LAPORAN MANAJEMEN BUSANA BUTIK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Adi Busana Dosen pengampu : Maria Krisnawati M.Pd Wulansari Prasetyaningtyas, S.Pd
Disusun oleh :
Nama
: Ari Agustina
NIM
: 5401408057
Jurusan : PKK Tata Busana, Busana, S1
TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Dalam laporan ini, Penyusun menyadari tanpa bantuan semua pihak tugas laporan
ini
tidak akan dapat
terselesaikan. Oleh
karena
itu
penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Maria Krisnawati M.Pd
Wulansari Prasetyaningtyas, S.Pd dosen pengampu
mata kuliah Manajemen Manajemen Busana Butik. 2. Orang tua yang selalu membantu dalam doa-doanya dan telah memberikan dorongan baik materiil maupun sepititual. 3. Pihak-pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar dapat menyajikan tugas laporan ini dengan benar. Namun terbatas waktu pengetahuan serta tenaga lain yang kami miliki tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan.
Kami sangat mengharap segala kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnan tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Semarang, Oktober 2012
Desain Produksi 1
Desain Produksi 2
POLA DASAR SISTEM BUNKA SKALA 1:4
MERUBAH POLA SKALA 1:4
PECAH POLA SKALA 1:4
Keterangan gambar 1
1. Panjang punggung = 37,5 37,5 2. Lebar pola bagian bawah = LB/2 +4 = 47 3. Lebar pola bagian atas adalah sama dengan lebar pola bagian bawah(urutan nomor 2 sama dengan urutan nomor 3) 4. Nomor 4 sama dengan nomor 1 yaitu yaitu = panjang punggung 5. Batas ketiak adalah /lingkar badan adalah : LB/6 + 7 =21,3 6. Batas sisi bagian muka sama dengan batas sisi bagian belakang 7. Nomor 7 adalah batas awal garis sisi 8. Batas lebar punggung adalah = LB/6 +2,5 + 2,5 =16,8 9. Bataslebar muka adalah = LB/6 + 4 = 18,3
10. Kerung leher belakang adalah LB/20 LB/20 + 2,9 = 7,2. Garis tegak tegak lurus keatas adalah 1/3 dari 7,2 = 2,4 11. Panjang bahu belakang diperoleh dengan cara :
Garis batas lebar punggung diturunkan 1/3 dari lebar belakang (1/3 x 7,2 = 2,4) buat garis tegak lurus ke kanan 2 cm
Hubungkan titik ujung leher ke titik ujung bahu yang 2 cm
Jadi garis nomor 11 adalah panjang bahu belakang. Bahu belakang lebih panjang dari bahu muka, karena kar ena bahu belakang menggunakan kupnat
12. Membentuk kerung lengan bagian belakang
Dari batas titik bahu yang turun 1/3 leher belakang, garis tegak lurus dibagi dua sama panjang
Dari titik tengah tersebut beri tanda turun 2 cm. Tanda turun 2 cm ini adalah tanda awal untuk memulai membentukkerung lengan menuju ketiak
13. Garis sisi belakang dan muka, diperoleh dengan cara :
Batas garis sisi (nomor 7) pada bagian pinggang digeser ke kiri = 2 cm
Hubungkan titik ketiak ke titik yang digeser 2 cm tadi
14. Garis leher muka bagian atas diperoleh dengan cara :
Dari titik atas garis
15. Garis leher muka bagian bawah diperoleh dengan cara :
Dari titik atas garis tengah muka ukue ke kiri = lebar leher belakang + (7,2 + 1 = 8,2 cm)
Dibuat garis membentuk segi empat menuju titik leher bagian atas yang turun 0,5
16. Kerung leher muka dibentuk dengan cara :
Dari sudut segi empat dibuat garis diagonal dengan panjang setengah dari lebar leher
Bentuk garis leher mulai dari bagian atas yang turun 0,5 cm menuju garis diagonal dan sampai pada titik tengah muka
17. Panjang bahu bagian muka diperoleh dengan cara :
Garis batas lebar punggung punggung dari atas diukur diukur dua kali, turun bahu belakang (2,4x2=4,8) jadi turun 4,8
Dari batas turun 4,8 cm dibuat garis tegak lurus ke kiri tanpa diukur (tidak diukur)
Dari titik leher yang turun 0,5 cm dibuat garis bahu bagian muka dengan ukuran adalah panjang bahu belakang dikurangi 1,8 cm
Bahu belakang lebih panjang dari bahu muka, karena bahu belakangmenggunakan kupnat, erarti lebar kupnat bahu belakang = 1,8 cm
18. Kerung lengan bagian muka dibentukdengan cara :
Garis tegak lurus (batas lebar muka) muka) dibagi dua sama panjang dari titik ujung bahu menuju garis batas ketiak
Dari titik pertengahan beri tanda turun 2 cm, tujuannya adalah dari titik turun 2 cm ini kita mulai membentuk kerung lengan menuju ketiak
19. Turun tengah muka
Garis pinggang pola dasar bagian muka tidak rata seperti garis pinggang pola bagian belakang, karena badan bagian belakang agak rata, jadi garis pinggang dapat dibuat rata, tetapi badan atau tubuh bagian muka perempuan tidak rata.
Keterangan gambar 3
20. Batas tinggi puncak dada Untuk menentukan batas tinggi puncak adalah garis tinggi puncak diturunkan dari garis batas ketiak = 4 cm, kemudian titik yang turun 4 cm diberi tanda silang. Apabila anda menginginkan menentukan letak dan lebar kupnat atau lipit pantas pada pola dasar, anda dapat mengikuti keterangan berikut ini. Keterangan cara menentukan letak dan lebar kupnat :
Ntuk menentukan lebar kupnat diperlukan ukuran lingkar pinggang. Untuk memudahkan anda dalam berlatih atau mencoba membujat pola dasar yang dilengkapi dengan kupnat, maka gambar pola berikutini diberikan sebagai contoh ukuran lingkar pinggang pinggang 64 cm Urutan keterangan cara membuat pola meneruskan urutan nomor yang sudah dijelaskan sebelumnya.
21. Garis sisi bagian muka Garis sisi pola dasar menjadidiruah dengan cara :
Dari garis sisi dasar digeser ke kiri 1 cm dank e kanan 1 cm menjadi garis sisi baru bagian muka dan bagian belakang
22. Garis sisi bagian belakang 23. Menentukan lebar kupnat bagian belakang
Ukur dari garis tengah belakang batas dari garis pinggang belakang yaitu ¼ lingkar pinggang belakang yaitu ¼ lingkar pinggang + 0,5 – 1 (1/4 x64 + 0,5 -1 = 15,5 cm)
Dari batas 15,5 cm ukur sisa garis ke sisi sis i
Sisa garis adalah menjadi lebar kupnat
24. Lebar kupnat/lipit pantas
Lebar kupnat/ lipit pantas adalah sisa garis pinggang setelah dikurangi ¼ L.pi + 0,5 -1
25. Membentuk kupnat /lipit pantas bagian belakang :
Garis tengah kupnat adalah garis pertengahan batas lebar punggung dibagi 2 (lbr. Pu : 2)
Dari titik tengah dibuat garis tegak lurus ke bawah ( ke garis pinggang)
Lebar kupnat sama dengan lebar sisa garis pada bagian garis pinggang
Panjang kupnat adalah 2 cm naik dari garis batas ketiak
26. Batas garis pinggang bagian muka
Batas garis pinggang adalah ¼ lingkar pinggang + 0,5 + 1 (1/4 x 64+ 0,5+1=17,5 cm)
27. Lebar kupnat bagian muka Sisa garis pinggang adalah menjadi lebar kupnat bagian muka cara menentukan lebar kupnat bagian muka adalah: panjang garis pinggang pola dikurangi garis pinggangasli (1/4 l.pi + 0,5 0,5 + 1 = 17,5) Contoh : -
Panjang garis pinggang = 22,5
-
Lingkar pinggang = 64
-
¼ x 64 + 0,5 + 1 = 17,5 17,5
-
Lebar kupnat adalah panjang garis pinggang dikurangi ¼ l.pi + 0,5 + 1 = 5(22,5-17,5=5 cm)
28. Membentuk kupnat bagisn muka dengan cara :
Dari garis tinggi puncak pada bagian pinggang, digeser ke kanan atau ke tengah muka = 1,5 cm
Dari titik 1,5 cm diukur lebar kupnat ke sisi atau ke kiri = 5 cm
Jadi bentuk kupnat bagian muka tidak seimbang seperti kupnat bagian belakang
29. Kupnat bahu dibentuk dengan cara :
Dari titik leher belakang diukur ke kanan = 4 cm
Dari titik 4
cm dibuat garis sejajar dengan garis tengah belakang
Panjang kupnat bahu 6 atau 7 cm
Lebar kupnat = 1,8 cm dari titik batas 4 cm
Ujung kupnat adalah miring ke kiri atau ke tengah belakang = 0,5 cm
Garis kupnat di bentuk
RANCANGAN BAHAN UTAMA SKALA 1:4
RANCANGAN VURING SKALA 1:4
RANCANGAN KAIN PASIR SKALA 1:4
CARA MENGAMBIL UKURAN
a. Lingkar badan Diukur mengelilingi badan terbesar yaitu melalui buah dada yang tertinggi dengan diukur pas, kemudian ditambah 4 cm sampai 6 cm.
b. Lingkar pinggang Diukur sekeliling pinggang pas dahulu, kemudian ditambah 1cm atau diselakan 1 jari
Tinggi panggul Diuku dari batas pinggang sampai pada panggul terbesar
c. Lingkar panggul Diukur dari sekeliling panggul terbesar.
d. Panjang baju/blus Diukur dari titik bahu tertinggi melalui dada sampai panjang blus yang dikehendaki
Gambar mengukur panjang blus e. Panjang punggung
Diukur dari tulang leher yang menonjol ditengah belakang lurus kebawah sampai pinggang
Gambar mengukur panjang punggung f. Lebar bahu Diukur dari batas leher ( bahu tertinggi ) ke puncak lengan atau bahu yang terendah.
Gambar mengukur lebar bahu g. Lingkar kerung lengan Diukur sekeliling lubang lengan pas ( untuk pola dasar ), pas ditambah 2 cm untuk lubang lengan tanpa lengan dan ditambah 4 cm atau 4 jari untuk lubang lengan yang akan dipasang lengan
Gambar mengukur lingkar kerung lengan h. Panjang lengan
Diukur dari puncak lengan, ke bawah sampai pergelangan atau lengan yang dikehendaki.
Rancangan Harga No.
Nama bahan
Spesifikasi
Keperluan
Satuan
1.
Bahan utama
Polos
2,5 m
R
2.
Bahan furing
Polos
2,5 m
Rp 15. 000
Rp
37.500
4.
Ritsliting
Polos
Rp
7.500
Rp
7. 500
5.
Kain gula
Berperekat
1,5 m
Rp 13. 500
Rp
13.500
6.
Kancing
Plastic
12 biji
Rp
1.500
Rp
18.000
7.
Peding
Busa
1 pasang
Rp
5000
Rp
5000
8.
Benang
Astra
2 biji
Rp
1.000
Rp
2.000
Jumlah
1 biji
55. 000
Jumlah Rp 137.500
Rp 221.000
DESAIN SKETSA
POLA LENGAN SKALA 1: 4
Keterangan Pola Lengan :
D - C : Tinggi puncak A - C = B - C : ½ Lingkar kerung lengan - ½ cm B - E : Panjang lengan B - C : dibagi 3 A - C : dibagi 4
POLA DASAR ROK SKALA 1:4
Keterangan Pola Rok Bagian Muka :
A - B : 2 cm B - D : Panjang rok B - C : Tinggi panggul A - D : ¼ Lingkar pinggang – 1 + 3 C - E : ¼ Lingkar panggul – 1 C - F : ¼ Lingkar panggul + 1 A¹ - U : 1/10 Lingkar pinggang U - T : 3 cm
Keterangan Keterangan Pola Rok Bagian Belakang :
A - A¹ : 1 cm A¹ - B : Panjang rok A¹ - C : Tinggi panggul A - D : ¼ Lingkar pinggang – 1 + 3 C - E : ¼ Lingkar panggul – 1 + 2 B - F : ¼ Lingkar panggul – 1 + 4 + 2 A¹ - U : 1/10 Lingkar pinggang U - T : 3 cm
MERUBAH POLA LENGAN
KETERANGAN 1. Dari titik G kekiri dan kekanan 2 cm 2. Dari titik K ke kiri 1 cm, ke kanan 3 cm 3. Dari titik M kekiri dan ke kanan 2cm 1
4. K’ – L
:
5. M’ – N
:
6. N – S
: turun 1, 5 cm, M’ – S =
7. D- D
: 2,5 cm
2 1 2
lingakar siku + 2 cm lingakar lengan + 2 cm 1 2
lingakar lengan + 2 cm
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mantelpak
Duxe piece adalah setelan yang terdiri dari dua helai busana yaitu : atasan dan rok. Setelan ini dapat dipakai untuk busana kerja dan busana resmi. Duxe piece disebut juga Two piece. Duex piece adalah busana yang terdiri dari dua bagian, rok dan blus luar atau blus dalam dari bahn tekstil yang sama ( jenis j enis bahan, warna dan corak). Rok dan blus dari bahab tekstil yang berbeda jenis bahan dan warna akan member kesan yang memendekkan jika dikenakan bersamaan. Untuk menghindari kesan ini, banyak orang lebih senang mengenakan busana duex. Desain duex piece umumnya terdiri atas blus luar dan rok. Duex piece tidak dibatasi syarat-syarat syarat-s yarat tertentu. Yang pokok blus dan rok terbuat dari bahan yang sama.jenis teksilnya ringan dan tebalnya sedang,sehingga duex pice boleh tanpa lapis. B. Analisis disain
Disain duxe piece terdiri atas :
Atasan 1. Menggunakan kerah rebah yang di pecah variasi 2. Menggunakan saku dalam paspoill. 3. Menggunakan garis hias princess 4. Menggunakan lengan jas. 5. Menggunakan lubang kancing paspoill. 6. Menggunakan kancing hias
Bawahan berupa rok panjang berfuring 1. Terdapat belahan tumpuk doble 2 pada belakang bel akang rok
C. Bahan dan Alat a. Bahan :
Kain utama
- Kain variasi
Kain furing
- Kain cicak
Benang jahit
- Karbon
Padding
b. Alat :
Metlin
- Gunting kain
Gunting benang
- Mesin jahit
Jarum mesin dan tangan
- Jarum pentul
Kapur jahit
- Rader
Pendedel
- Spoll dan sekoci
Mesin press
- Setrika
C. Daftar Ukuran
Lingkar Badan
= 92 cm
Lingkar pinggang
= 78 cm
Lingkar panggul
= 96 cm
Tinggi panggul
= 20cm
Panjang bahu
= 12cm
Panjang punggung
= 38cm
Lingkar lubang lengan
= 47 cm
Panjang lengan
= 58 cm
Lingkar pergelangan tangan = 24 cm Lingkar siku
= 32 cm
Panjang rok
= 97 cm
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Merupakan kebanggaan bagi seorang wanita dapat tampil dengan setelan yang indah, dijahit secara halus dan hasil karya sendiri yang diselesaikan secara butik. Busana butik
merupakan busana yang
didambakan setiap wanita, karena dalam penyelesaiannya busana butik mempunyai ciri jahitan rapi.
B. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini, adalah agar mahasiwa dapat membuat duxe piece
secara runtut dan sistematis, serta agar agar
mahasiswa dapat menjahit duxe duxe piece dengan teknik yang benar. TATA TERTIB A.
Membuat Pola 1) Menyiapkan daftar ukuran 2) Menyiapkan alat membuat pola 3) Membuat pola pola dasar sesuai ukuran 4) Merubah pola sesuai model 5) Menggunting pola sesuai tanda pola 6) Mengecek jumlah / kelengkapan kelengkapan pola
B.
Menggunting Bahan 1. Menyiapkan meja potong 2. Menyiapkan alat menggunting menggunting 3. Letakkan pola diatas bahan dengan prinsip efisiensi bahan dan ketepatan arah serat 4. Memberi tanda kampuh 5. Menggunting kain menurut tanda kampuh 6. Memindahkan tanda pola dengan kapur jahit atau karbon jahit
7. Menggunting kain kain sesuai pola yang telah diberi tambahan kampuh kampuh 8. Menggunting furing dan inter facing
C.
Mengepres Bagian – bagian yang diberi interfacing dan di pres adalah : facing dan krah
D.
Menjahit
Atasan : 1. Menyatukan dan menjahit garis princess badan depan dan belakang kemudian dipres pada bahan utama dan vuring
2. Membuat saku paspoil
3. Membuat lubang kancing paspoil
4. Menyatukan dan menjahit bahu kemudian dipres pada bahan utama dan vuring.
5. Menyatukan dan menjahit sisi kemudian dipres pada bahan utama dan vuring.
6. Memasang lapisan pada bahan utama badan depan
7. Menyatukan sisi lengan kemudian dipress.
8. Memasang peding pada badan
9. Menjahit dan memasang lengan pada badan diselesaikan dengan kampoh rompok
10. Mengkelim lengan
11. Membuat kerah rebah
12. Memasang kerah pada badan
D. Bawah rok 1. Menjahit kupnat rok pada bagian depan dan belakang kemudian dipres pada bahan utama dan vuring
2. Membuat lipit pada rok
3. Membuat saku samping pada rok
4. Menjahit sisi rok pada bahan utama dan vuring
5. Memasang ritsliting
6. Memasang ban pinggang
7. Mengelim rok
8. Memasang hak kait
9. Memasang kancing hias
Nb : penyelesain dan press akhir dilanjutkan dengan packing. M. EVALUASI BLAZER/JAS WANITA Teknik Menjahit
Alokasi Waktu
1. Membuat pola duxe piece
Dilakukan selama 90 menit.
2. Memotong dan merader.
Dilakukan selama 45 menit.
3. Memasang kain gula dan
Dilakukan selama 30 menit.
pressing 4. Menjahit garis princess
Dilakukan selama 10 menit.
5. Menjahit TB
Dilakukan selama 10 menit.
6. Menjahit sisi badan
Dilakukan selama 10 menit
7. Menjahit sisi lengan
Dilakukan selama 15 menit.
8. Menjahit lengan pada badan
Dilakukan selama 45 menit.
9. Menjahit kerah
Dilakukan selama 10 menit.
10. Membuat saku dan paspoil
90 menit
11. sPenyempurnaan :
Memeriksa ukuran
Dilakukan selama 10 menit.
blazer secara keseluruhan.
Memeriksa hasil setikan
5 menit.
keseluruhan.
Membersihkan tiras / benang-benang yang
Menyeterika.
Dilakukan selama 5 menit
tersisa.
Dilakukan selama
Dilakukan selama 15 menit.
Melipat blazer
Mengemas.
Dilakukan selama 5 menit.
Dilakukan selama 2 menit.
Jumlah alokasi waktu
6 Jam 7 menit.