BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Pada Pa da da dasa sarn rny ya ba baik ik ma masy syar arak akat at de desa sa ma maup upun un ko kota ta,, pa past stii te tela lah h menggunakan mengg unakan zat
aditif makanan makanan dalam kehidupan kehidupannya nya sehari-hari. sehari-hari. Secara
ilmiah, zat aditif makanan di definisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Disini zat aditif makanan sudah termasuk : pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal, pemucat, pengental, dan anti gumpal (nonymous, !""#$. %ahan %ahan pewarn pewarnaa makana makanan n terbag terbagii dalam dalam dua kelomp kelompok ok besar besar yakni yakni pewarna alami dan pewarna buatan. Di &ndonesia, peraturan mengenai penggunaan zat pewarna yang diizinkan dan dilarang untuk pangan diatur melalui S' enteri 'esehatan )& *omor +!!enkesPer&## mengenai bahan tambahan pangan. kan tetapi seringkali teradi penyalahgunaan pemakaian zat pewarna untuk sembarang bahan pangan, misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan pangan./al ini elas sangat berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu logam berat pada zat pewarna tersebut. 0imbulnya 0imbulnya penyalahgunaan tersebut terse but antara lain disebabkan oleh oleh ketidak ketidaktah tahuan uan masyarak masyarakat at mengen mengenai ai zat pewarn pewarnaa untuk untuk pangan pangan,, dan disa disam mping ping itu itu harg arga zat zat pewa pewarn rnaa untu ntuk ind industr ustry y au auh leb lebih mura murah h dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk pangan. (/amdani, !"11$. %ahan pewarna yang sering digunakan dalam makanan olahan terdiri dari pewarna sintetis (buatan$ dan pewarna natural (alami$. Pewarna sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia, seperti tartrazin untuk warna kuning atau allur alluraa red untu untuk k warn warnaa merah merah.' .'ad adan angg-ka kada dang ng peng pengus usah ahaa yang yang naka nakall menggunakan menggunakan pewarna bukan makanan makanan (non food grade) grade) untuk memberikan warna pada makanan. makanan. Demi mengeruk mengeruk keuntungan, keuntungan, mereka menggunakan menggunakan pewarna tekstil untuk makanan. da yang menggunakan )hodam )hodamin in %
Lapora Laporan n Ident Identifk ifkasi asi Pewar Pewarna na Sintet Sintetis is
1
pewarna tekstil untuk mewarnai terasi, kerupuk dan minuman sirup. s irup. Padahal, penggunaan pewarna enis itu dilarang keras, karena bisa menimbulkan kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Pewarna sintetis yang boleh digunakan untuk makanan (food grade) pun grade) pun harus dibatasi penggunaannya. /al ini tentu saa dapat berdam berdampak pak buruk buruk bagi bagi keseha kesehatan tan mereka mereka terutama perkembangan otak. 'arena kandungan bahan tambahan berbahaya selain selain dapat dapat merusa merusak k tubuh tubuh uga uga dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi pertum pertumbuh buhan an dan perkembangan sel otak bagi anak-anak. Pengaruh buruk dari adanya bahan tambahan makanan berbahaya uga berdampak bagi orang dewasa. 2ika orang dewa dewasa sa meng mengko kons nsum umsi si maka makana nan n atau atau minu minuma man n yang yang meng mengan andu dung ng zat tamba tambaha han n berb berbah ahay ayaa dalam dalam angk angkaa wakt waktu u yang yang cuku cukup p lama lama maka maka akan akan menimbulkan resiko timbulnya penyakit mematikan sepert i kanker. Dengan demikian praktikum ini di lakukan mahasiswa dan mahasiswi untuk untuk melaku melakukan kan prakti praktikum kum Pengaw Pengawasan asan utu utu Pangan Pangan untuk untuk melaku melakukan kan praktikum &dentifikasi 3at Pewarna dalam makanan dan minuman karena kandungan bahan tambahan pangan sangat berbahaya bagi siapa saa yang mengkonsumsi dan tersebar dimana-mana. 1.2 Tu Tujuan juan 1.2. .2.1 Tujuan uan Umum mum gar mahasiswa(i$ dapat melakukan analisis zat pewarna dalam makanan
dan minuman. 1.2. .2.2 Tujuan uan Khus Khusu us a. Dapat mempersiapka mempersiapkan n alat dan bahan dalam melakukan melakukan ui ui pewarna pewarna dalam minuman secara subektif. b. empraktekkan cara atau prosedur penguian zat pewarna dalam sampel minuman c. eng engin inte terp rpre reta tasi sika kan n hasi hasill peng pengu uia ian n zat zat pewa pewarn rnaa dala dalam m samp sampel el minuman
BAB II
Lapora Laporan n Ident Identifk ifkasi asi Pewar Pewarna na Sintet Sintetis is
2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Tamahan !akanan
%ahan 0ambahan akanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaa
ke
dalam
makanan
dalam
umlah
sedikit,
yaitu
untuk
memperbaikiwarna, bentuk, cita rasa, tekstur atau memperpanang daya simpan. 0uuan menggunakan %ahan 0ambahan akanan (%0$ adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan lebih mudah dihidangkan serta memperbaiki preparasi bahan pangan. Diantara beberapa bahan tambahan makanan yang sering digunakan adalah pemanis dan pewarna sintetis. 3at Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiaki warna makanan yang berubah atau menadi pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi warna pada makanan agar kelihatan lebih menarik(4inarno,1556$. %erdasarkan sumbernya, zat pewarna dibagi menadi dua golongan yaitu pewarna alami dan pewarna buatan. 1.
Pewarna Alami Pada pewarna alami zat warna yang diperoleh berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan seperti: karamel, coklat, daun sui, daun pandan dan kunyit. 2enis-enis pewarna alami tersebut antara lain: 1. 'lorofil, yaitu zat warna alami hiau yang terdapat pada daun !. ioglobulin dan /emoglobin7 zat warna merah pada daging 8. 'arotenoid7 kelompok pigmen yang berwarna orange, merah orange dan larut dalam lipid. 9. nthosiamin dan nthoanthim7 warna pigmen merah, biru ;iolet terdapat pada buah dan sayur-sayuran.
2.
Pewarna Buatan Pewarna buatan memiliki kelebihan yaitu warnanya homogen dan penggunaannya sangat efisien karena hanya memerlukan umlah yang sangat sedikit. kan tetapi kelemahannya adalah ika pada saat proses terkontaminasi logam berat, pewarna enis ini akan berbahaya.
B. Tekn"k Anal"sa !akanan 1. Tekn"k Anal"sa !#$ern
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
3
Di laboratorium yang mau, analisis pewarna makanan sudah secara rutin dilakukan, dengan berbagai metoda, teknik dan cara. Sebagian besar dari cara analisa tersebut masih berdasarkan suatu prinsip kromatografi atau pun menggunakan alat spektrophotometer.
Deteksi zat pewarna sintetik dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan peralatan yang sederhana, seperti gelas, air dan kertas saring. Sehingga tidak diperlukan adanya pelarut ataupun memerlukan tersedianya peralatan khusus. etoda ini dapat dikerakan di rumah maupun di lapangan. 'eistimewaan atau keuntungan penting dari metoda tersebut adalah karena cara analisisnya tidak membutuhkan ketersediaan zat pewarna-pewarna standar apapun (De;ianti et al, !"1"$. &de dari metoda sederhana ini didasarkan pada kemampuan zat pewarna tekstil yang berbeda dengan zat pewarna makanan sintetis, di antaranya karena daya kelarutannya dalam air yang berbeda. 3at pewarna tekstil seperti misalnya )hodamin % (merah$, ethanil >ellow (kuning$, dan alachite ?reen (hiau$, bersifat tidak mudah larut dalam air. (De;ianti et al, !"1"$. %. Kr#mat#gra&"
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
4
'romatografi adalah suatu nama yang diberikan untuk teknik pemisahan tertentu. Pada dasarnya semua cara kromatografi menggunakan dua fase tetap ( stationary$ dan yang lain fase bergerak
(mobile)7
pemisahan-pemisahan tergantung pada gerakan relati;e dari dua fase ini (Sastrohamidoo (1551$ dalam De;ianti et al, !"1" $. a. 'romatografi kertas Prinsip keranya adalah kromatography kertas dengan pelarut air (P, destilata, atau air sumur$. Setelah zat pewarna diteteskan di uung kertas rembesan (elusi$, air dari bawah akan mampu menyeret zat-zat pewrna yang larut dalam air (zat pewarn makanan$ lebih auh dibandingkan dengan zat pewarna tekstil. Seumlah cuplikan 8"-6" g ditimbang dalam gelas kimia 1"" ml, ditambahkan asam asetat encer kemudian dimasukan benang wool bebas lemak secukupnya, lalu dipanaskan di atas nyala api kecil selama 8" menit sambil diaduk. %enang wool dipanaskan dari larutan dan dicuci dengan air dingin berulang-ulang hingga bersih. Pewarna dilarutkan dari benang wool dengan penambahan ammonia 1"@ di atas penangas air hingga bebas ammonia. 0otolkan pada kertas kromatografi, uga totolkan zat warna pembanding yang cocok (larutan pekatan yang berwarna merah gunakan pewarna zat warna merah$. 2arak rambatan elusi 1! cm dari tepi bawah kertas. Alusi dengan eluen 1 (etilmetalketon : aseton : air B +" : 8" : 8"$ dan eluen && (! gr *a
b. 'romatrogafi lapis tipis Diantara berbagai enis teknik kromatrografi, kromatografi lapis tipis ('C0$ adalah yang paling cocok untukk analisis obat di laboratorium
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
5
farmasi (Stahl,15#6$. 'romatografi Capis 0ipis dapat digunakan untuk memisahkan berbagai senyawa seperti ion-ion organik, kompleks senyawa-senyawa organik dengan anorganik, dan senyawa-senyawa organik baik yang terdapat di alam dan senyawa-senyawa organik sintetik. 'C0 merupakan kromatografi adsorbs dan adsorben bertindak sebagai fase stasioner. Ampat macam adsorbs dan adsorben bertindak sebagai fase stasioner. Ampat macam adsorben yang umum dipakai ialah silica gel ( asam silikat $, alumina ( aluminum oydae $ , kieselguhr ( diatomeus earth $ dan selulosa. Dari keempat enis adsorben tersebut yang paling bnayak dipakai adalah silica gel karena hampir semua zat dapat dipisahkan oleh enis adsorban ini. Sifat sifat umum dari penyerapan-penyerap untuk kromatografi lapis tipis ini adalah mirip dengan sifat-sifat penyerap untuk kromatografi kolom. Dua sifat yang penting dari penyerap adalah besar partikel dan homogenitasnya, karena adhesi terhadap penyokong sangat bergantung pada mereka. ase gerak ialah medium angkut dan terdiri atas satu atau beberapa pelarut. &a bergerak dalam di dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori , karena ada gaya kapiler. 2ika fase gerak dan fase diam telah dipilih dengan tepat, bercak cuplikan awal dipisahkan menadi sederet bercak, masing-masing bercak diharapkan merupakan komponen tunggal dari campuran. Perbedaan migrasi merupakan dasar pemisahan kromatografi, tanpa perbedaan dalam kecepatan migrasi dari senyawa,tidak mungkin teradi pemisahan (De;ianti et al, !"1"$.
'. (eaks" K"m"a
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
6
a. /
lain
dari
metoda
sederhana
ini
adalah
tidak
diperlukannya standar pembanding (kecuali ingin mendeteksi zat pewarna apa$. kan tetapi hasil ui dengan metoda tersebut perlu pula dikonfirmasi lebih
lanut
dengan
ui yang
dikerakan
di laboratorium dengan
menggunakan metoda kon;ensional. Sehingga dapat benar-benar diyakini bahwa bahan pewarna tersebut tidak mengandung dyes tekstil. /al ini penting karena terkadang hasil penelitian terbaru dapat mencabut iin pemakaian bahan pewarna tertentu yang sebelumnya tercantum di dalam daftar pewarna yang diiinkan, seperti yang teradi di &ndia mengenai pemakaian ast )ed A (De;ianti et al, !"1"$.
). *at Pe+arna
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
7
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. 3at warna adalah senyawa organik berwarna yang digunakan untuk memberi warna suatu obek (2ana, !""+$ Penentuan mutu bahan makanan pada umumnya sangat bergantung pada beberapa faktor, diantaranya cita rasa, warna, tekstur dan nilai gizinya. Disamping itu ada faktor lain, misalnya sifat mikrobiologis. 0etapi sebelum faktor-faktor lain dipertmbangkan, secara ;isual faktor warna tampil dahulu dan kadang-kadang sangat menentukan (4inarno, !""9$. Selain sebagai fungsi yang menentukan mutu, warna uga dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan, baik tidaknya pencampuran atau cara pengolahan dapat ditandai adanya warna yang seragam dan merata (4inarno, !""9$. Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tuuan antara lain memberi kesan menarik, menyeragamkan warna makanan, menstabilkan warna, menutupi perubahan warna selama proses pengolahan, dan mengatasi perubahan warna selama penyimpanan (4inarno, !""9$. da 6 sebab yang dapat menyebabkan suatu bahan makanan berwarna, yaitu : 1. Pigmen yang secara alami terdapat pada tanaman dan hewan, misalnya klorofil berwarna hiau, karoten
berwarna ingga,
dan mioglobin
menyebabkan warna merah pada daging. !. )eaksi karamelisasi yang timbul bila gula dipanaskan membentuk warna coklat pada kembang gula, karamel atau roti yang dibakar. 8. 4arna gelap yang timbul karena adanya reaksi aillard, yaitu antara gugus amino protein dan gugus karbonil gula pereduksi. isalnya susu bubuk yang disimpan lama akan berwarna gelap. 9. )eaksi antara senyawa organik dengan udara akan menghasilkan warna hitam atau coklat gelap. )eaksi oksidasi ini dipercepat oleh adanya logam serta enzim, misalnya warna gelap permukaan apel atau kentang yang dipotong. 6. Penambahan zat warna, baik zat warna alami ataupun zat warna sintetik, yang termasuk golongan bahan aditif makanan (4inarno, !""9$. D. Jen"s *at Pe+arna
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
8
neka enis pewarna ini ada yang berupa bubuk, pasta atau cairan. ada dua enis zat pewarna yaitu certified color dan unceretified color. Certified color merupakan zat pewarna sintetik yang terdiri dari dye dan lake, sedangkan uncertified color adalah zat pewarna yang berasal dari bahan alami (Setiawan, 155!$. 1. Certified Color (pewarna sintesis$ da ! macam yang tergolong Certified Color yaitu Dye dan ake. 'eduanya adalah zat pewarna buatan. 3at pewarna yang termasuk golongan dye telah melalui prosedur sertifikasi dan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh !ood and Drug Administration (!DA). Sedangkan zat pewarna lake yang hanya terdiri dari 1 warna dasar, tidak merupakan warna campuran, uga harus mendapat sertifikat. Dalam certified color terdapat spesifikasi yang mencantumkan keterangan penting mengenai zat pewarna tertentu, misalnya berbentuk garam, kelarutan dan residu yang terdapat didalamnya (Sumarlin, !"1"$. a. Dye Dye adalah zat pewarna yang umumnya bersifat larut dalam air dan larutannya dapat mewarnai. Pelarut yang dapat digunakan selain air adalah gliserin, alkohol dan propilenglikol. Dye uga dapat diberikan dalam bentuk kering apabila proses pengolahan produk tersebut kemudian ternyata menggunakan air. Dye terdapat dalam bentuk bubuk, butiran, pasta maupun cairan yang penggunaannya tergantung dari kondisi bahan, kondisi proses dan zat pewarnanya sendiri ((Sumarlin, !"1"$.
Dye terbagi atas 9 kelompok yaitu A"o dye, #ri$%enylmet%ane dye, !lourescein, dan &ulfonated 'ndigo. 1$ A"o dye, terdiri dari: a$ !DC ed *o. 2 (Amarant%) *o 'ndeks 1+1maranth termasuk golongan monoazo yang mempunyai satu ikatan
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
9
*B*. maranth berupa tepung berwarna merah kecoklatan yang mudah larut dalam air, menghasilkan larutan berwarna merah lembayang atau merah kebiruan. Selain itu uga mudah larut dalam propilonglikol, gliserol, dan larut sebagian dalam alkohol 56@. gak tahan terhadap cahaya, asam asetat 1"@, /
?ambar >ellow *o. 6
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
10
Penggunaan tartrazine dapat menyebabkan reaksi alergi, khususnya pada pada indi;idu yang sensitif terhadap asam asetilsiklik dan asam benzoat. Selain itu uga dapat menyebabkan hiperaktif pada anak (Sumarlin, !"1"$. c$ !DC ellow *o - (&unset ellow) *o 'ndeks 1-/&unset ellow termasuk golongan monazo, berupa tepung berwarna ingga, sangat mudah larut dalam air, dan menghasilkan larutan ingga kekuningan. Sedikit larut dalam alkohol 56@ dan mudah larut dalam gliserol dan glikol. Pemakaian alat-alat, mudah larut dalam alkohol tembaga akan menyebabkan warna larutan zat warna menadi keruh, coklat dan opaFue (2ana, !""+$. Penggunaan sunset yellow dapat menyebabkan reaksi alergi, khususnya pada pada indi;idu yang sensitif terhadap asam asetilsiklik dan asam benzoat. Selain itu uga dapat menyebabkan hiperaktif pada anak. Pada umlah yang sedikit sunset yellow dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah dan gangguan saluiran pencernaan (0restiati, !""8$. d$ !DC ed *o 0 (Panceau &) *o 'ndeks 103 Panceau & berupa tepung merah, mudah larut dalam air dan memberikan larutan berwarna ingga. Carutan dalam gliserol dan glikol, mudah larut dalam alkohol 56@. Sifat ketahanannya hampir sama dengan amaranth, sedikit luntur oleh asam asetat 1"@, *aE/ 8"@ akan membuat larutan berwarna kekuningan.
!$ #ri$%enymet%ane dye, terdiri dari : f. !DC Blue *o 1 (Brilliant Blue) *o 'ndeks 02/ 3at pewarna ini termasuk #ri$%enylmet%ane dye, merupakan tepung berwarna ungu perunggu. %ila dilarutkan dalam
air
menghasilkan warna hiau kebiruan, larut dalam glikol dan gliserol, agak larut dalam alkohol 56@. 3at warna ini tahan terhadap asam
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
11
asetat, tetapi agak luntur oleh cahaya agak tahan terhadap /
8$ !luorescein a) !DC ed *o 5 (8rytrosine) *o 'ndeks 0-05 3at pewarna ini termasuk golongan !luorescein. %erupa tepung coklat larutannya dalam alkohol 56@ menghasilkan warna merah yang berfluoresensi sedangkan larutannya dalam air berwarna merah cherry tanpa fluoresensi. Carut dalam gliserol dan glikol, bersifat kurang tahan terhadap cahaya dan oksidator, tetapi tahan terhadap reduktor dan *aE/ 1"@ (2ana, !""+$.
9$ &ulfonated 'ndigo a) !DC Blue *o 2 ('ndigotin9'ndigo Carmine) *o 'ndeks 351 'ndigotine merupakan tepung berwarna biru, coklat, kemerahmerahan, mudah laut dalam air dan larutannya berwarna biru. Carut dalam gliserol dan glikol, sedikit larut dalam alkohol 56@. 3at warna ini sangat tidak tahan terhadap cahaya, karena itu warnanya cepat menghilang (2ana, !""+$.
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
12
b. Cake !DC
ake
diizinkan
pemakainnya
seak
tahun
1565,
dan
penggunannya meluas dengan cepat. 3at pewarna ini merupakan gabungan dari zat warna (dye$ dengan radikal basa (l atau
kecenderungan
penyalahgunaan pemakaian
zat warna.
Penggunaan pewarna yang aman pada pangan telah diatur melalui Peraturan enteri 'esehatan )& *o.+!!enkesPer &##, yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam makanan. Pewarna yang diizinkan serta batas penggunannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami (Setiawan, !"11$. 'husus untuk bahan pewarna, Departemen 'esehatan telah menerbitkan 'eputusan
Direktur 2enderal Pengawasan Ebat dan
akanan
*o.
!5#6%S'+5 tanggal 1! *opember 15+5 tentang waib daftar pewarna makanan dan Peraturan enkes )& *o.!85enkesPerG#6 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. Penerbitan peraturan ini bertuuan untuk mencegah pemakaian zat warna yang bukan untuk makanan ke dalam makanan (Setiawan, !"11$. Pada tabel berikut dapat dilihat beberapa zat warna sintesis yang dilarang penggunaannya dalam makanan. Tael 1. Nama,nama -at e+arna s"ntes"s /ang $"larang $"gunakan $" $alam makanan N# Nama 1 uramine ( <& %asic >ellow !$ ! lkanet 8 %utter >ellow (<& Sol;ent >ellow !$
In$eks 0arna 91""" +66!" 11"!"
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
13
9 %lack +5#9 (ood %lack !$ 6 %urn Hmber (<& %asic Erange +$ = ellow %$ # ellow % (<& ood >ellow !$ 1! ?uinea ?reen % (<& cid ?reen *o 8$ 16 ethanyl >ellow 1= Eil Erange SS (<& Sol;ent Erange !$ 1+ Eil Erange E (<& Sol;ent Erange +$ 1# Eil >ellow % (<& Sol;ent >ellow %$ 15 Eil >ellow E% (<& Sol;ent >ellow =$ !" Erange ? (<& ood Erange 9$ !1 Erange ??* (<& ood Erange !$ !! Erange )* !8 Erchil dan Ercein !9 Ponceu 8) (<& )ed =$ !6 Ponceu S (<& ood )ed 1$ != Ponceu =) (<& ood )ed #$ !+ )hodamine % (<& ood )ed 16$ !# Sudan & (<& Sol;ent >ellow 19$ !5 Scarlet ?* (ood )ed !$ 8" Giolet =% Sumber : Depkes, )& (1556$
!++66 ++951 11!+" 19!+" 1!16= 18"16 9!"#6 18"=6 1!1"" 1!1+" 118#" 1185" 1=!8" 165#" 165+" 1=166 19+"" 1=!5" 961+" 1!"66 19#16 9!=9"
Tael 2. Jen"s e+arna s"ntes"s a$a r#$uk makanan $an atas maks"mum enggunaann/a N#.
Nama BT!
1.
%iru berlian
!
8
Aritrosin
Jen"s Bahan !akanan
Batas !aks"mum enggunaan 1"" mg I 8"" mg
'apri kalengan, ercis kalengan, es krim, em, acar kg ketimun dalam botol, saus apel kalengan, makanan lain, eli inuman ringan, makanan +" mg I 8"" mg lain, makanan cair kg As krim, buah pir 16 mg I 8"" mg
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
14
9
/iau <
6
/iau S
=
&ndigotin
+
kalengan, em, udang beku, saus apel kalengan, makanan lain, eli, yoghurt, irisan daging olahan, As krim, buah pir kalengan, em, saus apel kalengan, makanan lain, eli inuman ringan, makanan lain, makanan cair As krim, em, saus apel kalengan, makanan lain, eli, >oghurt inuman ringan, makanan lain, makanan cair, es krim, >oghurt inuman ringan, makanan lain, makanan cair, es krim As krim, makanan lain
'armiosin
#
'uning <
5
'uning kuinolin
1"
erah lura
inuman ringan, makanan lain, makanan cair 11 Ponceau 9) inuman ringan, makanan lain, es krim, yoghurt, em, eli 1! 0artrazin inuman ringan, makanan cair, makanan lain, es krim, >oghurt Sumber : Depkes, )& (1556$
kg
1"" mg I 8""mg kg
+" mg I 8"" mg kg = mg I 8"" mg kg 6+ mg I 8"" mg kg 1! mg I 8"" mg kg 6" mg I 8"" mg kg +" mg I 8"" mg kg 8" mg I 8"" mg kg 1# mg I 8"" mg kg
Penggunaan bahan pewarna buatan yang tidak direkomendasikan oleh Departemen 'esehatan (Depkes$ )& atau oleh D dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti timbulnya kanker usus dan pankreas. /al ini disebabkan oleh kandungan arsen melebihi ","""19@ dan timbal melebihi ",""1@. dapun batas
konsumsi untuk
zat
pewarna
buatan yang
direkomendasikan oleh Depkes berkisar 1,!6-1,6 mgkg berat badan (untuk warna merah$, !,6 mgkg, berat badan (untuk warna biru$, 1!,6 mgkg berat badan (untuk warna hiau$, dan 6-+,6 mgkg (untuk warna kuning$ (2ana, !""+$. %ahan pewarna %odamine B untuk warna merah dan :etanil ellow untuk warna kuning, merupakan zat pewarna sintesis yang dilarang untuk
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
15
produk makanan karena dalam bahan tersebut mengandung residu logam berat yang sangat membahayakan bagi kesehatan (0restiati, !""8$. %odamine B adalah bahan pewarna untuk kertas, bulu domba dan sutera. odamine B berasal dari :etaliniat dan Di$anel Alanin sehingga mudah mudah larut dalam alkohol. Struktur rhodamin % dapat ditunukkan pada gambar berikut.
?ambar .)hodamin % olekul
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
16
Di beberapa *egara penggunaan )hodamin % pada berbagai produk telah dilarang contohnya Hni Aropa tidak diperbolehkan untuk kosmetik, /ungaria tidak diperbolehkan untuk kosmetik, 2epang: tidak diperbolehkan untuk makanan, obat, dan kosmetik, 'orea Selatan diperbolehkan untuk kosmetik (klorida, stearat, dan asetat$, frika Selatan tidak diperbolehkan untuk kosmetik, 0aiwan tidak diperbolehkan untuk kosmetik (dalam bentuk klorida, stearat, dan asetat. 'lorida uga dalam bentuk lake aluminum$, HS tidak diperbolehkan untuk obat dan kosmetik. %erdasarkan criteria kesehatan dunia (4/E$ :etanil ellow memiliki tingkat keracunan tiga (0restiati, !""8$. *ama 'imia tro$aeolin 47 8-JJ9-( $%enylamino$ $%enyl K a"oK ben"enesulfonic acid monosodium salt . %obot olekul: 8+6,8# gmol. 'elarutan larut dalam air, alkohol, sedikit larut dalam benzen, dan agak larut dalam aseton (0restiati, !""8$. :etanil yellow adalah zat warna sintetik berbentuk serbuk berwarna kuning kecoklatan, larut dalam air, agak larut dalam aseton. :etanil yellow merupakan senyawa kimia azo aromatik amin yang dapat menimbulkan tumor dalam berbagai aringan hati, kandung kemih, saluran pencernaan atau aringan kulit. etanil kuning dibuat dari asam metanilat dan difenilamin. 'edua bahan ini bersifat toksik. :etanil yellow merupakan pewarna tekstil yang sering disalahgunakan sebagai pewarna makanan. Pewarna tersebut bersifat sangat stabil. :etanil yellow biasa digunakan untuk mewarnai wool, nilon, kulit, kertas, cat, alumunium, detergen, kayu, bulu, dan kosmetik. Pewarna ini merupakan tumor $romoting agent . :etanil yellow memiliki CD6" sebesar 6"""mgkg pada tikus dengan pemberian secara oral (2ana, !""+$. %adan Pengawasan Ebat dan akanan memasukkan rhodamin % dan metanil yellow dalam daftar bahan tambahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi. )hodamin % bersifat karsinogenik pada tikus yang telah diineksi pewarna tersebut secara subkutan. CD6" rhodamin % pada tikus yang diineksikan secara intra;ena adalah #5,6 mgkg (2ana, !""+$.
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
17
!. =ncertified Color Additi7e (pewarna alamai$ 3at pewarna yang termasuk dalam uncertified color adalah zat pewarna alami (ekstrak pigmen dari tumbuh-tumbuhan$ dan zat pewarna mineral, walaupun ada uga beberapa zat pewarna seperti > -karoten dan kanta;antin yang telah dapat dibuat sintetik. Hntuk penggunaannya, zat warna ini bebas dari prosedur sertifikasi dan termasuk dalam daftar yang telah tet ap. Satu-satunya zat pewarna uncertified yang penggunaannya masih bersifat sementara adalah Carbon Black. 0abel berikut mencantumkan enis pewarna alami dan sintesis pada produk makanan dan batas maksimal penggunaannya (2ana, !""+$.
Tael %. Jen"s e+arna alam" a$a r#$uk makanan $an atas maks"mum enggunaann/a. N# . 1
! 8 9
6
=
+
Nama BT!
nato
L-po-#M karotenal Atil L -po-#M karotenoat 'antaantin
'aramel, ammonia sulfit process 'aramel
'armin
N-karoten # 5 1"
'lorofil 'lorofil tembaga
Jen"s Bahan !akanan
As krim, lemak, minyak kacang, margarin, keu, minyak kelapa As krim, lemak, minyak makan, em, eli As krim, lemak, minyak makan, em, eli As krim, lemak, minyak makan, em, eli, udang 'alengan As krim, em, eli, amur kalengan, acar ketimun dalam botol. >oghurt, marmalade em, eli, amur kalengan, acar ketimun dalam botol, >oghurt >oghurt 'eu, kapri kalengan, acar ketimun dalam botol, es krim, lemak, minyak makan, minyak kacang, minyak kelapa, mentega em, eli, keu As krim, acar ketimun
Batas Penggunaan !aks"mun
1"" mg I ="" mg kg 1"" mg I !"" mg kg 1"" mg I !"" mg kg 8" mg I =" mg kg
16" mg I 8 g kg
16" mg I 8"" mg kg !" mg kg
1"" mg kg
!"" mg kg 1"" mg I 8"" mg
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
18
11
1! 18
)ibofla;in 0itanium Dioksida Sumber : S*&, 155!.
dalam botol, keu As krim, lemak, minyak makan, minyak kelapa, entega car ketimun dalam botol, keu, es krim 'embang gula
kg 6"" mg kg 6" mg I 8"" mg kg Secukupnya
4arna merah diperoleh dari 'armin, ngkak, Cikopen, ntosian 4arna coklat diperoleh dari 'aramel dan 'akao 4arna kuning diperoleh dari 'urkumin, lakto la;in 4arna ingga diperoleh dari 'aroten 4arna hiau diperoleh dari 'lorofil
E. Damak Penggunaan *at e+arna S"ntet"s Terha$a Kesehatan
Penggunaan zat pewarna baik alami maupun buatan sebagai bahan tambahan makanan telah
diatur
dalam Peraturan
enteri
'esehatan
)& *omor
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
19
+!!en'esPerG&## mengenai %ahan 0ambahan akanan. Sedangkan zat warna yang dilarang digunakan dalam pangan tercantum dalam Peraturan enteri 'esehatan )& *omor !85en'esPerG#6 mengenai 3at 4arna 0ertentu yang Dinyatakan sebagai %ahan %erbahaya. %eberapa zat pewarna yang berdampak negatif terhadap kesehatan antara lain : 1. )hodamin % )hodamin % merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hiau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendarberfluorosensi. )hodamin % merupakan zat warna golongan anthenes dyes yang digunakan pada industri tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut,dan sabun. *ama lain rhodamin % dalah D and < )ed no 15. ood )ed 16, D< )hodamine %, izen )hodamine, dan %rilliant Pink. enurut 4/E, )hodamin % berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. )hodamin % mengandung senyawa klorin (
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
20
?at
$ewarna
makanan mengandung
carnicogen,
tartra"ine
dan
indigotine yang dapat memicu penyakit kanker, kanker kemih, tumor ginal, tumor tiroid dan komplikasi pada kalenar andrenal. Semua enis pewarna tersebut kerap digunakan sebagai zat pewarna makanan anak I anak seperti permen gula, permen cheri, koktail buah, minuman ringan, biskuit, dll.
BAB III !ETEDL3I PENELITIAN
%.1 Alat $an Bahan %.1.1 Alat
a. b. c. d. e. f. g. h. i. .
Arlenmeyer
%.1.2 Bahan
a. b. c. d. e.
Fuades *aE/ 1" @ /
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
21
f. */9E/ 1! @ g. 0issue
%.2 )ara Kerja 1. samkan !"-6" ml sampel minuman ringan dengan larutan /
kemudian di angkat dan dikeringkan. 8. asukkan benang dalam sampel minuman yang sudah di asamkan. Didihkan selama 8" menit. 'eluarkan benang wol cuci dan keringkan. 9. %agi benang menadi 9 bagian, letakkan diatas lempeng tetes. asingmasing potongan di tetesi dengan : *aE/ 1", /
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
22
Pewarna )hodamin % maranth
/
Aritrosine 0artrazine ast green < niline yellow Erange ?
Erange-kuning Cebih gelap Erange Giolet-merah Sedikit berubah
/!SE9 pekat 'uning Hngu kecoklatan
*aE/ 1" @ Cebih biru
*/9E/ 1!@ Cebih kebiruan Sedikit berubah
Erange-kuning Cebih gelap /iau-coklat Erange-kuning Erange
kemerahan 0idak berubah Sedikit berubah biru Sedikit berubah
0idak berubah Sedikit berubah %iru 0idak berubah 0idak berubah Cebih kebiruan
cid ;iolet =%
'uning
'uning
merah 'uning
zofla;ine cid yellow ethyl ;iolet
kecoklatan erah ;iolet erah kekuningan
kecoklatan gelap erah Giolet Erange kekuningan
Sedikit berubah Sedikit berubah lmost
orange
decolorized orange
0umeric
erah
kemerahan 0abel 1 Hi &dentifikasi 3at Pewarna Sintetis
%.% D"agram Al"r Potong benang wol dengan kran
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
23
Panaskan benang wol sela"a 30# "enggnakan $ot Plate
%erin kan benan wol
&eteskan $'L 0(05 ) 3*4 tetes ntk engasa"kan ke dala" arlen"e+er +ang berisi sa"pel
,askan benang wol ke dala" erlen"e+er
Panaskan "en
nakan $ot Plate
Pisa-kan benang tersebt "en.adi 4 bagian ke dala" !awan petri
&eteskan "asing*"asing benang dengan $'L pekat( )a/$ 10(
$asil Per!obaan terdapat pewarna Aritrosine
BAB I4 HASIL DAN PE!BAHASAN
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
24
A. Has"l
Sampel minuman
?elas ukur
?elas beker
Pipet
%enang wol
Perebusan benang wol menggunakan air
Pemanasan benang wol dengan sampel minuman.
%enang wol di tetesi dengan *aE/ 1"@, /
0idak ada perubahan warna pada benang wol yang ditetesi *E/ 1"@
0idak ada perubahan
0idak ada perubahan
Setelah d panaskan selama 8" menit kemudian di bilas lagi dengan air dan dikeringkan
0idak ada perubahan warna
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
25
pada benang wol yang ditetesi /
warna pada benang wol yang ditetesi */9Eh
warna pada benang wol yang ditetesi /!SE9
B. Pemahasan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. 3at warna adalah senyawa organik berwarna yang digunakan untuk memberi warna suatu obek (2ana, !""+$. Pewarna
buatan
memiliki
kelebihan
yaitu
warnanya
homogen
dan
penggunaannya sangat efisien karena hanya memerlukan umlah yang sangat sedikit. kan tetapi kelemahannya adalah ika pada saat proses terkontaminasi logam berat, pewarna enis ini akan berbahaya. Hi pewarna sintetis, ui ini dilakukan pada sampel minuman ringan yang kurang terkenal dengan merk @tor$edo yang banyak beredar dipasaran. Sampel yang digunakan sebanyak 6" ml dan diperiksa kadar keasamannya. Saat praktikum kadar keasaman sampel sudah mencapai 8, lalu kami meneteskan ! tetes /
Calu benang wol dipotong-potong benang menadi 9 bagian dan letakkan pada lempeng tetes. Pada masing-masing benang ditetesi dengan *aE/ 1"@, /
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
26
organisasi pelindung konsumen agar mempunyai suatu teknik atau metoda analisis yang cepat cara keranya dan dapat membedakan antara zat pewarna makanan dengan pewarna tekstil (De;ianti et al, !"1"$. /asil yang didapatkan pada praktikum tidak teradi perubahan warna pada tiap benang wol yang menunukkan kemungkinan pada minuman tersebut tersebut terlihat elas bahwa produk minuman tersebut terdapat penambahan pewarna di dalam proses pembuatannya sehingga sulit di deteksi secara subektif, sehingga lebih baik menggunakan ui obektif. actor lain yang bisa menyebabkan tidak terdeteksinya pewarna pada minuman ini adalah kandungan pewarna sintesis yang terdapat pada produk umlahnya sedikit sehingga ui ini tidak bisa mendeteksi pewarna
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan dari
melihat tabel %ahwa terdapat enis pewarna Aritrosine di produk minuman tor$edo dimana pada /
BAB 4 PENUTUP 5.1 Kes"mulan
Dari hasil praktikum &dentifikasi zat pewarna sintetis bahwa /asil yang didapatkan pada praktikum tidak teradi perubahan warna pada tiap benang wol yang menunukkan kemungkinan pada minuman tersebut tersebut terlihat elas bahwa produk minuman tersebut terdapat penambahan pewarna di dalam proses
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
27
pembuatannya sehingga sulit di deteksi secara subektif, sehingga lebih baik menggunakan ui obektif. actor lain yang bisa menyebabkan tidak terdeteksinya pewarna pada minuman ini adalah kandungan pewarna sintesis yang terdapat pada produk umlahnya sedikit sehingga ui ini tidak bisa mendeteksi pewarna tersebut. Sehingga dapat disimpulkan dari melihat tabel %ahwa terdapat enis pewarna Aritrosine di produk minuman tor$edo dimana pada /
5.2 Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang ingin melakukan percobaan praktikum identifikasi zat pewarna sintetis dengan metode obektif ika ingin menghasilkan hasil yang lebih akurat hingga dapat mendeteksi zat pewarna sintetis dengan kosentrasi sampai yang terendah.
DA6TA( PUSTAKA
nonymous,!""#. engenal sekilas tentang zat aditif pewarna makanan. http:smk8ae.wordpress.com!""#1"1=mengenal-sekilas-tentang-za-aditif pewarna-makanan. Diaskes tanggal 11 desember !"18 pukul 1#."" wib Depkes )&, 1556. !armako$e 'ndonesia. Departemen 'esehatan )epublik &ndonesia 2akarta.
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
28
De;iyanti. (!"1"$. ayasan Cembaga 'onsumen &ndonesia. S*&, "1-!#56-155!. Cara =i Pewarna #amba%an :akanan Sumarlin, C. E. (!"1"$. &dentifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan >ang %eredar. 0restiati, . !""8. Analisis %odamin B $ada :akanan dan :inuman aanan Anak &D (Studi 'asus : Sekolah Dasar di 'ecamatan argaasih 'abupaten %andung$. 0hesis. &0%. %andung. 4inarno, .?., !""9. imia Pangan dan 4i"i. P0. ?ramedia Pustaka Htama : 2akarta.
Laporan Identifkasi Pewarna Sintetis
29