KEHAMILAN ( GESTASI ) ( Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas ) Dosen Pengampu : Endang Sumirih, S.Pd.,M.Kes.
Disusun oleh :
1. Yeni Dwi Lestari
( 2220111975/ 2220111975/ 09 )
2. Yeni Puspitasari
( 2220111976/ 2220111976/ 10 )
3. Yenri Noor Vitasari
( 2220111977/ 2220111977/ 11 )
4. Agam Suwaskito
( 2220111978/ 2220111978/ 12 )
5. Anggraeni Wahyuningtyas
( 2220111979/ 2220111979/ 13 )
6. Arum Tirta Ratnasari
( 2220111980/ 2220111980/ 14 )
7. Danan Setianta
( 2220111981/ 2220111981/ 15 )
8. Dani Dewi Ichtiarini
( 2220111982/ 2220111982/ 16 )
Kelas 2C
AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA 2012/ 2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida sebagai gravida 0. 0. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida adalah gravida,, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida atau gravida 1: seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.
B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan ? 2. Bagaimana Proses dari Kehamilan ? 3. Bagaimana Pembagian Usia Kehamilan ? 4. Bagaimana Pertumbuhan dari Janin ? 5. Bagaimana Diagnosa dari Kehamilan ? 6. Perubahan Fisiologis dan Psikologis apa saja yang terjadi pada kehamilan ? 7. Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan ? 8. Apa saja Kebutuhan pada Ibu Hamil ? 9. Apa Tujuan dari Asuhan Kehamilan ? 10. Bagaimana Program ANC (Antenatal Care - Kehamilan) ? 11. Bagaimana Proses dari Pencapaian Peran Ibu ? 12. Apa saja Standar dari Pelayanan Antenatal ? 13. Bagaimana Pemeriksaan Penunjang pada Kehamilan ?
C. Tujuan – Tujuan Umum : Menjelaskan tentang Konsep Dasar Kehamilan – Tujuan Khusus : 1. Menjelaskan tentang Pengertian Kehamilan 2. Menjelaskan tentang Proses Kehamilan 3. Menjelaskan tentang Pembagian Usia Kehamilan 4. Menjelaskan tentang Pertumbuhan Janin 5. Menjelaskan tentang Diagnosa Kehamilan 6. Menjelaskan tentang Perubahan Fisiologis dan Psikologis 7. Menjelaskan tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan 8. Menjelaskan tentang Kebutuhan Ibu Hamil 9. Menjelaskan tentang Tujuan Asuhan Kehamilan 10. Menjelaskan tentang Program ANC (Antenatal Care - Kehamilan) 11. Menjelaskan tentang Proses Pencapaian Peran Ibu 12. Menjelaskan tentang Standar Pelayanan Antenatal 13. Menjelaskan tentang Pemeriksaan Penunjang
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet). Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan kehamilan normal adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi dimana embrio atau fetus terdapat pada tubuh seorang wanita yang berlangsung selama 40 minggu atau 9 sampai 10 bulan menurut kalender internasional. a. Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal periode antepartum. (Varney, 2006) b. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa) (Rustam Mochtar, 1998). c. Kehamilan merupakan suatu proses yang yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).
B. Proses Kehamilan
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan
sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu minggu setelahnya. Proses kehamilan menurut Rustam Mochtar (1998), adalah : a. Ovum (Sel Telur) Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi digenital ridge.Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis): 1) Oogonia 2) Oosit pertama 3) Primary ovarian follicle 4) Liquar folliculi 5) Pematangan pertama ovum 6) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum b. Spermatozoa (Sel Mani) Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas 4 bagian yaitu kepala yang berisi inti (nukleus), leher, bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma
dapat
bergerak
dengan
cepat,
urutan
pertumbuhan
sperma
:
spermatogonium membelah dan spermatosit pertama membelah dua, spermatosit kedua membelah dua, spermatid tumbuh menjadi spermatozoon. c. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi) Pembuahan adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel telur dituba fallopi. Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi zona pellusida masuk ke villetus ovum. Setelah itu zona pellusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Persatuan ini dalam prosesnya diikuti oleh persatuan pronuklei, keduanya yang disebut zygot yang terdiri dari atas acuan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zygot yang berjalan lancar dan dalam 3 hari sampai dalam stadium morula. Hasil konsepsi ini i ni dengan urutan tetap bergerak ke arah rongga rahim. Hasil konsepsi sampailah dalam kavum uteri dalam peringkat blastula. d. Nidasi (Implantasi) Nidasi adalah masuknya atau
tertanamnya hasil konsepsi dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada pada masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen serta mudah dihancurkan oleh oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell-mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac. Sedang sel-sel yang lebih besar menjadi endoderm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah lempeng embrional (embryonal plate) diantara amnion dan yolk sac. Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigah (embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionic membrane) yang telah menjadi korion. Sel-sel trofoblas tumbuh menjadi 2 lapisan yaitu sitotrofoblas yang disebelah dalam dan sinsitiotrofoblas yang disebelah luar. Villi korionik yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang dan disebut korion profundus. Sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion leave. e. Plasentasi Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena pengaruh hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas : 1) Desidua basalis Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasenta terbentuk. 2) Desidua kapsularis Meliputi hasil konsepsi kearah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi. 3) Desidua vera Meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.
C. Pembagian Usia Kehamilan
Usia kehamilan di bagi dalam 3 Trimaster, yaitu : a. Trimaster I
: 0-12 minggu
b. Trimaster II
: 13-27 minggu
c. Trimaster III
: 28-40 minggu
Tuanya kehamilan diperiksa atau ditentukan berdasarkan : a. Lamanya amenorhoe b. Tingginya fundus uteri (hanya berguna untuk letak kepala) 12 minggu : 3 jari diatas symphisis 16 minggu : ½ symphisis pusat 20 minggu : 3 jari di bawah pusat 24 minggu : setinggi pusat 28 minggu : 3 jari diatas pusat 32 minggu : ½ pusat dengan px 36 minggu : 3 jari dibawah px Rumus mencari usia kehamilan menurut Mc. Donald 20 cm 5 bulan 23 cm 6 bulan 26 cm 7 bulan 30 cm 8 bulan 33 cm 9 bulan
D. Pertumbuhan Pertumbuhan Janin
Perubahan-perubahan dan organogenesis yang terjadi pada berbagai periode kehamilan : a. Umur kehamilan 4 minggu Panjang fetus 7,5-10 cm, rudimental mata, telinga, dan hidung, hidung, kepalanya ½ dari seluruh mudigah. Saluran yang akan menjadi jantung terbentuk dan sudah berdenyut. Dasar-dasar traktus digestivus sudah nampak, permulaan kaki dan tangan berbentuk tonjolan. b. Umur kehamilan 8 minggu Panjang fetus 2,5 cm, hidung, telinga, jemari, kepala menengkur ke dada. Mukanya sudah jelas berbentuk muka manusia dan sudah mempunyai lengan dan
tungkai dengan jari tangan. tangan. Alat kelamin sudah nampak, walau belum dapat ditentukan jenisnya. c. Umur kehamilan 12 minggu Panjang fetus 9 cm. Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk alat kandungan luar berbentuk namun belum terdiferensiasi. terdiferensias i. Sudah ada pusat-pusat pertulangan, kuku sudah ada, ada, ginjal sudah berbentuk sedikit air seni. d. Umur kehamilan 16 minggu Panjang fetus 16-18 cm. Genetalia eskterna terbentuk dan dapat dikenal kulit tipis dan warna merah dibubuhi rambut halus (lanugo). Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu. e. Umur kehamilan 20 minggu Panjang fetus 25 cm. Kulit lebih tebal, rambut mulai tambah di kepala bunyi jantung sudah dapat didengarkan f.
Umur kehamilan 24 minggu Panjang fetus 30-32 cm, kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata, kulit keriput kepala besar. Bila lahir dapat bernafas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.
g. Umur kehamilan 28 minggu Panjang fetus 35 cm, kulit berwarna kemerahan ditutupi verniks kaseosa bila lahir dapat bernafas, menangis pelan dan lemah, bayi imatur. h. Umur kehamilan 32 minggu Panjang fetus 40-32 cm, kulit merah dan keriput. Bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil. i.
Umur kehamilan 36 minggu Panjang fetus 46 cm, muka berseri tidak keriput, bayi prematur.
j.
Umur kehamilan 40 minggu Panjang fetus 50-55 cm, bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, pada bayi laki-laki testis sudah turun dalam skrotum, sedangkan pada wanita labia mayora berkembang baik.
E. Diagnosa Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002). Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga. Menurut Armi (2006), bahwa : 1. Tanda-tanda dugaan hamil adalah : a. Amenorea (tidak mendapat haid). Gejala ini sangat penting karena umunnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi. b. Mual dan muntah. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, keadaan ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu dan keadaan ini disebut ”morning sickness”. Dalam batas-batas batas -batas tertentu keadaan ini masih fisiologis, tetapi bila terlalu sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang biasa disebut hiperemesis gravidarum. c. Sering kencing. Keadaan ini terjadi pada kehamilan bulan-bulan pertama disebabkan uterus yang membesar menekan pada kandung kemih, gejala ini akan hilang pada trimester kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini akan kembali terjadi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. d. Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri. Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar (Rustam Mochtar, 1998). e. Striae dan hiperpigmentasi kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak deposit pigmen yang berlebihan yang dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola mammae menghitam. Pada linea alba tampak menjadi lebih hitam. f.
Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid (Hanifa, 2005).
g. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan pertama (Hanifa, 2005). h. Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali pada triwulan pertama (Hanifa, 2005). 2. Tanda-tanda kemungkinan hamil adalah : a. Tanda hegar
Dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lain di dinding perut diatas simpisis pubis, maka terasa korpus uteri seakan-akan terpisah dengan serviks ( istmus sangat lembek pada kehamilan). Pada kehamilan 6 – 6 – 8 8 minggu dengan pemeriksaan bimanual sudah dapat diketahui tanda hegar ini (Hanifa, 2005). b. Tanda piskacek Tanda piskacek adalah suatu pembesaran uterus yang tidak rata hingga menonjol jelas kejurusan uterus yang membesar (uterus dalam keadaan hamil tumbuh cepat pada tempat implantasinya) (Armi, 2006). c. Tanda Braxton hicks Uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah berkontraksi. Kontraksi yang tidak teratur tanpa nyeri disebut kontraksi Braxton Hicks. Adanya kontraksi Braxton Hicks ini menunjukkan bahwa kehamilan bukan kehamilan ektopik (Armi, 2006). d. Tanda ballotement Pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air ketuban jauh lebih banyak sehingga dengan menggoyangkan uterus atau sekonyong-konyong uterus ditekan maka janin akan melenting dalam uterus, keadaan inilah yang disebut dengan ballottement (Hanifa, 2005). e. Tanda Chadwick adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu (Hanifa, 2005). 3. Tanda-tanda pasti kehamilan adalah sebagai berikut : a. Gerakan janin dalam rahim a) Terlihat atau teraba gerakan janin b) Teraba bagian-bagian janin b. Denyut jantung janin a) Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat dopler. b) Dilihat dengan ultrasonografi. c) Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi. Untuk membantu membuat diagnosa kehamilan sedini-dininya dapat dilakukan beberapa pemeriksaan berdasarkan adanya khoriogonadotropin
(human chorionic gonadotropin = HCG) yang dihasilkan oleh plasenta (Armi, 2006). F. Perubahan Fisiologis dan Psikologis
a. Perubahan fisiologis ibu hamil 1) Rahim atau uterus Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30gram akan menjadi 1000gram saat akhir kehamilan (Rustam Mochtar, 1998). 2) Vagina (liang senggama) Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan. 3) Ovarium Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu. 4) Payudara Payudara menjadi lebih besar, glandula Montgomery makin tampak, areola payudara makin hiperpigmentasi (menghitam), putting susu makin menonjol. 5) Sirkulasi darah Sel
darah
makin
meningkat
jumlahnya
untuk
mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah) meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20% (manuaba, 1998). 6) Berat badan ibu hamil bertambah Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu (Rustam Mochtar, 1998). b. Perubahan psikologis 1) Perubahan psikologis trimester I Segera setelah konsepsi kadar harmon estrogen dan progesterone kehamilan akan meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan menyebabkan membesarnya payudara, ambivalen, takut, fantasi dan khawatir. Ibu merasa tidak sehat dan sering
kali
membenci
kehamilannya.
Banyak
ibu
yang
merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin
diberitahukannya
pada
orang
lain
atau
dirahasiakannya
(PusDikNaKes, 2003). 2) Perubahan psikologis trimester II Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya bagi seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. 3) Perubahan psikologis trimester III Trimester ketiga sering kali disebut periode menuggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menuggu kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor sosial budaya budaya dan ekonomi. a. Faktor Fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin atau poliklinik kebidanan. Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan. b. Faktor Psikologis 1) Stress Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik. 2) Dukungan keluarga Merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan., mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas. c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus di perhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang di pantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
H. Kebutuhan Ibu Hamil
a. Kebutuhan ibu hamil trimester I 1) Diet dalam kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari. 2) Pergerakan dan gerakan badan Ibu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah sehingga harus di selingi dengan istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. 3) Hygiene dalam kehamilan Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi kemungkinan infeksi, kebersihan gigi juga harus dijaga kebersihannya untuk menjamin pencernaan yang sempurna. 4) Koitus Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan. Pada ibu yang mempunyai riwayat abortus, ibu dianjurkan untuk koitusnya di tunda sampai dengan 16 minggu karena pada waktu itu plasenta telah terbentuk. 5) Ibu diberi imunisasi TT1 dan TT2
b. Kebutuhan ibu hamil trimester II 1) Pakaian dalam kehamilan Menganjurkan ibu untuk mengenakan pakaian yang nyaman digunakan dan yang berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat.
Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan sandal atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada pinggang. 2) Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat, maka ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi. 3) Ibu diberi imunisasi TT3. c. Kebutuhan ibu hamil trimester III 1) Mempersilahkan kelahiran dan kemungkinan darurat a) Bekerja
sama
dengan
ibu,
keluarganya,
serta
masyarakat
untuk
mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. b) Bekerja
sama
dengan
ibu,
keluarganya
dan
masyarakat
untuk
mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk : 1. Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut. 2. Mempersiapkan donor darah. 3. Mengadakan persiapan financial. 4. Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat. 2) Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekanrobekan kecil pada servik. c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. d) Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar dan pembukaan telah ada (Rustam Mochtar, 1998).
I. Tujuan Asuhan Kehamilan
Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah : a. Memantau kemajuan kehamilan, dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan
selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya. c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya. d. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak. e. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapat berjalan dengan lancar. f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apapun. Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan (PusDikNaKes, 2003). J. Program ANC (Antenatal Care - Kehamilan)
1. Kunjungan ANC Dilakukan minimal 4 x selama kehamilan : Trimester I Sebelum 14 minggu a. Mendeteksi masalah yg dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa. b. Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya) c. Membangun hubungan saling percaya d. Memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapi komplikasi. e. Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb). Trimester II 14 – 14 – 28 28 minggu - Sama dengan trimester I ditambah :
a. Kewaspadaan
khusus
terhadap
hipertensi
kehamilan
(deteksi
gejala
preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria) Trimester III 28 – 28 – 36 36 minggu - Sama, ditambah : a. Deteksi kehamilan ganda. b. Setelah 36 minggu - Sama, ditambah : c. Deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS. 2. Pemberian suplemen mikronutrien : Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (= zat besi 60 mg) dan asam folat g sebanyak 1 tablet/hari segera segera setelah rasa mual hilang.m500 Pemberian selama 90 hari (3 bulan). Ibu harus dinasehati agar tidak meminumnya bersama teh / kopi agar tidak mengganggu penyerapannya. 3. Imunisasi TT 0,5 cc Interval Lama perlindungan % perlindungan TT 1 Pada kunjungan ANC pertama TT 2 4 mgg setelah TT 1 3 tahun 80% TT 3 6 bln setelah TT 2 5 tahun 95% TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99% TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 th/ seumur hidup 99% Dengan antenatal care harus diusahakan agar: a. Wanita hamil sejak awal sampai akhir kehamilan kesehatan fisik maupun mental. b. Mengurangi penyulit-penyulit atau kelainan fisik dan psikologis serta menemukan dan mengobati secara dini. c. Persalinan berlangsung tanpa kesulitan dan anak yang dilahirkan sehat serta ibu dalam kondisi sehat pasca persalinan (Armi, 2006).
K. Proses Pencapaian Peran Ibu
Menurut teori Rubin mengenai pencapaian peran ibu ada suatu proses dari aktivitas Taking On, Taking In, dan Letting Go yaitu: a. Aktivitas Taking On: Mimicry/ meniru dan bermain peran/ role play Mimicry adalah meniru perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi role model baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan belajar dari berbagai sumber tentang hal-hal yang akan dihadapinya nanti, (missal: apa yang aka terjadi dan bagaimana rasanya melahirkan, atau bagaimana bayi itu pada masa-masa awal setelah lahir), yang disukai akan diadopsi dan yang tidak disukai akan dihindari.
b. Aktivitas Taking In: Fantasi dan Introyeksi-Proyeksi-Rejeksi Dalam fantasi, seorang wanita membayangkan dirinya nanti. Misalnya: akan seperti apa nanti saat melahirkan, baju apa yang akan dipakaikan ke bayinya, hubungannya dengan suami dan anggota keluarga lain setelah persalinan. Fantasi ini memungkinkan si wanita mengembangkan pemahaman tentang bagaimana ia kan berperilaku. c. Aktivitas Letting Go: Griefwork Mereview, mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan peran diri sebelumnya dan melepaskan peran yang tidak lagi sesuai atau tidak memungkinkan lagi dilakukan. Pengalaman, hubungna interpersonal dan situasi yang berkaitan dengan diri yang lalu dapat actual atau hanya harapan, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini membantu melepaskan secara perlahan-lahan perlahan-lahan kelekatannya dengan “mantan ” dirinya.
L. Standar Pelayanan Antenatal
Terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal dari 25 standar pelayanan kebidanan seperti berikut ini: a. Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil Pernyataan standar: Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur. b. Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Pernyataan standar: Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/ infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat, dan penyuluhan kesehatan serta tugaas terkit lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan. Mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya. c. Standar 5: Palpasi Abdominal
Pernyataan standar: Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamailan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin ja nin dan masukna kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan sera melakukan rujukan tepat waktu. d. Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan Pernyataaan standar: Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/ atau rujukan semua kasus anemia pada kehamialn sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e. Standar 7: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan Pernyataan standar: Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya. f. Standar 8: Persiapan Persalinan Pernyataan standar: Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkanakan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tibatiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. (Departemen Kesehatan RI, 1999)
M. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang kehamilan dapat dilakuakn dengan menggunakan tes kehamilan sebagai berikut : 1. Tes ELISA Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa dengan segera dan mudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di dalam air kemih. Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin, kadar HCG berlipat ganda setiap 2 hari. 2. Mendengarkan denyut jantung janin.
Denyut jantung janin bisa terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler. Dengan bantuan steteoskop khusus, khusus, denyut jantung janin bisa terdengar terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu; sedangkan jika menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 12-14 minggu. 3. Merasakan pergerakan janin. Ibu bisa merasakan gerakan janin pada kehamilan 16-20 minggu. Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal. 4. Memeriksa rahim dengan USG. Rahim yang membesar bisa dilihat dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya dengan denyut jantung janin
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan (Enkin, 2000). B. Saran
Setiap bidan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya kunjungan ANC dilakukan oleh setiap ibu hamil untuk mencegah resiko komplikasi pada persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Widyatun, Diah. 2012. “Materi konsep dasar kehamilan lengkap“ lengkap “ (online). (http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilanlengkap.html diunduh tanggal 23 Februari 2013). Akbid, KTI. 2011. “Makalah Asuhan Kehamilan” (online). (http://ktiakbid.blogspot.com/2011/03/makalah-asuhan-kehamilan.html, diunduh tanggal 24 Februari 2013) Wong Wagoe, Oying. 2011. “Askep Kehamilan Normal” (online). (http://oyingw.blogspot.com/2011/12/askep-kehamilan-normal.html, diunduh tanggal 24 Februari 2013) Rina, Amelia. 2011. “Askep Kehamilan” (online). (http://ameliarina.blogspot.com/2011/03/askep-kehamilan.html, diunduh tanggal 24 Februari 2013)