LAPORAN KIMIA ANALITIK
MENGIDENTIFIKASI KATION
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK II REGULER B
DEVINDA ZALLIFUNNAS AZ ZAHRA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
JURUSAN DIII ANALIS KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
IDENTIFIKASI KATION
A. TUJUAN
Melakukan identifikasi kation golongan HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3,
dan golongan sisa.
B. PRINSIP
Mengidentifikasi kation golongan HCL, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3,dan
golongan sisa dengan mereaksikannya
C. ALAT DAN BAHAN
"Alat: "Bahan: "
"Tabung reaksi "Larutan AgNO3 "
"Pipet tetes "Larutan HgCl2 "
"Pembakar spirtus "Larutan CuSO4 "
"Penjepit "Larutan FeCl3 "
"Rak tabung reaksi "Larutan ZnSO4 "
"Korek "Larutan BaCl2 "
"Cawan porselen "Larutan CaCl2 "
"Kapas "Larutan NH4Cl "
" "Larutan NaCl "
" "Larutan KCl "
" "Larutan MgSO4 "
" "Larutan NH4OH "
" "Larutan HCl "
" "Larutan KI "
" "Larutan K2CrO4 "
" "Larutan NaOH "
" "Larutan Na2S "
" "Larutan HNO3 "
" "Larutan K3(Fe(CN)6) "
" "Larutan NaSO4 "
" "Larutan (NH4)2C2O4 "
" "Larutan H2SO4 "
" "Larutan NH4Cl "
" "Logam Cu "
" "Larutan zink uranyil "
" "Larutan asam tartrat "
" "Larutan asam perklorat "
" "Larutan asam pikrat "
" "Larutan NaCO3 "
" "Larutan titan yellow "
D. DASAR TEORI
Kation adalah ion yang bermuatan positif, ada juga pengertian lain yaitu
atom yang bermutan positif jika kekurangan elektron.
Golongan - golongan kation memiliki ciri khas yaitu :
1. Golongan HCl, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal (Pb2+), raksa (Hg+), dan perak
(Ag+).
Ag+
a. Ag+ + HCl terbentuk endapan putih
b. Ag+ + KI terbentuk endapan kuning muda
c. Ag+ + K2CrO4 terbentuk endapan merah cokelat
d. Ag+ + NaOH terbentuk endapan cokelat abu-abu
e. Ag+ + Na2S terbentuk endapan hitam
Hg+
a. Hg+ + HCl + Na2S endapan putih, yang berubah menjadi kuning,
cokelat, dan hitam
b. Hg+ + logam Cu + HNO3 permukaan Cu berwarna abu-abu
c. Hg+ + KI endapan merah jingga (sifat khas)
d. Hg+ + NaOH endapan cokelat merah. Ditambah NaOH berlebih
terjadi endapan kuning
2. Golongan H2S, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion-ion golongan ini adalah Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, Sn2+,
Sn4+, As3+, dan As5+.
Cu2+ (berwarna biru)
a. Cu2+ + NaOH endapan biru
b. Cu2+ + NaOH dipanaskan endapan hitam
c. Cu2+ + KI endapan cokelat dan segera menjadi putih
d. Cu2+ + NH4OH Larutan berwarna biru muda dan apabila kelebihan
reagen akan menjadi biru tua
e. Cu2+ + K3(Fe(CN)6) endapan cokelat merah
f. Cu2+ + HCl + Na2S terjadi endapan hitam
3. Golongan (NH4)2S, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun dengan hidrongen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida
dengan suasana netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah
Al3+, Cr3+, Ni2+, Co2+, Fe2+, Fe3+, Mn2+, dan Zn2+.
Fe3+ (berwarna kuning)
a. Fe3+ + NaSO4 endapan hitam
b. Fe3+ + NaOH endapan cokelat merah
c. Fe3+ + NH4OH endapan cokelat merah
d. Fe3+ + K3(Fe(CN)6) berwarna cokelat
Zn2+
a. Zn2+ + Na2S terjadi endapan putih
b. Zn2+ + NaOH tidak terjadi endapan putih
c. Zn2+ + NH4OH terjadi endapan putih
d. Zn2+ + K3(Fe(CN)6) terjadi endapan putih
4. Golongan (NH4)2CO3, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagen
golongan I, II, III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan
ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral
atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah Ca2+, Ba2+, dan
Sr2+.
Ba2+
a. Ba2+ + K2CrO4 terjadi endapan kuning
b. Ba2+ + (NH4)2C2O4 terjadi endapan putih
c. Ba2+ + H2SO4 terjadi endapan putih
d. Ba2+ + K3(Fe(CN)6) tidak terjadi endapan
e. Ba2+ + HCl encer + Na2S terjadi endapan putih
Ca2+
a. Ca2+ + H2SO4 tidak terjadi endapan
b. Ca2+ + NH4Cl + K3(Fe(CN)6) berlebih terjadi endapan putih
c. Ca2+ + HCl + Na2S terjadi endapan putih
d. Ca2+ + (NH4)2C2O4 terjadi endapan
e. Ca2+ + K2CrO4 tidak terjadi endapan ditambah alkohol akan
terbentuk endapan kuning di atas permukaan larutan
5. Golongan Sisa, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
reagen-reagen golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang
terakhir, yang meliputi Mg2+, Na+, K+, dan NH4+.
NH4+
a. NH4+ + NaOH + dipanaskan bau pesing (ammonium) menusuk,
terbentuk kabut putih (sifat khas)
b. NH4+ + HCl + Na2S terjadi endapan putih
Na+
a. Na+ + dipanaskan + alkohol berwarna kuning
b. Na+ + Larutan zink uranyil terjadi endapan kuning
c. Na+ + HCl encer + Na2S terjadi endapan putih
K+
a. K+ + Larutan asam tartrat terjadi endapan putih
b. K+ + Larutan asam perklorat terjadi endapan putih
c. K+ + Larutan asam pikrat terjadi endapan kuning
d. K+ + HCl + Na2S terjadi endapan putih
e. K+ reaksi nyala ungu (sifat khas)
Mg2+
a. Mg2+ + NaOH terjadi endapan putih
b. Mg2+ + NaCO3 tidak terjadi endapan
c. Mg2+ + NaOH berlebihan terjadi endapan putih + larutan titan yellow
terjadi endapan merah terang (sifat khas)
d. Mg2+ + HCl + Na2S + Na3PO4 terjadi endapan putih
e. Mg2+ + NH4OH terjadi endapan putih
Analisis kation dapat dikategorikan dalam tiga tahapan berikut :
a) Pemisahan kation-kation ke dalam golongan
Kation dalam tiap kelompok diendapkan sebagai senyawa dengan
menggunakan pereaksi pengendap golongan tertentu. Endapan yang
dihasilkian mengandung kation-kation dalam satu golongan. Pemisahan
endapan biasanya cukup dilakukan dengan teknik sentifugasi yang
diteruskan dengan dekantasi. Kemudian pereaksi pengendap golongan
berikutnya ditambahkan pada larutan hasil dekantasi.
b) Pemisahan kation-kation dari tiap golongan
Serangkaian reaksi dilakukan untuk dapat memisahkan satu kation dalam
satu golongan ( kelompok ) dari kation lainnya. Reaksi yang dipilih
harus dilkukan secara hati-hati untuk mendapatkan keuntungan tentang
kemiripan dan perbedaan sifat-sifat kimia suatu golongan.
c) Identifikasi tiap kation
Keberadaan suatu kation dikonfirmasikan atau diidentifikasi dengan
menggunakan satu atau lebih reaksi kimia yang karakteristik atau
spesifik untuk suatu kation. Untuk memisahkan kation-kation ke dalam
golongannya digunakan diagram alir. Diagram alir tersendiri
digambarkan juga pada setiap pembicaraan tentang golongan. Dalam
diagram alir tiap golongan, dicantumkan tiap langkah identifikasi dan
prosedur singkat.
E. CARA KERJA
1. Ag+
a. Mencampurkan larutan AgNO3 + larutan HCl
b. Mencampurkan larutan AgNO3 + larutan KI
c. Mencampurkan larutan AgNO3 + larutan K2CrO4
d. Mencampurkan larutan AgNO3 + larutan NaOH
e. Mencampurkan larutan AgNO3 + larutan Na2S
2. Hg+
a. Mencampurkan larutan HgCl2 + larutan HCl + larutan Na2S
b. Mencampurkan larutan HgCl2 + logam Cu + larutan HNO3
c. Mencampurkan larutan HgCl2 + larutan KI
d. Mencampurkan larutan HgCl2 + larutan NaOH
3. Cu2+ (berwarna biru)
a. Mencampurkan larutan CuSO4 + larutan NaOH
b. Mencampurkan larutan CuSO4 + larutan NaOH dipanaskan
c. Mencampurkan larutan CuSO4 + larutan KI
d. Mencampurkan larutan CuSO4 + larutan NH4OH
e. Mencampurkan larutan CuSO4 + larutan K3(Fe(CN)6)
f. Mencampurkan larutan CuSO4 + larutan HCl + larutan Na2S
4. Fe3+ (berwarna kuning)
a. Mencampurkan larutan FeCl3 + larutan NaSO4
b. Mencampurkan larutan FeCl3 + larutan NaOH
c. Mencampurkan larutan FeCl3 + larutan NH4OH
d. Mencampurkan larutan FeCl3 + larutan K3(Fe(CN)6)
5. Zn2+
a. Mencampurkan larutan ZnSO4 + larutan Na2S
b. Mencampurkan larutan ZnSO4 + larutan NaOH
c. Mencampurkan larutan ZnSO4 + larutan NH4OH
d. Mencampurkan larutan ZnSO4 + larutan K3(Fe(CN)6)
6. Ba2+
a. Mencampurkan larutan BaCl2 + larutan K2CrO4
b. Mencampurkan larutan BaCl2 + larutan (NH4)2C2O4
c. Mencampurkan larutan BaCl2 + larutan H2SO4
d. Mencampurkan larutan BaCl2 + larutan K3(Fe(CN)6)
e. Mencampurkan larutan BaCl2 + larutan HCl encer + larutan Na2S
7. Ca2+
a. Mencampurkan larutan CaCl2 + larutan H2SO4
b. Mencampurkan larutan CaCl2 + larutan NH4Cl + K3(Fe(CN)6)
c. Mencampurkan larutan CaCl2 + larutan HCl + larutan Na2S
d. Mencampurkan larutan CaCl2 + larutan (NH4)2C2O4
e. Mencampurkan larutan CaCl2 + larutan K2CrO4 + alkohol
8. NH4+
a. Mencampurkan larutan NH4Cl+ larutan NaOH + dipanaskan
b. Mencampurkan larutan NH4Cl + larutan HCl + larutan Na2S
9. Na+
a. Mencampurkan larutan NaCl + dipanaskan
b. Mencampurkan larutan NaCl + larutan zink uranyil
c. Mencampurkan larutan NaCl + larutan HCl encer + larutan Na2S
10. K+
a. Mencampurkan larutan KCl + larutan asam tartrat
b. Mencampurkan larutan KCl + larutan asam perklorat
c. Mencampurkan larutan KCl + larutan asam pikrat
d. Mencampurkan larutan KCl + larutan HCl + larutan Na2S
e. Membakar larutan KCl
11. Mg2+
a. Mencampurkan larutan MgSO4 + larutan NaOH
b. Mencampurkan larutan MgSO4 + larutan NaCO3
c. Mencampurkan larutan MgSO4 + larutan NaOH berlebihan terjadi endapan
putih + larutan titan yellow
d. Mencampurkan larutan MgSO4 + larutan HCl + larutan Na2S
Mencampurkan larutan MgSO4 + larutan NH4OH
F. DATA PENGAMATAN
"NO "SAMPEL "PEREAKSI "HASIL PENGAMATAN "
"1. "Ag+ "Ag+ + HCl "endapan putih "
" " "Ag+ + KI "endapan kuning "
" " " "muda (Sifat Khas) "
" " "Ag+ + K2CrO4 "endapan merah "
" " " "cokelat "
" " "Ag+ + NaOH "endapan cokelat "
" " " "abu - abu "
" " "Ag+ + Na2S "endapan kuning "
" " " "pucat "
"2. "Hg2+ "Hg+ + HCl + Na2S "endapan putih, "
" " " "kuning,cokelat, "
" " " "dan hitam "
" " "Hg+ + logam Cu + HNO3 "Berwarna abu - abu"
" " "Hg+ + KI "endapan merah "
" " " "jingga (Sifat "
" " " "Khas) "
" " "Hg+ + NaOH "endapan kuning "
"3. "Cu2+ (warna "Cu2+ + NaOH "endapan biru "
" "biru) " " "
" " "Cu2+ + NaOH dipanaskan "endapan hitam "
" " "Cu2+ + KI "endapan cokelat "
" " "Cu2+ + NH4OH "biru tua "
" " "Cu2+ + K3(Fe(CN)6) "endapan cokelat "
" " "Cu2+ + HCl + Na2S "tidak terjadi "
" " " "endapan "
"4. "Fe3+ (w. "Fe3+ + NaSO4 "endapan hitam "
" "kuning) " " "
" " "Fe3+ + NaOH "endapan cokelat "
" " " "merah "
" " "Fe3+ + NH4OH "endapan cokelat "
" " " "merah "
" " "Fe3+ + K3(Fe(CN)6) "Berwarna cokelat "
"5. "Zn2+ "Zn2+ + Na2S "terjadi endapan "
" " " "puth "
" " "Zn2+ + NaOH "tidak terjadi "
" " " "endapan "
" " "Zn2+ + NH4OH "terjadi endapan "
" " " "putih "
" " "Zn2+ + K3(Fe(CN)6) "terjadi endapan "
" " " "putih "
"6. "Ba2+ "Ba2+ + K2CrO4 "terjadi endapan "
" " " "kuning (Sifat "
" " " "Khas) "
" " "Ba2+ + (NH4)2C2O4 "terjadi endapan "
" " " "putih "
" " "Ba2+ + H2SO4 "terjadi endapan "
" " " "putih "
" " "Ba2+ + K3(Fe(CN)6) "tidak terjadi "
" " " "endapan "
" " "Ba2+ + HCl encer + Na2S"terjadi endapan "
"7. "Ca2+ "Ca2+ + H2SO4 "tidak terjadi "
" " " "endapan "
" " "Ca2+ + NH4Cl + "tidak terjadi "
" " "K3(Fe(CN)6) "endapan "
" " "Ca2+ + HCl + Na2S "terjadi endapan "
" " " "putih "
" " "Ca2+ + (NH4)2C2O4 "tidak terjadi "
" " " "endapan "
" " "Ca2+ + K2CrO4 + alkohol"Tidakt terjadi "
" " " "endapan (sifat "
" " " "khas) "
"8. "NH4+ "NH4+ + NaOH + "bau pesing "
" " "dipanaskan "(amonium) menusuk."
" " " "terbentuk kabut "
" " " "putih (sifat khas)"
" " "NH4+ + HCl + Na2S "larutan tetap "
" " " "bening "
"9. "Na+ "Na+ + dipanaskan "Tidak ada warna "
" " " "kuning "
" " "Na+ + Larutan zink "tidak terjadi "
" " "uranyil "endapan "
" " "Na+ + HCl encer + Na2S "tidak terjadi "
" " " "endapan "
"10. "K+ "K+ + Larutan asam "tidak terjadi "
" " "tartrat "endapan "
" " "K+ + Larutan asam "tidak terjadi "
" " "perklorat "endapan "
" " "K+ + Larutan asam "tidak terjadi "
" " "pikrat "endapan "
" " "K+ + HCl + Na2S " "
" " "K+ reaksi nyala ungu "nyala lampu ungu "
" " " "(sifat khas) "
"11. "Mg2+ "Mg2+ + NaOH "Terjadi endapan "
" " " "putih "
" " "Mg2+ + NaCO3 "Tidak terjadi "
" " " "endapan "
" " "Mg2+ + NaOH berlebihan "Terjadi endapan "
" " "terjadi endapan putih +"merah terang "
" " "larutan titan yellow "(sifat khas) "
" " "Mg2+ + HCl + Na2S "Tidak terjadi "
" " " "endapan "
" " "Mg2+ + NH4OH "Terjadi endapan "
" " " "putih. "
" " " " "
G. PEMBAHASAN
Kation merupakan ion bermuatan positif. Dalam analisa kation
dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan
analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis
(warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan
melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan
kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan,
dan pencucian endapan.
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kimia analitik kali
adalah uji kation. Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kation yang terdapat dalam suatu sampel melalui uji spesifik. Larutan
sampel yang digunakan dalam percobaan adalah Ag+, Hg+, Cu+, Fe3+,
Zn2+, Ba2+, Cu2+, NH4+, Na+, K+, Mg+. Kesebelas larutan sampel
tersebut selanjutnya diidentifikasi jenis kation apa yang terkandung
didalamnya melalui penambahan reagen yang spesifik dari masing –
masing kation tersebut. Reagen yang digunakan dalam mengidentifikasi
keberadaan kation dalam larutan sampel yang telah disediakan adalah
asam klorida, kalium iodida, kalium kromat, natrium hidroksida,
natrium sulfida, tembaga, asam nitrat, ammonium hidroksida, kalium
ferrocyanida, ammonium thiocyanat, natrium asetat, morin alkohol,
natrium karbonat, reagen zink, reagen parry pekat, amonium oksalat,
kalium kromat, asam tartrat, asam perchlorat, asam pikrat, zink
uranyl, reagen nessler. Semua reagen tersebut merupakan pereaksi yang
dibuat dalam konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat berreaksi
meninggalkan endapan ataupun perubahan warna yang menunjukkan adanya
kandungan kation-kation tersebut di dalam larutan sampel yang
digunakan.
Setelah dilakukan percobaan kita dapat melihat hasil uji
organolapis dari kation yang diujikan sehingga terbentuk warna,
contohnya putih, merah, biru, kuning, hitam, coklat, dll dan bau
amonium (pesing).
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
Untuk identifikasi kation pada percobaan yang dilakukan terdapat 11
percobaan dari pengamatan yang tidak sesuai dengan hasil teoritis yang
telah tersedia yaitu reaksi antara argentum nitrat dengan larutan natrium
sulfida, larutan magnesium sulfat dengan larutan natrium karbonat,
larutan magnesium sulfat dengan asam klorida encer dengan larutan natrium
sulfida.