TUGAS SILVIKULTUR PENAKSIRAN POTENSI dan PENJARANGAN TEGAKAN JATI KE'ENTERIAN PEN/I/IKAN /AN KE0U/A4AAN (Tectona grandis) RA4A UNIVERSITAS PALANGKA 5AKULTAS PERTANIAN JURUSAN KE6UTANAN #*3
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan baik, meskipun dalam kondisi penuh kekurangan. Keberhasilan penyusunan laporan ini berkat kerja keras anggota kelompok dan dukungan tim pengajar. Untuk itu kami sampaikan penghargaan setulustulusnya. Kami sadari bah!a laporan ini masih jauh jauh dari kesempurnaan. "leh "leh karena itu, kritik dan saran yang bersi#at membangun sangat kami harapkan, untuk lebih sempurnanya laporan ini pada !aktu yang akan datang.
Oleh Kelo!o" # $ S%r&ati 'arito Saragi (A # *+,) 'a-ar Si!ah%tar (A $alangkaraya, # *) %o&ember '()* Ita P%rnaa Sari '%nte (A # *.) /aniel Lo%is 0ang%n (A # *#* ) al1in An%gerah 2ega (A # **+) $enulis Ag%s Praset&o (A # *3+) /olit (A # *+3)
/A5TAR ISI
KATA
PENGANTAR
77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 i /A5TAR
ISI
77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 ii I
PEN/A6ULUAN
77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777
).). +atar elakang ........................................................................................................................... ) ).'. Tujuan dan kegunaan ........................................................................................................................... ' II TINJAUAN PUSTAKA 77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 3
' . ).
onita
........................................................................................................................... * ' . '.
$enjarangan
...........................................................................................................................
'.*. s/derajat kekerasan penjarangan0 ........................................................................................................................... 1 '.-.
kerapatan
........................................................................................................................... 2 III 'ETO/E PRAKTIK 77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777 *
*.). Tempat dan !aktu ........................................................................................................................... )( *.'. 3lat dan bahan ........................................................................................................................... )( *.*. $rosedur kerja ........................................................................................................................... )( *.-. Metode analisis data ........................................................................................................................... )) IV 6ASIL /AN PE'0A6ASAN
-.).
4asil
........................................................................................................................... )* -.).) kur&a kelas diameter pohon ........................................................................................................................... )* -.).' Kerapatan tegakan setiap plot ........................................................................................................................... )-.).* $eninggi ...........................................................................................................................
)5 -.).- 6iap tahunan ratarata ........................................................................................................................... )5 -.).5 perskrispsi sil&ikultru yang dianjurkan ........................................................................................................................... )1 ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... -.'. $embahasan ........................................................................................................................... )2 V KESI'PULAN /AN SARAN
5.)
Kesimpulan
............................................................................................................................. '( 5.'
7aran
............................................................................................................................. '( /A5TAR PUSTAKA
I7 PEN/A6ULUAN
77 Latar 0ela"ang
4utan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, yang dapat memberikan man#aat kepada setiap manusia, yang dimana dari tahun ke tahun ka!asan hutan ini semakin berkurang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan hasil hutan dan adanya kemajuan teknologi.
$ertambahan penduduk yang semakin meningkat yang berbanding terbalik dengan persediaan sumberdaya hutan, akan menjadi ancaman yang besar bagi kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang. Keberadaan hutan sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, terutama hasil hutan yang berupa kayu dan non kayu yang memiliki si#at estetika yang alamiah membuat banyak orang tertarik untuk mengelolanya, akan tetapi pengelolaan hutan ini, biasanya dilakukan dengan cara yang tidak bertanggung ja!ab misalnya menebang tanpa melakukan pnanaman kembali, sehingga mengakibatkan terputusnya siklus kehidupan di dalam hutan dan berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat sekitar hutan dan perekonomian negara. anyak cara yang telah dilakukan untuk menutupi ketersediaan sumberdaya hutan yang semakin terbatas, misalnya melalui kegiatan 6eboisasi dan $enghijauan serta yang sekarang yang lagi populer dikalangan pemerintahan kehutanan dan para pengusaha kayu adalah 8%64+ /8erakan %asional 6ehabilitasi +ahan0. Kesemuanya ini merupakan kegiatan yang menggunakan rangkaian kegiatan sistem sil&ikultur. 7il&ikultur adalah proses pemeliharaan, penebangan, penggantian suatu tegakan untuk menghasilkan produksi kayu atau hasil hutan lainnya dalam bentuk tertentu. "leh karena itu Dalam usaha untuk melestarikan hutan, maka prinsip dan cara teknis serta praktek lapang sil&ikultur perlu diketahui. erdasarkan uraian diatas, maka dianggap perlu untuk diadakan praktek lapang 7il&ikultur mengenai 9$enentuan $otensi dan $enjarangan Tegakan :ati / Tectona grandis 0 di Uni&eritas 4asanuddin; sehingga dapat memahami dan
mengetahui teknik sistem sil&ikultur yang lebih baik pada suatu tegakan dengan mengetahui potensi tegakan yang diamati. 7#7 T%8%an dan Keg%naan
Tujuan dari kegiatan praktik lapang sil&ikultur adalah untuk mengetahui teknik sistem sil&ikultur yang baik, meliputi teknik pemeliharaan, penjarangan, dan untuk mengetahui potensi tanaman :ati seperti mengukur dan menilai diameter , &olume, tinggi,bonita,7,M3< dan si#at tegakan. Kegunaan dari kegiatan praktik lapang sil&ikultur adalah agar praktikan dapat jauh lebih memahami teknik sil&ikultur yang baik bagi tanaman kehutanan, sehingga dapat memperoleh hasil yang baik pula serta mendapatkan in#ormasi mengenai potensi tegakan :ati yang menjadi areal pengamatan baik diameter, &olume, tinggi dan si#at tegakan.
II7TINJAUAN PUSTAKA
#77 0onita
onita adalah kemampuan tempat tumbuh bagi suatu jenis kayu dalam memberi hasil.onita tergantung pada tanah dan ditentukan oleh perkembangan jenis kayu bersangkutan yaitu oleh tumbuh meningginya.$enentuan bonita untuk
beberapa jenis pohon di lingkungan kehutanan di *0 dalam +ia /'()(0 menerangkan bah!a kualitas tempat tumbuh /bonita0 adalah ukuran tingkat kesuburan tanah untuk menunjukkan kapasitas produksi tanah dalam menghasilkan massa kayu untuk jenis tertentu.3dapun penentuan kualitas tempat tumbuh dapat dinilai dengan ' /dua0 cara yaitu ? ). Dengan pengukuran atau beberapa #aktor tempat tumbuh yang berhubungan dengan pertumbuhan pohon.$endekatan ini menilai kualitas tempat tumbuh melalui #aktor lingkungan. '. Dengan pengukuran beberapa ciri pohon atau banyak sedikitnya &egetasi yang peka terhadap kualitas tempat tumbuh.$endekatan ini menaksir kualitas tempat tumbuh dari pengaruh lingkungan terhadap pengaruh &egetasi. #7#7 Pen8arangan
$enjarangan adalah suatu tindakan pengurangan banyaknya tanaman untuk memberi ruang tumbuh bagi tanaman yang tersisa. Dalam penyemaian, biasa dilakukan penanaman secara agak berlebihan jumlah tanaman untuk mengompensasi kegagalan perkecambahan. $ada umur tertentu, dilakukan penjarangan agar kepadatan populasi mencapai tingkat yang paling optimal untuk
mencapai hasil yang maksimum /3nonim, '())0. $enjarangan merupakan pemberian ruang tumbuh kepada pohon yang ditinggalkan sehingga dapat mengembangkan tajuk dan perakaran yang memungkinkan untuk memberikan hasil ekonomis yang maksimal /7. Millang,'((10 Menurut 3djie /'((10 tujuan penjarangan ialah Mengurangi sejumlah pohon sehingga pohon tinggal memliki ruang hidup yang cukup baik untuk tajuk maupun perakarannya sehingga dapat merangsang pertumbuhan diameter pohon agar dalam !aktu singkat dapat mencapai ukuran yang diinginkan. Membuang pohonpohon mati, terserang penyakit dan pohon pohon lain yang menjadi sumber penyakit atau in#eksi dan penyebab kerusakan terhadap pohon pohon yang sehat. Mengkonsentrasikan riap di masa yang akan datang pada pohon pohon yang sehat dengan membuang pohonpohon yang memiliki batang dan percabangan yang jelek. Memberikan kesempatan pada pohonpohon yang sehat dan berbatang baik untuk tumbuh dan berkembang lebih baik dan leluasa. Mengembalikan sebagian in&estasi yang diperoleh dari hasil penjualan kayu penjarangan. Dasar untuk melakukan penjarangan 4olt /)=5)0 menyatakan bah!a penjarangan memberikan dua keuntungan , yaitu ?
$erubahan produksi dari kuantitatif ke kualitatif dengan jalan seleksi Mendapatkan hasil yang seharusnya terbuang karena kematian alami 4a!ley dan 7mith /)=>(0 memberikan dua alasan mengapa penjarangan harus dilakukan, yaitu memusatkan potensi pertumbuhan tegakan pada sejumlah pohon yang optimal dan untuk menggunakan semua materi yang berharga pada tegakan selama masa daurnya. E&ans / )=2'0 menjelaskan bah!a penjarangan dibagi menjadi dua macam metode, yaitu penjarangan sistematik dan penjarangan selekti#. Menurut 3djie /'((10 penjarangan ada dua macam yaitu ? a $enjarangan sistematik /sytematic thinning0. $enjarangan menggunakan suatu prosedur sistematik dimana kelas tajuk dan kualitas pohon tidak menjadi pertimbangan dalam memiih pohon pohon mana yang akan dibuang. entuk yang paling umum adalah penjarangan baris atau jalur, sedang kekerasan penjarangan ditentukan oleh proporsi baris atau jalur yang dibuang. b $enjarangan selekti#. $ada penjarangan ini peranan penandaan pohon sangat besar dimana pohon yang akan dibuang atau ditinggalkan tergantung kepada kebijaksanaan pertimbangan. 3da dua macam penjarangan selekti# yaitu? Pen8arangan rendah (lo- thinning)
Metode ini umumnya digunakan pada penjarangan selekti#, karena dilakukan dengan cara membuang pohonpohon kecil pada kelas tajuk terba!ah sehingga pohon pohon tinggal memiliki pertumbuhan yang lebih cepat. Pen8arangan ta8%" (cro-n thinning)
Metode ini lebih komplek daripada penjarangan rendah karena mengikutsertakan penebangan beberapa pohon dominan dan kodominan untuk membebaskan pohon pohon yang terpilih dari kelas yang sama sampai akhir daur. Menurut Millang /'((10 pengaruh penjarangan ialah ? $enjarangan berpengaruh terhadap tegakan dalam hal ? perkembangan masingmasing pohon, pertumbuhan dan hasil tegakan, dan kualitas dari kayu yang dihasilkan. $ertumbuhan tinggi biasanya dipengaruhi oleh #aktor tempat tumbuh kecuali apabila kerapatan tegakan terlalu rendah atau sangat tinggi.
Pertumbuhan tinggi tidak
memberi pengaruh nyata terhadap isi tegakan. "leh karena itu penjarangan lebih ditujukan untuk mengubah isi tegakan dengan mempengaruhi bidang dasar (diameter) . 4ubungan antara kerapatan dengan pertumbuhan dapat dinyatakan secara umum yaitu jumlah produksi dalam kubik dalam suatu tegakan dengan komposisi tertentu pada umumnya tetap dan optimum dalam suatu kisaran kerapatan /range density0 yang besar. Meskipun penjarangan tak memberi pengaruh terhadap jumlah kayu yang
diproduksi oleh tegakan tetapi jumlah kayu ini didistribusikan kepada jumlah pohon yang optimum yang sudah terpilih, sehingga dapat dinaikkan hasil ekonomis tegakan dengan menghilangkan pohonpohon yang akan hilang karena tertindas. $ertumbuhan pohon dapat dipercepat dengan memberikan ruang tumbuh /tajuk dan akar0 yang lebih luas melalui penjarangan. Meskipun riap diameter bidang dasar dalam suatu tegakan secara keseluruhan tetap, namun jumlah ini dikumpulkan pada jumlah pohon yang lebih sedikit. #737 S9 (/era8at Ke"erasan Pen8arangan)
7 /persen sela0, yaitu ratarata jarak antar pohon yang dinyatakan dalam persen terhadap ratarata peninggi pohon /@ ratarata )(( pohon tertinggi per ha dalam tegakan0.7 optimal memberikan ruang tumbuh optimal bagi pohon dalam tegakan sampai saat penjarangan berikutnya. Untuk menetapkan 7 optimal diperlukan data pertumbuhan pohon pada setiap umur tegakan. esarnya 7 pada akhir penjarangan beragam menurut jenis, umumnya berkisar antara )5*5 /7iahaya, '((10. 3dapun Aerguson menjelaskan dalam bentuk yang terkenal dengan sebutan 7 yakni jarak ratarata antara pohon dinyatakan dalam persen dari peninggi, dalam persamaan sebagai berikut /Kadri dkk, )=='0. Bol## Con Bul#ing juga telah menyusun tabel yang mengutarakan 7 untuk berbagai kelas umur dan bonita. $erubahan 7 dalam tegakan jati penting untuk menetukan #rekuensi penjarangan. Untuk mengukur 7 dengan cepat dari suatu petak percobaan jati Aerguson membuat nomogram yang member hubungan antara luas petak percobaan, jumlah batang per petak percobaan dan jumlah
batang per ha dan 7, dengan demikian dapat dilihat dengan cepat perubahan perubahan dalam kekerasan penjarangan, baik oleh pertumbuhan tegakan sendiri maupun oleh kerusakan /Dephut, )==10. #7+7 Kera!atan
Menurut Kusuma /'((10 dalam
banyak,dengan batang yang pendek.7uatu hutan yang dikelola dengan baik yaitu hutan yang kerapatannya dipelihara pada tingkat optimum,sehingga pohonpohonnya dapat dengan penuh meman#aatkan air,sinar matahari,dan zat hara mineral dalam tanah.:elaslah bah!a hutan yang tajuknya kurang rapat,ber#ungsi kurang e#isien,kecuali bila celah terbuka yang ada,diisi dengan permudaan hutan atau pohonpohon muda /3sa,'()(0.
III7 'ETO/E PRAKTEK
377 Te!at dan :a"t%
Kegiatan praktek lapang 7il&ikultur dilaksanakan $ada hari sabtu pukul (=.(( !ita selesai, tanggal '- 7eptember '()). Kegiatan ini dilaksanakan di 4utan :ati, samping Aakultas 7astra, Uni&ersitas 4asanuddin, Makassar. 37#7 Alat dan 0ahan
3lat dan ahan yang digunakan pada kegiatan praktik lapang sil&ikultur,
yaitu ? 3lat ahan 4aga Meter
Flagging tape /pita !arnatali ra#iah0 menandai areal plot
Meteran Tally sheet untuk mengisi data in&entarisasi tegakan 3lat tulis Tegakan :ati sebagai objek pengukuran $ita meter 3737 Prosed%r Ker8a
$rosedur kerja yang dilakukan pada kegiatan praktik lapang sil&ikultur yaitu, sebagai berikut ? ). Menentukan lahan lokasi pengamatan. '. Menentukan pohon inti *. Membuat plot berbentuk lingkaran dengan jarijari )1,2 meter. -. Mengukur keliling pohon dengan menggunakan pita meter. 5. Mengukur tinggi total dengan menggunakan 4aga meter. >. Memasukkan data pengukuran yang diperoleh dalam tally sheet . 37+7 'etode Analisis /ata
Metode pengukuran pohon yang dilakukan pada praktek lapang 7il&ikultur adalah sebagai berikut ? ). Mengukur diameter pohon dengan cara mengukur keliling pohon yang dikon&ersi ke diameter, dengan rumus ?
Diameter @ '. Menghitung +D7 dengan menggunakan rumus?
+D7 @ F G d Dimana ?
'
@ d ? diameter /*,)-0
*. Menghitung &olume pohon Tbc dengan menggunakan rumus? Colume @ F G d Dimana ?
'
G Tbc G (,2
@ *,)-
d
@ Diameter pohon
Tbc
@ Tinggi bebas cabang
-. Menghitung &olume pohon dengan menggunakan rumus ? Colume @ F G d' G TH G (,2 Dimana ?
d
@ Diameter pohon
Tbc @ Tinggi bebas cabang (,2 @ Aaktor koreksi 5. onita Menggunakan jumlah pohon dalam seluruh tegakan dengan rumus ? 4 @ h) I h' I h* IJ..I n % Keterangan? 4 @ Tinggi ratarata /peninggi0 h @ $eninggi masingmasing pohon % @ :umlah $ohon. >. $enjarangan 6umus yang digunakan dalam menghitung tingkat kekerasan $enjarangan
/70 adalah sebagai berikut ?
a @)((& Keterangan ? a @ jarak antar $ohon p @ $eninggi % @ jumlah $ohon
IV7 6ASIL dan PE'0A6ASAN
+77 6asil +777 K%r1a Kelas /iaeter Pohon
Untuk mendapatkan kur&a kelas diameter, maka terlebih dahulu
menentukan? +angkah ) ? :angkauan data j @ dmaG dmin @ (,>) (,(5 @ (,5> +angkah ' ? anyaknya inter&al Kur&a kelas k @ ) I *,* log >15 @ ) I *,* . ',2'= @ ) I =,**51 @ )(,** Maka, banyaknya inter&al kelas adalah )( +angkah * ? $anjang inter&al kelas $ @ jk $ @ (,5>)(,** $ @ (,(5 +angkah - ? atas inter&al kelas atas kelas <
@ (,(5 (,)(
atas kelas << @ (,)) (,)> atas kelas <<< @ (,)1 (,'' atas kelas atas kelas C<<< @ (,-1 (,5' atas kelas
@ (,5* (,52
atas kelas L
@ (,5= (,>-
Tabel ). Data Arekuensi Kelas Diameter $ohon /iaeter Pohon 5re"%ensi
(,(5 (,)( '2 (,)) (,)> ')1 (,)1 (,'' *=( (,'* (,'2 ** (,'= (,*- * (,*5 (,-( ) (,-) (,-> ( (,-1 (,5' ) (,5* (,52 ) (,5= (,>- ) J%lah .;,
+77#7 Kera!atan Tega"an Setia! Plot
a.0
Kerapatan
$lot ) @ %plot @5*) @ 5*
b.
$lot ' @ %plot @ 2)) @ 2)
c.
$lot * @ %plot @ 55) @ 55
d.
$lot - @ %plot @ >=) @ >=
e.
$lot 5 @ %plot @ 1-) @ 1-
#.
$lot > @ %plot @ >5) @ >5
g.
$lot 1 @ %plot @ 11) @ 11
h.
$lot 2 @ %plot @ >() @ >(
i.
$lot = @ %plot @ 2)) @ 2)
j.
$lot )( @ %plot @ >() @ >(
@ b.0
@
@ >15 pohonha
Kerapatan +D7 )1,)' m' ha
+7737 Peninggi (U%r Tega"an # Tah%n) a7 $eninggi $lot )<
)5,2 m
=7 $eninggi $lot '<
)5,2 m
c7 $eninggi $lot *
@ )2,= m
d7 $eninggi $lot -<
'(,*5 m
e7 $eninggi $lot 5<
'),5' m
>7
$eninggi $lot >
@ )1,=5 m
g7 $eninggi $lot 1
@ )*,- m
h7 $eninggi $lot 2
@ )-,- m
i7
$eninggi $lot =
@ '(,-5 m
87
$eninggi $lot )(
@ '',* m
"7 $eninggi seluruh plot @ )2,(21 m +77+7 Ria! Tah%nan Rata? Rata ('AI)
a. Colume rata rata @ 2,='* m b. Colume totalha @ 2=',,* m M3< @ 1-,*> m* hatahun 3. onita onita < onita <
@ (,-' I )(,1
*
*
@ )),' m @ (,-' m onita << onita << @ (,1> I )',> @ )*,*> m @ (,1> m onita <<< onita <<< @ (,>2 I )>,> @ )1,'2 m @ (,>2 m onita @ )*,*> m @ (,2 m onita C onita C @ (,22 I '',> @ '*,-2 m @ (,22 m :adi, peninggi yang didapatkan pada seluruh plot adalah )2,(21 m. dari data tersebut dapat disimpulkan bah!a tegakan jati yang diamati termasuk pada kelas bonita <<<. . $enentuan jarak tanam a @ )(( &' /%&*0
@ )(( &' />15&*0 @ )(( &(,(()1 @ )(( . (,(@-m H. Derajat penjarangan /70 7 @ G )(( @ G )(( @ '',)) 7 tabel @
@ (,'2 I '),*
@ (,'2
@ '),52
+77,7 Pers"ri!si sil1i"%lt%r &ang dian8%r"an
erdasarkan hasil pengolahan data yang didapatkan dan setelah dibandingkan dengan table,maka preskripsi yang dianjurkan adalah kegiatan pemangkasan cabang.4al ini diperlukan agar batang pohon pada umur a!al dapat terbebas dari mata kayu sehingga dapat meningkatkan kualitas batang atau log. 7elain pemangkasan cabang,perlu juga diadakan penjarangan,agar tidak terjadi persaingan antar pohon.4al tersebut dilakukan agar member ruang tumbuh kepada pohon yang tinggal sehingga dapat mengembangkan tajuk dan perakaran yang memungkinkan member hasil ekonomi yang optimal dan memberikan hasil yang seharusnya terbuang karena kematian alami +7#7 Pe=ahasan
$ada hasil praktikum diperoleh bah!a pada hutan tanaman tidak hanya
terdapat satu jenis tanaman,tetapi ada beberapa tanaman lain.Terbukti pada lokasi praktikum terdapat jenis mangga diantara dominan jati. $ohon jati (Tectona grandis) yang terdapat di 4utan 7astra Unhas memiliki pertumbuhan primer /tinggi0 dan pertumbuhan sekunder /diameter0 yang cukup baik. $ohon jati (Tectona grandis)ini juga memiliki sedikit percabangan, hal ini disebabkan karena pola penananam atau jarak tanam yang rapat /-G- m0 sehingga pertumbuhan pohon lebih banyak diarahkan kepada pertumbuhan tinggi karena adanya persaingan atau kompetisi dalam memperebutkan cahaya matahari sehingga semua pohon bersaing untuk meninggikan batangnya dalam hal untuk mendapatkan cahaya penuh. :arak tanam yang rapat juga menyebabkan bentuk batang dari pohon jati lebih berbentuk silindris. 3dapun tumbuhan ba!ah yang banyak tumbuh /dominan0 pada hutan tersebut adalah semak dan rumputrumputan. 8angguan ternak sangat kecil kemungkinan terjadinya, hal ini disebabkan karena hutan tersebut berada dalam areal kampus yang memiliki penga!asan dari orangorang yang bersangkutan di dalamnya. Dari pengamatan atau praktek langsung di lapangan, maka diperoleh hasil sebagai berikut tinggi total ratarata T t @)-,5) m, tinggi bebas cabang ratarata TH @ >,5*> m, dasar
diameter
ratarata
d @ (,)1 m,
luas
bidang
ratarata + bds @ (,('5 m' , dan &olume ratarata C @ 1,-* m* . $eninggi p @
)2,(21 m dan hutan jati sastra termasuk dalam onita <<<. :arak tanam a @ - m dan 7 @ '',)). Karena 7 hitung lebih kecil daripada 7 tabel maka tidak
perlu dilakukan penjarangan.. onita < @ )),)' m, onita << @ )*,*> m, onita <<< @ )1,'2 m, onita
V7 KESI'PULAN dan SARAN
,77 Kesi!%lan
3dapun kesimpulan dari praktek lapang ini adlah sebagai berikut? ). 4utan jati / Tectona grandis 0 yang terletak di dekat 7astra Unhas termasuk dalam onita <<<. '. $ada hutan jati / Tectona grandis0 di dekat 7astra Unhas tidak perlu penjarangan *. $emeliharaan yang disarankan yaitu pemangkasan dan pemupukan. -. M3< adalah 1-,*> mNhatahun ,7#7 Saran
Dalam praktikum diharapkan dapat mengambil data dengan teliti,melakukan pembacaan alat ukur dengan baik,serta mengolah data dengan benar agar data yang diperoleh lebih jelas dan akurat.3gar dapat dihasilkan pendataan yang baik dan benar disarankan kepada asisten agar selalu mengikuti dan mengarahkan praktikannya pada saat pengambilan data sehingga sesuai dengan hasil yang diharapkan. 7erta perlunya penambahan asisten untuk mengimbangi jumlah praktikan yang begitu banyak.