I. PENDAHULUAN A. Lata Latarr Be Bela laka kang ng Pakan sangat berperan dalam pertumbuhan pertumbuhan ikan. Kandungan pakan yang
baik meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang seimbang (Murtidjo, 2001). ahan utama dalam pakan ikan buatan adalah tepung ikan karena memiliki kandungan protein yang tinggi. !ingginya harga tepung ikan merupakan masalah bagi para petani ikan terutama pengelola budidaya sistem intensi", karena biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan pakan bisa men#apai $0 sampai %0& dari total biaya produksi. erdasarkan hal tersebut, maka untuk menekan biaya pakan perlu di#ari bahan baku pakan alternati" yang harganya lebih murah dan memiliki kandungan protein tinggi sesuai dengan kebutuhan ikan. 'lternati"nya 'lternati"nya adalah penggunaan tepung maggot (ahan, 200*). Maggot dapat dijadikan sebagai salah satu bahan baku alternati" dalam pakan buatan karena dapat diproduksi se#ara budidaya dengan meman"aatkan limbah produk pertanian dan peternakan seperti ampas tahu, bungkil sait dan koto kotora ran n ungga unggass (+ud (+uda, a, 2012) 2012).. udi udiday dayaa magg maggot ot dapat dapat dila dilakuk kukan an denga dengan n berbagai media. Maggot segar ( fresh fresh maggot ) ) yang yang dipe dipero role leh h dari dari hasil hasil "ermentasi bungkil sait memiliki kandungan protein #ukup tinggi yaitu sebesar 2&. entuk peman"aatannya yaitu dengan mengolahnya menjadi tepung. +asil analis analisis is proksi proksima matt yang yang dilak dilakuka ukan n diketa diketahu huii baha baha tepun tepung g maggo maggott memi memilik likii kandungan protein sebesar *-,1&. !ingginya kandungan protein tepung maggot ini diharapk diharapkan an mampu mampu menguran mengurangi gi tingkat tingkat pengguna penggunaan an tepung tepung ikan sehingga sehingga dapat dapat mengurangi biaya pengadaan pakan.
Penelitian Penelitian tentang peman"aatan peman"aatan tepung maggot, maggot, khususnya khususnya pada ikan air taar sebagai pengganti tepung ikan telah dilakukan pada beberapa jenis ikan, yaitu benih ikan nila (Oreochr (Oreochromis omis niloticus) niloticus) (/etnosari, 200%). , ikan lele dan ikan hias balashark ( Balanthiocheilus Balanthiocheilus melanopterus leeker). +asil penelitian /etnosari (200%) pada benih ikan nila menunjukkan baha subtitusi tepung ikan oleh tepung maggot sebesar --& (kadar protein *0.&), $-& (kadar protein *0.22&), %-& (kadar protein 2.2&), -&(kadar protein 2%.$&), dan -& (kadar protein 2$.*-&) menghasilkan pertumbuhan benih ikan nila yang tidak
berbeda. Kadar protein yang dihasilkan masih dalam rentang layak kebutuhan benih ikan nila.
B. Tujuan Dan Manfaat Praktikum a. Tujuan
!ujuan dari praktikum budidaya maggot adalah 1. Mengetahui bagaimana teknik budidaya maggot dalam skala ke#il 2. Mengetahui #ara budidaya maggot dengan menggunakan berbagai media. b. Manfaat Man"aat praktikum budidaya maggot adalah mahasisa dapat mengetahui teknik budidaya maggot dengan menggunakan berbagai media.
II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Alat an Ba!an
'latalat yang digunakan dalam praktikum budidaya maggot adalah ember plastik atau baskom, jaring, penyemprot, gunting, tali ra""ia dan timbangan. ahanbahan yang digunakan adalah kotoran puyuh, dedak, ampas tahu, madu, pellet 30, dan daun pisang kering.
B. Pr"#eur Kerja a. Meia Deak
1. 3isiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan maggot dengan media dedak 2. askom4 adah di#u#i dengan tujuan men#egah bakteri yang tidak dibutuhkan tidak mun#uk dan mengganggu proses budidaya maggot *. 3imasukkan dedak dan pellet se#ara bersamaan ke dalam ember dengan perbandingan yang sudah ditentukan . 3iaduk dedak dan pellet serta ditambahkan air sedikit demi sedikit -. 3imasukkan ampas tahu se#ukupnya sambil ditambah air sedikit demi sedikit $. 3iaduk semua bahan yang sudah dimasukkan hingga merata %. 3isemprotkan madu yang sudah dien#erkan dengan air ke dalam adah4 baskom . 3itutup bahan tersebut dengan daun pisang kering se#ukupnya . 3isemprotkan kembali bahan tadi dengan madu sedikit demi sedikit 10. 3iperiksa media tersebut setiap hari, jika media kering, tambahkan madu dengan #ara disemprotkan dan jika media terlalu basah maka tambahkan dedak se#ukupnya 11. Maggot siap panen pada umur 101 hari b. Meia K"t"ran Pu$u! 1. 3isiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan maggot
dengan media kotoran puyuh 2. askom4 adah di#u#i dengan tujuan men#egah bakteri yang tidak dibutuhkan tidak mun#uk dan mengganggu proses budidaya maggot *. 3imasukkan dedak dan kotoran puyuh se#ara bersamaan ke dalam ember dengan perbandingan yang sudah ditentukan
. 3iaduk dedak dan kotoran puyuh serta ditambahkan air sedikit demi sedikit -. 3isemprotkan madu yang sudah dien#erkan dengan air ke dalam adah4 baskom $. 3itutup bahan tersebut dengan daun pisang kering se#ukupnya %. 3isemprotkan kembali bahan tadi dengan madu sedikit demi sedikit . 3iperiksa media tersebut setiap hari, jika media kering, tambahkan madu dengan #ara disemprotkan dan jika media terlalu basah maka tambahkan dedak dan kotoran puyuh se#ukupnya . Maggot siap panen pada umur 101 hari.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ha#il Tabel 3.1 Data Kelompok Hasil Budidaya Maggot Kel"m%"k Meia
1 2 * -
Buia$a dedak dedak dedak Kotoran puyuh Kotoran puyuh
B"b"t t"tal
¨a! t"tal magg"t
magg"t
0,1 g 1%- g 0g *,% g
*2 ekor 22- ekor 1 ekor *$ ekor
'ambar (.) K"t"ran Pu$u! an eak i*am%ur engan #eikit air
'ambar (.+ Di#em%r"t engan mau $ang #ua! ien*erkan engan air
'ambar (., Ditutu% engan aun %i#ang kering #e*uku%n$a
'ambar (.- Meia buia$a $ang itutu%i menggunakan jaring
'ambar (./ Magg"t $ang tumbu! #elama /01 !ari
'ambar (. Magg"t $ang i%anen2 kemuian itimbang
B. Pemba!a#an
Maggot merupakan telur lalat yang berasal dari metamor"osis pada "ase kedua setelah "ase telur dan sebelum "ase pupa yang kemudian berubah menjadi lalat deasa. 5arva itu hidup pada daging yang membusuk. 5arva kadang juga hidup menginvestasi pada luka hean yang masih hidup. !epung maggot mempunyai kualitas yang #ukup baik. !epung maggot mengandung protein yang sangat tinggi. +asil penelitian dari 5oka /iset Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan, maggot memiliki kadar protein yang sama dengan tepung ikan yaitu sekitar 0-0&. !epung maggot mengandung protein, lemak, serat kasar, dan 6!7 berturutturut adalah -.01&, 1$.%&, 21.%& dan 0.1-& dalam bobot kering (+adadi et al., 200%). Maggot alias belatung sebenarnya larva lalat Hermetia illucens. 5alat hermetia berarna hitam pekat sehingga dijuluki black soldier . 5alat ini menyerupai bentuk tabuhan Trypoxylon politum, sebangsa lebah. +ermetia dijumpai hidup di selasela tanaman penutup tanah edelia Wedelia trilobata yang gampang ditemui di sekitar lingkungan tempat tinggal. !elur lalat yang menetas, menjadi larva instar pertama kirakira 2 mm, panjang tumbuh sebelum shedding kulit sekitar - mm. 5arva instar kedua tumbuh menjadi sekitar 10 mm sebelum mereka melepaskan kulit mereka menjadi larva instar ketiga. 5arva instar ketiga tumbuh antara 1- mm dan 20 mm sebelum berkelana sebagai pra kepompong. Maggot adalah mesin makan yang luar biasa. 8jungujung depan mereka dipersenjatai dengan mulut kait yang digunakan untuk mengoyak daging busuk4mayat. 8jung belakang mereka terdiri dari sebuah kamar, di mana anus mereka dan posterior terletak pada spiracles. Mereka juga memiliki spira#les
anterior). pira#les digunakan untuk bernapas, dan kepemilikan spira#les di lokasi posterior membuat belatung dapat makan 2 jam sehari. Kepala dan ekor blatung terdapat otot, tersegmentasi tubuh, usus sederhana dan sepasang kelenjar ludah yang sangat besar (yamsudi, 2010). Klasi"ikasi lalat Hermetia illucens menurut 5innaeus (1%-) adalah sebagai berikut, Kerajaan
'nimalia
9ilum
'rthropoda
Kelas
:nse#ta
;rdo
3iptera
ubordo
ra#hy#era
uper"amili
tratiomyoidea
9amili
tratiomyidae
Hermetia
pesies
Hermetia illucens
udidaya maggot dapat dilakukan menggunakan media kotoran puyuh atau media dedak. erdasarkan penelitian media yang menghasilkan jumlah maggot terbanyak yaitu media tepung pollard dan dedak hal itu tampak dari jumlah ratarata maggot yang dihasilkan yaitu se#ara berurut -$,$ g maggot pada media pollard dan *0 g maggot pada media dedak. 3edak padi yang digunakan sebagai media pertumbuhan maggot merupakan hasil sampingan proses peme#ahan kulit gabah, yang terdiri atas lapisan kutikula sebelah luar dan han#uran sekam. 3edak ini mengandung nutrient yang dibutuhkan oleh maggot. Menurut Murni et al (200), dedak mengandung nutrisi sebagai berikut yaitu protein kasar 121&, kadar lemak %1&, kadar abu 12&, serat kasar 1*&, dan 6!7 $2&. Kandungan nutrient ini yang merangsang Black soldier untuk berproduksi di media yang telah disediakan. 3edak yang paling baik adalah dedak halus yang didapat dari proses penyosohan beras. 3edak yang digunakan untuk proes kultur maggot tidak sulit diperoleh karena produksi dedak di :ndonesia #ukup banyak yaitu dapat men#apai empat juta ton dan murah, hal
itu tampak dari produksi padi :ndonesia. ahan dedak padi ada 2 ma#am yaitu dedak halus (katul) dan dedak kasar. Maggot akan mengkonversi protein dan berbagai nutrirnt menjadi biomassa maggot. Maggot ini akan mereduksi nutrient yang terdapat di media sebesar -0%0& (
untuk
kehidupan
maggot. >adah
penelitian
makanan
yang
sering
dihinggapi oleh Black soldier adalah perlakuan dan ? (-0& ampas tahu -0& kotoran ayam dan %-& ampas tahu 2-& kotoran ayam) hal ini karena ke#o#okan pada media kultur. erangga Hermetia illucense betina meletakkan telurnya disekitar sumber makanan, seperti disekitar peternakan ayam, tumpukan limbah bungkil sait, dan disekitar kotoran hean. Media kotoran heaan yang kondisi media kultur terlihat kering, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesesuaian
media
untuk
induk Black soldier meletakkan telurnya sebab
pernyataan "ahmi et al (200), pada saat telur menetas larva maggot memiliki karakter menyerap air. Maggot merupakan larva lalat black soldier atau serangga bunga, memiliki tekstur yang kenyal, dan memiliki kemampuan untuk mengeluarkan en@im alami. 6n@im tersebut ber"ungsi untuk bahan yang sebelumnya sulit di#erna dapat disederhanakan dan dapat diman"aatkan oleh ikan. Maggot memiliki kandungan protein yang #ukup tinggi, yaitu sekitar 2&. Kelebihan lain yang dimiliki maggot adalah memiliki kandungan antimikroba dan anti jamur. Kandungan antimikroba dan anti jamur apabila dikonsumsi oleh ikan akan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit bakterial dan jamur (/etnosari, 200%). erdasarkan praktikum budidaya maggot yang telah dilakukan oleh kelompok kami, menggunakan media kotoran puyuh. Metode kerja yang dilakukan yaitu menimbang kotoran puyuh dan dedak halus sebanyak 2
kilogram. 3edak halus dan kotoran puyuh di#ampur dan diberi air sedikit demi sedikit hingga merata, disemprot madu yang telah dien#erkan dengan air dan ditutup dengan daun pisang kering se#ukupnya, kemudian ditutupi dengan jaring. eberapa hari kemudian dilakukan pengamatan pertumbuhan maggot, apabila media terlalu kering dapat disemprot dengan madu. Maggot dapat dipanen berkisar antara 101 hari. +asil praktikum yang didapat untuk pertumbuhan maggot kelompok kami yaitu maggot mengalami pertumbuhan yang lambat, berat biomassa yaitu 0 gram karena ukuran maggot yang ke#il dan hanya terdapat 1 ekor, hal tersebut dikarenakan media yang kurang lembab dan "aktor lingkungan lainnya. +asil tersebut sesuai dengan pendapat ilmina et al (201*), banyak "aktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya maggot, yaitu kondisi lingkunga
budidaya
maggot
dan
kandungan
nutrien
bahan.
Kondisi
lingkungannya, maggot menyukai kondisi lingkungan yang lembab, begitu juga dengan kandungan nutrient pada media tumbuh maggot. Kandungan nutrien yang optimum sangat penting bagi pertumbuhan biomassa maggot. Menurut 3uponte dan 5arish (200*), bahan yang #o#ok bagi pertumbuhan maggot adalah bahan yang banyak mengandung bahan organik. erdasarkan jurnal Kadarini (201-), lalat Hermetia illucens ini hidup di selasela tanaman dan telurnya dapat ditetaskan dalam media ampas tahu, bungkil kelapa sait dan kotoran ayam. Media ini selain berpengaruh terhadap produksi larva juga kandungan protein.
I3. KESIMPULAN DAN SARAN A. Ke#im%ulan
erdasarkan hasil praktikum budidaya maggot dapat disimpulkan baha 1. !eknik budidaya maggot dalam skala ke#il dapat dilakukan dengan metode kerja yaitu ampas tahu, dedak, dan pellet 30 di#ampur kemudian diberi air sedikit, lalu disemprot menggunakan madu yang telah dien#erkan oleh air dan ditutup daun pisang kering se#ukupnya kemudian ditutup jaring. Metode kerja menggunakan kotoran puyuh yaitu di#ampur dengan dedak diberi air sedikit demi sedikit, disemprot dengan madu, ditutup daun pisang kering se#ukupnya, kemudian ditutup jaring, ketika masa pemeliharaan media tumbuh maggot tidak boleh kering dan harus tetap lembab. Maggot dapat dipanen berkisar antara 101 hari. 2. udidaya maggot dapat dilakukan dengan menggunakan kotoran unggas atau kotoran puyuh dan dedak.
B. Saran
aran untuk praktikum kali ini adalah praktikan lebih sering untuk menge#ek media budidaya agar tidak kering dan tetap lembab. Kotoran puyuh yang digunakan sebaiknya kotoran yang sudah dikeringkan dan dijemur.
DA4TAR RE4ERENSI
3uponte M.> dan 5arish 5.. Tropical agriculture and human resource (T!H"). +aaii. 9ahmi, M./., +em, . 200. #otensi $aggot %ebagai %alah %atu %umber #rotein #akan ikan. &oka "iset Budidaya 'kan Hias !ir Taar . 3epok Aalan Perikanan 7o. 1* Kampung aru, 3epok
yamsuddin, /. 2010. %ektor #erikanan *aasan 'ndonesia Timur1 #otensi, #ermasalahan dan 0saha. Aakarata P!. Per#a.