BAB II PEMBAHASAN
A. Defi Defini nisi si
1. Peng Pengert ertian ian berfi berfikir kir Berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari perilaku, berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manip manipul ulas asii peng pengeta etahu huan an dalam dalam siste sistem m kogn kogniti itif, f, dan dan berpi berpiki kirr diara diarahk hkan an untu untuk k meng menghas hasilk ilkan an peril perilak aku u yang yang meme memeca cahka hkan n masal masalah ah atau atau diara diarahk hkan an pada pada solusi solusi (Sudarminta, 2000) Proses berpikir adalah suatu refleksi yang teratur dan hati-hati. Proses Proses berpikir lahir dari suatu suatu rasa keyakin keyakinan an terhadap terhadap sesuatu sesuatu dan keingi keinginan nan untuk untuk mempero memperoleh leh suatu suatu ketentuan, yang kemudian kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas (Drever,1997) Berpikir adalah adalah sebuah proses proses dimana representasi representasi mental baru dibentuk dibentuk melalui transfor transformasi masi informa informasi si denga dengan n interaks interaksii yang komple komplek k seperti seperti penilaia penilaian, n, abstrak abstraksi, si, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah (Solso,1998) 2. Peng Pengert ertian ian waha waham m Waha Wa ham m adal adalah ah keyak keyakina inan n klie klien n yang yang tidak tidak sesua sesuaii deng dengan an keny kenyata ataan an tetap tetapii dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. (Depkes RI, 2000) Waham adalah keyakinan yang salah, yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak tidak diyakin diyakinii oleh oleh orang orang lain dan bertent bertentang angan an dengan dengan realita realita normal. normal. (Stuart (Stuart & Sunddeen, 1995) Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya. budaya. (Keliat, (Keliat, 1999). 1999).
B. Etio Etiolo logi gi
Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.
C. Klasifikasi Klasifikasi waham waham
Menurut Keliat (2009) waham diklasifikasikan menjadi lima, yaitu :
1
Waham ag agama
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang – ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. 2
Waham kebesaran
Keyakin Keyakinan an secara secara berlebi berlebihan han bahwa bahwa dirinya dirinya memilik memilikii kekuat kekuatan an khusus khusus atau berlebihan berlebihan yang berbeda berbeda dengan dengan orang lain, diucapkan diucapkan berulang berulang – ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. 3
Waham curiga
Keyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang berusaha merugikan atau menceerai dirinya, diucapkan berulang – ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. 4
Waham somatik
Keya Keyakin kinan an seseo seseoran rang g bahw bahwaa tubu tubuh h atau atau bagi bagian an tubu tubuhn hnya ya terg tergang anggu gu atau atau terserang penyakit, diucapkan berulang – ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. 5
Waham nihilistik
Keya Keyakin kinan an seseo seseoran rang g bahwa bahwa dirin dirinya ya suda sudah h menin meningg ggal al dunia dunia,, diuc diucap apka kan n berulang berulang – ulang ulang tetapi tetapi tidak sesuai sesuai dengan dengan kenyataan. kenyataan.
D. Mani Manife fest stas asii kli klini nik k
Tanda dan Gejala Umum : · Klien Klien meng mengun ungk gkap apka kan n sesuat sesuatu u yang yang diyak diyakini ininy nyaa (tent (tentang ang agam agama, a, kebe kebesar saran, an, kecu kecurig rigaan aan,, kead keadaan aan dirin dirinya ya beru berulan lang g kali kali secara secara berle berlebih bihan an tetap tetapii tidak tidak sesua sesuaii kenyataan · Klien tampak tidak mempunyai orang lain · Curiga · Bermusuhan · Merusak (diri, orang lain, lingkungan) · Takut, sangat waspada · Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas · Ekspresi wajah tegang · Mudah tersinggung
E. Proses Proses terj terjadi adinya nya masal masalah ah
Menurut Yosep (2009), proses terjadinya waham meliputi 6 fase, yaitu :
1. Fase 1. Fase of human human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien sangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara realiti dengan self dengan self ideal ideal sangat sangat tinggi. 2. Fase 2. Fase lack lack of self esteem Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan ideal dengan self self reality (keyataan dengan harapan) serta dorongn kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya. 3. Fase 3. Fase control control internal internal external external Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan keyataan, tetapi tetapi meng menghad hadap apii keya keyataa taan n bagi bagi klien klien adala adalah h suatu suatu yang yang sanga sangatt berat berat,, kare karena na kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal. Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu sesuatu yang yang dikatak dikatakan an klien klien itu tidak benar, benar, tetapi tetapi hal ini tidak dilaku dilakukan kan secara secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan. Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan pengakuan klien klien tidak merugikan merugikan orang orang lain. 4. Fase 4. Fase envinment envinment support support Adan Adanya ya bebe bebera rapa pa oran orang g
yang yang mem memperc percay ayai ai
klie klien n
dala dalam m
ling lingku kung ngan anny nyaa
menyebabkan klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatak dikatakan an tersebu tersebutt sebagai sebagai suatu suatu kebenar kebenaran an karena karena sering seringnya nya diulan diulang-u g-ulang lang.. Dari Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma (super ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong. 5. Fase 5. Fase comfortin comforting g Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai mempercayai dan mendukung mendukungnya. nya. Keyakinan Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien sering menyendiri dan menghindari interaksi sosial (isolasi sosial). 6. Fase 6. Fase improving improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan dengan traumat traumatik ik masa lalu atau kebutu kebutuhan han-ke -kebut butuha uhan n yang yang tidak tidak terpenu terpenuhi hi (rantai (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain.
1) Fakt Faktor or pred predis ispo posis sisii
a. Faktor Faktor perkemb perkembang angan an Hambatan perkembangan aakan menggannggu hubungan interpersonal seseorang. Hal Hal ini dapa dapatt menin meningk gkatk atkan an stres stres dan dan asiet asietas as yang yang berak berakhir hir deng dengan an gang ganggu guan an persepsi,klien persepsi,klien menekan menekan perasaannya perasaannya sehingga sehingga pematangan pematangan fungsi fungsi
intelektual intelektual
dan
emosi tidak efektif. b. Faktor Faktor Sosial Sosial Budaya Budaya Seseorang Seseorang yang merasa di asingkan dan kesepian kesepian dapat dapat menyebabkan menyebabkan timbulnya timbulnya waham. c. Fakto Faktorr Psiko Psikolog logis is Hubungan Hubungan yang tidak harmonis harmonis ,peran ganda/bertent ganda/bertentangan angan ,dapat menimbulkan menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan. d.
Faktor Bi Biologis
Waham diyakini diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran pembesaran ventrikel ventrikel di otak , atau perubahan pada sel kortikal dan limbic e.
Faktor ge genetik
Faktor-f Faktor-fakto aktorr genetik genetik yang yang pasti pasti mungki mungkin n terlibat terlibat dalam dalam perkem perkemban bangan gan suatu suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan kelainan yang sama (orang tua, saudara kandung, sanak saudara lain).
2) Fakt Faktor or pres presip ipit itas asii
a. Faktor Faktor sosial sosial buda budaya ya Waham dapat dapat dipicu karena karena adanya perpisahan perpisahan dengan dengan orang yang berarti berarti atau diasingkan dari kelompok.
b.
Faktor bi biokimia
Dopa Dopamin min,, nore norepi pine nepri prin, n, dan dan zat halus halusino inoge gen n lainy lainyaa di duga duga dapa dapatt menja menjadi di penyebab penyebab waham waham pada pada seseorang. seseorang. c. Fakto Faktorr psiko psikolog logis is Kecem Kecemasa asan n yang yang mema memanja njang ng dan dan terba terbatas tasny nyaa kema kemamp mpua uan n untu untuk k meng mengata atasi si masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang menyenangkan.
F.
Rentang Re Respon
Respon Adaptif
Respon Maladaptif
•
Pikiran logis
•
•
Persepsi akurat
terganggu
•
Emosi
•
Ilusi
•
Emosi berlebihan
•
Berper rperil ilak aku u
konsisten
dengan pengalaman •
Perilaku sesuai
•
Hubungan
sosial
harmonis
Kadang proses pikir
Gang angguan uan
isi isi
pikir halusinasi halusinasi •
yang yang
tidak biasa •
•
Menarik diri
Perubahan
proses emosi emosi •
Peril Perilak aku u
tidak tidak
terorganisasi •
Isolasi sosial
Mekanisme Koping
Merupakan usaha langsung dalam menangulangi stress yang berorientasi pada tugas yang meliput meliputii pemeca pemecahan han langsung langsung untuk untuk menang menanggul gulang angii ancaman ancaman yang yang ada. ada. Adapun Adapun mekanisme koping yan biasa di pakai pada pasien waham yaitu :
a. Denial Adalah menghindari kenyataan yang tidak diinginkan dengan mengabaikan atau tidak mengakui adanya kenyataan itu. b. Proyeksi Proyeksi Adala dalah h
meng engatak atakan an
hara harapa pan n
piki pikira ran, n,pe pera rasa saaan,m n,motiv otivas asii
send sendir irii
seba sebag gai
harapan,pikiran,perasaan dan motivasi orang lain.
c. Reresi Adala Adalah h kemu kemund ndur uran an fase fase perk perkem emba bang ngan an pada pada fase fase yang yang lebih lebih awal. awal.ya yaitu itu fase fase perkembanga perkembangan n yang telah ditingga ditinggalkannya lkannya..
Prilaku pasien dengan penyakit Waham
1. Waham aham kebe kebesa sara ran n Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, di ucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh “saya ini pejabat di departemen kesehatan lho..” atau “saya memiliki tambang emas..” 2. Waham curi curig ga Meya Meyaki kini ni bahw bahwaa ada ada seseo seseoran rang g atau atau kelo kelomp mpok ok yang yang berus berusah ahaa merug merugik ikan an atau atau mencidrai dirinya, berulang kali diucapkan tetapi tidak sesuai knyataan. Contoh “saya tahu seluruh keluarga saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya...” 3. Waham aga agama Meyakini keyakinan terhadap suatu agama secara berlebhan,diucapkan berulang kali teta tetapi pi tida tidak k sesu sesuai ai keny kenyat ataa aan. n. Cont Contoh oh “kal “kalau au saya saya masu masuk k surg surge, e, saya saya haru haruss menggunakan pakaian putih setiap hari..” 4. Waham aham Soma Somati tik k Meyakini bahwa tubu klien atau bagian tubuhnya terganggu, diucapkan berulang kali tetapi tetapi tidak tidak sesua sesuaii keny kenyat ataan aan.. Cont Contoh oh “saya “saya sakit sakit kanke kanker. r..” .” setel setelah ah dilak dilakuk ukan an pemeriksaan pemeriksaan laboratorium laboratorium tidak ditemukan ditemukan tanda-tanda tanda-tanda kanker kanker namun namun pasien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker 5. Waham aham Nih Nihil ilis isti tik k
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal,di ucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh “inilah alam kubur..dan semua yang ada disini adalah roh-roh..”
G. Poho Pohon n ma masala salah h
RESIKO TINGGI PERILAKU KEKERASAN
Effect
Core Problem :
GANGGUAN ISI PIKIR: WAHAM
ISOLASI SOSIAL
Causa
HARGA DIRI RENDAH KRONIS Sumber : Fitria (2009) Dari pohon masalah diatas gangguan isi pikir : waham dapat terjadi karena harga diri renda rendah h kroni kronis. s. Pasie Pasien n deng dengan an harg hargaa diri diri kronis kronis cende cenderun rung g akan akan menar menarik ik diri diri dari dari lingk lingkun unga gan, n, kemu kemudia dian n pasie pasien n deng dengan an waha waham m dapa dapatt berak berakiba ibatt terja terjadin dinya ya resiko resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan.
Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
a.
Masalah keperawatan : 1.
Resi Resiko ko ting tinggi gi menc menced eder erai ai diri diri,, ora orang ng lain lain dan dan lin lingk gkun unga gan n
2.
Perubahan isi pikir : waham
3.
Isolasi sosial
4.
Gangguan ko konsep sep dir dirii : harg arga dir dirii re rendah.
b.
Data yang yang perlu perlu dikaji dikaji : 1. Resiko tinggi mencederai mencederai diri, orang lain dan dan lingkunga lingkungan n a)
Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal kesal,, atau atau mara marah, h, melu meluka kaii / meru merusak sak bara barang ng-ba -bara rang ng dan dan tidak tidak mamp mampu u mengendalikan diri
b)
Data objektif objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan melempar barang-barang. 2. Perubahan isi pikir : waham
a) Data subjektif : Klie Klien n meng mengun ungk gkap apka kan n sesu sesuat atu u yang yang diya diyaki kini niny nyaa ( tent tentan ang g agam agama, a, kebesar kebesaran, an, kecurig kecurigaan, aan, keadaa keadaan n dirinya dirinya)) berula berulang ng kali secara secara berlebi berlebihan han tetapi tidak sesuai kenyataan. b) Data objektif objektif : Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat tepat menilai menilai lingku lingkunga ngan n / realitas, realitas, ekspresi ekspresi wajah wajah klien klien tegang tegang,, mudah mudah tersinggung 3. Isol Isolas asii soci social al a) Data ata sub subje jekt ktif if Klien ien
mengatak takan
mala alas
mau
berinte nteraksi
denga ngan
tem teman
dan
lingkungannya. b) Data objektif objektif Klien Klien tampak tampak tidak tidak berinte berinteraks raksii dengan dengan temanny temannyaa , klien klien asyik asyik dengan dengan aktifitasnya sendiri , seperti menonton televisi, klien tampak menyendiri 4. Gang Ganggu guan an harg hargaa diri diri renda rendah h a) Data subjektif Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
b) Data objektif objektif Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
H. Asuhan Asuhan kepe kepera rawat watan an 1. Peng Pengka kajia jian n
Menuru Menurutt tim Depkes Depkes RI (1994 (1994), ), pengkaj pengkajian ian adalah adalah langka langkah h awal awal dan dasar dasar proses keperawatan keperawatan secara menyeluruh. menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang dibutuhkan dibutuhkan dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan. Patricia A Potter et al (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa pengkajian terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pengumpulan data, pengelompokan data atau analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber data yaitu sumber data primer (klien) dan sumber data sekunder seperti keluarga, teman terdekat klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas dokumen medis klien dan hasil pemeriksaan. pemeriksaan. Untuk Untuk mengum mengumpulkan pulkan data dilakukan dilakukan dengan dengan berbagai berbagai cara, cara, yaitu: dengan dengan observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik. Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat. Isi pengkajiannya pengkajiannya meliputi: meliputi: a. Identifikasi klien Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien tentang: Nama klien, panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu pertemuan, topik pembicaraan. b. Keluhan Keluhan utama utama / alasan alasan masuk masuk
Tanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah dan perkembangan yang dicapai. c. Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu, pernah melakukan, melakukan, mengalami, mengalami, penganiayaan penganiayaan fisik, seksual, seksual, penolakan penolakan dari lingku lingkungan, ngan, kekerasan kekerasan dalam keluarg keluargaa dan tindakan tindakan kriminal kriminal.. Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin mengakibatkan terjadinya gangguan: 1) Psikologis Kelu Keluarg arga, a, peng pengasu asuh h dan dan lingk lingkun unga gan n klien klien sanga sangatt memp mempen enga garu ruhi hi respo respon n psikologis psikologis dari dari klien. 2) Biologis Gang Ganggu guan an perk perkem emba bang ngan an dan dan fung fungsi si otak otak atau atau SSP, SSP, pert pertum umbu buha han n dan dan perkembanga perkembangan n individu individu pada pada prenatal, prenatal, neonatus neonatus dan dan anak-anak. anak-anak. 3) Sosial Budaya Seperti kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan). d. Aspek fisik / biologis Mengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu, pernafasan. Ukur tinggi badan dan berat badan, kalau perlu kaji fungsi organ kalau ada keluhan. e. Aspek psikososial 1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang dapat menggambarka menggambarkan n hubungan hubungan klien dan keluarga, masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh. 2) Konsep diri
a) Citra Citra tubuh: tubuh: menge mengenai nai perseps persepsii klien klien terhada terhadap p tubuhn tubuhnya, ya, bagian bagian yang yang disukai dan tidak disukai. b) Identitas Identitas diri: status dan posisi klien sebelum sebelum dirawat, kepuasan kepuasan klien terha terhadap dap status status dan dan posis posisiny inyaa dan dan kepua kepuasan san klien klien seba sebaga gaii laki-l laki-lak akii / perempuan. perempuan. c) Peran: tugas yang diemban dalam keluarga / kelompok dan masyarakat dan kemampuan klien dalam melaksanakan tugas tersebut. d) Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas, lingkungan dan penyakitnya. penyakitnya. e) Harga Harga diri: hubungan klien dengan orang lain, penilaian dan penghargaan penghargaan orang orang lain terhadap terhadap dirinya dirinya,, biasany biasanyaa terjadi terjadi pengung pengungkap kapan an kekece kekecewaa waan n terhadap dirinya sebagai wujud harga diri rendah. 3) Hubu Hubung ngan an sosia sosiall deng dengan an orang orang lain lain yang yang terde terdeka katt dalam dalam kehid kehidup upan an,, kelompok yang diikuti dalam masyarakat. 4) Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah.
f. Status mental Nilai penampilan penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan pembicaraan klien, aktivitas motorik klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek klien, interaksi selama wawanc wawancara, ara, persepsi persepsi klien, klien, proses proses pikir, pikir, isi pikir, pikir, tingkat tingkat kesadara kesadaran, n, memori memori,, tingkat konsentasi dan berhitung, kemampuan penilaian dan daya tilik diri. g. Kebutuhan persiapan pulang 1) Kemampuan makan klien, klien mampu menyiapkan dan membersihkan alat makan.
2) Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan membersihkan WC serta membersihkan dan merapikan pakaian. 3) Mandi klien dengan cara berpakaian, observasi kebersihan tubuh klien. 4) Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalam dan di luar rumah. 5) Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksi yang dirasakan setelah minum obat. h. Masalah psikososial dan lingkungan Dari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien. i. Pengetahuan Data didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang dimiliki klien disimpulkan dalam masalah. j. Aspek medik Tera Terapi pi yang yang dite diteri rima ma oleh oleh klie klien: n: ECT ECT, tera terapi pi anta antara ra lain lain sepe sepert rtii tera terapi pi psikomotor, psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, keluarga, terapi spiritual, spiritual, terapi okupasi, tera terapi pi
ling lingku kung ngan an..
Rehab ehabil ilit itas asii
seba sebaga gaii
suat suatu u
refu refung ngsi sio onali nalisa sasi si
dan dan
perkembanga perkembangan n klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam kehidupan.
2.
3.
Diagnosa Keperawatan Keperawatan
a.
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b.
Perubahan isi pikir : waham
c.
Isolasi sosial
d.
harga diri rendah.
Renca encana na Keper eperaw awat atan an
Diagnosa Keperawatan Keperawatan 1: perubahan perubahan isi pikir; waham waham 1.
Tujuan umum :
Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal
2.
Tujuan khusus : a. Klien Klien dapat dapat membina membina hubung hubungan an saling saling percaya percaya denga dengan n perawat perawat Tindakan : Bina hubungan. hubungan. saling percaya: salam terapeutik, terapeutik, perkenalkan perkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan lingkungan yang tenang, tenang, buat kontrak yang jelas topik, topik, waktu, waktu, tempat). tempat). Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima keyakinan klien "saya menerima keyakinan anda" disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak membicarakan isi waham klien. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian. Obse Observa rvasi si apaka apakah h waha wahamn mnya ya meng mengga gang nggu gu aktiv aktivita itass haria harian n dan dan perawatan perawatan diri.
b. Klien dapat dapat mengident mengidentifikasi ifikasi kemampuan kemampuan yang dimiliki Tindakan : Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis. Tany Tanyak akan an apa apa yang yang biasa biasa dila dilaku kuka kan n kemu kemudia dian n anju anjurka rkan n untu untuk k melaku melakukann kannya ya saat ini (kaitka (kaitkan n dengan dengan aktivitas aktivitas sehari sehari - hari dan perawat perawatan an diri). Jika Jika klie klien n selalu selalu bicar bicaraa tent tentang ang waham wahamny nya, a, deng dengark arkan an samp sampai ai kebutu kebutuhan han waham waham tidak tidak ada. ada. Perlihat Perlihatkan kan kepada kepada klien klien bahwa bahwa klien klien sangat sangat penting. penting.
c. Klien dapat mengidentifika mengidentifikasikan sikan kebutuhan kebutuhan yang yang tidak terpenuhi terpenuhi Tindakan : Observasi kebutuhan klien sehari-hari. Diskusi Diskusikan kan kebutu kebutuhan han klien klien yang yang tidak tidak terpenu terpenuhi hi baik selama selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah). Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
Tingka Tingkatkan tkan aktivit aktivitas as yang dapat dapat memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han klien klien dan memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin). Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.
d. Klien Klien dapat dapat berhu berhubun bungan gan dengan dengan realitas realitas Tindakan : Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu). Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
e. Klien Klien dapat dapat meng menggu gunaka nakan n obat obat denga dengan n benar benar Tindakan : Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek
samping minum obat. Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama pasien,
obat,
dosis, cara dan waktu). Anjur Anjurka kan n klien klien memb membica icarak rakan an efek efek dan dan efek efek sampin samping g obat obat yang yang
dirasakan. Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
f. Klien Klien dap dapat at duk dukun unga gan n dari dari kel keluar uarga ga Tindakan : Diskusi Diskusikan kan dengan dengan keluarg keluargaa melalu melaluii pertem pertemuan uan keluarg keluargaa tentang tentang:: gejala waham, cara merawat klien, lingkungan lingkungan keluarga dan follow up obat. Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga.
mencederai ai diri, orang orang lain lain dan lingkungan lingkungan Diagnosa Keperawatan Keperawatan 2: Resiko menceder a.
Tujuan Umum: Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
b.
Tujuan Khusus: Klien dapat membina hubungan saling percaya.
1.
Tindakan: Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama perawat dan jelaskan jelaskan tujuan tujuan interaksi. interaksi. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai. Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang. Beri perhatian dan penghargaan : teman klien walau tidak menjawab.
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
Tindakan: Beri kesempatan mengungkapkan perasaan. Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel / kesal. Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap tenang.
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan.
Tindakan : Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel/kesal. Observasi tanda perilaku kekerasan. Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel / kesal kesal yang dialami klien.
4. Klien dapat dapat mengident mengidentifikasi ifikasi perilaku perilaku kekerasan kekerasan yang yang biasa biasa dilakukan. dilakukan. Tindakan: Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Bantu bermain bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Tanyakan "apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai?"
5. Klien Klien dapat dapat mengide mengidentifi ntifikas kasii akibat perila perilaku ku kekeras kekerasan. an. Tindakan: Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan. Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan. Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat.
6. Klie Klien n dapa dapatt meng mengid iden enti tifi fika kasi si cara cara kons konstr truk ukti tiff dala dalam m bere beresp spon on terh terhad adap ap kemarahan. Tindakan : Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat. Diskus Diskusikan ikan cara lain yang sehat.S sehat.Secar ecaraa fisik : tarik tarik nafas nafas dalam dalam jika sedang kesal, berolah raga, memukul bantal / kasur. Seca Secara ra verb verbal al : kata kataka kan n bahw bahwaa anda anda seda sedang ng mara marah h atau atau kesa kesall / tersinggung Secara spiritual : berdo'a, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk diberi kesabaran.
7. Klien dapat mengidentifika mengidentifikasi si cara mengontrol mengontrol perilaku kekerasan. kekerasan. Tindakan: Bantu memilih cara yang paling tepat. Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih. Bantu mensimulasikan cara yang telah dipilih. Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi. Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel / marah.
8. Klien Klien mendap mendapat at dukun dukungan gan dari dari keluar keluarga. ga. Tindakan : Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan pertemuan keluarga. keluarga. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
9. Klien dapat menggunak menggunakan an obat obat dengan dengan benar (sesuai program). program). Tindakan: Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping). Bantu klien mengunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis, cara dan waktu).
Anjurk Anjurkan an untuk untuk membica membicaraka rakan n efek efek dan efek samping samping obat obat yang dirasakan.
Diagnosa keperawatan keperawatan 3: isolasi sosial
1.
Tujuan umum
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal 2.
Tujuan khusus a.
Klien ien dapat membina ina da dan mempertaha tahan nkan hubungan sali salin ng perc percay aya. a.
Tindakan Bina hubungan hubungan saling percaya dengan dengan menggunakan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik Perkenalkan diri dengan sopan. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien. Jelaskan tujuan pertemuan. Jujur dan menepati janji. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
b.
Klien dapat mengidentifikas mengidentifikasii kemampuan kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki. Tindakan : Diskusikan Diskusikan kemampuan kemampuan dan mengidentifikasi mengidentifikasi kemampuan kemampuan dan aspek positif yang yang dimiliki dimiliki klien. klien. Setiap bertemu klien, hindarkan dari memberi penilaian negatif. Utamakan memberi pujian yang realistik.
c.
Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
Tindakan : Diskus Diskusikan ikan dengan dengan klien klien kemamp kemampuan uan yang yang masih masih dapat dapat digunak digunakan an selama sakit. Diskusikan kemampuan yang dilanjutkan.
d. dimiliki.
Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
Tindakan : Merencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai dengan kemampuan: •
Kegaiatan mandiri
•
Kegiatan dengan bantuan sebagian.
•
Kegiatan yang membutuhkan bantuan total. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan klien.
e.
Klien
dapat
melakukan
kegiatan
sesuai
kondisi
sakit
dan
kemampuannya. Tindakan: Beri Beri kesemp kesempatan atan kepada kepada klien klien untuk untuk mencob mencobaa kegiata kegiatan n yang yang telah telah direncanakan. Beri pujian atas keberhasilan-nya. Diskusikan kemungkinan pe-laksanaan di rumah.
Diagnosa Keperawatan Keperawatan 4: 4: harga diri rendah
1.
Tujuan umum :
Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat harga dirinya. 2.
Tujuan khusus a.
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan : Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan tujuan interaks interaksi, i, ciptaka ciptakan n lingkun lingkungan gan yang yang tenang tenang,, buat buat kontra kontrak k yang yang jelas jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya Sediakan waktu untuk mendengarkan klien Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung bertanggung jawab serta serta mampu mampu menolong menolong dirinya sendiri
b. Klien dapat dapat mengident mengidentifikasi ifikasi kemampua kemampuan n dan aspek positif positif yang yang dimiliki dimiliki Tindakan : Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Klien Klien dapat dapat menilai menilai kemam kemampua puan n yang dapat dapat digunak digunakan an Tindakan : Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah
d. Klien Klien dapat dapat menetapk menetapkan an / merencan merencanakan akan kegiatan kegiatan sesuai sesuai dengan kemamp kemampuan uan yang dimiliki Tindakan : Rencanakan Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
e. Klien dapat melakukan melakukan kegiatan sesuai kondisi kondisi dan dan kemamp kemampuan uan Tindakan : Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan Beri pujian atas keberhasilan klien Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
f. Klien Klien dapat dapat mema memanfaa nfaatka tkan n sistem sistem pend penduk ukung ung yang ada Tindakan : Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
4. Impl Implem emen enttasi
Dx 1: perubahan isi pikir: waham a. Strat Strateg egii pelak pelaksan sanaa aan n pasi pasien en SP 1 Pasien 1. Memb Memban antu tu orien orientas tasii real realita ita 2. Mendisk Mendiskusik usikan an kebutu kebutuhan han yang yang tidak tidak terpenu terpenuhi hi 3. Memban Membantu tu pasien pasien meme memenuh nuhu u kebut kebutuha uhanny nnyaa 4. Menganjurkan Menganjurkan pasien memasukkan memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP 2 Pasien 1. Menge Mengevalu valuasi asi jadwal jadwal keg kegiatan iatan harian harian pasie pasien n 2.
Berdi erdisk skus usii ten tenta tang ng kema kemamp mpu uan yang yang dimi dimili liki ki
3.
Melatih ke kemampuan ya yang di dimiliki
SP 3 Pasien 1.
Menge Mengeva valu luasi asi jadw jadwal al kegi kegiata atan n harian harian pasi pasien en
2.
Membe Memberika rikan n pendidik pendidikan an kesehat kesehatan an tentang tentang pengg pengguna unaan an obat secara secara teratur teratur
3.
Menga Menganjur njurkan kan pasie pasien n memasu memasukka kkan n dalam dalam jadwal jadwal kegi kegiatan atan haria harian n
b. Strategi Strategi pelaksanaan pelaksanaan keluarga keluarga SP 1 keluarga 1.
Mendis Mendiskus kusika ikan n masalah masalah yang yang dirasa dirasakan kan kelu keluarga arga dalam dalam meraw merawat at pasien pasien
2.
Menje Menjelas laska kan n peng pengert ertian ian,, tanda tanda dan gejala gejala waham waham,, dan dan jenis jenis waham waham yang yang dialami pasien beserta proses terjadinya
3.
Menje Menjelas laska kan n cara-c cara-cara ara mer meraw awat at pasie pasien n waham waham
SP 2 keluarga 1. Melatih keluarga keluarga mempraktikk mempraktikkan an cara merawat merawat pasien waham 2. Melatih keluarga keluarga melakuka melakukan n cara merawat merawat langsung langsung pada pasien pasien waham waham SP 3 keluarga 1.
Memb Membant antu u kelu keluarg argaa memb membua uatt jadwa jadwall aktiv aktivita itass diru diruma mah h terma termasu suk k minu minum m obat( perencanaan pulang)
2.
Menjela Menjelaskan skan tindak tindak lanjut lanjut pasien pasien setelah setelah pulang pulang
Dx 2: Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan c. Strateg Strategii pelaksa pelaksanaa naan n klien klien
SP I pasien 1 Meng Mengide ident ntifi ifika kasi si pen penye yeba bab b PK PK 2 Meng Mengide ident ntifi ifika kasi si tanda tanda dan dan gejala gejala PK PK 3 Mengid Mengident entifika ifikasi si PK yang yang dilaku dilakukan kan 4 Meng Mengide ident ntifi ifika kasi si akiba akibatt PK 5 Meny Menyeb ebut utka kan n cara cara meng mengon ontro troll PK 6 Memban Membantu tu pasien pasien mempr memprakt akteka ekan n latihan latihan cara mengo mengontro ntroll fisik I 7 Mengan Menganjurk jurkan an pasien pasien memasu memasukka kkan n dalam dalam kegiatan kegiatan harian harian SP 2 pasien 1 Menge Mengevalu valuasi asi jadwal jadwal keg kegiatan iatan haria harian n pasien pasien 2 Melatih Melatih pasien pasien meng mengont ontrol rol PK deng dengan an cara cara fisik II 3 Menganjurka Menganjurkan n pasien pasien memasukk memasukkan an dalam dalam jadwal kegiatan harian
SP 3 pasien 1 Mengev Mengevalua aluasi si jadwa jadwall kegiat kegiatan an haria harian n pasien pasien 2 Melatih Melatih pasie pasien n mengo mengontro ntroll PK deng dengan an cara cara verbal verbal 3 Mengan Menganjurk jurkan an pasien pasien memasukk memasukkan an dalam dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian harian SP 4 pasien 1 Mengev Mengevalua aluasi si jadwa jadwall kegiat kegiatan an haria harian n pasien pasien 2 Melatih Melatih pasien pasien meng mengont ontrol rol PK PK denga dengan n cara spiri spiritua tuall 3 Mengan Menganjurk jurkan an pasien pasien memasukk memasukkan an dalam dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian harian SP 5 pasien 1 Mengev Mengevalua aluasi si jadwa jadwall kegiat kegiatan an haria harian n pasien pasien 2 Menjela Menjelasaka sakan n cara mengo mengontro ntroll PK denga dengan n minum minum obat obat
3 Mengan Menganjurk jurkan an pasien pasien memasukk memasukkan an dalam dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian harian
d. Strateg Strategii pelaksanaa pelaksanaan n keluarga keluarga SP 1 keluarga 1 Mendiskusikan Mendiskusikan masalah yang dirasakan dirasakan keluarga keluarga dalam merawat merawat pasien pasien 2 Menjelaskan Menjelaskan penge pengertian rtian PK, PK, tanda tanda dan dan gejala, gejala, serta serta proses proses terjadinya terjadinya PK 3 Menjela Menjelaskan skan cara merawa merawatt pasien pasien dengan dengan PK SP 2 keluarga 1 Melatih Melatih keluar keluarga ga memprak mempraktek tekan an cara meraw merawat at pasien pasien dengan dengan PK 2 Melatih keluarga keluarga melakukan melakukan cara merawat merawat langsung langsung kepada kepada pasien PK SP 3 keluarga 1
Memb Membant antu u kelua keluarga rga memb membua uatt jadwal jadwal aktivi aktivita tass di ruma rumah h termasu termasuk k minum minum obat (discharge planning)
2
Menje Menjelas laska kan n fol follo low w up up pasi pasien en setela setelah h pul pulang ang
Dx 3: isolasi sosial a) Strateg Strategii pelaksana pelaksanan n pasien pasien SP 1 pasien 1
Meng Mengide identi ntifik fikasi asi peny penyeb ebab ab isolas isolasii sosia sosiall pasie pasien n
2
Berd Berdisk iskus usii deng dengan an pasien pasien tentang tentang keuntu keuntung ngan an berinte berinterak raksi si deng dengan an orang orang lain
3
Berdisk Berdiskusi usi deng dengan an pasien pasien tentang tentang keru kerugia gian n tidak tidak berint berinterak eraksi si dengan dengan oran orang g lain
4
Meng Mengaja ajark rkan an pasi pasien en cara cara ber berken kenala alan n deng dengan an satu satu oran orang g
5
Meng Menganj anjur urka kan n pasie pasien n mema memasu sukk kkan an kegiat kegiatan an latiha latihan n berb berbinc incang ang – binc bincang ang dengan orang lain dalam kegiatan harian
SP 2 pasien 1 Mengev Mengevalua aluasi si jadwa jadwall kegiat kegiatan an haria harian n pasien pasien 2 Member Memberikan ikan kesem kesempata patan n kepada kepada pasien mempra memprakte ktekan kan cara berken berkenalan alan dengan satu orang
3 Memban Membantu tu pasien pasien memasukka memasukkan n kegiatan kegiatan berbinca berbincang ng – bincang bincang denga dengan n orang lain sebagai salah satu kegiatan harian SP 3 pasien 1
Menge Mengeva valu luasi asi jadwa jadwall keg kegiat iatan an haria harian n pasie pasien n
2
Membe Memberika rikan n kesem kesempata patan n kepad kepadaa berken berkenalan alan dengan dengan dua orang orang atau atau lebih lebih
3
Menga Menganjur njurkan kan pasien pasien memasu memasukka kkan n dalam dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian harian
b) Strategi Strategi pelaksanaan pelaksanaan keluarga keluarga SP 1 keluarga 1
Mendis Mendiskus kusika ikan n masala masalah h yang yang dirasa dirasakan kan keluarg keluargaa dalam dalam meraw merawat at pasien pasien
2
Menje Menjelas laska kan n penger pengertia tiant ntand andaa dan gejala gejala isolasi isolasi sosial sosial yang yang dialam dialamii pasie pasien n beserta proses proses terjadinya terjadinya
3
Menje Menjelas laska kan n cara cara – car caraa meraw merawat at pasi pasien en isol isolasi asi sos sosial ial
SP 2 keluarga 1
Melatih Melatih keluarg keluargaa memprak mempraktek tekan an cara cara merawa merawatt pasien pasien dengan dengan isolasi isolasi sosia sosiall
2
Melat Melatih ih keluarg keluargaa melak melakuk ukan an cara meraw merawat at langsu langsung ng kepad kepadaa pasien pasien isolasi isolasi sosial
SP 3 keluarga 1
Memb Membant antu u kelua keluarga rga memb membua uatt jadwal jadwal aktivi aktivita tass di ruma rumah h termasu termasuk k minum minum obat (discharge planning)
2
Menje Menjelas laska kan n fol follo low w up up pasi pasien en setela setelah h pul pulang ang
Dx 4: harga diri rendah a) Strateg Strategii pelaksana pelaksanaan an pasien pasien SP 1 pasien 1. Mengidentifika Mengidentifikasi si kemampuan kemampuan dan aspek positif yang dialami pasien 2. Membantu Membantu pasien pasien menilai menilai kemampuan kemampuan yang masih dapat di gunakan. gunakan. 3. Membantu Membantu pasien pasien memilih memilih kegiatan kegiatan yang akan dilatih dilatih sesuai sesuai kemampuan kemampuan klien. klien. 4. Melatih Melatih pasien pasien sesu sesuai ai kemamp kemampuan uan yang yang dipil dipilih. ih.
5. Memberikan Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan keberhasilan pasien. 6. Menganjurkan Menganjurkan pasien memasukkan memasukkan dalam jadwal kegiatan kegiatan harian. harian. SP 2 pasien 1. Mengev Mengevalua aluasi si jadw jadwal al harian harian pasien. pasien. 2. Melat Melatih ih kema kemamp mpua uan n ked kedua. ua. 3. Menganjurkan Menganjurkan pasien memasukkand memasukkandalam alam jadwal kegiatan kegiatan harian. harian.
b) Strategi Strategi pelaksanaan pelaksanaan keluarga keluarga SP 1 keluarga 1. Mendiskusikan Mendiskusikan masalah yang di rasakan rasakan kelurga kelurga dalam dalam merawat merawat pasien. 2. Menjela Menjelaskan skan penge pengertian rtian,, tanda dan gejala gejala harga harga diri rendah rendah yang dialami dialami pasien beserta beserta proses proses terjadinya. terjadinya. 3. Menjela Menjelaskan skan cara cara meraw merawat at pasien pasien harga harga diri diri rendah rendah.. SP 2 keluarga 1.
Melatih atih ke keluarg arga mem memprak rakktek tekan car caraa me merawat awat pa pasie sien de denga ngan
harga diri rendah. 2.
Melatih atih ke keluarga rga mem memprak rakktek tekan ca cara me meraw rawat lan lanssung ke kepad pada
pasien Harga Harga Diri Rendah. Rendah. SP 3 keluarga 1.
Membantu ke keluarga rga mem membuat jad jadwa akti aktiffitas itas dir diru umah term termaasuk suk
minum obat (discharge plannig) 2.
Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.
5. Evaluasi a) Evalu Evaluasi asi pasi pasien en Kemampuan yang diharapkan dari pasien :
1) Pasien dapat dapat mengun mengungkapk gkapkan an keyakinanny keyakinannyaa sesuai dengan dengan kenyataan kenyataan 2) Pasien Pasien dapat dapat berkom berkomunik unikasi asi sesuai sesuai kenya kenyataan taan 3) Pasien Pasien dapat dapat mengg menggunak unakan an obat obat dengan dengan benar benar
b)
Evaluasi Evaluasi keluarga keluarga
Kemampuan yang diharapkan dari keluarga : 1) Kelu Keluarg argaa memb membant antu u pasie pasien n untu untuk k meng mengun ungk gkap apka kan n keya keyaki kinan nanny nyaa sesua sesuaii kenyataan 2) Membant Membantu u pasien pasien melakuka melakukan n kegiatan kegiatan-ke -kegiat giatan an sesuai sesuai denga dengan n kemamp kemampuan uan dan kebutuhan pasien 3) Keluarga Keluarga membantu membantu pasien menggunakan menggunakan obat dengan dengan benar