RANGKUMAN KIMNAL
rere-ek eksi si
refra efraks ksii
SPEKTROFOTOMETRI ISTILAH: 1. Spek Spektr tros osk kopi opi Ilmu yg mempelajari interaksi radiasi dan materi 2. Spek Spektr trof ofot otom omet etri ri Pengukuran Pengukuran kuantitatif dari interaksi radiasi elektromagnetik pada 1 atau lebih panjang gelombang dengan suatu detektor 3. Spectrum Tampilan Tampilan dari intensitas radiasi radiasi teremisikan, absorbs, atau hamburkan oleh sampel s kuantitas energi foton !"#, panjang gelombang !$# atau frekuensi !# %. &adia &adiasi si elek elektr troma omagne gnetik tik !&"# !&"# 'entuk energi yg ditransmisikan mele(ati ruang dengan laju yg besar bersifat dualism !bisa sbg gelombang atau partikel energi)foton# 'isa disebut sbg cahaya dlm daerah u*is Sifat sbg gelombang+ a. e ema mant ntul ul)) rere-ec ecti tion on b. e emb mbia ias) s) ref refra ract ctio ion n belok c. 'erint 'erinterf erfer erens ensi) i) interf interfer erenc ence e ganggu d. 'erdif 'erdifrak raksi) si) dirac diractio tion n pecah
BAGAIMANA RADIASI DAN MATERI MATERI BERINTERAKSI? 1. erub eruba ah SPI4 SPI4 a. 4& b. "S& 2. engub engubah ah arah arah orien orienta tasi si elect electro ron n 5elombang micro 3. e eng ngub ubah ah kon6g on6gur uras asii I& %. engub engubah ah distri distribus busii elec electro tron n a. 78*8IS b. 9*&ay /. engub engubah ah kon6 kon6gur gurasi asi nucl nuclear ear)) inti inti 5*ray TIPE SPEKTROFOTOMETRI
1. 'erdas 'erdasark arkan an jenis jenis radias radiasii Sinar 9, 78, 8IS, I&, 4& 2. 'erd 'erdas asar arka kan n inter interak aksi si :sorbsi 78, 8IS, ::S "misi -urometri, difraksi sinar 9
PENYERAPAN SINAR
Po p T ; P)Po HUKUM LAMBERT-BEER
/. Panjan anjang g gelo gelomb mban ang g !$# !$# 0arak antar dua puncak gelombang . rekue ekuens nsii !# !# 0umlah gelombang yg melintasi satu satu titik tertentu selama (aktu tertentu
makin kecil besar
" makin besar rekuensi
INTERAKSI RADIASI DAN MATERI MATERI enomena enomena gelombang refraksi dan re-eksi enomena energi absorbs dan emisi
absorbs
transmisi
1 2%11@@A
emisi
: ; absorbansi a ; absorptiitas ε = absorptivitas molar = a x MR
b ; tebal kuet
biasanya 1cm
PENYIMPANGAN HUKUM LAMBERT BEER
Penyebab + 1. Sebab bab ki kimia a. Ionisasi =b => >'* Pencegahan + menggeser kesetimbangan kea kea rah bentuk yg akan diukur. 0ika yg diukur =', maka maka larutan dalam keadaan asam. 0ika yg dikur '* maka tambahkan basa.
bereaksi dengan => akan membentuk =2? yang tidak memberikan absorbansi. b. =idrolisis
WADAH CUPLIKAN aterial harus transparan, biasanya lebar) diameternya 1cm. 7tk 78 kuarsa 8is kuarsa, kaca I& 4aBl, :gBl, <'r
Pencegahan + menggeser kesetimbangan kea rah bentuk yg diukur. isal dalam Br2?C, maka ditambahkan asam. c. Pengompleksan
PEMILIH PANJANG GELOMBANG 1. ilter optic radiasi yg tidak diinginkan di blok memilih 1 λ utk diteruskan ke kuet a. ilter absorbs terbatas utk sinar is, menurunkan GT b. ilter interferens GT tinggi, pita sempit 2. onokromator mendispersi radiasi dan memiliki pita yg diinginkan 'agian2nya + a. Belah masuk mempersempit radiasi yg masuk b. Fensa kolimator mengubah sinar menjadi berkas sinar sejajar c. edia pendispersi prisma !pembiasan# sinar dibiaskan dengan kisi)grating !pemantulan# d. Fensa fokus mefokuskan sinar ke celah keluar e. Belah keluar mengisolasi sinar yg diinginkan utk mele(at kuet
2. Sebab instrument a. &adiasi tidak monokromatis 0ika nilai λ lebih dari 1 a beragam b.
3. Sebab nyata a. Farutan terlalu encer "fek penjenuhan sinar, shg radiasi tdk terserap b. Farutan terlalu pekat Interaksi antar partikel kuat, penyerapan terganggu
SPEKTRUM ABSORBSI DAN TRANSMISI
3. Interferometer modulasi λ pd frekuensi berbeda Higunakan transducer) detector yg mengkonersi kuantitas 6sik) kimia menjadi sinyal listrik, oltase, atau arus Syarat tranducer+ a. Sensitiitas tinggi b. 4oise rendah c. &espon λ besar d. ?utput linear
ASPEK
ABS maksimu m :
Saat Λ
maks Sumbu y
%T inimum
GT
INSTRUMENTASI
Sumber sinar pemilih λ kuet detector pengolah sinyal skala)perekam)unit digital
TIPE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 1. Single beam
Sinar mengenai 1 sampel dalam kuet 2. Houble beam in space
SUMBER SINAR utk 78*8is deuterium, tungsten, atau 9e lamp.
2 2%11@@A
Sinar akan mengenai beam splitter utk dibagi cahanya dan mengenai reference
cell !blanko# untuk dideteksi oleh detector yg berbeda dan dibaca di ampli6er
2. karena relatie error diatas K@GT dan diba(ah 2@GT itu besar banget kesalahan pengukuran jg besar
. Houble beam in time
Sinar akan dibagi di beam chopper, kemudian akan mengenai reference cell dan sampel cell, dan langsung dikoreksi oleh hanya 1 detektor sebelum masuk ke ampli6er !. ultichannel BLANKO" ANALAT DAN STANDAR
7tk digunakan dalam mencari λ maks. Himana sinar akan terbagi menjadi beberapa λ dengan grating, kemudian dicari abs terbesar utk mengetahu λ maksnya. APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
:nalisis kualitatif tidak berguna karena pita melebar info yg didapat sedikit
:nalisis kuantitatif sensiti6tas baik !limit deteksi 1@*% sampai 1@*#, selektif, speksi6k, ketepatan cukup baik, sederhana dan murah
7tk analisis kuantitatif =:&7S <"&0: HI λ :
Jlimit deteksi ; konsentrasi terkecil yg dpt diukur) dibaca oleh sebuah alat Jpengukuran :'S yg baik pada 2@*K@GT <"4:P:L 1. kalo diukur pd konsentrasi rendah perubahan kecil konsentrasi menyebabkan perubahan GT yg besar. sebaliknya kalo pada konsentrasi yg gede, perubahan GT nya kecil
3 2%11@@A
B#$&' *isinya pelarut dan pereaksi, tanpa analat *diperlakukan sama
:bs analat sesungguhnya ; :bs analat terbaca M :bs blanko A$#$( Nat yg dianalisis harus ber(arna agar dapat diukur di sinar tampak Bara + a. oksidasi reduksi kayak titrasi pake <n?% dimana ketika kelebihan pereaksi setetes dapat menyebabkan (arna pink hilang jadi tak ber(arna. =al tsb karena n?%* !pink# berubah menjadi n2> !tak ber(arna# b. kompleks e>SB4* !eSB4#2> merah Pd2> > I* !PdI%#2* !kuning# c. gabungan keduanya
S($)$* Nat) larutan yg mendapat perlakuan sama spt analat, tp konsentrasinya sudah diketahui 'iasanya dibuat persamaan regresi dengan memplotkan konsentrasi !sb O# dan absorbansi !sb y#
alatnya udah cape, dan abs nya hrus dikoreksi. METODE PENGUKURAN M+(')+ %T 2%-% serapan normal 02% serapan tinggi pekat bgt % &enik encer bgt ketelitian S+345#$6 $#$( tinggi 5+434&& $ T $($4 A 7$8$( ,+*)+&$($
,#$&'
C2 /
/
C
C
TIPE KALIBRASI 1.
Jmetode ini udah jarang dipake, karena ribet. 'iasanya kalo GT nya ketinggian atau kerendahan, bisa diencerkan atau dipekatkan aja. TITRASI SPEKTROFOTOMETRI
2. Standar adisi a. Hitambahkan sejumlah standar kedalam sampel b. Sinyal diukur sbg fungsi dari konsentrasi std yg ditambahkan c. emperhitungkan matriks sampel, tp gak instrumental drift 0adi, absorbansi sampel sudah terkoreksi karena std jg sudah ditambhkan ke dalamnya. Bo) mau ngukur kandungan e dalam bayam, maka dibuat std e, dan ditambahkan ke dalam sampel. 3. Standar internal a. Senya(a lain ditambahkan ke dalam std dan sampel secara kimia mirip analat b. engkoreksi drift dan efek matriks 'iasanya kalo udh tau absorbansi pada (aktu tertentu, misal 1 jam, kalo tiba2 pengukurannya ga segitu, berarti
% 2%11@@A
T ; titran : ; analat P ; produk Penjelasan + a. Bontohnya adalah titrasi <n?% dengan asam oksalat. :(alnya, produk dan analat tidak ber(arna !ε;@# dan titran ber(arna !εQ@#
b. Pada titrasi ini produk lah yg ber(arna, titran dan analat tidak ber(arna. Sehingga ketika titran dan analat bereaksi menghasilkan produk, intensitas (arna terus naik. =ingga dititik dimana produk tidak lagi dihasilkan, hanya ditambahkan terus titran, intensitas (arna akan stabil !gra6k lurus# c. Pada titrasi ini, analat ber(arna, produk dan titran tidak ber(arna. Sehingga a(alnya larutan ber(arna dan intensitas terus menurun karena terbentuknya produk yg tidak ber(arna. Intensitas (arna akan mencapai titik stabil ketika tidak ada lagi produk yg dihasilkan. d. Pada titrasi ini, produknya tidak ber(arna, namun titran dan analat ber(arna. =al ini menyebabkan intensitas (arna terus turun hingga satu titik, lalu ketika tidak ada lagi produk yg dihasilkan, gra6k akan kembali naik disebabkan penambahan (arna dari titran. e. Pada titrasi ini, produk dan titran ber(arna, sementara analat tidak ber(arna. :(alnya intensitas (arna akan terus naik seiring dengan terbentuknya produk yg ber(arna, namun di suatu titik, (arnanya akan naik bukan karena (arna produk, tp karena (arna titran. Hikarenakan ε TQ εp kura tittran lebih curam dibanding produk.
2. :uOocrome Substituent yang meningkatkan intensitas absorpsi dan memungkinkan λ berubah.
P"F:&7T Syarat + 1. Transparan thd λ yg digunakan a. =arus diatas cut o air agar tidak terganggu. 4ilai λ yang menghasilkan ∑ ;1 b. Tanpa konjugasi 2. Pengaruh thd pita absorpsi dan λ maks
Perbedaan isooktana 3 puncak "tanol 1 puncak :kan lebih baik 3 puncak karena pita absorpsi nya lebih sempit, dan λ maks lebih akurat 3. Pengaruh λ maks a. 'lue shift + п- п* b. &ed shift + n* п*
P"45:&7= S7'STIT7SI 1. "fek bathokromik !red shift# Pergeseran ke tingkat energi yg lebih λ nya naik rendah 2. "fek hipsokromik !blue shift# Pergeseran ke tingkat energi lebih tinggi λ nya turun 3. "fek hiperkromik Intensitas naik karena adanya substituent auOocrome %. "fek hipokromik Intensitas turun
f.
Pada titrasi ini, produk dan titran ber(arna, analat tidak ber(arna. Prinsipnya sama dengan poin e, hanya saja εpQ ε T. Sehingga kura produk lebih curam dibanding titran
SPEKTROSKOPI UV
ISTIF:=+ 1.
/ 2%11@@A
APLIKASI 1. Pemantauan hasil fraksinasi dengan kromatogra6 2. :nalisis kuantitatif komponen a. 8IS + karoten, kloro6l, gula, ::, dll b. 78 + senya(a aromatic, :: kedelai c. Penentuan aktiitas eni
KROMATOGRAFI :rtinya pemisahan komponen dalam contoh dgn distriusi komponen pd 2 fase yg tdk saling campur !fase diam dan fase gerak#
J'agian : terdiri dari % spot, yakni /, 2, 1, dan 3.
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Heteksi dengan 78, dan dengan pereaksi Peralatan tabung kromatogra6, dan lempengan Teknik ascending Tujuan analitis, preparatie, mencari eluen terbaik
"luen terbaik + menghasilkan spot terbanyak dan terpisah
J:nalitis identi6kasi komponen Preparatie bagian dr isolasi dan pemurnian komponen
KROMATOGRAFI PLANAR Sistem terdiri dari+ 1. ase diam + kertas, lapis tipis 2. ase gerak + tunggal, campuran 3. 0arak start 6nish %. Raktu /. &f
Tahap pemilihan + eluen polar dan non polar kesimpulan sifat at campuran eluen
:dsorben + 1. Polaritas relatie
Jdilakukan penjenuhan utk melancarkan gerak eluen selama elusi cara ditutup rapat selama 1@*1/ menit
2.
KROMATOGRAFI KERTAS *ekanisme + 1. :dsorbs kertas 2. Partisi air air di kertas M eluen *:rahnya descending !turun# dan ascending !naik# *Heteksi + pe(arnaan !semprot, celup, uapi, gabungan# *&f ; jarak komponen) jarak eluen
3. 0enisnya + anorganik dan organik :lumina, kiesel guhr !asam silikat#, fosfat, kalsium sulfat, karbon aktif, selulosa, pati, manitol, dekstran
2%11@@A
KROMATOGRAFI KOLOM 1. ekanisme a. Partisi b. :dsorpsi
c. "ksklusi d. Pertukaran ion 2. Sistem pemberian fase gerak a. rontal Sampel kolom adsorben jenuh >sampel kolom yg paling lemah teradsorbsi, turun > sampel dst
*tidak memisahkan komponen *memberikan gambaran a6nitas berbagai at thd adsorben b. Pergeseran ase gerak + larutan at yg lebih kuat teradsorbsi dibandingkan komponen sampel : digeser ', ' digeser B, B digeser H urutan keluar dr kolom a, ', B, dan H
Syarat + 1.
hanya 1 jenis berubah komposisinya
P$*$5+(+* K*'5$('8*$ K'#'5
1.
c. "lusi
2. t& !(aktu retensi# (aktu yg dibutuhkan molekul ;8 (+*($6$ <) =$7+ )9$5 utk mencapai detector setelah injeksi 3. tm !(aktu mati#
C 2%11@@A
(aktu yg dibutuhkan molekul ;8 (9)$& (+*($6$ <) =$7+ )9$5 utk mencapai detector setelah injeksi %. 8r !olume retensi# 8olume fase gerak yg dibutuhkan utk menggerakkan molekul dari injeksi hingga detector /. R !baseline (idth# Febar pita senya(a yg terukur pd garis dasar
'iasanya terganggu karena+ 1# Hifussi eddy !a# ketidakterturan kemasan, keragaman jalur partikel dlm kolom 2# Hifusi molekul !b# difusi at dlm carier gas pita melebar e6siensi menurutn 3# Tahanan td alih massa !c# (aktu yg diperlukan utk kesetimbangan at dlm 2 fase
1@. &esolusi
menggambarkan keterpisahan dua buah pita atau puncak
& ;1 3G oerlap & ; 1./ @.2G oerlap
Panjang kolom jadi 2O lipat
& jadi akar 2.
KROMATOGRAFI GAS . &erata laju migrasi linear solute ; 8 ; F)t& F ; panjang kolom C. aktor kapasitas
menggambarkan laju migrasi sampel)solut pada kolom
K. aktor selektiitas
kemampuan memisahkan komponen dari suatu kolom !selektiitas kolom#
PRINSIP PEMISAHAN ase gerak ase diam
5as inert tidak terjadi interaksi dgn analat
Solid retensi analat tailing pd peak Bair baik
5FB
Sampel berupa gas, senya(a olatile, atau at yg dapat diupkan, stabil panas, dan umumnya nonpolar.
gambaran kuantitatif e6siensi kolom untuk memisahkan komponen !jumlah plat teoritis# a. 0umlah lempeng teoritis !4#
K 2%11@@A
Prinsip + Partisi analat antara fase gerak gas dengan fase diam berupa cairan yg diimobilisasi pada permukaan solid yg inert
A. "6siensi kolom
b. ="TP ) 0SPT !0arak setara dengan pelat teoritis# ="PT ; F)4
I7(*45+($79 : 1. 5as pemba(a
a. Inert helium, nitrogen, hidrogen b. :da 6lternya c. Hiatur oleh pressure regulator dan -o( controller d. Pengukur laju alir gas itu rotometer !terletak di colom head, dan soap bubble meter) -o( meter yg terletak di ujung kolom. Sampel a. Injeksi sampel dengan microsyringe b. 8olume sampel
2.
3.
%.
/.
ASPEK KUALITATIF 1. enentukan kemurnian senya(a organik klo ga murni nnti ada peak tmbahan 2. "fektiitas prosedur permunian at 3. Identi6kasi komponen dlm campuran t&
ASPEK KUANTITATIF 1. Pake olume retensi
VM = tMF 8 + 8olume retensi t + Raktu retensi & untuk spesi yang ditahan, untuk spesi yang tidak ditahan + Faju alir rata*rata olumetrik 2.
= > t RB = = tM (t’R)B KB tRA -(t’R)A KA tM
A 2%11@@A
ELEKTROFORESIS :dalah metode pemisahan berdasarkan laju migrasi pada suatu medan listrik P"IS:=:4 :S" T7455:F Hipengaruhi oleh + a. 0umlah dan keadaan gugus yg dpt diionkan b. p= lingkungan c. keberadaan ion lain Teknik 1. single phase
a. friksi molekuler b. elektrostatis 2. dual phase a. adsorpsi b. solubilitas c. pengikatan logan d. interaksi ionic rictional force !gaya gesek# !gaya elektroforetik# Q gaya gesek !f# agar dpt bergerak
=ukum Stoke W ; f ; π η & Peralatan pertama kal Tiselius tidak ada pembentukan endapan pada elektroda elektrolisis tidak lengkap !elektroforesis# Tehnik elektroforesis ona + 1. medium kertas a. selulosa biasa ?=* pada kertas cenderung menyebabkan air pada buer !medium# bermuatan positif efek osmosis menyebabkan pula molekul2 kecil yg memerlukan oltase tinggi efek panas buer menguap mobilitas berubah efek difusi b. selulosa asetat ?=* nya diikat oleh asetat. "fek osmosis hilang, efek difusi masih ada. Sehingga diperbaiki dengan gel
'ergerak Qf Stesy state ;f Teori lapis ganda =elmholt Ion dalam larutan dikelilingi oleh ion yg berbeda muatan.
2. gel a. alami ukuran tidak seragam. "fek difusi diatasi karena gel lebih kaku b. buatan poliakrilamida, agarosa jika U V tinggi ukuran pori kecil ungsi medium a. reseptor spot dari at terlarut b. menyediakan jalur migrasi komponen Sistem terdiri dari + a. medium b. buer konduktor arus 0embatan konduksi antara 2 elektroda shg memungkinkan aliran medan listrik :plikasi contoh a. cara kering spot baru basahi spot bisa lebih kecil dan pekat b. cara basah basahi dlu baru spot jembatan konduksi sudah terbentuk aktor yg memperngaruhi pemisahan 1. oltase yg digunakan dan pengaruh termal 2. konsentrasi buer jika U V buer naik mobilitas ion turun konduktiitas naik pemanasan dan efek termal naik pemisahan tidak baik 3. p= buer hati2 utk at ampiprotik :: ketika mencapai PI akan netral dan tidak bermuatan %. pengaruh elektrostatik perbedaan muatan karena beda at /. pengaruh difusi ketika ukuran besar, difusi lebih besar
2
F = m.a
→
d V 2
dt
V=
!q f
→
! = kosta
→
V= μ=
q f q f
" ; medan listrik !olt)cm# \ ; muatan bersih partikel f ; koe6sien hambatan ∼ massa ∼ bentuk 8 ; kecepatan molekul
edan listrik ;fe koe6sien hambatan ∼ jari*jari ∼ bentuk molekul Bontoh untukmolekul yang bulat
1@ 2%11@@A
ELEKTROFORESIS GEL DISKONTINU 1. dua konsentrasi gel a. stacking gel atas, pori2 lebih besar, poliakrilamida /G
b. separation gel ba(ah, pori2 lebih kecil, poliakrilamida C,/G 2. terdapat 2 nilai buer a. gel atas ,C b. gel ba(a\h K,A
PROSES PEMISAHAN
$
"
2
"
%
"
& "
# &% 2$
Tehnik pemisahan yg mendasari =PFB 1. Partisi 'erdasarkan distribusi analat dalam fase diam dan fase gerak a. 4ormal phase ase diam polar ase gerak non b. &eerse phase
' '
'
µ µ
SHS bereaksi dengan sisi hidrofobik protein dengan perbandingan teratur Sehingga molekul protein akan memba(a muatan yang berasal dari SHS, dengan ekor molekul protein yang mempunyai beragam ' Sehingga dengan cara ini sampel akan mempunyai muatan yang sama tetapi ' nya berbeda. Hengan teknik ini kita dapat memisahkan protein berdasarkan ' µ ] massa dari protein → besar → jalur migrasi pendek → kecil → jalur migrasi panjang
Fog '
%. Sie eOclusion Hikenal dgn permeasi) 6ltrasi gel, yaitu misahin berdasarkan ukuran. _g keluar duluan yg gede, karena ga terjerap di gel nya. Instrumentasi ase gerak yg berupa cairan ada dalam botol2 reseroir, yang harus selalu penuh dan di selangnya ga boleh keisi udara, karena kalo ada udara akan merusak pompa. ase gerak tsb kemudian disedot dengan pompa, lalu dialirkan ke pulse dump) degasser untuk menghilangkan gas2 terlarut dalam cairan. Setelah itu dialirkan menuju 6lter untuk disaring, masuk ke dalam kolom untuk melakukan pemisahan, dan hasil peak nya dibaca di detector. R+7+*'9* Hilengkapi dengan degasser untuk menghilangkan gas terlarut. 5as perlu dihilangkan agar tidak membentuk gelembung pada kolom, tdk menyebabkan pelebaran kura, dan tidak menganggu detector. F$7+ 8+*$& 1. "lusi isokratik 1 jenis eluen 2. "lusi gradient ada komposisi eluen dgn berbagai kepolaran, dan perbandingan tertentu memperbaiki e6siensi pemisahan P'5<$ Syarat + 1. Tekanan tinggi 2. ?utput tekanan bebas pulsa 3. Faju alir antara @,1*1@ mF)detik %.
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Prinsip pemisahan ase gerak cairan ase diam cair) padat
'erbeda karena+ 1. Sensitie tinggi 2. :nalisis kuantitatifnya akurat 3. =asil pemisahannya baik
11 2%11@@A
0enis pompa+ 1. &esiprok gerakan maju mundur piston
menjadi ion, lalu dipilah berdasarkan ' nya, dan akan menghasilkan spectrum pada detector.
S97(+5 93+&79 7$5<+# :(alnya diinjeksikan dgn syringe melalui septum elastomeric reproduktabilitasnya buruk digunakan sistem loop.
K'#'5 1.
P+*&+5,$8$ 5+(')+ $$#9797 7tk memperbaiki e6siensi kolom a. emperpanjang ukuran kolom b. engurangi partikel pengisi kolom != diperkecil# c. engoptimalkan laju alir fase gerak T$)+5 HPLC )+8$ MS
ase gerak masuk ke kolom interface !suhu naik# diuapkan analat nya diionisasi diukur di detector Jfase geraknya harus mudah disingkirkan di interface dan stabil thd suhu agar tdk bereaksi dgn komponen.
D+(+@('* Syarat+ 1. Sensitie 2. Stabil 3. &espon linier %. &espon cepat dan terbebas dr laju alir /. udah, hasil dpt dipercaya
Tipe detector+ 1. 'ulk property detector respon thd sifat dr fase gerak !indeks refraktif, konstanta dielektrik, dan densitas# 2. Solute property detector respon thd sifat analat !absorbansi, -uorescence#
S45,+* 9' 1. "lektron impact !"I# Hihasilkan 6lament panas bereaksi dgn molekul analat ion analat yg tdk stabil dipisahkan di spektrometri massa 2. Bhemical ioniation !BI# Higunakan gas !metana) isobutana# ion gas menyerang molekul 3. ield ioniation !I# Ionisasi pd daerah tsb.
Bontoh detector+ 1. Hetector absorbansi a. 78 ber6lter dilengkapi 6lter panjang gelombang b. 78 bermonokromator :da gratting c. I& 2. Hetector -uoresen 3. Indeks refraktif %. "lektrokimia :mperometri, polarogra6, kolorimetri, dan konduktometri /. Spektroskopi massa !S# &atio masa thd muatan suatu ion.
12 2%11@@A
I(+*=$@+ <$)$ HPLC 1. oing belt 2. Thermospray 3. :tmospheric pressure ioniation %. "lectrospray /. Particle beam A7<+& &4$#9($(9= 1. Higunakan utk menentukan kemurnian suatu at. 'iasanya kalo ga murni ada peak tambahan. 2. engukur efektiitas pemurnian at 3. Identi6kasi komponen dalam campuran dgn t& A7<+& &4$(9($(9= 1. "Otra column band broadening
Pelebaran kura karena perbedaan laju alir antara bagian tengah dgn yg deket dinding kolom 2. "6siensi kolom Hiameter dikurangi, ukuran partikel fase diam perlu dikecilkan tinggi pelat teoritis makin kecil !=# jumlah pelat nya makin banyak, laju alirnya makin tinggi <"B" P:&:= +3 4 ; 3/@@ F ) dp
3.
Si
(
Si
(
Si
()
()
(
O
()
4 ; jmlh pelat teoritis F ; panjang kolom !cm# dp ; diameter partikel fase diam !micrometer# 3. &esolusi komponen enggambarkan keterpisahan dua buah puncak.
%. aktor kapasitas
Si
(
(
Si
(
Si
()
O
()
Na
Cl
Cl
Si
(
Si ()
O Na
Na
Na
Na
Cl
(
Si
Na Na
Na O (
Si
(
Si
Na
(
Si
(
Si
Na O
()
O
()
(
Si
(
()
()
Si
Si
(
()
O (
Si
(
Si
(
1, >2, maka yang akan keluar duluan itu >2, >1, o, *1, baru terakhir *2. %. Sistem injeksi disini ada 2, yaitu+ a. Injeksi hidrodinamik bantuan tekanan 8olume injeksi P"4TI45 4I= 'iasanya keluar di soal. =ehe +3 8olume sampel yg diinjeksikan pd sistem hidrodinamik dihitung dengan cara +
/. aktor selektiitas
ELETROFORESIS KAPILER erupakan gabungan 5B dan elektroforesis Himana `P adalah perbedaan tekanan !Pa# d adalah diameter kapiler bagian dalam !m# t adalah (aktu menggunakan !det# adalah iskositas buer !kg mM1sM1#, F panjang tabung kapiler. The fact !m# 1@3 merupakan faktor konfersi m3 ke liter. b. Injeksi elektrokinetik bantuan arus listrik ol solute yg diinjeksikan pada sistem elektrokinetik
Penjelasan+ 1.
13 2%11@@A
Himana B adalah konsentrasi solut t adalah (aktu medan listrik diaplikasikan
r adalah jari*jari kapiler ep adalah mobilitas elektroforetik solut eof adalah mobilitas elektroosmotik " adalah medan listrk yang digunakan
/.
b. >2 gerakan µeof dia akan searah dengan arah µep nya.
µeo f
µep
#, maka keluar lebih cepet jadi µeap nya dia akan lebih besar, karena gak kepake dulu utk saling tarik menarik.
Higambar yg diatas, ada 3 istilah yg ada+ *µeof + mobilitas "lektroosmotik !"?# yang bertambah secara ektorial +=+& +#+&(*''75'(9&" jadi gerakan molekul analat karena kolom kapiler silica.
Jgambar yg diatas itu menunjukkan perbedaan arah) kesamaan arahnya Jgambar yg kedua itu kayak ngasih tau selisihnya. _g !># lebih panjang, artinya nyampe detector lbh cepet dibanding yg !*#.
*µep+ mobilitas analat atau mobilitas elektroforetik !"# ini gerakan selalu kearah katoda.
*µeap+ mobilitas aktual; µep + µeof ini gerak actual.
µeof
µep
# jadi µeap nya dia akan lebih kecil, karena kepake dulu utk saling tarik menarik. Jkalo ga ngeh dateng pas belajar bareng aja
1% 2%11@@A
. Intinya ngomongin yg poin / adalahL "lektroforesis itu bisa misahin muatan !>#, !*#, dan netral dalam 1 kali injeksi. Himana analisisnya bisa dibantu sama marker !penanda# yg netral. Syarat marker+ a. inert thd dinding kapiler, buer, dan molekul cnth b. cnth marker+ aseton, metanol C. Parameter identi6kasi
:nalisis kualitatif+ Raktu migrasi !t atau t# t ; F F; panjang tabung kapiler tot
:nalisis kuantitatif kura
luas are diba(ah
total
Jproblem alat kalor menyebabkan interaksi analat dan dinding kapiler meningkat Turbulensi lokal dsorbsi analat pd dinding kapiler kura melebar
a. "6siensi
H; koe6sien difusi b. Selekti6tas
; !ep > eof# O" "; medan listrik
7tk mengurangi interaksi+
" dikurangi
a. 5unakan buer ph ekstrem, konsentrasi tinggi b. >addtictie surfaktan, garam alkali, etilen glikol, dll c.
c. &esolusi
HPCE 1. 2. 3.
+#+&(*'='*+797 &$<9#+* &9+*3$ (9889
efek termal bisa diatasi dgn +
engurangi diameter kapiler engurangi kuat medan listrik engubah komposisi buer yg lbh rendah 5unakan sistem kontrol suhu yg e6sien
CGE ELEKTROFORESIS KAPILER GEL *Tabung kapilernya diisi gel polimer *biasanya dilakukan jika solute yg berbeda memiliki mobilitas elektroforetik yg sama H4: dengan panjang berbeda *contoh fragmen memiliki ratio muatan dan ukuran yg sama.
t ; l F F; panjang tabung kapiler ep 8 l ; panjang kapiler efektif 8; Tegangan listrik
:F=:H7FIFF:= +3 S":45:T 7:S ITP %K I5=T ?& : *:malia
Batatan+ jangan tertukar !mobilitas# dengan 8 !tegangan#
1/ 2%11@@A