LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA DAN SEMISOLIDA “Sediaan Emulsi Oleum Cocos”
Disusun ole! No"ia And#iani P$%&&'$$()*( Kelas IA Kelom+o, * Dosen Pem-im-in. ! /ani0a Rama1 M2Si21 A+32
POLTEKKES KEMENKES 4ANDUNG 5URUSAN 6ARMASI *)$' SEDIAAN EMULSI OLEUM COCOS * .7 ' ml
I2 TU5U TU5UAN AN PERC PERCO4 O4AA AAN N
Menentukan formula yang tepat dan mengevaluasi hasil sediaan emulsi dengan bahan aktif Oleum cocos. II2 LAT LATAR 4ELAK 4ELAKANG ANG
Pada praktikum ini membuat sediaan emulsi dengan bahan aktif Oleum Cocos. Emulsi Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya cairannya terdispersi terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. ebaliknya, !ika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam minyak "#emenkes $%, &'()*. +aha +ahan n aktif aktif yang yang digu diguna naka kan n dalam dalam sedi sediaan aan ini ini yaitu yaitu oleum oleum coco cocoss yang yang ditu!ukan untuk menurunkan berat badan untuk penderita obesitas. eiring dengan perkembangannya aman, pengidap Obesitas saat ini meningkat. Obesitas secara fisiologik didefinisikan sebagai suatu kondisi akumulasi lemak yang tidak normal atau atau berl berleb ebih ihan an di !ari !aring ngan an adip adipos osee samp sampai ai kada kadarr tert terten entu tu sehi sehing ngga ga dapa dapatt mengga menggangg nggu u kesehat kesehatan. an. elain elain faktor faktor genetik genetik,, penye penyebab bab utama utama obesita obesitass adalah adalah peningkatan konsumsi makanan padat energi, terutama kandungan karbohidrat sederhana, serta kurangnya aktifitas fisik. "-i -yoman #ristina, &'(* Oleum Oleum cocos cocos adalah adalah minyak minyak kelapa kelapa yang yang mengan mengandun dung g lemak lemak !enuh !enuh yang yang dikenal dikenal sebagai sebagai MC/ "Medium Chain /rigly /riglycerid*. cerid*. MC/ di metabolisme metabolisme dalam tubuh berbeda dengan lemak !enuh lainnya. MC/ !arang disimpan sebagai lemak dalam tubuh, namun lebih digunakan untuk sumber energi hampir sama seperti #arbohidrat, namun tidak menaikkan gula darah seperti karbohidrat. elain itu MC/
POLTEKKES KEMENKES 4ANDUNG 5URUSAN 6ARMASI *)$' SEDIAAN EMULSI OLEUM COCOS * .7 ' ml
I2 TU5U TU5UAN AN PERC PERCO4 O4AA AAN N
Menentukan formula yang tepat dan mengevaluasi hasil sediaan emulsi dengan bahan aktif Oleum cocos. II2 LAT LATAR 4ELAK 4ELAKANG ANG
Pada praktikum ini membuat sediaan emulsi dengan bahan aktif Oleum Cocos. Emulsi Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya cairannya terdispersi terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. ebaliknya, !ika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam minyak "#emenkes $%, &'()*. +aha +ahan n aktif aktif yang yang digu diguna naka kan n dalam dalam sedi sediaan aan ini ini yaitu yaitu oleum oleum coco cocoss yang yang ditu!ukan untuk menurunkan berat badan untuk penderita obesitas. eiring dengan perkembangannya aman, pengidap Obesitas saat ini meningkat. Obesitas secara fisiologik didefinisikan sebagai suatu kondisi akumulasi lemak yang tidak normal atau atau berl berleb ebih ihan an di !ari !aring ngan an adip adipos osee samp sampai ai kada kadarr tert terten entu tu sehi sehing ngga ga dapa dapatt mengga menggangg nggu u kesehat kesehatan. an. elain elain faktor faktor genetik genetik,, penye penyebab bab utama utama obesita obesitass adalah adalah peningkatan konsumsi makanan padat energi, terutama kandungan karbohidrat sederhana, serta kurangnya aktifitas fisik. "-i -yoman #ristina, &'(* Oleum Oleum cocos cocos adalah adalah minyak minyak kelapa kelapa yang yang mengan mengandun dung g lemak lemak !enuh !enuh yang yang dikenal dikenal sebagai sebagai MC/ "Medium Chain /rigly /riglycerid*. cerid*. MC/ di metabolisme metabolisme dalam tubuh berbeda dengan lemak !enuh lainnya. MC/ !arang disimpan sebagai lemak dalam tubuh, namun lebih digunakan untuk sumber energi hampir sama seperti #arbohidrat, namun tidak menaikkan gula darah seperti karbohidrat. elain itu MC/
yang terkandung dapat meningkatkan pembakaran lemak dan pengeluaran kalori pada pasien obesitas dan !uga menyebabkan penyimpanan penyimpanan lemak berkurang. 0lasan bahan obat diformulasikan dalam bentuk sediaan Emulsi karena Oleum cocos merupakan minyak, dapat diketahui bahwa minyak tidak dapat larut dengan air oleh karena itu dibuat sediaan emulsi dengan tipe minyak dalam air " m1a* disamping !umlah minyak yang digunakan lebih sedikit daripada air, tipe minyak dalam air ini lebih acceptable acceptable secara penggun penggunaan aan oral karena rasa minyak minyak "fase internal* dapat tertutupi oleh air "fase eksternal*. Penggunaan emulsi minyak dalam air sebagai pembawa obat lipofilik dapat meningkatkan ketersediaan hayati secara oral dan efikasi obat. Minyak dalam air dapat meningkatkan abrospsi obat di salur cern cernaa
diba diband ndin ingk gkan an
deng dengan an
bent bentuk uk sedi sediaa aan n
susp suspen ensi si,,
tabl tablet et atau atau kaps kapsul ul
"0goes,&''2* edi ediaan aan berb berben entu tuk k emul emulsi si meru merupak pakan an pend pendek ekata atan n yang yang efek efekti tiff untu untuk k mengat mengatasi asi banyak banyak masalah masalah dalam dalam sistem sistem pengha penghanta ntaran ran obat. obat. ediaa ediaan n berben berbentuk tuk emulsi emulsi sering sering menun! menun!ukk ukkan an manfaat manfaat dan keuntu keuntunga ngan n yang yang berbed berbedaa dari dari bentuk bentuk sediaan sediaan lain lain melalu melaluii pening peningkat katan an keterse ketersediaa diaan n hayati hayati dan1ata dan1atau u mengur mengurang angii efek samping samping yang merugikan. merugikan. elain keuntungan keuntungan dibuat sediaan emulsi, bentuk emulsi tidak digunakan secara luas untuk sediaan oral atau parenteral karena masalah yang sangat mendasar, yaitu ketidakstabilan emulsi yang dapat menimbulkan masalah profil pelepasan obat dan masalah terkait toksisitas. Oleh karena itu kestabilan sediaan sediaan emulsi emulsi ini perlu perlu diperh diperhatik atikan an atau atau diperti dipertimba mbangk ngkan an sampai sampai dipero diperoleh leh sediaan yang stabil secara fisik dan kimia "0goes,&''2* Emulsi distabilkan dengan penambahan bahan penstabil "pengemulsi* yang mencegah penyatuan tetesan kecil men!adi tetesan besar dan dan akhirnya men!adi men!adi satu fase tunggal yang yang memisah "#emenkes $%, &'()*. 3ntuk mencegah penggabungan kembali kembali globul globul 4globul 4globul digunakan digunakan emulgator emulgator golongan golongan surfaktan surfaktan nonionik nonionik yaitu /ween /ween 5' dan pan 5', 5', maka cara pembuatannya menggunakan menggunakan metode emulgator surf surfak akta tan n " fase fase miny minyak ak dan dan fase fase air, air, masi masing ng6m 6mas asin ing g dile dilebu burr, kem kemudia udian n dicampurkan*. Minyak merupakan at yang mudah teroksidasi oleh karena itu dalam sediaan ini diperlukan 0ntioksidan karena !ika oleum cocos teroksidasi akan men!adi tengik tengik "$owe, "$owe, &''2*. &''2*. ediaan ediaan diguna digunakan kan untuk untuk multip multiple le dose dose dan mengan mengandun dung g sukrosa sebagai pemanis, sukrosa merupakan nutrisi bagi mikroorganisme maka dari itu perlu ditambahkan bahan pengawet kombinasi yaitu Metilparaben dan Propil
paraben agar ker!a pengawet dapat lebih efektif sehingga sediaan dapat ter!aga kestabilannya. Manfaat untuk praktikan melakukan melakukan praktikum ini ialah agar praktikan praktikan dapat menget mengetahu ahuii permas permasalah alahan an beriku berikutt penyeles penyelesaian aiannya nya terhad terhadap ap bahan bahan aktif aktif Oleum Oleum cocos lalu dapat menentukan bahan6bahan tambahan yang cocok untuk sediaan dan !uga agar praktikan dapat mensimulasikan bagaimana membuat sediaan di dunia industri walaupun dalam skala kecil.
III2TIN5AUAN III2 TIN5AUAN PUSTAKA PUSTAKA $2 4aan A, A,3i0
7at 0ktif truktur
Oleum Cocos "8OPE 9th Ed &''2, p (5)*. 8
$umus molekul /itik lebur Pemerian
6 6 Massa pu putih ke kekuningan at atau ti tidak be berwarna, at atau mi minyak bening kekuningan, dengan karakteristik bau kelapa dan
#elarutan
sedikit berasa "8OPE 9th Ed &''2, p (5)*. Praktis ti tidak la larut da dalam ai air, mu mudah la larut da dala di dikloroetana dan sediki sedikitt larut larut di petrol petroleum eum,, larut larut dalam dalam eter, eter, karbon karbon disulfide dan kloroform. :arut dalam suhu 9' 'C dalam & bagian etanol 2;<, namun tidak larut dalam temperature yang rendah "8OPE 9 th Ed &''2, p (5)*.
tabilitas •
Panas =
Pada Pada temper temperatu aturr >(;'C, oleum oleum cocos cocos membek membeku, u, men!ad men!adii keras dan padatan yang rapuh "Japanese Pharmacope (; th Ed, p ;;* Mudah Mudah terbak terbakar ar pada pada suhu suhu tinggi tinggi,, secara secara sponta spontan n dapat dapat terbaka terbakarr !ika !ika disimp disimpan an dalam dalam kondis kondisii panas panas "8OPE "8OPE 9th Ed &''2, p (5)*. Mudah teroksidasi dan men!adi tengik "8OPE 9 th Ed &''2, p (5)*.
•
•
Caa9a = Ai# dan +/ =
8arus terlindung dari "Martindale 9 th Ed, p &'&2* /idak ditemukan di pustaka Martindale 9 th Ed, ?% %@, ?% @, 3P 'th Ed, Japan Pharmacopeia (; th Ed.
%nkompatibilitas
%nkompatibilitas dengan oksidator, asa dan basa. Mudah
#eterangan lain Penyimpanan
ditembus oleh polietilen "8OPE 9 th Ed &''2, p (5)*. Aihasilkan oleh Cocos nucifera Aalam wadah tertutup baik dan se!uk, terlindung dari
#adar
cahaya. )'< dalam sediaan
penggunaan
*2 E,si+ien
•
T:een ;)
7at inonim truktur
PolyoByethilen orbitan ?atty 0cid Ester "8OPE 9 th Ed &''2, p ;;'*. /ween 5', polysorbate 5' "8OPE 9 th Ed &''2, p ;;'*.
$umus molekul /itik lebur Pemerian
"8OPE 9th Ed &''2, p ;;'*. C9)8(&)O&9 "8OPE 9th Ed &''2, p ;;'*. ()2C "8OPE 9 th Ed &''2, p ;;'*. Cairan berminyak, warna kuning, bau khas dan hangat, rasa
#elarutan
agak pahit "8OPE 9 th Ed &''2, p ;;'*. :arut dalam air dan etanol, tidak larut dalam minyak "8OPE
tabilitas
9th Ed &''2, p ;;'*. Polisorbat stabil untuk elektrolit dan asam lemah dan basa saponifikasi bertahap ter!adi dengan asam kuat dan basa. Ester asam oleat sensitive terhadap oksidasi. Polisorbat yang higroskopis harus diperiksa untuk kadar air sebelum digunakan dan dikeringkan !ika diperlukan. Juga sama dengan surfaktan polioksietilena lainnya, oenyimpanan lama dapat menyebabkan pembentukkan peroksida "8OPE 9 th Ed
%nkompatibilitas
&''2, p ;;'*. Perubahan warna dan atau penggelapan ter!adi dengan berbagai at, khususnya fenol, tannin, ter dan bahan tarlike. 0ktivitas antimikroba paraben berkurang dengan kehadiran
#eterangan lain
polisorbat "8OPE 9th Ed &''2, p ;;'*. Aigunakan sebagai emulsifying agent1 emulgator "8OPE 9th
Penyimpanan
Ed &''2, p ;;'*. Aisimpan di wadah tertutup baik, pada suhu se!uk, tepat
#adar
kering, terlindung dari cahaya "8OPE 9 th Ed &''2, p ;;'*. (6(;< sebagai emulgator tipe m1a "8OPE 9th Ed &''2, p
penggunaan
;;'*. (,D&5 < dalam sediaan.
S+an ;)
7at inonim truktur
orbitan ?atty 0cid Ester 5' "8OPE 9th Ed &''2, p 9D9*. orbitan Monooleat, pan 5' "8OPE 9 th Ed &''2, p 9D9*.
$umus molekul /itik lebur Pemerian
"8OPE 9 th Ed &''2, p 9D9*. C&)8))O9 "8OPE 9th Ed &''2, p 9D9*. 6 Cairan kental, krim atau padatan berwarna kuning dengan
#elarutan
baud an rasa yang khas "8OPE 9th Ed &''2, p 9D9*. 3munya larut atau terdispersi dalam minyak, larut dalma sebagian besar pelarut organic, dalam air umumnya
tabilitas
terdispersi meskipun tidak larut "8OPE 9 th Ed &''2, p 9D9*. Pembentukkan sabun bertahap ter!adi dengan asam kuat atau basa. orbitan ester stabil dalam asam lemah atau basa
%nkompatibilitas #eterangan lain
"8OPE 9th Ed &''2, p 9D9*. "8OPE 9th Ed &''2, p 9D9*. Aigunakan sebagai emulsifying agent1 emulgator "8OPE 9th
Penyimpanan
Ed &''2, p 9D9*. Aisimpan di wadah tertutup bail, pada suhu se!uk dan tempat
#adar
kering "8OPE 9 th Ed &''2, p 9D9*. (6('< sebagai emulgator tipe m1a "8OPE 9th Ed &''2, p
penggunaan
9D9*. Aalam sediaan digunakan ,&D&<
•
Me3il+a#a-en
7at inonim
Metil paraben "8OPE 9th Ed. &''2 p ))(*. 0septoform M Coept M E&(5
metil
)6
hidroksibenoikasam ester metagin Metil Chemosept metilis parahidroksibenoatmetil p6hidroksibenoat Metil Parasept -ipagin M olbrolM /egosept M 3niphen P6&. "8OPE 9th Ed. &''2 p ))(*. truktur
$umus molekul /itik lebur Pemerian
"8OPE 9th Ed. &''2 p ))(*. C585O "8OPE 9th Ed. &''2 p ))(*. (&;4(&5'C "8OPE 9th Ed. &''2 p ))(*. 8ablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih tidak berbau atau berbau khas lemah sedikit rasa terbakar. "?% @
#elarutan
hal 5;9* ukar larut dalam air, dalam benen dan dalam karbon tetraklorida mudah larut dalam etanol dan dalam eter. "?%
tabilitas
%@ hal 5;9* :arutan encer metil paraben pada p869 disterilisasi dengan autoklaf pada (&' 'C selama &' menit, tanpa dekomposisi. :arutan encer metil paraben pada p8 69 stabil "kurang dari ('< dekomposisi* sampai sekitar ) tahun di suhu kamar, sedangkan larutan metil paraben pada p8 5 atau di atas ter!adi hidrolisis cepat "('< atau lebih setelah sekitar 9' penyimpanan hari pada suhu kamar*. "8OPE 9 th Ed. &''2 p
%nkompatibilitas
))(*. Metil paraben telah dilaporkan tidak dapat bercampur dengan bahan lain, seperti bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan, natrium alginat, minyak esensial, sorbitol, dan atropin.Metilparaben !uga bereaksi dengan berbagai gula dan alkohol gula yang terkait Penyerapan Metilparaben oleh plastic
!uga
telah
dilaporkan.
!umlah
yang
diserap
tergantung pada !enis plastik. /elah dinyatakan bahwa low6 density dan high6density polietilen botol tidak menyerap
metilparaben. Metilparaben berubah warna dengan adanya besi dan tunduk pada hidrolisis oleh basa lemah dan asam kuat. "8OPE 9 th Ed. &''2 p ))(*. #egunaan= Pengawet antimikroba dengan p8 aktivitas )65.
#eterangan lain
"8OPE 9th Ed. &''2 p ))(*. 0A% metilparaben = (' mg1kg bb. "8OPE 9 th Ed. &''2 p Penyimpanan
))(*. Metil paraben harus disimpan dalam wadah yang tertutup di
#adar
tempat yang se!uk dan kering. "8OPE 9 th Ed. &''2 p ))(*. 3ntuk sediaan suspensi dan larutan oral ','(;< 6 ',&<
penggunaan
"8OPE 9th Ed. &''2 p ))(*. Aigunakan dalam sediaan ',&<
P#o+il+a#a-en
7at inonim
Propilparaben. "8OPE 9th Ed &''2, p ;29* 0septoform P Coept P E&(9 propil )6hidroksibenoat asam ester -ipagin P -ipasol M propagin Propil 0septoform
propilbuteB
Propil
Chemosept
propilparahidroksibenoat propil p hidroksibenoat Propil Parasept olbrol P /egosept P 3niphen P6&."8OPE 9 th Ed &''2, p ;29* truktur
$umus molekul /itik lebur Pemerian #elarutan
"8OPE 9th Ed &''2, p ;29* C('8(&O& "8OPE 9th Ed &''2, p ;29* 2;622 FC. "www.chemblink.com1products12)6(6.htm* erbuk atau hablur kecil, tidak berwarna. "?% @,hlm ('D&* angat sukar larut dalam air, sukar larut dalam air mendidih,
tabilitas
mudah larut dalam etanol dan dalam eter. "?% @, hlm ('D&* :arutan encer propilparaben pada p8 69 dapat disterilkan dengan autoklaf, tanpa dekomposisi. Pada p8 69, larutan stabil "kurang dari ('< dekomposisi sampai sekitar ) tahun pada suhu kamar, sedangkan pada p8 5 atau diatas akan ter!adi hidrolisis cepat "('< atau lebih setelah 9' hari pada
%nkompatibilitas
suhu kamar. "8OPE ed. 9 th pg= ;2D* 0ktivitas antimikroba dari propilparaben berkurang !auh
pada surfaktan nonionik sebagai akibat dari micelliation. Penyerapan propilparaben oleh plastik telah dilaporkan, dengan !umlah yang diserap tergantung pada !enis plastik. Magnesium silikat alumunium, magnesium trisilikat, oksida besi kuning, dan biru laut !uga telah dilaporkan dapat menyerap propilparaben sehingga mengurangi efektivitas pengawet. Propilparaben berubah warna dengan adanya besi dan ter!adi hidrolisis cepat oleh basa lemah dan asam kuat. #eterangan lain
"8OPE ed. 9 th pg= ;2D* Pengawet antimikroba, dengan p8 aktivitas )65 "8OPE 9th Ed &''2, p ;29* 0A% metilparaben = (' mg1kg bb. "8OPE 9 th Ed &''2, p
Penyimpanan
;29* Propilparaben harus disimpan dalam wadah yang tertutup
#adar
dalam se!uk dan kering. "8OPE 9 th Ed &''2, p ;29* 3ntuk sediaan suspensi dan larutan oral ','(< 6 ','&<
penggunaan
"8OPE 9th Ed &''2, p ;29* Aalam sediaan mengandung ','(5<
Na2CMC
7at
CarboBymethylcellulose odium "8OPE 9 th Ed &''2, p.((5 6
inonim
(&(* 0kucell 0Gualon CMC 0Guasorb +lanose Carbose A carmellosum
natricum
Cel6O6+randt
cellulose
gum
Cethylose CMC sodium CarboBymethylcellulose odium E)99 ?innfiB Hlykocellan -ymcel 7+ CMC sodium carboBymethylcellulose
sodium
cellulose
glycolate
unrose /ylose C+ /ylose MH0 Ialocel C ylo6 Mucine. "8OPE 9th Ed &''2, p.((5*
truktur
$umus molekul
"8OPE 9th Ed &''2, p.((5 6 (&(* C58(9 -aO5 "cas.chemnet.com*
/itik lebur Pemerian
''℃ "cas.chemnet.com* +erwarna p utih a tau hampir p utih, t idak berwarna, t idak berbau, tidak berasa, granul sebuk. 8igroskopik setelah
#elarutan
pengeringan. "8OPE 9th Ed &''2, p.((5 6 (&(* Praktis larut dalam aseton, etanol "2;<*, eter dan toluena.
tabilitas
"8OPE 9th Ed &''2, p.((5 6 (&(* CarboBymethylcellulose odium stabil meskipun material higroskopik. Aibawah kondisi kelmbapan yang tinggi dapat menyerap air dalam !umlah besar "K;'<*. :arutan stabil pada p8 &6(', endapan dapat ter!adi pada p8 dibawah & dan kekentalan larutan menurun dengan cepat di atas p8 ('. 3mumnya, larutan menun!ukan kekentalan maksimum dan
%nkompatibilitas
stabil pada p8 D62. "8OPE 9 th Ed &''2, p.((5 6 (&(* %nkompatibel dengan larutan asam kuat dan dengan garam besi dan beberapa metal lainnya, seperti alumunium, merkuri, dan ink. %nkompatibel !uga dengan Banthan gum. Endapan dapat ter!adi pada p8 >&, dan !uga ketika diaduk dengan
etanol
"2;<'.
CMC
sodium
membentuk
coacervative kompleks dengan gelatin dan pectin. Juga membentuk
kompleks
dengan
kolagen
dan
mampu
mengendapkan protein tertentu yang bermuatan positif. #egunaan
"8OPE 9th Ed &''2, p.((5 6 (&(* #egunaan sebagai coating agent,
stabiliing
agent,
pensuspensi, disintegran tablet dan kapsul, bahan pengikat tablet, pengental, menyerap air "8OPE 9th Ed &''2, p.((5 6 Penyimpanan
(&(* +ahan ber!umlah banyak harus disimpan dalam wadah
tertutup, ditempat yang se!uk dankering. "8OPE 9 th Ed &''2, #adar
p.((5 6 (&(* Emulsifying agent '.&;4(.' "8OPE 9 th Ed &''2, p.((5 6 (&(*
penggunaan
Aalam sediaan digunakan (<
Su,#osa
7at
ukrosa "8OPE 9 th ed. &''2 , p. D'6D'9*
inonim
+eet
sugar
cane
sugar
refined
sugar
saccharose
saccharum sugar. "8OPE 9th Ed. &''2, p. D'6D'9* truktur
$umus molekul
"8OPE 9 th ed. &''2 , p. D'6D'9* C(&8&&O(( "8OPE 9th Ed. &''2, p.D'6D'9*
/itik lebur Pemerian
(9'6(59'C "8OPE 9 th Ed. &''2, p. D'6D'9* Hula yang bersal dari Saccharum oficinarum :inne, Beta vulgaris :inne.
+erbentuk kristal tak berwarna, massa
kristal atau blok, bubuk kristal putih, tidak berbau, dan #elarutan
memiliki rasa manis "8OPE 9 th Ed. &''2, p. D'6D'9*. #elarutan dalam air ( = ',& pada suhu ('''C, ( = )'' dalam etanol pada suhu &' 'C, ( = (D' dalam etanol 2;< pada suhu &''C, ( = )'' dalam propan6&6ol, tidak larut dalam
tabilitas
kloroform "8OPE 9 th Ed. &''2, p. D'6D'9*. tabilitas baik pada suhu kamar dan pada kelembaban yang rendah. ukrosa akan menyerap (< kelembaban yang akan melepaskan panas pada 2' oC. ukrosa akan men!adi karamel pada suhu di atas (9'oC. ukrosa yang encer dapat terdekomposisi dengan keberadaan mikroba
%nkompatibilitas
"8OPE 9 th Ed. &''2, p. D' 4 D'9*. +ubuk sukrosa dapat terkontaminasi dengan adanya logam berat yang akan berpengaruh terhadap at aktif seperti asam askorbat. ukrosa dapat terkontaminasi sulfit dari hasil penyulingan. Aengan !umlah sulfit yang tinggi, dapat ter!adi
perubahan warna pada tablet yang tersalut gula. elain itu, sukrosa dapat bereaksi dengan tutup aluminium "8OPE 9 #egunaan
th
Ed. &''2, p. D'6D'9*. Pemanis, coating agent , granulating agent, suspending agent, tablet binder, sugar coating adjust , peningkat
Penyimpanan
viskositas "8OPE 9 th Ed. &''2, p. D'6D'9*. tabil di suhu kamar dan relatif lembab "8OPE 9th Ed. &''2, p.D'6D'9*.
#adar
3ntuk pembuatan sirup digunakan 9'69D< "8OPE 9th Ed.
penggunaan
&''2, p.D'6D'9*. Aalam sediaan digunakan &;<
Na2 Sa,a#in
7at inonim
-atrium sakarin Haram sakarin, natrium garam gluside larut sakarin larut natrium sucaryl "8OPE 9 th Ed &''2, p 9'5*
truktur
$umus molekul /erurai/itik padalebur pemanasan Pemerian
"8OPE 9th Ed &''2, p 9'5* CD8) --aO "8OPE 9th Ed &''2, p 9'5* /erurai pada pemanasan "8OPE 9th Ed &''2, p 9'5* akarin natrium adalah serbuk putih, tidak berbau atau sedikit aromatik, efflorescent, bubuk kristal. Memiliki rasa yang sangat manis, dengan logam atau rasa pahit bahwa pada tingkat normal penggunaan dapat terdeteksi sekitar &;< dari populasi. $asa pahit
bisa ditutupi dengan
memadukan sakarin natrium dengan pemanis lainnya. akarin natrium dapat mengandung !umlah variabel air #elarutan
"8OPE 9th Ed &''2, p 9'5* ( = (,& dalam air, ( = ('& dalam etanol, ( = ;' dalam etanol
"2;<* "8OPE 9 th Ed &''2, p 9'5* akarin natrium stabil di bawah kisaran normal kondisi
tabilitas
digunakan dalam formulasi. 8anya bila terkena suhu "(&;oC* pada p8 rendah "p8 &* selama lebih dari ( !am tidak ter!adi 5)
dekomposisi
yang
signifikan.
#onsentrasi
yang paling stabilbentuk sakarin
natrium
sedangkan bentuk D9< akan kering di bawahkondisi kamar. :arutan untuk in!eksi dapat disterilkan denganautoklaf %nkompatibilitas
"8OPE 9th Ed &''2, p 9'5* akarin natrium tidak mengalami Maillard browning "8OPE
#eterangan lain Penyimpanan
9th Ed &''2, p 9'5* #egunaan = Pemanis "8OPE 9th Ed &''2, p 9'5* akarin natrium harus disimpan dalam wadah yang tertutup
#adar
dalam tempat yang kering "8OPE 9 th Ed &''2, p 9'5* Aalam sediaan larutan oral digunakan ',')6',&;< "8OPE 9 th
penggunaan
Ed &''2, p 9'5* Ai dalam sediaan digunakan ',(<
P#o+ilen.li,ol
7at inonim truktur
Propilenglikol "8OPE 9th Ed &''2, p ;2&* Propilenglycol "8OPE 9 th Ed &''2, p ;2&*
$umus molekul
"8OPE 9th Ed &''2, p ;2&* C85O& "8OPE 9th Ed &''2, p ;2&*
/itik lebur
6;2C "8OPE 9th Ed &''2, p ;2&*
Pemerian
+ening, tidak berwarna, kental6praktis tidak encer tidak berbau, manis, mempunyai rasa yang agak ta!am mirip dengan gliserin "8OPE 9 th Ed &''2, p ;2&*.
#elarutan
Aapat tercampur dengan aseton, kloroform, etanol 2;<, gliserin dan air. #elarutan di ( dari 9 bagian eter, tidak tercampur dengan sedikit minyak, tetapi akan larut dengan beberapa minyak yang diperlukan "8OPE 9 th Ed &''2, p
tabilitas
;2&*. Pada suhu dingin stabil di tempat tertutup rapat, tetapi di suhu
panas,
terbuka,
men!adi
mudah
teroksidasi,
memberikan produk baru seperti propoionaldehid, asam laktat, asam piruvat dan asam asetat. ecara kimiawi stabil bila bercampur dengan etanol 2;<, gliserin atau air. :arutan dalam air dapat disterilisasi dengan autoklaf "8OPE 9th Ed %nkompatibilitas
&''2, p ;2&*. Aengan reaksi oksidasi seperti kalium permanganate "8OPE
#eterangan lain
9th Ed &''2, p ;2&*. Aapat digunakan
sebagai
antimikroba,
desinfektan,
humektan, pelarut, penstabil, kosolven air "8OPE 9th Ed Penyimpanan
&''2, p ;2&*. Aisimpan di wadah tertutup rapat "8OPE 9 th Ed &''2, p
#adar
;2&*. Aigunakan dalam sediaan sebanyak (,;&&<
penggunaan •
4/T <4u39la3ed /9d#o=93oluene>
7at inonim truktur
+utylated 8idroBytoluen "8OPE 9 th Ed &''2, p D;* +util 8idroksi /oluen, +8/ "8OPE 9 th Ed &''2, p D;*
$umus molekul /itik lebur
"8OPE 9th Ed &''2, p D;* C(;8&)O "8OPE 9th Ed &''2, p D;* D'C "8OPE 9th Ed &''2, p D;*
Pemerian
#ristal padat atau bubuk, warna kuning keputihan pucat, bau fenolik1 karakteristik fenol samar "8OPE 9th Ed &''2, p D;*.
#elarutan
Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilenglikol, sangat musah larut dalam aseton, benen, etanol 2;<, metanol,
tabilitas
toluena, minyak mineral "8OPE 9 th Ed &''2, p D;*. Paparan cahaya, kelembaban dan panas menyebabkan perubahan warna dan kerugian aktivitas "8OPE 9 th Ed &''2,
%nkompatibilitas
p D;*. Mengalami reaksi
karakteristk fenol. #ontak dengan
oksidator dapat menyebabkan pembakaran spontan garam besi yang menyebabkan perubahan warna dengan hilangnya aktivitas. Pemanasan dengan katalitik dengan !umlah akan menyebabkan
dekomposisi
yang
cepat
dengan
nilai
isobutena gas yang mudah terbakar "8OPE 9 th Ed &''2, p #eterangan lain
D;*. Aapat
digunakan
sebagai
antimikroba,
desinfektan,
humektan, pelarut, penstabil, kosolven air "8OPE 9th Ed Penyimpanan
&''2, p ;2&*. Aisimpan di wadah tertutup, terlindung dari cahaya, di
#adar
tempat se!uk dan kering "8OPE 9 th Ed &''2, p D;*. 3ntuk vegetable oil digunakan ','(< "8OPE 9 th Ed &''2, p
penggunaan
D;*. Aalam sediaan digunakan ','(<
A?ua
7at inonim truktur $umus molekul /itik lebur Pemerian
0Gua "8OPE 9thEd &''2, p D99 6 DD'*. 0ir"8OPE 9th Ed &''2, p D99 6 DD'*. 86O68 8&O "8OPE 9th Ed &''2, p D99 6 DD'*. ('''C "8OPE 9th Ed &''2, p D99 6 DD'*. Cairan !ernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
#elarutan
"8OPE 9th Ed &''2, p D99 6 DD'*. Aapat bercampur dengan pelarut polar lainnya "8OPE 9th Ed
tabilitas
&''2, p D99 6 DD'*. tabil disemua keadaan fisik "padat, cair, gas* "8OPE 9th Ed
%nkompatibilitas
&''2, p D99 6 DD'*. 0ir dapat bereaksi dengan obat dan berbagai eksipien yang rentan akan hidrolisis "ter!adi dekomposisi !ika terdapat air atau kelembapan* pada peningkatan temperatur. 0ir bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. 0ir !uga bisa bereaksi dengan garam anhidrat men!adi bentuk hidrat "8OPE 9 th Ed &''2, p D99 6
#eterangan lain Penyimpanan #adar
DD'*. Aigunakan sebagaipelarut "8OPE 9th Ed &''2, p D99 6 DD'*. Iadah tertutup "8OPE 9 th Ed &''2, p D99 6 DD'*. ad (''<
penggunaan
&2 Tin@auan Pus3a,a
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. ebaliknya, !ika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam minyak. Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang mencegah koalesensi, yaitu penyatuan tetes kecil men!adi tetesan besar dan akhirnya men!adi satu fase tunggal yang memisah. +ahan pengemulsi "surfaktan* menstabilkan dengan cara menempati antar permukaan antara tetesan dan fase eksternal, dan dengan membuat batas fisik di sekeliling partikel yang akan berkoalesensi. urfaktan !uga mengurangi tegangan
antar
permukaan
antara
fase,
sehingga
meningkatkan proses
emulsifikasi selama pencampuran. Polimer hidrofilik alam, semisintetik dan sintetik dapat digunakan bersama surfaktan pada emulsi minyak dalam air karena akan terakumulasi pada antar permukaan dan !uga meningkatkan kekentalan fase air, sehingga mengurangi kecepatan pembentukan agregat tetesan. 0gregasi biasanya diikuti dengan pemisahan emulsi yang relatif cepat men!adi fase yang kaya akan butiran dan yang miskin akan tetesan. ecara normal kerapatan minyak lebih rendah dari pada kerapatan air, sehingga !ika tetesan minyak dan agregat tetesan meningkat, terbentuk krim. Makin besar kecepatan agregasi, makin besar ukuran tetesan dan makin besar pula kecepatan pembentukan krim. /etesan air dalam emulsi air dalam minyak biasanya membentuk sedimen disebabkan oleh kerapatan yang lebih besar. #onsistensi emulsi sangat beragam, mulai dari cairan yang mudah dituang hingga krim setengah padat. 3mumnya krim minyak dalam air dibuat pada suhu tinggi, berbentuk cair pada suhu ini, kemudian didinginkan pada suhu kamar, dan men!adi padat akibat ter!adinya solidifikasi fase internal. Aalam hal ini, tidak diperlukan perbandingan volume fase internal terhadap volume fase eksternal
yang tinggi untuk menghasilkan sifat setengah padat, misalnya krim asam stearat atau krim pembersih adalah setengah padat dengan fase internal hanya (;<. ifat setengah padat emulsi air dalam minyak, biasanya diakibatkan oleh fase eksternal setengah padat. emua
emulsi
memerlukan
bahan
antimikroba
karena
fase
air
mempermudah pertumbuhan mikroorganisme. 0danya pengawet sangat penting dalam emulsi minyak dalam air karena kontaminasi fase eksternal mudah ter!adi. #arena !amur dan ragi lebih sering ditemukan daripada bakteri, lebihdiperlukan yang bersifat fungistatik dan bakteriostatik. +akteri ternyata dapat menguraikan bahan pengemulsi nonionik dan anionik, gliserin, dan se!umlah bahan penstabil alam seperti tragakan dan gom guar. #esulitan muncul pada pengawetan sistem emulsi, sebagai akibat memisahnya bahan antimikroba dari fase air yang sangat memerlukannya, atau ter!adinya kompleksasi dengan bahan pengemulsi yang akan mengurangi efektivitas. #arena itu, efektivitas sistem pengawetan harus selalu diu!i pada sediaan akhir. Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil6, etil6, propil6, dan butil6paraben, asam benoat,dan senyawa amonium kuaterner. "?% @,&'()*
0. /eori terbentuknya emulsi "yamsuni, &''&* (. /eori /egangan Permukaan "urface /ension* Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang se!enis yang disebut dengan daya kohesi. elain itu, molekul !uga memiliki daya tarik menarik antarmolekul yang tidak se!enis yang disebut daya adhesi. Aaya kohesi suatu at selalu sama sehingga pada permukaan suatu at cair akan ter!adi peredaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. /egangan yang ter!adi pada permukaan tersebut dinamakan Ltegangan permukaan Aengan cara yang sama dapat di!elaskan ter!dinya perbedaan tegangan bidang batas dua cairan yang tidak dapat bercampur "immicible liGuid*. /egangan yang ter!adi antara dua cairan tersebut dinamakan Ltegangan bidang batas emakin tinggi perbedaan tegangan yang ter!adi di bidang batas, semakin sulit kedua at cair tersebut untuk bercampur. tegangan yang ter!adi pada air akan bertambah dengan penambahan garam6garam
anorganik
atau senyawa
elektrolit,
tetapi akan berkurang
dengan
penambahan senyawa anorganik tertentu, antara lain sabun "sapo*. Aalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan atau menghilangkan tegangan yang ter!adi pada bidang batas sehingga antara kedua at cair tersebut akan mudah bercampur. &. /eori Orientasi +entuk +a!i "Oriented wedge* /eori ini men!elaskan fenomena terbentuknya emulsi berdasarkan adanya kelarutan selektif dari bagian molekul emulgator ada bagian yang bersifat suka air atau mudah larut dalam air, dan ada bagian yang suka minyak atau mudah larut dalam minyak. Jadi, setiap molekul emulgator dibagi men!adi dua kelompok yaitu 6
#elompok 8idrofilik, yaitu bagian emulgator yang suka air.
6
#elompok :ipofilik, yaitu bagian emulgator yang suka minyak. Masing6masing kelompok akan bergabung dengan at cair yang
disenanginya, kelompok hidrofil ke dalam air dan kelompok lipofilik ke dalam minyak. 0ntara kedua kelompok tersebut akan membuat suatu keseimbangan. etiap !enis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama. 8arga keseimbangan ini dikenal dengan istilah L8:+ "8idrofil :ipofil +alance*, yaitu angka yang menun!ukan perbandingan antara kelompok hidrofil dengan kelompok lipofil. emakin besar harga 8:+, berarti semakin banyak kelompok yang suka air dan demikian sebaliknya. 0da dua cara dalam perhitungan 8:+ yaitu ubtitusi dan 0ligasi. . /eori ?ilm Plastik " %nterficial ?ilm* /eori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers atau fase internal. Aengan terbungkusnya partikel tersebut, usaha antara partikel yang se!enis untuk bergabung men!adi terhalang. Aengan kata lain, fase dispers men!adi stabil. 3ntuk memberikan stabilitas maksmimum pada emulsi, syarat emulgator yang dipakai adalah dapat membentuk lapisan film yang kuat tetapi tetap lunak, !umlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dipers, dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua partikel dengan segera.
). /eori :apisan :irtrik $angkap "Electric Aouble :ayer* Jika minyak terdispersi ke dalam air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan se!enis, sedangkan lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan depannya. Aengan demikian seolah6olah tiap partikel minyak dilindungi oleh dua banteng lapisan listrik yang saling berlawanan. +anteng tersebut akan menolak setiap usaha partikel minyak yang akan mengadakan penggabungan men!adi satu molekul yang besar, karena susunan listrik yang menyelubungi setiap partikel minyak mempunyai susunan yang sama. Aengan demikian antara sesame partikel akan tolak menolak, dan stabilitas emulsi akan bertambah. /er!adinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu dari ketiga cara dibawah ini = (* /er!adinya ionisasi molekul pada permukaan partikel. &* /er!adinya absorpsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya. * /er!adinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya.
+. +ahan 4+ahan Pengemulsi "yamsuni, &''&* (. Emulgator 0lam a. Emulgator berasal dari tumbuh6tumbuhan "Hom arab, /ragakan, 0gar6 agar, Chondrus, emulgator lain "Pektin, metil selulosa, CMC** b. Emulgator 8ewani "#uning telur, 0deps lanae* c. Emulgator Mineral "@eegum, +entonit* &. Emulgator +uatan a. abun b. /ween &')'9'5' c. pan &')'5' Emulgator dapat dikelompokkan men!adi = (. 0nionik = sabun alkali, -a6lauril sulfat &. #ationik = senyawa ammonium kuarterner . -onionik = /ween dan pan ). 0mfoter = protein, lesitin
C. Cara Pembuatan Emulsi "yamsuni, &''&* (. Metode Hom kering atau Metode #ontinental Aalam metode ini, at pengemulsi "biasanya Hom arab* dicampur dengan minyak terkebih dahulu, kemudian ditambah air untuk membentuk korpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang tersedia &. Metode Hom +asah atau Metode %nggris 7at pengemulsi ditambahkan ke dalam air "at pengemulsi umumnya larut dalam air* agar membentuk suatu mucilage, kemudian perlahan6lahan minyak dicampurkan untuk membentuk emulsi, kemudian diemcerkan dengan sisa air. . Metode +otol atau Metode forbes Aigunakan untuk kinyak menguap dan at6at yang bersifat minyak dan mempunyai viskositas rendah "kurang kental*. erbuk Hom dimasukkan ke dalam botol kering, ditambahkan dua bagian air, botol ditutup, kemudain campuran tersebut dikocok dengan kuat. /ambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok.
A. Cara untuk mengidentifikasi tipe emulsi "0goes, &''2* (. Cara pengenceran Prinsip pengu!ian adalah emulsi hanya terca,pur dan dapat diencerkan dengan fasa luar tercampur. Pengukuran konduktivitas disasarkan pada konduktivitas
minyak yang buruk dibandingkan dengan air, dan
memberikan nilai rendah dalam emulsi 01M adalah fasa luar. &. 3!i pewarnaan 7at warna larut air yang ditaburkan pada permukaan emulsi akan mengindikasikan sifat dari fasa kontinu. Pada emulsi M10 akan berlangsung inkorporasi warna larutan secara cepat ke dalam sistem, sedangkan pada emuli 01M warna akan berupa kelompok vesikel yang tampak. Peristiwa sebaliknya aka terlihat !ika digunakan at warna larut minyak. Pengu!ian inii, secara esensial, adalah untuk mengidentifikasifasa kontinu dan tidak mengindikasikan terbentuknya emulsi multiple. 3ntuk selan!utnya dapat dilihat secara mikroskopik.
. #ertas kobal klorida "CoCl&* #ertas saring diimpregnasi dengan kobal klorida dan dikeringkan. Iarna biru akan berubah men!adi merah muda !ika diteteskan atau ditambahkan emulsi M10. dapat mengalami kegagalan !ika emulsi tidak stabul atau pecah dengan keberadaan elektorlit. ). ?louresensi ?louresensi dibawah cahaya ultraviolet. Emulsi M10 menun!ukan pola bintik, sedangkan pada emulsi 01M, flouresensi terlihat secara menyeluruh. Cara ini adakalanya memberikan hasil yang tidak selalu memuaskan.
E. ?enomena ketidakstabilan emulsi "$P (5th, (22'* (. Creaming dan sedimentasi Creaming adalah gerakan ke atas dari tetesan relatif at terdispersi ke fase kontinu,sedangkan sedimentasi adalah proses pembalikan yaitu gerakan ke bawah dari partikel. Aalam beberapa emulsi, suatu proses atau lebih tergantung pada censitas dari fase terdispersi atau fase kontinu. #ecepatan sedimentasi tetesan atau partikel dalam cairan dihubungkan dengan hukum stokes. ementara persamaan hukum stokes untuk sistem bermassa
telah
dikembangkan,hukum
ini
sangat
berguna
untuk
menun!ukkan faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan sedimentasi atau creaming antara lain diameter tetesan yang terdispersi, viskositas medium pendispersi, dan perbedaan berat !enis antara fase terdispersi dan medium pendispersi.
Pengurangan
ukuran
partikel
yang
terkonstribusi
meningkatkan atau mengurangi creaming. &. 0gregasi dan koalesensi :ebih !auh, tetesan dapat diredispersikan kembali dengan pengocokan. tabilitas dari emulsi dapat ditentukan dengan proses agregasi dan koalesensi. Aalam agregasi "flokulasi* tetesan yang terdispersi datang bersama namun tidak bercampur. #oalaesensi komplit penyatuan tetesan, diarahkan untuk mengurangi !umlah tetesan dan pemisahan dua fase yang tidak saling bercampur. 0gregasi mendahului koalesensi dalam emulsi. -amun demikian, koalesensi tidak perlu mengikuti agregasi. 0gregasi
dalam beberapa !umlah bersifat reversible. Ialaupun tidak seserius koalesensi, ini akan mempercepat creaming atau sedimentasi ketika agregat bertindak sebagai tetesan tunggal. ementara agregasi dihubungkan dengan potensial elektrikal. /etesan, koalesensi tergantung pada sifat struktur lapisan interfase. Emulsi distabilkan dengan emulgator. /ipe surfaktan membbentuk lapisan monomolekuler. #oalesensi dilawan dengan elastisitas dan !uga gaya kohesif lapisan film antara dua tetesan. . %nversi Emulsi dikatakan membalik ketika perubahan emulsi dari M10 ke 01M atau sebaliknya. %nversi kadang6kadang ter!adi dengan penambahan elektrolit atau dengan mengubah rasio fase volume. ebagai contoh emulsi M10 yang mengandung natrium stearat sebagai pengemulsi dapat ditambahkan kalsium klorida karena kalsium stearat dibentuk sebagai bahan pengemulsi lipofilik dan mengubah pembentukan produk 01M. %nversi dapat dilihat ketika emulsi disiapkan dengan pemanasan dan pencampuran dua fase kemudian didinginkan. 8al ini ter!adi kira6kira karena adanya daya larut bahan pengemulsi tergantung pada perubahan temperatur. /emperatur pada fase inversi. /elah ditun!ukkan bahwa nilai dipengaruhi oleh nilai 8:+ dari surfaktan. emakin tinggi nilai 0:/, semakin besar tahanan untuk berubah "inversi*.
?. #euntungan dan #erugian ediaan Emulsi ":achman, (22)* (. #euntungan a. +anyak bahan obat yang mempunyai rasa dan susunan yang tidak menyenangkan dan dapat dibuat lebih enak pada pemberian oral bila diformulasikan men!adi emulsi. b. +eberapa obat men!adi lebih mudah diabsorpsi bila obat6obat tersebut diberikan secara oral dalam bentuk emulsi. c. Emulsi memiliki dera!at elegansi tertentu dan mudah discuci bila diinginkan. d. ?ormulator dapat mengontrol penampilan, viskositas, dan kekasaran "greasiness* dari emulsi kosmetik maupun emulsi dermal.
e. Emulsi telah digunakan untuk pemberian makanan berlemak secara intravena akan lebih mudah !ika dibuat dalam bentuk emulsi. f. 0ksi emulsi dapat diperpan!ang dan efek emollient yang lebih besar daripada !ika dibandingkan dengan sediaan lain. g. Emulsi !uga memiliki keuntungan biaya yang penting daripada preparat fase tunggal, sebagian besar lemak dan pelarut6pelarut untuk lemak yang dimaksudkan untuk pemakaian ke dalam tubuh manusia relatif memakan biaya, akibatnya pengenceran dengan suatu pengencer yang aman dan tidak mahal seperti air sangat diinginkan dari segi ekonomis selama keman!uran dan penampilan tidak dirusak. &. #erugian Emulsi
kadang6kadang
sulit
dibuat
dan
membutuhkan
teknik
pemprosesan khusus. 3ntuk men!amin sediaan tipe ini dan untuk membuatnya sebagai sediaan yang berguna, emulsi harus memiliki sifat yang diinginkan dan menimbulkan sedikit mungkin masalah6masalah yang berhubungan. I2 PENDEKATAN 6ORMULA
No2
Nama 4aan
5umla
Ke.unaan
(
Oleum cocos
)'< b1v
&
/ween 5' N pan 5'
;< b1v
Emulgator
+8/
','(< b1v
0ntioksidan
)
irupus simpleks
(;< b1v
Pemanis
;
-a. akarin
',(<
Pemanis
9
Propilenglikol
(,;&&< b1v
Penstabil bahan pengawet
D.
Metilparaben
',(5< b1v
Pengawet
5.
Propilparaben
'.'&< b1v
Pengawet
2.
-a.CMC
(< b1v
Pengental
('.
0Guadest
0d ('' < b1v
pelarut
7at aktif
S+esi0i,asi sediaan
+entuk
Emulsi
Iarna
Putih
$asa
Manis
p8
),' 4 9,' " ;,'*
#adar
)'< Oleum cocos, & g 1; ml
@olume
('' ml1 botol
@iskositas ediaan
)'' cP 4 5'' cP
Pe#i3un.an dosis
D,D g 4 (; g 1 hari untuk dewasa sehari ( B minum digunakan untuk menurunkan berat badan. /iap ; ml mengandung & g oleum cocos 7,7 g x 5 ml
D,D g
= Aalam sediaan
2g 15 g x 5 ml
(; g
= Aalam sediaan
2g
= 19,25 ml ≈ 20 ml
= 37,5 ml
Aalam sehari B minum &' ml 4 D,; ml
2 PENIM4ANGAN
Aibuat sediaan ) botol " (''ml* @olume tiap botol ('' ml Q " < B ('' ml * (' ml 3ntuk ) botol (' ml B ) )(& ml )(& ml Q ('< ")(& ml* )(& ml Q )(.& ml );,& ml R )9' ml
Pe#i3un.an Emul.a3o#
5g 100 ml
Emulgator
x 460 ml =23 g
8:+ Campuran 5 3,7
/ween 5' "(;,'*
,D
10,7
x 23 g =7,95 g
5 7
pan 5' " ), *
D
10,7
x 10 g=15,05 g
(',D
No
Nama 4aan
5umla 9an. Di3im-an.
2 ( & ) ; 9 D 5 2 ('.
Oleum cocos /ween 5' pan 5' +8/ Metilparaben Propilparaben Propilenglikol -a.akarin irupus simpleks 0Guadest
)' g 1 ('' ml B )9' ml (5) g D,2; g (;,'; ','( g 1 ('' ml B )9' ml ',')9 g ',(5 g 1 ('' ml B )9' ml ',5&5 g ','& g 1 ('' ml B )9' ml ','2& g (,;&& g 1('' ml B )9' ml D g ',( g 1 ('' ml B )9' ml ',)9 g (; g 1 ('' ml B )9' ml 92 g 0d )9' ml
Pe#i3un.an ADI Na3#ium Sa,a#in
(' mg 1 kg++ 1 hari "8OPE 9 th Ed &''2, p 9'2* Aewasa = D' kg B (' mg 1 kg ;' mg 0,1 g x 460 Aalam sediaan 100 ml ml ',)9 g Pemakaian ehari ( B minum D,D g 4 (; g 20 ml x 0,46 g D,D g 460 ml ','& g &' mg 37,5 ml
(; g
460 ml
x 0,46 g =¿
','D; g D,; mg " /idak melebihi 0A%*
T:een ;)
&; mg 1 kg++ 1 hari "8OPE 9 th Ed &''2, p ;;* Aewasa = D' kg B &; mg 1 kg (D;' mg Aalam sediaan D, 2; g Pemakaian sehari ( B minum D,D g 4 (; g 20 ml x 7,95 g D,D g 460 ml ',)9 g )9 mg 37,5 ml
(; g
460 ml
x 7,95 g =¿
',9)5 g 9)5 mg " /idak melebihi 0A%*
S+an ;)
&; mg 1 kg++ 1 hari "8OPE 9 th Ed &''2, p ;;* Aewasa = D' kg B &; mg 1 kg (D;' mg Aalam sediaan (;,'; g Pemakaian sehari ( B minum D,D g 4 (; g 20 ml
D,D g
460 ml
x 15,05 g
37,5 ml
(; g
•
460 ml
',9;) g 9;) mg
x 15,05 g= ¿
(,&&9 g (&&9 mg " /idak melebihi 0A%*
P#o+ilen.li,ol
&; mg 1 kg++ 1 hari "8OPE 9 th Ed &''2, p ;2* Aewasa = D' kg B &; mg 1 kg (D;' mg 1,522 g
Aalam sediaan
100 ml
x 460 ml
D g
Pemakaian sehari ( B minum D,D g 4 (; g 20 ml
D,D g
460 ml
x 7 g
',') g '), mg
37,5 ml
(; g
•
460 ml
x 7 g =¿
',;D'9; g ;D',9; mg " /idak melebihi 0A%*
Me3il+a#a-en
(' mg 1 kg++ 1 hari "8OPE 9 th Ed &''2, p ))&* Aewasa = D' kg B (' mg 1 kg D'' mg 0,18 g
Aalam sediaan
100 ml
x 460 ml
5&5 mg
Pemakaian sehari ( B minum D,D g 4 (; g 20 ml
D,D g
460 ml
x 828 mg
37,5 ml
(; g
•
460 ml
9 mg
x 828 mg =¿
9D,; mg " /idak melebihi 0A%*
P#o+il+a#a-en
(' mg 1 kg++ 1 hari "8OPE 9 th Ed &''2, p ;29* Aewasa = D' kg B (' mg 1 kg D'' mg 0,02 g
Aalam sediaan
100 ml
x 460 ml
2& mg
Pemakaian sehari ( B minum D,D g 4 (; g 20 ml
D,D g
460 ml
x 92 mg
37,5 ml
(; g
•
460 ml
) mg
x 92 mg =¿
D,; mg " /idak melebihi 0A%*
4/T <4u39la3ed /9d#+=93oluene>
(&;
μ
g1kg++ 1 hari "8OPE 9 th Ed &''2, p ;25*
Aewasa = D' kg B (&;
μ
0,01 g
Aalam sediaan
100 ml
g 1 kg 5D;' x 460 ml
μ
g 5,D; mg
'.')9 mg
Pemakaian sehari ( B minum D,D g 4 (; g 20 ml
D,D g
460 ml
x 0.046 mg
37,5 ml
(; g
460 ml
& mg
x 0.046 mg=¿
,D; mg " /idak melebihi 0A%*
I2 PROSEDUR PEM4UATAN
A2
Pem-ua3an A?ua -e-as CO*
(.
;'' ml air dipanaskan hingga mendidih
&.
:alu diamkan selama ' menit, kemudian ditutup dan didinginkan
42 Pen.,ali-#asian -o3ol dan -ea,e# .lass u3ama Kali-#asi -o3ol $)) ml
(. 0ir keran sebanyak (' ml dimasukkan ke dalam gelas ukur &;' ml. &. 0ir di dalam gelas ukur dituangkan ke dalam botol cokelat ('' ml. . +atas kalibrasi ditandai dan dibuang airnya. ). +otol dibilas dengan aGuadest sebanyak & ml, lalu dikeringkan dan botol siap dipakai. •
Kali-#asi -ea,e# .lass u3ama
(. 0ir keran sebanyak )9' ml dimasukkan ke dalam gelas ukur ;'' ml. &. 0ir di dalam gelas ukur dituangkan ke dalam beaker glass ;'' ml. . +atas kalibrasi ditandai dan dibuang airnya. ). +eaker glass dibilas dengan aGuadest secukupnya, lalu dikeringkan dan +eaker glass dipakai.
C2
Penim-an.an 4aan
(. Oleum cocos ditimbang sebanyak (5) gram dengan menggunakan beaker glass &;' ml secara penimbangan tidak langsung, diatas timbangan analitik. &. /ween 5' ditimbang sebanyak D,2; gram dengan menggunakan beaker glass ;' ml secara penimbangan tidak langsung, diatas timbangan analitik. . pan 5' ditimbang sebanyak (;,'; gram dengan menggunakan beaker glass ;' ml secara penimbangan tidak langsung, diatas timbangan analitik. ). Propilenglikol ditimbang sebanyak D gram dengan menggunakan beaker glass ;' ml secara penimbangan tidak langsung, diatas timbangan analitik. ;. +8/ ditimbang sebanyak ',)9 gram dengan menggunakan kertas perkamen diatas timbangan analitik. 9. Metilparaben ditimbang sebanyak '.5&5 gram dengan menggunakan kertas perkamen diatas timbangan analitik. D. Propilparaben ditimbang sebanyak '.'2& gram dengan menggunakan kertas perkamen diatas timbangan analitik. 5. -a.akarin ditimbang sebanyak '.)9 gram dengan menggunakan kertas perkamen diatas timbangan analitik. 2. ukrosa ditimbang sebanyak 9; gram dengan menggunakan beaker glass &;' ml secara penimbangan tidak langsung, diatas timbangan analitik. ('. 0Guadest diukur sebanyak ; ml dengan gelas ukur ('' ml.
D2
Pem-ua3an si#u+us sim+le,s
(.
ukrosa yang telah ditimbang sebanyak 9; gram ditambahkan ; ml aGuadest yang telah diukur dengan gelas ukur ('' ml. #emudian dipanaskan diatas hotplate sampai sukrosa melarut dengan sempurna sambil aduk
sesekali. &. :arutan kemudian di serkai dengan menggunakan kain batis selagi panas. . :alu ditambahkan aGuadest ad ('' gram. ). Aiambil filtrate sebanyak 92 gram.
E2
Pem-ua3an sediaan
(. Mortir dipanaskan dengan cara dimasukkan air panas secukupnya hingga terendam, air dibuang dan keringkan.
&. /ween 5' dilarutkan dengan 5' ml aGuadest di dalam beaker glass ('' ml, diaduk ad larut dengan batang pengaduk "campuan (* . pan 5' dimasukkan kedalam oleum cocos, diaduk ad homogeny dengan batang pengaduk "campuran &* ). Campuran satu "(* dan dua "&* dipanaskan diatas hotplate hingga suhunya 9'⁰C ;. Campuran satu "(* dan dua "&* yang telah dipanaskan, dimasukkan ke dalam mortir yang telah dipanaskan digerus ad terbentuk korpus emulsi. 9. +8/ dimasukkan kedalam mortir, digerus ad homogen. D. Metilparaben dilarutkan dalam ; gram propilenglikol di dalam beaker glass ;' ml, aduk ad larut dengan batang pengaduk. +eaker glass dibilas dengan sedikit aGuadest sebanyak dua kali. 8asil bilasan dimasukkan ke dalam mortir, digerus ad homogen. 5. Propilparaben dilarutkan dalam & gram propilenglikol di dalam beaker glass ;' ml, aduk ad larut dengan batang pengaduk. +eaker glass dibilas dengan sedikit aGuadest sebanyak dua kali. 8asil bilasan dimasukkan ke dalam mortir, digerus ad homogen. 2. irupus simpleks diencerkan dengan ; ml aGuadest,diaduk ad homogen dengan batang pengaduk dalam beaker glass ('' m. +eaker glass dibilas dengan sedikit aGuadest sebanyak dua kali, hasil bilasan dimasukkan kedalam mortir, digerus ad homogen. ('. -a.akarin dilarutkan dalam & ml aGuadest, diaduk d larut dengan batang pengaduk dalam beaker glass ;' ml, dimasukkan kedalam mortir, digerus ad homogen. +eaker glass dibilas dengan sedikit aGuadest sebanyak & kali, hasil bilasan dimasukkan kedalam beaker glass, digerus ad homogen. ((. ediaan dimasukkan kedalam beaker glass utama, ditambahkan aGuadest ad 5' < volume total, aduk ad homogen dengan batang pengaduk. (&. @olume digenapkam hingga )9' ml, dengan ditambahkan aGuadest, diaduk ad homogen dengan batang pengaduk. (. Aimasukkan pewarna merah, diaduk ad homogeny dengan batang pengaduk (). ediaan yang telah homogen, dimasukkan ke dalam botol yang telah dikalibrasi, lalu botol ditutup dan diberi etiket.
II2
EALUASI
No
5enis e"aluasi
5umla
dan P#insi+ e"aluasi
/asil +en.ama3an
S9a#a3
sam+el
Iarna
6isi,a
(.
O#.anole+3i,
Pemeriksaan visual meliputi
( botol
pengamatan warna, bau dan
=
putih
kekuningan
Iarna = putih
+au = kelapa
+au = kelapa
$asa = manis N $asa = manis pahit
rasa. 6isi,a Ti+e Emulsi
/eteskan sedikit emulsi pada kaca arlo!i, tambahkan &.
pewarna metilen blue amati
7at warna terlarut ( botol
ediaan berwarna tipe "m1a*
perubahan yang ter!adi.
dan terdifusi homogeny pada fase ekternal m1a.
"Martin, ?armasi fisika , hlm (())6(();* 6isi,a U,u#an .lo-ul
Penentuan ukuranglobul rata6 .
rata dan distribusinya dalam selang wktu tertentu dengan
3kuran globul ( botol
berkisar ',; nm 4 ('''' nm
menggunakan mikroskop "Martin, ?armasi fisika , hlm (())* 6isi,a Pemisaan 6asa
).
Emulsi dimasukkan ke dalam
/idak ter!adi
gelas ukur ('' ml dan
pemisahan fasa
disimpan pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya ;.
langsung. 6isi,a
( botol
22 ml
@olume
rata6rata
tidak boleh kurang olume 3e#+inda,an
dari 2;< 6 (''<
tuangkan isi perlahan6lahan dari tiap wadah kedalam gelas ukur yang telah dibersihkan secara hati6hati untuk menghindari
"2D,; ml 4 (' ml *
pembentukkan gelembung udara pada saat penuangan diamkan selama ' menit. "?% @, hlm (9()* 6isi,a
9.
U@i +/
Menentukan p8 sediaan
( botol
;,'
),' 4 9,'
/ersebar dan
/ersebar dan
terdistribusi
terdistribusi merata,
merata, ukuran
ukuran partikel
partikel sama
sama
dengan %ndikator universal "?% @, hlm (;9* 6isi,a /omo.eni3as
D.
Mengamati keseragaman distribusi dan ukuran partikel
( botol
di kaca arlo!i 6isi,a Penen3uan -o-o3 @enis
Aengan
menggunakan
piknometer bersih dan kering timbang piknometer kosong "I(* 5.
piknometer
aGuadest
+J hasil yang
diisi
yang
telah
( botol
(.';9 g 1 ml
dididihkan dan didinginkan kemudian Piknometer
timbang diisi
diperoleh membagi bobot at dengan bobot air dalam
"I&*.
piknometer
sediaan,
kemudian timbang +J 6isi,a
w 3− w 1 w 2− w 1 (D' ml
D'' cP
)'' 4 5'' cP
is,osi3as
2
Aengan menggunakan viscometer stormer Kimia
('
((.
(&.
Kada# sediaan 7 Ba3 a,3i0
#romatografi lapis tipis, densitor metri, 8P:C Kimia Iden3i0i,asi sediaan 4iolo.i U@i E0e,3i0i3as +en.a:e3
/idak ter!adi
Pilih mikroba u!i, pilih media
peningkatan lebih
yang sesuai untuk
tinggi dari log ',;
pertumbuhan mikroba u!i,
unit terhadap nilai
pembuatan inokula
log mikroba awal
"?% @, hlm (;9* /ASIL PENGAMATAN No
5enis e"aluasi
(.
O#.anole+3i,
&. .
+/ olume 3e#+inda,an
S9a#a3
/asil +en.ama3an
Iarna = putih
Iarna = putih kekuningan
+au = kelapa
+au = kelapa
$asa = manis
$asa = agak manis N pahit
),' 4 9,' /idak kurang dari
;,'
2;<6('' <
22 ml
"2D,; ml 4 (' ml* 8ari ( = /idak ter!adi pemisahan fasa ).
Pemisaan 0asa
8ari 9 = /idak ter!adi pemisahan fasa
/idak ter!di pemisahan fasa
8ari D =
;.
/omo.eni3as
/ersebar dan terdistribusi
/ersebar dan terdistribusi
merata, ukuran partikel
merata, ukuran partikel
sama
sama
Ti+e emulsi
9.
ediaan berwarna biru
dalam sediaan tipe "m1a*
tipe "m1a*
Aengan menggunakan
is,osi3as
D.
Iarna metilen blue larut
viskometer stormer
D'' cP
+J hasilyang diperoleh dengan membagi bobot at
4o-o3 5enis
5.
(.';9 g 1 ml
dengan bobot air dalam pikno meter
Pe#i3un.an 4o-o3 5enis
6
+obot piknometer kosong "I(*
(,)2; g
6
+obot piknometer Q aGuadest "I&* &,)& g
6
+obot piknometer Q sediaan "botol (,& dan * "I* &),''; g Q &.225g Q &.2;9 g D(.2;2 g +obot rata6rata
D(.2;2 g 1 &.259 g
+obot !enis
"I6I(* 1 "I&6I(* "&.259 6(,)2;* 1 "&,)& 6 (,)2;* (,';9 g1ml
III2
PEM4A/ASAN
Pada praktikum kali ini membuat sediaan emulsi. Emulsi adalah sistem "sediaan* heterogen yang terdiri atas dua cairan tidak tercampur "secara konvensi dinyatakan sebagai minyak dan air*, salah satunya terdispersi sebagai tetesan halus secara uniform pada fasa lainnya. Emulsi yang secara termodinaika tidak stabil akan kembali memisah men!adi fasa air dan fasa minyak bila dipanaskan atau mengalami koalesensi tetesan, kecuali !ika secara kinetika distabilkan dengan komponen ketiga, yaitu pengemulsi. ?asa yang berada dalam bentuk tetesan halus dinamakan fasa terdispersi atau fasa internal, dan cairan di sekitar dikenal sebagai fasa kontinu atau fasa luar "0goes,&''2*
eiring dengan perkembangannya aman, pengidap Obesitas saat ini meningkat. Obesitas secara fisiologik didefinisikan sebagai suatu kondisi akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di !aringan adipose sampai kadar tertentu sehingga dapat mengganggu kesehatan. elain faktor genetik, penyebab utama obesitas adalah peningkatan konsumsi makanan padat energi, terutama kandungan karbohidrat sederhana, serta kurangnya aktifitas fisik. Obesitas dapat menyebabkan timbulnya penyakit6penyakit baru misalnya
Aiabetes tipe & "timbul pada masa
dewasa* ,/ekanan darah tinggi "hipertensi* troke , dll "-i -yoman #ristina, &'(* +ahan aktif yang digunakan dalam sediaan ini yaitu oleum cocos yang ditu!ukan untuk menurunkan berat badan untuk pasien dewasa penderita obesitas. Aiminum sehari (B &' ml 4 D,; ml "eBamine.com*. Pasien hipersensitif, dan pasien yang kekurangan berat badan tidak dian!urkan menkonsumsi obat ini. Oleum cocos adalah minyak kelapa yang mengandung lemak !enuh yang dikenal sebagai MC/ "Medium Chain /riglycerid*. MC/ memiliki Manfaat terhadap Energi, #ekebalan tubuh, 0therosclerosis, Malnutrisi dan #ontrol +erat badan. MC/ adalah !enis :emak Makan dalam bentuk khas1unik, yang diketahui memberi manfaaat positif dan luas bagi kesehatan. MC/ di metabolisme dalam tubuh berbeda dengan lemak !enuh lainnya. MC/ !arang disimpan sebagai lemak dalam tubuh, namun lebih digunakan untuk sumber energi hampir sama seperti #arbohidrat, namun tidak menaikkan gula darah seperti karbohidrat. elain itu MC/ yang terkandung dapat meningkatkan pembakaran lemak dan pengeluaran kalori pada pasien
obesitas
dan
!uga
menyebabkan
penyimpanan
lemak
berkurang.
"Jonnybowden.com* Oleum cocos praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam diklorometana dan sedikit larut di petroleum, larut dalam eter, karbondisulfid dan kloroform. :arut dalam & bagian etanol "2;<* pada suhu 9' ⁰C tetapi tidak larut dalam suhu rendah. "$owe,&''2*. Ailihat dari data kelarutan tersebut maka sediaan di buat emulsi dengan tipe m1a agar lebih acceptable secara penggunaan oral karena rasa minyak dapat tertutupi oleh air "fase eksternal*. /egangan permukaan antara oleum cocos dan air berbeda sehingga sulit untuk bercampur. Maka dibutuhkan at penstabil1emulgator untuk menurunkan tegangan permukaaan masing6masing at, digunakan emulgator buatan1sintetis golongan surfaktan nonionik /ween 5' dan pan 5' karena !ika digunakan emulgator berasal
dari bahan alam, bahan alam cenderung tidak stabil sedangkan sediaan emulsi ini harus ter!aga kestabilannya. ?ungsi emulgator yaitu untuk mencegah penggabungan kembali globul6globul maka di perlukan suatu at yang dapat membentuk lapisan film antara globul6globul sehingga proses penggabungan men!adi terhalang. 3ntuk membuat sediaan emulsi yang baik, kita perlu mengetahui nilai 8:+ yang cocok. 8:+ yang diu!ikan sebesar 5 N (' sebagai emulgator untuk melihat mana yang lebih bagus maka dilakukan optimasi sebanyak dua kali. Penyebab perubahan atau kerusakan minyak terutama minyak nabati, baik secara fisik atau kimia, salah satunya karena proses oksidasi. Minyak dengan kandungan asam lemak tak !enuh ini dapat teroksidasi secara spontan oleh udara dalam suhu kamar. Oksidasi spontan ini secara langsung akan menurunkan tingkat ke!enuhan minyak, dan menyebabkan minyak men!adi tengik. Peristiwa ketengikan "rancidity* lebih dipercepat apabila ada logam "tembaga, seng, timah* dan terdapat panas "cahaya penerangan* "-urma, &'(*. Maka ditambahkan antioksidan agar proses oksidasi dapat terhindari. Aalam pemilhan antioksidan yang tepat harus dilihat kelarutannya yang dapat larut dalam minyak, didapatkan +8/ "+utylated 8ydroBytoluene* dapat larut dalam minyak "$owe,&''2* . Aigunakan sebanyak ','( < agar tidak melebihi 0A% "0cceptable Aaily %ntake* yaitu (&;
μg
1 #g++1hari
"$owe,&''2*. Aalam upaya
meningkatkan akseptabilitas pasien dalam sediaan ini
ditambahkan sukrosa dan -a. akarin sebagai pemanis, seharusnya digunakan pemanis sucralose karena memiliki tingkat kemanisan ''4(''' kali dari sukrosa dan tidak memiliki nilai gii "$owe,&''2* karena sediaan ini digunakan untuk menurunkan berat badan. ediaan digunakan untuk Multiple dose, rentan ditumbuhi mikroba dan dalam sediaan ini mengandung sukrosa yaitu sebagai nutrisi bagi mikroba. 0gar ter!aga kestabilannya, ditambahkan bahan pengawet yaitu Metilparaben dan Propilparaben karena mempunyai rentang p8 efektivitas nya lebih luas yaitu )65. p8 stabilitas dari Oleum cocos tidak ditemukan maka mengacu pada p8 sediaan emulsi oral yaitu ),' 4 9,'. Metilparaben dan Propilparaben aktivitas anti mikrobanya sangat berkurang dengan adanya surfaktan nonionik, seperti /ween 5'. -amun Propilenglikol "('<* dapat mempotensiasi aktivitas antimikroba dari paraben, tetapi kadar yang
digunakan hanya (,;&&< berdasarkan pen!umlahan dari Metilparaben dan Propilparaben karena sediaan ini digunakan secara oral perlu diperhatikan 0A%nya. /ween 5' memiliki nilai 8:+ (;,' semakin tinggi nilai 8:+ berarti semakin suka air maka /ween 5' di panaskan bersama aGuadest "fasae air* dan sebaliknya pan 5' memiliki 8:+ yang rendah "),* maka pan 5' di lebur dengan at aktif yaitu Oleum cocos "fase minyak*. Emulgator yang digunakan merupakan surfaktan nonionik dan oleum cocos tahan pemanasan maka pada sediaan emulsi ini menggunakan metode emulgator surfaktan, ?ase minyak dan ?ase air masing6 masing di lebur kemudian di campurkan. Aalam pencampuran kedua fase ini harus digerus secara konstan agar korpus emulsi dapat terbentuk dan tidak ter!adi pemisahan. etelah dilakukan optimasi dengan nilai 8:+ 5 dan 8:+ (', didapatkan bahwa 8:+ 5 lebih baik daripada 8:+ ('. /etapi viskositas yang dihasilkan pada 8:+ 5 kurang, maka ditambahkan pengental yaitu -a.CMC sebesar (< agar viskositasnya meningkat dan dapat memudahkan pasien untuk menuangkan obat ini kedalam sendok takar. etelah dilakukan Evaluasi, Emulsi yang dihasilkan merupakan sediaan yang baik dan memenuhi syarat spesifikasi baik p8, u!i organoleptik yaitu bau khas kelapa tetapi rasanya manis lalu pahit mungkin karena efek dari bahan eksipien lainnya, partikel6partikel tersebar secara merata, sediaan yang dihasilkan 8omogen , @olume terpindahkan memenuhi syarat , /ipe emulsi m1a "diu!i menggunakan metilen blue*, @iskositas yang dihasilkan memenuhi spesifikasi, +obot !enis dan setelah pengu!ian selama D hari u!i pemisahan fasa, hasilnya tidak ter!adi pemisahan fasa dalam sediaan emulsi yang telah dibuat ini. I2 KESIMPULAN
?ormula yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut.= No
Nama 4aan
5umla
Ke.unaan
2 (
Oleum cocos
)'< b1v
&
/ween 5' N pan 5'
;< b1v
Emulgator
+8/
','(< b1v
0ntioksidan
)
irupus simpleks
(;< b1v
Pemanis
;
-a. akarin
',(<
Pemanis
7at aktif
9
Propilenglikol
(,;&&< b1v
Penstabil bahan pengawet
D.
Metilparaben
',(5< b1v
Pengawet
5.
Propilparaben
'.'&< b1v
Pengawet
2.
-a.CMC
(< b1v
Pengental
('.
0Guadest
0d ('' < b1v
pelarut
+erdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, sediaan yang dibuat memenuhi syarat dan spesifikasi yang diinginkan, tetapi perlu dilakukan perbaikan formula karena rasa dari sediaan ini masih terasa pahit.
2 DA6TAR PUSTAKA
0goes, Hoeswin. &'(&. Sediaan Farmasi Likudia-Semisolida. +andung = Penerbit %/+ 0nonim,
LCOCO-3/
O%:
http=11eBamine.com1supplements1CoconutQOil1
Aiakses = (( mei &'(;. +owden,
Jonny
LCoconut
Oil
for
Ieight
:ossSS
tersedia
di
http=11!onnybowden.com1coconut6oil6for6weight6loss1 Aiakses = (( Mei &'(;. Aepartemen #esehatan $epublik %ndonesia. (22;. Farmakope Indonesia edisi I , Jakarta= Aepartemen #esehatan.
Aepartemen #esehatan $epublik %ndonesia. &'(). Farmakope Indonesia edisi , Jakarta= Aepartemen #esehatan. #ristina, -i -yoman. &'(. /ersedia di http=11www.indosiar.com1ragam1obesitas66 penyakit6kelebihan6berat6badanT&();(.html Aiakses = (5 Mei &'(; :achman, :. :ieberman, 8. 0 dan #anig. (22) , !eori dan "raktek Farmasi Industri edisi III , Jakarta = 3niversitas %ndonesia. Martindale, &''2, !he Complete #rug $eference, 9th Edition, Pharmaceutical Press. Martin, 0. (22'. Farmasi Fisika. Jakarta = 3niversitas %ndonesiaPress
:ondon =
$owe, $aymond C.&''2. %andbook of "harmaceutical &'cipients. 9th ed., :ondon = Pharmaceutical Press. $.gerard , alfonso. (22'. $emington "harmaceutical Science, ()th edition. Mack Publishing company. Easton, Peanyslavania yamsuni, 8. 0., &''9. %lmu $esep. Penerbit +uku #edokteran EHC, Jakarta . ubangkit, -urma , &'(. /ersedia di http=11kesehatan.kompasiana.com1makanan 1 &'(1';1'1catatan6kecil6tentang6minyak6goreng6;;99D9.html Aiakses = (5 Mei &'(;
I2 LAMPIRAN Desan Kemasan
Desain E3i,e3
Lam+i#an Pem-ua3an sediaan dan E"aluasi
Pen.u@ian +/
/asil sediaan emulsi
P#oses mem-ua3 emulsi
Pen.u@ian is,osi3as
Pen.u@ian 3i+e Emulsi
/asil is,osi3as