rongga thora>. Kasus aplasia atau agenesis diafragma pada HDK ditemukan cacat 5ochdalek ang besar. "ada sekitar 3& cacat lainna dengan lokasi ang mempengaruhi diafragma retrosternal atau parasternal anterior& disebut sebagai hernia :orgagni6 arre. Dalam kasus ini& bisa ada hernaiasi hepar dan intestinal ke rongga thora>.. Hernia anterior lainna ang berhubungan dengan "entalog 4antrell termasuk cacat dari garis tengah dinding abdominal supraumbilical& sternum bawah& perikardium diafragma dan mungkin ditemukan ectopia cordis.
G.
8
Ga'aran Klinis
'angguan fusi bagian sentral dan bagian kostal diafragma di garis median mengakibatkan defek ang disebut foramen :orgagni. Tempat ini dapat menjadi lokasi hernia
1$
retrosternal ang disebut juga hernia parasternal. 9ika penutupan diafragma tidak terganggu& foramen morgagni dilalui oleh a. :ammaria interna dengan cabangna a. Cpigastrika superior. 'angguan penutupan diafragma disebelah posterolateral meninggalkan foramen 5ochdalek ang mungkin menjadi lokasi hernia pleuroperitoneal. Hernia morgagni jarang menimbulkan gejala sebelum usia dewasa& sedangkan hernia 5ochdalek menebabkan gangguan pernafasan segera setelah lahir sehingga membutuhkan pembedahan darurat. -ecara klinis hernia diafragmatika akan kardiopulmoner karena terjadi penekanan paru dan
menebabkan gangguan
terdorongna mediastinum kearah
kontralateral. +nak sesak terutama kalau tidur datar& dada tampak menonjol& tetapi gerakan nafas tidak nata. "erut kempis dan menunjukkkan gambaran scapoid. "ulsasi apek jantung bergeser sehingga kadangkadang terletak di hemithoraks kanan. 5ila anak didudukan dan diberi oksigen& maka sianosis akan berkurang. ambung& usus dan bahkan hati dan limpa menonjol melalui hernia. 9ika herniana besar& biasana paru6paru pada sisi hernia tidak berkembang secara sempurna.-etelah lahir& bai akan menangis dan bernafas sehingga usus segera terisi oleh udara. Terbentuk massa ang mendorong jantung sehingga menekan paru6paru dan terjadilah sindroma gawat pernafasan. 'ejalana dapat berupa/ ;&2 6 'angguan pernafasan ang berat. 6 -ianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen). 6 Takipneu (laju pernafasan ang cepat). 6 5entuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris). 6 Takikardia (denut jantung ang cepat). "emeriksaan fisik didapatkan gerakan pernafasan ang tertinggal& perkusi pekak& fremitus menghilang& suara pernafasan menghilang dan mungkin terdengar bising usus pada hemitoraks ang mengalami gangguan. ; "emeriksaan penunjang ang penting adalah dilakukanna pemeriksaan radiologi aitu pemeriksaan foto thorak. -ekitar ; 0 2;3 ruptur diafragma karena trauma dapat dideteksi dengan pemeriksaan radiologi thoraks.
memastikan diagnosis sebab sonde nampak membelok kembali ke atas diafragma.
;.8
'ambar %. Hernia diafragmatika kongenital
H. Penatala4sanaan
5ai ang lahir dengan HDK menghadapi masalah fisiologis ang mendasar& termasuk hipoplasia paru dan hipertensi pulmonal.
;
1. nter!ensi "renatal Karena tingkat kelangsungan hidup HDK rendah hana *3 6 $3 sejak akhkir tahun 1#8*6 an sampai awal 1##*6an. Harrison dan lain6lain menganjurkan inter!ensi bedah didalam rahim untuk mendorong pertumbuhan paru6paru. -etelah inisial studi pada hewan& operasi terbuka pertama pada manusia terbuka dalam memperbaiki HDK dilakukan oleh Harrison pada tahun 1##*. +khirna 1 janin mengalami perbaikan dengan operasi terbuka dalam rahim tetapi hana janin ang hidup post operasi. 5eberapa janin menunjukkan bukti pertumbuhan paru6paru& 1%
tetapi komplikasi teknis dan persalinan prematur menghasilkan hasil ang buruk untuk sebagian besar pasien. "erbaikan janin terbuka untuk HDK ditinggalkan.
. :anajemen postnatal 5eberapa tatalaksana hernia diafragmatika kongenita setelah lahir/ 1. Delayed Surgery
Jaktu repair surgical secara bertahap bergeser dari kebijakan emergensi repair menjadi stabilisasi menggunakan berbagai !entilasi sebelum operasi. 7amun& delayed surgical masih tetap kontro!ersial walaupun memiliki keuntungan dibandingan operasi segera dalam $ jam. Dua uji acak (total 8% bai ang terdaftar) membandingkan koreksi bedah dini $ jam segera dengan $ jam terlambat dengan HDK ang bergejala segera setelah lahir telah dipublikasikan. "enelitian ini menimpulkan bahwa tidak ada bukti jelas ang mendukung delayed surgical (saat stabil) dibandingkan dengan segera (dalam waktu $ jam setelah lahir) tetapi keuntungan besar perbaikan HDK sampai bai dalam keadaan stabil hemodinamik dan pernapasan "ertukaran gas paru seringkali membaik pada $ jam pertama setelah lahir& dan Compliance pernafasan pulih dengan stabilisasi pra operasi. :eskipun tidak ada bukti bahwa perbaikan tertunda berbahaa& 9uga tidak ada bukti ang meakinkan bahwa keterlambatan tersebut meningkatkan kelangsungan hidup atau menurun risiko hipertensi pulmonal. Karena keterlambatan dalam operasi tidak berbahaa& tidak ada alasan kuat untuk melakukan operasi sesaat setelah lahir
12
'ambar %. Hernia diafragmatika pada hemithora> sinistra dan hipoplasia paru 2. Surfactant
:eskipun penelitian pada model domba dan tikus pada HDK menunjukkan defisiensi surfaktan& pemberian surfaktan pada manusia masih kontro!ersial. C!aluasi bronchoal!eolar cairan la!age dianalisis untuk komponen surfaktan pada bai dengan HDK menunjukkan tidak ada perbedaan bila dibandingkan dengan usia6kontrol cocok. 3. Slidenafil
-ildenafil adalah spesifik phosphdiesterase6 inhibitor terbukti menurunkan par resistensi pembuluh darah . Dalam model babi aspirasi mekonium secara signifikan lebih efektif dalam mengatasi hipertensi pulmona dari oksida nitrat inhalasi. Gral sildenafil telah digunakan dalam terisolasi& kasus tidak terkendali untuk mengobati hipertensi paru neonatal . "ada pasien ang telah HDK& oral dan intra!ena sildenafil telah digunakan untuk mengobati hipertensi paru ang refrakter terhadap oksida nitrat inhalasi. 4. Extracorporeal membrane oxygenation (EC!"
C4:G awalna digunakan sebagai terapi penelamatan pada pasien ang memiliki HDK dengan hipertensi paru setelah operasi korektif. "ada tahun 1##& *3 dari penggunaan C4:G pada pasien ang memiliki HDK aitu pasca operasi& namun pada tahun **1 hana 3 pasien ang dengan HDK penelamatan pasca operasi menggunakan C4:G dan lebi cenderung stabilisasi pra operasi dengan C4:G. "ada tahun **& ada .*22 pasien dengan HDK& dan 22* telah diobati dengan C4:G (;23).
18
:eskipun diterima secara luas dan digunakan& re!iew 4ochrane menimpulkan bahwa C4:G menawarkan keuntungan jangka pendek untuk bai dengan hernia diafragma& tetapi secara keseluruhan pengaruh penggunaan C4:G dalam kelompok ini masih belum jelas.
1#
DAFTAR P0+TAKA
1.
Towar 9. 4ongenital Diaphragmatic Hernia. G9,D 9ournal Nserial on the internetO. *1; 9un Ncited *1 9an ;OP 1(1). +!ailable from/ http/??www.ojrd.com?content?2?1?1
. Kas KJ. 4ongenital Diaphragmatic Hernia and 7eonatal ung esions. -urg 4lin 7 +m 8%. Nserial on the internetO. *1; 9un Ncited **% 9unOP ;#6. +!ailable from/ http/??www.ohsu.edu?resQloungeQkas6HDK6re!iew.pdf
;. 5enjamin 9,& 5iaro :9& 4otton 4. 4ongenital Diaphragmatic Hernia/ pdates and Gutcomes. +merican +cadem of "ediatrics. Nserial on the internetO. *1; 9un Ncited *11 -eptember ;*OP $;#6. +!ailable from/ http/??pediatrics.unm.edu?di!isions? neonatolog?docs?HDK.pdf $. Kinsella 9& ! D& +bman -H. "ulmonar asodilator Therap in 4ongenital Diaphragmatic Hernia/ +cute& ate& and 4hronic "ulmonar Hpertension. -emin "erinatol #. Nserial on the internetO. *1; 9un Ncited ** +pril 8OP 1;68. +!ailable from/ http/??umanitoba.ca?faculties?medicine?units?pediatrics?sections?neonatolog?media? HDKQandQ"H.pdf
. Deprest 9+& 7icolaides K& 'ratacos C.
%. -teinborn ,H. ,amond& Hael. "ediatric 4ongenital Diaphragmatic Hernia. C6medicine "ediatrics. Nserial on the internetO. *1; 9un Ncited *1* Gctober 1;OP %612. +!ailable from/ http/??www.emedicine. :edscape.com?article?#281186o!er!iew 2. -alder TJ. angmanEs :edical Cmbriolog. 1 th Cd. :c 'raw Hill nternational 5ook 4ompanP *1.p.12$68; 8. 4lohert 9"& Cichenwald C4& -tark +,. :anual of 7eonatal 4are. % th Cd. ippincott Jilliams R JilkinsP **$. p. %16;
*
#. Karlsen K. The -.T.+.5..C program/ post6resuscitation? pre6transport stabiliation care of sick infant. 'uidelines for neonatal healthcare pro!iders6 % th edition. *1;
1