1
latelet R i ch Pla Pl asma sma (PRP) untuk Penyembuhan Luka Kegunaan P late Romi Andriyana*, Ronald**
* Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana ** Staf Pengajar Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi:
[email protected]
Abstrak
Luka didefinisikan sebagai hilangnya integritas epitelial dari kulit. Organ ini berperan sangat penting, antara lain dengan mengatur keseimbangan air serta elektrolit, termoregulasi, dan berfungsi sebagai barier terhadap lingkungan luar termasuk mikroorganisme. Penyembuhan luka merupakan suatu proses kompleks melibatkan interaksi yang terus menerus antara sel dengan sel dan antara sel dengan matriks. Platelet Rich Plasma merupakan produk yang dihasilkan dari darah utuh segar yang mengandung trombosit dalam konsentrasi yang tinggi di atas normal, dengan sifat anti peradangan yang menyembuhkan dan pro-regeneratif sehingga tubuh mampu memperbaiki luka pada jaringan dengan lebih efisien. Berbagai publikasi mengenai indikasi penggunaan platelet rich plasma plasma dalam dermatologi, misalnya dalam prosedur bedah estetika, misalnya face-lift , graft lemak dermis (cosmetic (cosmetic dermal fat graft ), ), augmentasi payudara, transplantasi rambut, terapi ulkus kronis pada kulit dan ulkus diabetikum, sebagai agen hemostatik topikal, perbaikan skar dan sebagai salah satu terapi untuk alopesia areata dan alopesia androgenik. Kata Kunci : Platelet rich plasma, luka.
Ab A bstr str act The wound is defined as the loss of epithelial integrity of the skin. This organ plays a very important, among other things by setting the balance of water and electrolytes, termoregulation, and serves as the news against the external environment including microorganisms. Wound healing is a complex process involving continuous interactions between the cell with the cell and between cells with the matrix. Platelets rich plasma is the product resulting from whole blood fresh containing platelets in concentration high above normal , with the nature of the anti-inflammation who Universitas Kristen Krida Wacana
2
cures and pro-regenerative so that bodies capable of repairing wound on a tissue with more efficient. Various publications about an indication the use of platelet rich plasma in dermatology , for example in a surgical procedure aesthetic , for example face-lift , a graft fat dermis ( cosmetic dermal fat a graft ) , breast augmentation , transplant hair , therapy a chronic ulcer on the skin and ulcer ketoacidosis , as an agent hemostatic topical , improvement scar and as a therapy for alopesia areata and alopesia androgenic.
Keywords: Platelet rich plasma, wound. Pendahuluan
Penyembuhan luka adalah proses yang bertahap yang melibatkan aktivitas leukosit dan trombosit atau platelet. Proses penyembuhan luka dapat digambarkan oleh tiga fase yang berurutan yaitu : fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase remodeling. Respons penyembuhan yang normal dimulai saat jaringan terluka. Untuk mempercepat proses penyembuhan luka, dibutuhkan suatu teknik dan prosedur perawatan yang optimal dengan memanfaatkan berbagai faktor-faktor yang terlibat dalam proses penyembuhan luka, salah satunya adalah trombosit .1 Trombosit selain berperan pada proses hemostasis, juga merupakan sumber berbagai faktor pertumbuhan ( growth factor) yang berperan penting pada proses penyembuhan luka, respons akut jaringan terhadap trauma, dan terlibat pada beberapa proses fisiologis selular, misalnya pertumbuhan, diferensiasi, dan replikasi sel. Trombosit terlibat dalam proses penyembuhan luka melalui forasi gumpalan darah dan melepaskan faktor pertumbuhan yang meningkatkan dan mempercepat penyembuhan luka. Konsentrat trombosit yang kaya akan faktor pertumbuhan terdapat pada Platelet-Rich Plasma. Akhir-akhir ini platelet rich plasma telah menjadi terobosan terbaru sebagai perangsang pertumbuhan tulang dan penyembuhan jaringan luka, PRP merupakan autologous platelet dalam plasma yang terkonsentrasi dengan cara sentrifugasi. Dalam PRP terkandung faktor pertumbuhan seperti PDGF, TGF- β, vascular endothelial growth factor dan sebagainya. 1,2 Isi Penyembuhan Luka
Luka merupakan cedera yang sering dialami oleh setiap manusia. Luka didefinisikan sebagai hilangnya integritas epitelial dari kulit. Organ ini berperan sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain dengan mengatur keseimbangan air serta elektrolit, termoregulasi,
dan
berfungsi
sebagai
barier
terhadap
lingkungan
luar
termasuk
Universitas Kristen Krida Wacana
3
mikroorganisme. Saat barier ini rusak karena beberapa alasan se perti ulkus, luka bakar, trauma, atau neoplasma maka kulit tidak dapat melaksanakan fungsinya secara adekuat. Oleh karena itu sangat penting untuk mengembalikan integritasnya sesegera mungkin. 1,2 Penyembuhan luka merupakan suatu proses kompleks melibatkan interaksi yang terus menerus antara sel dengan sel dan antara sel dengan matriks yang terangkum dalam tiga fase mekanisme penyembuhan luka yang saling tumpang tindih yaitu fase inflamasi (0-3 hari), fase proliferasi dan pembentukan jaringan (3-14 hari) serta fase remodeling jaringan (mulai pada hari ke 8 dan berlangsung sampai 1 tahun). 2 Platelet Rich Plasma
Platelet Rich Plasma (PRP) adalah plasma yang kaya akan platelet yang diperoleh dari darah utuh segar yang mengandung trombosit dalam konsentrasi yang tinggi diatas normal, dengan sifat anti peradangan yang menyembuhkan dan pro-regeneratif sehingga tubuh mampu memperbaiki luka pada jaringan dengan lebih efisien. PRP telah digunakan secara klinis sebagai campuran faktor pertumbuhan yang mudah disiapkan yang dapat membantu penyembuhan luka, angiogenesis, dan pembentukan jaringan. 3 PRP juga merupakan suatu agonis faktor pertumbuhan ( growth factor ) yang mempunyai peran sangat penting. Faktor pertumbuhan yang dikeluarkan oleh trombosit mengawali dan mengatur penyembuhan luka pada jaringan lunak dan keras dan faktor-faktor pertumbuhan itu dapat ditemukan dalam pembuatan Platelet-Rich Plasma dalam jumlah yang besar. Faktor pertumbuhan tersebut, antara lain 3 isomer PDGF( Platelet derived growth factor) yaitu αα, ββ, dan αβ, 2 isomer TGF-β (Transforming growth factor- β ) yaitu β1 dan β2, VEGF (vascular endothelial growth factor ), EGF (epidermal growth factor ). PRP juga mengandung 3 protein yang berperan sebagai matriks untuk jaringan ikat dan migrasi epitelial. Protein tersebut adalah fibrin, fibronektin dan vitronektin. 3,4 PRP mudah dihasilkan dan dapat dipersiapkan saat kunjungan. Terdapat 2 tahap persiapan PRP yaitu tahap pertama dilakukan sentrifugasi darah pasien untuk memisahkan plasma dari sel darah merah. Tahap kedua dilakukan sentrifugasi untuk memisahkan PRP dari plateletpoor plasma. Kemudian hasil akhir ini diaktivasi dengan menambahkan thrombin atau kalsium, menghasilkan gel platelet gelatinous. Platelet-rich plasma mengandung setidaknya satu juta platelet per microliter.3
Universitas Kristen Krida Wacana
4
Tabel 1. Faktor pertumbuhan pada platelet rich plasma.1
Menurut konsentrasi platelet dalam plasma dan fungsinya , De Long, memperkenalkan sebuah system yang dikenal sebagai The PAW System. Ia membagi PRP menjadi empat, yaitu platelet konsentrasi rendah, platelet konsentrasi sedang, platelet konsentrasi tinggi, dan platelet konsentrasi super. Beberapa literatur merekomendasikan platelet dengan konsentrasi tinggi yaitu PRP dengan konsentrasi platelet >750.000-1.800.000 platelet/µL atau sekitar 4x-6x standar, untuk penyembuhan luka dan regenerasi t ulang.3 PRP pertama kali digunakan pada operasi jantung oleh M.Ferrari et al tahun 1987 sebagai komponen transfusi autologus dalam operasi bedah jantung untuk menghindari homolog tranfusi produk darah. Kemudian Balk melaporkan adanya kandungan growth factor dalam platelet pada tahun 1971. PRP merupakan produk darah yang bersifat autolog atau berasal dari diri sendiri. Sekarang platelet telah banyak dimanfaatkan pada berbagai aspek klinis seperti osteoarthritis, osteonekrosis, tendinopati, fraktur nonunion, bahkan rupture ligament. Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons tahun 2010, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh praktisi sebelum mengambil darah untuk PRP, diantaranya: 3 1. Pasien tidak mengkonsumsi kortikosteroid dalam 3 minggu terakhir. 2. Pasien tidak mengkonsumsi NSAIDs dalam 1 minggu terakhir. 3. Pasien tidak mengkonsumsi antikoagulan dalam 5 hari terakhir. 4. Pasien diberi intake cairan tambahan 1 hari sebelum pengambilan darah dilakukan 5. Pengobatan anti anxietas mungkin dibutuhkan bagi beberapa pasien.
Universitas Kristen Krida Wacana
5
Indikasi dan Kontraindikasi Platelet Rich Plasma
a. Indikasi penggunaan platelet rich plasma adalah: Terdapat berbagai publikasi mengenai indikasi penggunaan PRP dalam dermatologi, misalnya dalam prosedur bedah estetika yaitu face-lift , cosmetic dermal fat graft , augmentasi payudara, transplantasi rambut, terapi ulkus kronis pada kulit dan ulkus diabetikum, sebagai agen hemostatik topikal, serta perbaikan skar. b. Kontraindikasi penggunaan platelet rich plasma adalah: 1. Sindrom disfungsi platelet 2. Critical thrombocytopenia 3. Hypofibrinogenemia 4. Ketidakstabilan hemodinamik 5. Septikemia 6. Sensitif terhadap thrombine bovine (jika menggunakan bovine thrombine dengan kalsium untuk membuat platelet gel)
Mekanisme Kerja Platelet Rich Plasma
Pada beberapa pustaka, PRP bekerja dengan degranulasi granul- granul α pada trombosit yang terdapat sintesis dan pembentukan ulang faktor pertumbuhan. Sekresi aktif pada faktor ini adalah menginisiasi proses pembekuan darah ketika PRP diaktifkan oleh trombin. Faktor pertumbuhan biasanya ke reseptor transmembran mereka pada stem sel mesenkim dewasa, osteoblas, fibroblas, sel endotel serta juga menyebabkan proliferasi, formasi bakteri produksi osteoid dan sintesis kolagen. Level PDGF-AB dan TGF-β1 menaikkan pengaktifan PRP, yang berarti presentasi faktor pertumbuhan level tinggi dalam aktivasi PRP. Selain itu, PRP juga terdapat tiga protein di darah yang dikenal bertindak sebagai sel adesi molekul untuk osteokonduksi dan sebagai matriks tulang dan jaringan ikat. Molekul-molekul ini adalah fibrinogen, fibronectin dan vitronectin. 5 Penting untuk memahami rasionalisasi biologis PRP untuk mengetahui bagaimana peranan platelet dalam penyembuhan luka. PRP menginisiasi perbaikan luka melalui pelepasan growth factor yang bekerja secara lokal. Growth factor tersebut membantu penyembuhan melalui penarikan undifferentiated cell . PRP bekerja melalui degranulasi granula dalam platelet yang mengandung growth factor sintesis dan growth factor kemasan. Sekresi growth factor tersebut secara aktif diinisiasi oleh proses pembekuan darah dan terjadi dalam waktu 10
Universitas Kristen Krida Wacana
6
menit setelah pembekuan. Lebih dari 95% growth factor prasintesis disekresikan dalam waktu 1 jam.5.6 Oleh karena itu, PRP harus dikembangkan dalam kondisi antikoagulasi, dan harus digunakan pada graft , flap atau luka dalam waktu 10 menit inisiasi pembekuan. PRP meningkatkan cascade penyembuhan luka awal melalui interaksi aktivasi platelet yang mengeluarkan growth factor dengan matriks ekstraseluler yang memiliki anabolisme potensial. Platelet dalam PRP juga memainkan sebuah peranan dalam mekanisme pertahanan host di area luka melalui pengeluaran protein sinyal yang menarik makrofag. 5,6
Peranan Platelet Rich Plasma terhadap Penyembuhan Luka
Untuk mempelajari manfaat PRP maka harus dipahami tentang respon tubuh terhadap luka yang terdiri dari 3 fase yaitu inflamasi, proliferasi dan remodeling. Fase inflamasi yang didahului dengan agregasi trombosit sehingga terjadi hemostasis, selain itu trombosit juga mengeluarkan vasokonstriksi.
thromboxane Lalu
dan
trombosit
serotonin juga
yang
merangsang
mengeluarkan
histamin
hemostasis yang
dengan
merangsang
polymorphonuclear (PMN) dan monosit ke tempat luka. Selanjutnya kemotaktik dari growth factor akan merekrut sel endotel untuk membuat pembuluh darah baru (angiogenesis), juga fibroblas terangsang untuk membentuk matriks ekstraseluler sehingga luka akan cepat menutup.6 Bermacam sitokin dan growth factor berpengaruh terhadap penyembuhan dan maturasi dari luka. Sitokin berperan dalam perekrutan sel untuk proliferasi dan diferensiasi. Growth factor yang berasal dari trombosit atau PDGF keluar dari alfa granul dan berfungsi dalam rekrutmen dan aktivasi sel imun dan fibroblas. Contoh produk yang telah dipakai dan disetujui oleh FDA yaitu bentuk isomer rantai β dari PDGF (PDGF -BB) yang secara klinis terbukti mempercepat penyembuhan, termasuk pada luka kronis diabetic neuropathy. Selain itu trombosit juga mengeluarkan TGF-β, yang merangsang maturasi fibroblas, migrasi, dan sintesis matriks ekstraseluler. Sedangkan growth factor lainnya yaitu EGF, dan VEGF dikeluarkan oleh fibroblas, sel endotel, dan sel imun untuk menambah percepatan penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka merupakan suatu proses yang telah terorganisir secara baik dan terdiri dari kumpulan kejadian kompleks yang meliputi interaksi sel antar sel dan sel dengan matriks serta growth factor sebagai sinyal yang meregulasi proses tersebut. 6
Universitas Kristen Krida Wacana
7
Growth factor merupakan suatu senyawa yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan, proliferasi, penyembuhan dan diferensiasi sel. Peran growth factor bukanlah sebagai sel baru yang menggantikan sel sebelumnya, melainkan sebagai molekul sinyal antar sel sehingga sel terangsang untuk melakukan pertumbuhan, proliferasi, penyembuhan dan diferensiasi. Terdapat puluhan growth factor yang telah berhasil dideteksi. Setiap growth factor berada pada tempat yang berbeda ditubuh dan secara umum memiliki fungsi yang sama namun bekerja secara berbeda tergantung letaknya. Pada granula α spesif ik. Spesifik platelet didapati beberapa growth factor , yaitu PDGF, IGF-1, EGF dan TGF- β tetapi terdapat dua growth factor utama yaitu PDGF dan TGF-β.6 Kesimpulan
Platelet Rich Plasma (PRP) adalah produk yang dihasilkan dari darah utuh segar yang mengandung trombosit dalam konsentrasi yang tinggi di atas normal, dengan sifat anti peradangan yang menyembuhkan dan pro-regeneratif sehingga tubuh mampu memperbaiki luka pada jaringan dengan lebih efisien. Metode sentrifugasi merupakan metode dasar yang ada saat ini untuk menghasilkan PRP. PRP ini bekerja melalui trombosit menginisiasi perbaikan luka dengan melepaskan faktor pertumbuhan yang bekerja setempat melalui degranulaasi granula-α. Berbagai publikasi mengenai indikasi penggunaan PRP dalam dermatologi, misalnya dalam prosedur bedah estetika, misalnya face-lift , graft lemak dermis (cosmetic dermal fat graft ), augmentasi payudara, transplantasi rambut, terapi ulkus kronis pada kulit dan ulkus diabetikum, sebagai agen hemostatik topikal, perbaikan skar dan sebagai salah satu terapi untuk alopesia areata dan alopesia androgenik. Perlu di ingat, penggunaan PRP juga tidak dapat digunakan bila pasien ini mengalami Sindrom disfungsi platelet, critical thrombocytopenia, Hypofibrinogenemia, ketidakstabilan hemodinamik, septicemia, sensitif terhadap thrombine bovine (jika menggunakan bovine thrombine dengan kalsium untuk membuat platelet gel)
Universitas Kristen Krida Wacana
8
Daftar Pustaka
1. Damayanti MM, Yuniarti. Review jurnal: pengaruh pemberian platelet rich fibrin dalam mempercepat proses penyembuhan luka pascaektraksi gigi. Prosiding SNaaP Kesehatan; 2016.h. 35-8. 2. Takashi MA. Gambaran sel darah merah pada respon inflamasi pasca pemasangan implant yang dilapisi platelet rich plasma dan tanpa dilapisi platelet rich plasma. Makassar: Universitas Hasannudin; 2016. h. 19-27. 3. Wardhani P, Mahanani ES. Perbandingan efektivitas metode preparasi platelet rich plasma (PRP) dalam menghasilkan konsentrasi platelet yang besar. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2014. h. 3-4. 4. Husnayain MM. Tingkat konsentrasi protein pada platelet rich plasma 2 (PRP2) yang di induksi oleh kalsium klorida. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2015.h. 14-8. 5. Kurniati I. Pemberian platelet rich plasma topikal meningkatkan proses regenerasi jaringan luka pada tikus putih. Denpasar: Universitas Udayana; 2012. h. 39-40. 6. Hidajat D, Malik DA, Budittjahjono S. Platelet rich plasma dalam dermatologi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012. h. 177-183.
Universitas Kristen Krida Wacana