BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BLKG 1.2. MKSD TUJUAN BAB 2 DASAR TEORI 2.1. KALIBRASI
Kalibrasi instrumen pemeruman yang menggunakan gelombang akustik sangat penting (dan wajib) dalam menjaga kontrol kualitas pengukuran kedalaman. Hal ini terutama mengacu pada ketidakstabilan atau variasi yang terjadi di air, atau pada tingkat yang lebih rendah, pada peralatan.Untuk keperluan praktis pemeruman menggunakan SBES, sebuah nilai rerata kecepatan gelombang akustik umumnya diasumsikan (dengan kalibrasi). Kecepatan gelombang suara dpaat diukur secara langsung dengan alat pengukur kecepatan gelombang atau secara tidak langsung dengan kalibrasi bar check (USAGE, 2002). Kalibrasi echosounder adalah tugas rutin yang terdiri dari penyesuaian peralatan untuk memastikan pengukuran kedalaman yang benar. Kalibrasi dapat dilakukan dengan bar check atau dengan transduser khusus. Tujuannya adalah untuk mengatur parameter kecepatan suara agar menyesuaikan komponen mekanik dan listrik. Juga dimungkinkan untuk memperbaiki kedalaman terukur pada pemrosesan pasca survei (post processing) dengan penerapan profil kecepatan suara.(IHO) Pada perairan dangkal, kalibrasi echosounder untuk menentukan menentukan kecepatan rerata gelombang gelombang suara di air dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya (IHO,2011) : a. Bar check b. Transduser kalibrasi (calibration transducer) c. Kombinasi transduser kalibrasi dengan SVP.
2.2.BAR CHECK Salah satu sumber kesalahan terbesar pada survei hidrografi menggunakan Single Beam Echo Sounder adalah kesalahan dalam kecepatan gelombang suara dalam perhitungan kedalaman. Untuk memastikan bahwa kecepatan gelombang suara yang digunakan benar, prosedur bar check harus dilakukan dalam penentuan kedalaman. (www.ceehydrosystems.com www.ceehydrosystems.com)). Pengaruh dari variasi kecepatan perambatan gelombang suara diukur dengan melakukan kalibrasi bar check yang merupakan teknik kalibrasi kedalaman yang paling umum digunakan untuk kedalaman sekitar 20- 30 meter (IHO, 2005 dalam Alkan dkk., 2016).
Kalibrasi bar check sangat membantu untuk mendapatkan ukuran kedalaman yang benar akibat beberapa sumber kesalahan sekaligus. Bar sekaligus. Bar check terbuat dari lempeng logam berbentuk lingkaran atau segi empat yang digantungkan pada tali atau rantai berskala dan diletakkan di bawah transduser. Tali atau rantai berskala dipakai sebagai pembanding hasil pengukuran dengan alat perum gema.(Poerbandono dan Djunansyah, 2005). Pada pelaksanaan bar check, piringan baja
diturunkan di bawah transduser pada berbagai kedalaman tertentu sesuai dengan garis yang telah ditandai pada tali. Serangkaian interval kedalaman diamati saat bar check, sampai ke kedalaman yang diproyeksikan. Kedalaman yang diamati dibandingkan dengan kedalaman yang diketahui pada lowering bar atau plate. (Alkan dkk., 2016). Pembandingan pengukuran kedalaman dilakukan untuk setiap
perubahan kedalaman, mulai dari kedalaman 0 hingga kedalaman maksimum yang akan diperum dengan interval 1 m. Kalibrasi dengan bar check dilakukan setelah pengesetan pulsa awal nol dilakukan (goresan saat pena stilus mendapatkan arus listrik dari gelombang pancar ditepatkan pada skala 0) dan dimulai dari kedalaman tali skala bar check 1 meter. Setelah itu, kedudukan bar check diturunkan dengan selang satu meter hingga kedalaman maksimum daerah yang akan diperum. Selanjutnya, dari kedalaman maksimum, tali bar check ditarik dengan selang 1 meter hingga kembali pada kedudukan 1 meter.( Poerbandono dan Djunansyah, 2005).
Skema kalibrasi bc
Kalibrasi dengan bar check harus dilakukan langsung sebelum dan setelah pemeruman dilakukan pada satu sesi atau satu hari pemeruman. Sebelum pemeruman dilakukan, dipilih suatu kawasan air yang relatif tenang dan dalam dengan kapal yang berhenti untuk kalibrasi awal. Pemilihan lokasi bar check pada air tenang dilakukan a gar lempeng logam tidak melayang karena arus, sehingga tetap berada di bawah transduser . Kedalaman tempat kalibrasi juga penting untuk memperoleh kedalaman kalibrasi yang maksimum. Data ukuran kedalaman yang telah dikoreksi dengan kalibrasi menggunakan bar check dapat dianggap terbebas dari sumber kesalahan karena sifat perambatan gelombang pada medium air laut. Selain kalibrasi dengan bar check, data hasil pengukuran kedalaman harus diberi koreksi-koreksi karena kesalahan akibat (Poerbandono dan Djunansyah, 2005): 1) Sarat transduser, dengan mengukur kedudukan (jarak vertikal) permukaantransduser terhadap bidang permukaan laut. 2) Settlement dan squat (jika dianggap berarti), dengan membandingkan kedudukan vertikal transduser terhadap permukan air saat kapal berjalan. 3) Pasut, dengan koreksi tinggi muka air laut sesaat (sounding datum) terhadap tinggi bidang referensi vertikal (MSL dan chart datum) yang diperoleh dari pengolahan data pengamatan pasut.
Hasil rekaman bar check Pada saaat bar/piringan logam diturunkan, kecepatan gelombang suara pada echo sounder disesuaikan hingga kedalaman terukur sesuai dengan kedalaman sebenarnya. Pada akhir pengujian, echo sounder diatur dengan kecepatan glb yang digunakan adalah kecepatan gelombang suara rerata di air. Suhu adalah hal utama yang memengaruhi kecepatan gelombang suara, dan salinitas berada di urutan kedua.(www.ceehydrosystems.com)
Ilustrasi hasil bar check terhadap kecepatan gelombang akustik.(IHO)
2.3. PIRINGAN BAJA DAN RANTAI
Bar atau Piringan/lempengan baja yang digunakan dalam bar check terbuat dari bahan kaku/keras seperti besi atau aluminium, dan harus dibuat cukup panjan g sehingga dapat diletakkan di bawah lambung (di bawah transduser) (Loweth, 1997). Lempengan logam berbentuk lingkaran atau segi empat yang digantungkan pada tali atau rantai berskala dan diletakkan di bawah transduser. (Poerbandono dan Djunansyah, 2005). Lempengan logam biasanya terbuat dari baja yang tahan karat (Alkan dkk., 2016) Tali yang digunakan untuk menurunkan bar di air terbuat dari tali kawat atau rantai agar tidak meregang/melar, dan ditandai pada interval kedalaman tertentu (seperti setiap 1 meter atau setiap 5 meter). (Loweth, 1997). Tali atau rantai berskala ini dipakai sebagai pembanding hasil pengukuran dengan alat perum gema. (Poerbandono dan Djunans yah, 2005)
BAB 3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3.1. PERSIAPAN KALIBRASI BAR CHECK (ALT DAN BAHAN YG DIBUTUHKAN, SERTAKAN FOTO) alat :
Echosounder (tipe fishfinder)
1 set
Transducer
1 buah
(https://buy.garmin.com/en-US/US/p/573585)
Tiang kayu
Piringan logam dan Tali/rantai besi (bar check)
1 buah
(hollandakusuma.wordpress.com)
Power Supply/Accu
Kapal survei
(https://www.scar.org/scar-news/ibcso-news/bathym-survey/)
Lakban
Roll meter
Tali raffia atau penanda lain
Alat tulis
3.2. PELAKSANAAN KALIBRASI (LANGKAH2 DAN ILUSTRASI PELAKSANAAN)
1. Mobilisasi peralatan sounding ke kapal 2. Melakukan pemasangan transducer pada tiang kayu (transducer dipasang 10 cm diukur dari bagian bawah kayu, dipasang dengan tali ban dengan erat dan kuat pada tiang kayu) 3. Menandai tiang kayu dengan lakban pada jarak 50 cm diukur dari posisi transducer 4. Melakukan pemasangan instalasi alat pada tiang kayu tersebut pada sisi kapal dengan posisi tiang kayu masuk di air sesuai batas lakban yang telah dibuat pada langkah (3) 5. Memastikan bahwa peralatan yang dipasang pada tiang kayu telah terpasang pada posisi aman dan kuat terhubung dengan kapal. 6. Kemudian menyambungkan echosounder dengan catu daya/accu 7. Menghidupkan alat dengan menekan tombol Power 8. Memasukkan nilai draft transducer pada Garmin GPSMAP178 dengan masuk ke menu Setup memasukkan nilai Keel Offset sebesar 0.5 m 9. Mobilisasi kapal pada posisi dimana keadaan air cukup tenang dan pada lokasi terdalam dari waduk (kurang lebih 30 meter) 10. Melakukan pengaturan pada echosounder dengan masuk pada menu Cal. Kemudian memasukkan nilai Bar Depth sebesar 1 dan Draft 0.5
11. Memasukkan Bar Check sedalam satu meter pada air (posisi bar check berada di bawah transducer) 12. Mengamati kedalaman yang ditampilkan pada screen Echosounder ODOM, kemudian mencatat kedalamannya 13. Memasukkan bar check sedalam dua meter ke dalam air dengan posisi di bawah transducer 14. Mengamati dan mencatat nilai kedalaman yang ditampilkan pada screen Echosounder ODOM 15. Melakukan langkah (3) dan (4) hingga Bar Check berada pada kedalaman 15 meter 16. Menghitung koreksi kedalaman dari hasil Bar Check
1. memasang transduser pada tiang kayu menggunakan lakban 2. mengukur draft transduser dengan roll meter BAB 4 HASIL 4.1. HASIL (PERBANDINGANUKURAN BAR DGN ECHOSOUNDER) Tabel di atas menunjukkan nilai ke dalaman piringan sebenarnya (dp) dan nilai kedalaman piringan hasil pembacaan echosounder (de). Koreksi kedalaman disajikan pada kolom delta kgs. 4.2. ANALISIS
BAB 5 KESIMPULAN
DAFPUS
ALKAN, Reha Metin, et al. 2006. Sound Velocity Determination with Empirical Formulas & Bar Check. Munich : Shaping the Change, XXIII FIG CongressXXIII FIG Congress www.ceehydrosystems.com
Calder, M. 1975. CALIBRATION OF ECHO SOUNDERS FOR OFFS HORE SOUNDING USING TEMPERATURE AND DEPTH. Monaco : Internat ional Hydrographic Review, L II (2), Australian Hydrographic Service International Hydrographic Organization. 2011. Manual On Hydrography : M-13, Chapter 3 : Depth Determination. Monaco: International Hydrographic Bureau.
U.S. Army Corps of Engineers (USACE). 2002. Engineering and design : Hydrographic surveying. Chapter 9 : Single Beam Acoustic Depth Measurement Techniques. USA : Department of The army, USACE.