MAKALAH KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KONSELING OBAT JANTUNG
Oleh : 1. CUT AINUL MARDHIYYAH 2. FATILAH 3. SUMIYATI 4. SITI AENAH 5. AFRILYA GITA .M 6. WIWIN MACHWAR 7. IMAS DIAH HODIJAH 8. MAMI NURHAYATI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2015
SKENARIO KONSELING OBAT JANTUNG
Percakapan antara Apoteker, pasien dan salah satu keluarga pasien.
Apoteker
: Cut Ainul Mardhiyyah
Pasien
: Imas Diah Hodijah (45 tahun)
Keluarga pasien: Siti Aenah (40 tahun) sebagai adik pasien Resep : R/
Aspilets 80 mg tab No. XX S 2 dd 1
R/
Clorpidogel 75 mg tab No. X
S 1 dd 1 R/
Sukralfat syr 100 ml fls No. II S 3 dd 1 C ac
R/
ISDN 5 mg No. XX S 2 dd 1 sl
R/
.Ranitidin tab 150 mg XX S 2 dd 1
Anamnesa : Pasien mengeluh sering merasakan sesak nafas, nyeri dada sebelah kiri sampai ke punggung, dan nyeri lambung. Materi yang disampaikan dalam konseling : 1. Nama Obat 2. Tujuan pengobatan 3. Jadwal/aturan pengobatan, dosis, frekuensi penggunaan 4. Cara/rute penggunaan 5. Lama penggunaan 6. ESO yang umum terjadi 7. Interaksi dengan obat lain ( resep / OTC )
8. Interaksi dengan makanan -minuman 9. Pengaruh terhadap gaya hidup 10. Cara penyimpanan & pembuangan sisa obat / obat rusak, dll.
KONSELING
Percakapan terjadi di sebuah ruang khusus unruk konseling obat di rumah sakit Medika, ruang bersebelahan dengan Apotek.. Ruangan bebas dari gangguan suara, telepon, tamu lain. Berikan empati, menggunakan alat bantu leaflet, dll.
Tahapan Proses Konseling obat 1. TAHAPAN PEMBUKA/PERKENALAN
Tehnik: - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan konseling, mengapa & berapa l ama.
Apoteker
: Selamat siang bu, hari ini cuacanya cukup cerah ya
Perkenalkan nama saya Cut Ainul Mardhiyyah, saya sebagai apoteker di rumah sakit ini. Saya ingin menyerahkan obat ini kepada ibu serta memberikan informasi tentang obat ini, apabila ibu ada pertanyaan atau informasi yang kurang jelas silahkan ibu boleh bertanya kepada saya. Mungkin saya membutuhkan waktu sekitar beberapa menit untuk menjelaskannya, terima kasih.Maaf sebelumya, saya ingin konfirmasi awal nama ibu, Imas Diah Hodijah usia 45 tahun alamat dari Pondek Gede, benar y bu? Pasien
: Bener bu saya Imas Diah , terima kasih.
2. PENILAIAN AWAL/IDENTIFIKASI
Tehnik : Prime Questions Pre Konseling – tahap pengujian pengetahuan pasien (Tahap Pengenalan) 3 (Tiga) pertanyaan utama yang harus ditanyakan sebelum melakukan konseling ke pasien atau keluarganya :
Apoteker
: Apakah dokter telah menjelaskan tentang kegunaan obat ini ?
Pasien
: Dokter hanya bilang obat ini untuk menghilangkan nyeri yang saya rasakan.
Apoteker
: Apakah dokter telah menjelaskan tentang cara menggunakan obat ini ?
Pasien
: Belum bu.
Apoteker
: Apakah dokter telah menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari obat ini ?
Pasien
: Dokter bilang, mudah-mudahan saya cepet sembuh, begitu katanya.
3. PEMBERIAN INFORMASI
Tujuan: Mendorong perubahan sikap/prilaku agar memahami dan mengikuti regimen terapi. Tehnik : Show & Tell Apoteker
: Apakah ibu sudah mendapatkan informasi dari dokter tentang kegunaan dan cara
penggunaan Aspilets? Pasien
: Kalau obat ini (Aspilets) saya pernah dapat dan aturannya sehari 3 kali. Saya pernah
mendapatkannya dari apotek waktu saya ngeluh sakit jantung. Apoteker
: Apakah ada riwayat alergi dari penggunaan obat ini, bagaimana perkembanganya
setelah minum obat Aspilets. Apakah dirumah punya obat lain yang diminum. Pasien
: Saya tidak mempunyai riwayat alergi, dan saya merasakan enak setelah minum obat
itu, ya kadang-kadang sesekali saya merasa sakit lagi di dada sebelah kiri. Kelurga pasien : Dirumah tidak ada obat lain bu yang seperti itu. Apoteker
: Terima kasih bu, baik sekarang saya akan jelaskan tentang informasi yang berkaitan
dengan obat Aspilets. Obat ini dosisnya sehari 2 kali saja. Diminum pagi dan sore hari setelah makan, obat ini dapat mengurangi nyeri dada yang ibu rasakan, obat ini cara penggunaannya dihisap ya bu didalam rongga mulut sampai habis dengan sendirinya. Efek samping bisa ke pencernaan, tapi disini nanti saya berikan obat untuk saluran cernanya ya bu, bisa menyebabkan mual. Maaf apakah ibu mempunyai riwayat asma? Pasien
: Tidak bu.
Apoteker
: Ya syukurlah, karena obat tidak baik untuk yang punya riwayat asma, jadi ibu tidak
perlu khawatir ya.
Apoteker
: Untuk selanjutnya obat Clorpidogel, memang cukup sulit ya bu untuk menyebutkan
obat ini, namun obat ini berkhasiat untuk keluhan penyakit jantung ibu. Dosis obat ini cukup sehari sekali ya bu satu tablet, diminum pagi hari sebelum makan. Efek samping yang mungkin terjadi adalah gangguan pencernaan, namun ibu tidak perlu khawatir karena bisa diatasi dengan pola minum obat dan pola hidup yang baik ya bu. Kalau obat ini diminum dengan segelas air. Pasien
: Iya bu, jadi obat ini cukup sehari sekali ya bu.
Apoteker
: Iya benar. Selanjutnya Isosorbid Dinitrat, obat ini diminum sehari dua kali.
Diminum dengan cara menyimpannya di bawah lidah sampai beberapa menit hingga obat hancur dengan sendirinya, diminum pagi dan sore sesudah makan. Obat ini untuk penyakit jantung yang ibu rasakan ya, mudah-mudahan berkhasiat untuk mengurangi nyeri dadanya. Efek sampingnya jarang,mungkin bisa sakit kepala, namun obat aspilets pun bisa untuk mengurangi sakit kepala ya. Pasien
: jadi obat ini di letakkan di dalam lidah ya bu.
Apoteker
: Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang penggunaan obat Sukralfat syrup, obat
ini diminum sehari tiga kali ya bu, satu jam sebelum makan. Obat ini berfungsi untuk memperbaiki system pencernaan ibu dan untuk mengurangi efek samping dari obat-obatan yang berefek ke system pencernaan seperti mual, muntah dan lainnya. Semoga obat ini dapat mengurangi dan menyembuhkan keluhan ibu. Pasien
: jadi obat ini bisa untuk maag ya bu, iya saya mengerti.
Apoteker
: selanjutnya yang terakhir obat Ranitidin, obat ini cukup diminum sehari dua kali,
jarak waktu ini diminum dua jam sesudah makan, obat ini sama dengan sukralfatuntuk pencernaan ibu. Mohon semua obat disimpan dengan baik terlindung dari cahaya dan diminum secar teratur. Pasien
: jadi obat ini sama untuk pencernaan, saya memang sering merasakan keluhan di
pencernaan saya terutama jika telat makan dan jika minum obat. Keluarga pasien: terima kasih atas informasinya bu, saya akan mengawasi saudara saya dalam minum obat dan akan selalu mengingatkannya. Apoteker ibu-ibu disini.
: terima kasih, semoga apa yang saya sampaikan dapat diingat dan dimengerti oleh
4. VERIVIKASI
Tujuan : Untuk memastikan apakah pasien memahami informasi yang sudah disampaikan. Mengulang hal-hal penting. Tehnik : fill in the gaps Apoteker
: Apakah ibu sudah memahami informasi yang saya sampaikan?
Meminta pasien untuk menceritakan dan memperagakan ulang cara penggunaan. Pasien
: (Mengulang informasi yang diberikan)
Apoteker
: Terima kasih karena ibu sudah mengerti apa yang sudah saya sampaikan, semua ini
agar ibu dapat merasakan efek maksimal dari penggunaan obat-obatan ini demi kesembuhan penyakit yang ibu rasakan.
5. PENUTUP / TINDAK LANJUT
Apoteker
: semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan saya sarankan agar ibu
mengontrol kembali keluhan yang ibu alami setelah 10 hari untuk mengetahui seberapa manfaat dari obat-obatan ini dan nasehat yang sudah dokter berikan. Keluarga pasien : Baik bu, setelah 10 hari saya akan mengantarkan saudara saya unt uk control dan semoga obatnya dapat bermaat untuk kesembuhan saudara saya. Apoteker
: Semoga ibu lekas sembuh dan beraktifitas dengan baik seperti biasa. Apabila ada
keluahan atau pertanyaan dapat menghubungi saya ke nomor telepon Apotek yang sudah tercantum disini atau nomer Handpone saya yang ada di kartu mana ini. Semoga bermanfaat. Pasien
: Terima kasih untuk semuanya ya bu.
Keluarag pasien: Kami permisi dulu. Terima kasih. Apoteker
: Sama-sama bu. Silahkan..
INFORMASI OBAT KLOPIDOGREL SIFAT FISIKOKIMIA
clopidogrel bisulfate berwujud serbuk putih, tidak larut dalam air pada pH netral, namun larut pada pH 1. Larut dalam methanol, agak larut dalam methylene chloride, dan tidak larut dalam ethyl ether. Clopidogrel memilki rotasi optik spesifik suhu +56 � SUB KELAS TERAPI
Koagulasi, obat yang mempengaruhi KELAS TERAPI
Darah, Obat yang mempengaruhi DOSIS PEMBERIAN OBAT
Oral dewasa miocardiac infark baru, stroke baru atau gangguan arteri : 75mg sekali sehari. Sindrom koroner akut: angina tidak stabil non STEMI : dosis awal 300mg loading dose dilanjutkan dengan 75mg sekali sehari (kombinasi dengan aspirin 75-325mg sekali sehari. STEMI 75mg sekali sehari (kombinasi dgn aspirin 75-162mg sehari). Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk gangguan fungsi ginjal, lansia STABILITAS PENYIMPANAN
25oC KONTRA INDIKASI
hipersensitifitas klopidogrel atau komponen lain dalam formulasi, pendarahan aktif patologik spt : penyakit ulcer dan pendarahan intrakranial, gangguan koagulasi EFEK SAMPING
perdarahan, gangguan pencernaan (mual, nyeri perut, dispepsia, gastritis, konstipasi); nyeri dada, odem, hipertensi, nyeri kepala, palpitasi, atrial fibrilasi, sistitis, gout INTERAKSI MAKANAN
Bromelin(nanas), camomile, bawang putih, jahe, ginkobiloba, ginseng, teh hijau, licorice, asam jawa akan meningkatkan efek antiplatelet INTERAKSI OBAT
Meningkatkan efek/toksisitas: antikoagulan, antiplatelet, drotrecogin alfa, NSAID, salisilat, thrombolitik dan treprostinil (meningkatkan risiko pendarahan jika digunakan bersamaan). Rifampicin meningkatkan efek klopidogrel. Mengurangi efek : (atorvastatin, antibiotik makrolida) melemahkan efek klopidogrel.
PENGARUH ANAK
Tidak ada keterangan PENGARUH HASIL LAB
Tidak ada keterangan PENGARUH KEHAMILAN
Kategori B. PENGARUH MENYUSUI
Tidak diketahui. Tidak direkomendasikan penggunaannya PARAMETER MONITORING
Parameter pendarahan (INR, CT, BT) BENTUK SEDIAAN
Film coated tablet INFORMASI PASIEN
Dapat diminum dengan atau tanpa makanan MEKANISME AKSI
Clopidogrel memerlukan biotransformasi untuk menjadi metabolit aktif, menghambat komponen reseptor ADP sehingga mencegah aktifasi GPIIB/IIA reseptor kompleks yang akan mengurangi agregasi platelet MONITORING
Tanda pendarahan, pemeriksaan Hb dan HCT DAFTAR PUSTAKA
DIH, 17th ed, p367-8; MIMS 112, 2009
ASPILETS INDIKASI :
Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri otot. Kontra Indikasi: Penderita hipersensitif (termasuk asma). Penderita tukak lambung (maag), pernah atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit (konsultasikan dengan dokter). Penderita hemofilia dan trombositopenia, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Penderita yang sedang terapi dengan antikoagulan (konsultasikan dengan dokter). KOMPOSIS I:
Setiap tablet mengandung: Asam Asetilsalisilat ................................. 80 mg
CARA KERJA OBAT:
ASPILETS Chewable mengandung asam asetilsalisilat dengan bufer, bekerja dengan mempengaruhi pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam, dan menghambat pembentukan prostaglandin sehingga dapat menurunkan rasa sakit . DOSIS:
Diberikan 3 kali sehari. Anak 2 - 6 tahun ................................. 1/2 - 1 tablet. Anak 6 - 12 tahun ................................ 1 - 2 tablet. Atau menurut petunjuk dokter. Tablet boleh dihancurkan dahulu sebelum dilepaskan dari foilnya, lalu dilarutkan dalam sejumlah air atau dicampur dengan susu, dan diminum sesudah makan. PERHATIAN:
Jauhkan dari jangkauan anak-anak guna mencegah salah penggunaan tablet ini. Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan. Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi ginjal atau hati dan dehidrasi.Hati-hati penggunaan pada anak-anak dengan gejala demam terutama flu, varisela (cacar air), sebelumnya konsultasikan ke dokter karena dapat terjadi bahaya Reye SYndrome. Sebaiknya obat ini diminum setelah makan atau bersama dengan makan. Alkohol dapat meningkatkan perdarahan gastrointestinal bila diminum bersamaan dengan obat ini. Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan pada lambung. EFEK SAMPING:
Kadang-kadang dapat terjadi: iritasi lambung, mual, muntah. Pemakaian jangka panjang dapat terjadi: perdarahan lambung, tukak lambung.
ISOSORBID DINITRAT KETERANGAN
Isosorbid dinitrat merupakan nitrat organik yang mudah meledak, diperlukan penambahan suatu bahan inert (mis, laktosa) agar bersifat non eksplosif. SIFAT FISIKOKIMIA
Isosorbid berbentuk kristal roset berwarna putih, sedikit larut dalam air dan mudah larut dalam alkohol SUB KELAS TERAPI
Obat Kardiovaskuler
FARMAKOLOGI
Pemberian isosorbid dinitrat per oral diabsorpsi cepat dari saluran gastrointestinal dan dari metabolisme fase pertama didapat bioavailabilitas sekitar 25% (berkisar dari 10-90%); dan bioavailabilitas meningkat pada penggunaan kronis. ;Pemberian sublingual akan didapat bioavailabilitas 45-59%. ;Bioavailabilitas bentuk lepas terkendali sekitar 75%. ;Onset isosorbid mulai 7.5-45 menit setelah pemberian dan lebih lama pada bentuk lepas lambat. ;Durasi pada pemberian sublingual adalah 45 menit hingga 2 jam, sementara bentuk konvensional sekitar 2-6 jam, dan tablet lepas lambat 10-14 jam. STABILITAS PENYIMPANAN
Simpan dalam temperatur kamar, sekitar 25�C. Hindari cahaya. Tutup wadah rapat-rapat dan jangan gunakan obat bila telah melampaui tanggal kadaluwarsa. KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap isosorbid dinitrat atau komponen lain dalam formulasi; hipersensitif terhadap nitrat organik; penggunaan bersama penghambat phosphodiesterase-5 (PDE-5) (sildenafil, tadalafil, or vardenafil); glaukoma angle-closure( peningkatan;tekanan intraocular); trauma kepala atau perdarahan serebral (peningkatan tekanan intrakranial); anemia berat. EFEK SAMPING
Kardiovaskuler: Hipotensi, hipotensi postural, pallor, kolaps kardiovaskuler, takikardi, syok, kemerahan, edema perifer. SSP: sakit kepala (paling sering), pusing (karena perubahan tekanan darah), tidak bisa tidur. ;Gastrointestinal: Mual, muntah, diare. ;Genitourinari: inkontinensia
urin.
;Hematologi:
Methemoglobinemia
(jarang,
bila
overdosis).
;Neuromuskuler & skelet: Lemah/letih. Mata: Pandangan kabur. ;Insiden hipotensi dan efek yang tidak diharapkan akan meningkat bila digunakan bersama sildenafil (Viagra �).;Efek samping lain(1-10% paisne) : bengkak, CHF, hipertensi, takikardi, aritmia, hypotensi, miocardial infark, demam, infeksi,sepsis, perubahan berat badan, asma, sindrom seperti flu, hipergikemi, hipoglikemi, pneumonia, depresi pernafasan. INTERAKSI MAKANAN
Obat ini bisa diberikan tanpa terpengaruh oleh adanya makanan. INTERAKSI OBAT
Substrat CYP3A4 (mayor). ;Penginduksi CYP3A4: Penginduksi CYP3A4 dapat menurunkan kadar/efek isosorbid dinitrat. Contoh obat ini adalah aminoglutethimid, karbamazepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin, and rifamisin. ;Penghambat CYP3A4: Dapat meningkatkan kadar/efek isosorbid dinitrat. Contoh obat ini adalah antifungi golongan azol,
kalritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodon, nikardipin, propofol, penghambat protease, ;kuinidin, telithromisin, dan verapamil. ;Sildenafil, tadalafil, vardenafil: Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik bila digunakan bersama (kontraindikasi), harus diberi interval 24 jam. ;Etanol: dapat meningkatkan risiko hipotensi.;Metotreksat : Meningkatkan toksisitas Metotreksat dengan menurunkan eliminasi di ginjal. PENGARUH ANAK
Keamanan dan efektivitas isosorbid dinitrat pada anak-anak tidak diketahui. PENGARUH KEHAMILAN
Isosorbid dinitrat diklasifikasikan dalam kategori C pada kehamilan. Meskipun tidak dilakukan penelitian pada manusia, tetapi penelitian pada binatang menunjukkan adanya efek yang tidak diharapkan pada janin. ;Jadi apabila memutuskan pemberian obat ini pada kehamilan, harus dipertimbangkan keuntungan terhadap ibu dan risi konya terhadap janin. PENGARUH MENYUSUI
Tidak diketahui apakah isosorbid dinitrat atau metabolitnya diekskresikan dalam ASI. Karena banyak obat diekskresikan dalam ASI, hati-hati bila diberikan pada ibu menyusui. PARAMETER MONITORING
Pemantauan adanya ortostasis BENTUK SEDIAAN
Tablet PERINGATAN
Dapat terjadi hipotensi yang berat.Gunakan hati-hati pada hipovolemia, hipotensi,dan infark ventrikel kanan. Selain hipotensi, juga disertai bradikardi paradoksal dan angina pektoris.Dapat
juga
terjadi
hipotensi
postural.
Dapat
terjadi
toleransi
terhadap;nitrat,diperlukan dosis yang tepat untuk meminimalkan efek ini.Keamanan dan efikasi tidak diketahui bila digunakan pada pasien anak-anak.Nitrat dapat memperparah angina yang disebabkan oleh kardiomiopati hipertropik.Hindari penggunaan bersama sildenafil. INFORMASI PASIEN
Minum obat sesuai petunjuk dan jangan minum obat lain tanpa sepengetahuan dokter. Jangan menghentikan obat dengan tiba-tiba dan simpan obat dalam wadah aslinya. Jangan minum alkohol berlebihan karena dapat menyebabkan hipotensi yang berlebihan. ;Dapat menyebabkan hipotensi postural (minum obat sambil duduk dan hati-hati sewaktu bangkit dari posisi duduk atau berbaring); sakit kepala, pusing, lemah, atau pandangan kabur (hati-
hati mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin), ;mual atau muntah (makan porsi sedikit namun lebih sering). Bila nyeri dada, segera minum obat, laporkan bila mengalami sakit kepala akut, jantung berdebar-debar, pusing dan tidak bisa tidur, lemah otot. MEKANISME AKSI
Menstimulasi c-GMP intraseluler sehingga menyebabkan relaksasi otot polos baik pada arteri maupun vena. Menurunkan tekanan ventrikel kiri (preload) dan dilatasi arterial sehingga menurunkan resistensi arterial (afterload). ;Hal ini akan menurunkan kebutuhan oksigen sekaligus adanya dilatasi arteri koroner akan memperbaiki ali ran darah pada derah iskemik. MONITORING
Kaji kondisi pasien yang memerlukan perhatian (mis, hipovolemia, hipotensi, dan infark ventrikular kanan). Kaji adanya potensial interaksi dengan obat-obat lain yang diminum pasien. ;Dapat terjadi toleransi dan diperlukan dosis yang tepat untuk meminimalkan toleransi. Kaji efektivitas terapi dan efek yang tidak diharapkan (mis, hipotensi, toleransi) pada interval penggunaan yang teratur. ;Pada penghentian obat, lakukan secara bertahap. Informasikan pada pasien cara penggunaan, kemungkinan efek samping dan melaporkan efek yang tidak diharapkan.
SUKRALFAT SYRUP SIFAT FISIKOKIMIA
Merupakan garam aluminium dari sukrosa oktasulfat. Serbuk warna putih, praktis tidak larut dalam air dan alkohol, larut dalam asam kuat dan basa. SUB KELAS TERAPI
Obat Untuk Saluran Cerna FARMAKOLOGI
Absorpsi : setelah pemberian oral, Sukralfat diabsorpsi dalam jumlah kecil dari saluran cerna, kemungkinan disebabkan karena polaritas yang tinggi dan kelarutan yang rendah dari Sukralfat pada saluran cerna.2,7;Bioavailabilitas oral (lokal) : komponen disakarida 5%, aluminium < 0.02%. (1);Distribusi (2) : distribusi ke dalam jaringan dan cairan tubuh setelah absorpsi sistemik belum ditentukan. Studi pada hewan, volume distribusi kurang lebih 20% dari berat badan.;Ekskresi (1,2) : Sukralfat bereaksi dengan asam klorida dalam saluran cerna, membentuk sukrosa sulfat yang tidak dimetabolisme. ;Studi pada hewan menunjukkan 90% dosis oral sukrosa sulfat diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui feses dalam waktu 48 jam. ;Sejumlah kecil sukralfat (3-5%) diabsorpsi sebagai sukrosa sulfat, diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin dalam waktu 48 jam.
STABILITAS PENYIMPANAN
Tablet Sukralfat disimpan dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar dan stabil selama 2 tahun setelah tanggal produksi. Suspensi Sukralfat disimpan pada suhu 15-30 �C, hindari penyimpanan yang terlalu dingin (beku). KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap produk sukralfat. EFEK SAMPING
Konstipasi (paling sering, sekitar 2%). ; mual, muntah, kembung, mulut kering, gatal-gatal, sakit kepala, insomnia, diare (sangat jarang, < 1%) INTERAKSI OBAT
Absorpsi obat berikut berkurang bila digunakan bersamaan:;Utama : Ciprofloxacin, Cimetidine, Ranitidin, Digoxin, Ketoconazole, Teofilin, Fenitoin, Tetrasiklin.;Sedang : Moxifloxacin, Norfloxacin, Ofloxacin, Sparfloxacin, Warfarin.;Penggunaan obat-obatan tersebut di atas sebaiknya dilakukan pada 2 jam sebelum atau sesudah pemberian Sukralfat PENGARUH ANAK
Keamanan dan khasiat bagi anak-anak belum ada informasi. PENGARUH KEHAMILAN
Kategori B.;Tidak ditemukan bukti bahwa obat yang mengandung aluminium seperti sukralfat dapat mempengaruhi janin. PENGARUH MENYUSUI
Sukralfat disekresi lewat ASI dalam jumlah kecil, sehingga pemakaiannya perlu hati-hati. Tidak ditemukan data pemakaian sukralfat pada manusia, dimungkinkan untuk bisa digunakan. PARAMETER MONITORING
Berkurangnya
rasa
tidak
nyaman
pada
bagian
perut/abdomen,perbaikan
hasil
endoskopik,CBC (Complete Blood Count),;tanda-tanda dan gejala-gejala dari toksisitas aluminium terutama pada pasien dengan gagal ginjal kronis atau pasien yang menjalani dialisis BENTUK SEDIAAN
Suspensi 500 mg/5 ml, Tablet 500 mg PERINGATAN
Antasida dapat digunakan sebagai tambahan pada terapi dengan Sukralfat untuk mengurangi rasa sakit, tetapi sebaiknya tidak diminum dalam waktu 30 menit sebelum atau setelah
pemberian sukralfat. ;Penderita gagal ginjal kronis dan pasien dialisis dapat meningkatkan risiko akumulasi dan toksisitas aluminium. INFORMASI PASIEN
Diminum dalam keadaan perut kosong, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan sebelum tidur malam. MEKANISME AKSI
Sukralfat bekerja dengan cara melindungi mukosa dari serangan asam pepsin pada tukak lambung dan duodenal setelah membentuk kompleks dengan eksudat yang bersifat protein seperti albumin dan fibrinogen pada lokasi tukak. ;Pada kondisi yang lebih ringan, Sukralfat membentuk viscous sehingga memberikan perlindungan pada permukaan mukosa lambung dan duodenum.
RANITIDIN SIFAT FISIKOKIMIA
Ranitidin hidroklorida (USP 29) : serbuk kristalin berwarna putih sampai kuning pucat, praktis tidak berbau. Sangat mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam alkohol. Larutan 1% dalam air mempunyai pH 4,5-6,0. ;Penyimpanan (serbuk) : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya SUB KELAS TERAPI
Obat Untuk Saluran Cerna FARMAKOLOGI
Absorpsi oral : 50%. Distribusi : volume distribusi untuk fungsi ginjal normal : 1,7 L/kg; Clcr 25-35 ml/menit:1,76 L/kg; penetrasi melalui sawar darah otak minimal; berdistribusi ke dalam ASI; ikatan dengan protein 15%; ;dimetabolisme di hati menjadi metabolit N-oksida, S-oksida, dan N-desmetil. Bioavailabilitas oral : 48%. ;Waktu paruh eliminasi oral : untuk fungsi ginjal normal : 2,5-3 jam; Clcr 25-35 ml/menit:4-8 jam; waktu paruh eliminasi IV untuk fungsi ginjal normal : 2-2,5 jam. ;Waktu untuk mencapai kadar puncak dalam serum : oral : 2-3 jam, IM : <=15 menit. Ekskresi : di dalam urin : oral = 30%, IV = 70%(dalam bentuk tak berubah), feses (sebagai metabolit). (3) STABILITAS PENYIMPANAN
Vial injeksi disimpan pada suhu antara 4 �C-30�C, terlindung dari cahaya. Larutan jernih tak berwarna sampai berwarna kuning; warna yang agak tua tidak mempengaruhi potensi. Kantung premixed disimpan pada suhu antara 2 �C-25�C, ;terlindung dari cahaya. Sirup disimpan pada suhu antara 4 �C-25�C, terlindung dari cahaya. ;Tablet disimpan di tempat
kering pada suhu antara 15 �C-30�C, terlindung dari cahaya. Larutan injeksi dalam vial dapat dicampur dengan normal saline atau larutan dekstrosa 5% dalam air, larutan stabil selama 48 jam pada suhu kamar. ;Injeksi bolus intermiten diencerkan sampai maksimum 2,5 mg/ml. ;Infus intermiten diencerkan sampai dengan maksimum 0,5 mg/ml. jangan menambahkan obat lain ke dalam kantung premixed KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap ranitidin atau bahan-bahan lain dalam formulasi. EFEK SAMPING
Terbatas dan tidak berbahaya: aritmia, vaskulitis, pusing, halusinasi, sakit kepala, confusion, mengantuk, vertigo, eritema multiforme, kemerahan, pankreatitis, anemia haemolitic acquired, agranulositosis, anemia aplastik, granulositopenia, leukopenia, ;trombositopenia, pansitopenia, gagal hati, anafilaksis, reaksi hipersensitivitas INTERAKSI MAKANAN
Makanan tidak mengganggu absorpsi ranitidin. INTERAKSI OBAT
Meningkatkan efek/toksisitas siklosporin (meningkatkan serum kreatinin), gentamisin (blokade neuromuskuler), glipizid, glibenklamid, midazolam (meningkatkan konsentrasi), metoprolol, pentoksifilin, fenitoin, kuinidin, triazolam. ;Mempunyai efek bervariasi terhadap warfarin. Antasida dapat mengurangi absorpsi ranitidin. Absorpsi ketokonazol dan itrakonazol berkurang; dapat mengubah kadar prokainamid dan ferro sulfat dalam serum, mengurangi efek nondepolarisasi relaksan otot, ;cefpodoksim, sianoklobalamin (absorpsi berkurang), diazepam dan oksaprozin, mengurangi toksisitas atropin. Penggunaan etanol dihindari karena dapat menyebabkan iritasi mukosa lambung. PENGARUH HASIL LAB
Berinteraksi dengan tes sekresi asam lambung, tes alergi pada kulit menggunakan ekstrak alergen, serum kreatinin, tes protein urin. PENGARUH KEHAMILAN
Kategori B. Ranitidin menembus plasenta, efek teratogenik pada fetus belum dilaporkan. Hati-hati bila digunakan pada kehamilan. PENGARUH MENYUSUI
Ranitidin berdistribusi ke dalam ASI; gunakan dengan berhati-hati. PARAMETER MONITORING
AST, ALT, serum kreatinin, fungsi ginjal, foecal occult blood.
BENTUK SEDIAAN
Tablet 75 mg, 150 mg, Kaplet 300 mg, Sirup 75 mg/5ml (60 ml, 100 ml, 150 ml), Ampul 25 mg/ml (2 ml) PERINGATAN
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati; dibutuhkan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal; hindari penggunaan pada pasien dengan sejarah porfiria akut (dapat memicu serangan); ;terapi jangka panjang mungkin berhubungan dengan defisiensi vitamin B12; keamanan dan efikasi belum ditetapkan untuk pasien anakanak usia<1 bulan. INFORMASI PASIEN
Dosis oral ranitidin dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Bila obat ini digunakan untuk mencegah heartburn, obat diminum 30-60 menit sebelum makan atau minum apapun yang dapat menyebabkan heartburn.;Pasien seharusnya tidak menggunakan obat ini bila alergi terhadap ranitidin, simetidin, atau nizatidin MEKANISME AKSI
Menghambat secara kompetitif histamin pada reseptor H2 sel-sel parietal lambung, yang menghambat sekresi asam lambung; volume lambung dan konsentrasi ion hidrogen berkurang. ;Tidak mempengaruhi sekresi pepsin, sekresi faktor intrinsik yang distimulasi oleh penta-gastrin, atau serum gastrin. MONITORING
Gejala dan tanda-tanda gangguan tukak peptik, efek samping obat, darah lengkap, perbaikan endoskopi