Proses penyembuhan luka yang terjadi adalah sebagai berikut: Inflamasi; Berlangsung sampai hari ke-5. Akibat luka terjadi pendarahan, tubuh 1. Fase Inflamasi;
akan berusaha berusaha menghentikan menghentikannya nya dengan vasokonstriksi, vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang terputus terputus (retraksi (retraksi)) dan reaksi reaksi hemostasis hemostasis.. Hemostasis Hemostasis terjadi karena keluarnya keluarnya trombosit, trombosit mengeluarkan prostaglandin, tromboksan, bahan kimia tertentu dan asam amino tertentu yang mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dinding pembuluh darah dan kemotaksis terhadap leukosit. el radang keluar dari pembuluh dara darah h se!a se!ara ra diap diaped edes esis is dan dan menu menuju ju daer daerah ah luka luka se!a se!ara ra kemo kemota taks ksis is.. el el "ast "ast mengeluarkan serotinin dan histamin yang meningkatkan permiabilitas kapiler, terjadi eksudasi !airan oedema. #engan demikian akan timbul tanda-tanda radang. $eukosit, lim%osit lim%osit dan monosit monosit menghan!urkan menghan!urkan dan memakan memakan kotoran kotoran dan kuman. &ertautan pada %ase ini hanya oleh %ibrin, belum ada kekuatan pertautan luka sehingga disebut %ase tertinggal (lag phase). Berat ringannya reaksi radang ini dipengaruhi juga oleh adanya benda-benda asing dari luar tubuh, misalnya' benang jahit, in%eksi kuman dll. idak adanya serum maupun pusnanah menunjukkan reaksi radang yang terjadi terjadi bukan karena in%eksi kuman tetapi karena proses penyembuhan luka. *. Fase Proliferasi atau Fibroplasi: Berlangsung dari akhir masa in%lamasi sampai kirakira minggu ke-+. &ada %ase ini terjadi proli%erasi dari %ibroblast yang menghasilkan mukopolisakarida, asamaminoglisin dan prolin yang akan mempertautkan tepi luka. &ada %ase ini terbentuk jaringan granulasi. &embentukan jaringan granulasi berhenti setelah seluruh seluruh permukaan permukaan luka tertutup epitel dan mulailah mulailah proses proses pendeasaan pendeasaan penyembuhan luka, pengaturan kembali dan penyerapan yang berlebih. Remodellin lling/F g/Fase ase Resorb Resorbsi/F si/Fase ase penyuda penyudahan: han: 3. Fase Remode
&ada &ada %ase %ase ini ini terj terjad adii pros proses es
pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutan sesu sesuai ai denga dengan n gaya gaya gravi gravita tasi si dan akhi akhirn rnya ya peru perupa paan an kemba kembali li jari jaring ngan an yang yang baru baru terbentuk. ase ini berakhir bila tanda radang sudah hilang. aktor-%aktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
1. Koagulasi; Adanya kelainan pembekuan darah (koagulasi) akan menghambat penyembuhan luka sebab hemostasis merupakan tolak dan dasar %ase in%lamasi. *. Gangguan sistem Imun (infeksi!irus"; angguan sistem imun akan menghambat dan mengubah reaksi tubuh terhadap luka, kematian jaringan dan kontaminasi. Bila sistem daya tahan tubuh, baik seluler maupun humoral terganggu, maka pembersihan kontaminasi dan jaringan mati serta penahanan in%eksi tidak berjalan baik. +. Gi#i (kelaparan malabsorbsi" Gi#i kurang juga: mempengaruhi sistem imun. /. Penyakit Kronis; &enyakit kronis seperti B0, #iabetes, juga mempengaruhi sistem imun. 5. Keganasan; eganasan tahap lanjut dapat menyebabkan gangguan sistem imun yang akan mengganggu penyembuhan luka. 2. $bat%obatan; &emberian sitostatika, obat penekan reaksi imun, kortikosteroid dan sitotoksik mempengaruhi penyembuhan luka dengan menekan pembelahan %ibroblast dan sintesis kolagen. 3. &eknik Penjahitan; ehnik penjahitan luka yang tidak dilakukan lapisan demi lapisan akan mengganggu penyembuhan luka. 4. Kebersihan diri/Personal 'ygiene; ebersihan diri seseorang akan mempengaruhi proses penyembuhan luka, karena kuman setiap saat dapat masuk melalui luka bila kebersihan diri kurang. . askularisasi baik proses penyembuhan berlangsung; !epat, sementara daerah yang memiliki vaskularisasi kurang baik proses penyembuhan membutuhkan aktu lama. 16. Pergerakan daerah yang relatif sering bergerak; penyembuhan terjadi lebih lama. 11. Ketegangan tepi luka , pada daerah yang tight (tegang) penyembuhan lebih lama dibandingkan dengan daerah yang loose.
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan Penunjang
7 &emeriksaan serum ' hal ini dilakukan karena ada pada pasien dengan luka bakar mengalami kehilangan volume
7 &emeriksaan elektrolit pada pasien dengan luka bakar mengalami kehilangan volume !airan dan gangguan 8a- pump 7 Analisa gas darah biasanya pasien luka bakar terjadi asidosis metabolisme dan kehilanga protein 7 aal hati dan ginjal 7 0B0 mengidenti%ikasikan jumlah darah yang ke dalam !airan, penuruan H0 dan 9B0, trombositopenia lokal, leukositosis, 9B0 yang rusak 7 :lektolit terjadi penurunan !alsium dan serum, peningkatan alkali phospate 7 erum albumin ' total protein menurun, hiponatremia 7 9adiologi ' untuk mengetahui penumpukan !airan paru, inhalas asap dan menunjukkan %aktor yang mendasari 7 :0 ' untuk mengetahui adanya aritmia Penatalaksanaan medis )uka bakar* )uka +akar Ringan - &enanganan pertama adalah mendinginkan daerah yang terbakar dengan air dengan segera, rendam kulit yang terbakar ke dalam air dingin sekurang ; kurangnya 15 menit. -
0egah timbulnya in%eksi. Bila kulit menggelembung, tutup gelembung dengan kain yang steril, jangan meme!ahkan gelembung tersebut. - $uka dapat diraat terbuka atau tertutup. Aas , luka bakar yang dangkal dapat menjadi berbahaya, bila daerah yang terbakar !ukup luas mintalah bantuan dokter 9 terdekat erbakar Bahan imia - &rinsip, siramlah daerah yang terbakar dengan air sebanyak ; banyaknya untuk mengen!erkan atau membuang sebagian bahan kimia itu, selanjutnya raat seperti luka bakar lainnya. - Bila mengenai mata, terutama oleh =at asam atau bahan dasar seperti soda, bilaslah se!ara berhati ; hati dengan air bersih, tutup dengan kain kasa atau kain bersih dan segera periksakan. - >angan pergunakan salep, minyak, tapi penggunaan anti septik topikal dianjurkan, jangan berusaha mengganti kain penutup tersebut. - &anggil ambulans atau baa korban ke 9 terdekat. - Bila luka bakar !ukup luas mengenai sebagian besar tubuh, berikanlah pertolongan pertama
untuk syok. alau perlu lakukan resusitasi bila korban menunjukkan gejala syok seperti gelisah, dingin, pu!at, berkeringat, nadi ke!il dan !epat, tekanan darah menurun. - Bila korban sadar, larutkan ? sendok teh soda masak dan 1 sendok the garam dapur dalam @ liter air. "inumkanlah larutan ini pada korban sebanyak ? gelas tiap 15 menit untuk mengganti !airan tubuhnya yang hilang, hentikan pemberian !airan ini bila korban muntah. )uka +akar +erat
- >ika pakaian dalam keadaan terbakar, padamkan nyala api itu dengan jas, selimut, atau permadani ke!il. - Biarkan korban berbaring untuk mengurangi syok. - &otong dan buang pakaian dari daerah yang terbakar. Bila pakaian yang terbakar menempel pada luka, jangan menariknya, biarkan dan potonglah sekitarnya saja. - 0u!i tangan anda dengan bersih untuk men!egah kontaminasi. - utup luka dengan kain kasa yang tebal, sehingga dapat memisahkan dari udara, kontaminasi oleh debu dan mengurangi rasa sakit. Bila tidak ada kain kasa dapat digunakan sprei atau handuk yang bersih. Keterampilan melakukan PF system integument pada de,asa*
ulit harus diperiksa dalam ruangan yang !ukup !ahaya. •
arna kulit harus di!atat
•
arna jari kaki atau jari tangan yang keungu-unguan atau kebiru-biruan dapat merupakan kun!i yang berguna untuk mengetahui adanya penyakit-penyakit interna. arna pu!at dapat merupakan pertanda anemis
•
&ada palpasi kulit terasa elastis dan mempunyai turgor. ekeringan berlebihan menyebabkan organ bersisik dan berkerut, ini be rtanda dehidrasi atau penyakit tiroid
Keterampilan penanganan kedaruratan luka bakar di rumah dan di rumah sakit* a*Penanganan Kedaruratan di rumah •
•
>auhkan korban dari sumber panas, jika penyebabnya api jangan biarkan korban berlari, anjurkan korban untuk berguling-guling atau bungkus tubuh korban dengan kain basah dan segera pindahkan korban keruangan yang !ukup berventilasi jika kejadian luka bakar barada diruangan tertutup. Buka pakaian dan perhiasan logam yang dikenakan korban.
•
aji elan!aran jalan na%as korban, beri bantuan pern%asan (li%e support) dan oksigen jika diperlukan.
•
Beri pendinginan dengan merendam korban dalam air bersih yang bersuhu *6 derajat 0 (suhu air yang terlalu rendah menyebabkan hipotermia)selama 15-*6 menit segera setelah terjdi luka bakar (jika sudah tidak ada masalah pada jalan na%as korban).
•
>ika penyebab luka bakar adalah =at kimia, siram korban dengan air sebanyak-banyaknya untuk menghilangkan =at kimia dari tubuh korban.
•
aji kesadaran, keadaan umum, luas dan kedalaman luka bakar dan !idera lain yang menyertai luka bakar.
•
egera baa penderita kerumah sakit untuk penanggan lebih lanjut(tutup tubuh korban dengan kainkassa yang bersih selama perjalanan kerumah sakit
b*Penanganan pertama luka bakar diunit ga,at darurat •
&enilaian .< pasien
&erhatikanA'Airay (jalan na%as),B'Breathing(perna%asan),0'!ir!ulation(!irkulasi) •
&enilaan luas dan kedalaman luka bakar
•
aji adanya kesulitan menelan atau bi!ara (kemungkinan pasien mengalami trauma inhalasi)
•
aji adanya edema saluran perna%asan(mungkin pasien perlu dilakukan intubasi atau trakeostomi)
•
aji adanya %aktor-%aktor lain yang memperberat luka bakar seperti adanya %raktur, riayat penyakit sebelumnya(diabetes,hipertensi,gagal ginjal,dll.)dan penyebab luka bakar karena tegangan listrik(sulit diketahui se!ara akurat tingkat kedalamannya).
•
&asang in%us atau C line.>ika luka bakar lebih *6D derajat biasanya dipasang 0C&(kolaborasi dengan dokter)
•
&asang kateter urine
•
&asang 8 ,jika diperlukan
•
Beri terapi !airan intravena(kolaborasi dengan dokter.Biasanya sesuai %ormula &arkland yaitu 9$ /mlkg BB D, luka bakar pada */ jam pertama.)
•
Beri terapi oksigen sesuai kebutuhan (kolaborasi dokter). &ad a pasien yang mengalami trauma inhalasigangguan sistem perna%asan dapat dilakukan nebulisasi dengan obat bronkodilator (seperti ventolin).
•
&eriksa lab.darah yang meliputi HB,H,rombosit,&rotein total(albumin dan globulin), ureum dan kreatinin elektrolit, gula darah, A#(jika perlu dilakukan tiap 1* jam a tau minimal tiap hari, karboksihaemoglobin, tes %ungsi hati $).
•
Berikan suntikan Aoksoid.
•
&eraatan luka '
- !u!i luka dengan !airan savlon 1D(savlon ' 8a!lE1'166) - biarkan bullae atau lepuh utuh jangan dipe!ah ke!uali terdapat pada daerah sendi yang dapat menggangu gerakan. - selimuti pasien dengan selimut sterill(usahakan pasien tidak kedinginan sampai siap dipindah keruang raat) •
&emberian obat-obtan(kolaborasi dokter)
-
Antasida H* antagonis
-
9oborantia(vit.0, A)
-
Analgetik
-
Antibiotik •
"obilisasi se!ara dini atau 9F"
•
&engaturan posisi