LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI Uji Diuretik “Mengetahui Efek Furosei! !a"a Uji Diuretik #a!a $e%an &o'a Men(it)
Naa Ke"o#ok * Des+ ,ri Lestari Dias $era%an Dist+ #ristiana Fer-io !ano-a $afi-hoh nur a!"ina $aifa Arini Fau-iah
$asna Luthfia .ahra $a-ar Rau!hatu" T $i"a A--ahrah Is+ Tri Mu"+a%anti Kustina Lasini Kunthi ,ekaring $/N/P
•
Loka" 01 •
Po"iteknik Kesehatan Keenterian Kesehatan 2akarta 0 Th/ ajaran 034560347 1A1 I PENDA$ULUAN •
4/4 Latar Latar 1e"akan 1e"akang g Diuret Diuretik ik ialah ialah obat obat yang yang dapat dapat menamb menambah ah kece kecepat patan an pembe pembent ntuka ukan n •
urin.Ist urin.Istilah ilah diuresis diuresis mempuny mempunyai ai dua penger pengertian tian,, pertama pertama menunjuk menunjukkan kan adanya adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat – zat terlarut air. •
Dalam Dalam perco percobaa baan n ini mahas mahasisw iswa a arma armasi si dihar diharapk apkan an mampu mampu untuk untuk
menge mengetah tahui ui dan memah memahami ami baga bagaima imana na eek eek armak armakolo ologi gi obat obat diman dimana a dalam dalam percobaan ini mahasiswa mengamati pengaruh eek diuresis yang diujikan pada hewan coba mencit ( Mus musculus ).!bat yang digunakan adalah urosemid. •
"dapun dalam bidang armasi pengetahuan pengetahuan tentang sistem sara pusat
perlu untuk diketahui khususnya dalam bidang ilmu armakologi karena mahasiswa armasi dapat mengetahui obat#obat apa saja yang perlu atau bekerja pada sistem sara pusat. $al inilah yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan ini. 4/0 Ruusan Ruusan Masa"a Masa"ah h %. &aga &agaima imana na pengar pengaruh uh eek diures diuresis is pada pada hewan hewan coba coba mencit mencit ( Mus musculus)
yang diberi obat urosemide ' mg, urosemide mg dan tragakan * + -. &aga &agaima imana na perba perband nding ingan an volume volume urin urin dari dari setia setiap p obat obat yang yang diber diberika ikanpad npada a hewan coba mencit ( Mus musculus) 4/8 Tujuan Tujuan Praktiku Praktiku %. ntuk mengetahui mengetahui eek dari obat obat diuretic diuretic pada pada hewan hewan percobaan percobaan -. ntuk mengetahu mengetahuii volume urin urin yang dihasilkan dihasilkan oleh hewan hewan akibat pemberian pemberian obat diuretic /. ntuk ntuk mengetah mengetahui ui mekanisme mekanisme kerja kerja dari obat obat diuretik. diuretik. 4/5 Manfaa Manfaatt Prakti Praktiku ku
%. Dapat mengetahui mengetahui keeektivan keeektivan obat obat diuresis diuresis yang diberikan diberikan terhadap terhadap hewan percobaan -. Dapat Dapat mengetah mengetahui ui mekanism mekanisme e kerja dari dari obat diuresi diuresis. s. •
1A1 II TIN2AUAN PU,TAKA PU,TAKA
•
Pengertian Diuretik Menurut OOP diur diuret etik ika a adal adalah ah zat zat zat zat yang ang memp memper erba bany nyak ak peng pengel elua uara ran n kemi kemih h
(diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. !bat obat lainnya yang dapat mempengaruhi ginjal secara tidak langsung tidak termasuk dalam deinisi ini, misal misalny nya a zat zat zat yang yang mempe memperku rkuat at konta kontarak raksi si jantun jantung g (digo (digoks ksin, in, teoi teoilin lin), ), mempe memperb rbesa esarr volume volume darah darah (Des (Desktr ktran) an) atau atau merint merintan angi gi sekres sekresii hormo hormone ne antidiuretic "D$ (air, alcohol). Menurut Farako"ogi !an Tera#i * Diuretik Diuretik adalah adalah obat obat yang yang dapat dapat menambah menambah kecepat kecepatan an pembentu pembentukan kan •
urin.Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan penambahan volume urin yang diproduksi diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat#zat terlarut dalam air. 0ungs 0ungsii utama utama diure diuretik tik adala adalah h untuk untuk memob memobili ilisas sasii caira cairan n udem, udem, yang yang •
berarti berarti menguba mengubah h keseimb keseimbanga angan n cairan cairan sedemik sedemikian ian rupa sehingg sehingga a volume volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal. 1engaruh 1engaruh diuretic diuretic terhada terhadap p ekskres ekskresii zat terlarut terlarut penting penting artinya artinya untuk untuk •
menen menentuk tukan an tempa tempatt kerja kerja diure diuretic tic dan sekal sekaligu igus s untu untuk k merama meramalka lkan n akiba akibatt •
penggunaan suatu diuretic. 2empat dan cara kerja diuretic
O'at
•
Diuretic osmotic
Te#at Te#at kerja utaa
•
2ubuli proksimal
&ara kerja
•
1enghambatan reabsorbsi natrium
dan air melalui daya osmotiknya
•
"nsa henle
•
1enghambatan
desenden bagian
reabsorbsi natrium
epitel tipis
dan air oleh karena hipertonisitas daerah
•
medulla menurun
•
•
1enghambatan reabsorbsi natrium
Duktus kolingentes
dan air oleh karena penghambatan eek "D$
•
1enghambatan enzim karbonik
•
•
2ubuli proksimal
terhadap reabsorbsi $3!/#, $4, dan 5a4
anhydrase
•
•
2iazid
1enghamabatan
•
$ulu tubuli distal
1enghambatan terhadap reabsorbsi natrium klorida
•
Diuretic hemat kalium
•
$ilir tubuli distal dan
•
1enghambatan
duktus kolingentes
antiport 5a 4674
daerah korteks
(reabsorbsi natrium dan sekresi kalium) dengan jalan antagonism kompetiti
(spironolakton) atau secara langsung (triamterene and amilorid
•
•
Diuretik 7uat
"nsa henle pada
•
1enghambatan
bagian dengan epitel
terhadap kotranspor
tebal
5a467463l#
8ecara umum diuretic dibagi menjadi - golongan besar 4/ Pengha'at ekanise trans#ort e"ektro"it !i !a"a tu'u"i ginja" obat yang dapat menghambat transport elektrolit di dalam tubuli ginjal ialah • •
4/41en-otia!ia-i! 8intesis golongan ini merupakan hasil dari penelitian zat •
penghambat enzim karbonik anhidrase. 1rototipe golongan benzotiadiazid ialah klorotiazid, yang •
merupakan obat tandingan pertama golongan $g#organik, yang telah mendominasi diuretik selama lebih dari / tahun. •
A/ KIMIA DAN $U1UNGAN ANTARA ,TRUKTUR DAN AKTIFITA,/ 8ebagaian besar senyawa benzotiadiazid merupakan •
analog dari %,-,'#benzo#tiadiazin#%, %#dioksida. 9olongan ini biasa disebut sebagai benzotiadiazid atau tuazid saja. 8enyawa tiazid menunjukkan kurva dosis eek yang sejajar dan daya kloruretik maksimal yang sebanding. •
1/ FARMAKODINAMIK :ek armakodinamik •
tiazid
yang
utama
adalah
meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air. :ek natriuresis dan kloruresis ini disebabkan oleh penghambatan
mekanisme reabsorpsi elektrolit pada hulu tubuli distal (early distal tubule). ;at yang akti sebagai penghambat karbonik anhidrase, •
dalam dosis yang mencukupi, memperlihatkan eek sama seperti asetazolamid dalam ekskresi bikarbonat. :ek penghambatan enzim karbonik anhidrase di luar ginjal praktis tidak terlihat karena tiazid tidak ditimbun di sel lain. •
1ada penderita hi#ertensi, tiazid menurunkan tekanan
darah bukan saja eek diuretiknya, tetapi juga karena eek langsung terhadap arteriol sehingga terjadi vasodilatasi. •
1ada penderita !ia'etes insi#i!us , tazid justru mengurangi
diuresis.
&/ FUNG,I GIN2AL/ 2iazid dapat mengurangi kecepatan iltrasi glomerulus, •
terutama bila diberikan secara intravena. :ek ini mungkin disebabkan
oleh
pengurangan
aliran
darah
ginjal.
5amun
berkurangnya iltrasi ini sedikit sekali pengaruhnya terhadap eek diuretik tiazid, dan hanya mempunyai arti klinis bila ungsi ginjal memang sudah kurang. 8eperti kebanyakan asam organik lain, tiazid disekresi secara akti oleh tubuli ginjal bagian proksimal. 8ekresi ini dapat berkurang dengan adanya antagonis kompetiti misalnya probenesid. Dalam keadaan tertentu, probenesid dapat menghambat eek diuresis tiazid, hal ini menandakan bahwa untuk menimbulkan eek diuresis tiazid harus ada didalam cairan tubuli. 2empat kerja utama tiazid adalah dibagian hulu tubuli distal •
(early distal tubules). 8eperti diketahui mekanisme reabsopsi 5a4 di tubuli distal masih belum jekas benar, maka demikian pula cara kerja tiazid. =aju ekskresi 5a4 maksimal yang ditimbulkan oleh tiazid relati lebih rendah dibandingkan dengan apa yang dicapai
oleh beberapa diuretik lain, hal ini disebabkan >+ 5a4 dalam cairan iltrat telah direabsopsi lebih dahulu sebelum ia mencapai tempat kerja tiazid. 1ada manusia tiazid menghambat ekskresi asa urat •
sehingga kadarnya dalam darah meningkat. "da - mekanisme yang terlibat dalam hal ini ? %) 2iazid meniggikan reabsopsi asam uart di tubuli proksimal -) 2iazid mungkin sekali menghambat ekskresi asam urat oleh tubuli. •
1eninggian kadar asam urat ini kurang begitu berarti karena
insidens serangan gouth akut terutama berhubungan dengan kadar asam urat dalam plasma sebelum pengobatan dengan tiazid. •
:kskresi yodida dan bromida secara kualitati sama dengan
ekskresi klorida. Diuretik yang menyebabkan kloruresis juga akan meningkatkan ekskresi kedua ion halogen yang lain. Dengan demikian semua obat yang bersiat kloruresis dapat digunakan untuk menanggulangi keracunan bromida. 8elain itu, penggunaan diuretik yang berkepanjangan dapat meningkatkan ekskresi yodida dengan akibat dapat terjadinya deplesi yodida yang ringan. &erbeda dengan natriuretik lain, tiazid menurunkan ekskresi kalsium sanpai '+, karena tiazid tidak dapat menghambat reabsorpsi kalsium oleh sel tubuli distal. :kskresi
D/ &AIRAN EK,TRA,EL/ 2iazid dapat meninggikan ekskresi ion 74 terutama pada •
pemberian jangka pendek, dan mungkin eek ini menjadi kecil bila penggunaannya berlangsung dalam jangka panjang. :kskresi natrium yang berlebihan tanpa disertai jumlah air yang sebanding, dapat menyebabkan hiponatremia dan hipokloremia, terutama bila penderita tersebut mendapat diet rendah garam. 5amun demikian secara keseluruhan golongan tiazid cenderung menimbulkan
gangguan
komposisi
cairan
ekstrasel
yang
lebih
ringan
dibandingkan dengan diuretik kuat, karena intensitas diuresis yang ditimbulkan nya relati lebih rendah. •
E/ FARMAKOKINETIK •
"bsorpsi tiazid melalui saluran cerna baik sekali. mumnya
eek obat tampak setelah satu jam. 7lorotiazid didistribusikan krseluruh ruang ekstrasel dan dapat melewati sawar uri, tetapi obat ini hanya ditimbun dalam jaringan ginjal saja. Dengan suatu proses akti, tiazid diekskresi oleh sel tubuli proksimal kedalam cairan tubuli. @adi bersihan ginjal obat ini besar sekali, biasanya dalam /#A jam sudah diekskresi dari badan. &endrolumetiazid, politiazid, dan klortalidon mempunyai masa kerja yang lebih panjang karena ekskresinya lebih lambat. •
7lorotiazid
dalam
badan
tidak
mrngalami
perubahan
metabolik, sedang politiazid sebagian dimetabolisme dalam badan. •
F/ EFEK ,AMPING •
Intoksikasi dalam klinik jarang terjadi, biasanya reaksi yang
timbul disebabkan oleh reaksi alergi atau karena penyakitnya sendiri. 2elah dibuktikan pada hewan cobra bahwa besarnya dosis toksik beberapa kali dosis terapi. Beaksi yang telah dilaporkan adalah
berupa
kelainan
kulit,
purpura,
dermatitis
disertai
otosensitivitas dan kelainan darah. •
1ada
penggunaan
lama
dapat
timbul
hi#erg"ikeia9
terutama pada penderita diabetes yang laten. •
2iazid dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan
trigliserid plasma dengan mekanisme yang tidak diketahui, tetapi tidak jelas apakah ini meninggikan resiko terjadinya aterosklerosis. •
7adar natrium, kalium, klorida dan bikarbonat plasma
sebaiknya diperiksa secara berkala pada penggunaan tiazid jangka
lama walaupun perubahannya tidak menonjol. 7ombinasi tetap tiazid dengan $cl tidak digunakan lagi karena menimbulkan iritasi lokal di usus halus. 8uplemen 73l sebagai sediaan terpisah atau penberian tiazid bersama diuretik hemat kalium dapat mencegah hipokalemia. •
9ejala insuisiensi ginjal dapat diperberat oleh tiazid,
mungkin karena tiazid langsung mengurangi aliran darah ginjal. •
G/ INDIKA,I •
2iazid merupakan diuretik terpilih untuk pengobatan udem
akibat payah jantung ringan sampai sedang. "da baiknya bila dikombinasikan dengan diuretik hemat kalium pada penderita yang juga mendapat pengobatan digitalis untuk mencegah timbulnya hipokalemia yang memudahkan terjadinya intoksikasi digitalis. $asil yang baik juga didapat pada pengobatan tiazid untuk udem akibat penyakit hati dan ginjal kronis. •
2iazid merupakan salah satu obat penting pada pengobatan
hipertensi, baik sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan obat hipertensi lain. •
1emberian
tiazid pada
#en!eritagaga" jantung
atau
hi#ertensi +ang !isertai gangguan fungsi ginja"
harus
dilakukan
dapat
dengan
hati#hati
sekali,
karena
obat
ini
memperhebat gangguan tersebut akibat penurunan kecepatan iltrasi glomerulus dan hilangnya natrium, klorida dan kalium yang terlalu banyak. 1engobatan lama udem kronik dengan obat ini, hendaknya
diberikan
dalam
dosis
yang
cukup
untuk
mempertahankan berat badan tanpa udem. 1enderita jangan terlalu dibatasi makan garam. •
1enderita yang tidak responsi terhadap suatu jenis tiazid,
kadang#kadang dapat diobati dengan jenis tiazid lain. $al ini umumnya disebabkan karena potensi antar jenis tiazid bereda#
beda. "da baiknya sesekali pengobatan diselingi dengan diutetik lain, misalnya diuretik antagonis aldosteron. •
9olongan tiazid juga digunakan untuk pengobatan diabetes
insipidus terutama yang 'ersifat nefrogen dan hi#erka"siuria pada penderita dengan batu kalsium pada saluran kemih. •
$/ PO,OLOGI •
,EDIAAN DAN DO,I, TIA.ID DAN ,E:A;A ,E2ENI,
•
Dosis
•
•
O'at
•
,e!iaan
C mg
7lorotiazid $idroklorotia
2ablet -C dan
•
2ablet C mg
•
$idrolumeti azid
2ablet -,C C dan
•
tiazid •
•
•
•
•
&endztiazid
•
8iklotiazid
2ablet C mg
•
7lortalidon 7uinetazon Indapamid
-C#- •
C#- %#'
2ablet -C, C dan % mg
•
•
2ablet C mg 2ablet -,C mg
C#-
•
•
2ablet - mg 2ablet -,C dan C
•
• •
•
mg
mg •
-C#%
•
1olitiazid
•
2ablet %,- dan '
•
C# •
A#%-
•
A#%-
•
A#%-
•
A#%-
-
% mg
&endrolume
•
•
C mg
zid •
•
2ablet -C dan
•
•
kerja
<g6ha
•
ri=
•
Laa
•
•
%#-
-C#%
•
C#-
•
•
-,C#C
A#%%#-'
•
•
-,C#%
•
-'#'
•
-'
•
-'#E-
•
%#-'
•
-'#/A
4/0Diureti( kuat
(e""ing !iureti(s= Diuretik kuat (high#ceiling diuretics) mencakup sekelompok diuretic •
yang eeknya sangat kuat dibandingkan dengan diuretic lain. 2empat kerja utamanya dibagi epitel tebal ansa henle bagian asenden, karena itu kelompok ini disebut juga sebagai loop diuretics.2ermasuk dalam kelompok ini adalah asa etakrinat9 furosei! !an 'uetani!/ •
"sam etakrinat termasuk deuretik yang dapat diberikan secara oral
maupun parenteral dengan hasil yang memuaskan. 0urosemid atau asam '#kloro#5#ururil#C#sulamoil antranilat masih tergolong derivate asam bumetamid merupakan derivate asam /#aminobenzoat yang lebih poten daripada urosemid, tetapi dalam hal lain kedua senyawa ini mirip satu dengan yang lain. •
A/ &ARA KER2A 8ecara •
umum
dapat
dikatakan
bahwa
diuretic
kuat
mempunyai mula kerja dan lama kerja yang lebih pendek dari tiazid.$al ini sebagian besar ditentukan oleh aktor armokokinetik dan adanya mekanisme kompensasi. •
Diuretic kuat terutama bekerja dengan cara menghambat
reabsorpsi elektrolit di ansa henle asenden bagian epitel tebal? tempat kerjnya dipermukaan sel epitel bagian luminal (yang menghadap ke lumel
tubuli). 1ada
pemberian
secara IF obat ini
cederung
meningkatkan aliran darah ginjal tanpa disertai peningkatan iltrasi glomerulus.1erubahan
hemodiamik
ginjal
ini
mengakibatkan
menurunya reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli proksimal serta meningkatnya eek awal dieresis.1eningkatan aliran darah ginjal ini relative hanya berlangsung sebentar. Dengan berkurangnya cairan ekstrases akibat dieresis, maka aliran darah ginjal menurun dan hal ini akan mengakibatkan peningkatan reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli poksimal. $al yang terakhir ini agaknya merupakan suatu mekanisme konpensasi yang membatasi jumlah zat terlarut yang
mencapai bagian epitel tebal henle asenden, dengan demikian akan mengurangi dieresis.
•
tubuli proksimal. 0urosemid dan bumetamid mempunyai !a+a ha'at en-i kar'onik anhi!rase
karena keduanya merupakan derivate
sulonamide, seperti juga tiazid dan asetazolamid, tetapi aktivitasnya terlalu lemah untuk menebabkan diuresis di tubuli proksimal. "sam etakrinat tidak menghambat enzim karbonik anhidrase. :ek deuetik kuat terdapak segmen yang lebih distal dari ansa henle asendens epitel tebal , belum dapat dipastikan, tetapi dari besarnya dieresis yang terjadii, diduga obat ini bekerja juga di segmen tubui lain. 7etiga obat ini juga menyebabkan meningkatnya ekskresi 7 4
•
dan kadar asam urat plasma, mekanismenya kemungkinan besar sama dengan tiazid. :kskresi 3a 44 dan
atas eek kalsinuria ini, golongan deuretik kuat
digunakan untuk pengobatan simptomatik hiperkalsemi. Deuretik kuat meningkatkan ekskresi asam yang dapat
•
dititrasi ( titratable acid ) dan ammonia.0enomena yang diduga terjadi karna eeknya di neron distal ini merupakan saah satu aktor penyebab terjadinya alkalosis metabolic. &ila mobilisasi cairan udem terlalu cepat, alkalosis metabolic
•
oleh deuretik kuat ini terutama terjadi aakibat penyusutan volume cairan ekstrasel.sebaliknya pad penggunaan yang kronik , aktor utama penyebab alkalosis ialah besarnya asupan garam dan ekskresi $4 dan 74. alkalosis ini sering sekali disertai dengan hiponatremia, tetapi masing#masing disebabkan oleh mekanisme yang berbeda. •
1/ FARMAKOKINETIK
7etika obat mudah diserap melalui saluran cerna dengan
•
derajat yang agak berbeda#beda. &ioavailabilitas ursemid AC+ sedangkan bumetanid hamper %+. Deuretik
kuat terikat pada
protein plasma secara ekstensi, sehingga tidak diiltrasi di glomerulus tetapi cepat sekali disekresi melalui system transport asam organic di tubuli proksimal. Dengan cara ini obat terakumulasi di cairan tubuli dan mungkin sekali di tempat kerja di daerah yang lebih distal lagi. 1robenesid dapat menghambat sekresi urosemid dan interaksi antara keduanya ini hanya terbatas pada tingkat sekresi tubuli dan tidak pada tempat kerja deuretik. 7ira#kira -6/ dari asam etrakinat yang diberika secara IF
•
diekskresi melalui ginja dalam bntuk utuh dan dalam konjugasi dengan senyawa sulhidril terutama sistein dan 5#asetil sistein.8ebagian lagi diekskresi melalui hati. 8ebagian besar urosemid diekskresi dengan cara yang sama, hanya sebagian kecil dalam bentuk glukuronid. 7ira# kira C+ bumetanid diekskresi dalam bentuk asal, selebihnya sebagai metabolit. •
&/ EFEK ,AMPING •
:ek
samping
asam
atakrinat
dan
urosemid
dapat
dibedakan atas? (%) reaksi toksik berupa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang sering terjadi dan (-) eek samping yang tidak
berhubungan
dengan
kerja
utamanya
jarang
terjadi.
$iperuresemia relative sering terjadi, namun pada kebanyakan penderita hal ini hanya merupakan kelainan biokimia.Dapat pula terjadi reajksi berupa gangguan saluran cerna, depresi elemen darah, rash kulit, parestesia dan diungsi hati.9angguan saluran cerna lebih
sering terjadi dengan asam etakrinat daripada urosemid. 8ensivitas mungkin terjadi antara urosemid dan sulnamid yang lain. 0urosemid dan tiazid diduga dapat menyebabkan nefritis interstisia"is a"ergik yang menyebabkan gagal ginjal reversibel juga terjadi penurunan
konsentrasi karbohidrat, tetapi lebih ringan daripada tiazid.1ada dosis yang berlebihan pernah dilaporkan terjadinya hipoglikemia akut dengan mekanisme yang tidak dikeahui.&erdasarkan eeknya pada janin hewan coba, maka diuretic kuat ini tiidak dianjurka pada wanita hamil, kecuali bila mutlak diperlukan. "sam etakrinat dapat menyebabkan ketulian sementara
•
maupun menetap, dan hal ini merupakan eek samping yang serius. Ketu"ian sementara juga dapat terjadi pada urosemid dan lebih jarang pada bumetanid.7etulian mungkin sekali disebabkan oleh perubahan
komposisi
elektrolit
cairan
endolime.!totoksisitas
merupakan suatu eek samping unik kelompok obat ini.&ila karena suatu hal diperlukan pemberian obat yang juga bersiat ototoksik misalnya aminoglikosid, maka sebaliknya dipilih diuretic yang lain, misalnya tiazid. Deuretik kuat dapat berinteraksi dengan wararin kloibrat
•
melalui penggeseran ikatannya dengan protein.1ada penggunaan kronis diuretic kuat ini dapat menurunkan bersihan litium.1enggunaan bersama dengan sealosporin dapat meningkatkan nerotoksisitas sealosporin."ntiinlamasi
nonsteroid
terutama
indometasin
dan
kortikosteroid melawan kerja urosemid. •
D/ PENGGUNAAN KLINIK •
0urosemid lebih banyak digunakan daripada asam etakrinat,
karena gangguan saluran cerna yang lebih ringan dan kurva dosis responsnya kurang curam deuretik kuat merupakan obat eekti untuk pengobatan udem akibat gangguan jantung, hati atau ginjl.8ebaiknya diberikan secara oral, kecuali bila diperlikan dieresis yang segera, maka dapat diberikan secara IF atau I<.1emberian parenteral ini diperlukan untuk mengatasi udem paru akut.1ada keadaan ini perbaikan klinik dicapai karena terjadi perubahan hemodenamik dan penurunan volume cairan ekstrasel dengan cepat, sehingga alir balik
vena dan curah ventrikel kanan berkurang. ntuk mengatasi udem rerakter, diuretic kuat biasanya diberiikan bersama deuretik lain, misalnya tiazid atau diuretic hemat 7 4 .1emakaian dua macam obat deuretik kuat secara bersama merupakan tindakan yang tidak rasional. &ila ada nerosis atau gagal ginjal kronik, maka diperlukan
•
dosis urosemid jauh lebih besar daripada dosis biasa. Diduga hal ini disebabkan oleh banyakya protein dalam caira tubuli yang akan mengikat urosemid sehingga menghamba diuresis. 1ada penderita dengan uremia, sekresi urosemid melalui tbuli meurun.Diuretic juga digunakan pada penderita gagal ginjal akut yang masih awal (baru terjadi),
namun
hasilnya
tidak
konsisten.Deuretik
kuat
dikontraindikasikan pada keadaan gagal ginjal yang disertai anuria. Deuretik kuat dapat menurunkan kadar kalsium plasma pada penderita
hiperkalsemia
simtomatik
dengan
cara
meningatkan
ekskresi kalsium melalui urin. &ila digunakan untuk tujuan ini, maka perlu pula diberian suplemen 5a 4 dan 3l# untuk menggatikan kehilangan 5a 4 dan 3l# melalui urin. •
E/ ,EDIAAN DAN PO,OLOGI •
Asa etakrinat/2ablet -C dan C mg digunakan dengan dosis C#
- mg per hari. 8ediaan IF berupa 5a#etakrinal, dolsisnya Cmg atau ,C#% mg6kg&& •
Furosei!/!bat ini tersedia dalam bentuk tabletb-, ', mg
dan preparat suntikan.mumnya pasien membutuhkan kurang dari A mgg6hari.Dosis anak - mg6kg&&, bila perlu dapat ditingkatkan menjadi A mg6kg&&. 1uetani!/2ablet ,C dan % mg digunakan dengan dosis dewasa •
,C#- mg sehari. Dosis maksimal perhari %mg. obat ini tersedia juga dalam bentuk bubuk injeksi dengan dosis IF atau I< dosis awal atara ,C#% mg? dosis diulang -#/ jam maksimum % mg6hari. •
4/8Diureti( heat ka"iu Gang tergolong dalam kelompok ini adalah antagonis a"!osteron9 •
triateren !an ai"ori!/ :ek diuretiknya tidak sekuat golongan diuretik
kuat. A/ ANTAGONI, ALDO,TERON "ldosteron adalah inera"okortikoi! en!ogen yang paling •
kuat. 1eranan utama aldosteron adalah memperbesar reabsorpsi natrium dan klorida di tubuli serta memperbesar ekskresi kalium. @adi pada hiperaldosteronisme, akan terjadi penurunan kadar kalium dan alkalosis metabolik karena reabsorpsi $3!/# dan sekresi $4 yang bertambah. •
7adar kalium dan alkalosis metabolic karena reabsorpsi
$3!/# dansekresi $ 4 yang bertambah. •
7eadaan
dan
tindakan
yang
dapat
menyebabkan
bertambahnya sekresi aldosteron oleh korteks adrenal adalah sekresi glukokortikoid yang meninggi misalnya membedakan, rasa takut, trauma isik dan peredaran, asupan kalim yang tinggi, asupan natrium yang rendah, bendungan pada vena kava inerior, sirosis hepatis, nerosis dan payah jantung akan meningkatkan sekresi aldosteron tanpa peningkatan sekresi glukokortikoid. 7eadaan tersebut diatas sering disertai adanya udem, sehingga pemberian antagonis aldosteron yaitu spironolakton sebagai deuretik sangat bermanaat. •
kerja
antagonis
aldosteron
adalah
penghambatan kompetiti terhadap aldosteron. Ini terbukti dari kenyataan bahwa obat ini hanya eekti bila terdapat aldosteron baik endogen ataupun eksogen dalam tubuh dan eeknya dapat dihilangkan dengan meniggikan kadar adosteron. @adi dengan pemberian antagonis aldosteron, reabsorpsi 5a 4 di hilir tubuli distal dan duktus koligentes dikurangi, dengan demikian ekskresi 7 4 juga berkurang. •
1/ FARMAKOKINETIK/ 2ujuh puluh persen spironolakton oral diserap di saluran •
cerna, mengalami sirkulasi enterohepatik dan metabolisme lintas pertama.Ikatan
dengan
utamanya,kanrenon,
protein
cukup
memperlihatkan
tinggi.
aktivitas
aldosteron dan turut berperan dalam aktivitas biologi spironolakton. 7anrenon mengalami interkonersi menjadi kanrenoat yang tidak akti. •
&/ EFEK ,AMPING/ :ek toksik •
yang
utama
dari
spironolakton
adalah
hiperkalemia yang sering terjadi bila obat ini diberikan bersama# sama dengan asupan kalium yang berlebihan.2etapi eek toksik ini dapat pula terjadi bila dosis yang biasa diberikan bersama dengan tiazid pada penderita dengan gangguan ungsi ginjal yang berat. •
:ek samping lain yang ringan dan reversible diantaranya
ginekomastia, eek samping mirip androgen dan gejala salura cerna. •
D/ INDIKA,I/ •
"ntagonis
aldosteron
digunakan
secara
luas
untuk
pengobatan hipertensi dan udem yang reraktor.&iasanya obat ini dipakai bersama diuretic lain dengan maksud mengurangi eek kalium, disamping memperbesar diuresis. •
$asilnya pada pengobatan payah jantung, sirosis hepatis
dan sindrom nerotik sukar diperkirakan karena interaksi yang terlalu kompleks dari penyakit primernya, hiperaldosteronisme sekunder dan eek deuretik lain yang diberikan bersamaan. •
E/ ,EDIAAN DAN DO,I, . 8pironolakton terdapat dlam bentuk tablet -C,C dan % •
mg. dosis dewasa berkisar antara -C#- mg, tetapi dosis eekti
sehari#hari
rata#rata
terbagi.terdapat
pula
%
mg
sediaan
dalam
dosis
kombinasi
tunggal tetap
atau antara
sprironolakton -C mg dan hidroklorotiazid -C mg dan, serta antara spironolakton -C mg dan tiabutazid -,C mg. •
F/ TRIAMETEREN DAN AMILORID •
7edua obat ini terutama memperbesar ekskresi natrium dan
klorida, sedangkan ekskresi kalium berkurang dan ekskresi bikarbonat tidak mengalami perubahan. :ek penghambatan reabsorpsi natrium dan klorida oleh triameteren agaknya suatu eek langsung, tidak melalui penghambatan aldosteron, karena obat ini memperlihatkan eek yang sama baik pada keadaan normal, maupun setelah adrenalektomi. 2riameren menurunkan ekskresi 74
dengan menghambat sekresi kalium di sel tubuli
distal. &erkurangnya reaabsorpsi
natrium di tempat tersebut
mengakibatkan turunnya perbedaan potensial listrik transtubular, sedangkan
adanya perbedaan potensial listrik transtubular
ini
diperlukan untuk berlangsungnya proses sekresi 7 4 oleh sel tubuli distat. 8ecara eksperimental, obat ini eekti dalam keadaan asidosis maupun alkalosis. •
&eberapa pengalaman klinik menunjukkan bhwa kedua obat
ini terutama bermanaat bila diberikan bersama diuretic lain, misalnya hidroklorotiazid.Dengan kombinasi ini eek natriuresisnya lebih besar dan ekskresi kalium oleh tiazid dikurangi. •
Dibandingkan oleh trimteren, amilorid jauh lebih mudah larut
dalam air sehingga lebih banyak diteliti.1engalaman klinik dengan triamteren pun masih sangat kurang sehingga msih banyak hal#hal yang belum diketahui mengenai obat ini. •
"bsorpsi triameteren melalui saluran cerna baik sekali, obat
ini hanya diberikan oral.:ek diuresisnya biasanya mulai tampak setelah % jam."milorid dan triametern per oral diserap kira#kira
C+ dan eek diuresisnya terlihat dalam A jam dan berakhir sesudah -' jam. •
G/ EFEK ,AMPING/ :ek toksik yang paling berbahaya dari kedua obat ini yaitu •
hiperkalemia.2riameteren juga dapat menimbulkan eek samping yang berupa mual, muntah, kejang kaki dan pusing.azotemia yang ringan sampai Hedang sering terjadi dan bersiat reversible.1ada penderita dengan sirosis hati akibat alcohol yang mendapat triameteren pernah dilaporkan terjadi nemia meloblastik, tetapi hubungan sebab#akibat belum pasti.$al ini mungkin akibat terjadinya penghambatan terhadap enzim hidroolat reduktase, terutama pada penderita dengan penurunan cadangan dan masukan asam olat. •
:ek
samping
amilorid
yang
paling
sering
selain
hiperkalemia yaitu mual, muntah, diare dan sakit kepala. •
$/ INDIKA,I •
Diuretic
hemat
kalium
ternyata
bermanaat
untuk
pengobatan beberapa pasien dengan udem. 2etapi obat golongan ini akan lebih bermanaat bila diberikan bersama dengan diuretic golongan
lain.
dari
golongan
tiazid.
kemungkinan dapat terjadi eek samping hiperkalemia yang membahayakan,, maka pasien#pasien yang sedang mendpatkan pengobatan dengan diuretic hemat 7 4 sekali#kali jangan diberikan suplemen 74. juga harus waspada bila memberikan diretik ini bersama dengan obat penghambat "3:, karena obat ini mengurangi sekresi aldosteron, sehingga bahaya terjadinya hipovolemi dan hiperkalemiamenjadi besar. 8elain itu perlu diingat pula bahwatriameteren atau amilorid sekali#kali jangan diberikan bersama spironolaktn mengingat bahaya terjadinya hiperkalemia.
•
I/ ,EDIAAN DAN PO,OLOGI/
2riameteren tersedia sebagai kapsul dari % mg. dosisnya
•
%#/ mg sehari.ntuk tiap penderita harus ditetapkan dosis penunjang tersendiri. "milorid dalam bentuk tablet C mg. dosis sehari
•
sebesar C#% mg. 8ediaan kombinasi tetap antara amilorid C mg dan
•
hidroklorotiazid C mg dan hidroklorotiazid C mg terdapat dalam bentuk tablet dengan dosis sehari antara %#- tablet. 4/5Pengha'at kar'onik anh+!rase/ 7arbonik anhidrase adalah enzim yang terdapat di dalam sel •
korteks renalis, pankreas, mukosa lambung, mata, eritrosit dan 881, tetapi tidak terdapat dalam plasma. 7arbonik anhidrase merupakan
protein
dengan berat
molekul kira#kira /. dan mengandung satu atom ;n dalam setiap molekul. :nzim ini dapat !iha'at akti?itasn+a oleh siani!a9 a-i!a9 !an su"fi!a . Derivat sulonamid yang juga dapat
menghambat
kerja
enzim
ini
adalah
aseta-o"ai!
dan
!ik"orofenai!/ •
A/ FARMAKODINAMIK/ :ek armakodinamikyang utama dari asetozolamid adalah •
penghambatan karbonik anhidrase secara nonkompetiti. "kibatnya terjadi perubahan sistemik dan perubahan terbatas pada organ tempat enzim tersebut berada. %) 9injal. -) 8usunan cairan plasma. /)
1/ FARMAKOKINETIK/
"setazolamid mudah diserap melalui saluran cerna,
•
kadar maksimal dalam darah dicapai dalam - jam dan ekskresi melalui ginjal sudah sempurna dalam -' jam. •
&/ EFEK NONTERAPI DAN KONTRAINDIKA,I/ •
dapat
Intoksikasi asetazolamid jarang terjadi. 1ada dosis tinggi timbul
parestesia
dan
kantuk
yang
terus#menerus.
"setazolamid mempermudah pembentukan batu ginjal karena berkurangnya ekskresi sitrat, kadar kalsium dalam urin tidak berubah atau meningkat. •
"setazolamid sebaiknya tidak diberikan selama kehamilan,
kerena pada hewan cobra obat ini dapat menimbulkan eek teratogenik. •
D/ INDIKA,I/ 1enggunaan •
asetazolamid
yang
utama
ialah
untuk
menurunkan tekanan intraokuler pada #en+akit g"aukoa/ "setazolamid jarang digunakan sebagai diuretik, tetapi •
dapat bermanaat untuk alkalinisasi urin sehingga mempermudah ekskresi zat organik yang bersiat asam lemah. •
E/ ,EDIAAN DAN PO,OLOGI/ "setazolamid tersedia dalam bentuk tablet %-C mg dan -C •
mg untuk pemberian oral. Dosis antara -C#C mg per kali, dosis untuk chronic simple glaucoma
yaitu -C#% mg per hari.
5atrium asetazolamid untuk pemberian parenteral hendaknya diberikan satu kali sehari, kecuali bila dimaksudkan untuk menimbulkan asidosis metabolik maka obat ini diberikan setiap jam. •
Dosis dewasa untuk acute mountain sickness yaitu - kali
sehari -C mg, dimulai /#' hari sebelum mencapai ketinggian / m atau lebih, dan dilanjutkan untuk beberapa dicapai ketinggian tersebut.
waktu sesudah
•
Dosis untuk paralisis periodik yang bersiat amilier (amilial
periodic paralysis) yaitu -C#EC mg sehari dibagi dalam - atau / dosis, sedangkan untuk anak#anak - atau / kali sehari %-C mg. •
Dik"orofenai! dalam tablet C mg, eek optimal dapat
dicapai dengan dosis awal - mg sehari, serta eta-o"ai! dalam tablet -C mg dan C mg dan dosis %#/ mg sehari, tidak terdapat dipasaran. 0/ Diureti( osoti( Istilah diuretik osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang •
mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal. 8uatu zat dapat bertindak sebagai diuretik osmotik apabila memenuhi ' syarat ? %) Di iltrasi secara bebas oleh glomerulus -) 2idak atau hanya sedikit direabsorpsi sel tubuli ginjal /) 8ecara armakologis merupakan zat yang inert ') mumnya resisten terhadap perubahan#perubahan metabolik Dengan siat#siat ini, maka diuretik osmotik dapat diberikan dalam jumah •
cukup besar sehingga turut menentukan derajat osmolaritas plasma iltrat glomerulus dan cairan tubuli. 3ontoh golongan obat ini adalah anito"9 urea9 g"iserin9 isosor'i! . Manito" paling sering digunakan diantara obat ini, karena manitol tidak •
mengalami metabolisme dalam badan dan hanya sedikit sekali direabsorpsi tubuli bahkan praktis dianggap tidak direabsorpsi. Manito" harus diberikan secara IF, jadi obat ini tidak praktis untuk pengobatan udem kronik. 1ada penderita payah jantung pemberian manitol berbahaya, kerana volume darah yang beredar meningkat sehingga memperberat kerja jantung yang telah gagal. Diuretik osmotik terutama bermanaat pada pasien oliguria akut akibat •
syok hipovolemik yang telah dikoreksi, reaksi transusi atau sebab lain yang menimbulkan nekrosis tubuli, karena dalam keadaan ini obat yang kerjanya •
mempengaruhi ungsi tubuli tidak eekti. Manito" digunakan misalnya untuk ? %) 1roilaksis gagal ginjal akut, suatu keadaan yang dapat timbul akibat operasi jantung, luka traumatik berat, atau tindakan operati dengan penderita yang juga menderita ikterus berat.
-)
A/ EFEK NONTERAPI
pemberian larutan manitol hipertonis yang berlebihan akan meningkatkan osmolaritas cairan ekstraseluler, sehingga secara tidak diharapkan akan terjadi penambahan jumlah cairan ekstraseluler. rea lebih bersiat iritati terhadap jaringan dan dapat menimbulkan •
trombosis atau nyeri bila terjadi eksravasasi. 9liserin dimetabolisme dalam tubuh dan dapat menyebabkan hiperglikemia dan glukosuria. 1/ ,EDIAAN DAN PO,OLOGI Manito"/ ntuk suntikan intravena digunakan larutan C#-C+ •
dengan volume antara C#%ml. Dosis untuk menimbulkan diuresis adalah C# -g yang diberikan dalam cairan inus selama -' jam dengan kecepatan inus sedemikian, sehingga diperoleh diuresis sebanyak /#Cml per jam. ntuk penderita dengan oliguria hebat diberikan dosis percobaan yaitu -mg6kg&& yang diberikan melalui inus selama /#C menit. &ila dengan %#- kali dosis percobaan diuresis masih kurang dari /ml per jam dalam -#/ jam, maka status pasien harus di evaluasi kembali sebelum pengobatan dilanjutkan.
kongesti atau udem paru yang berat, dehidrasi hebat dan perdarahan intrakranial kecuali bila akan dilakukan kraniotomi. Inus manitol harus segera dihentikan bila terdapat tanda#tanda gangguan ungsi ginjal yang progresi, payah jantung atau kongesti paru. Urea/ 8uatu kristal putih dengan rasa agak pahit dan mudah larut •
dalan air. 8ediaan intravena mengandung urea sampai /+ dalam dekstrose C+ (iso#osmotik) sebab larutan urea murni dapat menimbulkan hemolisis. 1ada tindakan bedah sara, urea diberikan intravena dengan dosis %#%,Cg6kg&&. 8ebagai diuretik, urea potensinya lebih lemah dibandingkan dengan manitol, karena hampir C+ senyawa urea ini akan direabsorbsi oleh tubuli ginjal. G"iserin/ Diberkan per oral sebelum suatu tindakan optalmologi •
dengan tujuan menurunkan tekanan intraokuler. :ek maksimal terlihat % jam sesudah pemberian obat dan menghilang sesudah C jam.
•
Isosor'i!/ Diberikan secara oral untuk indikasi yang sama dengan
gliserin. :eknya juga sama, hanya isosorbid menimbulkan diuresis yang lebih besar daripada gliserin, tanpa menimbulkan hiperglikemia. Dosis berkisar antara %#/g6kg&&, dan dapat diberikan -#' kali sehari. •
Uraian O'at Furosei!
%.0urosemid (Ikatan 8arjana 0armasi Indonesia. -E),(
0urosemid, adalah sebuah obat yang digunakan untuk meningkatkan produksi urin. !bat ini biasa ditujukan untuk mengurangi pembengkakan dan retensi cairan yang disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung atau hati. !bat ini juga digunakan untuk terapi perawatan pada penderita tekanan darah tinggi.
beberapa
minggu.0urosemide
bekerja
dengan
membloking
absorpsi garam dan cairan dalam tubulus ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah urin yang diekskresikan.:ek diuretik urosemide dapat menyebabkan deplesi cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh. •
• •
.at aktif Go"ongan O'at •
? 0urosemid ? =oop Diuretik ? :dema pada jantung, paru, ginjal, pada In!ikasi eklamsia dan kehamilan. "sites, hipertensi, hiperkalsemia,
•
komplikasi pada kehamilan Kontra in!ikasi ? Deisiensi elektrolit,
anuria,
koma
hepatic kehamilan muda, hipokalemia, terapi bersama •
litium Efek sa#ing kejang
? anemia, sensasi abnormalitas kulit,
kandung
kemih,
penglihatan
kabur,
konstipasi6sembelit, kram, pusing, demam, iritasi mulut dan lambung, kemerahan, sedikit ikterik, kejang otot,
telinga berdengung, otosensitivitas, inlamasi vena, mual, jaundice. &iasanya rekuensi urin maksimal sampai enam jam setelah dosis pertama, dan akan menurun setelah mengkonsumsi •
urosemide
dalam
waktu
beberapa
minggu. Farako!inaik ? Diuretik kuat terutama bekeja denan menghambat reabsorbsi elektrolit 5 46746-3l#di ansa henle asendens
bagian
epitel
tebal
tempat
kerjanya
dipermukaan sel epitel bagian luminal (menghadap ke lumen tubuli). 1ada pemberian secara IF obat ini cenderung meningkatakan aliaran darah ginjal tanpa •
disertai peningkatan iltrasi glomerolus. Farakokinetik ? diuretik kuat mudah diserap melalui saluran cerna, dengan derajat yang agak berbeda#beda .bioavalitas AC+. 2erikat protein plasma secara ekstensi, sehingga tidak diiltrasi digomerolus, dieksrsikan dalam
• • •
;aktu #aruh Interaksi O'at Dosis •
bentuk utuh. ? %#- menit ?
yang
diinduksi
oleh
urosemid akan menyebabkan toksisitas pada digoksin dan dapat meningkatkan resiko aritmia dengan obat#obat yang
dapat
meningkatkan
interval
2,
termaksud
antiaritmia tipe I " dan III, cisaprit dan beberapa golongan kuinolon
(sparolaksasin,
gatiloksasin,
dan
moksiloksasin). Besiko toksisitas litium dan salisilat akan meningkat dengan adanya diuretic loop. :ek hipotensi dan6 atau eek lanjut pada ginjal dari inhibitor "c dan antiinlamasi non steroid akan meningkat dengan adanya hipovolemia yang diinduksi oleh urosemid, eek obat bloker adrenergic perier atau bloker ganglion dapat ditingkatkan
oleh
urosemid.
0urosemid
dapat
meningkatkan resiko toksisitas dengan agen ototoksik lain (aminoglikosida, cis#platinum), terutama pada pasien dengan disungsi ginjal, eek sinergis diuretic lebih cenderung
terjadi
pada penggunaan bersama
antihipertensi
lain
Indometasin,
aspirin,
antiinlamasi
non
dan
hipotensi
1henobarbital,
steroid
dapat
dapat
obat
terjadi.
enitoin
dan
menurunkan
eek
natriuretik dan hipotensi dari urosemid. 7olestikol, colestiramin,
dan
sukralat
akan
menurunkan
eek
urosemid, beri jarak pemberian - jam. 0urosemid dapat mengantagonis eek relaksan otot skeletal (tubokurarium). 2oleransi glukosa dapat diturunkan oleh urosemid, perlu penyesuaian dosis obat hipoglikemik.
o
menurunkan konsentrasi urosemid. Peringatan @ #erhatian ? 1emberian urosemida pada pasien diabetes melitus, gula darah dan urin
o
harus diperiksa secara teratur. 1emberian perlu pengawasan ketat dan dosis harus disesuaikan dengan
•
o
kebutuhan. Dianjurkan untuk memulai dosis kecil. 1erlu dilakukan pemeriksaan berkala terhadap susunan elektrolit untuk
o
mengetahui kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan. 1asien diharuskan melapor bila terjadi gejala penurunan level serum kalium
o
(diare, muntah, anoreksia). 1enderita yang diketahui sensiti terhadap sulonamida dapat menunjukkan
o
reaksi alergi dengan urosemida. $indari penggunaan pada penderita edema paru – paru dan tekanan darah
o
menurun sebagai akibat dari inark miokard, diuresis berlebih karena dapat •
menimbulkan shock. Inforasi untuk #asien ? pasien harus diberi tahu tentang eek samping urosemide diatas o o untuk obat injeksi, jika telah berubah warna dan tutup vial rusak sebaiknya o
obat tidak digunakan lagi jauhkan obat dari jangkauan anak#anak dan binatang peliharaan
o
jika lupa tidak minum obat, segera minum obat segera mungkin ketika ingat. tetapi jika sudah waktunya untuk dosis berikutnya, obat yang terlupakan tadi tidak perlu diminum dan dilanjutkan saja jadwal minum
o o o
obatnya. dan jangan minum - obat sekaligus untuk dosis yang terlupakan. urosemide yang sediaan liJuid tidak boleh digunakan lagi setelah A hari. memastikan pasien dapat menggunakan urosemide secara injeksi sendiri mengingatkan pada pasien untuk tidak menaikkan dosis sendiri atau berhenti minum obat tanpa konsultasi ke dokter menginormasikan pada pasien bahwa setelah minum obat, pasien akan sering &"7, jadi jangan minum obat ketika hendak tidur atau beraktivitas karena dapat mengganggu.
• • • •
1A1 III PRO,EDUR KER2A 8/4ALAT
8onde 7andang diuretic @am 2imbangan analitik 8pidol "lat tulis •
8/01A$AN
0urosemid mg 0urosemid ' mg 2ragakan *+ 5a3l /,A+ •
8/8PER$ITUNGAN •
5o
•
1e
•
1erhitungan
•
5o
• •
%
E
rlakuan •
5
•
20,80 20
x ½ ml =0,52 ml
•
•
-
5
•
22,96
•
20
x ½ ml =22,96 ml
• •
>
•
/
0u
•
19,66 x 0,0026
'
20 x 0,2
x 40 =
2,04464 4
=
0,51116 =0,51 ml
• •
%
•
' •
C
20,31 x 0,0026
'
20 x 0,2
0u
•
%%
•
0u
•
x 40=
22,25 x 0,0026
•
20 x 0,2
2,11224 4
x 40=
=
0,52806 = 0,53 ml
2,314 4
=
0,5785
0,58 ml
=
• •
%-
•
A
0u
•
21,44 x 0,0026
20 x 0,2
x 40 =
2,22976 4
=
0,55744 =0,56 ml
•
8/5 PEM1UATAN ,EDIAAN •
:ek Diuretik Dosis
• •
< •
a
•
1erl
u
aku
si
an
a
e
t ( m g
g
)
)
•
Indu •
ktor
•
•
u
a
m
t
e
(
(
m
m
g
l)
)
, C
n t
b
•
•
! •
ci
m
F ol
n
(
•
< •
n
8ediaan
•
Fol
u
um
k
e
(
(ml
e
)
k
•
:tiket
o r)
/ A
•
%
•
5a3l
•
/,A+
•
•
5or •
•
mal •
•
-
,
C
C
•
C
•
n *+
8ed •
iaan •
•
•
•
•
indu
%
'mg6ml •
•
0'
•
0
•
,
'
•
•
0urosem id
•
k 0u
•
2ragaka
•
(
•
%
%
,
6
C
-
'
m
l) '
,
•
•
%
,
%
C
m
•
%
-
•
•
0urosem id ,-
(
-
•
•
mg6ml
•
0urosem id ,' mg6ml
l)
•
•
Pe'uatan se!iaan *
%. 5a3l /,A g dilarutkan dalam ades ad % ml à etiket -. % tablet urosemid (' mg) digerus dengan trag *+ sedikit#- ad % ml à vial à etiket ? 0urosemid ' mg6ml /. 0' K 0 dibuat dengan mengencerkan * ml K % ml (ad-) dg trag *+ ad % ml •
8/7DIFINI,I OPERA,IONAL %)
untuk 5ormal C) 2iap mencit diberi per#oral ,Cml6-g 5acl /,A+ disusul dengan A) 1erlakuan ,Cml6-g && control, 0u', 0u
E) 2empatkan dalam kandang diuretic yang telah disediakan ) 3atat F2 tiap jam K hitung F2 / jam >) $itung eek diuretic tiap kelompok perlakuan dengan rumus F26F3&H%+ %)2etapkan khasiat diuretic tiap kelompok perlakuan dengan kriteria F26F3& H %+ L '+ – + %+ # %+ M%+ %%) "tau gunakan • • •
L diuretic lemah L diuretic sedang L diuretic kuat statistic nonparametric untuk membedakan khasiat tiap
perlakuan •
8/&ARA ANALI,I, F2 ? volume urin tertampung F& ? volume urin pertama mencit setelah mendapatkan perlakuan !nset ? watu pertama mencit mengeluarkan urin setelah perlakuan 7eterangan tingkat diuretic dihitung menggunakan rumu F26F3& N %+ Identiikasi hasil perhitungan ? o '+ # + ? diuretic lemah %+ #%+ ? diuretic sedang M%+ ? diuretic kuat • • • •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1A1 IB $A,IL DAN PEM1A$A,AN •
5/4TA1EL • •
•
• •
•
5o
1erla
&erat •
•
N
•
(g) -, •
N
•
>
•
•
•
!bat
F3
--,>A •
Fu53
%>,AA •
"(ml) •
,C•
,CE •
,C% •
•
@am •
%%.CE •
%%.C •
%%.C> •
•
&(ml) •
,C•
,CE •
,C% •
•
(ml) •
•
•
jam
•
•
%•
%,%' •
•
C> •
%•
- •
•
% •
/%
%-
%,-
•
•
•
•
jam ke#
•
%,'
ml F2
•
t
&
•
kuan
E
5a3l
!nse
•
,-
+
•
•
,C
•
•
•
,%
,%C
,%C
•
•
•
•
•
•
,C
•
%,%
et •
/
•
,A
7
•
%,% •
•
=
•
emah =
•
emah 7
' •
%/ •
% •
uat •
7
%
-,/%
Fu53
•
•
%%
--,-C
FuC3
•
•
%-
-%,''
FuC3
,C/ •
,C •
,CA
%-. •
%-.% •
%-.-
,C/ •
%,A •
,C •
•
%,%A •
,CA
%-
%,%-
%C •
%•
•
/C •
%-
,
,•
/E
,
%,> •
%,' •
%,
%E>
%,> •
•
%,A •
•
-,
%E
•
5/0GRAFIK
9raik rata rata urin selama / jam 2.5
2 N 1.5
N2 F40 F402
1
F80 F802
0.5
0 1 jam • •
2 jam
3 jam
7
•
%/
•
•
uat
uat 7
•
uat
persentase volume urin 179
178
138 108
48 13
N
•
N
Fu40
Fu40
Fu80
Fu80
• • •
5/8PEM1A$A,AN •
1ada praktikum ini diadakan uji diuretic.Diuretik sendiri berungsi sebagai
obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Dengan kata lain adalah berungsi membuat produksi urin meningkat. $al ini dilakukan dengan maksud mencuci atau membilas ginjal dari zat#zat berbahaya. 0ungsi diuretik dalam menangani kelainan yang melibatkan retensi cairan •
(edema) atau dalam mengobati hipertensi dengan eek diuretiknya menyebabkan penurunan volume darah, sehingga terjadi penurunan tekanan darah dan juga dalam menyeimbangkan cairan dalam tubuh. 1ada praktikum kali ini hewan percobaan yang digunakan adalah A ekor •
mencit.8ebelum disuntikkan dengan obat diuresis, mencit dipuasakan terlebih dahulu, lalu setiap mencit ditimbang untuk menghitung dosis tragakan * +, 5a3l dan 0urosemid, setelah didapatkan jumlah dosis yang sesuai. 1ada uji diuretic bahan atau sediaan obat yang akan digunakan untuk uji diuresis adalah tragakan *+ sebagai indicator urin 5ormal tanpa eek pengaruh obat diuresis dan 0urosemid ' mg dan mg sebagai obat diuresisnya. 8etelah itu bahan yang
akan diuji dimasukkan ke dalam mencit dengan cara menyonde dengan dosis yang sesuai, setelah disuntikkan masing – masing mencit dimasukkan kedalam kandang metabolisme yang berbeda yang dibawahnya sudah terdapat gelas ukur untuk menghitung urin yang dikeluarkan dari setiap mencit, urin yang telah tertampung dicatat waktu dan volumenya. 1encatatan hasil urin dilakukan saat pertama kali mencit mengeluarkan •
urin setelah diberi obat dan volume urin selanjutnya dicatat setiap % jam, - jam dan / jam. 1ada hasil akhir terlihat setiap mencit memberikan eek diuresis yang berbeda, untuk mencit yang diberikan 5acl dan tragakan *+ urinnya mendekati normal (tidak terjadi eek diuresis), sedangkan pada mencit yang diberikan 5acl dan urosemid memberikan hasil yang signiikan dilihat dari perbandingan banyaknya volume urin yang dihasilkan dibanding mencit yang diberikan tragakan * + (terjadi eek diuresis), sedangkan perbandingan volume urin antara mencit yang diberikan urosemide ' mg dan urosemide mg tidak terlihat perbandingan volume yang signiikan keduanya sama – sama menimbulkan eek diuresis kuat namun perbandingan volume urinnya tidak berbanding jauh. • • • • • • • •
1A1 B KE,IMPULAN DAN ,ARAN KE,IMPULAN *
• •
Diuretik adalah obat yang dapat menambah volume pembentukan urin Diuretik dapat digolongkan menjadi beberapa golongan ? diuretik kuat, diuretik hemat kalium, diuretik golongan tiazid, golongan penghambat
•
enzim karbonik anhidrase, diuretik osmotik 0urosemid, adalah obat yang berkhasiat sebagai diuretik