1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Melem Melemah ahny nyaa keku kekuata atan n otot otot dasar dasar pang panggu gull dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n
berbagai gejala yang mengganggu kualitas hidup dan merupakan masalah umum pada wanita dalam fungsi reproduksi, bukan hanya karena perubahan anatomi otot dasar panggul dalam kehamilan dan proses persalinan, namun juga karena trauma yang yang terjadi terjadi pada pada proses proses tersebu tersebut. t. Traum Traumaa dasar dasar panggu panggull selama selama persal persalinan inan sekarang diketahui sebagai faktor etiologi utama terhadap gangguan otot dasar panggul seperti inkontinensia urin, prolaps organ pelvis dan inkontinensia fekal. Hampir Hampir 50% wanita wanita yang yang pernah pernah melahir melahirkan kan akan akan mender menderita ita prolaps prolaps organ organ genitourinaria, 0% akan disertai dengan inkontinensia urin dan sekitar ,!% akan mengalami inkontinensia fekal. "valuasi kekuatan otot dasar panggul merupakan parameter yang penting dalam pokok persoalan klinik dan ilmiah sehubungan dengan kelemahan dasar panggul. #eberapa penelitian menyatakan bahwa jenis inkontinensia urin yang terb terbany anyak ak pada pada wani wanita ta post post part partum um adal adalah ah stres stresss inko inkonti ntine nens nsia ia urin urin yang yang didefinisikan sebagai pengeluaran urin yang tidak dapat dikontrol, disebabkan karena adanya tekanan intravesika $enderung melebihi tekanan penutupan uretra, yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan aktivi aktivitas tas tubuh tubuh batuk batuk,, tertawa, tertawa, dan kegiata kegiatan n fisik fisik lainnya& sedangkan kandung kemih tidak berkontraksi. #eberapa penelitian klinis dan epidemiologis mengindikasikan bahwa wanita yang mengalami persalinan pervaginam persalinan normal& memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stress stress inkont inkontine inensia nsia urin urin diband dibanding ingkan kan nulipa nulipara ra dan wanita wanita yang yang menjala menjalani ni
2
seksiosesarea. Hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan terjadinya kerusakan dasar panggul akibat proses persalinan pervaginam yang menyebabkan perubahan neurol neurologi ogik k pada pada dasar dasar panggu panggull sehing sehingga ga menimb menimbulk ulkan an efek efek langsu langsung ng pada pada konduksi nervus pudendus sehingga mempengaruhi kontraksi vagina dan tekanan penutupan uretra. 'ersa ersali lina nan n
perv pervag agin inam am
juga juga
meru erupak pakan
fak faktor tor
utam utamaa
yang ang
berkontribusi untuk terjadinya stress inkontinensia urin. Hal ini tidak hanya disebabkan karena kondisi kehamilan yang menyebaban perubahan mekanik dan hormo hormonal nal,, namun namun juga juga terjadi terjadi kerusa kerusakan kan jaringa jaringan n otot otot dan persya persyarafa rafan. n. 'ada 'ada persalinan pervaginam terjadi regangan kuat pada saat proses persalinan yang meng mengak akib ibatk atkan an kelem kelemah ahan an dan dan
keru kerusak sakan an otot otot dasa dasarr pang panggu gul, l, sehi sehing ngga ga menyebabkan berkurangnya tahanan tekanan penutupan uretra terhadap tekanan kandung kemih. (egangan kuat tersebut juga mengenai bladder ne$k, otot)otot sfingter uretra dan ligamentumnya. #eberapa faktor risiko yang telah diteliti dapat
meningkatk meningkatkan an kejadian kejadian stress inkontinensia inkontinensia urin pada wanita post partum adalah usia, usia, parita paritass seberap seberapaa banyak banyak melahi melahirka rkan&, n&, $ara melahi melahirka rkan, n, berat berat bayi bayi lahir, lahir, ruptur ruptur perine perineum um sponta spontan, n, lingka lingkarr kepala kepala bayi, bayi, ekstra ekstraksi ksi vakum vakum atau atau forsep forsep #erdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa melemahnya kekuatan otot dasa dasarr
pang panggu gull
akib akibat at hami hamill
dan dan
pers persal alin inan an dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
stre stress ss
inkontinensia urin.
1.2.
Rumusan Masalah a. *angguan *angguan apakah yang terjadi pada otot dasar panggul+ panggul+ b. pakah yang dapat dilakukan oleh fisioterapi terhadap keluhan yang terjadi
pada dasar panggul+
3
$. #agaimanakah tatalaksana manual dan biofeedba$k yang dapat dilakukan pada otot dasar panggul yang mengalami keluhan+ 1.3.
Tujuan a. Mengetahui gangguan pada otot dasar panggul dan penyebabnya. b. ntuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan fisioterapi terhadap keluhan
yang terjadi pada dasar panggul. $. ntuk mengetahui bagaimana tatalaksa manual dan biofeedba$k pada otot dasar panggul yang mengalami keluhan. 1..
Man!aat a. #agi /nstitusi isioterapi 1apat dijadikan sebagai bahan penelitian atau bahan ajar untuk peningkatan
kualitas dalam pemberian latihan otot dasar panggul yang mengalami keluhan. b. #agi 'eneliti ntuk mengaplikasikan ilmu fisioterapi yang dapat dilakukan pada otot dasar panggul yang mengalami keluhan.
BAB II PEMBAHA"AN 2.1.
De!#n#s# Dasar Panggul 1asar panggul adalah lapisan tipis dari serabut otot dan jaringan ikat
yang menyertainya, terbentang di daerah panggul antara tulang pubis di bagian depan dan sakrum atau tulang ekor di bagian belakang.
$am%ar 1.1 &t't Panggul
2.2.
Anat'm# (an )#s#'l'g# &t't (asar *anggul
4
1asar panggul terdiri dari organ)organ pelvis diluar peritoneum, fas$ia endopelvis, dan tiga lapisan grup otot yang terdiri dari otot diaphragma pelvis yang merupakan bagian dari sekelompok otot yang dilapisi fas$ia yang menutup pintu bawah panggul dan terletak pada lapisan yang terdalam, otot diaphragma uroginetalis terletak pada lapisan tengah, dan lapisan terluar adalah otot)otot sphingter rektum dan traktus uroginetalis.
$am%ar 1.1 Pel+#, )l''r Mus,le
a. D#a!ragma Pel+#s -La*#san Ter(alam /stilah otot dasar panggul 21'& atau pelvi$ floor mus$le atau
diafragma pelvis ditujukan pada sekelompok otot yang bekerja bersama dan sebagai sekat yang memisahkan rongga pelvis dari anatomikal perineum, membentang dari rami pubis hingga ke tulang koksegius. 1iafragma pelvis terbentuk dari otot levator ani dan otot koksigeus 3ustini, !0--&. 1. &t't le+at'r an#
5
2tot levator ani terdiri dari tiga set otot yakni otot puborektalis, pubokoksigeus, otot iliokoksigeus. #agian atas dari otot levator ani berbentuk $ekung dan melandai ke arah bawah belakang tengah ditutupi oleh lapisan parietal fas$ia pelvis. 'ermukaan bawah dari levator ani berbentuk $embung ditutupi oleh fas$ia anal. 4evator ani yang ditutupi oleh fas$ia inilah yang disebut diafragma pelvis. 3etiga otot ini menyatu di tengah pada mediorafe dan menyisakan tempat di bagian depan bagi uretra, dan vagina disebut trigonum uroginetale dan bagian posterior hiatus rektalis untuk tempat rektum 3ustini, !0--&. 2. &t't Pu%'rektal#s 2tot 'uborektalis berasal dari permukaan posterior tulang pubis, bekerja sama dengan otot pubokoksigeus, berjalan ke arah belakang sepanjang uretra, vagina dan rektum, otot ini bergabung dengan otot dari sisi lain di sebelah belakang anus membentuk sling berbentuk . 2tot ini yang melingkari anorektal bergabung dengan spingter ani internal. 2tot puborektalis menarik bagian depan persimpa)ngan anorektal, ke arah depan, membantu penutupan anus. 'uborektalis dengan spingter ani eksternal bekerja dalam satu kesatuan 3ustini, !0--&. 3. &t't Pu%'k'ks#geus 2tot pubokoksigeus berasal dari permukaan belakang tulang pubis dan fas$ia yang menutupi obturator internus berjalan ke arah belakang, sebagian dari otot tersebut bersama dengan otot puborektalis membentuk sling ke vagina, tubuh perineal, dan rektum. 2tot ini menyatu dengan otot dari sisi lain di belakang anus membentuk ligamen koksigeal dan melalui ligamen ini melekat pada koksik bagian depan. 6aat berkontraksi otot pubokoksigeus $enderung menarik koksik ke arah depan dan
6
mengangkat semua organ pelvis, menekan rektum dan vagina. 2tot pubokoksigeus yang melingkari vagina disebut otot pubovaginalis berbentuk sebagai sling mengelilingi hiatus urogenitalis menggendong vagina dan uretra. 7agina melekat pada otot tersebut sehingga saat otot berkontraksi vagina akan terangkat ke atas. #ila otot pubokoksigeus berkontraksi se$ara keseluruhan akan menarik ke tiga outlet tersebut ke arah depan sehingga mengkerutkan lumen organ pelvis, di samping menyangga kandung kemih dan kandungan. 6ifat kontraktil ini sangat penting untuk memelihara kontinensia urin, kontinensia fae$al, dan men$eng)keram vagina. 3elemahan atau kerobekan otot pubovaginal dan penguluran saraf pudendal yang terjadi saat proses kelahiran bisa menyebabkan vagina turun ke bawah, prolaps organ pelvis dalam berbagai bentuk dan tingkatan kelemahan otot dasar panggul misalnya prolap uteri, systo$ele, urethro$ele, atau re$to$ele, dan akan timbul masalah berkenaan dengan fungsi seksual karena otot tersebut sulit men$engkeram dengan optimal 3ustini, !0--&. . &t't Il#'k'ks#geus 2tot iliokoksigeus berasal dari fas$ia di atas obturator internus dan iskial spine, berjalan ke posteromedial untuk bergabung dengan otot dari sisi lainnya, belakang ke anus dan bawah ke pubokoksigeus. 2tot iliokoksigeus melekat di dalam serabut anokoksigeal dan tepi luar dari permukaan bawah koksik. 3ontraksi otot iliokoksigeus $enderung menarik koksik dari sisi ke sisi atau bila berkontraksi bersama kosik bergerak ke arah fleksi, dan mengangkat rektum yang berada di levator plate. 4evator plate adalah istilah yang di pakai untuk menggabungkan
7
lapisan pubokoksigeus dan lapisan iliokoksigeus yang menyatu di belakang persimpangan anorektal dan masuk ke koksik. 'ada bagian depan otot dasar panggul membuka di antara dua pubokoksigeus yang sering diistilahkan sebagai levator hiatus 3ustini, !0--&. /. &t't #sk#'k'ks#geus 2tot iskiokoksigeus berasal dari is$hial spine dan ligamen sakrospinosus. 2tot iskiokoksigeus berinsersi melekat& di tepi luar koksik bagian atas dan sakrum bagian bawah. ungsi otot tersebut selain memberikan penyanggaan isi pelvis, juga berkontribusi sebagai stabilitas sendi sa$roiliaka 3ustini, !0--&. %. D#a!ragma Ur'g#netale -La*#san Tengah Merupakan lapisan muskulomembran yang terletak superfisial dari diafragma pelvis, dibentuk oleh aponeurosis otot transfersus perinei profondus dan otot transfersus perinei superfisialis menyebar di antara rami iskiopubis mengelilingi duktus uroginetalis&, dan spingter uretrovaginal. ungsi diafragma uroginetalis menekan uretra dan dinding depan vagina, menyangga tubuh perineal dan introitus. ,. La*#san Terluar Dasar Panggul 4apisan terluar dasar panggul
dibentuk
oleh
otot)otot
bulbospongiosus, iskhiokavernosus, bulbokavernosus, dan transfersus perinei superfisialis. -. 2tot bulbospongiosus8 berasal dari badan perineal dan melingkari vagina dan uretra. 2tot bulbospongiosus berinsertio menyilang pada badan klitoris. #ulbospongiosus menutup saluran vagina. !. 2tot iskhiokavernosus berasal dari tuberositas iskii, berinsersio pada permukaan bawah dan sisi dari kaki klitoris. *erakan kedua otot ini terhadap klitoris memungkinkan terjadinya respon atau ereksi seksual wanita.
8
9. 2tot bulbokavernosus mempunyai fungsi untuk menge$ilkan intruitus vagina, disamping memperkuat fungsi otot spingter uretrae internus yang terdiri dari otot polos. . 2tot Transfersus perinei superfisialis8 berasal dari tuberositas iskhii dan melekat ke badan perineal. 2tot ini merupakan struktur fibromuskular yang berada pada bagian tengah perineum, antara anus dan vagina. Merupakan kerja otot superfisial yang kompleks dan mempunyai fungsi yang efisien untuk mengkontribusi stabilitas dan menopang kanal anal. 6erat)serat dari levator ani juga menyatu dengannya. 'eregangan dan perobekan jaringan fibromuskular tersebut bisa terjadi selama proses melahirkan. 2leh karena itu stabilitas badan perineal sangat diperlukan. 6apsford -:::& menjelaskan pula, bahwa otot spingter urogenital terdiri dari tiga bagian yakni8 -. 2tot spingter uretra mengitari uretra regio tengah, berjalan melingkar kearah posterior yang $enderung kurang sempurna pada orang dewasa. 2tot tersebut melekat pada jaringan fibrous yang disebut rhabdospingter. !. 2tot kompressor uretrae terletak di sebelah atas dari otot spingter uretrae, berasal dari rami iskiopubis, berjalan ke arah tengah depan melintasi arkus menyilang permukan depan uretra. 9. 2tot spingter uretrovaginalis8 ber$ampur dengan kompressor uretrae bagian atas, berasal dari samping vagina depan. 2tot ini berjalan ke arah belakang melewati uretra dan vagina dan berinsersi di belakang vagina ke dalam otot yang berseberangan dan pada badan perineal. 3ontraksi ketiga otot tersebut untuk menekan, menarik masuk dan mengulur uretra. 1ua otot yang di bawah berfungsi menghentikan miksi voluntar. 'ada
9
nulliparae, rata)rata dibutuhkan waktu -,:; detik untuk menghentikan laju urin dalam saluran tengah tetapi pada multipara membutuhkan waktu lebih lama, sekitar , detik. (. &t't Per#neum 6e$ara anatomi otot perineum dibatasi sebelah atas oleh permukaan bawah otot dasar panggul, bagian bawah oleh kulit di antara panggul dengan paha, sebelah lateral berbatasan dengan rami iskiopubis terletak di antara anus dengan komissura posterior dan bagian posterior dibatasi oleh tulang koksik. 2tot ini harus kuat tetapi tetap fleksibel karena otot ini mudah robek akibat dorongan kepala bayi saat proses kelahiran. 2tot)otot trunk yang mengalami penguluran akibat kehamilan adalah otot lapisan paling dalam yang berperan sebagai stabilisator gerak tubuh yakni otot transfersus abdominus, otot multifidus, otot diafragma dan otot diafragma pelvis. 6edang oto lapisan luar adalah otot rektus abdominus, otot oblikus abdominus eksternus dan internus, dan otot
2.3.
)ungs# &t't Dasar Panggul a. Menyangga organ pelvis dan isi abdomen terutama ketika levator ani
memegang peranan ketika berdiri. 1iafragma pelvis atau levator ani memegang peranan penting dalam menyokong kandung kemih, dan tiga lumen yakni uretra, vagina dan rektum. 2tot ini harus mampu berkontraksi se$ara volunter dan $epat pada suatu waktu tetapi juga harus dapat mempertahankan tonus saat istirahat se$ara berkelanjutan.
10
b. Mempertahankan tekanan intra abdominal. 6aat otot levator ani berkontraksi, vagina terangkat keatas dan otot tersebut juga membantu menahan gaya yang timbul setiap terjadi peningkatan tekanan intra abdominal pada kandung kemih misalnya saat batuk, bersin, tertawa keras, atau saat melompat. $. Memelihara sudut anorektal. 6udut pertemuan antara rektum dan anus sekitar :0o dalam keadaan istirahat. 6udut ini berkurang saat otot spingter anal eksternal dan otot puborektails berkontraksi untuk menunda defekasi dalam waktu dekat karena situasi yang tidak tepat. d. Menutup uretral. 3ontraksi otot dasar panggul yang mendadak dan kuat akan menutup uretra dengan $epat untuk menahan keluarnya urin. 6elama mening)katnya tekanan dalam perut, kontraksi otot dasar panggul akan mengangkat leher kandung kemih ke dalam daerah tekanan perut. e. Menyangga beban dari tulang punggung. #eban pada tubuh bagian atas dalam posisi yang benar akan disalurkan pada tulang punggung jika tekanan dalam perut kosong. Tekanan statis dihasilkan dari silinder trunk=otot $ore yang keras yang dapat bergerak untuk menyangga bagian atas tubuh dan dengan demikian mengurangi beban tulang punggung. Tekanan statis ini di bentuk oleh otot transfersus abdominus, otot multifidus, diafragma thorak, dan otot dasar panggul. f. 6tabilisasi pelvi$)spinal. 2tot /skiokoksigeus membantu menstabilkan sendi sakroiliaka dan sendi sakrokoksigeus. g. ungsi seksual. 2tot)otot perineal superfisial yang ber insersi di sekitar kaki dan badan klitoris mempengaruhi peredaran darah dari organ)organ tersebut yang menghambat kembalinya darah balik, dan kemungkinan mengkontribusi respon seksual. 'ada pembahasan kekuatan otot dasar
11
panggul telah dinyatakan bahwa pen$apaian orgasme se$ara nyata berhubungan dengan kontraksi otot dasar panggul yang maksimum. h. Mengikat perineum. 2..
Pen0e%a% elemahan &t't Dasar Panggul a. >arang digunakan. 6eperti otot lainnya otot dasar panggul perlu dilatih
agar dapat bekerja dengan baik. 'enting untuk melakukan latihan otot dasar panggul se$ara instensif, teratur, dan adekuat yang harus dilakukan
b. $. d. e.
sepanjang waktu tidak hanya setelah melahirkan&. 3erusakan otot selama kehamilan dan persalinan 'erubahan hormonal saat menopouse 'enurunan tonus otot karena proses penuaan 3erusakan otot karena peregangan otot jangka panjang seperti konstipasi kronik, batuk lama, atau karena obesitas.
2./.
D#s!ungs# ang Terja(# Pa(a &t't Dasar Panggul
1isfungsi otot dasar panggul merupakan masalah kesehatan wanita, dapat menimbulkan berbagai gejala yang akan mengganggu kualitas hidup seperti inkontinensia urin, inkontinansia alvi atau fae$al, prolaps organ panggul, dan disfungsi seksual. a. Ink'nt#nens#a ur#ne /nkontinensia urine keluarnya urine tanpa disadari atau tidak bisa
ditahan akibat disfungsi otot dasar panggul atau trauma pada saraf pudendal. /nkontinenesia bukanlah penyakit tetapi dapat menimbulkan masalah kesehatan, sosial psikologi, hygiene, dan ekonomi, dan menurunnya kualitas hidup. 1ampak negatif dijauhi orang lain, menarik diri lingkungannya karena merasa dirinya berbau pesing, dan tidak nyaman dalam melakukan hubungan seksual. ?anita lebih banyak menderita inkontinensia urin dibandingkan laki)laki. aktor resiko terjadinya inkontinensia adalah wanita yang telah tua, paritas tinggi,
12
obesitas, pernah mengalami operasi panggul, menderita penyakit ken$ing manis, atau penyakit saraf. 'ada penuaan berkaitan dengan menurunnya hormon estrogen 50 tahun keatas&. 'revalensi inkontinensia urin pada wanita sebesar !0% usia !5)50 tahun& menderita stres inkontinensia akibat kelemahan otot dasar panggul. Tipe inkontinensia diantaranya adalah8 -. 6tress inkontinensia 6tress inkontinensia terjadi apabila urin se$ara tidak terkontrol keluar akibat peningkatan tekanan intra abdominal8 batuk kronis, tertawa, bersin, mengejan, berlari. 6tress inkontinensia urin ini berkaitan dengan kelemahan serabut otot kedut $epat ast twit$h fiber&. !. rge inkontinensia rge inkontinensia urin terjadi apabila tidak bisa menahan keluarnya urin ketika seseorang ingin buang air seni, misalnya ketika hendak duduk dikloset atau belum sempat membuka $elana air seni sudah keluar duluan.
rge inkontinensiaurin
ini
berkaitan
dengan
kelemahan serabut otot kedut lambat slow twit$h fiber&. %. Pr'la* 'rgan *el+#s 'rolaps uteri adalah turunnya uterus dari tempatnya oleh karena kelemahan otot dasar panggul dan fas$ea yang dalam keadaan normal menyokongnya atau turunnya uterus dari dasar panggul atau hiatus genetalis. -. 1esensus uteri, Turunnya uterus tetapi servik masih berada di dalam vagina. !. 'rolaps uteri tingkat /, terus turun dengan servik uteri turun sampai intruitus vagina.
13
9. 'rolaps uteri tingkat ///, terus seluruhnya keluar dari vagina, disertai inversion ueteri. 'rolaps uteri lebih sering dijumpai pada wanita yang telah melahirkan, wanita tua, dan wanita dengan pekerjaan yang berat. ,. D#s!ungs# "eksual ungsi otot dasar panggul salah satunya adalah berhubungan dengan aktifitas seksual aktifitas seksual merupakan kebutuhan biologis setiap manusia untuk mendapatkan keturunan. @amun masalah seksual dalam kehidupan rumah tangga sering mengalami hambatan yang bisa berasal dari istri, suami atau bahkan keduanya. 'ada wanita yang ketika melahirkan
menemui
kesulitan,
banyak
masalah
yang
akan
ditimbulkannya akibat kelemahan otot dasar panggul, atau penyembuhan yang tidak sempurna pada saat pembetulan vagina sehingga vagina menyempit dan tidak elastik kembali 2..
Lat#han &t't Dasar Panggul (an B#'!ee(%a,k a. Lat#han &t't Dasar Panggul Menurut Masselink, !005 dalam 3ustini, !0-- menyebutkan bahwa
otot transfersus abdominus dan otot dasar panggul merupakan sistem otot lokal untuk stabilitas lumbopelfik. 3omponen yang lain adalah diafragma thorak dan otot multifidus sehingga meningkatnya aktifitas otot transfersus abdominus adalah sinergistis dengan meningkatnya aktifitas otot dasar panggul. paya untuk mengatasi kelemahan otot dasar panggul di bidang isioterapi yaitu dengan latihan otot dasar paggul pelvic muscle exercise& atau disebut juga Kegel’s excercise. 3egelAs eB$er$ise dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul yang terjadi selama masa kehamilan dan setelah proses persalinan.
14
3egel eBer$ises mudah dilakukan dan dapat dilakukan dimana saja tanpa diketahui oleh orang lain. 'ertama, saat duduk atau berbaring, pasien diminta untuk berusaha mengkontraksikan otot)otot yang digunakan untuk menahan ken$ing. 'asien harus merasakan bahwa otot panggulnya menekan saluran ken$ing dan jika perut dan pantat terasa mengen$ang, maka latihan tersebut kurang benar. 3ontraksikan otot)otot panggul, tahan selama 9 detik dan kemudian rileks selama 9 detik. langi latihan ini -0 C -5 kali setiap sesi latihan. sahakan melakukan latihan ini sekurang)kurangnya 9 kali sehari. 3egel eBer$ises hanya efektif jika dilakukan se$ara teratur. 4ebih sering latihan, maka latihan ini akan tampak lebih bermanfaat. da ! tipe kontraksi otot yang dipraktekkan pada 4atihan 3egelAs, yaitu8 -. 6hort ! detik& kontraksi otot dasar panggul dengan sangat kuat selama ! detik. 1an se$ara perlahan rileksasikan selama ! detik. !. 4ong 9,5 atau -0 detik& mulai dengan prosedur yang disebutkan di atas, kontraksikan selama 9 detik dan relaksasi selama 9 detik. Tambah waktu, tingkatkan panjang waktu, kontraksi dan relaksasi otot pelvi$ selama 5 detik kemudian -0 detik atau lebih. #erikut merupakan, $ara latihan kegel yang dikombinasi dengan Dore 6tability8 -. 4atihan, pemanasan, penguluran otot, latihan aerobik !0 Menit&
15
!. 4atihan kontraksi isometrik otot transversus abdominus dan otot dasar panggul. Tidur terlentang kedua lutut ditekuk, bernafas halus
menggunakan lower $osta breathing saat ekspirasi tarik pusar ke pinggang dan otot dasar panggul kearah dalam perut. 4akukan pula dalam posisi berdiri ; hitungan E B ! mnt&.
9. 4atihan 'elvis tilting posterior ; hitungan E B ! mnt& a& Tidur telentang kedua lutut ditekuk, saat ekspirasi rapatkan pinggang ke lantai dan tulang pubis terangkat ke atas sambil kontraksi otot dasar panggul, saat inspirasi kembalikan ke posisi semula. b& 4atihan pelvis telting lateral $& 4atihan pelvis telting rotasi.
. Tidur terlentang, kedua tungkai di tekuk hook lying&, saat ekspirasi angkat satu lutut ke arah dada sambil kontraksi otot dasar panggul dan transversus abdominis bersamaan, saat inspirasi lutut kembali ke posisi semula. >aga abdominal tetap flat, pusar menempel ke tulang punggung, dan lakukan bergantian ; hitungan E B !,5 mnt&
16
5. 4atihan penguatan otot dasar panggul dan transversus abdominis kombinasi mobilisasi lengan dan hip. 'osisi Hook 4ying.Tegangkan otot T dan 21', saat ekspirasi angkat satu tungkai dibawa ke arah perut dan lengan yang berlawanan vergerak ke arah kepala. ; hitungan E B !,5 mnt&
;. 4atihan penguatan otot abdominus. 'osisi8 Tidur terlentang kedua tungkai lurus saat ekspirasi ke dua lutut di tekuk sambil kontraksikan 21' dan T, kepala di angkat F di bawa ke arah dada. 6aat inspirasi ke dua lutut diluruskan dan kepala turun rata dengan met. ; hitungan E B ! mnt&
17
G. 4atihan penguatan otot abdominal, 21', dan T bersamaan. 'osisi tidur terlentang8 kontraksi T dan 21' sambil ke dua tungkai digerakkan seperti mengayuh sepeda -0 hitungan 9 B !,5 mnt&.
E. 4atihan penguatan otot punggung, M, 21' dan T. 'osisi berlutut8 $ondongkan badan ke belakang sambil kerutkan T bersamaan dengan 21' sambil ekspirasi ; hitungan E B ! mnt&.
:. 4atihan penguatan otot abdominus, 21', dan T. 'osisi8 1uduk lengan menyanggah badan8 ke dua lutut ditekuk, saat ekspirasi kedua lutut dijatuhkan ke sisi. 6aat ekspirasi ke dua lutut diluruskan kembali ; hitungan E B !,5 mnt&.
18
-0. 4atihan penguatan otot abdominal, 21' dan T. *erak ku$ing8 'osisi merangkak sambil inspirasi lengkungkan pinggang ke depan dada dan kepala angkat ke belakang F membentuk $ekungan, wajah ke depan *erak unta8 saat ekspirasi, tutup mata, dagu ke dada, dada dan perut melengkung ke belakang sambil mengkerutkan T dan 21' bersamaan ; hitungan E B !,5 mnt&. --. 4atihan penguatan otot gluteus maksimus, 21', danT. 'osisi8 Tidur telungkup, perut disangga bantal, satu tungkai diangkat ke belakang, lutut tetap lurus, kemudian tahan di posisi tersebut sambil ekspirasi ; hitungan E B !,5 mnt&. -!. 4atihan penguatan otot punggung lengan 21', T dan mobilisasai tulang punggung. *erak lar kobra8 'osisi tidur telungkup, sambil ekspirasi kerutkan 21' dan tegangkan perut, angkat badan keatas seperti lar kobra sehingga lengan lurus menumpu, perut bawah tetap dilantai ; hitungan E B !,5 mnt&. -9. Menempel dinding, kedua kaki maju satu langkah, kerutkan otot transfersus abdominus bersamaan dengan otot dasar panggul sambil badan diturunkan ke bawah ; hitungan E B !,5 mnt&. -. #erjongkok 6
19
#iofeedba$k adalah sebuah metode untuk memberikan individu informasi tentang tubuh mereka. #iofeedba$k adalah suatu bagian dari prosedur terapeutik yang menggunakan instrumen) instrumen elektronik untuk mengukur, memproses dan memberikan umpan balik dengan tepat kepada pasien dan pemberi terapi. /nformasi psikologi penting karena memberikan pendidikan dan memperkuat informasi mengenai kondisi normal dan abnormal neuromuskular dan aktivitas otonom dalam bentuk analog, binary, sinyal audiotori maupun visual. 1alam konteks ini biofeedba$k digunakan untuk pelvi$ floor re)edu$ation. 1r rnold 3egel, seorang dokter kandungan, menggunakan perangkat umpan balik tekanan di akhir -:0)an untuk mengajarkan pasien bagaimana memperkuat otot)otot yang mendukung kandung kemih dan organ panggul lainnya. 6eiring dengan perkembangan teknologi, maka saat ini telah dikembangkan kembali penggunaan biofeedba$k yang dikombinasikan kegelAs eBer$ise. 3ombinasi kegel eBer$ise dengan biofeedba$k membantu pasien lebih yakin, per$aya dan meningkatkan proses psikologi dalam pengontrolan se$ara sadar terhadap otot)otot dasar panggul. 3ombinasi ini tanpa disertai dengan persiapan kognitif, instruksi dan pemandu terapi tidak akan memberikan hasil yang sesuai harapan. 'enelitian yang dilakukan oleh 6hepherd menemukan hasil yang signifikan mengenai kombinasi latihan kegel dengan biofeedba$k. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan
kombinasi
latihan
kegel
dengan
biofeedba$k
meningkatkan keberhasilan penatalaksanaan inkontinensia urin sebesar :- % dibandingkan kelompok kontrol tanpa biofeedba$k yaitu sebesar
20
55 %. 'enyempurnaan biofeedba$k saat ini, dapat sekaligus memonitor kontraksi dan relaksasi otot dasar panggul dan otot abdomen. #ahkan biofeedba$k
dapat
digunakan
di
rumah
sebagai
latihan
pasien
inkontinensia. a. Dara 3erja #iofeedba$k 6emua otot dalam tubuh mengeluarkan sinyal listrik ke$il yang dapat dipantau dengan elektromiografi "M*&, biofeedba$k yang sering digunakan untuk kontrol kandung kemih dan lainnya masalah otot panggul. 6ensor ke$il
dari perangkat biofeedba$k yang didekatkan
dengan otot yang dipantau akan mendeteksi dan merekam kegiatan listrik. 6elanjutnya informasi yang dikumpulkan oleh "M* akan memberikan pengetahuan langsung mengenai otot)otot yang dideteksi. /nformasi hasil pemeriksaan kemudian oleh pasien dengan inkontinensia urine digunakan untuk meren$anakan program latihan pribadi untuk meningkatkan
kekuatan
dan
daya
memegang
otot)otot
yang
mengendalikan buang air ke$il. 'emantauan otot panggul di$apai dengan menggunakan sensor ke$il karena tidak semua pasien merasa nyaman dengan sensor yang sama, aktivitas otot panggul dimonitor dengan salah satu dari dua jenis sensor. b. Tipe 6ensor #iofeedba$k da ! jenis sensor yang digunakan dan keduanya efektif, sensor tersebut adalah sebagai berikut8 #agi wanita sensor tampon ke$il dapat ditempatkan dalam vagina, • selain itu terdapat juga sensor yang lebih ke$il yang tersedia bagi pria dan diletakkan tepat di dalam anus. 'asien dapat memakai sensor ini dengan tetap berpakaian se$ara lengkap.
21
•
#eberapa pasien memilih sensor ekternal yang $o$ok bagi pasien usia lanjut dan anak) anak. 6ensor ini mirip dengan elektroda "3* yang dipasang pada permukaan kulit dekat dengan anus. 6etelah sensor berada di tempat, terapis biofeedba$k
menghubungkan sensor ke komputer. 3omputer mengubah aktivitas listrik dari otot)otot menjadi sinyal yang bisa dilihat pada layar komputer. 6inyal dapat dilihat sebagai garis berwarna bergerak di layar atau bar yang bergerak naik dan turun sebagai otot)otot tegang dan rileks. 3adang) kadang terdengar nada menyertai sinyal.
BAB III PENUTUP
22
3.1.
es#m*ulan 3ekuatan otot dasar panggul yang melemah dapat menyebabkan
berbagai gejala yang mengganggu kualitas hidup dan merupakan masalah umum pada wanita dalam fungsi reproduksi, bukan hanya karena perubahan anatomi otot dasar panggul dalam kehamilan dan proses persalinan, namun juga karena trauma yang terjadi pada proses tersebut. Trauma dasar panggul selama persalinan sekarang diketahui sebagai faktor etiologi utama terhadap gangguan otot dasar panggul seperti inkontinensia urin, prolaps organ pelvis dan inkontinensia fekal. 3ombinasi latihan otot dasar panggul dengan biofeedba$k membantu pasien lebih yakin, per$aya dan meningkatkan proses psikologi dalam pengontrolan se$ara sadar terhadap oto t) otot dasar panggul. 3ombinasi latihan kegel dengan biofeedba$k terbukti meningkatkan keberhasilan penatalaksanaan inkontinensia urin tanpa biofeedba$k. 'enyempurnaan biofeedba$k saat ini, dapat sekaligus memonitor kontraksi dan relaksasi otot dasar panggul dan otot abdomen. #ahkan biofeedba$k dapat digunakan di rumah sebagai latihan pasien inkontinensia.
DA)TAR PU"TAA
! Dan Core Stability) Meningatan 3ustini, 6ri. !0--. Pelatihan Terpadu (Kegel Keuatan !tot Dasar Panggul "anita Multipara. 7ol --. @o -
23
$hirda, @ur. dkk. !00# Kombinasi $io%eedbac Dan Kegel &xercise 'ebih Meningatan Keuatan !tot Dasar Panggul Pada nontinensia rinae Tipe Stres Pasca Partus *ormal# Ma$ready, @orra. !009# $io%eedbac dan Kegels dapat Mengurangi +asa Sait ,estibulitis- Meningatan .ungsi !tot/ online&, http8==www.naf$.org&. 1iakses - 2ktober !0-; ?illiams dan ?ilkins# 0110# 'atihan dengan Terapi $io%eedbac , online&, http8==journals.lww.$om&. 1iakses - 2ktober !0-;