SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI S-1 FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI NON STERIL EMULSI DAN LOTION
PENYUSUN
Nindyas arkadia (10012027) Nuryanti (10012030) Yanyan supriyadi ( M jhanuar (
BOGOR
2013
EMULSI DAN LOTION (EMULSI SISTIM HLB)
I.
TUJUAN
a) Membuat sediaan emulsimenggunakan emulgator alam dan atau sintesis, kemudian diamati stabilitas isik sediaan emulsi! b) Mengamati pengaruh penamabahan pengental terhadap karakteristik isik emulsi yang dibuat dengan emulgator sistem "#$! %) Membuat emulsi topi%al dengan menggunakan emulgator sistem "#$! II.
TEORI DASAR &! 'M#*
+einisi menurut * *- . 'mulsi adalah sistem dua asa, yang salah satu %airannya terdispersi dalam %airan yang lain dalam bentuk tetesan ke%il! /euntungan bentuk emulsi . 1!
pemakaian oral (biasanya tipe ma) bertujuan untuk . a) menutupi rasa minyak yang tidak enak b) lebih mudah di%erna dan diabsorbsi karena ukuran minyak diperke%il 2! memperbaiki penampilan sediaan karena merupakan %ampuran yang homogen se%ara isual! 3! Meningkatkan stabilitas obat ayng lebih mudah terhidrolisa dalam air! ! embauatan sediaan yang depoterapi (4) a) enetrasi dan absorpsi dapat dikontrol b) /erja emulsi lebih lama 5ipe 'mulsi . 1! 'mulsi minyak dalam air (M& atau 6) 8 ase minyak terdispersi dalam asa air 2! 'mulsiair dalam minyak (&M atau 6) 8 ase air terdispersi dalam sasa minyak! 'mulsi dikatakan stabil apabila . 1!
5idak ada perubahan yang berarti dalam ukuran partikel atau distribusi
partikel dari globul asa dalam selaam lie time produk! 2! +istribusi globul yang teremulsi adalah homogen! 3! Memiliki aliran tiksotropik (mudah mengalir atau tersebar tetapi memiliki iskositas tinggi untuk meningkatkan stabilitas isiknya!
1
tabilitas emulsi armasi adalah siat 9 siat tanpa adanya koalesense dari ase intern , %reaming dan terjaganya penampilan isik yang baik seperti bau ,
rasa , :arna
dan siat;siat isik yang lain! elain itu terjadinya
agglomerasi ase intern dan terjadi pemisahan produk juga
digolongkan
sebagai bentuk ketidak stabilan emulsi! /etidakstabilan dalam emulsi armasi dapat digolongkan sebagai berikut . 1! lokulasi dan %reaming! <=reaming < adalah terjadinya lokulasi dan konsentrasi dari butir; butir tetesan
ase
intern,
kadang
9kadang
tidak
dianggap
sebagai
ketidaksrabilan yang berat! +einisi lain dari %reaming adalah terpisahnya emuls menjadi dua lapisan , dimana lapisan yang satu mengandung butir; butir tetesan (ase dispers) lebih banyak dari pada yang lain dibandingkan emuls mula;mula! 'mulsi
adalah suatu sistem yang dinamis
dan
lokulasi, selanjutnya akan menjadi %reaming, ini merupakan langkah potensial menuju koalesen yang sempurna dari ase intern! +alam emuls armasi terjadinya %reaming akan menghasilkan kekurangan dalam distribusi obat yang homogen, ke%uali jika sediaannya digojog terlebih dahulu sebelum digunakan! alaupun peristi:a %reaming merupakan hal yang tidak disukai , tetapi dalam beberapa hal proses %reaming ini diperlukan! ebagai %ontoh
pada pemisahan
sari susu dari ,
biasanya perlu diper%epat untuk mendapatkan =asein, keju dan produk susu lainnya! =reaming adalah proses yang bersiat reersible, lokul %ream dapat dengan mudah terdispersi kembali dan terjadi %ampuran homogen bila kita gojog perlahan;lahan karena butir;butir tetesan tetap dilingkari dengan ilm pelindung! edangkan proses =reaking (pe%ahnya emulsi) bersiat irreersible, penggojogan sederhana akan gagal untuk
mendispersi
kembali butir;butir tetesan dalam bentuk emuls yang stabil, karena ilm yang meliputi partikel sudah rusak dan butir minyak akan koalesen! /ing menyatakan bah:a reduksi ukuran partikel tak perlu berlebihan karena tidak menaikkan stabilitas! +ia
berpendapat bah:a
derajad optimum
dispersi bagi tiap sistim menentukan maksimum stabilitas! eperti pada
2
kasus partikel padat, bila didispersikan tidak uniorm partikel yang ke%il berada diantara yang besar (tertindih), hingga kohesi menjadi besar , dan memudahkan
terjadinya koalesen! Maka dispersi dari ukuran partikel
yang sedang dan seragam akan memberi stabilitas paling baik! 2! /oalesen dan pe%ahnya emulsi ( breaking )! 3! *nersi! *nersi adalah berubahnya tipe emulsi dari M& ke &M atau sebaliknya ! *nersi dapat menyebebkan koalesen, maka dapat dianggap sebagai sumber ketidakstabilan emulsi! ebagian besar penelitian inersi telah dilakukan pada penstabilan emuls dengan sabun! embuatan 'mulsi 1! Metode gom basah (metode ingris) Metode ini %o%ok untuk pembuatan emulsi dengan mu%ilagines atau gom yang dilarutkan sebagai emulgator! =ara ini perlu dipakai
meskipun
lambat dan tidak berdasarkan kenyataan seperti %ara %ontinental ke%uali kalau emulgator yang dipakai berupa %airan atau dilarutkan dulu seperti metilselulose! =ara ini dilakukan seperti berikut, mu%ilago yang kental , dibuat dengan sedikit air dan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit dengan diaduk %epat( trituration )! $ila emuls terlalu kental , air ditambahkan lagi sedikit untuk
memungkinkan diaduk, bila semua
minyak sudah masuk, ditambah air, sampai olume yang dikehendaki! 2! Metode gom kering (metode kontinental . 2 . 1) Metode
kontinental ini khusus untuk emulsi dengan emulgator gom
kering! 'mulsi pertama;tama (korpus emulsi) dibuat dengan bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian gom, lalu sisa air dan bahan lain lalu ditambahkan! Metode ini juga disebut Met!e " # 2 # 1 ! Minyak bagian dan gom 1 bagian diaduk dalam mortir bersih, kering , sampai ter%ampur benar, lalu ditambahkan 2 bagian air semuanya lalu diaduk sampai terjadi korpus emulsi! 5ambahkan syrup, dan tambahkan air sisa sedikit demi sedikit! $ila ada %airan alkohol, hendaklah ditambahkan setelah dien%erkan! $andingkan dengan metode Baudrimont . Minyak : Gom : air = 10 : 15 : 7.5
3
3! Metode "#$ ?una alasan ekonomis perlu di%ari emulgator yang murah emulgator yang penggunaannya sedikit mungkin untuk mendapat emuls yang stabil! ntuk memperoleh eisiensi emulgator , perlu diperhatikan . siat;siat dari emulgator untuk tipe sistem yang dipilih, kondisi e@tern apa apa dapat dimodiisir dari
pilihan
tersebut! 5ahun 1A33 =layton
telah
membuat yang tergabung dalam seri dari aten! +alam hal ini terkandung eek terhadap siat;siat
relati dari hidroil lipoil! "#$
adalah
singkatan dari <"ydrophel 9 #ipophiel $alan%e> ! Nomor "#$ diberikan bagi tiap;tiap <ure%e &%tie &gent> (&&) dan dihubungkan dengan perbandingan ukuran pemakaian yang dikehendaki! istem "#$ ini berdasarkan kenyataan bah:a tiap 9 tiap molekul && ada bagian yang bersiat hidroil
atau suka air dan sebagian bersiat
lipoil atau suka minyak, dan diperlukan suatu keseimbangan tertentu antara kedua bagian ! +alam penggunaan sebagai stabilisator emuls M& digunakan 5:een ditambah
panerla%el sedikit, sedang untuk
digunakan panarla%el ditambah sedikit 5:een!
&M
ntuk 5:een dan
pan sebaiknya digunakan nomor yang sama! Makin rendah nilai "#$ suraktan makin lipoil suraktan tersebut, sedang makin tinggi nilai "#$ suraktan , maka makin bersiat hidroil! $aris nilai "#$ 1,B;B,C seperti pan dianggap lipoil dan umumnya terbentuk tipe &M , sedang 5:een ada dalam baris A,C;1C,7 dianggap hidroil, pd umumnya membentuk emuls M&!+engan kata lain untuk membentuk emuls M& , digunakan suraktan yang larut dalam air atau yang mempunyai nilai "#$ relati tinggi! ebaliknya untuk membentuk emuls &M
digunakan sura%tan yang larut dalam minyak atau
mempunyai nilai "#$ relati rendah! ormula umum sediaan 'mulsi . → → → →
Dat akti emba:a (minyak dan air) 'mulgator Dat penga:et
4
yang
→
$ahan pembantu seperti . antioksidan, pemanis, pe:angi, pe:rna, dapar, antibusa dll!
'aluasi ediaan 'mulsi . → → → → → → → → → →
emeriksaan organoleptik enentuan eektiitas penga:et enentuan tipe emulsi enentuan ukuran globul enentuan siat aliran dan iskositas sediaan enentuan berat jenis enentuan olume terpndahkan enentuan tinggi sedimentasi engujian stabilita diper%epat engujian lain yang disyaratkan pada monograi bahan akti!
$! /4*M
/rim merupakan istilah yang digunakan dalam dunia armasi sebagai sediaan berbentuk emulsi dan bersiat semisolid! +einisi krim menurut * *- . krim adalah bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih bahan terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai! 'aluasi ediaan /rim . enampilan "omogenitas -iskositas dan rheologi kuran partikel tabilitas *si minimum enentuan tipe emulsi enetapan p" ji pelepasan bahan akti dari sediaan *dentiikasi (tergantung monograi) ji penetapan kadar (tergantung monograi) III.
PREFORMULASI
1! 6leum 4i%%ini (minyak jarak) Minyak jarak adalah minyak lemak yang diperoleh dengan perasan dingin biji Ricinus communis L yang telah dikupas!
5
a) emerian . %airan kental,jernih,kuning pu%at atau hampir idak ber:arna
,bau
lemah
rasa
manis
kemudian
agak
pedas,umumnya memualkan! b) /elarutan . larut dalam 2,E bagian ethanol (A0F) 8 mudah larut dalam ethanol mutlak dan dalam asam a%etat glasial ! %) $obot per ml . 0,AE3 g sampai 0,AC g d) enyimpanan . dalam :adah tertutup baik dan terisi penuh e) enggunaan . laksatia 2! arain #iGuidum a) emerian . hablur tembus %ahaya atau agak buram tidak ber:arna atau putih , tidak berbau, tidak berasa dan agak berminyak! b) /elarutan . tidak larut dalam air dan etanol dan mudah larut dalam kloroorm eter dan minyak lemak!
3! olysorbatum B0 (t:een) olysorbat B0 adalah hasil kondensasi oleat dari sorbitol dan anhidranya dengan etilenoksida! 5iap molekul sorbitol dan anhidranya berkondensasi dengan lebih kurang 20 molekul etilenoksida! a) emerian . %airan kental seperti minyak8jernih,kuning8bau asam lemak,khas b) /elarutan . mudah larut dalam air ,dalam ethanol (AEF) , dalam etil a%etat , dan dalam methanol 8 sukar larut dalam parain %air dan dalam minyak biji kapas %) enyimpanan . dalam :adah tertutup rapat d) enggunaan . Hat tambahan ! orbitan monooleat B0 (span) a) emerian . larutan berminyak,tidak ber:arna,bau karakteristik dari asam lemak! b) /elarutan . praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan dapat dan dapat ber%ampur dengan alkohol ,sedikit larut dengan minyak kapas! %) enggunaan . sebagai emulgator dalam ase minyak E! 5raga%antha
6
5raga%anth adalah eksudat gom kering yang diperoleh dengan penorehan batang &stragalus gummier #abill dan spesies &stragalus lain! a) emerian . tidak berbau,hampir tidak berasa b) Makroskopik . bentuk pita atau keping,memanjang tidak beraturan atau melengkung,tipis,pipih,agak bening,patahan pendek,permukaan bertonjolan konsentrik, umumnya panjang lebih kurang 2Emm, lebar lebih kurang 12mm, :arna putih atau pu%at kekuningan! %) /elarutan .agak sukar larrut dala air , tetapi mengembang ,menjadi masa homogen, lengket dan seperti gelatin
I$.
ALAT DAN BAHAN &! ⪫alat yang digunakan.
1! 2! 3! ! E!
5imbangan Mi@er ?elas ukur Mortir dan stamper ?elas kimia
$! $ahan;bahan yang digunakan.
1! 2! 3! ! E! C! 7! B! A! $.
6leum 4i%ini 20F 5ragakan ?liserin 5:een B0 pan B0 arain liGuid #anolin =etyl al%ohol &Guadest
FORMULA &! 'mulsi dengan emulgator bahan alam
4 oleum ri%ini 20F tragakan 2F giserin EF &Gua ad 100 ml $! 'mulsi dengan emulgator sistem "#$
4 oleum ri%ini 20F 'mulsiier 10F 5:een B0 70F 7
pan B0 30F &Gua ad 300 ml =! #otion sistem "#$
4 parai liGuid 3F #anolin 3F =etyl al%ohol 3F 'mulsiier 12F 5:een B0 70F pan B0 30F &Gua ad 300 ml
$I.
PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN &! 'mulsi dengan emulgator bahan alam
1! oleum ri%ini 20F
2.
tragakan 2F
3.
giserin EF
$! 'mulsi dengan emulgator sistem "#$
"#$ emulsiier
.
5:een B0
I 70F J 1E
K 10,E
pan B0
I 30F J ,3
K 1,2A
"#$ emulgator
I 11,7A
1! oleum ri%ini 20F
2! 'mulsiier 10F
Maka,
8
5:een B0 70F
pan B0 30F
=! #otion sistem "#$
erhitungan "#$ . arain oil
I 12 J 3E1
K 10,2
#anolin
I 10 J 31
K 0,73
=etyl al%ohol
I 1E J 31
K 1,0A7
"#$ total ase minyak
I 12,07
4ange "#$ emulgator
I 11 ; 13
"#$ emulsiier
.
5:een B0
I 70F J 1E
K 10,E
pan B0
I 30F J ,3
K 1,2A
"#$ emulgator
I 11,7A
1! parain liGuid 3EF
2! #anolin 3F
3! =etyl al%ohol 3F
! 'mulsiier 12F
Maka,
5:een B0 70F
pan B0 30F 9
$II.
%ARA KERJA &! 'mulsi dengan emulgator bahan alam
1! +ikembangkan tragakan dengan air panas sesuai dengan %ara pengembangannya di dalam mortar! 2! +itambahkan oleum ri%ini sedikit demi sedikit, digerus searah dengan konstan! 3! +itambahkan air sedikit demi sedikit dengan penggerusan searah
dengan
%epat
hingga
mendekati
olume
yang
dikehendaki! ! +ipindahkan ke dalam :adah, ditambahkan air hingga olume yang dikehendaki! $! 'mulsi dengan emulgator sistem "#$
1! +i%ari nilai "#$ yang dibutuhkan dari ase minyak yang akan dibuat emulsi! 2! +igunakan emulgator sesuai dengan ormula yang dipakai, ditetapkan dan dihitung masing;masing emulgator dengan sistem "#$! 3! +itimbang semua bahan sesuai perhitungan! ! +ipanaskan ase minyak dengan emulgator "#$ rendah dan ase air dengan emulgator "#$ tinggi! E! +ibuat emulsi dengan tipe emulsi yang dikehendaki. a) 5ipe &M! +imasukkan ase minyak dalam keadaan panas ke dalam mi@er, ditambahkan ase air sedikit demi sedkit dengan arah pegadukan dan ke%epatan tinggi! b) 5ipe M&! +imasukkan ase minyak ke dalam ase air dengan pengadukan konstan! =! #otion sistem "#$
1! +i%ari nilai "#$ yang dibutuhkan dari ase minyak yang akan dibuat emulsi! 2! +igunakan emulgator sesuai dengan ormula yang dipakai, ditetapkan dan dihitung masing;masing emulgator dengan sistem "#$! 3! +itimbang semua bahan sesuai perhitungan! 10
! +ipanaskan ase minyak dengan emulgator "#$ rendah dan ase air dengan emulgator "#$ tinggi! E! +ibuat emulsi dengan tipe emulsi yang dikehendaki. a) 5ipe &M! +imasukkan ase minyak dalam keadaan panas ke dalam mi@er, ditambahkan ase air sedikit demi sedkit dengan arah pegadukan dan ke%epatan tinggi! b) 5ipe M&! +imasukkan ase minyak ke dalam ase air dengan pengadukan konstan!
$III.
DATA DAN E$ALUASI DATA
"asil pengamatan emulsi setelah 2 minggu. 'mulsi
dengan 'mulsi dengan
'aluasi
emulgator
emulgator
-iskositas
bahan alam ;
sistem "#$ ;
5ipe 'mulsi -olume sedimentasi
M&
M&
C ml
7E ml(keruh)
#otion
dengan
sistem "#$ angat kental M& menjadi &M ;
$erbau asam, terbentuk gel di bagian atas, 6rganoleptis
olume sediemntasi terlihat jelas
-olumentasi terlihat akan tetapi tidak
;
jernih (keruh)
pemisahannya!
ermasalahan yang sering mun%ul dalam pembuatan emulsi adalah . 1! emanasan (uhu) . sukar menetukan suhu yang paling baik untuk proses emulsiikasi, suhu tinggi akan menyebabkan tegangan permukaan dan 11
iskositas menajdi menurun sehingga proses emulsiikasi akan lebih mudah tetapi kenaikan suhu dapat membuat kemungkinan terjadi koalesens lebih besar! 2! aktu pengadukan . hal yang sama dengan suhu 3! eralatan mekanik yang digunakan! aktor lain penyebab emulsi gagal adalah bahan 9 bahan yang digunakan sudah e@pired date, bahan yang digunakan terkontaminasi oleh bahan lain pada saat praktikum! 5ipe emulsi dari ketiga ormula dapat disimpulkan tipe emulsi M&, dimana ase minyak terdispersi dalam ase air (minyakIinternal, airIeksternal)! ada sediaan lotion terjadi inersi dari tipe M& menjadi tipe &M hal ini terjadi karena proses pengadukan yang kurang baik (ke%epatan putaran mi@er dan :aktu pengadukan)!
I&.
KESIMPULAN +ari praktikum yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bah:a
pemilihan emulgator,penentuan nilai "#$,ke%epatan,dan :aktu pengadukan emulsi sangat menentukan terbentuknya sebuah emulsi yang baik dan stabil selama penyimpanan berlangsung! enentuan konsentrasi "#$ juga akan mempengaruhi tipe emulsi yang akan dibuat,jika konsentrasinya lebih banyak pada ase minyak maka tipe emulsi yang terbentuk adalah &M! $egitu juga sebaliknya jika konsentrasinya lebih banyak pada ase air maka tipe emulsi yang terbentuk adalah M&!
12
DAFTAR PUSTAKA
Martindale, “The Extra Pharmacopeia” 29TH Edition, Council Of The Roal Pharmaceutical
!ociet
Of
"reat
#ritain,
London,
The
Pharmaceutical Press, 1ABA, hal!120B;120A! The Pharmaceutical CO$E%, “Principle and Practice of Pharmaceutics”& 12 ed!1AA! #ondon. 5he harma%euti%al ress! 'arma(ope )ndonesia edisi (eti*a! Lakarta! +epartemen /esehatan 4epublik *ndonesia! 1A7A!
13