KANDUNGAN GLUKOSA , AMILUM DAN PROTEIN DALAM TEPUNG, JERUK, TELUR DAN TAHU (Laboran Praktikum Biologi)
Oleh Susanti XI IPA 2 SMAK IPEKA PLUIT JAKARTA 2011
A. Tujuan Menentukan adanya kandungan glukosa, amilum dan protein pada tepung, jeruk, telur dan tahu.
B. Dasa Dasarr Teo Teori ri Dala Dalam m kehi kehidu dupa pan n seha sehari ri-h -har ari, i, kita kita selal selalu u melak melakuk ukan an akti aktivi vitas tas.. Untu Untuk k dapa dapatt beraktivitas, kita memerlukan energi. Energi tersebut berasal dari bahan makanan yang kita kita makan makan setiap setiap hariny harinya. a. Makana Makanan n yang yang kita kita makan makan dipecah dipecah menjad menjadii zat-zat zat-zat yang yang diperlukan oleh tubuh untuk memenuhi beberapa kebutuhan tubuh sebagai berikut. 1. Sebagai Sebagai penyedia penyedia bahan bahan bakar bakar atau sebagai sebagai sumber sumber energi. energi. Zat makanan makanan yang dapat menghasilkan energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak. 2. Sebaga Sebagaii pemban pembangu gun n tubuh. tubuh. Zat makana makanan n yang berfung berfungsi si adalah adalah protein protein dan beberapa mineral. 3. Sebagai Sebagai pelindung pelindung dan pertaha pertahanan nan tubuh. tubuh. Zat makanan makanan yang yang berfungsi berfungsi adalah adalah protein, mineral, dan vitamin. Makanan ada yang berasal dari hewan dan juga tumbuhan. tumbuhan. Makanan yang berasal dari hewan disebut disebut makanan makanan hewani sedangkan makanan yang berasal dari tumbuhan disebut makanan nabati. nabati. Tubuh manusia dalam aktivitasnya memerlukan lebih dari 50 macam zat makanan yang berbeda. Zat makanan tersebut ada yang dibutuhkan dalam jumlah besar (mak (makro ronu nutr trie ien) n) sepe seperti rti karb karboh ohid idra rat, t, prot protei ein, n, dan dan lema lemak k dan dan dala dalam m juml jumlah ah sedi sediki kitt (mikronutrien) seperti vitamin dan mineral (Syifa, 2010). A. Karbohidrat Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus –OH, aldehid atau gugus keton. Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul molekul air. Dengan dasar perbandingan perbandingan tersebut, tersebut, orang pada mulanya berk berkes esim impu pulan lan bahw bahwaa dalam dalam karb karboh ohid idra ratt terd terdap apat at air, air, sehi sehing ngga ga digu diguna naka kan n kata kata karb karboh ohid idrat rat yang yang beras berasal al dari dari kata kata karb karbon on dan dan hidr hidrat at atau atau air. air.
Walau Wa laupu pun n pada pada
kenyat kenyataan aannya nya senyaw senyawaa karboh karbohidr idrat at tidak tidak mengan mengandun dung g moleku molekull air, kata kata karboh karbohidr idrat at sudah terlanjur meluas dan tetap digunakan sampai sekarang (Fahriadi, 2010). Karbohidrat sering disebut sakarida dengan rumus empiris Cn(H 2O)n. Namun, ada beber beberapa apa senyaw senyawaa yang yang memilik memilikii rumus rumus empiri empiriss seperti seperti karboh karbohidr idrat at tetapi tetapi bukan bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida). Dengan demikian,
senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang terpenting adalah rumus strukturnya. Dari rumus struktur, akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut (Eko, 2010) . Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya. Berbagai senyawa tersebut dibagi dalam tiga golongan, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. a. Mon Monosak osakar arid idaa Monosakari Monosakarida da merupakan merupakan karbohidra karbohidratt paling sederhana sederhana karena karena molekulnya molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjad menjadii karboh karbohidr idrat at lain. lain. Monosa Monosakar karida ida dibeda dibedakan kan menjad menjadii aldosa dan ketosa. ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa (Eko, 2010). Struktur glukosa dan fruktosa digunakan sebagai dasar untuk membedakan antara gula reduksi dan gula non-reduksi. Penamaan gula reduksi didasarkan pada adanya adanya gugus gugus aldehi aldehida da atau keton keton bebas bebas dalam dalam moleku molekull karboh karbohidr idrat at seperti seperti pada pada glukosa dan galaktosa. Gula reduksi ini memiliki sifat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat ini dapat dilihat pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu2+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. Adapun gula non-reduksi ialah gula yang tidak dapat mereduksi akibat tidak adanya gugus aldehida seperti pada sukrosa /dekstrosa yang memiliki gugus keton (C=O) (Saifudin, 2008). Untuk menguji menguji atau memeriksa kehadiran glukosa glukosa dalam suatu cairan dapat diguna digunakan kan benedi benedict ct reagen. reagen. Pereak Pereaksi si benedi benedict ct berupa berupa larutan larutan yang yang mengan mengandu dung ng kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu 2+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu + yang kemudian mengendap sebagai Cu 2O. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat peraksi benedict bersifat basa lemah. Konsentrasi glukosa dapat dilihat dari warna endapan yang dibentuk. Endapan dapat berwarna biru (tanpa adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi). Selain menguji kualitas, secara kasar juga berlaku berlaku secara kuantitatif kuantitatif,, karena semakin banyak gula dalam larutan larutan maka semakin gelap warna endapan (Waleanmario, 2008). b. Disaka Disakarid ridaa atau atau Oligos Oligosaka akarid ridaa Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa beberapa molekul molekul monosakar monosakarida. ida. Dua molekul molekul monosakari monosakarida da yang berikatan satu
dengan dengan yang yang lain, lain, memben membentuk tuk satu satu moleku molekull disaka disakarid rida. a. Oligos Oligosaka akarid ridaa yang yang lain lain adalah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida (Fahriadi, 2010). Namun, paling banyak dipelajari ialah kelompok disakarida yang terdiri dari maltosa, laktosa dan sukrosa (dekstrosa). Laktosa dan maltosa termasuk gula reduksi sedangkan sukrosa tidak termasuk gula reduksi (nonreducing) (Saif udin, 2008 ). c. Polisakarida Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida, Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut hom homopol opolis isak akar arid ida, a,
sedan edang gkan kan
yang ang
meng mengan and dung ung
seny enyawa awa
lain lain
dis disebut ebut
heteropolisakarida. Beberapa polisakarida yang penting diantaranya adalah amilum (pati), glikogen, dekstrin dan selulosa (Fahriadi, 2010). Polisakarida umumnya berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak memiliki rasa manis dan tidak memiliki sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang yang dapat dapat larut larut dalam dalam air akan akan memben membentuk tuk larutan larutan koloi koloid. d. Laruta Larutan n koloid koloid yang yang berasal dari amilum apabila diberi larutan iodin akan berwarna biru. Amilum terdiri atas atas dua dua macam macam poli polisa saka kari rida da yait yaitu u amil amilos osaa dan dan amil amilop opekt ektin in.. Kedu Kedua-d a-dua uany nyaa merupakan polimer dari glukosa dan akan bereaksi dengan iodin. Molekul amilosa yang yang memben membentuk tuk senyaw senyawaa akan akan mengh menghasi asilka lkan n warna warna biru biru dan amilop amilopekt ektin in yang yang berea bereaksi ksi dengan dengan iodium iodium akan akan member memberika ikan n warna warna ungu ungu atau merah merah lembay lembayung ung (Fahriadi, 2010).
B. Protein
Protein ialah biopolimer yang terdiri atas banyak asam amino yang berhubungan satu dengan dengan yang yang lainny lainnyaa lewat lewat ikatan ikatan amida amida (pepti (peptida) da).. Protei Protein n merupa merupakan kan moleku molekull besar besar dengan Mr sekitar 6000 sampai dengan 1.000.000. Protein yang terdapat dalam organisme sangat bervariasi dalam ukuran dan strukturnya. Struktur itu ditentukan oleh jenis, jumlah, dan urutan asam aminonya. Protein sendiri adalah polimer asam amino. Asam amino adalah senyawa senyawa yang mengandung mengandung satu atom karbon karbon (C) yang mengikat mengikat satu atom hidorgen hidorgen (H), gugus gugus karboksila karboksilatt (-COOH) (-COOH) dan amino (-NH2). Suatu asam amino disebut α-asam amino, karena gugus amino(-NH 2)-nya terikat pada atom pertama (α) gugus karboksil. R adalah atom atau gugus yang mengandung rantai alifatik, siklik, atau aromatik. Berdasarkan R-nya
di alam terdapat 200 lebih jenis asam amino, tetapi di dalam protein hanya terdapat 20 macam (Novihardi, 2010). Adan Adanya ya kand kandun unga gan n prot protein ein dala dalam m suat suatu u baha bahan n maka makana nan n dapa dapatt diuj diujii deng dengan an menggu menggunak nakan an reagen reagen biuret biuret.. Biuret Biuret adalah adalah senyaw senyawaa dengan dengan dua ikatan ikatan peptid peptidaa yang yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea (CuSO 4 + NaOH). Ion Cu 2+ dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan direduksi oleh polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein dan membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida (Novihardi, 2010).
Kandungan Bahan Makanan
1. Tepung Terigu Tabel 1. Komposisi Gizi Tepung Terigu tiap 100 gram (Dewi, 2010) Komponen Kalori (kal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Vitamin B1 (mg) Air (mg)
Jumlah 365 8.9 1.3 77.3 16 106 1.2 0.12 12
2. Jeruk Tabel 2. Komposisi Gizi Jeruk Manis tiap 100 gram (Rukmana, 2007:10) Komponen Kalori (kal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Zat Besi (mg) Vitamin A (S.I) Vitamin C (mg) Vitamin B1 (mg) Air (g)
Jeruk Manis 45,00 0,90 0,20 11,20 33,00 23,00 0,40 190,00 49,00 0,08 87,20
Air Sari Jeruk Manis 44,00 0,80 0,20 11,00 19,00 16,00 0,20 190,00 49,00 0,08 87,50
3. Telur Tabel 3. Komposisi Gizi Telor Ayam Segar tiap 100 gram (Hazrudy, 2008) Telor Ayam
Komponen Kalori (kal) Air(g) Protein(g) Lemak(g) Karbohidrat(g) Kalsium(g) Fosfor(g) Vitamin(SI)
Segar Utuh 162,0 74,0 12.8 11.5 0.7 54.0 180.0 900.0
Kuning Telor
Putih Telor
361,0 49.4 16.3 31.9 0 .7 147.0 586.0 2000.0
4. Tahu Tabel 4. Komposisi Gizi Tahu tiao 100 gram (Bertha, 2010) Komponen Kalori (kal) Protein (g) Lemak (g) Kalsium (mg) Air (g) C. Alat dan Bahan Alat: -Pilius -Pipet ukur 10 ml -Pipet tetes
-Cawan Petri -Penjepit tabung reaksi -Penangas air
-Mortar dan alu -Tabung raknya
reaksi
dan
Jumlah 68 7.8 4.6 12.4 84.8
50,0 87.8 10.8 0 0.8 6.0 17.0 0.0
Bahan: -Tepung
-Tahu
-Reagen Biuret
-Jeruk
-Reagen Benedict
-Aquadest
-Telur
-Reagen Iodin
D. Cara Kerja Uji Glukosa 1. Tepung Tepung dilaru dilarutka tkan n ke dalam dalam air dan diaduk. diaduk. 5 ml larutan larutan tepung tepung dimasukk dimasukkan an ke dalam tabung reaksi. 2. Jeruk diperas diperas dan dan diambil diambil airnya. Lalu Lalu 5 ml air perasan perasan jeruk jeruk dimasukkan dimasukkan ke ke dalam tabung reaksi 3. Telur Telur yang sudah sudah direbus direbus matang matang diikupa diikupas. s. Lalu diambil diambil bagian bagian putih putih telur dan ditumbuk hingga halus. Telur yang sudah ditumbuk halus itu dicampur dengan air dan diambil 5 ml larutan telur lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 4. Tahu Tahu ditumb ditumbuk uk hingga hingga halus lalu lalu ditamb ditambahk ahkan an dengan dengan air. air. 5 ml larutan larutan tersebut tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 5. Tiap Tiap tabung tabung reaksi yang yang berisi berisi bahan bahan makanan makanan tersebut tersebut ditetes diteteskan kan dengan dengan 5 tetes benedict dan dikocok hingga rata. Lalu masing-masing tabung reaksi dipanaskan selama 5 dan diamati perubahan warna yang terjadi. Hasil percobaan bertanda posit positif if bila bila warna warna beruba berubah h menjad menjadii ungu ungu (kandu (kandunga ngan n glukos glukosany anyaa sebesa sebesarr 1%), 1%), jingga (kandungan glukosanya glukosanya sebesar 2%), merah (kandungan glukosanya glukosanya sebesar 2.5%) dan kuning (kandungan glukosanya sebesar 5%). . Uji Amilum 1. Tepung Tepung dilaru dilarutka tkan n ke dalam dalam air dan diaduk. diaduk. 5 ml larutan larutan tepung tepung dimasukk dimasukkan an ke dalam tabung reaksi. 2. Jeruk diperas diperas dan dan diambil diambil airnya. Lalu Lalu 5 ml air perasan perasan jeruk jeruk dimasukkan dimasukkan ke ke dalam tabung reaksi 3. Telur Telur yang sudah sudah direbus direbus matang matang diikupa diikupas. s. Lalu diambil diambil bagian bagian putih putih telur dan ditumbuk hingga halus. Telur yang sudah ditumbuk halus itu dicampur dengan air. 5 ml larutan telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 4. Tahu Tahu ditumb ditumbuk uk hingga hingga halus lalu lalu ditamb ditambahk ahkan an dengan dengan air. air. 5 ml larutan larutan tersebut tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
5. Tiap Tiap tabung tabung reaksi yang yang berisi berisi bahan bahan makanan makanan tersebut tersebut ditetes diteteskan kan dengan dengan 3 tetes iodin. iodin. Tiap tabung reaksi dikocok dan diamati perubahan perubahan warna yang terjadi. terjadi. Bila reaksi mengandung amilum maka warna akan menjadi biru ungu. Uji Protein 1. Tepung Tepung dilaru dilarutka tkan n ke dalam dalam air dan diaduk. diaduk. 5 ml larutan larutan tepung tepung dimasukk dimasukkan an ke dalam tabung reaksi. 2. Jeruk diperas diperas dan dan diambil diambil airnya. Lalu Lalu 5 ml air perasan perasan jeruk jeruk dimasukkan dimasukkan ke ke dalam tabung reaksi 3. Telur Telur yang sudah sudah direbus direbus matang matang diikupa diikupas. s. Lalu diambil diambil bagian bagian putih putih telur dan ditumbuk hingga halus. Telur yang sudah ditumbuk halus itu dicampur dengan air. 5 ml larutan telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 4. Tahu Tahu ditumb ditumbuk uk hingga hingga halus lalu lalu ditamb ditambahk ahkan an dengan dengan air. air. 5 ml larutan larutan tersebut tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 5. Tiap Tiap tabung tabung reaksi yang yang berisi berisi bahan bahan makanan makanan tersebut tersebut ditetes diteteskan kan dengan dengan 5 tetes biuret. Tiap tabung reaksi dikocok dan diamati perubahan warna yang terjadi. Bila reaksi mengandung protein maka akan bewarna biru ungu.
E. Hasil Pengamatan Tabel Hasil Uji Glukosa, Amilum dan Protein Bahan Tepung Jeruk Telur
Glukosa
Amilum
(karbohidrat monosakarida) -
(karbohidrat polisakarida) +
Biru bening -
Biru ungu tua -
Hijau muda -
Kuning keijo-ijoan -
Cokelat muda -
kuning +
Hijau biru muda -
Kuning muda -
Ungu +
Biru muda
Hiaju muda
ungu
Tahu Keterangan: + Hasil uji positif (ada)
- Hasil uji negatif (tidak ada)
F. Pembahasan
Protein -
Uji Glukosa Glukosa dalam bahan makanan akan beraksi dengan reagen benedict. Gula akan dioksidasi dan senyawa-senyawa pengoksidasi akan direduksi seperti CuSO 4 dalam benedict. Dalam hal ini, ion ion Cu2+ dalam CuSO4 akan direduksi direduksi menjadi menjadi bentuk bentuk kupro kupro Cu+ sehingga sehingga ketika ketika dilakukan dilakukan pemanasan maka akan terbentuk endapan merah bata. Dari hasil hasil percob percobaan aan,, tidak tidak ada satupu satupun n bahan bahan makana makanan n yang yang mengan mengandun dung g gluko glukosa. sa. Dari Dari kandungan kimia dalam dasar teori menyebutkan bahwa tepung memiliki karbohidrat yang sangat besar yaitu sebanyak 77.3 gram dari 100 gram. Namun, hasil yang didapat bernilai negatif. Hal ini mungkin disebabkan karbohidrat yang berada dalam tepung merupakan gula nonreduksi seperti sukrosa dan gula polisakarida seperti amilum. Gula jenis ini ketika ditetesi oleh larutan benedict tidak dapat mereduksi larutan CuSO 4 karena tidak adanya gugus aldehid sehingga hasil reaksi tidak berwarna ungu, jingga, merah maupun kuning. Sedangkan pada jeruk dan telur, kandungan karbohidrat sangat kecil yaitu sebesar 11 gram pada jeruk dan 0.8 gram pada telur. Karbohidrat Karbohidrat ini juga tidak terdeteksi terdeteksi pada percobaan percobaan yang dilakukan dilakukan karena kandungan karbohidrat yang sangat sedikit. Ini dapat terlihat dari kandungan karbohidrat pada jeruk dan telur yang tidak lebih 11% dari 100 gram bahan makanan. Kandungan karbohidrat yang yang terlalu terlalu kecil kecil sulit sulit didetek dideteksi si dengan dengan peruba perubahan han warna warna karena karena warna warna yang yang dihasi dihasilka lkan n kurang jelas. Dari dasar teori, tahu tidak memiliki karbohidrat dan dari hasil percobaan juga tidak menunjukkan adanya kandungan glukosa.
Uji Amilum Amilum dalam bahan makanan yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Larutan koloid tersebut bila ditetesi larutan iodium akan berubah warna menjadi biru ungu. Ini disebabkan karena amilosa dalam amilum akan bere aksi dengan iodin dan menghasilkan warna biru sedangkan amilopektin dalam amilum jika beraksi dengan iodin akan menghasilkan warna ungu. Dari hasil percobaan, bahan makanan yang mengandung amilum hanya tepung sedangkan telu telur, r, tahu tahu dan dan jeru jeruk k tida tidak k menu menunj njuk ukka kan n peru peruba baha han n warn warnaa menj menjad adii biru biru ungu ungu yang yang menunjukkan adanya kandungan glukosa didalamnya. Dasar teori menunjukkan bahwa tepung mengandung karbohidrat dengan jumlah yang sangat besar. Hal ini ditegaskan dengan hasil perco percobaa baan n yang yang menunj menunjukk ukkan an adany adanyaa kandun kandungan gan amilum amilum dalam dalam tepun tepung g sehing sehingga ga dapat dapat disimpulkan bahwa karbohidrat yang berada dalam tepung sebagian besar merupakan amilum walau walaupu pun n ada ada kemu kemung ngki kina nan n gula gula dala dalam m bent bentuk uk lain lain.. Seda Sedang ngka kan n pada pada telu telurr dan dan jeru jeruk, k, kandungan karbohidrat sangat sedikit dan dari hasil percobaan tidak terdeteksi adanya amilum.
Hal ini diseba disebabka bkan n karena karena karboh karbohidr idrat at dalam dalam bahan bahan makana makanan n terseb tersebut ut tidak tidak dalam dalam bentuk bentuk amilum namun dalam bentuk lain seperti fruktosa dan sukrosa ataupun bentuk polisakarida lainnya seperti glikogen dan dekstrin sehingga ketika diuji menggunakan larutan iodin maka hasil reaksi menandakan negatif. Selain itu, hal ini bisa juga disebabkan karena konsentrasi amilum yang sangat kecil pada telur dan jeruk sehingga perubahan warna yang dihasilkan tidak jelas. jelas. Dengan Dengan kecilnya kecilnya konsentras konsentrasii amilum amilum maka hasil yang didapat negatif. Dari dasar dasar teori, tahu tidak memiliki karbohidrat dan dari hasil percobaan juga tidak menunjukkan adanya amilum.
Uji Protein Protein dalam bahan makanan akan beraksi dengan biuret. Protein akan mereduksi ion Cu 2+ dalam biuret dan menghasilkan endapan Cu 2O. Cu2+ yang beraksi dengan biuret ini akan menghasilkan warna ungu. Dari hasil penelitian, kandungan protein hanya terdapat pada telur dan tahu sedangkan pada tepung tepung dan jeruk jeruk tidak. tidak. Namun Namun pada pada dasar dasar teori, teori, masing masing-ma -masin sing g bahan bahan makana makanan n tersebu tersebutt mengandun mengandung g protein protein walaupun walaupun dengan dengan kadar yang berbeda-beda. berbeda-beda. Tepung memiliki kadar prote protein in lebih lebih tinggi tinggi diband dibanding ing telur telur dan tahu tahu namun namun hasil hasil percob percobaan aan pada pada tepung tepung tidak tidak ditemukan adanya kandungan protein seperti halnya pada telur dan tahu. Hal ini mungkin disebabkan protein yang terdapat dalam tepung berbentuk dipeptida ataupun asam amino bebas sehing sehingga ga ketika ketika diuji diuji dengan dengan larutan larutan biuret biuret,, hasil hasil menunj menunjukk ukkan an negati negatif. f. Hal ini juga juga bisa bisa dikarenakan kandungan protein pada jenis tepung yang digunakan. Ada tepung yang berprotein tinggi dan ada pula yang berprotein rendah. Hal ini menyebabkan ketika dilakukan uji dengan jenis tepung yang berbeda, hasil dapat menunjukkan positif dan negatif. Hasil pengamatan pada jeruk juga benilai negatif. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kadar protein yang terlalu rendah jeruk yaitu hanya sebesar 0.8 gram dalam tiap 100 gram jeruk. Dengan kadar potein yang sangat rendah sehingga ketika diuji oleh reagen biuret maka warna ungu yang dihasilkan oleh pereaksi tertutup dengan warna lainnya. Ini menyebabkan hasil reaksi menjadi negatif. Sedangkan pada tahu dan telur terdapat protein ditunjukkan dengan adanya perubahan warna dan ditegaskan dengan dasar teori yang ada.
G. Kesimpulan Kandun Kandungan gan glukos glukosa, a, amilum amilum dan protei protein n dalam dalam bahan bahan makana makanan n memilik memilikii kadar kadar yang yang berbe berbeda-b da-beda eda.. Tepung Tepung,, jeruk jeruk dan telur telur mengan mengandun dung g karboh karbohidr idrat at dan protei protein. n. Tahu Tahu mengandung protein. Namun, pada percobaan beberapa diantaranya tidak dapat terdeteksi
karena karena berbag berbagai ai faktor faktor,, yaitu yaitu karboh karbohidr idrat at yang yang ada bukan bukan termasu termasuk k gula gula reduks reduksii dan amilum, dan konsentrasi karbohidrat atau protein yang terlalu kecil.
Daftar Pustaka Bertha.2010.Ekstrasi Tahu (Online). ( http://btagallery.blogspot.com/2010/07/ekstraksitahu.html , diakses 11 Februari 2011)
Dewi, Anita.2010.Komposisi Tepung Terigu (Online). (http://makara393.blogspot.com/2010/01/komposisi-tepung-terigu.html , diakses 27 April 2011)
Eko.2010.Karbohidrat Eko.2010.Karbohidrat (Online).( http://www.dokterkimia.com/2010/06/karbohidrat.html , diakses 5 Februari 2011) Fahriadi.2010.Karbohidrat (Online) ( http://www.scribd.com/doc/32604371/modul-1-
karbohidrat , diakses 5 Februari 2011)
Hasrudy, Hasrudy, Zufri. 2008. Gizi-telor (Online). (http://www.scribd.com/doc/8403434/Gizitelor , diakses 11 Februari 2011)
Syaifuidin, Umar. 2008. Analisis Karbohidrat (Online). (http://food4healthy.wordpress.com/2008/10/11/analisis-karbohidrat/ , diakses 5 Februari 2011) Syifa.2010.Zat Makanan dan Fungsi Makanan pada Makhluk Hidup (Online).( http://syifailmu.blogspot.com/2010/11/zat-makanan-dan-fungsi-makanan-pada.html , diakses 11
Mei 2011)
Novihardi.2010.Uji Kualitatif Protein (Online). (http://www.docstoc.com/docs/64877921/praktikum-biokimia , diakses 6 Februari 2011) Rukmana, Rahmat. 2007. Tabulampot Jeruk Manis . Kanisius:Yogyakarta.
Waleanmario.2008. Uji Reduksi dan Uji Benedict (Online).
(http://waleanmario.wordpress.com/2008/12/11/uji-reduksi-dan-uji-benedict/ , diakses 5 Februari 2011)