Komplikasi penyembuhan luka Hemoragi pendarahan didaerah luka.
Hemoragi dianggap normal jika terjadi selama atau sesaat setelah trauma .Pendarahan dapat terjadi secara eksternal dan internal
Mendeteksi pendarahan internal yaitu dengan melihat adanya distensi atau pembengkakan pembengkakan pada bagian tubuh yang luka, perubahan jenis dan jumlah drainase setelah pembedahan dan juga tanda – tanda syok hipovolemik. hipovolemik.
Hematoma adalah pengumpulan darah local dibawah jaringan. Hematoma terlihat seperti bengkak dan masanya sering berwarna berwarna kebiruan. kebiruan. Jika hematoma terjadi didekat arteri vena yang besar ,maka sangat berbahaya karma tekanan akibat hematoma dapat menghambat aliran darah jika aliran darah terhambat maka sirkulasi darah tidak lancer. Pendarahan ekternal dapat terdeteksi dengan adanya diagnosa darah pada balutan yang menutupi luka jika pendarahan pendarahan terjadi terjadi maka balutan balutan akan cepat basah dan darah darah keluar dari tepi balutan secara turun menurun.
!ang beresiko tinggi mengalami pendarahan adalah pasien luka operasi kisaran waktu terjadinya pendarahan selama "#$#% jam pertama operasi selesai.
&n'eksi luka
&n'eksi luka merupakan in'eksi nasokomial luka tersebut mengalami in'eksi jika terdapat drainase pada luka. (da luka yang mengandung bakteri tetapi tidak menyebabkan in'eksi disebut terkominasi perbedaan luka terkotaminasi dengan luka in'eksi adalah jumlah bakteri yang ada didalamnya luka in'eksi mengandung bakteri lebih dari )**.*** +)*-ml. dan terdapatnya organisme streptotokus hemalitik walaupun kurang dari )**.*** ml tetapi sudah dianggap terin'eksi. /uka terkominasi mengandung bakteri kurang dari luka terin'eksi luka terkontaminasi akan menjadi luka in'eksi setelah waktu " hari – 0 hari. &n'eksi luka operasi biasanya tidak terjadi sampai hari ke #$ setelah operasi pasien yang lukanya terin'eksi akan mengalami demam, nyeri pada daerah luka serta jumlah sel darah putih klien meningkat tapi luka terlihat mengalami im1amon. Kalau ada drainase, drainase berbau dan purulen yang menimbulkan warna 2 3ehisens
3ehisens adalah terpisahnya lapisan luka secara pasial atau total,. 4erjadi setelah tiga sampai )) hari setelah cedera. Klien dengan penyembuhan luka yang buruk beresiko mengalami dehisens. Klien obesitas beresiko mengalami dehisens, karma adanya regangan yang konstan pada luka dan buruknya kwalitas penyembuhan luka pada jaringan lemak.
3ehisens sering terjadi pada luka pembedahan abdomen, dan terjadi pada reganganan mendadak, misalnya batuk, muntah atau duduk tegak ditempat tidur. Klien sering melaporkan seakan –akan ada terlepas. 5ila drainase serosanguinosa dari luka meningkat, perawat harus waspada. (kan timbulnya dehinsens. 6viserasi.
4erpisahnya lapisan luka secara total dapat menimbulkan eviserasi +keluarnya organ visceral melalui luka yang terbuka-. Kondisi ini merupakan darurat medis yang perlu diperbaiki melalui pembedahan. 5ila terjadi eviserasi perawat meletakkan handuk steril yang dibasahi dengan salin normal steril diatas jaringan yang keluar untuk mencagah masuknya bahteri dan kekeringan pada jaringan tersebut keluarnya organ pada jaringan luka dapat membahayakan suplai darah ke jaringan tersebut klien harus tetap puasa. 3an terus diobservasikan tanda dan gejala syok serta segera siapkan pembedahan darurat.
7stula
7stula adalah saluran abnormal yang berada diantara " buah organ atau diantara organ dan bagian luar tubuh. 3okter bedah membuat 7stula untuk kepentingan terapi misalnya pembuatan saluran antara lambung dengan dinding abdomen luar untuk memasukkan selang gastrostomi yang berguna untuk memasukkan makanan namun sebagai 7stula terbentuk karena penyembuhan luka yang buruk karena komplikasi suatu penyakit seperti penyakit 8hron atau anteritis regional. 4rouma in'eksi, terpapar radiasi serta penyakit seperti kanker akan menyebabkan lapisan jaringan tidak menutup dengan baik dan membentuk saluran 7stula. 9istula meningkatkan resiko terjadinya in'eksi dan ketidak seimbangan cairan dan eletrolit. 3rainase cairan yang kronik melalui 7stula juga dapat menyebabkan kerusakan kulit. Penundaan penutupan luka
3isebut juga penyembuhan luka tersier, penundaaan penutupan luka adalah tindakan yang disengaja dilakukan oleh dokter bedah agar terjadi drainase yang e'ekti' dari luka yang terkontaminasi bersih atau luka yang terkontaminasi. /uka tidak tertutup sehingga semua tanda aedema dan debris luka hilang balutan oklusi' digunakan untuk mencegah kontaminasi bakteri pada luka
kemudian luka ditutup seperti pada penutupan primer dan penyembuhan primer. Keloid
Merupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan. Koloid ini biasanya muncul tidak diduga dan tidak pada setiap orang.
Komplikas 3ini a.
&n'eksi
&n'eksi luka tetap merupakan komplikasi tersering dari tindakan operasi dan sering menikuti hematoma luka. Pada tahun )%:;, /ister dalam penelitiannya tentang antiseptik mengatakan bahwa gangren rumah sakit ikut berperan pada julah kematian antara "*$ )**<. 3ewasa ini, in'eksi luka sering tidak 'atal, tetapi dapat menimbulkan cacat. 3ua 'akyor penting yang jelas berperan pada patogenesis in'eksi adalah +)- dosis kontaminasi bakteri, dan +"ketahnan pasien. +3avid 8, =abiston, Jr., M.3. )>>. 5uku (jar 5edah. 6?8. Jakartab.
Hematoma
Hematoma timbul dini akibat kegagalan pengendalian pembulus darah yang berdarah dan dapat timbul lanjut pada pasien hipertensi atau cacat koagulasi. 5iasanya hematoma dapat dibiarkan hilang spontan, tetapi hematoma yang meluas membutuhkan operasi dab pengendalian perdarahan. +3avid 8, =abiston, Jr., M.3. )>>. 5uku (jar 5edah. 6?8. Jakartac.
3ehiscence dan 6viscerasi
3ehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius. 3ehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. 6viscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan. =ejumlah 'aktor meliputi, kegemukan, kurang nutrisi, ,multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka. 3ehiscence luka dapat terjadi # – hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah luka. +@eksoprodjo, =. )>>. Kumpulan Kuliah &lmu 5edah, 5inarupa (ksara, Jakarta".
Komplikasi /anjut
Keloid dan jaringan parut hipertro7k timbul karena reaksi serat kolagen yang berlebihan dalam proses penyembuhan luka. =erat kolagen disini teranyam teratur. Keloid yang tumbuh berlebihan melampaui batas luka, sebelumnya menimbulkan gatal dan
cenderung kambuh bila dilakukan intervensi bedah. +@eksoprodjo, =. )>>. Kumpulan Kuliah &lmu 5edah, 5inarupa (ksara, JakartaParut hipertro7k hanya berupa parut luka yang menonjol, nodular, dan kemerahan, yang menimbulkan rasa gatal dan kadang – kadang nyeri. Parut hipertro7k akan menyusut pada 'ase akhir penyembuhan luka setelah sekitar satu tahun, sedangkan keloid tidak. +@eksoprodjo, =. )>>. Kumpulan Kuliah &lmu 5edah, 5inarupa (ksara, JakartaKeloid dapat ditemukan di seluruh permukaan tubuh. 4empat predileksi merupakan kulit, toraks terutama di muka sternum, pinggang, daerah rahang bawah, leher, wajah, telinga, dan dahi. Keloid agak jarang dilihat di bagian sentral wajah pada mata, cuping hidung, atau mulut. +@eksoprodjo, =. )>>. Kumpulan Kuliah &lmu 5edah, 5inarupa (ksara, JakartaPengobatan keloid pada umumnya tidak memuaskan. 5iasanya dilakukan penyuntikan kortikosteroid intrakeloid, bebat tekan, radiasi ringan dan salep madekasol +" kali sehari selama 0$: bulan-. Antuk mencegah terjadinya keloid, sebaiknya pembedahan dilakukan secara halus, diberikan bebat tekan dan dihindari kemungkinan timbulnya komplikasi pada proses penyembuhan luka. +@eksoprodjo, =. )>>. Kumpulan Kuliah &lmu 5edah, 5inarupa (ksara, Jakarta-