1. 1. LANDASAN TEORI Untuk menentukan laju dari reaksi kimia yang diberikan, harus ditentukan seberapa cepat perubahan konsentrasi yang terjadi pada reaktan atau produknya. Secara umum, apabila terjadi reaksi A → B, maka mula-mula zat yang A dan zat B sama sekali belum ada. Setelah beberapa waktu, konsentrasi B akan meningkat sementara konsentrasi zat A akan menurun (Partana, 2003 : 47). Hukum laju dapat ditentukan dengan melakukan serangkain eksperimen secara sistematik pada reaksi A + B → C, untuk menentukan orde reaksi terhadap A maka konsentrasi A dibuat tetap sementara konsentrasi B divariasi kemudian ditentukan laju reaksinya pada variasi konsentrasi tersebut. Sedangkan untuk menentukan orde reaksi B, maka konsentrasi B dibuat tetap sementara itu konsentrasi A divariasi kemudian diukur laju reaksinya pada variasi konsentrasi tersebut (Partana, 2003 : 49). Orde dari suatu reaksi menggambarkan bentuk matematika dimana hasil perubahan dapat ditunjukkan. Orde reaksi hanya dapat dihitung secara eksperimen dan hanya dapat diramalkan jika suatu mekanisme reaksi diketahui seluruh orde reaksi yang dapat ditentukan sebagai jumlah dari eksponen untuk masing-masing reaktan, sedangkan hanya eksponen untuk masing-masing reaktan dikenal sebagai orde reaksi untuk komponen itu. Orde reaksi adalah jumlah pangkat faktor konsentrasi dalam hukum laju bentuk diferensial. Pada umumnya orde reaksi terhadap suatu zat tertentu tidak sama dengan koefisien dalam persamaan stoikiometri reaksi (Hiskia, 2003). aA + bB → produk, dimana a ≠ b dan [A]o ≠ [B]o. persamaan laju diferensial adalah …………………….1 Dan persamaan laju yang diintegralkan adalah …………………………2 Jika a=b=1. persamaan 2 menjadi
Plot sisi kiri persamaan 1 dan 2 terhadap t akan merupakan garis lurus, knstanta laju dapat dihitung dari kemiringan dan konsentrasi awal reaktan dari intersep tersebut (Dogra, 2008 : 629).
2. ALAT DAN BAHAN 3. Alat 1. Erlenmeyer 250 mL 2. Erlenmeyer 100 mL 3. Pipet tetes 4. Stopwatch 5. Buret 50 mL 6. Statif
4. Bahan 1. 2. 3. 4.
Etil asetat 0,02 M NaOH 0,02 M HCl 0,02 M Indikator pp
5. SKEMA KERJA Erlenmeyer 250 mL
Erlenmeyer 250 mL
↓ diisi
↓ diisi 100 mL etil asetat 0,02 M
100 mL NaOH 0,02 M
Suhu kedua larutan disamakan ↓ Campurkan kedua larutan 5 erlenmeyer 100 mL ↓ Masing-masing dengan 20 mL HCl 0,02 M 5 menit setelah bereaksi Ambil 10 mL Campur dengan HCl 0,02 M Kocok Larutan 1 + indikator pp Titrasi dengan NaOH 0,02 M Hasil ↓ Ulangi percobaan dengan rentang waktu
10, 20, 30, dan 40 menit.
6. HASIL PENGAMATAN No. 1 2 3 4 5
Waktu reaksi (menit) 5 10 20 30 40
Volume NaOH 0,02 M (mL) 9,2 9,7 10,2 20,7 16
7. ANALISIS DATA 8. Persamaan reaksi CH3COOC2H5 (aq) + NaOH(aq) → CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq)
9. Perhitungan 1. Mencari milimol NaOH sisa reaksi o Untuk 5 menit mmol NaOH sisa = mmol HCl awal – mmol HCl akhir = M1. V1 – M2. V2 = 0,02. 20 – 0,02. 9,2 = 0,216 mmol o
Untuk 10 menit
mmol NaOH sisa = mmol HCl awal – mmol HCl akhir = M1. V1 – M2. V2
= 0,02. 20 – 0,02. 9,7 = 0,206 mmol o
Untuk 20 menit
mmol NaOH sisa = mmol HCl awal – mmol HCl akhir = M1. V1 – M2. V2 = 0,02. 20 – 0,02. 10,2 = 0,194 mmol o
Untuk 30 menit
mmol NaOH sisa = mmol HCl awal – mmol HCl akhir = M1. V1 – M2. V2 = 0,02. 20 – 0,02. 20,7 = – 0,014 mmol o
Untuk 40 menit
mmol NaOH sisa = mmol HCl awal – mmol HCl akhir = M1. V1 – M2. V2 = 0,02. 20 – 0,02. 16 = 0,08 mmol
15. Mencari mmol NaOH yang bereaksi o Untuk 5 menit mmol NaOH
= mmol NaOH awal – mmol NaOH sisa
= M. V – mmol NaOH sisa = 0,02. 100 – 0,216 = 1,784 mmol o
Untuk 10 menit
mmol NaOH
= mmol NaOH awal – mmol NaOH sisa
= M. V – mmol NaOH sisa = 0,02. 100 – 0,206 = 1,794 mmol o
Untuk 20 menit
mmol NaOH
= mmol NaOH awal – mmol NaOH sisa
= M. V – mmol NaOH sisa = 0,02. 100 – 0,196 = 1,804 mmol o
Untuk 30 menit
mmol NaOH
= mmol NaOH awal – mmol NaOH sisa
= M. V – mmol NaOH sisa = 0,02. 100 – (-0,014) = 2,014 mmol o
Untuk 40 menit
mmol NaOH
= mmol NaOH awal – mmol NaOH sisa
= M. V – mmol NaOH sisa = 0,02. 100 – 0,08 = 1,92 mmol
21. Mencari nilai x o Untuk 5 menit
o
Untuk 10 menit
o
Untuk 20 menit
o
Untuk 30 menit
o
Untuk 40 menit
27. Mencari nilai 1/ (a-x) o Untuk 5 menit
o
Untuk 10 menit
o
Untuk 20 menit
o
Untuk 30 menit
o
Untuk 40 menit
33. Tabel hubungan t (waktu) dengan 1/ (a-x) t (menit) 5 10 20 30 40
34. Grafik hubungan t vs 1/ (a-x)
=
1/ (a-x) (M-1) 462,96 485,44 510,2 -7142,86 1250
= = 0,0525 M-1 s-1 Slope = k = 0,0525 M-1 s-1 Intersep = 440 M-1
35. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini yang bertujuan tentang pembuktian bahwa reaksi safonofikasi etil asetat adalah orde dan menentukan tetapan laju reaksi tersebut. Pada dasarnya safonifikasi etil asetat dapat dinyatakan dalam persamaan: CH3-COO-C2H5 + OH-
CH3COO- + C2H5OH
reksi safonifikasi etil asetat merupakan reaksi ordo dua yang dirumuskan dengan persamaan d(eter) / dt = k [eter] [OH]. Jika konsentrasi awal aster = a maka persamaan dpat di tulisdan dapat diintegrasikan menjadi 2. Pada praktikum reaksi safonifikasi etil asetat ini didapat hasil dari basa kuat (Naoh0 dengan mereaksikan metil asetat, maka akan terbentuk asetil dan alkohol. Kecepatan terbentuknya produk dari waktu pertama to ke t berbeda. Kecepatan atou laju reaksi pada laju tersebut dapat dicari dengan mengetahui jumlah konsentrasi baik produk maupun reaktan pada saat waktu uertentu. Konsentrasi OH pada pertsamaan reaksi di atas dapat di anggap sama dan konsentrasi etil adseyt sehingga laju yang di dapat 2 degnan persamaan : . Dilihat dari kurva yang terbentuk dari hasil pengamatan di atas dapat ditentukan konstanta laju yang di dapat dari nilai slope yaitu 22,48M-1 menit - . akan tetapi nilai laju ini di dapat dari nilai konsentreasi NaOH dari setiap waktu yanga digunakan yakni berturut-turut 5,10,20,30,dan 40 menit, dengan konsentrasi 463,96 M-1,485,44 M-1,510,2 M-1, -7142,80 M-1, dan 1250 M-1. dri perbandingan antara waktu dengan konsentrasi inilah didapatkan nilai intersrp 350 M-1 dan konstanta lujunya tersebut.
36. KESIMPULAN
37. . Makin lama waktu pencampuran, makin banyak volume NaOH yang dibutuhkan untuk titrasi. 38. Tetapan laju reaksi bisa didapatkan dari kurva antara waktu dengan 1/ (a-x) 39. Orde suatu reaksi dapat ditentukan melalui percobaan 40. Laju reaksi adalah jumlah pangkat faktor konsentrasi dalam hukum laju terhadap deferensial 41. laju pad suhu tertentu konstan 42. slope yang didapat adalah 22,48 M-1 /menit 43. intersep yang didapat adalah 350 44. pencampuran etil asetat dan NaOH dengan HCl dalam berbagai waktu bertujuan untuk mengetahui laju reaksi yaitu dengan menentukan volume NaOH untuk titrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dogra, S. K. 2008. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta: UI Press.. Hiskia, Achmad. 2001. Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Bandung: PT Citra Aditya Sakti. Partana, Crys Fajar, dll. 2003. Common Textbook : Kimia Dasar 2. Yogyakarta : UNY Press Kata Kunci Baru penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri,laporan penentuan orde reaksi dan tetapan laju reaksi,laporan praktikum penentuan orde reaksi dan tetapan laju reaksi,laporan saponifikasi,penentuan orde reaksi dan tetapan laju reaksi,penentuan tetapan laju reaksi pada orde reaksi dua,laporan reaksi penyabunan,laporan praktikum penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri,jurnal konduktometri,kinetika saponifikasi ester dengan metode konduktometri,penetapan kadar timbal secara titrasi konduktometri,laporan penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri,orde reaksi saponifikasi ester,jurnal saponifikasi,kelarutan BaSO4 secara konduktometri,laporan praktikum pengujian orde reaksi pada reaksi penyabunan etil asetat,laporan praktikum reaksi penyabunan,pengaruh temperatur terhadap safonifikasi,jurnal saponifikasi etil asetat,makalah saponifikasi etil asetat,safonifikasi,jurnal konduktometri pdf,jurnal penentuan tetapan fisika senyawa organik,laporan kinetika reaksi,laporan saponifikasi ester,reaksi saponifikasi pdf,laporan pengaruh temperatur terhadap safonifikasi,laporan penentuan tetapan laju reaksi pada orde reaksi dua,jurnal saponifikasi pdf,persamaan reaksi penyabunan,saponifikasi pdf,jurnal reaksi saponifikasi,laju reaksi saponifikasi,kinetika saponifikasi,laporan praktikum pengaruh temperatur terhadap safonifikasi,orde reaksi penyabunan etil asetat,dasar teori etil asetat,jurnal titrasi
konduktometri pdf,laporan konstanta kecepatan reaksi,laporan pengujian orde reaksi pada reaksi penyabunan,laporan praktikum penentuan orde reaksi,laporan praktikum pengaruh temperatur terhadap saponifikasi,orde reaksi saponifikasi,penyabunan ester dengan konduktometri,persamaan reaksi saponifikasi,dasar teori reaksi saponifikasi etil asetat,dasar teori saponifikasi,jurnal kecepatan reaksi pdf,jurnal reaksi penyabunan,kinetika reaksi,laporan praktikum kimia reaksi penyabunan,laporan praktikum kinetika reaksi saponifikasi etil asetat,Penentuan orde reaksi pada reaksi penyabunan etil asetat,penentuan tetapan laju reaksi,saponifikasi ester pdf,saponifikasi etil asetat pdf,teori saponifikasi dan mekanisme reaksi,cara penentuan orde reaksi,jurnal penyabunan,kesimpulan penentuan tetapan laju reaksi pada orde reaksi dua,laporan konstanta laju reaksi penyabunan etil asetat dan basa KOH,laporan penentuan orde reaksi Dan penetapan laju reaksi,laporan pengaruh temperatur terhadap saponifikasi,laporan praktikum kinetika reaksi,laporan praktikum konstanta kecepatan reaksi,laporan praktikum penyabunan,laporan reaksi saponifikasi etil asetat,mekanisme reaksi saponifikasi etil asetat,pengaruh suhu pada saponifikasi ester,saponifikasi,dasar teori kinetika reaksi saponifikasi etil asetat,dasar teori reaksi etil asetat dengan OH- secara konduktometri,journal safonifikasi etil asetat,jurnal etil asetat pdf,jurnal kecepatan reaksi,jurnal kinetika reaksi pdf,jurnal kinetika saponifikasi ester,jurnal laju reaksi pdf,jurnal penentuan orde reaksi dan tetapan laju reaksi,jurnal penentuan orde reaksi dari reaksi penyabunan,jurnal penyabunan etil asetat,jurnal saponifikasi ester,laju reaksi etil asetat,laporan kinetika reaksi orde dua,laporan kinetika reaksi penyabunan etil asetat,laporan laju reaksi kimia,laporan laju reaksi orde dua,laporan orde reaksi dan tetapan laju reaksi,laporan penentuan orde reaksi penyabunan etil asetat,mekanisme reaksi saponifikasi,mencari tentang reaksi saponifikasi atau reaksi penyabunan,orde reaksi dan tetapan laju reaksi penyabunan etil asetat,orde reaksi terhadap reaksi penyabunan,PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI DARI REAKSI PENYABUNAN ETIL ASETAT (ESTER) DENGAN METODA TITRASI,penentuan orde reaksi secara konduktometri,penetapan tetapan kecepatan reaksi dari penyabunan ester dan basa,Pengaruh suhu terhadap saponifikasi ester,penyabunan etil asetat dengan basa koh,persamaan reaksi penyabunan atau saponifikasi,praktikum pengaruh temperatur terhadap saponifikasi