KEGIATAN 9.1
SISTEM EKSKRESI
PEMERIKSAAN PROTEIN DALAM URINE
A. TUJU TUJUAN AN PRA PRAKT KTIK IKUM UM
Melakukan pemeriksaan adanya kandungan protein dalam urine. B. DASAR ASAR TEORI EORI
Ginjal Ginjal terlet terletak ak di dalam dalam rongga rongga perut perut bagian bagian belakan belakang. g. Ginjal Ginjal berfun berfungsi gsi menyaring zat –zat sis yang terkandung dalam darah. Zat- zat yang tidak berguna akan dikeluarkan bersam urine.Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medulla) dan rongga ginjal (pelis). !ada kulit ginjal terdapat nefron yang terdir terdirii atas atas glomer glomerulu uluss dan kapsul kapsulaa bo"man bo"man.. #agian #agian medull medullaa tersus tersusun un dari dari tubulus kontortus , lengkung henle dan pembuluh kapiler dan pelis merupakan rongga yang digunakan untuk menampung urine sementara. $elanjutnya urine diteruskan ke ureter kemudian disimpan dalam kandung kemih dan keluar dari tubuh le"at uretra. %alam pembuatan urine ada & tahapan yaitu' ) iltrasi !roses ini terjadi di glomerulus. *airan yang tersaring ditampung oleh simpai simpai #o"man. #o"man. *airan *airan tersebut tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. %arah dan protein tetap tinggal tinggal di dalam dalam kapiler kapiler darah darah karena karena tidak tidak dapat dapat menemb menembus us pori–p pori–pori ori glomerulus.* glomerulus.*airan airan yang tertampung tertampung di simpai simpai #o"man #o"man disebut disebut urine primer atau filtrate glomerulus. +) eab eabso sorb rbssi !roses !roses ini terjadi terjadi di tubulu tubuluss kontort kontortus us proksi proksimal mal.. !roses !roses yang yang terjad terjadii adalah penyerapan kembali zat-zat zat-zat yang masih masih dapat diperlukan diperlukan oleh tubuh. tubuh. Zat Zat yang yang dise disera rap p kemba kembali li adala adalah h gluk glukos osa, a, air, air, asam asam amin amino o dan dan ionion-io ion n
114
anorganik. $edangkan urea hanya sedikit diserap kembali. *airan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder atau filtrate tubulus &) ugmentasi !roses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. !ada bagian ini terjadi pengumpulan airan dari proses sebelumnya. %i bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. *airan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal. /rine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter kandung kemih dan uretra. !roses pembentukan urine beberapa tahapan, yaitu filtrasi glomeruler, reabsorspsi tubuler dan sekresi tubuler. iltrasi merupakan perpindahan airan dari glomerulus ke tubulus mele"ati membran filtrasi yang terdiri dari tiga lapisan yaitu sel endhotel glomerulus, membran basalis dan epitel kapsula bo"man. iltrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara kapiler glomerulus dengan tubulus. iltrasi menghasilkan ultrafiltrat yang mengandung air, garam anorganik,glukosa, asam amino, urea, asam urat, kreatinin dan tidak mengandung sel darah merah. eabsorpsi tubuler adalah prpindahan airan dari tubulus renalis ke kapiler peritubuler. !roses reabsorpsi bersifat selektif tergantung kebutuhan tubuh pada senya"a yang terdapat pada ultrafiltrat. Glukosa direabsorpsi seara sempurna pada kondisi normal, keuali pada kondisi diabetes mellitus kemampuan reabsorpsi glukosa melampaui ambang batas maksimal sehingga glukosa dijumpai dalam urine. $ekresi substansi ke tubulus berlangsung seara tranpor aktif. 0elebihan asam asam atau basa akan dikurangi dengan sekresi tubuler. 1bat-obatan seperti penisilin di samping difiltrasu juga disekresikan. /rine yang normal mengandung zat-zat sebagai berikut ' /rea, ammonia, keratinin dan keratin, asam urat, asam amino, klorida, sulfur, fosfat, oksalat, mineral seperti 2a, 0, *a, Mg serta terdapat itamin, hormon, dan enzim dalam jumlah relatif keil. Zat-zat abnormal
115
yang ditemukan dalam urine merupakan indikator adanya kelainan fungsi ginjal, diantaranya' . +. &. 3. 4.
glukosa (diabetes mellitus) benda keton (ketosis) albumin (nephritis) sel darah merah (nephritis) urine pada kondisi tertentu juga mengandung senya"a-senya"a lain misalnya obat, hormon, dsb. !emeriksaan protein dalam urine dilakukan dengan menggunakan uji asam
sulfosalisilat. !rinsip uji asam sulfosalisilat ini adalah kemampuan asam kuat untuk mempresipitasikan protein. %engan uji asam sulfosalisilat reaksi positif ditunjukkan dengan terjadinya kekeruhan. danya protein dalam urin sering disebut dengan proteinuria (albuminuria). !roteinuria yaitu adanya albumin dan globulin dalam urin dengan konsentrasi abnormal. !roteinuria fisiologis terdapat sekitar 5,46 protein, ini dapat terjadi setelah latihan berat, setelah makan banyak protein, atau sebagai akibat gangguan sementara pada sirkulasi ginjal bila seseorang berdiri tegak. 0asus kehamilan disertai proteinuria sebesar &5-&46. !roteinuria patologis sering disebabkan oleh adanya kelainan dari organ ginjal karena sakit, misalnya nefrosklerosis, yaitu suatu bentuk askuler penyakit ginjal. !roteinuria pada penyakit ini meningkat dengan makin beratnya kerusakan ginjal. !roteinuria dapat juga terjadi karena keraunan tubulus ginjal oleh logam-logam berat (raksa, arsen, bismut). !rotein didalam urine disebutkan penyakit ginjal karena dalam keadaan normal, protein yang ada di dalam darah akan disaring oleh glomerulus ginjal sehingga tidak akan mungkin didapat di dalam urine. !rotein darah merupakan molekul yang memiliki ukuran molekul yang sangat besar sehingga pada orang yang normal, tidak akan bisa menembus saringan ginjal pada bagian glomerulus. 7ika ditemukan protein di dalam urine, itu artinya saringan yang ada di glomerulus tersebut telah rusak dan jebol. %engan rusaknya saringan di
116
glomerulus tadi maka dapat menyebabkan zat – zat lain yang seharusnya disaring oleh glomerulus juga akan ikut le"at. $ebagai atatan, jika telah lolos dari saringan di glomerulus, protein tidak akan direabsorpsi lagi pada bagian tubulus sehingga akan keluar melalui urine. #erbeda dengan zat – zat lain yang ukuran molekulnya lebih keil, seperti glukosa, yang masih bisa reabsorpsi pada bagian tubulus. 8tulah sebabnya mengapa protein dalam urine biasa dignakan sebagai parameter untuk menentukan ada tidaknya kerusakan pada !asien yang memiliki kadar urine tinggi, atau albuminuria, memiliki risiko lima kali lipat menderita luka ginjal akut. C. METODE PRAKTIKUM
. 7enis kegiatan ' !engamatan (obserasi) +. 1byek pengamatan ' urine probandus dan pembanding a. lat ' . tabung reaksi +. pipet b. #ahan ' . urine probandus +. asam sulfosalisilat D. CARA KERJA
memasukkan &ml urine naraoba ke dalam tabung reaksi
meneteskan &-4 tetes asam sulfosalisilat +56 ke dalam tabung reaksi
reaksi E. DATA HASILmengamati PENGAMAT AN yang
No 1. 2. !. 4. 5. 6. %.
Nama Agusna Hening Re"a #itra Sari $urnia &'ta
terjadi
Uji Robert -
Uji Protein Uji Asam Sulfosalisilat -
11%
(. *. 1+ . 11 . 12 . 1! . 14 . 15 . 16 . 1% . 1( . 1* . 2+ . 21 . 22 . 2! . 24 . 25 . 26 . 2% .
F.
Hanifu)in Rifa Anna Ast
-
-
,oo
-
-
Noiana
-
-
#int/'a
-
-
0arbelisa
-
-
i P
-
-
3ita
-
-
Hasbi
-
-
alu/
-
-
ut/ani
-
-
Untsa
-
-
7at/arani
-
-
7atma
-
-
Asri 7.
-
-
Ren)ra
-
-
A'u 3ien
-
-
Rinal)i
-
-
Ai)a
-
-
PEMBAHASAN
!ada praktikum mengenai system ekskresi yaitu pemeriksaan protein pada urine memiliki tujuan yaitu melakukan pemeriksaan adanya kandungan protein dalam urine. lat dan bahan yang digunakan diantaranya yaitu tabung reaksi dan
11(
pipet serta bahannya adalah urine dari probandus dan asam sulfosalisilat. sam sulfosalisilat digunakan sebagai indiator untuk mempresipitasikan protein yang terdapat dalam urine. /rin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. *airan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau airan interstisial. 0omposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pemba"a. *airan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senya"a yang berlebih atau berpotensi raun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. /rea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk memperepat pembentukan kompos. danya protein dalam urin sering disebut dengan proteinuria (albuminuria). !roteinuria yaitu adanya albumin dan globulin dalam urin dengan konsentrasi abnormal. !roteinuria fisiologis terdapat sekitar 5,46 protein, ini dapat terjadi setelah latihan berat, setelah makan banyak protein, atau sebagai akibat gangguan sementara pada sirkulasi ginjal bila seseorang berdiri tegak. 0asus kehamilan disertai proteinuria sebesar &5-&46. %ari hasil pengamatan terhadap +9 probandus pada pengujian protein ini, didapatkan hasil yaitu semua probandus negatif terhadap uji asam sulfosalisilat dan uji obert. sam sulfosalisilat merupakan asam kuat yang apabila diujikan pada urine yang mengandung protein maka urine akan menjadi keruh. $ama halnya dengan uji obert. /ji obert ini apabila diujikan pada urine yang mengandung protein maka hasilnya urine akan menjadi keruh. !rotein di dalam urine disebutkan penyakit ginjal karena dalam keadaan normal, protein yang ada di dalam darah akan disaring oleh glomerulus ginjal sehingga tidak akan mungkin didapat di dalam urine. !rotein darah merupakan molekul yang memiliki ukuran molekul yang sangat besar sehingga pada orang yang normal, tidak akan bisa menembus saringan ginjal pada bagian glomerulus.
11*
7ika ditemukan protein di dalam urine, itu artinya saringan yang ada di glomerulus tersebut telah rusak dan jebol. %engan rusaknya saringan di glomerulus tadi maka dapat menyebabkan zat – zat lain yang seharusnya disaring oleh glomerulus juga akan ikut le"at. $ebagai atatan, jika telah lolos dari saringan di glomerulus, protein tidak akan direabsorpsi lagi pada bagian tubulus sehingga akan keluar melalui urine. #erbeda dengan zat – zat lain yang ukuran molekulnya lebih keil, seperti glukosa, yang masih bisa reabsorpsi pada bagian tubulus. 8tulah sebabnya mengapa protein dalam urine biasa dignakan sebagai parameter untuk menentukan ada tidaknya kerusakan pada !asien yang memiliki kadar urine tinggi, atau albuminuria, memiliki risiko lima kali lipat menderita luka ginjal akut. G. KESIMPULAN
danya protein dalam urin sering disebut dengan proteinuria (albuminuria). !roteinuria yaitu adanya albumin dan globulin dalam urin dengan konsentrasi abnormal. !roteinuria fisiologis terdapat sekitar 5,46 protein, ini dapat terjadi setelah latihan berat, setelah makan banyak protein, atau sebagai akibat gangguan sementara pada sirkulasi ginjal bila seseorang berdiri tegak.
DAFTAR PUSTAKA
!eare,:elyn. ;<&. Anatomi Fisiologi untuk Paramedis. 7akarta ' != Gramedia $oe"olo,dkk. +554. Fisiologi Manusia. Malang ' /M press
12+
KEGIATAN 9.2
SISTEM EKSKRESI
PEMERIKSAAN GLUKOSA DALAM URINE
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Melakukan pemeriksaan adanya kandungan glukosa dalam urine. B. DASAR TEORI
:kskresi adalah pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme (katabolisme) atau bahan yang berlebihan dari sel atau tubuh suatu organisme. $emua sel dari organisme selalu melakukan aktiitas metabolisme untuk memperoleh energi yang diperlukan dalam berbagai aktiitas. $ebagai hasil perombakan dari bahan makanan selain energi juga dihasilkan sisa metabolisme. >idrat arang dan lemak dibangun oleh unsur-unsur karbon (*) dan >idrogen (>) karena itu perombakan (katabolisme) lemak dan hidrat arang akan menghasilkan *1+ dan >+1. !rotein selain dibangun oleh unsur-unsur > dan * juga mengandung unsur 2itrogen (2). 0arena itu hasil-hasil perombakan protein menghasilkan amino, 2>&, urea, asam urat, allantoin dan sebagainya. /rine atau air seni atau air kening adalah airan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi. :ksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis airan tubuh. 2amun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urine sebagai sarana komunikasi
121
olfaktori. /rine disaring di dalam ginjal, diba"a melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. /rine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. *airan dan materi pembentuk urine berasal dari darah atau airan interstisial. 0omposisi urine berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pemba"a. *airan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senya"a yang berlebih atau berpotensi raun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urine dapat diketahui melalui urinealisis. /rea yang dikandung oleh urine dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk memperepat pembentukan kompos. %iabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urine. /rine seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urine orang yang sehat. 0arbohidrat merupakan senya"a karbon yang banyak dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. 2ama lain dari karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saharum ? gula). $enya"a karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (*))., hidrogen (>), dan oksigen (1) dengan rumus empiris total (*>+1)n. %ari rumus umum karbohidrat, dapat diketahui bah"a senya"a ini adalah suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer. #erdasarkan monomer yang menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi & golongan yaitu' a. Monosakarida 8alah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan ara hidrolisis
122
dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton. Gliseraldehida dapat disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus aldehid. %ihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus keton. Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut tetrosa dengan rumus *<><13. :ritrosa adalah ontoh aldotetrosa dan eritrulosa adalah suatu ketoterosa. !entosa dan heksosa (*@>+1@) merupakan monosakarida yang penting dalam kehidupan. Monosakarida yang penting lainnya ialah ' glukosa, fruktosa, galaktosa, pentosa. b. 1ligosakarida 8alah karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh satuan monosakarida. 1ligosakarida yang umum adalah disakarida, yang terdiri atas
dua
satuan
monosakarida
dan
dapat
dihidrolisis
menjadi
monosakarida. *ontoh' sukrosa, maltosa dan laktosa. . !olisakarida 8alah
karbohidrat
yang
tersusun
lebih
dari
sepuluh
satuan
monosakarida dan dapat berantai lurus dan berabang. !olisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik. >idrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat digunakan untuk mementukan struktur polisakarida. *ontoh ' amilum, glikogen, dekstrin, dan sellulosa.dapun pemeriksaan glukosa dalam urine dilakukan dengan menggunakan uji ehling. !rinsip uji ehling adalah mereduksi glukosa terhadap kuprioksida (*u$13) sehingga terbentuk endapan ber"arna merah bata (merah kekuningan). /ntuk mendapatkan hasil yang baik sebelum digunakan sebaiknya urine dan reagen disaring terlebih dahulu.
12!
dapun ara membuat reagen ehling adalah sebagai berikut. ehling 8 ' *u$13- kristal dilarutkan dalam liter aAuadest ehling 88 ' Garam signette 9& gram dan 2a1> 45 gram dilarutkan dalam liter aAuadest eaksi positif terhadap uji ini adalah terjadi endapan ber"arna merah bata atau "arna larutan berubah menjadi kuning kemerahan yang berarti bah"a di dalam urine terdapat glukosa. :ndapan ini adalah endapan *u+1 berdasarkan reaksi ' *1> B +*uB +B B4 1>- C *11> B *u+1 B &>+1 /ji ehling dapat digunakan untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine. $ebagian glukosa akan direabsorsbsi dan sebagian akan larut dalam urine. %alam urine yang mengandung glukosa dengan kadar yang ukup tinggi akan terbentuk endapan merah bata atau "arna larutan menjadi kuning kemerahan setelah dilakukan uji ehling. 0adar glukosa yang terlarut dalam urine tergantung pada kadar gula dalam darah. danya glukosa dalam urine dapat mengindikasikan bah"a orang tersebut menderita diabetes, tetapi tidak semua glukosuria (adanya gula dalam urin) menunjukkan diabetes. Glukosuria dapat ditemukan pada seseorang yang mengalami
strees
emosi
(misalnya
pertandingan
atletik
yang
sangat
menegangkan). Galaktosuria dan laktosutia dapat terjadi pada ibu selama masa kehamilan, laktasi maupun menyapih. !entosuria sementara terjadi setelah makan makanan yang mengandung gula pentosa. #enda-benda keton dapat terjadi pada saat kelaparan, diabetes, kehamilan, anestesia eter. danya bilirubin dan kandungan darah dapat terjadi karena kerusakan ginjal.
124
C. METODE PRAKTIKUM
. +. &.
7enis kegiatan ' !engamatan (obserasi) 1byek pengamatan ' urine probandus dan pembanding lat dan bahan ' lat ' . tabung reaksi +. pipet &. lampu spirtus 3. penjepit tabung reaksi #ahan' . urine probandus +. reagen ehling dan #
D. CARA KERJA
memasukkan +,4 ml urine naraoba ke dalam tabung reaksi dan menambahkan +,4 ml reagen fehling ke dalamnya
menggunakan penjepit tabung reaksi dan memanaskan tabung reaksi di atas lampu spirtus sampai mendidih
mengamati reaksi yang terjadi
E. DATA HASIL PENGAMATAN
No 1. 2. !. 4. 5. 6.
Nama Agusna 8u)i 9 Hening rian)ia R 0u/. Re"a P #itra A'uliasari Sari risnaningsi/ $urnia 9malasari
Uji luosa -
125
%. (. *. 1+. 11. 12. 1!. 14. 15. 16. 1%. 1(. 1*. 2+. 21. 22. 2!. 24. 25. 26. 2%.
&'ta An)ri Set'o U Hanifu)in 8a'u Ana Arifatul U Anna Astu An)i ,oo P Noiana H #int/'a 9 0arbelisa 8 i P 3ita 9manasita : 0u/. Hasbi S/int'a alu/ ut/ani P Ri""a Untsa N 7at/arani ;. : 7atma 9sma
-
0eterangan' !ositif (B) ? terdapat endapan merah bata. 2egatif () ? tidak terdapat endapan merah bata.
F.
PEMBAHASAN
!ada praktikum mengenai pemeriksaan glukosa terhadap urine memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah ada kandungan glukosa dalam urine probandus. /ji yang dilakukan untuk pengujian glukosa ini adalah menggunakan uji ehling. !rinsip uji ehling adalah sifat mereduksi glukosa terhadap kuprioksida (*u$13) sehingga terbentuk endapan ber"arna merah bata. eagen ehling yang digunakan ini harus dipersiapkan dulu dengan menampurkan antara reagen
126
ehling 8 dan eagen ehling 88. #aru setelah itu dilakukan pengujian terhadap urine probandus. /rin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. *airan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau airan interstisial. 0omposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pemba"a. *airan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senya"a yang berlebih atau berpotensi raun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. /rea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk memperepat pembentukan kompos. %iabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. /rin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat. $eara kimia"i kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa penernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (2a, *l, 0, monium, sulfat, *a dan Mg), hormone, zat toksin (obat, itamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah 0ristal kapur dsb) #erdasarkan hasil pengamatan terhadap +9 probandus dapat diketahui hasilnya yaitu tidak terdapat probandus yang setelah diuji menggunakan uji ehling memberikan hasil positif terhadap urine mereka. /ji ehling dapat digunakan untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine. $ebagian glukosa akan direabsorsbsi dan sebagian akan larut dalam urine. %alam urine yang mengandung glukosa dengan kadar yang ukup tinggi akan terbentuk endapan merah bata atau "arna larutan menjadi kuning kemerahan setelah dilakukan uji ehling. 0adar glukosa yang terlarut dalam urine tergantung pada kadar gula dalam darah.
12%
danya glukosa dalam urine dapat mengindikasikan bah"a orang tersebut menderita diabetes, tetapi tidak semua glukosuria (adanya gula dalam urin) menunjukkan diabetes. Glukosuria dapat ditemukan pada seseorang yang mengalami
strees
emosi
(misalnya
pertandingan
atletik
yang
sangat
menegangkan). Galaktosuria dan laktosutia dapat terjadi pada ibu selama masa kehamilan, laktasi maupun menyapih. !entosuria sementara terjadi setelah makan makanan yang mengandung gula pentosa. #enda-benda keton dapat terjadi pada saat kelaparan, diabetes, kehamilan, anestesia eter. danya bilirubin dan kandungan darah dapat terjadi karena kerusakan ginjal. G. KESIMPULAN
/ji ehling dapat digunakan untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine. $ebagian glukosa akan direabsorsbsi dan sebagian akan larut dalam urine. %alam urine yang mengandung glukosa dengan kadar yang ukup tinggi akan terbentuk endapan merah bata atau "arna larutan menjadi kuning kemerahan setelah dilakukan uji ehling. 0adar glukosa yang terlarut dalam urine tergantung pada kadar gula dalam darah.
DAFTAR PUSTAKA
!eare,:elyn. ;<&. Anatomi Fisiologi untuk Paramedis. 7akarta ' != Gramedia $oe"olo,dkk. +554. Fisiologi Manusia. Malang ' /M press
12(