Diuretik 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g Sebagai Sebagai makhluk makhluk hidup hidup beru berupa pa urin urin
ginjal ginjal kita akan mengelu mengeluarkan arkan zat zat sisa
yang yang terd terdiri iri dari air air, gara garam, m, dan dan urea urea.. Obat Obat-o -oba batt yang yang
menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik Obat-obat Obat-obat yang tergolong tergolong dalam dalam diuretika diuretika ini merupakan merupakan penghamb penghambat at reseptor ion yang menurunkan reabsorbsi Na + pada bagian-bagian nefron yang yang berbeda. berbeda. Sehingga Sehingga Na+ dan ion lain seperti Cl- memasuki memasuki urine dalam jumlah yang lebih banyak dibanding bila keadaan normal bersamasama air, dan dieksresikan ke luar tubuh. eadaan yang yang dapat mengganggu !olume !olume dan urin tersebut, antara lain ingesti ingesti "pemasukan# "pemasukan# air atau defripasi defripasi "hilangny "hilangnya# a# air, ingesti ingesti atau defri!asi elektrolit, kelebihan asam atau alkali, produk metabolisme atau pemberian bahan-bahan toksik. Dalam Dalam prakti praktiku kum m ini kita kita akan akan membu membukti ktikan kan bah$a bah$a furose furosemid mide e adalah salah satu obat golongan diuretik yang akan meningkatkan aliran urin dengan perlakuan pada he$an %oba keli%i. Sebagai seorang seorang farmasis patutlah patutlah kita untuk mengetahui apa saja golongan golongan -golongan -golongan obat diuretik, diuretik, bagaimana bagaimana efek farmakologiny farmakologinya, a, dan bagaimana mekanisme kerja dari masing- masing obat.
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
B. Maksud Percobaan engetahui dan memahami efek farmakologi dari obat golongan diuretik yakni furosemide. . !u"uan Percobaan enentukan efek farmakologi dari obat golongan diuretik yaitu furosemide berupa pengamatan terhadap !olume urinasi dan frekuensi urinasi pada he$an %oba kelin%i "Oryctolagus cuniculus#. D. Pr#ns#$ Percobaan 5enentuan efek farmakologi dari obat golongan diuretik yaitu furosemide berupa pengamatan terhadap frek$ensi urinasi dan !olume urinasi setiap inter!al $aktu /, , 1/,6, dan 7/ menit.
BAB II !IN%AUAN PU&!A'A A. !eor# U(u(
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
5embentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar %airan yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula 8o$man. ebanyakan zat dalam plasma, ke%uali untuk protein, difiltrasi se%ara bebas sehingga konsentrasinya pada filtraf glomerulus dalam kapsula 8o$man hampir sama dengan dalam plasma. etika %airan yang telah difiltrasi ini meninggalkan kapsula 8o$man dan mengalir mele$ati tubulus, %airan diubah oleh reabsorpsi air dan zat terlarut spesifik yang kembali ke dalam darah atau oleh sekresi zat-zat lain dari kapiler peritubulus ke dalam tubulus. "9uyton, 0//2#. Obat-obat yang menyebabkan suatu keadaan meniingkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transpor ion yang menurunkan reabsorpsi Na + pada bagian-bagian netron yang berbeda. (kibatnya, Na+ dan ion lain seperti Cl- memaski urine dalam jumlah banyak dibandingkan bila keadaan normal bersama-sama air, yang mengangkut se%ara pasif untuk memprtahankan keseimbangan osmotik "ar!ey, 0/1#. Se%ara umum diuretik dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu : "# diuretik osmotik; "0# penghambat mekanisme transport elektrolit di dalam tubul ginjal "9una$an, 0//2#. etika filtrat mengalir melalui tubulus tersebut, kebanyakan air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya diabsorbsi ke dalam kapiler peritubulus dan sejumlah ke%il solute lain disekresikan ke dalam tubulus. (ir solute tubulus yang tersisa menjadi urine."(nonim, 0//7#.
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
9injal merupakan organ utama yang melakukan proses ekskresi dan osmonegulasi. Se%ara lengkap peranan atau fungsi ginjal adalah sebagai berikut "D$iyana, 0//6# ) .
engeksresikan zat buangan seperti urea, asam urat, kreatinin, keratin dan zat lain yang bersifat ra%un.
0. engatur !olume plasma dan jumlah air di dalam tubuh. 8ila banyak air yang masuk ke dalam tubuh, ginjal membuang kelebihan air sehingga lebih banyak lagi urin yang diekskresikan. 8ila tubuh kehilangan banyak air, ginjal akan mengeluarkan sedikit air "urin pekat#. 1. enjaga tekanan osmose pada keadaan seharusnya dengan %ara mengatur ekskresi garam-garam, membuang jumlah garam yang berlebihan dan
menahan
garam
bila jumlahnya
dalam
tubuh
berkurang. 6. engatur p plasma dan %airan tubuh, ginjal dapat mengekskresikan urin yang bersifat basa tetapi dapat pula mengekspresikan urin yang bersifat asam. . enjalankan fungsi sebagai hormon, ginjal menghasilkan dua ma%am zat yang diduga mempunyai fungsi endokrin. edua zat tersebut adalah renin dan eritropoetin. 5roses pembentukan urine. 9injal memproduksi urine yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur komposisi %airan tubuh
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
memelalui tiga proses utama "Sloane, 0//6#. 5roses pembentukan urine, yaitu sebagai berikut "Sjafaraenan, 0//# : .
5enyaringan atau filtrasi zat-zat sisa metabolisme. 5roses ini dilakukan oleh apsula 8o$man.
0.
5enyerapan kembali atau absorbsi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh. 5roses ini berlangsung di sepanjang tubulus kontraktil proksimal hingga enle.
1.
5engeluaran zat yang tidak diperlukan dan tidak dapat disimpan dalam tubuh yang disebut augmentasi. 5roses ini berlangsung disepanjang tubulus kontrotus distal hingga kaliktifus.
5enggolongan Obat dari diureti% adalah : 5enghambat arbonik (nhidrase obatnya yaitu (setazolamid , menurunkan reabsorbsi bikarbonat pada tubulus proksimal malalui inhibisi katalisis hidrasi CO0 dan reaksi dehidrasi . Oleh aren aitu , ekskresi CO1-, Na+ dan 0O meningkat. ehilangan CO 1- menyababkan asidois metaboli% dan efek obat menjadi self-limitingpada saat bikarbonat darah turun Na+
yang dialirkan ke nefron distal meningkat sekresi + "Neal,
0//7#. <=oop> Diuretik oabatnya yaitu 8umatanid,furosemid,torsemid dan etha%ryni% a%id merupakan empat diuretik yang efek utamanya pada asendens ansa henle. <=oop> diuretik menghambat kontraspor Na +?+?Cldari membrane lumen pada pars asendens ansa henle. arena itu, resorbsi Na+?+?Cl- menurun. <=oop>diuretik merupakan obat diureti% yang
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
paling efktif , karena pars asenden benranggung ja$ab untuk absorbs 01/@ NaCl yang disaring dan bagian distalnya tidak mampu untuk mengkompensasi keniakan muatan Na + "ar!ey, 0/1#. Diruretik )iazid %ontoh obatnya yaitu lorotiazid. )iazid merupakan obat diureti% yang paling luas digunakan. Deri!at )iazid bekerja terutama pada
tubulus
distal
untuk
menurunkan
reabsorbsi
Na + dengan
menghambat kontraspoter Na+?Cl- pada membrane lumen . Obat-obat ini memiliki sedikit efek pada tubulus proksimal. (kibatnya oabt-obat ini meningkatkn konsentrasi Na+dan Cl- pada %iran tubulus. eseimbangan asam basa biasanya tidak dipengaruhi katena tempat kerja deri!ate tiazid ialah membran lumen "ar!ey, 0/1#. Diuretik emat alium %ontoh obatnya
yaitu Spironolakton,
eplerenone, amiloride dan )riamteren. Diuretik ini bekerja pada segmen yang
berperan
terhadap
aldosteron
pada
nefron
distal,
dimana
homeostatis + dikendalikan. (ldosteon menstimulasi reabsorbsi Na+, membangkitkan poten sial negati!e kedalam lumen , yang mengarahkan ion + dan + ke dalam lumen "dan kemudian ekskresinya#. Diuretik hemat kalium
menurunkan
reabsorbsi
Natrium
dengan
mengantagonis
"Spironolakton# atau memblok kanal Na + "(milorid dan triamteren#. al ini meyebabkan potensial aksi listrik epitel tubulus menurun, sehingga gaya untuk sekresi + berurang "Neal ,0//7#. Diuretik osmotik , sejumlah zat kimia yang sederhana dan hidrofilik disaring glomerulus , seperti matinol dan urea menyebabkan berbagai
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
derajat dieresis. al ini terjai karena kemampuan zat-zat ini untuk mengangkut air
bersama kedalam %airan tubulus . 8ila zat-zat yang
tersaring berikutnya mengalami sedikit atau tidak direabsorbsi sama sekali kemudian zat yang disaring akan menyebabkan peningkatan keluaran urine. anya dalam jumlah ke%il dari garam-garam yang ditambahkan dapat juga diekskresikan karena diuretik osmoti% digunakan untuk meningkatkan ekskresi air dari pada ekskresi Na+maka obat-obat ini tidak berguna untuk mengobati terjadinya retensi Na + . Obat-obat ini digunakan untuk memelihara aliran urine dalam keadaan toksisk akut setelah manelan zat-zat bera%un yang berpotensi menimbulkan kegagalan ginjal akut "ar!ey, 0/1#. &nit fungsional ginjal disebut nefron terdiri dari kelompok kapiler yang disebut glomerulus dan suatu pipa sempit yang panjang yang disebut tubulus renalis, yang mun%ul dari suatu bentuk balon lampu, yakni kapsula 8o$man. )ubulus renalis terdiri dari "Sjafaraenan,0//# : . tubulus proksimal 0. tubulus distal yang mengikal Diuretik
ialah
obat
yang
dapat
menambah
ke%epatan
pembentukan urin. *stilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan !olume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran "kehilangan# zat-zat terlarut dan air. 4ungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi %airan udem, yang berarti mengubah keseimbangan %airan udem, yang berarti mengubah
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
keseimbangan %airan sedemikian rupa sehingga !olume %airan ekstrasel kembali menjadi normal "9una$an, 0//2#. 5engaruh diuretik terhadap ekskresi zat terlarut penting artinya untuk menentukan tempat kerja diuretik dan sekaligus untuk meramalkan akibat penggunaan suatu diuretik "9una$an, 0//2#. B. Ura#an *bat . 4urosemidA)ablet "Binotopradjoko, 0//7# Nama paten
:
4urosemidaA)ablet
*ndikasi
:
dema, li!er asites, hipertensi ringan dan sedang.
ontraindikasi
:
9agal
jantung
akut,
hepatik koma,
hipokalemia fek samping
:
9angguan
gastrointestinal,
nepra-
kalsinosis pada bayi dan prematur Dosis
:
Dosis a$al: 0sehari 6/ mg,
pemeli-
haraan: sehari, anak: 0 mg?g88
Cara erja
: Diuretik kuat bekerja dengan %ara menghambat reabsorpsi elektrolit diansa henle asendens bagian
epitel
tebal,
tempat
kerjanya
dipermukaan sel epitel bagian luminal "yang
N&' ()*( ((D /0/1/02
menghadap
ke
mempunyai
daya
lumen
tubuli#.
hambat
enzim
4urosemid karbonik
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
anhidrase
4armakokinetik
karena
mempunyai
deri!ate
sulfonamide "9una$an, 0//2#. : Obat ini mudah diserap melalui saluran %erna, dengan derajat
yang
agak berbeda-beda.
8ioa!ailabilitas furosemid 7 @. Diuretik kuat terikat pada protein plasma se%ara ekstensif, sehingga tidak difiltrasi di glomerulus tetapi se%ap sekali disekresi melalui system transport asam organi% ditubuli proksimal "9una$an,
*nteraksi Obat
0//2#. : eningkatkan kerja hipotensi "*S4*, 0//2#
0. Na.CC "Ditjen 5O E2E# Nama resmi
: N()'** C('8OFG)G= C==&=OS&
Nama lain
: Natrium karboksimetil sellulosa
8
: E/./// -2//.///
5emerian
: serbuk atau butiran, putih atau kuning gading, tidak
berbau
atau
hamper
tidak
berbau
elarutan
hidrofilik. : mudah mendispersi dalam air, tidak larut dalam
5enyimpanan
etanol E@ 5 dan pelarut organi% lain. : dalam $adah tertutup rapat
egunaan
: sebagai obat %ontrol dan pensuspensi obat Na.CC . Ura#an He+an oba
. elin%i (Oryctolagus) "http:??$$$.itis.go!?# a. lasifikasi e$an Coba ingdom : (nimalia 4ilum : Chordata Subfilum : 3ertebrata N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
elas Ordo 4amili 9enus Spesies
: : : : :
ammalia =agomorpha =aporidae Ory%tolagus Oryctolagus
BAB III ME!*DE 'E,%A A. Alat (lat yang Digunakan adalah 9elas kimia, 9elas piala, =abu ukur, ateter, andang metabolisme, dan outh 8lo%k. B. Ba-an (dapun bahan yang digunakan adalah (ir, furosemid, dan NaCC. . He+an coba (dapun he$an %oba yang digunakan dalam praktikum ini adalah kelin%i (Oryctologus cuniculus). D. ara 'er"a . 5ersiapan e$an %oba a. Dipilih kelin%i yang sehat b. Dipusakan he$an %oba hendaknya H jam sebelum per%obaan %. Ditimbang masing- masing he$an %oba yang akan digunakan d. Diberikan tanda pada bagian tertentu dari he$an %oba untuk menyatakan berat he$an %oba. N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
0. 5embuatan bahan obat a. 5embuatan Na-CC @ # Ditimbang gram Na-CC 0# Dilarutkan dalam air suling sebanyak // ml dipanaskan hingga suhu kurang lebih 2/IC. 1# Dimasukkan Na-CC sedikit demi sedikit kedalam air suling yang telah dipanaskan sambil diaduk 6# Dimasukkan =arutan Na-CC ke dalam $adah dan disimpan dalam lemari es. b. # 0# 1#
5embuatan furosemid Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ditimbang 2,16 mg furosemid Dilarutkan dengan Na-CC @ sampai 0/ ml diaduk sampai
homogen dengan batang pengaduk 6# Dimasukkan dalam labu ukur, diberi etiket dan disimpan dalam lemari pendingin 1. 5erlakuan he$an # Dihitung !olume pemberian 4urosemid 0# Dimasukkan mouth blo%k dalam mulut kelin%i 1# Dimasukkan kateter dalam mouth blo%k kemudian ujung kateter di%elupkan ke gelas piala yang berisi air. 6# Diberikan furosemid setelah tidak ada gelembung dalam gelas piala # Diamati banyaknya !olume urine pada kelin%i dan frek$ensi berkemih setelah diberikan furosemid pada menit ke J, 1/J, 6J, dan 7/J. BAB I
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
HA&IL PEN/AMA!AN
B()& O8()
8'() 8(D(N
4urosemid
3p
, kg
/J
J
1/J
6J
7/J
-
-
-
-
-
'eterangan ) ) Berke(#3 ) !#dak berke(#-
BAB PEMBAHA&AN Diuretik ialah obat - obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya
aliran urin. *stilah diuresis mempunyai dua pengertian,
pertama menunjukkan adanya suatu penambahan !olume urin yang N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran "kehilangan# zat-zat terlarut dan air. )ujuan per%obaan kali ini adalah untuk menentukan efek farmakologi pemberian obat diuretik, yaitu furosemid pada he$an %oba
kelin%i
"Oryctolagus cuniculus# melalui pengamatan !olume serta frekuensi keluarnya urin. Obat diuretik yang digunakan yaitu furosemid yakni golongan loop diuretik. ekanisme kerja furosemide yaitu menghambat kotranspor Na+ ? +?0Cl K dalam membran lumen ansa henle pars asendens. Oleh sebab itu reabsorbsi ion-ion ini menurun. 5er%obaan ini menggunakan he$an %oba yaitu kelin%i (Oryctolagus cuniculus), alasan digunakannya kelin%i sebagai
he$an %oba karena
yang akan diamati adalah !olume urin, yang mana akan mempermudah dalam pengamatan nantinya, karena kelin%i mengeluarkan !olume urin yang lebih banyak daripada men%it "Mus musculus# yang mana sangat susah diamati !olume urinnya karena jauh lebih sedikit. 3olume urin yang banyak dikeluarkan oleh kelin%i akan mudah untuk diukur dan dilihat jelas berapa banyaknya urin yang keluar. Sebelum dilakukan per%obaan kelin%i dipuasakan terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar efek yang ditimbulkan akibat pemberian obat se%ara per oral lebih %epat nampak, dimana obat yang diberikan akan langsung masuk ke peredaran yang akan dipengaruhi oleh isi lambung, selain itu untuk mengurangi !ariasi yang timbul nantinya.
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
5ada per%obaan kali ini diperoleh hasil pengamatan bah$a pada he$an %oba kelin%i yang telah diberi obat furosemid di menit ke /, , 1/, 6, ataupun 7/ he$an %oba kelin%i
tidak mengalami urinasi. *ni
disebabkan karena urin keluar berlebih sebelum diberikannya furosemid sehingga urinasi tidak terjadi lagi setelah pemberian obat furosemid meskipun he$an %oba telah diberi minum. (dapun faktor K faktor kesalahan yang terdapat pada per%obaan sehingga mengurangi efektifitas dari kerja obat dalam pengamatan antara lain : a.
urang teliti dalam pemberian obat kepada kelin%i, sehingga bisa saja obat yang diberikan berlebih ataupun sebaliknya berkurang.
b.
Obat K obat yang diberikan kurang steril.
BAB I PENU!UP A. 'es#($ulan Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bah$a obat furosemid memberikan efek farmakologi berupa peningkatan urinasi pada he$an
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
%oba elin%i, tetapi pada per%obaan kali ini kelin%i tidak berkemih sedikitpun. al ini disebabkan karena adanya faktor kesalahan. B. &aran Sebaiknya
dalam melakukan per%obaan lebih teliti lagi baik itu
dalam pembuatan bahan, proses kerja, dan lainnya.
DA!A, PU&!A'A (nonim, 0//7. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. 5enerbit &*. akassar. 9una$an, S, 0//2. Farmakologi farmakologi. 4 &*. Lakarta.
dan
terapi
Edisi
V. 8agian
9uyton, ., 0//2. Fisiologi Kedokteran. 9C. Lakarta D$iyana, M, 0//6. Diktat uliah 8iologi Dasar . &ni!ersitas asanuddin. akassar N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
ar!ey, '. (., dkk, 0/1. Farmakologi Ulasan Bergambar edisi 2. Bidya edika. Lakarta. Sjafaraenan dan ddyman,B.4., 0//. Anatomi Fisiologi Manusia. 4akultas *5(. akassar. Sloane, thel. 0//6. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula.Lakarta: 5enerbit 8uku edokteran 9C. )jay, )an oan irana 'ahardja. 0//2. Obat-Obat Penting, Edisi V . 5). le edia omputindo. Lakarta Binotopradjoko, artono. 0//7. Informasi Spesialite bat Indonesia! "olume #$. 5). (nem osong (nem "((#. Lakarta http:??$$$.itis.go!?
B,*&U, *BA! urose(#de
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
'o($os#s#) )iap tablet mengandung 6/ mg furosemida ara 'er"a *bat) 4urosemida adalah diuretik deri!at asam antranilat. (kti!itas diuretik furosemida terutama dengan jalan menghambat absorpsi natrium dan klorida, tidak hanya pada tubulus proksimal dan tubulus distal, tapi juga pada loop of enle. )empat kerja yang spesifik ini menghasilkan efekti!itas kerja yang tinggi. fekti!itas kerja furosemida ditingkatkan dengan efek !asodilatasi dan penurunan hambatan !askuler sehingga akan meningkatkan aliran darah ke ginjal. 4urosemida juga menunjukkan akti!itas menurunkan tekanan darah sebagai akibat penurunan !olume plasma.
-
Ind#kas#) 5engobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif, sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik. 5engobatan hipertensi, baik diberikan tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi. 4urosemida sangat berguna untuk keadaan-keadaan yang membutuhkan diuretik kuat. 5endukung diuresis yang dipaksakan pada kera%unan.
'ontra#nd#kas# ) - (nuria - ipersensitif terhadap furosemid - )erapi bersamaan dengan sefaloridin - Sirosis hati Dos#s) - De$asa : Sehari - 0 kali, - 0 tablet Dosis pemeliharaan, sehari tablet Dosis maksimum, sehari tablet 8ila hasilnya belum memuaskan, dosis dapat ditingkatkan 0/ mg " ampul# tiap inter!al $aktu 0 jam sampai diperoleh hasil yang memuaskan. - (nak-anak : Sehari - 1 mg?kg 88 Per#ngatan dan Per-at#an ) - Deplesi elektrolit: dapat terjadi, terutama dalam dosis tinggi dan diet rendah garam; penderita perlu dipantau akan kemungkinan terjadinya hiponatremia, asidosis hipokloremik, dan hipokalemia. - ipokalemia: dapat terjadi, terutama pada diuresis yang %epat. - iperurikemia atau gout: dapat terjadi.
N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
- Dehidrasi: dapat terjadi bersamaan dengan berkurangnya !olume darah, kolaps sirkulasi, dan kemungkinan trombosis !askular, terutama pada penderita lanjut usia.
-
E5ek &a($#ng ) Susunan saraf pusat: pusing, !ertigo, parastesis, sakit kepala, gangguan penglihatan, tinnitus, tuli, spasme otot, kelemahan, gelisah ardio!askular: hipotensi ortostatik ematologi: anemia, leukopenia, agranulositosis "jarang#, trombositopenia, anemia aplastik "jarang# Saluran pen%ernaan: anoreksia, mual, muntah, kejang, diare, konstipasi, pankreatitis ipersensiti!itas: purpura, ruam kulit, urtikaria, pruritus
LAMPI,AN Per-#tungan
*BA! 6AN/ DI/UNA'AN . 4urosemide PE,HI!UN/AN 4urosemid 6/ mg N&' ()*( ((D /0/1/02
*3( &'*(, S.4arm
Diuretik 2014
8 6/ mg 8' 6H,7 mg =arutan stok 0/ ml &ntuk kelin%i , gram
6/ mg /,/2 0,H mg
&ntuk kelin%i 0, gram
6,777 mg
=arutan stok 0/ ml
6,777 mg
6,777 mg? 0/ml 8GD
N&' ()*( ((D /0/1/02
6H,7 mg 2,116 mg? 0/ ml
*3( &'*(, S.4arm