Pembuatan Media MCA Agar
1.
Tujuan:
Mahasiswadapat membuat media MCA sebagai media pertumbuhan terhadap kuman-kuman golongan Enterobacteriaceae. golongan Enterobacteriaceae.
2.
Metode :
Pelarutan media dan disterilisasi dengan autoclave
3.
Prinsip :
Ditimbang, dilarutkan, dan disterilisasi 4.
Dasar Teori :
Media merupakan merupakan campuran bahan – bahan tertentu dengan aquadest steril yang dapat menumb menumbuhka uhkan n bakteri bakteri,, virus, virus, jamur, jamur, dan parasi parasitt (binata (binatang ng bersel bersel tunggal tunggal)) pada pada derajat derajat keasaman dan tingkat inkubasi tertentu. Karena digunakan untuk menumbuhkan bakteri maka dalam dalam pembuat pembuatan an media media harusl haruslah ah steril steril dan sesuai sesuai dengan dengan kondisi kondisi hidup hidup bakteri. bakteri. Media Media menuru menurutt sifatny sifatnyaa dikenal dikenal terdapa terdapatt bebera beberapa pa jenis jenis yaitu yaitu media media transpo transport, rt, media media pemupu pemupuk, k, media selektif, media universal, dan media identifikasi. (Ankes, 2010) Mac Conkey Agar adalah medium kultur yang dirancang untuk tumbuhnya bakteri gram
neg negati ative
dan
nod noda
mereka reka
untu ntuk
fer fermentas ntasii
lakt aktosa.
Dala alam
media dia
ini
Enterobacteriaceae dan bakteri gram negative dan membedakan mereka ke dalam fermentor lakt laktos osaa dan non-l non-lakt aktosa osa ferm fermen entor tor.. Kehad Kehadir iran an gram gram empe empedu du dan dan Kris Krista tall ungu ungu akan akan menghambat menghambat pertumbuhan pertumbuhan mikroorganism mikroorganismee gram positif. positif. Penggabungan Penggabungan laktosa laktosa berfungsi berfungsi sebagai satu-satunya sumber karbohidrat. Basil, gram negative yang menghasilkan laktosa ferments merah tua menjadi merah muda koloni. (Ankes,2010)
5.
Alat da dan Ba Bahan :
Alat : •
Neraca analitik 1
•
Gelas ukur
•
Batang pengaduk
•
Erlenmeyer besar
•
Cawan petri steril
•
Autoclaf
Bahan :
6.
•
Aquadest steril
•
Bubuk media MCA Agar
Cara Kerja :
1. Dilarutkan Dilarutkan sebanyak sebanyak 51 g media MCA agar agar dalam dalam 1 L aquadest steril 2. Dipanaskan Dipanaskan selama selama kurang kurang lebih lebih 1 menit menit hingga hingga media media benar benar larut larut 3. Disterilkan Disterilkan pada autoclav autoclave, e, disiapkan disiapkan petridish petridish yang yang sudah sudah steril steril 4. Media Media yang yang sudah sudah ster steril il ditua dituangk ngkan an ke petr petridi idih h ster steril il dalam dalam keada keadaan an panas panas,, ditu ditungg nggu u hingga membeku 5. Media siap digunakan digunakan atau jika belum belum akan digunakan, digunakan, dibungkus dibungkus dengan dengan kertas kertas kemudia kemudian n dapat disimpan pada lemari pendingin suhu 8 sampai 15oC
7.
Hasil Peng engamat amatan an :
Media MCA berwarna merah dan siap untuk digunakan untuk pemeriksaan bakteri
8.
Pembahasan :
Media MCA mempunyai keistimewaan memilah bakteri gram enterik gram negative yang memfermentasi laktosa, karena media ini mengandung laktosa, Kristal violet, dan neutral red bile salt. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan pH, sehingga memp memper ermu mudah dah absor absorps psii neutr neutral al red red untuk untuk mengu menguba bah h koloni koloni menja menjadi di merah merah bata bata dan dan bile/empedu diendapkan koloni lain. Bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak mampu
2
memf memfer erme menta ntasi si lakto laktosa. sa. Mikr Mikroba oba lain lain yang yang dapat dapat tumb tumbuh uh pada pada media media ini ini antar antaraa lain lain Enterobacter, Proteus, Salmonella, shigella, aerobacter, enterococcus. Media ini dalam pembuatannya harus memenuhi syarat supaya bakteri dapat tumbuh dengan lancer, slah satunya pH pada media harus netral. Dan diusahakan dibuat secara steril dan aseptis sehingga mengurangi faktor – faktor kontaminan yang dapat merusak media.
9. Kesi esimpulan lan :
Media MCA yang sudah disterilkan siap digunakan sebagai media pertumbuhan terhadap kuman-kuman golongan Enterobacteriaceae. golongan Enterobacteriaceae. 10. 10. Daft Daftar ar Pust Pustak aka a:
http://www.kalbe co.id/ PeranMediaKulturUntuk IdentifikasiMikroba124.html http://ankes 09.blogspot.com/2010/01/media-selektif.html
3
Pemeriksaan dan Identifikasi Salmonella spp. pada Makanan
1. Tujuan:
Untuk Untuk menget mengetahui ahui apakah apakah pada pada sampel sampel makanan makanan tercema tercemarr kuman kuman Salmonella spp.atau spp.atau tidak
2. Metode :
Bakteri Salmone Salmonella lla spp.di spp.dita tanam nam pada pada media media pemu pemupu puk k untuk untuk menum menumbuh buhka kan n bakte bakteri ri kemudian diinokulasikan pada media selektif untuk mengidentifikasinya.
3. Prinsip :
Pemeriksaan dan identifikasi Salmonella Salmonella spp.digunakan spp.digunakan untuk mengetahui apakah dalam sampel mengandung bakteri Salmonella spp.atau spp.atau tidak. Bakteri terlebih dahulu ditanam pada media penyubur SCB untuk menumbuhkan bakteri, kemudian diinokulasikan pada media selektif MCA untuk memudahkan mengidentifikasi.
4. Dasa Dasarr Teori eori :
Salmonella spp.adalah spp.adalah kuman berbentuk batang dan termasuk bakteri gram negatif. Salmonel Salmonella la spp. spp.tidak tidak bers berspor pora, a, tidak tidak memi memili liki ki kapsu kapsul, l, tetap tetapii dapa dapatt berg berger erak ak aktif aktif menggunakan flagella peritrikh. Salmonella Salmonella spp.tum spp.tumbuh buh dengan dengan mudah mudah pada pada media media biasa biasa dengan dengan situasi situasi aerob dengan suhu optimum 36oC dan non lactose fremented. fremented. Salmonella spp.dapat spp.dapat tumbuh pada pH 4,00 sampai 9,00 dengan pH optimum 6,5 sampai 7,5. Sifat Isolat kuman Salmonella spp. gerak positif; reaksi fermentasi fermentasi terhadap manitol dan sorbitol sorbitol positif; positif; memberikan hasil negatif pada reaksi indol, laktosa.
4
Karena termasuk bakteri gram negatif batang, Salmonella Salmonella spp.dapat spp.dapat tumbuh pada media mac conkey agar dengan ciri –ciri koloni tidak berwarna, jernih keping, sedang, bulat, smooth. Selain Selain itu bakteri bakteri Salmonella Salmonella spp. juga juga dapat dapat tumb tumbuh uh pada pada media media sele selekt ktif if SS agar agar (Salmonella Shigella Agar) dengan ciri – ciri koloni tidak berwarna, kecil – kecil, keping, smooth dan bulat. pada agar Wilson Blair koloni kuman berwarna hitam berkilat logam akibat pembentukan H2S.
Susunan antigen bakteri golongan Salmonella terdiri dari O antigen (terdapat pada tubuh bakteri) dan H antigen yang terdapat pada flagella bakteri. H antigen sendiri terdiri dari antigen fase 1 dan fase 2. Tiap tiap spesies mempunyai susunan antigen yang berbeda. Salmonella adalah bakteri yang menyebabkan salah satu penyakit enterik yang paling umum penyakit yang disebabkan disebabkan oleh bakteri Salmonella Salmonella disebut disebut salmonelosis. salmonelosis. Penyakit Penyakit ini Ditular Ditularkan kan melalu melaluii makanan makanan dan dan minuma minuman n yang terkont terkontami aminasi nasi atau atau kare karena na kont kontak ak lang langsu sung ng deng dengan an hewa hewan n atau atau manu manusi siaa yang yang teri terinf nfek eksi si (Foo (Foodb dbor orne ne disease).Dosis infektif bakteri Salmonella spp.terhadap spp.terhadap manusia yaitu105 – 108 Salmonella. Infeksinya Infeksinya menimbulkan menimbulkan peradangan pada saluran saluran pencernaan pencernaan sampai sampai rusaknya dinding usus yang mengakibatkan diare sehingga sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat dapat terse terserap rap denga dengan n baik baik dan menye menyebab babkan kan pende penderi rita ta lemah lemah dan kurus kurus.. Racu Racun n Salmone Salmonella lla menyeb menyebabka abkan n kerusak kerusakan an otak dan organ organ reprodu reproduksi ksi wanita wanita sehingg sehinggaa dapat dapat mengalami keguguran. 5. Alat Alat dan dan Baha Bahan n:
Alat : •
Inkubator
•
Ose
•
Pipet ukur
•
Bola hisap
•
Lampu spiritus 5
Bahan : •
Media SCB (Selenite Cystin Broth)
•
Media Mac Conkey Agar
Sampel : Sampel makanan telur dan sumping
6. Cara Ke Kerja :
A. Penanama Penanaman n Pada Pada media media penyu penyubur bur 1. Disiap Disiapkan kan alat alat dan dan bahan bahan yang yang dipe diperlu rlukan kan 2. Diambil Diambil satu ose sampel sampel feses feses kemudia kemudian n diinokul diinokulasik asikan an pada pada media media pemupu pemupuk k SCB lalu dihomogenkan 3. Diin Diinkub kubas asika ikan n pad padaa suhu suhu 37oC selama 24 jam B. Penanama Penanaman n pada pada media media selekti selektif f 1. Diambil Diambil sejuml sejumlah ah bahan sebanyak sebanyak satu sampai sampai dua ose dari media SCB yang sudah diinkubasikan 2. Diinoku Diinokulas lasika ikan n secara secara zig zag zag pada media media Mac Mac Conkey Conkey Agar Agar 3. Diin Diinkub kubas asika ikan n pad padaa suhu suhu 37oC selama 24 jam 4. Diamat Diamatii pertu pertumbu mbuhan han kolo koloni ni pada pada media media
7. Hasi Hasill Peng Pengam amat atan an :
Koloni yang terbentuk pada media Mac Conkey Agar : -
Sampel telur ditemukan koloni kecil, smooth, rose
-
Sampel Sampel sumpin sumping g dite ditemuka mukan n koloni koloni merah, merah, rose, rose, berjej berjejer er
8. Pemb embahasa hasan n:
Pada Pada prak prakti tikum kum kali kali ini mengg mengguna unaka kan n samp sampel el telur telur dan dan sump sumpin ing. g. Samp Sampel el diinokulasikan pada media pemupuk SCB untuk menumbuhkan dan menyuburkan bakteri sehingga mudah ditumbuhkan pada media selektif. Setelah diinkubasikan dengan media SCB SCB pada pada suhu suhu 37oC sela selama ma 24 jam jam diambi diambill seban sebanyak yak satu satu samp sampai ai dua ose untuk untuk diinokulasikan pada media selektif Mac Conkey Agar. 6
Sampel Sampel diinoku diinokulas lasikan ikan secara secara zig zag bertujua bertujuan n untuk untuk memper memperole oleh h penyeba penyebaran ran kolo koloni ni yang yang mera merata ta dari dari yang yang pali paling ng pada padatt samp sampai ai kolo koloni ni jara jarang ng – jara jarang ng untu untuk k memperoleh memperoleh single koloni yang lebih mudah diamati. Pada media Mac Conkey Agar yang apabila membentuk koloni dengan ciri-ciri : berwarna rose, kecil-sedang, smooth, jernih, keeping. Pada praktikum praktikum kali ini, menggunaka menggunakan n media media Mac Conkey Agar. Agar. Pada sampel sampel telur telur ditemukan koloni kecil, smooth, rose. Pada sampel sumping ditemukan koloni merah, rose, berjejer Dengan melihat ciri – ciri koloni yang tumbuh pada kedua sampel, sampel telur tumbuh koloni yang putih sehingga kemungkinan bukan merupakan bakteri salmonella sp. Sedangkan pada sampel sumping kemungkinan terdapat bakteri Salmonella spp karena mirip mirip dengan dengan ketentua ketentuan n pada media MCA MCA. Dan sampel sampel sumpin sumping g itu tidak tidak memenih memenihii persyaratan yang telah ditentukan karena telah tercemar oleh bakteri Salmonella spp. 9. Kesim simpu pula lan n:
Dari ciri-ciri koloni yang tumbuh pada media MCA hanya sampel sumping yang positif mengandung mengandung bakteri bakteri salmonella salmonella spp. Sedangkan pada sampel telur tidak terdapat adanya bakteri tersebut Daftar Pustaka :
Soemar Soemarno. no. Isolas Isolasii dan Identif Identifikas ikasii Bakter Bakterii Klinik. Klinik. 2000. 2000. Akadem Akademii Analis Analis Kesehat Kesehatan an Yogyakarta. Yogyakarta Id.wikipedia.org/wiki/salmonella
Pembuatan Media SCB,SSA,TSA 7
I.
II.
Tujuan −
Mengetahui cara pembuatan media SCB,SSA,TSA
−
Media SSA digunakan sebagai media pertumbuhan kuman salmolella dan shigella
−
Media TSA digunakan untuk pertumbuhan yang sifatnya umum (aerob/anaerob)
Metode
Metode yang digunakan pada pratikum ini adalah metode pelarutan dan sterilisasi dengan autolave III.
Prinsip
Ditimbang, dilarutkan, dan disterilisasi IV.
Dasar Te Teori
Media selektif (selective medium) /media penghambat adalah media yang ditambah zat kimia kimia tertent tertentu u yang bersif bersifat at selekt selektif if untuk untuk menceg mencegah ah pertum pertumbuh buhan an mikrob mikrobaa lain lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet violet pada pada kadar kadar tertent tertentu, u, dapat dapat mencega mencegah h pertum pertumbuha buhan n bakteri bakteri gram gram positi positiff tanpa tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif. Media ini selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur – unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau nukleotida (Waluyo, 2004). Media terbagi menjadi 2 golongan besar (Waluyo, 2004): 8
1. Media Hidup Media Media hidup hidup pada pada umumnya umumnya dipakai dipakai dalam dalam Laborat Laboratori orium um Virolog Virologii untuk untuk pembiak pembiakan an berbaga berbagaii virus, virus, sedangk sedangkan an dalam dalam Laborat Laboratoriu orium m Bakter Bakteriol iologi ogi hanya hanya bebera beberapa pa kuman kuman tertentu saja, dan terutama pada hewan percobaan. Contoh media hidup adalah: hewan percoba percobaan an (terma (termasuk suk manusi manusia), a), telur telur berembr berembrio, io, biakan biakan jaringan jaringan,, dan sel – sel biakan biakan bakteri tertentu untuk penelitian bakteriofage (bakteri yang terinfeksi oleh virus). 2. Media Mati Media mati terbagi menjadi beberapa macam, yakni: a. Media padat Media Media pada padatt diper diperole oleh h denga dengan n cara cara menam menambah bahkan kan agar agar – agar agar.. Agar Agar bera berasal sal dari dari ganggang/alga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Alga digunakan karena bahan ini tidak diuraikan oleh mikroorganisme, dan dapat membeku pada suhu di atas 45°C. Media padat terbagi menjadimedia agar miring, dan agar deep. b. Media Setengah Padat Media setengah padat dibuat dengan bahan sama dengan media padat, akan tetapi yang berbeda adalah komposisi agarnya. Media ini digunakan untuk melihat gerak kuman secara mikroskopik. c. Media Cair Media cair sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroorganisme. Harganya cukup mahal karena senyawa organik dan anorganik yang ditambahkan harus murni. Contoh media cair: ciran Hanks, Locke, Thyrode, Eagle. Selenite cystine Broth digunakan sebagai pengayaan cair untuk isolasi Salmonella dari makanan, produk susu dan bahan sanitasi lainnya.
9
Salmonella Shigella (SS) agar merupakan media agar diferensial yang digunakan untuk mengisolasi Enterobacteriaceae mengisolasi Enterobacteriaceae patogen, khususnya Salmonella spp. dan Shigella spp. dari makanan, alat-alat kesehatan lain, dan bahan percobaan klinik. Aksi penghambatan pada bakteri koliform dan gram-positif dilakukan oleh campuran garam bile dan brilliant green pada medium. Sodium sitrat menghambat bakteri gram-positif. Neutral red merupakan pH indikator bagi bakteri yang memfermentasi laktosa akan menghasilkan koloni berwarna merah merah jambu. jambu. Bebera Beberapa pa Salmonella and Proteus spp. spp. menghas menghasilka ilkan n bulatan bulatan hitam hitam (presipitat ferri sulfat) di tengah koloni sebagai hasil produksi gas H 2S. Morfologi khas kolonial pada Salmonella Shigella Agar adalah : E.coli pertumbuhan, merah muda atau merah,
Enterobacter
/
Klebsiella
Sedikit,
pertumbuhan,
pink
Proteus tak berwarna, biasanya dengan pusat hitam, Salmonella tak berwarna, biasanya dengan dengan pusat pusat hitam, hitam, Shigel Shigella la berwar berwarna, na, Pseudom Pseudomonas onas beratur beraturan, an, sedikit sedikit pertum pertumbuha buhan, n, Salmonella typhi: tak berwarna koloni, pusat hitam.
V.
Alat da dan Bahan
Alat yang digunakan : Neraca − −
Erlenmeyer
−
Gelas ukur
−
Petri dish
−
Beaker glass
−
Aluminium foil
−
Benang pulung
−
Autoclave
−
Batang pengaduk
−
Pemanas
−
Kapas berlemak 10
Bahan yang digunakan : Bubuk SCB −
VI.
−
Bubuk SSA
−
Bubuk TSA
−
Aquadest
Cara Kerja
1. Pembuat Pembuatan an Selani Selanite te cyst cystine ine brot broth h (SCB) (SCB) −
Bubuk SCB ditimbang sebanyak 4,75 gram dengan menggunakan neraca analitik, kemuadian dilarutkan dalam 250 ml aquadest
−
Dipanaskan sampai larut dengan sempurna, pH akhir 7,0 – 7,2
−
Jika Jika tidak tidak sege segera ra digu digunak nakan, an, dibun dibungk gkus us denga dengan n alum alumini inium um foil foil dan disempan dalam lemari es
2. Pembuat Pembuatan an Salmone Salmonella lla Shigel Shigella la agar agar (SSA) (SSA) −
Bubuk SSA ditimbang sebanyak 15,75 gram dengan menggunakan neraca analitik, kemuadian dilarutkan dalam 250 ml aquadest
−
Dipanaskan sampai larut dengan sempurna
−
Disterilisasi dengan autoclave
−
Disiapkan petridish steril
−
Media yang telah steril dituang ke dalam petri dish dalam keadaan panas
−
Dibiarkan sampai beku, disimpan dalam lemari es
3. Pembuat Pembuatan an Trypti Trypticas caser er Soy Soy agar agar ( TSA) TSA) −
Bubuk Bubuk TSA ditimb ditimbang ang sebanya sebanyak k 10 gram gram dengan dengan menggu menggunaka nakan n neraca neraca analitik, kemuadian dilarutkan dalam 250 ml aquadest
−
Dipanaskan sampai larut dengan sempurna, pH 7,3 11
VII. II.
−
Disterilisasi dengan autoclave
−
Disiapkan petridish steril
−
Media yang telah steril dituang ke dalam petri dish dalam keadaan panas
−
Dibiarkan sampai beku, disimpan dalam lemari es
Data Data Hasil sil Peng engamatan tan
TS agar berwarna kuning SS agar berwarna merah SCB berwarna putih kekuningan
VIII.
Pembahasan
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Persyaratan yang harus dipenuhi agar mikroba dapat tumbuh dengan baik pada suatu media antara lain : −
Harus mengandung semua nurtisi yang mudah digunakan oleh mikroba
−
Harus mempunyai tekanan osmose, tekanan permukaan, dan pH yang sesuai
−
Tidak mengandung zat-zat penghambat
−
Harus steril
Media juga terdapat zat hara yang digunakan oleh mikroogranisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energy dalam metabolism, dan untuk pergerakan. Pada pratikum ini, dilakukan pembuatan media SCB, SSA, dan TSA dimana tujuan dari pemb pembuata uatan n
media-m media-media edia ini ini adalah adalah digunaka digunakan n
untuk untuk pemeriks pemeriksaan aan salmone salmonella lla..
Selanite cystine broth (SCB) yang telah dipanaskan berwarna putih kekuningan. Selanite cystine cystine broth broth (SCB) (SCB) merupa merupakan kan media media penyubur penyubur,, dimana dimana media media ini digunaka digunakan n untuk untuk memperbanyak bakteri menjadi lebih banyak. Selanite cystine broth (SCB) adalah media yang bersifat khusus untuk mengisolasi salmonella dari makanan. Salmonella Shigella agar (SSA) (SSA) yang setela setelah h dilakuka dilakukan n steril sterilisas isasii dengan dengan autocla autoclave ve media media ini berwar berwarna na merah. merah. 12
Salmonella Salmonella Shigella agar (SSA) merupakan merupakan media yang selektif selektif karena digunakan digunakan untuk mengisolasi Enterobakteriaeceae pathogen, khususnya salmonella khususnya salmonella sp. dan shigella dan shigella sp. sp. dari makanan, alat-alat kesehatan dan bahan percobaan klinik. Media ini dapat menghambat bakteri gram positif karena didalamnya terdapat sodium sitrat. Trypticaser Soy agar (TSA) yang telah dilakukan sterilisasi berwarna kuning. Trypticaser Soy agar (TSA) merupakan media umum yang dapat ditumbuhi hampir semua jenis bakteri. Media ini berisi enzimatik mencerna kasein dan kedelai makanan yang menyediakan asam amini dan zat nitrogen lainn lainnya ya sehin sehingg ggaa media media ini berg bergiz izii untuk untuk berb berbaga agaii miro miroorg organi anism sme. e. Medi Mediaa ini juga juga mengandu mengandung ng natrium natrium klorida klorida dimana dimana fungsin fungsinya ya untuk untuk memper mempertaha tahankan nkan keseimba keseimbangan ngan osmotic dan fosfat dopotassium dimana bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan pH.
IX.
Kesimpulan
SCB merupakan media penyubur yang bersifat khusus isolasi salmonella, SSagar merupa merupakan kan media media selekti selektiff pertum pertumbuha buhan n salmone salmonella lla dan shigell shigellaa sedangk sedangkan an TS agar agar merupa merupakan kan media media umum umum untuk untuk pertum pertumbuha buhan n yang bersif bersifat at umum umum baik aerb aerb maupun maupun anaerob
X.
Daftar Pustaka
Anonim. 2009. Media 2009. Media Selektif. http://ankes09.blogspot.com/2010/01/media-selektif.html (4 Juni 2011)
13
Pemeriksaan dan Identifikasi Salmonella spp. pada feces
10. Tu Tujua juan: n:
Untuk mengetahui apakah pada sampel feses terdapat kuman Salmonella spp.atau spp.atau tidak
11. Meto Metode de :
Bakteri Salmone Salmonella lla spp.di spp.dita tanam nam pada pada media media pemu pemupu puk k untuk untuk menum menumbuh buhka kan n bakte bakteri ri kemudian diinokulasikan pada media selektif untuk mengidentifikasinya.
12. Prins Prinsip ip :
Pemeriksaan dan identifikasi Salmonella Salmonella spp.digunakan spp.digunakan untuk mengetahui apakah dalam sampel mengandung bakteri Salmonella spp.atau spp.atau tidak. Bakteri terlebih dahulu ditanam pada media penyubur untuk menumbuhkan bakteri, kemudian diinokulasikan pada media selektif untuk memudahkan mengidentifikasi.
13. Dasar Dasar T Teori eori :
Salmonella spp.adalah spp.adalah kuman berbentuk batang dan termasuk bakteri gram negatif. Salmonel Salmonella la spp. spp.tidak tidak bers berspor pora, a, tidak tidak memi memili liki ki kapsu kapsul, l, tetap tetapii dapa dapatt berg berger erak ak aktif aktif menggunakan flagella peritrikh. Salmonella Salmonella spp.tum spp.tumbuh buh dengan dengan mudah mudah pada pada media media biasa biasa dengan dengan situasi situasi aerob dengan suhu optimum 36oC dan non lactose fremented. fremented. Salmonella spp.dapat spp.dapat tumbuh pada pH 4,00 sampai 9,00 dengan pH optimum 6,5 sampai 7,5. Sifat Isolat kuman Salmonella spp. gerak positif; reaksi fermentasi fermentasi terhadap manitol dan sorbitol sorbitol positif; positif; memberikan hasil negatif pada reaksi indol, laktosa. Karena termasuk bakteri gram negatif batang, Salmonella Salmonella spp.dapat spp.dapat tumbuh pada media mac conkey agar dengan ciri –ciri koloni tidak berwarna, jernih keping, sedang, bulat, smooth.
Selain Selain itu bakteri bakteri Salmonella Salmonella spp. juga juga dapat dapat tumb tumbuh uh pada pada media media sele selekt ktif if SS agar agar (Salmonella Shigella Agar) dengan ciri – ciri koloni tidak berwarna, kecil – kecil, keping, smooth dan bulat. pada agar Wilson Blair koloni kuman berwarna hitam berkilat logam akibat pembentukan H2S.
Susunan antigen bakteri golongan Salmonella terdiri dari O antigen (terdapat pada tubuh bakteri) dan H antigen yang terdapat pada flagella bakteri. H antigen sendiri terdiri dari antigen fase 1 dan fase 2. Tiap tiap spesies mempunyai susunan antigen yang berbeda. Salmonella adalah bakteri yang menyebabkan salah satu penyakit enterik yang paling umum penyakit yang disebabkan disebabkan oleh bakteri Salmonella Salmonella disebut disebut salmonelosis. salmonelosis. Penyakit Penyakit ini Ditular Ditularkan kan melalu melaluii makanan makanan dan dan minuma minuman n yang terkont terkontami aminasi nasi atau atau kare karena na kont kontak ak lang langsu sung ng deng dengan an hewa hewan n atau atau manu manusi siaa yang yang teri terinf nfek eksi si (Foo (Foodb dbor orne ne disease).Dosis infektif bakteri Salmonella spp.terhadap spp.terhadap manusia yaitu105 – 108 Salmonella. Infeksinya Infeksinya menimbulkan menimbulkan peradangan pada saluran saluran pencernaan pencernaan sampai sampai rusaknya dinding usus yang mengakibatkan diare sehingga sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat dapat terse terserap rap denga dengan n baik baik dan menye menyebab babkan kan pende penderi rita ta lemah lemah dan kurus kurus.. Racu Racun n Salmone Salmonella lla menyeb menyebabka abkan n kerusak kerusakan an otak dan organ organ reprodu reproduksi ksi wanita wanita sehingg sehinggaa dapat dapat mengalami keguguran.
Ada dua macam salmonellosis salmonellosis yaitu Salmonellosis Salmonellosis tifoidal dan Salmonellosis Salmonellosis nontifoidal. tifoidal. Salmonellosis Salmonellosis tifoidal disebabkaan disebabkaan olehS.typhi olehS.typhiyang yang menyebabkan demam tifoid dan hanya terjadi pada manusia. Salmonellosis non-tifoidal disebabkan oleh semua serotipe dalam genus Salmonella, Salmonella, kecuali S.typhi.
Salmonella yg termakan mencapai ususMasuk ke kelenjar getah bening dan menuju aliran darah menuju menuju organ dan jaringan limfoid, limfoid, Setalah 10-14 10-14 hari timbul gejala gejala demam, sakit kepala, konstipasi, mialgiaSelanjutnya demam tinggi, limpa serta hati menjadi besar
infek infeksi si Salm Salmon onel ella la bisa bisa semb sembuh uh sendi sendiri ri dalam dalam lima lima samp sampai ai tujuh tujuh hari. hari. Orang Orang denga dengan n diar diaree bera beratt mung mungki kin n meme memerl rluka ukan n re-hi re-hidr dras asii . Pengo Pengobat batan an denga dengan n antibi antibiot otik ik biasanya tidak diperlukan, kecuali jika infeksi menyebar dari usus menuju bagian tubuh yg lain lain..
Ant Antibio ibiottik
yang yang
dap dapat
digu diguna naka kan n
amp ampisil isilin in,,
gent gentam amis isiin,
trim trimeethop thoprrim
/
sulfametoksazol, ceftriaxone, amoksisilin, atau siprofloksasin Pada feses penderita salmonelosis, juga bisa didapatkan bakteri Salmonella spp.. spp.. Jika Jika pada pada fese fesess pende penderi rita ta terd terdapa apatt bakte bakteri ri Salmone Salmonella lla spp., spp., kemungk kemungkina inan n pender penderita ita terinfeksi bakteri Salmonella spp. 14. Alat Alat dan Baha Bahan n:
Alat : •
Inkubator
•
Ose
•
Pipet ukur
•
Bola hisap
•
Lampu spiritus
Bahan : •
Media SCB (Selenite Cystin Broth)
•
Media SS Agar
•
Media Mac Conkey Agar
Sampel : Feses
15. Cara Cara Kerja Kerja :
C. Penanama Penanaman n Pada Pada medi mediaa penyu penyubur bur 4. Disiap Disiapkan kan alat alat dan dan bahan bahan yang yang dipe diperlu rlukan kan
5. Diambil Diambil satu ose sampel sampel feses feses kemudia kemudian n diinokul diinokulasik asikan an pada pada media media pemupu pemupuk k SCB lalu dihomogenkan 6. Diin Diinkub kubas asika ikan n pada pada suhu suhu 37oC selama 24 jam D. Penanama Penanaman n pada pada media media sele selekti ktif f 5. Diambil Diambil sejuml sejumlah ah bahan sebanyak sebanyak satu sampai sampai dua ose dari media SCB yang sudah diinkubasikan 6. Diinokulasikan Diinokulasikan secara zig zag pada media media SS Agar dan dan Mac Conkey Agar Agar 7. Diin Diinkub kubas asika ikan n pad padaa suhu suhu 37oC selama 24 jam 8. Diamat Diamatii pertu pertumbu mbuhan han kolo koloni ni pada pada media media
16. Hasil Hasil Pengama Pengamatan tan :
Pada media SS Agar ditemukan koloni kecil, halus, cembung, mengkilap, rose Pada media Mac Conkey Agar ditemukan koloni kecil, smooth, rose
17. Pembah Pembahasan asan :
Pada praktikum kali ini menggunakan sampel feses. Sampel diinokulasikan pada media media pemupuk pemupuk SCB untuk untuk menumb menumbuhka uhkan n dan menyubu menyuburka rkan n bakteri bakteri sehingg sehinggaa mudah mudah ditumbuhkan pada media selektif. Setelah diinkubasikan dengan media SCB pada suhu 37oC selama 24 jam diambil sebanyak satu sampai dua ose untuk diinokulasikan pada medi mediaa sele selekt ktif if SS Agar Agar dan Mac Mac Conke Conkey y Agar Agar.. Pada Pada media media SS Agar Agar hanya hanya bakte bakteri ri Salmonella spp.dan spp.dan Shigella spp.yang spp.yang dapat tumbuh sehingga memudahkan identifikasi terhadap bakteri Salmonella spp. Sampel Sampel diinoku diinokulas lasikan ikan secara secara zig zag bertujua bertujuan n untuk untuk memper memperole oleh h penyeba penyebaran ran kolo koloni ni yang yang mera merata ta dari dari yang yang pali paling ng pada padatt samp sampai ai kolo koloni ni jara jarang ng – jara jarang ng untu untuk k memperoleh singl koloni yang lebih mudah diamati. Pada praktikum kali ini, menggunakan media SS Agar dan media Mac Conkey Agar. Pada media SS Agar tumbuhkoloni kecil, halus, cembung, mengkilap, rose. Pada media Mac Conkey Agar ditemukan koloni kecil, smooth, rose.
Pada mediaSS Agar, bakteri bakteri Salmonella spp.tumbuh spp.tumbuh dengan ciri – ciri koloni tidak berwarna, kecil – kecil, keping, smooth dan bulat. Jika melihat dari koloni yang tumbuh pada media SS Agar pada praktikum kali ini yaitu ditemukan koloni kecil, halus, cembung, mengkilap, rose; terjadi kemiripan dengan ciri – ciri bakteri Salmonella spp.yang spp.yang tumbuh pada media SS agar. Kemungkinan terdapat bakteri salmonella spp. Pada sampel feses. Pada Pada media media Mac Mac Conke Conkey y Agar Agar juga juga tumb tumbuh uh koloni koloni kecil kecil,, smoot smooth, h, rose rose yang yang memiliki ciri – ciri yang mirip dengan bakteri Salmonella spp.yang spp.yang tumbuh pada media mac conkey agar. Dengan melihat ciri – ciri koloni yang tumbuh pada media, kemungkinan terdapat bakteri Salmonella spp. pada pada sampel feses. 18. Kesimpu Kesimpulan lan : •
Pada media SS Agar ditemukan koloni kecil, halus, cembung, mengkilap, rose
•
Pada media Mac Conkey Agar ditemukan koloni kecil, smooth, rose
•
Dengan melihat ciri – ciri koloni yang tumbuh pada media, kemungkinan terdapat bakteri Salmonella spp. pada pada sampel feses.
Daftar Pustaka : Soemarno. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. 2000. Akademi Analis Kesehatan Yogyakarta. Yogyakarta Id.wikipedia.org/wiki/salmonella
Pembuatan Media TCBS Agar
1.
Tujuan:
Mahasiswadapat membuat media TCBS yang layak digunakan untuk menumbuhkan bakteri Vibrio spp.
2.
Metode :
Ditimbang lalu dilarutkan kemudian dituang ke dalam cawan petri
3.
Prinsip :
Bubuk media ditimbang dengan takaran yang tepat kemudian dilarutkan dengan aquadest steril. Media TCBS tidak boleh disterilisasi dengan menggunakan autoklaf sehingga harus dikerjakan secara aseptis dan steril.
4.
Dasar Teori :
Media merupakan merupakan campuran bahan – bahan tertentu dengan aquadest steril yang dapat menumb menumbuhka uhkan n bakteri bakteri,, virus, virus, jamur, jamur, dan parasi parasitt (binata (binatang ng bersel bersel tunggal tunggal)) pada pada derajat derajat keasaman dan tingkat inkubasi tertentu. Karena digunakan untuk menumbuhkan bakteri maka dalam pembuatan media haruslah steril dan sesuai dengan kondisi hidup bakteri. Media menurut sifatnya dikenal terdapat beberapa jenis yaitu media transport, media pemupuk, media selektif, media universal, dan media identifikasi. TCBS agar atau Thiosulfate Citrate Bile salt Sucrose agar termasuk media selektif yang biasanya digunakan untuk menumbuhkan atau mengisolasi bakteri Vibrio spp. Media ini dise disebut but juga juga Vibr Vibrio io Select Selective ive agar agar.. TCBS TCBS agar agar memi memili liki ki kesel keselekt ektifi ifita tass tingg tinggii untuk untuk menumbuhkan dan mengisolasi bakteri Vibrio cholera dan Vibrio parahaemolitycus. parahaemolitycus. TCBS TCBS agar agar mengandu mengandung ng sodium sodium citrat citrate, e, sodium sodium thiosul thiosulfat fate, e, sodium sodium cholate, cholate, dan oxbile sebagai media selektif, membuat pH menjadi basa untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan menekan bakteri coliform. Meningkatkan pH juga berguna untuk
menumbuhkan menumbuhkan bakteri Vibrio Vibrio cholera cholera karena karena organi organism smee ini sanga sangatt sensi sensiti tiff terha terhadap dap lingkungan yang sifatnya asam. Media ini mengandung sukrosa sebagai bahan frementasi untuk metabolisme bakteri Vibrio spp.karena spp.karena bakteri ini dapat memfermentasi sukrosa. Media ini mengand mengandung ung sodium sodium chloride chloride untuk untuk mensti menstimul mulasi asi pertum pertumbuha buhan n bakter bakterii dan menjag menjagaa keseimbangan tekanan osmotik. Sodium thiosulfate juga merupakan sumber sulfur.
5.
Alat da dan Ba Bahan :
Alat : •
Neraca analitik
•
Gelas ukur
•
Batang pengaduk
•
Erlenmeyer besar
•
Cawan petri steril
•
Lampu spiritus
•
Pemanas
Bahan :
6.
•
Aquadest steril
•
Bubuk media TCBS agar
Cara Kerja :
6. Dilarutkan Dilarutkan sebanyak sebanyak 22 g media media TCBS TCBS agar dalam dalam 250 250 mL aquadest aquadest steril steril 7. Dipanaskan Dipanaskan selama selama kurang kurang lebih lebih 1 menit menit hingga hingga media media benar benar larut larut 8. Dijaga Dijaga pH pH media media agar agar pH nya 8 sampai sampai 10 9. Media Media dituangk dituangkan an ke cawan cawan petri petri steril, steril, ditungg ditunggu u hingga hingga dingin dingin 10. Media Media siap digunak digunakan an atau jika belum belum pendingin suhu 8 sampai 15oC
akan digunak digunakan an dapat dapat disimpan disimpan pada pada lemari lemari
7.
Hasil Peng engamat amatan an :
Setelah dilarutkan media TCBS berwarna hijau jernih
8.
Pembahasan :
Media Media TCBS TCBS meru merupa paka kan n media media sele selekti ktiff yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menum menumbuh buhka kan n dan mengisolasi bakteri Vibrio spp. Seperti Vibrio cholera dan Vibrio parahaemolitycus. Media TCBS ini pH nya harus berada di rentang basa atau setidaknya mempunyai pH 8,6 bertujuan agar bakteri Vibrio spp.dapat spp.dapat tumbuh dengan baik karena bakteri ini memiliki sensitifitas terhadap pH asam dan menghambat pertumbuhan bakteri lain Media TCBS ini juga tidak boleh di sterilisasi dengan autoklaf karena sterilisasi dengan autoklaf dapat merusak bahan yang terkandung dalam media ini dan menyebabkan media ini tidak bagus untuk digunakan. Media ini juga tidak boleh dipanaskan terlalu lama melainkan hingga larut saja karena bahan yang terkandung dalam media ini tidak tahan panas terlalu tinggi. Karena Karena dalam dalam pembuat pembuatanny annyaa tidak tidak dister disterilis ilisasi asi dengan dengan autoklaf autoklaf maka maka dalam dalam proses proses pembuatannya harus benar – benar dijaga agar tidak terkontaminasi, dalam pembuatannya harus steril dan diusahakan dibuat secara aseptis sehingga mengurangi faktor – faktor kontaminan yang dapat merusak media. 9. Kesi esimpulan lan : •
Media TCBS digunakan untuk mengisolasi bakteri Vibrio spp.
•
Media TCBS setelah dilarutkan berwarna hijau jernih
•
Media TCBS tidak boleh disterilisasi dengan autoklaf karena dapat merusak bahan yang terkandung di dalam media
10. 10. Daft Daftar ar Pust Pustak aka a:
Soemarno. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. 2000. Akademi Analis Kesehatan Yogyakarta. Yogyakarta en.wikipedia.org/wiki/Thiosulfate-Citrate-Bile-salt-Sucrose-agar www.hardudiagnostic.com/TCBS-agar
PEMERIKSAAN VIBRIO SP PADA SAMPEL MINUMAN
I.
TUJUAN
Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri vibrio sp pada sampel minuman
II.
METODE
Metode pemeriksaan vibrio sp pada minuman adalah dengan ditanam pada media penyubur dan dibiakkan pada media selektif
III.
PRINSIP
Sampel minuman ditanam pada media penyubur, kemudian dinkubasi selama 24 jam dan dilanjutkan dengan pembiakkan pada media selektif selanjutnya diinkubasi kembali
IV.
DASAR TEORI
Bakteri vibrio sp adalah jenis bakteri yang dapat hidup pada salinitas yang relative tinggi. Menurut Rheinheiner (1985) cit herawati (1996), sebagian besar bakteri berpendar bersifat halofilik yang tumbuh pada ph 4-9 dan tumbuh optimal pada ph 6,5-8,5 atau kondisi alkali dengan ph 9,0 (Bauman etal.,1984 cit Herawati, 1996) Vibrio sp merupa merupakan kan salah salah satu satu bakteri bakteri pathoge pathogen n yang tergolo tergolong ng dalam dalam divisi divisi bakteri, bakteri, klas schizomicetes, schizomicetes, ordo ecibacterials, ecibacterials, family vibrionaceae vibrionaceae.. Bakteri Bakteri ini bersifat gram negative, fakultatif anerob fermentasi, bentuk sel batang dengan ukuran panjang antara 2-3µm, menghasilkan katalase dan oksidase dan bergerak dengan 1 flagel pada ujung sel ( Austin, 1988). Dalam keadaan alamiah, bakteri ini hanya pathogen terhadap manusia, tetapi secara eksperimen dapat juga menginfeksi hewan. Hewan laut yang telah terinfeksi vibrio akan mengalami mengalami kondisi tubuh lemah, berenang lambat, nafsu makan hilang, badan mempunyai bercak – bercak merah pada pleopod dan abdominal serta pada malam hari terlihat menyala (Austin, 1988).
Masa inkubasi bakteri ini antara 6 jam sampai 5 hari. Pada vibrio parahaemolitik gejala berlangsung sampai 10 hari rata – rata 72 jam. Sumber penularannya adalah melalui air,makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh lalat serta hubungan antar manusia yaitu yaitu orang orang yang sedang sakit, sakit, orang orang yang tidak pernah pernah sakit sakit tetapi tetapi membaw membawaa bibit bibit penyaki penyakitt atau healthy healthy carier. carier. Bakter Bakterii ini termas termasuk uk opport opportuni unisti sticc pathoge pathogen n yang dalam dalam keadaan normal ada dalam lingkungan pemeliharaan kemudian berkembang dari sifat yang saprofitik menjadi patogenik jika lingkungannya memungkinkan (Austin, 1998). Berdasarkan Berdasarkan pengamatan pengamatan visual terhadap terhadap bakteri bakteri pathogen spesies spesies vibrio, maka bakteri ini dapat dibedakan berdasarkan warna, bentuk dan ukuran koloni yang tumbuh pada media TCBS agar setelah masa inkubasi 24-48 jam pada suhu kamar (300C). Dari hasil penelitian terhadap isolat bakteri vibrio sp, sp, ditemukan enam spesies bakteri pathogen vibrio sp, sp, yaitu (jawetz, dkk, 2005) : •
Vibrio anguillarum Mempunyai ciri – ciri warna putih kekuning – kuningan, bulat, menonjol dan berkilau
•
Vibrio alginolyticus Mempunyai ciri – ciri berwarna kuning, diameter 3-5 mm
•
Vibrio cholera Mempuny Mempunyai ai ciri ciri – ciri yaitu berwar berwarna na kuning, kuning, datar, datar, diamete diameterr 2-3 mm, warna media berubah menjadi kuning.
•
Vibrio salmonicida Mempunyai ciri – ciri berwarna bening, diameter <1mm, bulat, menonjol dan utuh
•
Vibrio vulnificus Mempunyai ciri – ciri berwarna hijau sampai biru, diameter 2-3 mm
•
Vibrio parahaemolyticus Mempuny Mempunyai ai cirri cirri – cirri cirri berwar berwarna na biru biru sampai sampai hijau, hijau, diamet diameter er 3-5mm, 3-5mm, dipusat koloni berwarna hijau tua.
V.
ALAT dan BAHAN
1. ALAT •
Tabung reaksi
•
Inkubator
•
Ose
•
Bunsen
•
Cawan petri
2. BAHAN
VI.
•
Media TCBS dan media pepton alkali
•
Sampel es gula
CARA KERJA
1. Disiap Disiapkan kan alat alat dan dan bahan bahan yang yang akan akan digunakan digunakan 2. Disi Disiap apka kan n media media pept pepton on alkal alkalii 3. Dipipe Dipipett 10 ml medi mediaa pepto pepton n alkal alkalii 4. Dimasuk Dimasukkan kan kedalam kedalam tabung tabung reaksi reaksi 5. Dita Ditamb mbahk ahkan an 5 ml ml samp sampel el es es gula gula 6. Diin Diinkub kubas asii sela selama ma 24 jam jam (37 (370C) 7. Dibakar ose pada pada api Bunsen, dicelupkan dicelupkan kedalam kedalam media media pepton pepton alkali alkali 8. Dihapus Dihapuskan kan pada pada media media TCBS TCBS dengan dengan gera gerakan kan zig zig zag 9. Diink iinkub ubas asii 370C selama 24 jam
10. Diamati Diamati koloni yang terbentuk terbentuk
VII. II.
DATA DATA HASIL SIL PE PENGA NGAMATAN
Pemeriksaan vibrio sp pada sampel minuman memperoleh hasil sebagai berikut : Media TCBS I dan II ditumbuhi koloni dengan ciri – ciri sedang, smoth, bulat, cembung dan berwarna kuning. Terjadi perubahan media pada daerah tertentu pada media. Dari hasil tersebut diduga sampel minuman terkontaminasi oleh bakteri vibrio cholera VIII.
PEMBAHASAN
Praktikum Praktikum pemeriksaan pemeriksaan vibrio
sp pada pada samp sampel el minum minuman an bert bertuju ujuan an untuk untuk
meng menget etahu ahuii ada atau atau tidak tidaknya nya bakte bakteri ri vibri vibrio o sp pada pada samp sampel el.. Pada Pada prakt praktiku ikum m ini menggunakan 2 media yaitu media pepton alkali dan media TCBS. Media pepton alkali berperan sebagai media penyubur dalam menumbuhkan bakteri vibrio sp pada sampel sebelum ditanam pada media TCBS. Media TCBS merupakan media selektif yang hanya bisa ditumbuhi oleh bakteri vibrio sp. sp. TCBS memiliki ph yang sangat tinggi yang akan menekan pertumbuhan flora usus selain vibrio sp. sp. Pemeriksaan ini menggunakan alat – alat sebagai berikut : tabung reaksi sebagai tempat media pepton alkali dan sampel yang akan ditanam. Incubator berperan dalam inkubasi ( mengkondisikan bakteri pada suhu optimum 370C) sehingga bakteri bisa tumbuh dengan baik, cawan petri berperan sebagai tempat media TCBS, ose digunakan sebagai alat bantu menghapuskan sampel ke media TCBS dan Bunsen berfungsi untuk menciptakan kondisi aseptis Tahapan – tahapan pemeriksaan vibrio sp ini adalah sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi media pepton alkali kemudia diinkubasi 370C selama 24 jam, hal ini bertujuan agar bakteri pada sampel bisa tumbuh di media pepton alkali secara baik. baik. Dihapu Dihapuska skan n 1 ose pada media media TCBS, TCBS, ini harus dilakuk dilakukan an didekat didekat api Bunsen, Bunsen, bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi dengan lingkungan luar. Kemudian diinkubasi kemba kembali li pada pada suhu suhu 370C selama selama 24 jam. jam. Penghapu Penghapusan san dengan ose dilakukan dilakukan dengan dengan gerakan zig zag bertujuan untuk memperoleh single koloni pada media TCBS.
Pemeriksaan vibrio sp pada sampel minuman es gula memperoleh hasil pada kedua media media TCBS TCBS didapat didapat pertumbuh pertumbuhan an koloni koloni dengan dengan ciri ciri – ciri sedang , smooth smooth,, bulat, bulat, cembung dan berwarna kuning. Ciri – ciri tersebut menunjukkan media TCBS positif vibrio cholera. cholera. Warna kuning pada koloni yang dihasilkan menunjukkan vibrio cholera memf memfer erme ment ntasi asi jenis jenis karb karbohi ohidr drat at karena karena peru perubah bahan an ph menja menjadi di asam. asam. Vibri Vibrio o sp memf memfer erme ment ntasi asi semua semua gula gula-g -gul ulaa menja menjadi di asam asam.. Media Media tamp tampak ak beru berubah bah menja menjadi di kekuningan ini menandakan beberapa strain menghasilkan H2S. Bakteri vibrio cholera mempunyai cirri – cirri berwarna kuning diameter 3-5 mm. karakte karakteris ristik tik biokim biokimia ia adalah adalah mempun mempunyai yai sifat sifat fermen fermentas tasi, i, katalas katalase, e, oksidase oksidase dan H2S, glukosa, laktosa, dan manitol positif. Sedangkan sellobiasa, fruktosa, galaktosa negative (anonym, 2010). Morfologi bakteri vibrio adalah berbentuk koma, tetapi akan berbentuk batang lurus bila diamati atau didapat dari biakan yang sudah tua. Mempunyai sifat gram negative dengan ukuran 1-3x0,4-0,6µm dan lebar 0,3-1,3 µm.
IX.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan yaitu : Pemeriksaan vibrio sp pada sampel sampel minuman minuman diperoleh diperoleh sampel sampel minuman minuman positif vibrio positif vibrio cholera dengan ciri – ciri koloni berbentuk sedang, smooth, bulat, cembung dan berwarna kuning
X.
DAFTAR PUSTAKA •
Baumann.1984.Vibrio sp.http : //www.scribd.com. diakses tanggal 1 mei 2011
•
Austin.1998.Vibrio.http ://www.scribd.com. diakses tanggal 1 mei 2011
•
Anonym.2010.vibrio.http : //analis kesehatan. Blogspot.com. diakses tanggal 1 mei 2011
•
Jawet,dkk.2007.mikrobiologi kedokteran edisi 23. Jakarta : kedokteran EGC
PEMERIKSAAN VIBRIO SP PADA SAMPEL FEACES
I.
TUJUAN
Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri vibrio sp pada sampel feaces
II.
METODE
Metode pemeriksaan vibrio sp pada minuman adalah dengan ditanam pada media penyubur dan dibiakkan pada media selektif
III.
PRINSIP
Sampel feaces ditanam pada media penyubur, kemudian dinkubasi selama 24 jam dan dilanjutkan dengan pembiakkan pada media selektif selanjutnya diinkubasi kembali
IV.
DASAR TEORI
Vibrio sp merupa merupakan kan salah salah satu satu bakteri bakteri pathoge pathogen n yang tergolo tergolong ng dalam dalam divisi divisi bakteri, bakteri, klas schizomicetes, schizomicetes, ordo ecibacterials, ecibacterials, family vibrionaceae vibrionaceae.. Bakteri Bakteri ini bersifat gram negative, fakultatif anerob fermentasi, bentuk sel batang dengan ukuran panjang antara 2-3µm, menghasilkan katalase dan oksidase dan bergerak dengan 1 flagel pada ujung sel ( Austin, 1988). Dalam keadaan alamiah, bakteri ini hanya pathogen terhadap manusia, tetapi secara eksperimen dapat juga menginfeksi hewan. Hewan laut yang telah terinfeksi vibrio akan mengalami mengalami kondisi tubuh lemah, berenang lambat, nafsu makan hilang, badan mempunyai bercak – bercak merah pada pleopod dan abdominal serta pada malam hari terlihat menyala (Austin, 1988). Masa inkubasi bakteri ini antara 6 jam sampai 5 hari. Pada vibrio parahaemolitik gejala berlangsung sampai 10 hari rata – rata 72 jam. Sumber penularannya adalah melalui air,makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh lalat serta hubungan antar manusia yaitu yaitu orang orang yang sedang sakit, sakit, orang orang yang tidak pernah pernah sakit sakit tetapi tetapi membaw membawaa bibit bibit penyaki penyakitt atau healthy healthy carier. carier. Bakter Bakterii ini termas termasuk uk opport opportuni unisti sticc pathoge pathogen n yang dalam dalam keadaan normal ada dalam lingkungan pemeliharaan kemudian berkembang dari sifat yang saprofitik menjadi patogenik jika lingkungannya memungkinkan (Austin, 1998). Berdasarkan Berdasarkan pengamatan pengamatan visual terhadap terhadap bakteri bakteri pathogen spesies spesies vibrio, maka bakteri ini dapat dibedakan berdasarkan warna, bentuk dan ukuran koloni yang tumbuh pada media TCBS agar setelah masa inkubasi 24-48 jam pada suhu kamar (300C). Dari hasil penelitian terhadap isolat bakteri vibrio sp, sp, ditemukan enam spesies bakteri pathogen vibrio sp, sp, yaitu (jawetz, dkk, 2005) : •
Vibrio anguillarum Mempunyai ciri – ciri warna putih kekuning – kuningan, bulat, menonjol dan berkilau
•
Vibrio alginolyticus Mempunyai ciri – ciri berwarna kuning, diameter 3-5 mm
•
Vibrio cholera
Mempuny Mempunyai ai ciri ciri – ciri yaitu berwar berwarna na kuning, kuning, datar, datar, diamete diameterr 2-3 mm, warna media berubah menjadi kuning. •
Vibrio salmonicida Mempunyai ciri – ciri berwarna bening, diameter <1mm, bulat, menonjol dan utuh
•
Vibrio vulnificus Mempunyai ciri – ciri berwarna hijau sampai biru, diameter 2-3 mm
•
Vibrio parahaemolyticus Mempuny Mempunyai ai cirri cirri – cirri cirri berwar berwarna na biru biru sampai sampai hijau, hijau, diamet diameter er 3-5mm, 3-5mm, dipusat koloni berwarna hijau tua.
Vibriosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri vibrio sp. sp. vibriosis merupakan penyaki penyakitt sekunde sekunder, r, artinya artinya penyaki penyakitt ini muncul muncul setela setelah h ada seranga serangan n penyaki penyakitt lain lain misalny misalnyaa protozoa atau penyakit lainnya. Pada dasarnya penyakit ini tidak begitu berbahaya, tetapi penyakit ini menjadi menjadikan kan bahaya bahaya justru justru infeksi infeksi sekunde sekunderr jenis jenis bakteri bakteri lain lain yang dapat dapat mempeng mempengaru aruhi/ hi/ memperparah penyakit tersebut dan menyebabkan kematian (anonym,2010)
V.
ALAT dan BAHAN
3. ALAT •
Tabung reaksi
•
Inkubator
•
Ose
•
Bunsen
•
Cawan petri
4. BAHAN
VI.
•
Media TCBS dan media pepton alkali
•
Sampel es gula
CARA KERJA
11. Disiapkan Disiapkan alat dan bahan bahan yang akan digunakan digunakan 12. Disiapkan Disiapkan media pepton pepton alkali alkali 13. Dipipet Dipipet 10 ml media pepton pepton alkali alkali 14. Dimasukkan Dimasukkan kedalam kedalam tabung reaksi reaksi 15. Ditambahkan Ditambahkan 5 ml sampel sampel es gula gula 16. Diinkubasi Diinkubasi selama selama 24 jam jam (370C) 17. Dibakar ose pada api Bunsen, dicelupkan dicelupkan kedalam media pepton pepton alkali 18. Dihapuskan Dihapuskan pada media media TCBS dengan gerakan gerakan zig zag 19. Diinkub Diinkubasi asi 37 370C selama 24 jam 20. Diamati Diamati koloni yang terbentuk terbentuk
VII. II.
DATA DATA HASIL SIL PE PENGA NGAMATAN
Pemeriksaan vibrio sp pada sampel feaces diperoleh hasil sebagai berikut : Media TCBS I Koloni Koloni kecil kecil – sedang, sedang, kuning, kuning, hijau, hijau, bulat, bulat, bintik bintik hitam, hitam, warna media media kuning, cembung, smooth dan mengkilap Media TCBS II
Koloni sedang, hitam, bulat,warna media hijau, cembung dan smooth
VIII.
PEMBAHASAN
Praktikum pemeriksaan vibrio sp pada sampel feaces bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri vibrio sp pada sampel. Pada praktikum ini menggunakan 2 media yaitu media pepton alkali dan media TCBS. Media pepton alkali berperan sebagai media penyubur dalam menumbuhkan bakteri vibrio sp pada sampel sebelum ditanam pada media TCBS. Media TCBS merupakan media selektif yang hanya bisa ditumbuhi oleh bakteri vibrio sp. sp. TCBS memiliki ph yang sangat tinggi yang akan menekan pertumbuhan flora usus usus
sela selain in
vibr vibrio io
sp. sp.
kand kandun unga gan n
gara garam m
empe empedu du
meng mengha hamb mbat at
pert pertum umbu buha han n
mikroorganisme gram positif. Natrium klorida berperan dalam memberikan pertumbuhan optimal dan aktivitas metabolic vibrio nsp halofilik. Natrium tiosulfat memberikan sumber sulfur dan juga bertindak dalam kombinasi dengan besi sitrat untuk mendeteksi produksi hidrogen sulfide, sukrosa berfungsi sebagai karbohidrat yang difermentasi. Pemeriksaan ini menggunakan alat – alat sebagai berikut : tabung reaksi sebagai tempat media pepton alkali dan sampel yang akan ditanam. Incubator berperan dalam inkubasi ( mengkondisikan bakteri pada suhu optimum 370C) sehingga bakteri bisa tumbuh dengan baik, cawan petri berperan sebagai tempat media TCBS, ose digunakan sebagai alat bantu menghapuskan sampel ke media TCBS dan Bunsen berfungsi untuk menciptakan kondisi aseptis Tahapan – tahapan pemeriksaan vibrio sp ini adalah sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi media pepton alkali kemudia diinkubasi 370C selama 24 jam, hal ini bertujuan agar bakteri pada sampel bisa tumbuh di media pepton alkali secara baik. baik. Dihapu Dihapuska skan n 1 ose pada media media TCBS, TCBS, ini harus dilakuk dilakukan an didekat didekat api Bunsen, Bunsen, bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi dengan lingkungan luar. Kemudian diinkubasi kemba kembali li pada pada suhu suhu 370C selama selama 24 jam. jam. Penghapu Penghapusan san dengan ose dilakukan dilakukan dengan dengan gerakan zig zag bertujuan untuk memperoleh single koloni pada media TCBS. Hasil dari praktikum ini adalah pada media TCBS pertama ditemukan pertumbuhan bakteri dengan ciri-ciri koloni kecil-sedang, kuning, hijau, bulat, bintik hitam, warna media kuning, cembung, smooth dan mengkilap. Melihat ciri – ciri koloni tersebut, media TCBS I
diduga ditumbuhi bakteri vibrio cholera dengan koloni warna kuning dan perubahan media menjadi menjadi kuning, kuning, hal ini terjadi terjadi karena karena bakteri bakteri obrio obrio cholera cholera memfer memferment mentasi asi sukros sukrosa. a. Ditemukan juga koloni dengan warna hijau diduga adanya pertumbuhan bakteri vibrio parahaemolyticus, parahaemolyticus, pertumbuhan kolonidengan titik – titik hitam diduga karena adanya pertumbuhan bakteri salmonella bakteri salmonella sp yang menghasilkan menghasilkan H2S sehingga sehingga menimbulkan menimbulkan warna hitam. Pada Pada media media TCBS TCBS kedua kedua terbe terbentu ntuk k koloni koloni sedan sedang, g, hitam hitam,, bulat bulat,, ada kolo koloni ni berwarna kuning, cembung, smooth dan warna media hijau. Diduga adanya pertumbuhan vibrio cholera dengan dengan warna warna kuning, kuning, adanya adanya kontami kontaminas nasii salmone salmonella lla ditandai ditandai dengan dengan tumbuhnya koloni titik hitam.
IX.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan yaitu : Pemeriksaan vibrio sp pada sampel feaces diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Pada media media TCBS I : terbentuk terbentuk koloni koloni kecil-se kecil-sedang dang,, kuning, kuning, hijau, hijau, bulat, warna warna media kuning, adanya titik hitam, cembung, smooth, mengkilap. Diduga tumbuh bakteri bakteri vibrio vibrio cholera cholera (warna (warna kuning kuning dengan dengan perubah perubahan an warna warna media media menjadi menjadi kuning), kuning), vibrio vibrio parahae parahaemol molyti yticus cus (warna (warna koloni koloni hijau) hijau) dan salmone salmonella lla (koloni (koloni dengan titik hitam) 2. Medi Mediaa TCBS TCBS II : terb terben entu tuk k kolo koloni ni seda sedang ng,, bula bulat, t, hita hitam, m, warn warnaa medi mediaa hija hijau, u, cembung dan smooth. Diduga tumbuh bakteri vibrio cholera dan salmonella X.
DAFTAR PUSTAKA •
Austin.1998.Vibrio.http ://www.scribd.com. diakses tanggal 1 mei 2011
•
Anonym.2010.vibrio.http : //analis kesehatan. Blogspot.com. diakses tanggal 1 mei 2011
•
Jawet,dkk.2007.mikrobiologi kedokteran edisi 23. Jakarta : kedokteran EGC
Pemeriksaan Bakteri Shigella Sp Pada Sampel Feces Dan Urine I. Tujuan :
Untuk mengetahui adanya bakteri Shigella Sp pada sampel feces dan urine
II. II. Meto etode
Metode yang digunakan adalah pertumbuhan dan pembiakan bakteri
III.Prinsip
Ditanam satu ose sampel feces pada media Alkali Pepton Water (APW), kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Setelah diinkubasi, diambil 1 ose dari APW dan ditanam / dihapuskan zig-zag pada media SS Agar, diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam, diamati koloni bakteri yang tumbuh.
IV. Dasar Dasar Teori
Shigella adalah genus dari proteobacteria gamma dalam keluarga Enterobacteriaceae. Shigellae adalah Gram-negatif, nonmotile, non-spora membentuk, bakteri berbentuk batang, sangat erat hubungannya dengan Escherichia coli. Shigellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh berbagai spesies Shigella. Orang yang terinfeksi dengan Shigella mengembangkan kram diare, demam dan perut mula mulaii satu satu atau atau dua dua hari hari sete setela lah h mere mereka ka terke terkena na bakte bakteri ri.. Diar Diaree seri sering ng berda berdara rah. h. Shigell Shigellosi osiss biasanya biasanya sembuh sembuh dalam dalam 5 sampai sampai 7 hari, hari, tetapi tetapi pada pada beberap beberapaa orang, orang, terutama anak muda dan orang tua, diare bisa begitu parah sehingga pasien perlu dirawat di rumah sakit. Sebuah infeksi berat dengan demam tinggi mungkin berkaitan dengan kejang pada anak-anak kurang dari 2 tahun. Beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala sama sekali, tetapi masih dapat mengirimkan bakteri kepada orang lain.
Shigella yang ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu oleh ahli mikrobiologi Jepang, Shiga, untuk siapa genus yang bernama. Ada empat spesies Shigella: S. boydii, S. dysenteriae, flexneri S., dan sonnei S.. sonnei Shigella, juga dikenal sebagai Group D Shigella, account selama lebih dari dua pertiga dari Shigellosis di Amerika Serikat. flexneri Shigella, atau Grup B Shigella, rekening untuk hampir semua sisanya. jenis lain Shigella jarang terjadi di negeri ini, walaupun mereka penyebab penting penyakit di negara berkembang. Salah satu jenis, Shigella tipe dysenteriae 1, menyebabkan epidemi mematikan di wilayah berkembang dan negara. V. Alat Alat dan dan Bah Bahan an
A. Alat : •
Ose
•
Lampu Bunsen
•
Korek Api
•
Pipet Ukur
•
Inkubator
•
Ball Pipet
•
Rak Tabung + Tabung
•
Kapas Berlemak
•
Kertas label
B. Bahan : •
Media Pemupuk Alkali Pepton Water (APW)
•
Media Selektif TCBS Agar
•
Sampel Feces dan Urine
VI. Cara Cara Kerja
Untuk sampel feces : •
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
•
Diambil 1-2 ose sampel feces dan ditanam pada media APW 10 ml dalam tabung reaksi
•
Diaduk dengan ose agar sampel fecestercampur rat dengan media APW, mulut tabung tabung reaksi reaksi dibakar dibakar dengan api Bunsen kemudia kemudian n ditutu ditutup p dengan dengan kapas kapas berlemak
•
Diinkubasi pada incubator dengan suhu 370C selama 24 jam
•
Disiapkan media SS Agar sebagai media selektif untuk shigella
•
Sete Setela lah h diink diinkuba ubasi si selam selamaa 24 jam, jam, diamb diambil il 1-2 ose ose dari dari medi mediaa APW APW dan dan dihapuskan secara zig-zag pada media SS Agar
•
Diinkubasi pada incubator selama 24 jam pada suhu 370C
•
Setelah diinkubasi, diamati koloni yang tumbuh pada media tersebut
Untuk sampel urine : •
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
•
Dipipet 5 ml urine dan ditanam pada media APW !) ml dalam tabung reaksi
•
Tabung reaksi digoyang-goyang kan agar sampel urine tercampur rata dengan media APW, mulut tabung reaksi dibakar dengan api bunsen kemudian ditutup dengan kapas berlemak
•
Diinkubasi pada incubator dengan suhu 370C selam 24 jam
•
Disiapkan media SS Agar, sebagai media selektif untuk shigella
•
Setelah diinkubasi, diambil 1-2 ose dari media APW dan dihapuskan zig-zag pada media SS Agar
VII.
•
Diinkubasi selam 24 jam pada suhu 370c di dalam incubator
•
Setelah diinkubasi, diamati koloni yang tumbuh pada media tersebut
Hasil Pe Pengamatan
Urin 1, koloni kecil, ada koloni tunggal, rose, cream, mengkilap, cembung, smooth, media berubah kekuningan, Urin 2, tak ada koloni tunggal, warna pink, bintik hitam, cream, cembung, bulat, rose, mengkilap, warna media agak kekuningan, Feses 1, bulat, sedang, cream, rose, hitam, media kuning, cembung, mngkilap Feses 2, koloni kecil, rose, cream, hitam, bulat, cembung, mengkilap, media sedikit kekuningan. VIII. III. Pemb embahasa hasan n
Shigella adalah genus dari proteobacteria gamma dalam keluarga Enterobacteriaceae. Shigellae adalah Gram-negatif, nonmotile, non-spora membentuk, bakteri berbentuk batang, sangat erat hubungannya dengan Escherichia coli. Shigellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh berbagai spesies Shigella. Orang yang terinfeksi dengan Shigella mengembangkan kram diare, demam dan perut mula mulaii satu satu atau atau dua dua hari hari sete setela lah h mere mereka ka terke terkena na bakte bakteri ri.. Diar Diaree seri sering ng berda berdara rah. h. Shigell Shigellosi osiss biasanya biasanya sembuh sembuh dalam dalam 5 sampai sampai 7 hari, hari, tetapi tetapi pada pada beberap beberapaa orang, orang, terutama anak muda dan orang tua, diare bisa begitu parah sehingga pasien perlu dirawat di rumah sakit. Sebuah infeksi berat dengan demam tinggi mungkin berkaitan dengan kejang pada anak-anak kurang dari 2 tahun. Beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala sama sekali, tetapi masih dapat mengirimkan bakteri kepada orang lain.
Dari hasil pengamatan praktikum dengan menggunakan sampel feces dan urine yang telah dilakukan didapat hasil praktikum berupa, untuk sampel feces 1 dan 2 yang ditanam pada media SS Agar petridish positif terdapat koloni dengan ciri-ciri yaitu, rose, cream, hitam, bulat, cembung, mengkilap, media sedikit kekuningan. Sedangkan untuk sampel urine 1 dan 2 yang ditanam dimedia SS Agar petridish positif terdapa terdapatt koloni koloni dengan dengan ciri-cir ciri-cirii rose, rose, cream, cream, mengkil mengkilap, ap, cembung cembung,, smooth, smooth, media media berubah kekuningan.
IX. Kesimpu Kesimpulan lan
Sampel feces 1 dan 2 yang ditanam pada media SS Agar petridish positif terdapat koloni dengan ciri-ciri yaitu, rose, cream, hitam, bulat, cembung, mengkilap, media sedikit kekuningan. Sedangkan untuk sampel urine 1 dan 2 yang ditanam dimedia SS Agar petridish positif terdapa terdapatt koloni koloni dengan dengan ciri-cir ciri-cirii rose, rose, cream, cream, mengkil mengkilap, ap, cembung cembung,, smooth, smooth, media media berubah kekuningan,.
X. Daft Daftar ar Pust Pustak aka a http://www.textbookofba http://www .textbookofbacteriology.net/Sh cteriology.net/Shigella.html igella.html