LAPORAN PENDAHULUAN LAPARATOMY
I.
Definisi Ileus Ileus adalah adalah ganggu gangguan an pasase pasase isi usus usus yang yang merupa merupakan kan tanda tanda adanya adanya obstruksi usus akut. Ileus paralitik adalah adalah obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom mengalami paralisis dan peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong mendorong isi sepanjang usus. usus. Ileus paralitik merupakan istilah gawat gawat abdome abdomen n atau atau gawat gawat perut perut mengga menggamba mbarka rkan n keadaa keadaan n klinis klinis akibat akibat kegawatan di rongga perut yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai sebagai keluhan keluhan utama. utama. Keadaan Keadaan ini memerlukan penanggulang penanggulangan an segera yang sering berupa berupa tindakan tindakan bedah, misalnya misalnya pada obstruksi, obstruksi, perforasi, perforasi, atau perdarahan masif di rongga perut maupun saluran cerna, infeksi, obstruksi atau atau
stra strang ngul ulas asii
salu salura ran n
cern cernaa
dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
perf perfor oras asii
yang yang
mengak mengakiba ibatka tkan n kontam kontamina inasi si rongga rongga perut perut oleh oleh isi salura saluran n cerna cerna sehing sehingga ga terjadilah peritonitis.
II. Etiologi 1. Pembedahan Abdomen 2. Trauma abdomen : Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus 3. Infeksi: peritonitis, appendicitis, diverticulitis 4. Pneumonia 5. Sepsis 6. Serangan Jantung 7. Ketidakseimbangan elektrolit, khususnya natrium 8. Kelainan metabolik yang mempengaruhi fungsi otot 9. Obat-obatan: Narkotika, Antihipertensi 10. Mesenteric ischemia
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
III. III. Klas Klasif ifik ikas asii 1. Ileu Ileuss Mekan ekanik ik •
Lokasi Obstruksi a. Letak Letak Tinggi Tinggi : Duod Duodenu enum-J m-Jeju ejunum num b. Letak Tengah : Ileum Terminal c. Letak Letak Rend Rendah ah : Colon Colon-Si -Sigmo gmoid-r id-rect ectum um
•
Stadium a. Parsial : menyumbat lumen sebagian b. Simple/Komplit: menyumbat lumen total total c. Strangulasi: Simple dengan jepitan vasa 6
2. Ileus Neurogenik •
Adinamik : Ileus Paralitik
•
Dinamik : Ileus Spastik
3. Ileus Vaskuler : Intestinal ischemia 6
Manifestasi klinis a. Obst Obstru ruks ksii Usu Ususs Hal Halus us •
Gejala awal biasanya berupa nyeri abdomen bagian tengah seperti kram kram yang yang cend cenderu erung ng berta bertamb mbah ah bera beratt sejal sejalan an deng dengan an berat beratny nyaa obstruksi dan bersifat hilang timbul.
•
Pasien Pasien dapat dapat mengel mengeluar uarkan kan darah darah dan mukus, mukus, tetapi tetapi bukan bukan materi materi fekal dan tidak terdapat flatus.
•
Pada obstruksi komplet, gelombang peristaltik pada awalnya menjadi sang sangat at kera kerass dan dan akhi akhirn rnya ya berb berbali alik k arah arah dan dan isi isi usus usus terd terdor oron ong g kedepan mulut.
•
Apabila obstruksi terjadi pada ileum maka muntah fekal dapat terjadi. Semaki Semakin n kebawa kebawah h obstru obstruksi ksi di area gastroi gastrointe ntestin stinal al yang yang terjadi terjadi,, semakin jelas adanya distensi abdomen.
•
Jika Jika berl berlan anju jutt teru teruss dan dan tida tidak k diat diatas asii maka maka akan akan terj terjad adii syok syok
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
b. Obstruksi Usus Besar •
Nyeri perut yang bersifat kolik dalam kualitas yang sama dengan obstruksi pada usus halus tetapi intensitasnya jauh lebih rendah.
•
Muntah muncul terakhir terutama bila katup ileosekal kompeten.
•
Pada pasien dengan obstruksi disigmoid dan rectum, konstipasi dapat menjadi gejala satu-satunya selama beberapa hari.
•
Akhirn Akhirnya ya abdome abdomen n menjad menjadii sangat sangat disten distensi, si, loop loop dari dari usus usus besar besar menjadi dapat dilihat dari luar melalui dinding abdomen, dan pasien menderita kram akibat nyeri abdomen bawah.
IV. IV. Pato Patofi fisio siolo logi gi Proses Perjalanan Penyakit Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstru obstruksi ksi usus usus adalah adalah sama, sama, tanpa tanpa memand memandang ang apakah apakah obstru obstruksi ksi tersebu tersebutt diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaan utama pada obstru obstruksi ksi parali paralitik tik adalah adalah di mana mana perist peristalti altik k dihamb dihambat at dari dari permul permulaan aan,, sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian inte interm rmit itten ten,, dan dan akhi akhirn rnya ya hilan hilang. g. Peru Peruba baha han n pato patofi fisio siolo logi gi utam utamaa pada pada obstru obstruksi ksi usus usus adalah adalah lumen lumen usus usus yang yang tersumb tersumbat at secara secara progre progresif sif akan akan teregang teregang oleh cairan dan gas (70% dari gas yang ditelan) ditelan) akibat peningkatan peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari ke sepuluh. Tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit. elektrolit. Pengaruh atas kehilangan kehilangan ini adalah penyempitan penyempitan ruang cairan ekstrasel ekstrasel yang mengakibatk mengakibatkan an syok-hipo syok-hipotensi, tensi, pengurangan pengurangan curah jantung, jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
sistemik untuk menyebabkan bakteriemia. Pada obstruksi mekanik simple, hambatan pasase muncul tanpa disertai gangguan vaskuler dan neurologik. Makanan dan cairan yang ditelan, sekresi usus, dan udara terkumpul dalam jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit. Bagian usus proksimal distensi, dan bagian distal kolaps. Fungsi sekresi dan absorpsi membrane mukosa mukosa usus usus menuru menurun, n, dan dindin dinding g usus usus menjad menjadii edema edema dan konges kongesti. ti. Distensi intestinal yang berat, dengan sendirinya secara terus menerus dan progresif akan mengacaukan peristaltik dan fungsi sekresi mukosa dan meningkatkan resiko dehidrasi, iskemia, nekrosis, perforasi, peritonitis, dan kematian.
V. Diag Diagno nosa sa ileu ileuss para parali liti tik k Pada ileus paralitik ditegakkan dengan auskultasi abdomen berupa silent abdomen yaitu bising usus menghilang. Pada gambaran foto polos abdomen didapatkan pelebaran udara usus halus atau besar tanpa air-fluid level . Perbandingan klinis berbagai macam ileus Macam
Nyeri Usus
ileus Obstruksi
++
simple
(kolik)
tinggi Obstruksi
+++
simple
(Kolik)
rendah Obstruksi
++++
Distensi
Muntah
+
borborigmi +++ Meningkat
abdomen -
+++
+
Meningkat
-
Tak tentu
+
++
+++
biasanya
menerus, Paralitik Oklusi vaskuler
Ketegangan
Lambat, fekal
strangulasi (terus-
terlokalisir) + +++++
Bising usus
meningkat ++++ +++
+ +++
Menurun Menurun
+
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
•
ganggu gangguan an vaskula vaskularisa risasi si usus usus dan memicu memicu iskemi iskemiaa akibat akibat disten distensi si dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin– toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi
•
perforasi tukak peptik yang ditandai oleh perangsangan peritoneum yang mulai di epigastrium epigastrium dan meluas ke seluruh seluruh peritoneum peritoneum akibat peritonitis peritonitis generalisata
•
Perforasi ileum pada tifus biasanya terjadi pada penderita yang demam kurang lebih dua minggu disertai nyeri kepala, batuk, dan malaise yang disusul oleh nyeri perut, nyeri tekan, defans muskuler, dan keadaan umum yang merosot dan berakhir pada kematian.
VII. Prognosis Prognosis •
Saat operasi, prognosis tergantung kondisi klinik pasien sebelumnya.
•
Setelah pembedahan dekompresi, prognosisnya tergantung dari penyakit yang mendasarinya.
•
Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi strangulasi atau komplikasi lainnya akan meningkatkan mortalitas sampai sekitar 35% atau 40%.
•
VIII VIII..
Prognosisnya baik bila diagnosis dan tindakan dilakukan dengan cepat.
Peme Pemeri riks ksaa aan n pen penun unja jang ng
•
Amilase-lipase
•
Kadar gula darah.
•
Kalium serum.
•
Analisis gas darah. Tes labora laborator torium ium mempun mempunyai yai keterb keterbatas atasan an nilai nilai dalam dalam menega menegakka kkan n diagnosis, tetapi sangat membantu memberikan penilaian berat ringannya dan dan memb memban antu tu dala dalam m resus resusit itas asi. i. Pada Pada taha tahap p awal, awal, dite ditemu muka kan n hasi hasill laborato atorium
yang
normal. al.
Sela elanjutnya
ditemukan
adanya
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
adanya iskemik atau strangulasi, tetapi hanya terjadi pada 38% - 50% obstr obstruk uksi si stran strangu gula lasi si diba diband ndin ingk gkan an 27% 27% - 44% 44% pada pada obst obstru ruks ksii non non strangu strangulata lata.. Hemato Hematokri kritt yang yang mening meningkat kat dapat dapat timbul timbul pada pada dehidr dehidrasi. asi. Selain itu dapat ditemukan adanya gangguan elektrolit. Analisa gas darah mungkin terganggu, dengan alkalosis metabolik bila muntah berat, dan metabolik asidosis bila ada tanda – tanda shock, dehidrasi dan ketosis. •
Foto abdomen 3 posisi Tampak dilatasi usus menyeluruh dari gaster sampai rektum. Penebalan dindin dinding g usus usus halus halus yang yang dilatas dilatasii member memberikan ikan gambar gambaran an herrin herring g bone bone appearance (gambaran seperti tulang ikan), karena dua dinding usus halus yang yang mene meneba ball dan dan mene menemp mpel el memb memben entu tuk k gamb gambar aran an vert verteb ebra ra dan dan muskulus yang sirkuler menyerupai kosta dan gambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak di tepi abdomen. Tampak gambaran air fluid fluid level level pendek pendek-pe -pende ndek k berben berbentuk tuk seperti seperti tangga tangga yang yang disebu disebutt step ladder appearance di usus halus dan air fluid level panjang-panjang di kolon.
IX. Penata Penatalak laksan sanaan aan Medi Mediss 1. Konser servatif • Penderita dirawat di rumah sakit. • Penderita dipuasakan • Kontrol status airway, breathing and circulation. • Dekompresi dengan nasogastric tube. • Intravenous fluids and electrolyte • Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan. 2. Farm Farmak akol olo ogis gis • Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob. • Analgesik apabila nyeri. 3. Operatif • Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
• Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric untuk mencegah sepsis sekunder atau rupture usus. • Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi melalui laparotomi.
X.
Pengkaji ajian Pengkajian Keperawatan Merupakan tahap awal dari pendekatan proses keperawatan dan dilakukan secara sistematika mencakup aspek bio, psiko, sosio, dan spiritual. Langkah awal dari pengkajian ini adalah pengumpulan data data yang yang dipe dipero role leh h dari dari hasil hasil wawa wawanc ncara ara deng dengan an klie klien n dan dan kelu keluarg arga, a, observasi pemeriksaan fisik, konsultasi dengan anggota tim kesehatan lainnya dan meninjau kembali catatan medis ataupun catatan keperawatan. Pengkajian fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Adapun lingkup pengkajian yang dilakukan pada klien ileus paralitis adalah sebagai berikut : 1. Iden Identi tita tass pasi pasien en Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, alamat, status perkawinan, suku bangsa. 2. Riwa Riwaya yatt Keper Keperaw awat atan an a. Riwayat kesehatan sekarang Meliputi apa yang dirasakan klien saat pengkajian b. Riwayat kesehatan masa lalu Meliputi penyakit yang diderita, apakah sebelumnya pernah sakit sama. c. Riwayat kesehatan keluarga Meliputi apakah dari keluarga ada yang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
6. Pengka Pengkajia jian n fisik fisik Dilaku Dilakukan kan secara secara inspek inspeksi, si, palpasi palpasi,, auskult auskultasi asi,, dan perkusi, yaitu : a. Inspeksi Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung. Benjolan pada regi regio o ingu inguin inal al,, femo femoral ral dan dan skro skrotu tum m menu menunj njuk ukka kan n suat suatu u hern hernia ia inkarserata. Pada Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosi sosis. s. Adan Adanya ya adhe adhesi si dapa dapatt dicu dicuri riga gaii bila bila ada ada beka bekass luka luka opera operasi si sebelu sebelumny mnya. a. Kadang Kadang teraba teraba massa massa sepert sepertii pada pada tumor, tumor, invagi invaginas nasi, i, hernia, rectal toucher. Selain itu, dapat juga melakukan pemeriksaan inspeksi pada : 1) Sistem Penglihatan Posisi Posisi mata simetris atau asimetris, kelopak kelopak mata norm normal al atau atau tida tidak, k, perg perger erak akan an bola bola mata mata norm normal al atau atau tida tidak, k, konjungtiva anemis atau tidak, kornea normal atau tidak, sklera ikterik atau anikterik, pupil isokor atau anisokor, reaksi terhadap otot cahaya baik atau tidak. 2) Sistem Pendengaran Daun telinga, serumen, cairan dalam telinga 3) Sistem Pernafasan Kedalaman pernafasan dalam atau dangkal, ada atau tidak batuk dan pernafasan sesak atau tidak. 4) Sistem Hematologi Ada Ada atau tidak perdarahan, warna kulit kulit 5) Sistem Saraf Pusat Tingkat kesadaran, ada atau tidak peningkatan tekanan intrakranial 6) Sistem Sistem Pencern Pencernaan aan Keadaa Keadaan n mulut, mulut, gigi, gigi, stomat stomatiti itis, s, lidah lidah bersih bersih,, saliva, warna dan konsistensi feces. 7) Sistem Urogenital Warna BAK
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
c . Auskultasi Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai hilang. d. Perkusi Hipertimpani
7. Pemeriksaan Diagnostik a. Radiologi Foto polos berisikan peleburan udara halus atau usus besar dengan gambaran anak tangga dan air – fluid level. Penggunaan kontras dikont dikontrain raindik dikasik asikan an adanya adanya perfor perforasi asi – perito peritonit nitis. is. Barium Barium enema enema diindikasikan untuk invaginasi. b. Endoscopy, disarankan pada pada kecurigaan volvulus.
XI. Diagno Diagnosa sa Kepe Keperaw rawatan atan 1. Gangguan Gangguan rasa nyaman nyaman nyeri epigastrium epigastrium berhubun berhubungan gan dengan dengan proses patologis penyakitnya. 2.
Gangguan Gangguan pemenuhan pemenuhan kebutuha kebutuhan n nutrisi kurang kurang dari kebutuhan kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, mual, muntah dan anoreksia.
3. Potens Potensial ial terjad terjadii syok syok hipovo hipovolem lemik ik berhub berhubung ungan an dengan dengan kurang kurangnya nya volume cairan tubuh. 4.
Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan konstipasi.
5.
Gangguan pola tidur tidur berhubungan berhubungan dengan dengan sakit kepala dan pegal - pegal seluruh tubuh.
6.
Kurangnya Kurangnya pengetahu pengetahuan an tentang proses proses penyakit, penyakit, diet, dan dan perawatan perawatan pasien ileus paralitik berhubungan dengan kurangnya kurangnya informasi.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Kriteria hasil : Nyeri hilang / berkurang Rencana tindakan : a. Kaji Kaji ting tingka katt nye nyeri ri Rasional : Untuk mengetahui seberapa berat rasa nyeri yang dirasakan dan mengetahui pemberian terapi sesuai indikasi. b. Berikan posisi senyaman mungkin Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri dan memberikan kenyamanan. c. Berika Berikan n ling lingkun kungan gan yang yang nyaman nyaman Rasion Rasional al : Untuk Untuk menduk mendukung ung tindak tindakan an yang yang telah telah diberik diberikan an guna guna mengurangi rasa nyeri. d. Kolaborasi Kolaborasi dalam dalam pemberia pemberian n terapi terapi analgetik analgetik sesuai sesuai indikasi indikasi ( Profenid Profenid 3 x 1 supp ). Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri 2.
Gangguan Gangguan pemenuh pemenuhan an kebutuhan kebutuhan nutrisi nutrisi kurang kurang dari kebutuhan kebutuhan tubuh tubuh berhubungan dengan mual, mual, muntah dan anoreksia Tuju Tujuan an : Sete Setelah lah dila dilaku kuka kan n tinda tindaka kan n kepe keperaw rawat atan an selam selamaa 2x24 2x24 jam diharapkan gangguan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil : Mual, muntah hilang, nafsu makan bertambah, makan habis satu porsi Rencana tindakan : a. Kaji Kaji keluha keluhan n mual, mual, sakit sakit menel menelan an dan muntah muntah Rasional : Untuk menilai keluhan yang ada yang dapat menggangu pemenuhan kebutuhan nutrisi. b. Beri makan sedikit tapi sering
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3. Pote Potens nsia iall terj terjad adii syok syok hipo hipovo volem lemik ik berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kura kurang ngny nyaa volume cairan tubuh Tuju Tujuan an : Sete Setelah lah dila dilaku kuka kan n tinda tindaka kan n kepe keperaw rawat atan an selam selamaa 2x24 2x24 jam diharapkan syok hipovolemik tidak terjadi Kriteria hasil : Tanda – tanda vital dalam batas normal, volume cairan tubuh seimbang, intake cairan terpenuhi. Rencana tindakan : a. Moni Monito torr kead keadaa aan n umu umum m Rasi Rasion onal al :
Mene Meneta tapk pkan an data data dasa dasarr
pasi pasien en untu untuk k
meng menget etah ahui ui
penyimpangan dari keadaan normalnya. b. Observasi tanda – tanda vital Rasional : Merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. c. Kaji Kaji int intak akee dan dan outp output ut cai caira ran n Rasional : Untuk mengetahui keseimbangan cairan d. Kolabo Kolaborasi rasi dalam dalam pemb pemberia erian n cairan cairan intrave intravena na Rasional : Untuk memenuhi keseimbangan cairan 4. Gangguan Gangguan pola eliminasi eliminasi berhub berhubungan ungan dengan dengan konstip konstipasi asi Tuju Tujuan an : Sete Setelah lah dila dilaku kuka kan n tinda tindaka kan n kepe keperaw rawat atan an selam selamaa 2x24 2x24 jam diharapkan gangguan pola eliminasi tidak terjadi Kriteria hasil : Pola eliminasi BAB normal Rencana tindakan : a. Kaji Kaji dan catat catat frekue frekuensi nsi,, warna warna dan kons konsiste istensi nsi feces feces Rasional : Untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan yang terjadi pada eliminasi fekal.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
5. Ganggu Gangguan an pola tidur tidur berhubun berhubungan gan dengan dengan sakit sakit kepala kepala dan pegal pegal - pegal pegal seluruh tubuh Tuju Tujuan an : Sete Setelah lah dila dilaku kuka kan n tinda tindaka kan n kepe keperaw rawat atan an selam selamaa 3x24 3x24 jam diharapkan gangguan pola tidur teratasi Kriteria hasil : Pola tidur terpenuhi Rencana tindakan : a. Kaji Kaji pola pola tidur tidur atau atau istir istiraha ahatt normal normal pasie pasien n Rasional : Untuk mengetahui pola tidur yang normal pada pasien dan dapat menentukan kelainan pada pola tidur. b. Beri lingkungan yang nyaman Rasion Rasional al : Untuk Untuk menduk mendukung ung pemenu pemenuhan han kebutu kebutuhan han aktivi aktivitas tas dan tidur. c. Batasi Batasi pengu pengunju njung ng selam selamaa period periodee istirah istirahat at Rasional : Untuk menjaga kualitas dan kuantitas tidur pasien d. Pertahankan Pertahankan tempat tidur yang hangat, hangat, bersih bersih dan dan nyaman nyaman Rasional : Supaya pasien dapat tidur dengan nyaman e. Kolabo Kolaborasi rasi pember pemberian ian terapi terapi anal analget getika ika Rasional : Agar nengurangi rasa nyeri yang menggangu pola tidur
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Rasi Rasion onal al : Agar Agar pasi pasien en meng menget etah ahui ui tuju tujuan an dari dari tind tindak akan an yang yang dilakukan pada dirinya. 7. Kuran Kurang g peng penget etah ahua uan n tent tentan ang g pros proses es peny penyak akit itny nyaa berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kurangnya informasi. Tuju Tujuan an : Sete Setela lah h dila dilaku kuka kan n tind tindak akan an kepe kepera rawa wata tan n selam selamaa 3×24 3×24 jam diharapkan pengetahuan pasien meningkat. Kriteria Hasil : Tingkat pengetahuan pasien meningkat Rencana Tindakan : a. Jelaska Jelaskan n pada pada pasien pasien tent tentang ang peny penyaki akitny tnyaa Rasi Rasion onal al : Pasie Pasien n dapa dapatt meng mengeta etahu huii meng mengen enai ai peny penyak akit itny nyaa dan dan mendapatkan informasi yang akurat. b. Berikan waktu untuk mendengarkan emosi emosi dan perasaan pasien Rasion Rasional al : Agar Agar pasien pasien dapat dapat mengun mengungka gkapka pkan n perasaa perasaanny nnyaa kepada kepada perawat c. Beri Beri penyul penyuluha uhan n menge mengenai nai peny penyaki akitny tnyaa Rasi Rasion onal al : Untu Untuk k meni mening ngka katk tkan an peng penget etah ahua uan n pasie pasien n meng mengen enai ai penyakitnya.