Clinical Science Session
KISTA DAN ABSES BARTHOLINI
Oleh: Amatullah Fauziyyah
1210313053
!e"e#t$!: %!& Syah!ial Syu'u!( S#O)
BA)IAN OBSTETRI DAN )INEKOLO)I RS*D ADAN) ADAN) AN+AN) FAK*LTAS KEDOKTERAN *NI,ERSITAS ANDALAS ADAN) AN+AN) 201-
1
BAB 1 ENDAH*L*AN
1&1 Lata! Bela'a./
Kelenjar bartholin berperan penting dalam mengeluarkan lendir yang berfungsi sebagai pelumas pelumas vulva dan vagina vagina saat koitus. Obstruksi Obstruksi duktus Bartholi Bartholin n dapat mengakibatkan retensi sekret kelenjer bartholin yang akan memungkinkan terjadinya dila dilata tasi si dukt duktus us sehi sehing ngga ga terb terben entu tuk k kist kista. a. Kist Kistaa bart bartho holi lin n dapa dapatt teri terinf nfek eksi si dan dan menimbulkan abses. Kista Kista bartholin bartholin umumnya bersifat bersifat asimptomat asimptomatis. is. Akan tetapi jika ukuran kista batholin
semakin
keti ketida dakn knya yama mana nan n
membesar saat saat
akan
berj berjal alan an
dan dan
menimbulkan mela melaku kuka kan n
manifestasi hubu hubung ngan an
klinis
berupa
seks seksua ual. l.
Infe Infeks ksii
kista kista akan akan menyebab menyebabkan kan terbent terbentukny uknyaa abses abses ditanda ditandaii dengan dengan gejala gejala nyeri nyeri hebat, hebat, dispareunia dispareunia,, demam dan keterbatasa keterbatasan n aktivitas aktivitas fisik. Kista atau abses Bartholin Bartholin unilateral unilateral akan mengalami mengalami distensi distensi yang menyebabkan menyebabkan asimetri vulva dan vagina. Pada Pada pemeri pemeriksa ksan n fisik fisik teraba teraba massa massa berflu berfluktu ktuasi asi (kist (kistik ik.. !ika !ika ada discharge discharge dari kelenj kelenjar ar harus harus dikiri dikirim m untuk untuk dikult dikultur ur dan uji sensit sensitivi ivitas tas.. "asil "asil kultur kultur biasany biasanyaa polimikroba, akan
tetapi Ba#teroides spp. dan $s#heri#hia #oli merupakan
mikroorganisme yang sering ditemukan. Penyebab Penyebab pasti pasti terjad terjadiny inyaa kista kista dan abses abses Bartho Bartholin lin masih masih belum belum dikets diketshi hi se#ara pasti, namun diketahui bah%a faktor resiko terjadinya kista dan abses bartholin sering dikaitkan dengan %anita yang berisiko untuk terjangkintnya penyakit menular seksual. seksual. &aktor'fakt &aktor'faktor or resiko resiko tersebut tersebut antara antara lain bergonta'ga bergonta'ganti nti pasangan pasangan seks, ri%ayat ri%ayat infeksi infeksi menular menular seksual, seksual, episiotomi episiotomi medio'lateral, medio'lateral, dan ri%ayat ri%ayat trauma trauma pada vulva. Penatalaksan Penatalaksanaan aan konservatif konservatif dari kista atau abses bartholin bartholin antara lain warm sitz bath, komp kompre res, s, pembe pemberi rian an anal analge gesi sik k dan dan anti antibi biot otik ik jika jika diper diperlu lukan kan.. Kist Kistaa persisten dan abses sebaiknya dilakukan terapi pembedahan. arsupialisasi merupkan teknik yang umum digunakan dalam terapi pembedahan karena memiliki ting tingka katt keka kekamb mbuh uhan an rend rendah ah dan dan fung fungsi si dari dari kele kelenj njar ar bart bartho holi lin n masi masih h bisa bisa
2
diper diperta tahan hanka kan. n. Pera Pera%a %ata tan n pas#a pas#aope opera rasi si,, pasi pasien en dibe diberi rika kan n anti antibi biot otik ik sesu sesuai ai pola pola sensitivitas tempat pelayanan kesehatan yang ada. Komplikasi Komplikasi kista atau abses kelenjar Bartholin Bartholin berupa kejadian relaps, nyeri hebat, hebat,
dispar dispareuni eunia, a,
kesuli kesulitan tan
dalam dalam
berjal berjalan, an,
traum traumaa
psikol psikologi ogiss
dan
ketidakharmonisan perka%inan. 1&2&Bata"a. a"alah
aka akala lah h ini ini memb membaha ahass defi defini nisi si,, epid epidem emiol iolog ogi, i, etio etiolo logi gi,, fakt faktor or risi risiko, ko, patofisiologi,
manifestasi
klinis,
diagnosis,
diagnosis
banding,
pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis serta laporan kasus Abses bartolini.
1&3& Tu Tuua. ua. e.uli"a.
akala akalah h ini bertuj bertujuan uan untuk untuk mening meningkat katkan kan pengeta pengetahua huan n dan pemaham pemahaman an dokter muda Obstetri )inekologi mengenai Abses bartolini.
1&& et$%e e.uli"a.
akalah ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang dirujuk dari berbagai literatur.
1&5& a.aat e.uli"a.
elalui makalah ini diharapkan bermanfaat untuk menambah ilmu dan pengetahuan dokter muda Obstetri )inekologi mengenai Abses bartolini. bartolini.
3
BAB 2 TIN+A*AN *STAKA 2&1 Kele.a! Kele.a! Ba!t$li.i Ba!t$li.i 2&1&1 A.at$mi
Kelenjar Kelenjar Bartholini Bartholini merupakan salah satu organ genitalia genitalia eksterna, eksterna, kelenjar Bartholini atau glandula vestibuler major, berjumlah dua buah berbentuk bundar, dan berada di sebelah dorsal dari bulbus vestibulli. *aluran keluar dari kelenjar ini bermuara pada #elah yang dapat terjadi diantara labium minus pudendi dan tepi hymen. hymen. )landula ini homolog dengan glandula bulbourethralis pada pria. Kelenjar ini tert tertek ekan an pada pada %aktu %aktu coitus dan mengeluarkan mengeluarkan sekresinya sekresinya untuk membasahi atau meli#inkan permukaan vagina di bagian caudal . Kelenjar Bartholini di perdarahi oleh arteri arteri bulbi vestibuli, vestibuli, dan dipersyara dipersyarafi fi oleh nervus pudendus dan nervus hemoroidal hemoroidal inferior. Kelenjar Bartholini sebagian tersusun dari jaringan erektil dari bulbus, jaringan erektil erektil dari bulbus menjadi sensitif selama rangsangan rangsangan seksual seksual dan kelenjar kelenjar ini akan mensek mensekres resii sekret sekret yang yang mukoid mukoid yang yang bertin bertindak dak sebaga sebagaii lubrik lubrikan. an. +raina +rainase se pada pada kele kelenj njar ar ini ini oleh oleh salu salura ran n denga dengan n panj panjan ang g kira kira'k 'kir iraa #m yang yang terb terbuk ukaa ke arah arah orifi#ium orifi#ium vagina sebelah lateral lateral hymen, hymen, normalnya kelenjar Bartholini tidak teraba pada pemeriksaan palpasi.2&1&2 Hi"t$l$/i
Kelenja Kelenjarr Bartho Bartholin linii di bentuk bentuk oleh oleh kelenj kelenjar ar rakemo rakemose se dibata dibatasi si oleh oleh epitel epitel kolumnair atau kuboid. +uktus dari kelenjar Bartholini merupakan epitel transisional yang se#ara embriologi merupakan daerah transisi antara traktus urinarius dengan traktus genital. 2&1&3 Fi"i$l$/i
Kelenja Kelenjarr Bartho Bartholin linii berfun berfungsi gsi mensek mensekres resika ikan n #airan #airan ke permuk permukaan aan vagina. vagina. ukosa kelenjar dilapisi oleh sel'sel epitel kubus. airan ini mengalir ke dalam duktus duktus sepanj sepanjang ang ,/#m ,/#m dan dilapi dilapisi si oleh oleh sel'se sel'sell epitel epitel transi transisio sional nal.. +uktus +uktus ini bermuara diantara labia minor dan himen dan dilapisi pada bagian ini terdiri atas epitel skuamosa. Oleh karena itu, kelenjar ini dapat berkembang menjadi karsinoma
4
sel sel skuam skuamos osaa atau atau adeno adenoar arsi sinom noma. a. Kele Kelenj njar ar ini ini meng mengel eluar uarka kan n lendi lendirr untu untuk k memberikan pelumas vagina. Kelenjar Bartholini mengeluarkan jumlah lendir yang relatif sedikit sekitar satu atau dua tetes #airan tepat sebelum seorang %anita orgasme. airan mungin sedikit membas membasahi ahi permuk permukaan aan labia labia dan vagina vagina,, sehing sehingga ga kontak kontak dengan dengan daerah daerah sensit sensitif if menjadi lebih nyaman bagi %anita.0
)am4a! 2&1 Kele.a! Ba!th$li.i
2&2 2&2 Ki"t Ki"ta a %a. %a. A4"e" 4"e" Ba!t Ba!t$l $li. i.ii 2&2&1 Dei.i"i Dei.i"i Kista adalah kantung yang berisi #airan atau bahan semisolid yang terbentuk di
ba%ah kulit atau di suatu tempat di dalam tubuh. Kista kelenjar Bartholini terjadi ketika kelenjar ini menjadi tersumbat. Kelenjar Bartholini bisa tersumbat karena berbagai alasan, seperti infeksi, peradangan atau iritasi jangka panjang. Apabila saluran kelenjar ini mengalami infeksi maka saluran kelenjar ini akan melekat satu sama sama lain lain dan menyebab menyebabkan kan timbul timbulnya nya sumbata sumbatan. n. airan airan yang yang dihasi dihasilka lkan n oleh oleh kelenj kelenjar ar ini kemudia kemudian n terakum terakumula ulasi, si, menyebab menyebabkan kan kelenj kelenjar ar membeng membengkak kak dan membentuk suatu kista. Abses Bartolinia adalah penumpukan nanah yang membentuk benjolan (pembengkakan di salah satu kelenjar Bartholin yang terletak di setiap sisi lubang vagina.1
2&2&2 E#i%emi E#i%emi$l$/ $l$/ii +ua persen %anita mengalami kista Bartholini atau abses kelenjar pada suatu
saat dalam kehidupannya. Abses umumnya hampir terjadi tiga kali lebih banyak
5
daripada kista. *alah satu penelitian kasus kontrol menemukan bah%a %anita berkulit putih dan hitam yang lebih #enderung untuk mengalami kista Bartholini daripada %anita hispanik, dan bah%a perempuan dengan paritas yang tinggi memiliki resiko terendah. Kista Bartholini, yang paling umum terjadi pada labia minora. Involusi bertahap dari kelenjar Bartholini dapat terjadi pada saat seorang %anita men#apai usia 02 tahun. "al ini mungkin menjelaskan lebih seringnya terjadi kista Bartholini dan abses abses selama selama usia usia reprdu reprduksi ksi.. *ekita *ekitarr - dalam dalam /2 %anita %anita akan akan mengal mengalami ami kista kista Bartholini atau abses di dalam hidup mereka. !adi, hal ini adalah masalah yang perlu di#ermati. Kebanyakan kasus terjadi pada %anita usia antara 2 sampai 02 tahun. 3amun, tidak menetap kemungkinan dapat terjadi pada %anita yang lebih tua atau lebih muda./,4 2&2&3 Eti$l$/i Eti$l$/i
Kista Kista Bartho Bartholin linii berkem berkembang bang ketika ketika salura saluran n keluar keluar dari dari kelenj kelenjar ar Bartho Bartholin linii ters tersum umbat bat..
air airan an
yang yang
dihas dihasil ilka kan n
oleh oleh
kele kelenj njar ar
kemu kemudi dian an
tera terakum kumul ulas asi, i,
menyebabkan kelenjar membengkak dan membentuk suatu kista. *uatu abses terjadi bila kista menjadi terinfeksi. Abses Bartholini dapat disebabkan oleh sejumlah bakteri. Ini termasuk organisme yang menyebabkan penyakit menular seksual seperti Klamidia Klamidia dan )onore serta bakteri yang biasanya biasanya ditemukan ditemukan di saluran saluran pen#ernaan, pen#ernaan, seperti E. seperti E. colli. 5mumnya abses ini melibatkan lebih dari satu jenis organisme. Obstruksi distal saluran saluran Bartholini Bartholini bisa mengakibatkan mengakibatkan retensi #airan, #airan, dengan dihasilkanny dihasilkannyaa dilatasi dilatasi dari dari dukt duktus us dan dan pemb pemben entu tuka kan n kist kista. a. Kist Kistaa dapat dapat teri terinf nfek eksi si,, dan dan abses abses dapat dapat berkembang dalam kelenjar. Kista Bartholini tidak selalu harus terjadi sebelum abses kelenj kelenjar ar.. Kelenja Kelenjarr Bartho Bartholi lini ni adalah adalah abses abses polimik polimikrob robial ial.. eskip eskipun un 3eisse 3eisseria ria )onorrhoeae )onorrhoeae adalah mikroorga mikroorganism nismee aerobik aerobik yang dominan dominan mengisolasi mengisolasi,, bakteri bakteri anaerob adalah patogen yang paling umum. hlamidia tra#homatis juga mungkin menjadi organisme kausatif. 3amun, kista saluran Bartholini dan abses kelenjar tidak lagi dianggap sebagai bagian eksklusif dari infeksi menular seksual. *elain itu operasi vulvovaginal adalah penyebab umum kista dan abses tersebut.4
6
2&2& at$/e.e"i" Kelenjar Bartholini menghasilkan #airan yang membasahi vagina mulai masa
pubertas. Kelenjar bartholini berfungsi untuk melumasi vagina baik pada kondisi normal maupun saat berhubungan. Kista bartholini terjadi karena adanya sumbatan pada salah satu ductus bartholini bartholini sehing sehingga ga mukus mukus yang yang dihasi dihasilkan lkan tidak dapat dapat disekresi. "al ini menyebabkan akumulasi #airan sekresi. *umbatan dapat disebabkan oleh mukus yang mengental, infeksi inflamasi kronik karena trauma atau gangguan kongenital. Bila lama kelamaan sejalan dengan membesarnya kista, tekanan di dalam kista semakin besar. +inding kelenjar 6 kista mengalami peregangan dan meradang. +emikian juga akibat peregangan pada dinding kista, pembuluh darah pada dinding kista terjepit mengakibatkan mengakibatkan bagian yang lebih dalam tidak mendapatkan mendapatkan pasokan darah sehingga sehingga jaringan menjadi mati (nekrotik. !ika terjadi infeksi pada kista bartholini maka kista ini dapat berubah menjadi abses, yang ukurannya dapat meningkat setiap hari dan terasa terasa nyeri. Karena letaknya di vagina bagian luar, kista akan terjepit terjepit terutama saat duduk dan berdiri menimbulkan rasa nyeri yang terkadang disertai dengan demam.Abse Ab sess da dapat pat ber berkem kemba bang ng dar darii ki kist staa ba bart rtol olin inii ya yang ng te teri rinf nfeks eksi. i. +an kad kadan ang g kelenjar itu sendiri terinfeksi yang semakin memburuk dan menjadi abses. Banyak jenis kuman (bakteri dapat menginfeksi kista Bartolini atau kelenjar yang menyebabkan menyeba bkan abses. Kebany Kebanyakan akan kuman yang menyebabkan infeksi kulit atau yang terkandung terkan dung dalam urin, seperti seperti Staphy Staphylococcu lococcuss spp dan dan Escherichia Escherichia coli coli.. Beb Bebera erapa pa kasus disebabkan kuman menular seksual seperti gonorrhea seperti gonorrhea atau atau klamidia.7
2&2&5 Dia/.$" Dia/.$"i" i" A.am.e"i"
Keba Kebany nyak akan an kist kistaa kele kelenj njar ar Bart Bartho holi lini ni ke#i ke#ill dan dan tanp tanpaa geja gejala la ke#u ke#ual alii ketidaknyamanan saat sedang melakukan hubungan seksual. *aat lesi menjadi besar dan dan infe infeks ksi, i, %ani %anita ta mungk mungkin in meng mengal alam amii nyer nyerii berat berat pada pada vulv vulvaa yang yang dapat dapat menghalangi menghalangi saat berjalan, berjalan, duduk atau melakukan aktivitas seksual. seksual. )ejala )ejala akut
7
biasanya terjadi akibat dari infeksi, yang mengakibatkan rasa sakit, nyeri, dan dispareunia. !aringan sekitarnya menjadi membengkak dan meradang. Penyakit ini #ukup sering rekurens. +apat terjadi berulang, akhirnya menahun dalam bentuk kista Barthol Bartholin. in. Kista Kista tidak tidak selalu selalu menimb menimbulk ulkan an keluhan keluhan,, tapi tapi dapat dapat terasa terasa berat berat dan mengganggu coitus. Pada anamnesis ditanyakan tentang gejala seperti8 a. Panas b. )atal #. *udah *udah berap berapaa lama lama geja gejala la berl berlang angsun sung g d. Kapa Kapan n mula mulaii mun mun#u #ull e. &akto &aktorr yang yang memper memperbe bera ratt gejal gejalaa f. Apakah Apakah pernah pernah bergan berganti ti pasanga pasangan n seks seks g. Keluh Keluhan an saa saatt berh berhubu ubunga ngan n h. 9i%aya 9i%ayatt penya penyakit kit menula menularr seks seks i.
9i%aya 9i%ayatt penya penyakit kit kulit kulit dalam dalam keluarg keluargaa
j.
9i%ayat keluarga mengidap penyakit kanker kelamin
k. 9i%ayat 9i%ayat penyakit penyakit yang yang lainnya lainnya misalny misalnyaa diabetes diabetes dan dan hipertens hipertensii l.
9i%ay 9i%ayat at pengo pengoba bata tan n seb sebel elum umny nya. a. a
Adapun Adapun jika jika kista kista terinfe terinfeksi ksi akan akan dapat berkem berkembang bang menja menjadi di abses abses Barthol Bartholini ini
dengan gejala klinik berupa8 a 3yeri saat saat berjalan, berjalan, duduk, duduk, beraktifi beraktifitas tas fisik, fisik, atau atau berhubungan berhubungan seksual. seksual. b 5mumnya tidak disertai demam, ke#uali jika terinfeksi dengan mikroorganisme yang ditularkan melalui hubungan seksual atau ditandai dengan adanya perabaan kelenjar limfe pada inguinal. # Pembeng Pembengkaka kakan n area area vulva vulva selam selamaa '1 hari hari d Biasany Biasanyaa ada sekret sekret di vagina, vagina, kira'ki kira'kira ra 1 sampai sampai / hari hari pas#a pembengka pembengkakan, kan, terutam terutamaa jika jika infeks infeksii yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh bakter bakterii yang ditula ditularkan rkan melalu melaluii hubungan seksual e +apat +apat terjad terjadii rupt ruptur ur sponta spontan n f :eraba raba mass massaa unil unilat ater eral al pada pada labi labiaa mayo mayorr sebe sebesa sarr telu telurr ayam ayam,, lemb lembut ut,, dan dan
8
berfluktuasi, atau terkadang tegang dan keras. 4 eme! eme!i'" i'"aa aa. . i"i' i"i'
*aat *aat melaku melakukan kan inspeks inspeksii akan akan tampak tampak pembes pembesara aran n pada kelenj kelenjar ar
6
Bartholin Bartholin dapat menyerupai massa vulvovaginal. vulvovaginal. Kebanyakan kista unilateral, unilateral, bulat atau lonjong, keras. +isekeliling abses se#ara khas ada eritem dan sakit pada palpasi. ass assaa bias biasany anyaa terl terlok okal alis isas asii di labi labiaa mayor mayor poste posteri rior or atau atau vest vestib ibul ulaa ba%a ba%ah. h. engingat kebanyakan kista dan abses pasti asimetri dari anatomi labial, beberapa kista ke#il terdeteksi dengan palpasi. Abses Bartholin yang pe#ah se#ara spontan akan memperlihatkan suatu area yang lembut dimana akan lebih mudah terjadi ruptur.; % eme! eme!i'" i'"aa aa. . #e.u. #e.u.a./ a./
e
Pem Pemeri eriksaa ksaan n
disedot disedot dan diperi diperiksa ksa.. Pemeri Pemeriksa ksaan an laborat laboratori orium um yang dapat dapat dilakuk dilakukan an adalah adalah pe%arnaan gram, kultur, dan test =+9<. =+9<. Bartolin dapat disebabkan disebabkan oleh organisme organisme pyococcal, Abses Bartolin pyococcal, gonococcus dan Chlamydia Chlamydia trachomatis trachomatis.. +al +alam sat satu stud studii, hany hanyaa seki sekita tarr - dar dari -2> -2> kasu kasuss disebabkan oleh staphylo#o##i, sedangkan /2 kasus disebabkanoleh Escherichia disebabkanoleh Escherichia coli dan 14 kasus disebabkan oleh Streptococcus faecalis (:anaka, (:anaka, 22/. / h
2&2&7 Dia/.$"i" Ba.%i./ i Kista Bartolini dan abses kelenjar harus dibedakan dari massa vulva lainnya.
?ang ?an g pal paling ing umum vulva kis kisti tik k dan pada padat. t. Kar Karena ena kel kelenj enjar ar Bar Bartol tolini ini bia biasany sanyaa menyusut menyus ut selama menopa menopause, use, pertumbuhan pertumbuhan vulva pada %anit %anitaa postmenopause harus dieval die valuas uasii unt untuk uk keg keganas anasan, an, ter teruta utama ma jik jikaa mas massa sa ti tidak dak ter teratu atur, r, nodu nodular lar,, dan ter terus us menerus. j
k Ta4el 2&1 +iagnosis Banding :erhadap
9
l Le"i
m
. Ka!a Ka!a't 'te! e!i" i"ti ti' '
L$ $ KistaBartolin
i
p =e
@ 5mum 5mumny nyaa unil unilat ater eral al tida tidak k memberikan
gejala
ukurannya ke#il ! Kista
s
$pidermal
t !inak,
mobile, mobile,
kendur
terjadi terjadi karena trauma atau obstruksi
pada
duktus
pilosebaceous u) Mucous cyst
of
the
v
vestibule
%
#m, #m,
permukaan
rata,
daerah daerah superf superfi#i i#ial al solit soliter er atau multisoliter umumnya tanpagejala
8 "idradenoma
papilliferum
y
!ina !inak, k, progr progres esif ifit itas as lambat lambat,,
A
ukuran nodul antara mm sampai 0 #m dimulai dari kelenjar apokrin
aa) Cyst of
canal
the of
Nuck
ab
a# Soft, peritoneum
compressible entrapped
within round ligament, may mimic inguinal hernia
a% ae a
2&2&-
e.tala'"a.aa.
ag
:ujuan penanganan
kista Bartholini adalah memelihara dan
mengembalikan fungsi dari kelenjar Bartholini. etode penanganan kista Bartholini yait aitu insersi word word cathet catheter er untu untuk k kist kistaa dan dan abse absess kele kelenj njar ar Bart Bartho holi lini ni dan dan marsupialization untuk kista kelenjar kelenjar Bartholini Bartholini.. :erapi :erapi antibiotik antibiotik spektrum spektrum luas diberikan apabila kista atau abses kelenjar Bartholini disertai dengan adanya selulitis.
10
Biopsi Biopsi eksisi eksisiona onall dilakuk dilakukan an untuk untuk pengang pengangkata katan n adenokar adenokarsin sinoma oma pada pada %anita %anita menopause atau premenopause yang irreguler dan massa kelenjar Bartholini yang nodular. -. Insi Insisi si dan dan drai drainas nasee abse absess •
:indakan ini dilakukan bila terjadi gejala dan tanda abses kista bartolini.
•
*ering terjadi rekurensi
•
ara 8 ' ' ' '
+isi +isinf nfek eksi si abse absess deng dengan an betadi betadine ne +ila +ilaku kukan kan anest anestes esii lok lokal al (khl (khlor or etil etil Insisi Insisi abses abses dengan dengan skap skapel el pada pada titik titik maks maksimu imum m flukt fluktuasi uasi +ila +ilaku kuka kan n penj penjah ahiitan tan
ah
ai )am4 )am4a! a! 2&3 Insisi dan +rainase a
. Cord #at #athe hetter ak ak
Cord #athe #athete terr bias biasan any ya digu diguna naka kan n ada ada peny penyem embu buha han n kist kistaa dukt duktus us
Bartholini dan abses Bartholini. Panjang tangkai #atheter - in#h dan mempunyai diameter seperti foley #atheter no -2. Balon #atheter hanya bisa menampung 0 ml normal saline. al al ara ara88 •
+esinfeksi dinding abses sampai labia dengan menggunakan betadine
11
•
+ilakukan lokal anestesi dengan menggunakan lidokain -D
•
&iksasi &iksasi abses dengan menggunakan menggunakan forsep forsep ke#il sebelum dilakukan tindakan insisi
•
Insisi diatas abses dengan menggunakan mass no --
•
Insisi dilakukan vertikal di dalam introitus eksternal terletak bagian luar ring himen. !ika insisi terlalu lebar, %ord #hateter akan kembali keluar.
•
*elipkan %ord #hateter ke dalam lubang insisi
•
Pompa balon %ord #hateter dengan injeksi normal salin sebanyak '0 ##
•
5jung %ord #hateter diletakkan pada vagina
am an
)am4a! 2& !ord Catheter
ao ap a@ Proses Proses epitheli epithelisas sasii pada tindakan tindakan bedah bedah terjad terjadii setelah setelah 1'4 minggu, minggu, word chateter akan akan dilepas setelah 1'4 minggu, meskipun epithelisasi bisa terbentuk pada 0'1 minggu. "edrest minggu. "edrest selama selama '0 hari memper#epat penyembuhan. eskipun dapat menimbulkan menimbulkan terjadinya terjadinya selulitis, selulitis, antibiotik antibiotik tidak diperlukan. diperlukan. Antibioti Antibiotik k diperlukan bila terjadi selulitis (jarang. 0. ars arsup upia iali lisa sasi si ar
Banya nyak
literatur
meny enyebut butkan kan
tindaka dakan n
marsupialisasi
hanya nya
digunakan pada kista Bartholini. 3amun sekarang digunakan juga untuk abses kelenjar Bartholini karena memberi hasil yang sama efektifnya. arsupialisasi adalah suatu teknik membuat muara saluran kelenjar Bartholini yang baru sebagai
12
alte altern rnat atif if lain lain pema pemasa sang ngan an word word katete kateter r . Kompl Komplik ikas asii beru berupa pa disp dispar areum eumi, i, hematoma, infeksi. as
at au )am4a! 2&5 :eknik :eknik Operasi arsupialisasi av av ara ara 8 •
+esinfeksi dinding kista sampai labia dengan menggunakan betadine
•
+ilakukan lokal anestesi dengan menggunakan lidokain -D
•
+ibuat insisi vertikal pada kulit labium sedalam 2, / #m (insisi sampai diantara jaringan kulit dan kista6abses pada sebelah lateral dan sejajar dengan dasar selaput himen
•
+ilakukan insisi pada kista dan dinding kista kista dijepit dengan klem pada 1 sisi, sisi, sehingga rongga kista terbuka dan kemudian dinding kista diirigasi dengan #airan salin.
•
+indin +inding g kista kista dijahi dijahitt dengan dengan kulit kulit labium labium dengan traum traumati atik k catgut . !ika !ika memungkinkan memungkinkan muara muara baru dibuat sebesar sebesar mungkin mungkin (masuk jari tangan, tangan, dan dalam %aktu - minggu muara baru akan menge#il separuhnya, dan dalam %aktu 1 minggu muara baru akan mempunyai ukuran sama dengan muara saluran kelenjar Bartholini sesungguhnya.
1. Pengg Pengguna unaan an anti antibi biot otik ik •
Antibiotik sesuai dengan bakteri penyebab yang diketahui se#ara pasti dari hasil penge#atan gram maupun kultur pus dari abses kelenjar Bartholini.
•
Infeksi 3eisseria gonorrhoe8 a%
iprofl ofloEa oEa#in #in /22 mg single dose
13
•
•
•
4i 4
aE
OfloEa#in 122 mg single dose
ay
efiEim 122 mg oral
a
eftriaEon 22 mg i.m
Infeksi hlamidia tra#homatis8 ba
:etrasiklin :etrasiklin 1E/22 mg6hari selama 7 hari, po
bb
+oEy#ylin E-22 mg6hari selama 7 hari, po
Infeksi $s#heri#hia #oli8 b#
iprofloEa#in /22 mg single mg single dose
bd
OfloEa#in 122 mg single mg single dose
be
efiEim 122 mg oral
Infeksi *taphylo#o##us dan *trepto#o##us8 bf
Penisilin ) prokain injeksi -,4'-, juta I5 im, -' E hari
bg
Ampisilin /2'/22 mg6dosis 1E6 hari, po
bh
AmoEiEillin /2'/22 mg6dosis, 0E6hari, po
2&2&9 bk
K$m#li'a"i Kom Kompli plikasi kasi yang ang
pal paling umum umum dar dari
abse absess
Bart Bartho holi lin n
adal adalah ah
kekambuhan. Pada beberapa kasus dilaporkan necrotizing fasciitis setelah fasciitis setelah dilakukan drainase abses. Perdarahan, terutama pada pasien dengan koagulopati dan timbul jaringan parut. 4l bm 2&2& !$/.$"i" bn !ika abses dengan didrainase dengan baik dan kekambuhan di#egah, prognosisnya baik. :ingkat kekambuhan umumnya dilaporkan kurang dari 2D. bo bp
14
bt
4; BAB 3 4! EN*T* 4" Kista bartholin umumnya bersifat asimptomatis. Akan tetapi jika
ukuran ukuran kista kista bathol batholin in semaki semakin n membes membesar ar akan akan menimb menimbulk ulkan an manife manifesta stasi si klinis klinis berupa keti ketida dakn knya yama mana nan n
saat saat
berj berjal alan an
dan dan
mela melaku kuka kan n
hubu hubung ngan an
seks seksua ual. l.
Infe Infeks ksii
kista kista akan akan menyebab menyebabkan kan terbent terbentukny uknyaa abses abses ditanda ditandaii dengan dengan gejala gejala nyeri nyeri hebat, hebat, dispareunia, demam dan keterbatasan aktivitas fisik. bu Penyebab pasti terjadinya kista dan abses Bartholin masih belum diketshi se#ara pasti, namun diketahui bah%a faktor resiko terjadinya kista dan abses bartholin sering dikaitkan dengan %anita yang berisiko untuk terjangkintnya p enyakit menular seksual. &aktor'faktor resiko tersebut antara lain bergonta'ganti pasangan seks, ri%ayat infeksi menular seksual, episiotomi medio'lateral, dan ri%ayat trauma pada vulva. bv
Penatalaksanaan konservatif dari kista atau abses bartholin antara lain
warm warm sitz bath bath,, komp kompre res, s, pember pemberia ian n anal analge gesi sik k dan anti antibi biot otik ik jika jika diper diperlu luka kan. n. Pen#egahan merupakan obat yang paling utama yaitu dengan tetap menjaga hyginitas personal. Komplikasi kista atau abses kelenjar Bartholin berupa kejadian relaps, nyeri hebat, hebat,
dispar dispareuni eunia, a,
kesuli kesulitan tan
dalam dalam
berjal berjalan, an,
traum traumaa
psikol psikologi ogiss
dan
ketidakharmonisan perka%inan. 4< bE
15
4y
DAFTAR *STAKA 4z -. +aniel, B. 9., Kennedy Kennedy,, . "., Anker, Anker, A., A., :alavera, :alavera, &., &., *hulmann *hulmann,, <., 2-1.
"artholin#s "artholin#s Cyst . . $ros#h s#henko, =, P., 220, $tlas %istologi de &iore ' dengan (orelasi &ungsional , $disi >, $), !akarta 8 -4 0. *her% *her%oo ood, d, <., <., 2222-,, &isiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Sistem, $), !akarta 8 /4/ F /44 1. $ndang $ndang tri Cahyun Cahyuni, i, uhammad uhammad +ali Amirudd Amiruddin, in, Al%i Al%i apiasse. apiasse. BartholinGs BartholinGs abs#ess #aused by $s#heri#hia oli. vol -. P 4;'7. /. Ce#hter #hter,, . $., Cu Cu, !. ., ., aran arano, o, +., +., 22>. 22>. Management of "artholin )uct Cysts and $bscesses ' a systematic *eview.+bstet ynecol Surv -/ 0un1 2342'5/6733. 4. Huinn, A. A., 2-. "artholin land )iseases 8reatment 8reatment and Management . +alam 8http866emedi#ine.meds#ape.#om6arti#le6777--'overvie% 8http866emedi#ine.meds#ape.#om6arti#le6777--'overvie%.. 7. Omo Omole, le, &ola &olash shad ade. e.,, 220 220. Management of "artholi#s "artholi#s duct Cyst and lan $bscess. $bscess. +alam 8http'99www. 8http'99www.$afp.org $afp.org9afp9-5:;9;56 9afp9-5:;9;56.html .html . ;. uni uning ngha ham m &), &), "alv "alvor orso son, n, "off "offma man, n, *haf *haffe ferr, *#ho *#horg rge. e. 22; 22;.. !illiams yneco ynecolog logy, y, Sectio Section n ; "enign "enign enera enerall ynecol ynecology ogy,, chapte chapterr 3. 3. Benign +isorders of the