LAPORAN KASUS HERNIA SCROTALIS
LINDA YULIANINGSIH 2010730061
A. Identitas Anak Nama
: An. U
Usia
: 10 tahun 6 bulan
Kelas
: 4 SD
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
:Kalapa
Sabrang
Banjar
Tanggal Pemeriksaan
: 17 April 2014
Kota
A.
Anamnesis dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal…… Keluhan Utama
: Benjolan pada kantung buah zakar
sebelah kanan ± 3 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit sekarang : Pasien datang bersama ibunya dengan keluhan benjolan pada kantung buah zakar sebelah kanan. Benjolan tersebut mulai ada ± 3 tahun yang lalu. Menurut pengakuan pasien, ± 3 tahun lalu awalnya benjolan terdapat dilipat paha sebelah kanan kurang lebih sebesar kelereng, namun lama kelamaan ( ± 2 tahun) benjolan tersebut turun sampai buah zakarnya dan benjolan membesar hingga sebesar bola tenis.
Benjolan tersebut hilang timbul dan ukuran benjolan berubah-ubah, jika
A.
pasien sedang batuk atau mengedan, maka benjolan akan keluar dan membesar dari ukuran sebelumnya, dan hilang pada saat pasien berbaring atau dimasukan dengan cara didorong. Menurut pasien benjolan tidak terasa nyeri atau mengganggu, hanya ada rasa sedikit tidak nyaman pada benjolan tersebut. Pasien menyangkal adanya demam, benjolan di tempat lain, rasa nyeri, panas dan kemerahan pada benjolan.
Mual (-), muntah (-), sesak (-), riwayat nyeri dada (-), nafsu makan sehari 3 kali.
BAB
BAK
= Lancar = Lancar
C. Riwayat Pengobatan : Pasien pernah berobat ke dokter umum namun dokter merujuk pasien tetapi kedua orang tua pasien membiarkannya dan tidak membawa pasien ke Rumah Sakit D. Riwayat Penyakit Dahulu : Karena benjolan yang hilang timbul, ibunya pernah membawa pasien berobat ke dokter umum ketika benjolan muncul dan dokter merujuk pasien agar di operasi namun ibu pasien membiarkan hal tersebut. OS tidak pernah mengalami riwayat trauma pada daerah buah zakar, lipat paha maupun perut sebelumnya, Riwayat asma (-), alergi (-). E. Riwayat penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan seperti pasien. Riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-), alergi (-), sakit jantung (-). F. Riwayat alergi : (-)
G. Riwayat Kehamilan Hamil pertama kali usia 19 tahun Menikah usia 19 tahun G2P2A0 Saat hamil An. U, ibu mengalami mual-muntah hingga usia kehamilan sekitar 3 bulan Saat hamil nafsu makan ibu meningkat H. Riwayat Kelahiran Ibunya melahirkan An. U pada usia kandungan 38 minggu (aterm) Persalinan normal dengan bantuan bidan BB pada saat lahir 3,0 kg •
•
•
•
•
•
•
•
I. •
•
Riwayat Pemberian Makanan ASI selama 2,5 tahun tidak disertai minum susu formula Diberikan makanan tambahan bubur SUN saat umur 6
bulan Anak senang mengkonsumsi permen, minuman dingin/es, sering mengkonsumsi jajanan disekolah Nafsu makan baik, makan teratur 3 kali sehari, anak tidak menyukai sayur, sering mengkonsumsi mie instant hampir setiap hari Sekarang anak tidak minum susu J. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan BB Sekarang : 31 kg Mulai duduk usia 6 bulan Anak mulai berdiri usia 11 bulan Anak bisa berjalan usia 1 tahun •
•
•
•
•
•
•
K. •
L. •
•
•
•
Riwayat Imunisasi Imunisasi lengkap Riwayat Kepribadian, Sosial, dan Lingkungan Senang bermain dengan teman-teman sebayanya Dekat dengan ibunya Mudah dekat dengan orang Aktifitas dilingkungan bermain cukup baik
III. PEMERIKSAAN FISIS A. Keadaan umum Kesan sakit : Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis Status gizi : Berat badan : 31 kg Tinggi baadan : 130,5 cm B. Tanda vital : Nadi : 70 x/menit Pernafasan : 14x/menit Suhu : Norma C. Status Generalis Kulit Warna : Sawo matang, pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), ruam (-) Turgor : Baik Lesi : Tidak ada • • •
Kepala-Leher Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut berwarna hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut Mata OD : Bentuk normal, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebral superior et inferior tidak edema, pupil bulat dengan diameter kurang lebih 3 mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-) OS : Bentuk normal, Konjungtiva tidak anemis, skelra tidak ikterik, palpebral superior et inferior tidak edema, pupil bulat dengan diameter kurang lebih 3 mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-) Telinga: Bentuk normal, nyeri tarik -/-, nyeri tekan tragus -/-, meatus akustikus eksternus lapang +/+, serumen -/-, secret -/-, membranre timpani intak +/+.
Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi, sekret -/-, mukosa hiperemis -/-, perdarahan cavum nasi -/Mulut : Bentuk normal, perioral tidak sianosis, bibir lembab, lidah tidak kotor, arkus faring simetris, letak uvula di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, mukosa mulut tidak ada kelainan. Pertumbuhan gigi : Normal Leher : Pembesaran KGB -/Thorax : Inspeksi : Bentuk dan ukuran : Bentuk dada kiri dan kanan simetris, barrel chest (-), pergerakan dinding dada simetris •
Permukaan dada : Papula (-), purpura (-), ekimosis (-), spider naevi (-), vena kolateral (-), massa (-). Iga dan sela iga : Pelebaran ICS (-) Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis : cekung, simetris kiri dan kanan Tipe pernafasan : Torako-abdominal Palpasi Trakea : Tidak ada deviasi trakea, iktus kordis teraba di ICS V linea parasternal sinistra Nyeri tekan (-), massa (-), edema (-), krepitasi (-). Gerakan dinding dada : Simetris kiri dan kanan Fremitus vocal : Simetris kiri dan kanan •
•
•
•
•
•
•
•
Perkusi Sonor seluruh lapang paru Batas paru-hepar : Inspirasi ICS V, Ekspirasi ICS V Batas paru-jantung : Kanan : ICS II linea parasternalis dekstra Kiri : ICS IV linea mid clavicula sinistra Auskultasi Cor : S1 S2 tunggal regular, Murmur (-), Gallop (-). Pulmo : Vesikuler (+) pada seluruh lapang paru Rhonki (-/-) Wheezing (-/-) •
•
•
•
•
Abdomen Inspeksi : Bentuk : Datar, simetris Umbilicus : Masuk merata Permukaan Kulit : Tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-), venektasi (-),massa (-), vena kolateral (-), papula (-), petekie (-), purpura (-), ekimosis (-),spider navy (-), ikterik (-). Distensi (-), Ascites (-) Auskultasi Bising usus (+) normal Metallic sound (-) Bising aorta (-) Perkusi Timpani pada seluruh lapang abdomen (+) Nyeri ketok (-) • • •
•
• • •
• •
Palpasi Nyeri tekan epigastrium (-), nyeri lepas (-) disemua region abdomen Murphy sign (-), defence muscular (-), ballotemen (-), undulasi (-) Massa (-) Hepar / lien : tidak teraba Ekstremitas Ekstremitas atas 1. Kanan : Simetris,sianosis (-), edema (-), akral hangat,deformitas (-), krepitasi (-), nyeri (-) 2. Kiri : Simetris,sianosis (-), edema (-), akral hangat, deformitas (-), krepitasi (-), nyeri (-) •
•
•
•
•
Ektremitas bawah 1. Kanan : Lihat status lokalis 2. Kiri : Simetris,sianosis (-), edema -/-, akral hangat,deformitas (-), krepitasi (-), nyeri (-). D. Status Lokalis (Regio Inguinalis dan Genitalia Eksterna) Inspeksi : Terdapat massa di scrotum dextra, berwarna seperti warna kulit disekitarnya, tidak tegang dan tidak terdapat tanda-tanda radang Palpasi : Teraba massa dengan ukuran ± 8x6 Cm didaerah scrotum dextra, permukaan rata, nyeri tekan (-), massa teraba kenyal, benjolan dapat digerakan, bisa dimasukan, testis dekstra tidak teraba. Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltic usus discrotum dekstra •
•
•
•
IV. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan V. Resume Laki-laki 10 tahun 6 bulan datang bersama ibunya ke Puskesmas Langensari 1 dengan keluhan benjolan pada kantung buah zakar sebelah kanan. Benjolan tersebut mulai ada ± 3 tahun yang lalu. Menurut pengakuan pasien, ± 3 tahun lalu awalnya benjolan terdapat dilipat paha sebelah kanan kurang lebih sebesar kelereng, namun lama kelamaan (± 2 tahun) benjolan tersebut turun sampai buah zakarnya dan benjolan membesar hingga sebesar bola tenis. Benjolan tersebut hilang timbul dan ukuran benjolan berubah-ubah, jika OS sedang batuk atau mengedan, maka benjolan akan keluar dan membesar dari ukuran sebelumnya, dan hilang pada saat pasien berbaring atau dimasukan dengan cara didorong.
Menurut pasien, benjolan tidak terasa nyeri, pasien menyangkal adanya demam, benjolan di tempat lain, rasa nyeri, panas dan kemerahan pada benjolan. Pada pemeriksaan fisik status lokalis region inguinal dan genitalia eksterna terdapat massa di scrotum dextra, berwarna seperti warna kulit disekitarnya, tidak tegang dan tidak terdapat tanda-tanda radang, massa sebesar bola tenis dengan ukuran ± 8x6 cm di daerah scrotum dextra, permukaan rata, nyeri tekan (-), massa teraba kenyal, bisa dimasukan, testis dekstra tidak teraba, pada auskultasi bising usus (+) lemah
VI. Diagnosis Kerja Hernia scrotalis dextra reponibel VII. Penatalaksanaan Operasi : Herniotomi dan hernioplasty VIII. Prognosis Ad vitam : Ad bonam Ad sanationam : Dubia ad bonam Ad fungsionam : Ad bonam
ANALISA KASUS
Berdasarkan autoanamnesis dari An. U datang dengan keluhan benjolan pada kantung buah zakar sebelah kanan. Benjolan tersebut mulai ada ± 3 tahun yang lalu. Menurut pengakuan pasien, ± 3 tahun lalu awalnya benjolan terdapat dilipat paha sebelah kanan kurang lebih sebesar kelereng, namun lama kelamaan (± 2 tahun) benjolan tersebut turun sampai buah zakarnya dan benjolan membesar hingga sebesar bola tenis. Benjolan tersebut hilang timbul dan ukuran benjolan berubahubah, jika OS sedang batuk atau mengedan, maka benjolan akan keluar dan membesar dari ukuran sebelumnya, dan hilang pada saat pasien berbaring atau dimasukan dengan cara didorong. Menurut pasien, benjolan tidak tersa nyeri, pasien menyangkal adanya demam, benjolan di tempat lain, rasa nyeri, panas dan kemerahan pada benjolan.
Pada pemeriksaan fisik status lokalis region inguinal dan genitalia eksterna terdapat massa di scrotum dekstra, berwarna seperti warna kulit disekitarnya, tidak tegang dan tidak terdapat tandatanda radang, massa sebesar bola tenis dengan ukuran ± 8x6 cm di daerah scrotum dextra, permukaan rata, nyeri tekan (-), massa teraba kenyal, benjolan dapat digerakan, bisa dimasukan, testis dextra tidak teraba, pada auskultasi bising usus (+) lemah. OS tidak pernah mengalami riwayat trauma pada daerah buah zakar, lipat paha maupun perut sebelumnya. Ini menandakan bahwa hernia pasien bersifat reponible yaitu benjolan dapat dimasukan kembali ke rongga peritoneum.
Mual, muntah dan perut kembung disangkal pasien sehingga kita bisa menyingkirkan kemungkinan incarserata (hernia yang disertai gangguan passase) pada pasien ini. Pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi dapat memperkuat diagnosis sehingga diagnosis hernia scrotalis dekstra reponible bias ditegakan dan dapat dilakukan penanganan pada pasien ini yaitu tindakan operasi herniotomi dan hernioplasty di Rumah Sakit.