Proses komunikasi 2 (arah) antara konselor dan klien untuk membantu klien mengenali dan mengatasi masalah dan membuat keputusan yang benar dalam mengatasi masalah gizi yang dihadapi.
2.Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membantu klien agar mau mengikuti saran konselor dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang mendukung terwujudnya perubahan perilaku gizi secara positif.
3.Kebijakan
Semua sasaran ( Anak umur 6-59 bulan, Bumil, Bufas dan masyarakat) yang mempunyai masalah gizi harus mendapatkan konseling gizi agar terjadi perubahan perilaku yang positif.
4.Referensi
a) Undang – undang undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009,tentang Kesehatan. b) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi. c) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2014, tentang Pedoman Gizi Seimbang d) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. e) Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1995 tahun 2010 tentang penggunaan standar antropometri WHO 2005.
f) Buku Penuntun Diet 5. Prosedur /
a) Menyiapkan Ruangan
Langkah-
b) Menyiapkan Jadwal
Langkah
c) Menyiapkan Madia ( food model, Kartu Konseling, Leaflet Penuntun Diet ) d) Menyiapkan Antropometri ( alat timbang, alat uku r tinggi badan /panjang badan, Pita LILA ) e) Registrasi Umum f) Melakukan Antropometri g) Pemantauan Status Gizi h) Anamnese Gizi i) Pemberian Konseling sesuai Masalah Gizi Klien. j) Evaluasi k) Rencana Tindak Lanjut