KEPERAWATAN MATERNITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEHAMILAN NORMAL
NAMA KELOMPOK 1.
WAHYU NUNIK WS
J210080027
2. AJENG SYAHRIANI
J210090001
3.
PURWIYUNITA
J210090002
4. CHINDY YULANDA
J210090003
5. AYUK AYUK DHIA DHIAN N
J210 J21009 0900 0004 04
6. BAGUS YULI
J210090005
7. WARIH KUSUMA
J210090006
8. OKKY RESNA
J210090007
9.
J210090008
MARTININGSIH
10. NOVITA AYU
J210090009
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belak Belakang ang Masal Masalah ah
Ny. K (35 TH) datang ke Poli Kebidanan dan Kandungan dengan tujuan periksa hamil. Saat ini Ny. K hamil anak ke empat pernah keguguran 1x. HPHT Ny. K 21 Januari 2011. Keluhan Ny. K saat ini adalah susah tidur bila malam hari, badannya terasa pegal-pegal dan sakit semua, kakinya sering kram, setelah diperiksa TD: TD: 100/ 100/60 60 mmHg mmHg,, N:86 N:86x/ x/me meni nit, t, S:37 S:37,5 ,5 , pern pernaf afas asan an:2 :20x 0x/m /men enit it,, berat berat bada badan n sebe sebelu lum m hami hamill 49kg 49kg,, ting tinggi gi bada badan n 152c 152cm. m. Berat Berat bada badan n saat saat ini ini 60kg 60kg.. Ny. Ny. K menanyakan kapan lagi harus periksa hamil.
B. Iden Identi tifi fika kasi si Kasu Kasuss 1.
Bagaimana cara mengatasi keluhan Ny.K dengan badan yang terasa pegal dan sakit semua?
2. Baga Bagaim iman anaa cara cara meng mengat atas asii kelu keluha han n pada pada Ny.K Ny.K deng dengan an kelu keluha han n kram kram yang yang dialami? 3. Apa yang yang harus harus kita kita lakukan lakukan jika jika tekanan tekanan darah darah Ny.K Ny.K 100/60 100/60 mmHg? mmHg? 4. Kapan Kapan lagi lagi Ny.K Ny.K harus harus kembal kembalii periksa periksa hami hamil? l?
C. Tujuan
Tujuan utama adalah menurunkan atau mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khususnya : 1. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal. 2. Mengenali
secara dini
penyimpangan dari normal dan
memberikan
penatalaksanaan yang diperlukan. 3. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan perawat dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan (Obstretric Fisiologi UNPAJ:1990:5). Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturuhan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim ibu (Prawirohardjo, 2002), selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin seusia kehamilan, pada saat dilakukan pemeriksaan kehamilan (Depkes RI,1994). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari haid pertama haid terakhir (Di mulai dari konsepsi) sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan. (Saifudin, 2002). Proses terjadinya kehamilan karena bertemunya sel telur dan sel sperma maka terjadilah pembuahan. (Mouchtar 1998). Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma. B. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
1. Minggu ke-1 Perkembangan janin, sperma membuahi ovum yang kemudian membagi dan masuk ke dalam uterus menempelkan sekitar hari ke-11. 2. Minggu ke-4 atau bulan ke-1 a. Perkembangan janin
Dari discus embrionik, bagian tubuh yang pertama muncul yang kemudian akan menjadi tulang belakang. Otak dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan saluran pencernaan terbentuk. Embrio kurang dari 0,64cm. 3. Perubahan-perubahan maternal Ibu terlambat menstruasi. Payudara menjadi membesar. Kelelahan yang kronik (menetap) dan sering kencing mulai terjadi berlangsung selama 3 bulan berikutnya, HCG ada didalam urine dan serum 9 hari. 4. Minggu ke-8 atau bulan ke-11 a. Perkembangan janin Perkembangan cepat. Jantungnya mulai memompa darah. Anggota badan terbentuk dengan baik. Perut, muka dan bagian utama otak dapat dilihat. Telinga terbentuk dari lipatan kulit tulang
dan otot yang kecil terbentuk
dibawah kulit. b.
Perubahan – perubahan maternal
Mual muntah (morning sicknes) terjadi sampai usia kehamilan 12 minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi globular. Tanda- tanda hegar dan goodell muncul. Serviks fleksi. Leucorrhea meningkat. Ibu mungkin terkejut atau senang dengan kehamilannya. Penambahan berat badan belum terlihat nyata. 5. Minggu ke-12 atau bulan ke- III a. Perkembanhan janin Embrio menjadi janin. Denyut jantung dapat dilihat dengan ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh berkembang. Gerakan
pertama dimulai selama minggu ke-12. Jenis kelamin dapat diketahui. Ginjal memproduksi urine. b. Perubahan- perubahan maternal Tanda chatwick muncul. Uterus naik di atas simpisis pubis. Kontraksi braxon hicks mulai dan mungkin terus berlangsung selama kehamilan. Potensial untuk penderita infeksi saluran kencing meningkat dan ada selama kehamilan. Kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama trimester I. Plasenta sekarang berfungsi penuh dan memproduksi hormon 6. Minggu ke 15 atau bulan ke-IV a. Perkembangan janin Sistem
muskuluskeletal
sudah
matang.
Sistem
saraf
sudah
mulai
melaksanakan control. Pembuluh darah berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang dengan aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin sekitar 0,2 kg. denyut jantung janin dapat didengar dengan Doppler. Pancreas memproduksi insulin. b. Perubahan-perubahan maternal Fundus berada ditengah antara simpisis dan past. Berat ibu bertambah 0,4-0,5 kg perminggu selama sisi kehamilan. Mungkin akan lebih banyak energy. Diameter bipatietal dapat di ukur dengan ultrasound. Sekresi vagina meningkat. Pakaian ibu menjadi ketat. Tekanan pada kandung kemih dan sering kencing berkurang. 7. Minggu ke 20 atau ke- V a. Perkembangan janin
Veniks melindungi tubuh. Ladugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin mengembangkan jadwal yang terukur untuk tidur, menelan dan menendang. 8. Perubahan-perubahan maternal Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung ketuban menampang 400 ml cairan. Rasa akan pinsan dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah secara mendadak. Varises pembuluh darah mungkin mulai terjadi. Ibu merasakan gerakan janin. Areola bertambah gelap. Hidung tersumbat mungkin terjadi. Kram pada kaki mungkin ada. Konstipasi mungkin dialami. 9. Minggu ke-24 atau bulan ke-VI a. Perkembangan janin Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan tulang aktifitasnya meningkat. Perkembangan pernafasan dimulai. Berat janin 0,7 - 0,8 kg. 10. Perubahan- perubahan maternal Fundus di atas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin mulai terjadi. Perubahan kulit bisa berupa striae gravidium, cloasma, linea nigra dan jerawat. Mimisan dapat terjadi. Mungkin mengalami gatal – gatal pada abdomen karena uterus membesar dan kulit meregang. 11. Minggu ke- 28 atau bulan ke-VII a. Perkembangan janin Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu. Surfactant terbentuk di paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran saat lahir.
12. Perubahan- perubahan maternal Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid. Hemorrhoid mungkin terjadi. Garis Bentuk janin dapat dipalpasi. Mungkin lelah menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa. 13. Minggu ke 32 atau bulan ke-XI a) Perkembangan janin Seluruh ukterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak atau berputar banyak. Antibodi ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan memberikan kekebalan untuk enam bulan pertama sampai system kekebalan bayi bekerja. b) Perubahan – perubahan maternal Penurunan bayi ke dalam pelvik atau panggul ibu. Plasenta setebal hampir empat kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5 – 0,6 kg. Ibu ingin sekali melahirkan bayi, mungkin memiliki energi final yang meluap. Sakit punggung dan sering kencing meningkat. Braxon hicks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan. (PusDikNaKes,2003 :12-13) Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis. Kehamilan dibagi atas 3 trimester yaitu trimester I, trimester II, dan trimester III. 1. Gejala pada trimester I atau 3 bulan pertama umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar, sering buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah, penurunan libido seksual. 2. Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu makan yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar
diikuti dengan perut bagian bawah yang terlihat semakin membesar. Bayi kadang- kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat, kaki, tumit, beti 3. kadang membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang disertai dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi jadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju ke bayi yang akan lahir. 4. Pada trimester ke III, bayi mulai menendang-nendang, payudara semakin besar dan kencang, puting susu akan semakin hitam dan membesar, kadang- kadang terjadi kontraksi ringan dan suhu tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi. C. ADAPTASI DAN FISIOLOGI KEHAMILAN 1. TERJADINYA KEHAMILAN Peristiwa atau prinsip pada terjadinya kehamilan : a.
Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel
benih / spermatozoa pria. b.
Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tersebut.
c.
Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi
(pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri). d.
Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal
individu baru.
Kehamilan dipengaruhi oleh berbagai macam hormon, antara lain : hormon estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb. Human chorionic gonadotropin (HGC) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan. Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi dan organ-organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut. 2. PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI Ada beberapa perubahan pada organ-organ system reproduksi yang terjadi saat kehamilan antara lain : a.
Aksis hipotalamus –hipofisis- ovarium
Selama hamil estrogen dan progesteron meningkat menekan sekresi folikel stimulating hormone (FSH) dan lutelnizing hormone (LH). Maturasi folikel, dan pelepasan ovum tidak terjadi. Siklus menstruasi berhenti (sering merupakan suatu tanda kehamilan). Walaupun mayoritas wanita mengalami amenore (tidak haid), namun sedikitnya 20% wanita mengalami perdarahan kecil tanpa rasa sakit dan sebab yang jelas diawal gestasi. Sebagian besar wanita ini terus menjalani kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan bayi normal. Setelah implantasi, ovum yang dibuahi dan vili korionik memproduksi hCG yang mempertahankan korpus luteum untuk produksi estrogen dan progesteron selama 8-10 minggu pertama kehamilan sampai plasenta diambil alih fungsi tersebut (Scott, dkk.1990). b.
Uterus
Pertumbuhan uterus yang venomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai respon terhadap stimulus kadar hormone esterogen dan progesteron yang tinggi.pembesaran terjadi akibat dari : a. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah. b. Hyperplasia (produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan hipertrofi (pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada). c.
Perkembangan desidua
Taksiran kasar pembesaran ukterus pada perabaan tinggi fundus :
Tidak hamil / normal : sebesar telur ayam
Kehamilan 8 minggu : sebesar telur bebek
Kehamilan 12 minggu: sebesar telur angsa
Kehamilan 16 minggu: pertengahan simfisis-pusat
Kehamilan 20 minggu: pinggir bawah pusat
Kehamilan 24 minggu: pinggir atas pusat
Kehamilan 28 minggu: sepertiga pusat –xyphoid
Kehamilan 3 minggu : pertengahan pusat- xyphoid
36-42 minggu
:3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Selain bertambah besar uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi. Dinding-dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi uterus berbentuk seperti buah pir terbalik. Selama trimester ke dua bentuk ukterus bulat karena janin memanjang, uterus menjadi lebih besar, lebih lonjong dan membesar keluar rongga panggul menuju rongga abdomen. Rongga uterus wanita tidak hamil mampu menampung sekitar 10 ml cairan, selama hamil kapasitasnya meningkat 5 sampai 10 liter atau lebih. (cunningham,dkk .1993).
Pada kebanyakkan wanita yang hamil normal dapat ditarik kolerasi akurat antara pembesaran uterus dan durasi amenore sejak minggu ke-6 sampai aterm. Variasi posisi fundus atau janin variasi jumlah cairan amnion atau keberadaan lebih dari satu janin mengurangi keakuratan perkiraan usia kehamilan. Kehamilan dapat terlihat setelah minggu ke-14 namun hal ini pada keadaan tertentu bergantung kepada tinggi dan berat badan wanita. Pembesaran abdomen mungkin tidak terlalu terlihat pada primi-gravida yang memiliki tonus otot abdomen yang baik, postur tubuh juga mempengaruhi tipe dan derajat pembesaran abdomen yang terlihat. Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks, dan istmus
melunak secara progresif dan serviks menjadi agak kebiru-biruan.
(Chadwick,tanda kemungkinan kehamilan). Pada sekitar minggu ke-7 dan ke-8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut : 1. Istmus melunak dan dapat ditekan (tanda Hegar) 2. Serviks melunak (tanda Goodell) 3. Fundus pada serviks mudah fleksi (tanda Mc Donald) Dengan tanda – tanda diatas dapat disimpulkan bahwa kemungkinan tanda kehamilan. Setelah minggu ke-8, korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Beberapa individu yakin bahwa hormone ovarium bukan steroid, relaksin, bekerja secara sinergis dengan progesterone (Cunningham, dkk. 1993, Scott, dkk.1990). Relaksasi tidak hanya terjadi di uterus, tetapi di seluruh bagian tubuh, seperti di sendi dan di dinding pembuluh darah. Karena semakin membesar, uterus keluar dari rongga panggul dan dapat di
palpasi diatas simpisfs pubis antara minggu ke-12 dan ke-14. Pelunakan istmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan selama tiga bulan pertama kehamilan. Fundus menekan kandung kemih, bersama dengan dinding kandung kemih menyebabkan wanita mengalami urinary frequency (sering berkemih). Uterus membesar secara bertahap sampai setinggi umbilicus pada minggu ke-20 gestasi dan hampir menyentuh processus xifoideus pada aterm. Pada minggu ke-38 sampai ke40 tinggi fundus turun karena janin mulai masuk ke pintu atas panggul (lightening). Umumnya seiring pembesaran uterus berotasi ke kanan. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya kolon rektosigmoid disisi kiri. Hipertrofi ekstensif (pembesaran) ligamentum teres uteri mempertahankan posisi uterus. Akhirnya uterus yang membesar ini menyentuh dinding abdomen. Ketika seorang wanita hamil berdiri, sebagian besar uterusnya bersandar pada dinding anterior abdomen, menyebabkan pusat gravitasinya berubah. Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen. Kontraksi ini di sebut tanda Braxton Hicks, salah satu tanda kemungkinan kehamilan. Kontraksi Braxton hicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan nyeri yang timbul secara intermitten sepanjang setiap siklus menstruasi. Krontraksi dirasakan karena pengerasan uterus yang dapat diraba pada dinding abdomen atau terlihat karena ada desakan uterus ke depan. Kontraksi memfasilitasi aliran darah uterus sehingga meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus. Biasanya kontraksi Braxton Hicks tidak menimbulkan nyeri, tetapi beberapa wanita mengeluhkan bahwa mereka terganggu. Setelah minggu ke -28, kontraksi menjadi semakin jelas, terutama pada wanita yang langsing. Umumnya kontraksi ini menghilang bila wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan. Para calon ibu jarang mengeluh nyeri akibat kontraksi ini. Pada
minggu - minggu terakhir kehamilan, kontraksi menjadi begitu lebih kuat sehingga sulit dibedakan dan kontraksi untuk memulai persalinan. Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus. Walaupun aliran darah uterus meningkat dua puluh kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat. Akibatnya lebih banyak oksigen diambil dari darah uterus selama masa hamil tahap lanjut. (Ganong,1989). Pada kehamilan cukup bulan yang normal, seper-enam volume darah total ibu berada di dalam system pendarahan uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah di uterus adalah 500 ml/menit dan konsumsi rata-rata oksigen uterus gravid adalah 25 ml/menit. Tekanan arteri maternal, kontraksi uterus dan posisi maternal mempengaruhi aliran darah. Estrogen jg berperan dalam mengatur aliran darah uterus. Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin, pemberi perawatan kesehatan atau perawat dapat mendengar 1. Uterine souffle (murmur), suatu bunyi aliran darah ibu seperti bergegas menuju plasenta, yang sinkron dengan nadi ibu. 2. Suffle funic yang sinkron dengan frekuensi bunyi jantung janin dan disebabkan oleh darah janin yang mengalir melalui tali pusat. 3. Frekuensi denyut jantung janin (DJJ) Gerakan pasif janin yang belum engaged disebut Ballottement. Biasanya, ballottement dapat diidentifikasi antara minggu ke -16 dan ke -18. Ballottement adalah tekhnik mempalpasi suatu struktur terapung dengan menekan perlahan struktur tersebut dan merasakan pontulannya. Jari pemeriksa dalam vagina mendorong dengan lembut kea rah atas hingga janin terdorong ke atas. Kemudian Janin turun kembali, dan jari merasakan benturan lunak. Ballotement internal janin di dalam uterus adalah tanda kemungkinan kehamilan yang obyektif.
Gerakan bayi atau tanda kehamilan pertama kali di rasakan bu multipara pada minggu ke-14 sampai ke -16. Wanita nulipura mungkin tidak memperhatikan sensasi ini sampai minggu ke – 18 atau lebih. Quickening, tanda kemungkinan kehamilan, sering kali di likiskan sebagai suatu denyutan dan sulit untuk dibedakan dari peristaltic. Minggu terjadnnya quickening merupakan petunjuk sementara untuk menerapkan durasi gestasi. Pelunakan ujung serviks pada serviks normal tidak dapat di opservasi pada sekitar awal minggu ke – 6 pada serviks normal yang tidak memiliki jaringan parut. Tanda goodell, muncul akibat peningkatan vaskularisasi, hipertrofi ringan, serta hiperplasia otot dan jaringan ikatnya yang kaya akan kolagen yang menjadi longgar, edematosa, sangat elastic, dan mengalami peningkatan volume. Kelenjar yang dekat muara eksterna berproliverasi dibawah epitel skuamosa bertingkat, membuat serviks memiliki konsistensi khas seperti beludru selama masa hamil. Perubahan pada serviks dan vagina membantu mempersiapkan jalan lahir sehingga jann dapat melewati keduannya. Friabilitas meningkat, yakni serviks mudah berdarah bila di raba atau di sentuh. Peningkatan friabilitas menyebabkan beberapa tetes darah keluar setelah penetrasi koitus yang dalam atau setelah pemeriksaan dalam. Pengeluaran tetes darah ini biasannya dalam batas normal. Bentuk serviks seorang nulipara adalah bundar. Laserasi serviks hampir selalu terjadi selama proses persalinan. Dengan atau tanpa laserasi, setelah anak lahir serviks menjadi lebih oval pada sumbu horizontal dan muara eksterna terlihat sebagai celah transversal. c.
Vagina dan vulva
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertrofi otot
polos, dan pemanjangan vagina. Peningkatan vaskularisasi menimbulkan warna ungu kebiruan pada mukosa vagina dan serviks. Perubahan warna yang disebut tanda Chadwick, dapat muncul pada minggu ke – 6, tetapi dengan mudah terlihat pada minggu ke – 8 kehamilan. Deskuamasi (eksfoliasi) sel-sel vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen. Sel-sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan disebut leukore. Selama masa hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil ini menjadi lebih rentan terhadap infeksi vagina, khususnya infeksi jamur. Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat membuat lingkungan vagina lebih ccok untuk infeksi jamur. Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan penoingkatan sensivitas yang menyolok. Peningkatan sensivitas dapat menngkatkan keinginan dano bangkitan seksual, khususnya selama trimester ke II kehamilan. Peningkatan kngesti, dapat menimbulkan timbulnya edema dan varises vulva. Edema dan varises vulva biasannya membaik selama periode pasca partum. Struktur eksterna vulva membesar selama masa hamil akibat peningkatan vaskulatur, hipertrofi badan perineum dan deposisi lemak. Pada nulipara ke dua labia mayora saling mendekat dan menutupi introitus vagina. Pada wanita yang pernah melahirkan, kedua labia memisah dan menganga setelah melahirkan atau setelah cidera vagina. Sisa robekan hymen terlihat setelah koitus, penggunaan tempon atau melahirkan per vaginam. Leukore adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan berbau tidak enak. Peningkatan stimulasi estrogen dan progesterone pada serviks menghasilkan cairan mukoid berlebihan. Cairan berwarna keputihan karena banyak sel epitel vagina tanggal akibat hyperplasia kehamilan normal. Rabas vagina tidak gatal atau
mengandung darah. Ferning tidak timbul pada apusan muksa serviks yang dikeringkan akibat efek progesterone. Mukosa memenuhi saluran endoserviks, membentuk sumbatan mucus (operculum). Operculum bekerja sebagai barier ter hadap infasi bakteri selama masa hamil. d. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamiolan varium tenang atau beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi. e.
Payudara
Rasa penuh peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu ke enam gestasi. Perubahan payudara mulai timbul sejak minggu ke enam gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda kemungkinan kehamilan. Sensitifitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri yang tajam. Putting susu dan areola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah muda sekunder pada areole, dan putting susu menjadi lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea (lemak) yang muncul di aerola oprimer dan disebut tuberkel mntgomery dapat dilihat disekitar putting susu. Kelenjar sebasea ini mempunyai peran protektif sebagai pelumas putting susu. Kelembutan putting susu terbentuk jika lemak pelindung ini dicuci dengan sabun. Selama trimester ke-2 dan ke-3, pertumbuhan kelenjar mamae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif. Kadar hormon luteal dan plasenta pada masa hamil meningkatkan proliferasi duktus laktiferus dan jaringan lobus alveolar. Sehingga pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar. Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terhambat sampai kadar esterogen menurun.
Setelah janin dan plasenta lahir. Namun sekresi prakolostrum yang cair, jernih dan kental dapat dikeluarkan dari putting susu pada akhir minggu ke -6. (seidel, dkk. 1995). Sekresi ini mengental pada saat kehamilan mendekati aterm dan kemudian disebut kolostrum. Kolostrum adalah cairan sebelum menjadi susu yang berwarna krem atau putih kekuningan dapat dikeluarkan dari putting susu selama trimester ke 3. D. PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA
1. Sistem kardiovaskuler Penyesuaian maternal terhadap kehamilan melibatkan perubahan system kardiovaskuler melindungi fungsi fisiologis normal wanita, memenuhi kebutuhan metabolic tubuh saat hamil, dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Perubahan fisiologis pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahahan Hemodinamik maternal, meliputi : a. Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung b. Orang hamil relative terkena anemia c.
Akibat pengaruh hormon, tahapan periver vaskuler menurun
d. Tekanan darah arterial menurun e. Curah jantung bertambah 30-50%, maksima akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan. f. Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50% g. Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan. Pada trimester I, terjadi: 1) Penambahan curah jatung,volume plasma, dan volume cairan ekstraseluler, disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
2) Penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar didalam tubuh, peningkatan TBW / total body water. 3) Akibatnya terjadi aktifasi system rennin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk pelepasan mediator vasopressin dan stimulasi dahaga. 4) Akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita hamil. 2. System pernapasan Adaptasi
ventilasi
dan
structural
selama
masa
hamil
bertujuan
menyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbondioksida. Peningkatan kadar esterogen menyebabkan ligament pada kerangka iga berelaksasi shingga ekspansi rongga dada meningkat. Karena rahim membesar, panjang paru – paru berkurang. Diameter transversal kerangka thorak meningkat sekitar 2 cm dan lingkaran kerangka iga meningkat 5 – 7 cm (Cunningham, dkk.1993)
a. Fungsi paru Wanita hamil bernafas lebih dalam (meningkatkan volume tidal, volume gas bergerak masuk atau keluar traktus respiratorius pada setiap tarikan nafas), tetapi
frekuensi nafasnya hanya sedikit meningkat (kira-kira dua kali bernafas dalam satu menit) b. Laju Metabolisme Basal Laju metabolism basal (basal metabolism rate, (BMR)) biasanya meningkat pada bulan ke – 4 gestasi. BMR meningkat 15-20% pada akhir kehamilan (aterm). BMR kembali kenilai sebelum hamil pada hari ke -5 atau ke -6 pasca partum. Peningkatan BMR ini mencerminkan peningkatan kebutuhan oksigen di unit janin-plasenta-uterus serta peningkatan metabolism selama masa hamil. 3. Traktus urinarius Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara.kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini di anggap normal. 4. System integument Perubahan keseimbangan hormone dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan pada system integument selama masa hamil. Perubahan yang umum timbul terdiri dari : a. Peningkatan kesehatan kulit dan lemak b. Hiperpigmentasi c. Pertumbuhan rambut dan kuku d. Percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea e. Jaringan elastic kulit mudah pecah menyebabkan striae gravidarum 5. System muskuluskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara mencolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realighment) kurtavura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan. Kurva lumbosakrum normal harus semakin melengkung. Payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbar menonjol. 6. System pencernaan Fungsi saluran cerna selama masa hamil menunjukkan gambaran yang sangat menarik. Nafsu makan meningkat, sekresi usus berkurang. Fungsi hati berubah dan absorbsi nutrient meningkat. Usus besar bergeser ke arah lateral atas dan posterior. Peristaltic usus menurun akibatnya bising usus menghilang dan konstipasi, mual serta muntah umum terjadi. a. Mulut Gusi hiperemi, berongga dan membengkak . gusi cenderung mudah berdarah karena kadar esterogen yang meningkat menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan proliferasi jaringan ikat (gingifitis tidak spesifik). Tidak ada peningkatan skresi saliva. Namun, wanita mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva). Perasaan ini di duga akibat wanita secara tidak sadar jarang menelan saat merasa mual. Epulis dan perdarahan gusi telah di bahas dalam system integument.
b. Gigi
Wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 g kalsium dan fosfor dalam jumlah yang kira-kira sama setiap hari selama ia hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi sekitar 0,4 g daripada kebutuhan saat ia tidak hamil. Diet yang seimbang memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, defisiensi diet yang berat dapat mengurangi simpanan unsure-unsur ini di dalam tulang, tetapi tidak menarik kalsium dari giginya. c. Nafsu makan Nafsu makan berubah saat ibu hamil. Pada trimester I sering terjadi penurunan nafsu makan akibat nausea dan atau vomitus. Gejala ini muncul pada sekitar setengah jumlah kehamilan dan merupakan akibat perubahan pada saluran cerna dan peningkatan kadar HCG dalam darah. Pada trimester II, nausea dan vomitus lebih jarang dan nafsu makan meningkat. Peningkatan nafsu ini memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan janin. d.
Esophagus, Lambung, dan Usus halus Pada sekitar 15% sampai 20% wanita hamil, hernia bagian atas lambung (hiatus hernia) terjadi setelah bulan ke-7 atau ke-8 kehamilan keadaan ini disebabkan pergeseran lambung ke atas, yang menyebabkan hiatus diafragma
melebar.
Kondisi
ini
lebih
sering
terjadi
pada
wanita
multipara,wanita yang gemuk,atau wanita yang lebih tua. Peningkatan produksi ekstrogen menyebabkan penurunan sekresi asam hidroklorida. Oleh karena itu pembentukan tukak peptic atau perkembangan tukak peptic yang sudah ada tidak umum selama masa hamil. Peningkatan produksi progesteron menyebabkan tonus dan mortilitas otot polos menurun,sehingga terjadi regurgitasi esofagus,peningkatan waktu
pengosongan lambung,dan peristaltik balek. Akibatnya, wanita tidak mampu mencerna asam atau mengalami nyeri ulu hati(pirosis). Sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan selama masa hamil,zat besi siap diabsorbsi di usus halus. Pada umumnya, jika individu kekurangan besi, absorbsi besi meningkat, Peningkatan progesteron(yang menyebabkan kehilangan tonus otot dan penurunan peristaltik) menyebabkan absorbsi air di usus besar meningkat, sehingga dapat terjadi konstipasi. Selain itu, konstipasi merupakan akibat hipoperistaltik(perlambatan usus) pilihan makanan yang tidak lazim. Kurang cairan distensi abdomen akibat kehamilan, dan pergeseran usus. Akibat komprehensi, hemoroid (varises vena di rektum dan anus) dapat semakin menonjol keluar atau berdarah saat BAB. Kebiasaan buang air dan tipe khas tinja terbentuk pada awal kehidupan. Variasi akan diperhatikan dan dapat dipersepsikan sebagai proses penyakit. Hues yang melemah (melambat, oergerakan menurun) setelah melahirkan kehilangan cairan dan rasa tidak nyaman di perineum menyebabkan konstipasi berlanjut. e. Kandung Empedu dan Hati Kandung empedu cukup sering distensi akibat penurunan tonus otot selama masa hamil. Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan empedu biasa terjadi. Gambaran ini, bersama hiperkolesterolemia ringan akibat peningkatan kadar progesteron dapat menyebabkan pembentukan batu empedu selama masa hamil. Fungsi hati sulit dinilai selama gestasi, hanya sedikit perubahan fungsi hati yang terjadi selama masa hamil. Kadang-kadang kolestasis intrahepatik (retensi dan akumulasi empedu di dalam hati, yang disebabkan oleh faktor-
faktor di dalam hati), sebagai respon terhadap steroid plasenta, terjadi pada akhir kehamilan dan dapat menyebabkan timbulnya pruritas gravidarum (rasa gatal yang berat) dengan atau tanpa ikterik. 7. Sistem Endokrin Perubahan besar
pada sistem endokrin yang esensial terjadi
untuk
mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pasca partum (nifas). a. Kelenjar Tiroid Selama masa hamil, pembesaran moderet kelenjar tiroid merupakan akibat hyperplasia jaringan glandular dan peningkatan vaskularitas. Konsumsi dan peningkatan BMR merupakan akibat aktivitas metabolik janin. b. Kelenjar Paratiroid Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme sekunder ringan, suatu refleksi peningkatan kebutuhan kalsium dan vitamin D. Saat kebutuhan untuk pertumbuhan rangka janin mencapai puncak (pertengahan kedua kehamilan), kadar parathormon plasma meningkat,kadar puncak terjadi antara minggu ke 15 dan ke 35 gestasi. c. Pankreas Janin membutuhkan glukosa dalam jumlah yang signifikan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pertumbuhan, janin tidak saja menghabiskan simpanan glikosa ibu,tetapi juga menurunkan kemampuan ibu untuk menyintesis glukosa dengan menyedot habis asam amino ibu. Kadar glukosa darah ibu menurun. Insulin ibu tidak dapat menembus plasenta untuk sampai ke janin. Akibatnya,pada awal kehamilan pankreas menurunkan produksi insulinnya.
d. Prolaktin Hipofisis Pada kehamilan, prolaktin serum mulai meningkat pada trimester I dan meningkat secara progresif sampai ater. Secara umum diyakini bahwa walaupun semua unsur hormonal (esterogen, progesteron, tiroid, insulin dan kortisol bebas) yang diperlukan untuk pertumbuhan payudara dan produksi susu terdapat dalam kadar yang meningkat selama kehamilan, kadar esterogen yang tinggi menghambat sekresi alveolar aktif (dengan menghambat pengikatan prolakin pada jaringan payudara, sehingga menghambat efek prolaktin pada epitel target. 8. Sistem Endokrin dan Nutrisi Ibu Progesteron menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan subkutan di abdomen, punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi baik pada masa hamil maupun menyusui. Beberapa hormon yang lain mempengaruhi nutrisi. Aldosteron mempertahankan natrium. Tiroksin mengatur metabolisme. Hormon paratiroid mengontrol metabolisme kalsium dan magnesium. Human Plasental Laktogen berperan sebagai hormon pertumbuhan. Human Chorionic Gonadotropin menghindari mual muntah pada beberapa wanita selama awal kehamilan.
BAB III. PEMBAHASAN KASUS 1.
Bagaimana cara mengatasi keluhan Ny.K dengan badan yang terasa pegal dan sakit semua ?
2. Bagaimana cara mengatasi keluhan pada Ny.K dengan keluhan kram yang dialami? 3.
Apa yang harus kita lakukan jika tekanan darah Ny.K 100/60 mmHg ?
4.
Kapan lagi Ny.K harus kembali periksa hamil ?
Jawab: 1.
Sesuai dengan kebijakan departemen kesehatan kunjungan pada trimester ke tiga harusnya 2x, untuk kunjungan ulang Ny.K satu minggu lagi pada hari jum’at tanggal 14 Oktober 2011 tetapi jika sebelum tanggal 14 Oktober 2011 terdapat tanda-tanda seperti di bawah ini, segera dibawa ke bidan atau RS terdekat. Tanda-tandanya seperti:
a. Rasa sakit atau mulas di perut minimal 3x dalam 10 menit dengan durasi 30-40 detik b.Adanya pengeluaran per vagina berupa sekret yang berwarna merah muda disertai lendir c. Pecahnya atau keluarnya air ketuban secara spontan 1.
a.
a.Anjurkan Ny.K menggunakan bra yang menopang dengan ukuran yang tepat c. Anjurkan Ny.K menggunakan kasur yang keras d. Anjurkan Ny.K menggunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung
2.
Anjurkan Ny.K mengurangi konsumsi fosfor.misalnya minuman bersoda dan snak ringan.2.Ajarkan Ny.K untuk latihan Dorso Fleksi pada kaki dan meregangkan otot yang terkena
3.
Anjurkan Ny.K menggunakan penghangat untuk otot
4. Ny.K (35tahun)
HPHT = 21 Januari HPL =
BMI =
= 21,3 => NORMAL
Jadi Ny.K termasuk kategori normal (antara 12,5 – 16) sampai
Berat badan Ny.K sekarang 60kg Usia kandungan Ny.K pada hari jum’at tanggal 14 oktober 2011 adalah HPL – Hari ini = 28 – 10 – 2011 (9 bulan 10 hari = 280 hari) 280 hari – 14 hari =266 hari 266 : 7 = 38 minggu
BAB IV KESIPULAN DAN SARAN
SARAN
Banyak mengkonsumsi serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan
Anjurkan ibu hamil tidak menahan BAK
Mengusahakan untuk berfikiran positif
Olahraga secara rutin