FASE PENYEMBUHAN LUKA (Sjamsuhidajat, (Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta)
1. Fase Inflamasi Fase ini bermula sejak terjadinya luka dan badan menghentikan perdarahan lanjut dengan proses koagulasi. koagulasi. Setelah Setelah perdarahan perdarahan berhenti, berhenti, tubuh secepatnya secepatnya menghantar menghantar cairan seperti seperti plasma protein, protein, sel darah, darah, dan antibody antibody pada pada area luka luka mengakibatk mengakibatkan an area luka luka membengk membengkak, ak, sakit, dan merah. Neutrofil dan makrofag juga dilepaskan pada area luka untuk membersih, menghilangkan bakteri, dan mempersiappkan daerah luka un tuk proses penyembuhan. Fase ini berlangsung berlangsung selama 2 hingga 4 hari pasca luka. luka. Area Area luka akan akan bengkak bengkak dan dan terasa terasa sakit akibat proses inflamasi, inflamasi, rasa sakit sakit akan berkurang berkurang bila bila proses proses inflamasi inflamasi mereda mereda secara secara natural.
2. Fase Proliferasi Fase ini tumpang tindih dengan akhir dari fase inflamasi selama sehari atau lebih setelah inflamasi mereda, tubuh berusahah untuk menutup area luka. Fibroblast mula masuk dan berkumpul di area luka sekitar 3 hari pasca luka. Ini merupakan petanda bermulanya proses transisi dari fase inflamasi ke fase proliferasi. Proses granulasi pada tisu akan mula tampak pada area area luka pada pada akhir akhir minggu minggu pertama. pertama. Tisu Tisu granulasi granulasi ini ini akan terus tumbuh tumbuh sehingga sehingga luka luka sembuh. Tisu ini mengandungi pembuluh darah yang baru dan komponen lain untul mengisi bagian tisu yang yang telah telah rosak. rosak. Tisu granulasi granulasi biasanya biasanya berwarna berwarna merah merah terang, terang, llembap. llembap. Lembut Lembut pada penekanan penekanan,, dan menonj menonjol. ol. Fase Fase ini berjalan berjalan selama selama 8 minggu minggu pada luka luka eksisi eksisi biasa yang terbuka dan 4 minggu pada luka yang dijahit. Pada sekitar hari ke 5, eksudat akan terbentuk di dalam luka (sebagai produk sampingan dari proses penyembuhan).
3. Fase Penyudahan (Remodelling) Fase ini tumpang tindih pada akhir dari fase proliferasi. Ini adalah fase remodelling dimana collagen mula terbentuk di fase ini. HujungHujung- hujnug saraf mula tumbuh tumbuh dan tisu mula mula tersusun sendiri, pada fase ini akan terasa bagian dalam dari luka tegang selama beberapa lama sehingga tisu baru mengalami stabilisasi. Fase ini kontinu terjadi setelah 18 bulan penutupan luka terjadi.
TIPE-TIPE SAYATAN 1.
Ekstirpasi.
Ekstirpasi adalah tindakan pengangkatan seluruh massa tumor beserta kapsulnya.
2. Eksisi.
Eksisi adalah pengangkatan seluruh masa tumor beserta jaringan sihat sekitarnya.
3. Insisi.
Insisi adalah pengangkatan seluruh masa tumor tanpa mengambil jaringan sihat sekitarnya.
4. Debulking
Pengangkatan sejumlah besar lesi atau tumor untuk membantu proses penyembuhan atau terapi adjuvant pada kemoterapi. PATOGENESIS HEMANGIOMA.
Sampai saat ini, patogenesis terjadinya hemangioma masih belum diketahui. Meskipun growth factor, hormonal, dan pengaruh mekanik di perkirakan menjadi penyebab proliferasi abnormal pada jaringan hemangioma, tapi penyebab utama yang menimbulkan defek pada hemangiogenesis masih belum jelas. Dan belum terbukti sampai saat ini tentang pengaruh genetic. Vaskul Vaskularis arisasi asi kulit kulit mulai mulai terbent terbentuk uk pada pada hari hari ke-35 ke-35 gestasi gestasi,, yang yang berlanju berlanjutt sampai sampai beberapa beberapa bulan bulan setelah lahir. Maturasi Maturasi sistem sistem vaskul vaskular ar terjadi pada pada bulan bulan ke-4 setelah lahir. lahir. Faktor angiogenik kemungkinan mempunyai peranan penting pada fase proliferasi dan involus involusii hemang hemangiom ioma. a. Pertum Pertumbuh buhan an endotel endotel yang yang cepat cepat pada pada hemang hemangiom iomaa mempun mempunyai yai kemiripan dengan proliferasi kapiler pada tumor. Proliferasi endotel dipengaruhi oleh agen angiogenik. Angiogenik bekerja melalui dua cara : 1. Secara langsung mempengaruhi mitosis endotel pembuluh darah, 2. Secara tidak langsung mempengaruhi makrofag, mast cell , dan sel T helper. Heparin yang dilepaskan makrofag menstimuli migrasi sel endotel dan pertumbuhan kapiler. Disamping heparin sendiri berperan sebagai sebagai agen angiogenesis. angiogenesis. Efek angiogenesis angiogenesis ini dihamba dihambatt oleh oleh adanya adanya protam protamin, in, kartila kartilago, go, dan beberap beberapaa kortiko kortikoste steroid roid.. Konse Konsep p inhibis inhibisii kortikosteroid kortikosteroid ini diterapkan diterapkan untuk terapi pada beberapa jenis hemangioma hemangioma pada fase involusi. Angioplastin, salah fragmen internal dari plasminogen merupakan inhibitor potent dan spesifik untuk proliferasi endotel. Makrofag meghasilkan stimulator ataupun inhibitor angiogenesis. Pada fase proliferasi, jaringan hemangioma hemangioma di infiltrasi oleh makrofag makrofag dan mast cell, sedangkan sedangkan pada fase involusi involusi terdapat terdapat infiltra infiltrasi si monos monosit. it. Diperk Diperkirak irakan an infiltra infiltrasi si makrof makrofag ag dipeng dipengaruh aruhii oleh oleh Monocy Monocyte te chemoatt chemoattract ractant ant protein protein-1 -1 (mcp-1 (mcp-1), ), suatu suatu glikop glikoprote rotein in yang yang berper berperan an sebaga sebagaii kemota kemotaksis ksis mediator. Zat ini dihasilkan oleh sel otot polos pembuluh darah pada fase proliferasi, tetapi tidak dihasilkan oleh hemangioma pada fase involusi ataupun malformasi vaskuler. Keberadaan mcp-1 dapat di down-regulasi oleh deksametason dan interferon alfa. Interferon alfa terbukti menghambat migrasi endotel yang disebabkan oleh stimulus kemotaksis. Hal ini memberikan efek tambahan interferon alfa dalam menurunkan jumlah dan aktifitas makrofag. Bukti-bukti diatas diatas menje menjelas laska kan n efek efek deks deksam ameta etaso son n dan dan inter interfer feron on alfa alfa pada pada hema hemang ngiom iomaa pada pada fase fase proliferasi proliferasi
Disediakan oleh, Shaqirin Safie (030. 07. 337)