KASUS BESAR
Laporan Portofolio
SEORANG WANITA USIA 52 TAHUN DENGAN ABSES SUBMANDIBULA
Oleh:
dr. Reschita Adityanti
Pembimbing:
dr. Suparni Anik
PROGRAM DOKTER INTERNSIP RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK PERIODE JUNI 2!"#$ JANUARI 2!5 DEMAK 2!5
LAPORAN KASUS SEORANG WANITA USIA 52 TAHUN DENGAN ABSES SUBMANDIBULA
%an& 'ip(r)iap*an 'an 'i)+)+n ol(, 'r- R().,ita A'it/anti
T(la, 'ia0+*an1 'i*or(*)i1 'an 'in/ata*an t(la, ((n+,i )/arat laporan int(rn)ip
D(a*1
Jan+ari 2!5
Do*t(r P(3i3in& Int(rn)ip RSUD S+nan Kali0a&a D(a*
'r- S+parni Ani*
2
LAPORAN KASUS
I-
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. M
Umur
: 52 tahun
enis !elamin
: Perempuan
Alamat
: "uk#$ %emak
N# RM
: &'.().*+
%ira,at %iruang
: -MPA!A
/anggal Masuk
: 0 Okt#ber 2&1+
II- ANAMNESIS
Anamnesis dan pemeriksaan isik dilakukan pada tanggal 0 Okt#ber 2&1+ di bangsal -empaka. A- K(l+,an Utaa Rahang ba,ah bengkak.
B- Ri4a/at p(n/a*it )(*aran&
Pasien datang dengan keluhan rahang ba,ah bengkak se3ak kurang lebih 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan rahang ba,ah terasa panas dan nyeri. Pasien 3uga mengeluh rahang sulit membuka dan tengg#r#kan terasa nyeri saat menelan$ demam 46. 7ima hari sebelum masuk RS$ pasien mengeluh gigi ba,ah terasa nyeri. . - Ri4a/at p(n/a*it 'a,+l+ Ri,ayat 8ipertensi : disangkal Ri,ayat %M : disangkal D- Ri4a/at K()(,atan K(l+ar&a
Ri,ayat 8ipertensi Ri,ayat %M
: disangkal : disangkal
3
E- Ri4a/at So)ial E*onoi
Saat ini pasien berakti9itas sebagai ibu rumah tangga. Pasien menggunakan asilitas pembayaran !N.
6-
Anan()i) Si)t( 1. !epala
2.
: Sakit kepala 46$ pusing cek#t cek#t 46$ nggliyer 46$ 3e3as 46 $ leher cengeng 46 : Penglihatan kabur 46$ pandangan ganda$
Mata 46$
(. +.
8idung /elinga
5.
46$ Mulut
pandangan berputar 46$ berkunang kunang 46$ mata kuning 46 : Pilek 46$ mimisan 46$ tersumbat 46 : Pendengaran berkurang 46$ berdenging keluar cairan 46$ darah 46 : Tri)+) 789$ saria,an 46$ luka pada
sudut
bibir 46$ bibir
pecah
pecah
46$ gusi berdarah 46$ mulut kering 46$ lidah k#t#r 46 7eher dan tengg#r#kan : Sa*it (n(lan 789$ suara serak 46$ gatal
*. 4 ).
Sistem respirasi
6$ Ra,an& 3a4an& 3(n&*a* 789 : Sesak napas 46$ batuk 46$ dahak
'.
cair Sistem kardi#9askuler
46$ batuk darah 46$ mengi 46 : Sesak napas 46$ nyeri dada 46$
Sistem gastr#intestinal
debar 46 : Mual 46$ muntah 46$ muntah
berdebar 0.
darah 46$ diare 46$ nyeri ulu hati 46$ nasu makan menurun 46$ susah "A" 46$ 1&. Sistem muskul#skeletal 11.
Sistem genit#urinaria
12. kstremitas
"A" hitam 46$ "" turun 46 : lemas 46$ nyeri #t#t 46$ nyeri sendi 46$ kaku #t#t 46 : Sering kencing 46$ nyeri saat kencing 46$ keluar darah 46$ kencing nanah 46$ sulit memulai kencing 46$ ,arna kencing kuning pekat 46 : Atas :7uka 46$ u3ung 3ari terasa dingin 46$ kesemutan 46$ bengkak46$ sakit sendi 46$panas 46$ berkeringat 46
4
"a,ah : 7uka 46$ trem#r 46$ u3ung 3ari terasa dingin 46$ kesemutan di kedua kaki 46$ sakit sendi 46$ bengkak 46 pitting oedem 1(. Sistem neur#psikiatri : !e3ang 46$ gelisah 46$ kesemutan 46$ mengigau 46$ em#si tidak stabil 46 1+. Sistem ;ntegumentum : !ulit kuning 46$ pucat 4 6$ gatal 46$ bercak hitam di tangan dan kaki 46
III- PEMERIKSAAN 6ISIK
Pemeriksaan isik dilakukan tanggal 2& Agustus 2&1+. 1. 2.
!eadaan umum : c#mp#s mentis$ gi
: 2+> menit
Nadi
: =rekuensi ''> menit$ reguler$ isi dan tegangan cukup : (* &- per a>iller
Suhu (. Status ?i
: "" /"
*&
kg
1*5
cm
"M; : 22$ &( kesan normoweight +. !ulit 5. !epala *. Mata
: ;kterik 46$ ekhim#sis di kaki 46$ turg#r 4N6$ kulit kering di kedua tungkai 46$ hemat#ma di tangan 46. : "entuk mes#cephal$ rambut ,arna hitam$ mudah r#nt#k46$ mudah dicabut 46$ luka 46 : !#n3ungti9a pucat 46$ sklera ikterik 46$ perdarahan subk#n3ungti9a 46$ pupil is#k#r dengan
diameter 2mm2mm$ relek cahaya 4@@6 n#rmal ). /elinga: Sekret 46$ darah 46 '. 8idung : Napas cuping hidung 46$ sekret 46$ 0. Mulut : Sian#sis 46$ pharyng hiperemis 4sulit die9aluasi6$ t#nsil 4sulit 1&. 7eher
die9aluasi6$ .ari() 789 pa'a in.i)i:+) r(&io " : regi# submandibula: o('( 789 ,ip(r(i) 7891 t(ra3a a))a 3(rfl+*t+a)i 789 !?" tidak membesar
5
11. /h#raks
: "entuk n#rm#chest$ simetris$ retraksi interk#stalis 46$ retraksi suprakla9ikula 46
Jant+n&
;nspeksi
: ;ctus c#rdis tidak tampak
Palpasi
: ;ctus c#rdis tidak kuat angkat
Perkusi
:
"atas kiri atas
: S;- ;; linea parasternalis sinistra
"atas kiri ba,ah
: S;- 1 cm medial linea medicla9icularis sinistra
"atas kanan atas
: S;- ;; linea sternalis de>tra
"atas kanan ba,ah : S;- ; linea sternalis de>tra Pinggang 3antung
: S;- ;;; B1 cm lateral linea parasternalis sinistra
!esan
: "atas 3antung kesan tidak melebar
Auskultasi : "unyi 3antung ;;; n#rmal$ reguler$ bising 461 gall#p 46.
P+lo
;nspeksi
Statis
: N#rm#chest$ simetris$ sela iga tidak melebar$
%inamis
iga tidak melebar : Pengembangan dada kananCkiri simetris$ sela iga tidak melebar$ retraksi interk#stalis 46$
Palpasi
Statis %inamis Perkusi !anan !iri Auskultasi !anan
: : : : :
retraksi suprakla9ikula 46. N/ 46 =remitus raba kanan C kiri S#n#r S#n#r$ mulai redup pada batas paru 3antung. Suara dasar 9esikuler 4@@6$ suara tambahan ,hee
!iri
basah halus 46 : Suara dasar 9esikuler 4@@6$ suara tambahan ,hee
12. Abd#men ;nspeksi
: %inding perut C dinding dada 1 distensi 46
Auskultasi
: "ising usus 4@6 n#rmal
6
Perkusi
: /impani
Palpasi
: hepar dan lien tidak teraba$ bruit 46
1(. Punggung 1+. ?enit#urinaria 15. kstremitas Akral dingin
: !i#sis 46$ l#rd#sis 46$ sk#li#sis 46 : tidak dilakukan pemeriksaan : Oedema
I;- PEMERIKSAAN PENUNJANG A- La3oratori+ Dara, <=!=2!"
Sat+an
grdl
Nilai R+0+*an 7k : 1(.5 1'.& Pr : 12.&1*.& ((+5
8b
11.(
8ct
(+
A7
2
A/
1'&
1&(Ul
15&++&
-/
(
menit
1(
"/
(E1&F
menit
25
?%S
0(
mgD
)512&
8bSag
46
D 1&(Ul
+.511
Negati
B- EKG
7
K()an> N#rm# Sinus Rhytme
R""" inc#mplete ;-
RESUME
Pasien datang dengan keluhan rahang ba,ah bengkak se3ak kurang lebih 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan rahang ba,ah terasa panas dan nyeri. Pasien 3uga mengeluh rahang sulit membuka dan tengg#r#kan terasa nyeri saat menelan$ demam 46. 7ima hari sebelum masuk RS$ pasien mengeluh gigi ba,ah terasa nyeri. Pada pemeriksaan isik didapatkan trismus 4@6. Pada pemeriksaan gigi didapatkan caries pada incisi9us 1 regi# +. Pada regi# Submandibula #edem 4@6$ hiperemis 4@6$ teraba massa berluktuasi 4@6$ nyeri tekan 4@6.. %ari hasil lab#rat#rium darah didapatkan leuk#sit 21.&&&Ul.
;I- DIAGNOSIS
Abses Submandibula
;II- PENATALAKSANAAN •
;nus R7 (& tpm
•
;n3. -e#ta>ime 2> 1 gr i9
8
•
;n3. !et#r#lac (>1 amp i9
PROGRESS NOTE Tan&&al Subyekti Obyekti
! O*to3(r 2!" nyeri rahang 4@6$ trismus 4@6 !U: c#mp#s mentis / : 12&'& Rr : 22>menit N : 1&&>menit Suhu : (*$ (GMata: -A 46$ S;46$ L(,(r> R. Submandibula #edem 4@6$ hiperemis 4@6$ teraba massa berluktuasi 4@6$ nyeri tekan 4@6$ !?" tidak membesar. or> ;- tdk tampak$ ;- tdk kuat angkat$ "atas 3antung kesan tidak melebar$ " ; ;; murni$ intensitas n#rmal$ reguler$
9
O*to3(r 2!" nyeri rahang 4@6$ trismus 4@6 !U: c#mp#s mentis / : 11&)& Rr : 22>menit N : '&>menit Suhu : (*$5 GMata: -A 46$ S;46$ L(,(r> R. Submandibula #edem 4@6$ hiperemis 4@6$ teraba massa berluktuasi 4@6$ nyeri tekan 4@6$ !?" tidak membesar. or> ;- tdk tampak$ ;- tdk kuat angkat$ "atas 3antung kesan tidak melebar$ " ;;; murni$ intensitas
bising 46 P+lo> Pengembangan dada kananCkiri$ remitus raba kananCkiri$ s#n#rs#n#r$ S%4@@6$ R"!46$ ,hee
%P%%$ bising usus 4@6 n#rmal$ undulasi 4@6 tympani$ supel$ hepar dan lien tidak teraba$ Akral dingin: H H H
H
H
Pemeriksaan Penun3ang
Tan&&al Subyekti Obyekti
!?: sinus rhytme$ R""" inc#mplete
Assesment Planning /erapi
H
Oedem:
Oedem:
n#rmal$ reguler$ bising 46 P+lo> Pengembangan dada kananCkiri$ remitus raba kananCkiri$ s#n#rs#n#r$ S%4@ @6$R"!46$ ,hee %P%%$ bising usus 4@6 n#rmal$ undulasi 4@6$ tympani$ supel$ hepar dan lien tidak teraba Akral dingin: H H
Abses Submandibula
Abses Submandibula
Pr#gram OP bes#k
Pr#gram OP hari ini
•
;nus R7 (& tpm
•
;nus R7 (& tpm
•
;n3. Metr#nida<#le 2> 1 gr i9
•
;n3. Metr#nida<#le 2> 1 gr i9
•
;n3. !et#r#lac (>1 amp i9
•
;n3. !et#r#lac (>1 amp i9
2 O*to3(r 2!" nyeri luka OP 4@6$ trismus 4@6 !U: c#mp#s mentis / : 12&)& Rr : 2+>menit N : ''>menit Suhu : (*$( GMata: -A 46$ S;46$ L(,(r> R. Submandibula rembesan luka OP pus 4@6 darah 4@6$ !?" tidak membesar. or> ;- tdk tampak$ ;- tdk kuat angkat$ "atas 3antung kesan tidak melebar$ " ;;; murni$ intensitas n#rmal$ reguler$ bising 46 P+lo> Pengembangan dada
10
$ O*to3(r 2!" nyeri luka OP 4@6$ trismus 4@6 !U: c#mp#s mentis / : 12&'& Rr : 2&>menit N : ''>menit Suhu : (*$) GMata: -A 46$ S;46$ L(,(r> R. Submandibula rembesan luka OP pus 4@6 darah 4@6$ !?" tidak membesar. or> ;- tdk tampak$ ;- tdk kuat angkat$ "atas 3antung kesan tidak melebar$ " ;;; murni$ intensitas n#rmal$ reguler$ bising 46 P+lo> Pengembangan dada
kananCkiri$ remitus raba kananCkiri$ s#n#rs#n#r$ S%4@ @6$R"!46$ ,hee %P%%$ bising usus 4@6 n#rmal$ undulasi 4@6$ tympani$ supel$ hepar dan lien tidak teraba Akral dingin: H H H
H
H
Oedem:
kananCkiri$ remitus raba kananCkiri$ s#n#rs#n#r$ S%4@@6$R"!46$ ,hee %P%%$ bising usus 4@6 n#rmal$ undulasi 4@6$ tympani$ supel$ hepar dan lien tidak teraba Akral dingin: H H H
Oedem:
Pemeriksaan Penun3ang Assesment
Planning /erapi
P#st ;nsisi@/amp#n ai Abses Submandibula 81 ?anti balut dan drainase pus
P#st ;nsisi@/amp#n ai Abses Submandibula 82 ?anti balut dan drainase pus
•
;nus R7 (& tpm
•
;nus R7 (& tpm
•
;n3. Metr#nida<#le 2> 1 gr i9
•
;n3. Metr#nida<#le 2> 1 gr i9
•
;n3. !et#r#lac (>1 amp i9
•
;n3. !et#r#lac (>1 amp i9
•
Nebacetin p#,der
•
Tan&&al Subyekti
" O*to3(r 2!" nyeri luka OP 4@6$ trismus 4@6
Obyekti
!U: c#mp#s mentis / : 11&)& Rr : 2+>menit N : '+>menit Suhu : (*$5 GMata: -A 46$ S;46$ L(,(r> R. Submandibula rembesan luka OP pus 4@6 darah 4@6$ !?" tidak membesar. or> ;- tdk tampak$ ;- tdk kuat angkat$ "atas 3antung kesan tidak melebar$ " ;;; murni$ intensitas n#rmal$ reguler$ bising 46 Pengembangan dada P+lo>
11
Nebacetin p#,der
5 O*to3(r 2!" nyeri luka OP 4@6$ trismus 4@6 berkurang !U: c#mp#s mentis / : 12&0& Rr : 2+>menit N : ''>menit Suhu : (*GMata: -A 46$ S;46$ L(,(r> R. Submandibula rembesan luka OP pus 4@6 darah 4@6$ !?" tidak membesar. or> ;- tdk tampak$ ;- tdk kuat angkat$ "atas 3antung kesan tidak melebar$ " ;;; murni$ intensitas n#rmal$ reguler$ bising 46 Pengembangan dada P+lo>
kananCkiri$ remitus raba kananCkiri$ s#n#rs#n#r$ S%4@ @6$R"!46$ ,hee %P%%$ bising usus 4@6 n#rmal$ undulasi 4@6$ tympani$ supel$ hepar dan lien tidak teraba Akral dingin: H H H
H
H
Oedem:
kananCkiri$ remitus raba kananCkiri$ s#n#rs#n#r$ S%4@ @6$R"!46$ ,hee %P%%$ bising usus 4@6 n#rmal$ undulasi 4@6$ tympani$ supel$ hepar dan lien tidak teraba Akral dingin: H H H
Oedem:
Pemeriksaan Penun3ang Assesment
Planning /erapi
P#st ;nsisi@/amp#n ai Abses Submandibula 8(
?anti balut dan drainase pus
?anti balut dan drainase pus
•
;nus R7 (& tpm
•
;nus R7 (& tpm
•
;n3. Metr#nida<#le 2> 1 gr i9
•
;n3. Metr#nida<#le 2> 1 gr i9
•
;n3. !et#r#lac (>1 amp i9
•
;n3. !et#r#lac (>1 amp i9
•
Tan&&al Subyekti Obyekti
P#st ;nsisi@/amp#n ai Abses Submandibula 8+
Nebacetin p#,der
•
Nebacetin p#,der
? O*to3(r 2!" @ O*to3(r 2!" nyeri luka OP 46$ trismus 46 nyeri luka OP 46$ trismus 46 !U: c#mp#s mentis !U: c#mp#s mentis / : 12&'& / : 12&0& Rr : 2&>menit Rr : 2+>menit N : '+>menit N : '&>menit Suhu : (*$) GSuhu : (*GMata: -A 46$ S;46$ Mata: -A 46$ S;46$ L(,(r> R. Submandibula rembesan L(,(r> R. Submandibula rembesan
12
luka OP pus 4@6 darah 4@6$ !?" tidak membesar. or> ;- tdk tampak$ ;- tdk kuat angkat$ "atas 3antung kesan tidak melebar$ " ;;; murni$ intensitas n#rmal$ reguler$ bising 46 P+lo> Pengembangan dada kananCkiri$ remitus raba kananCkiri$ s#n#rs#n#r$ S%4@ @6$R"!46$ ,hee %P%%$ bising usus 4@6 n#rmal$ undulasi 4@6$ tympani$ supel$ hepar dan lien tidak teraba Akral dingin: H H H
H
H
Oedem:
luka OP pus 46 darah 46$ !?" tidak membesar. or> ;- tdk tampak$ ;- tdk kuat angkat$ "atas 3antung kesan tidak melebar$ " ;;; murni$ intensitas n#rmal$ reguler$ bising 46 P+lo> Pengembangan dada kananCkiri$ remitus raba kananCkiri$ s#n#rs#n#r$ S%4@ @6$R"!46$ ,hee %P%%$ bising usus 4@6 n#rmal$ undulasi 4@6$ tympani$ supel$ hepar dan lien tidak teraba Akral dingin: H H H
Oedem:
Pemeriksaan Penun3ang Assesment
Planning /erapi
P#st ;nsisi@/amp#n ai Abses Submandibula 85 ?anti balut dan drainase pus
P#st ;nsisi@/amp#n ai Abses Submandibula 8* "7P7
•
;nus R7 (& tpm
•
Asam meenamat (>1
•
;n3. Metr#nida<#le 2> 1 gr i9
•
Metr#nida<#le (>5&&mg
•
;n3. !et#r#lac (>1 amp i9
•
•
Nebacetin p#,der
Nebacetin p#,der
LAPORAN OPERASI
1. Pasien tidur terlentang dengan anestesi ?eneral Anestesi 2. Sterilisasi medan #perasi (. ;nsisi pada abses regi# Submandibula +. Pus 4@6$ dilakukan kuretase 5. -uci Na-l
13
*. /amp#n kasa @ betadine ). /utup luka
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2-
D(fini)i
Abses submandibula merupakan salah satu ineksi pada leher bagian dalam 4deep neck infection6$ disertai dengan pembentukan pus pada daerah submandibula. Pada umumnya sumber ineksi pada ruang tersebut berasal dari pr#ses ineksi dari gigi$ dasar mulut$ aring$ kelen3ar lime submandibula. Mungkin 3uga kelan3utan ineksi dari ruang leher dalam lain. !uman penyebab biasanya campuran kuman aer#b dan anaer#b. 1$2 Akhirakhir ini abses leher bagian dalam termasuk abses submandibula sudah semakin 3arang di3umpai.1$( 8al ini disebabkan penggunaan antibi#tik yang luas dan kesehatan mulut yang meningkat. Ialaupun demikian$ angka m#rbiditas dari k#mplikasi yang timbul akibat abses submandibula masih cukup tinggi sehingga diagn#sis dan penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan.
2-2
Epi'(iolo&i
Penelitian 8uang+ pada tahun 100) sampai 2&&2$ menemukan kasus ineksi leher dalam sebanyak 1'5 kasus. Abses submandibula 415$)D6 merupakan kasus terbanyak kedua setelah abses paraaring 4('$+6$ diikuti #leh 7ud,igEs angina 412$+D6$ par#tis 4)D6 dan retr#aring 45$0D6. Penelitian Jang5 pada 1&& kasus abses leher dalam yang diteliti April 2&&1 sampai Okt#ber 2&&* mendapatkan perbandingan antara lakilaki dan perempuan (:2. Abses submandibula merupakan kasus terbanyak 4(5D6$ diikuti #leh abses paraaring 42&D6$ mastikat#r 41(D6$ perit#nsil 40D6$ sublingual 4)D6$ par#tis 4(D6$ inra hy#id 42*D6$ retr#aring 41(D6$ ruang kar#tis 411D6. 2-$
Anatoi L(,(r
Pada daerah leher terdapat beberapa ruang p#tesial yang dibatasi #leh asia ser9ikalis. =asia ser9ikalis terdiri dari lapisan 3aringan ikat ibr#us yang membungkus #rgan$ #t#t$ sara dan pembuluh darah serta membagi leher men3adi beberapa ruang p#tensial. =asia ser9ikalis terbagi men3adi dua bagian yaitu asia ser9ikalis superisialis dan asia ser9ikalis pr#unda.)$' =asia ser9ikalis superisialis terletak tepat diba,ah kulit leher ber3alan dari perlekatannya di pr#sesus
2(
=asia ser9ikalis pr#unda terdiri dari tiga lapisan yaitu 4gambar 16: )$' 1.
7apisan superisial 7apisan ini membungkus leher secara lengkap$ dimulai dari dasar tengk#rak sampai daerah t#raks dan aksila. Pada bagian anteri#r menyebar ke daerah ,a3ah dan melekat pada kla9ikula serta membungkus musculus stern#kleid#mast#ideus$ musculus trape
2.
7apisan media 7apisan ini dibagi atas dua di9isi yaitu di9isi muskular dan 9iscera. %i9isi muskular terletak diba,ah lapisan superisial asia ser9ikalis pr#unda dan membungkus musculus stern#hi#id$ musculus stern#tir#id$ musculus tir#hi#id dan musculus #m#hi#id. %i bagian superi#r melekat pada #s hi#id dan kartilag# tir#id serta dibagian ineri#r melekat pada sternum$ kla9ikula dan skapula. %i9isi 9iscera membungkus #rgan#rgan anteri#r leher yaitu kelen3ar tir#id$ trakea dan es#agus. %i sebelah p#ster#superi#r bera,al dari dasar tengk#rak bagian p#steri#r sampai ke es#agus sedangkan bagian anter#superi#r melekat pada kartilag# tir#id dan #s hi#id. 7apisan ini ber3alan ke ba,ah sampai ke t#raks$ menutupi trakea dan es#agus serta bersatu dengan perikardium. =asia bukk#aringeal adalah bagian dari di9isi 9iscera yang berada pada bagian p#steri#r aring dan menutupi musculus k#nstrikt#r dan musculus buccinat#r.
(.
7apisan pr#unda 7apisan ini dibagi men3adi dua di9isi yaitu di9isi alar dan pre9ertebra. %i9isi alar terletak diantara lapisan media asia ser9ikalis pr#unda dan di9isi pre9ertebra$ yang ber3alan dari dasar tengk#rak sampai 9ertebra t#rakal ;; dan bersatu dengan di9isi 9iscera lapisan media asia ser9ikalis pr#unda. %i9isi alar melengkapi bagian p#ster#lateral ruang retr#aring dan merupakan dinding anteri#r dari danger space. %i9isi pre9ertebra berada pada bagian anteri#r k#rpus 9ertebra dan ke lateral meluas ke pr#sesus tran9ersus serta menutupi #t#t#t#t didaerah tersebut. "er3alan dari dasar tengk#rak sampai ke #s k#ksigeus serta merupakan dinding p#steri#r dari danger space dan dinding anteri#r dari k#rpus 9ertebra. !etiga lapisan asia ser9ikalis pr#unda ini membentuk selubung kar#tis 4carotid sheath6 yang ber3alan dari dasar tengk#rak melalui ruang aring#maksilaris sampai ke t#raks.
2+
?ambar 1. P#t#ngan #bliK leher 0
Ruang p#tensial leher dalam dibagi men3adi ruang yang melibatkan daerah sepan3ang leher$ ruang suprahi#id dan ruang inrahi#id 4gambar 2 dan gambar (6. * 1.
Ruang yang melibatkan sepan3ang leher terdiri dari: a. ruang retr#aring b. ruang bahaya (danger space6 c. ruang pre9ertebra.
2.
Ruang suprahi#id terdiri dari: a. b. c. d. e. .
(.
ruang submandibula ruang paraaring ruang par#tis ruang mastik#r ruang perit#nsil ruang temp#ralis.
Ruang inrahi#id a.
ruang pretrakeal.
25
?ambar 2. P#t#ngan sagital leher 1& R+an& S+3an'i3+la
Ruang submandibula dibatasi #leh muk#sa #ral dasar mulut pada bagian superi#r dan dibatasi #leh lapisan superisial asia ser9ikal dalam di bagian ineri#r yang meluas dari mandibula ke #s hy#id. 1 Ruang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan ruang submaksila yang keduanya dipisahkan #leh #t#t mi#hi#id. Ruang submaksila selan3utnya dibagi lagi atas ruang submental dan ruang submaksila 4lateral6 #leh #t#t digastrikus anteri#r. 2 Ot#t myl#hy#id membagi ruang submandibular men3adi ruang sublingual 4superi#r6 yang berisi kelen3ar sublingual$ sebagian kecil kelen3ar submandibula$ duktus Ihart#n$ dan ruang submaksilari 4ineri#r6 yang berisi n#dus lime. Ruang mandibular dibatasi pada bagian lateral #leh garis ineri#r dari badan mandibula$ medial #leh perut anteri#r musculus digastricus$ p#steri#r #leh ligament styl#hy#id dan perut p#steri#r dari musculus digastricus$ superi#r #leh musculus myl#hy#id dan hy#gl#ssus$ dan ineri#r #leh lapisan supericial dari deep ser9ikal ascia. Ruang ini mengandung glandula sali9a sub mandibular dan sub mandibular lymphan#des. ) Namun ada pembagian lain yang tidak menyertakan ruang submandibula dan membagi ruang submandibula atas ruang submental dan ruang submaksila sa3a. Abses dapat terbentuk di ruang submandibula atau salah satu k#mp#nennya sebagai kelan3utan ineksi dari daerah kepala leher.2 Ruang submandibula berhubungan dengan beberapa struktur didekatnya 4gambar (6$ #leh karena itu abses submandibula dapat menyebar ke struktur didekatnya. (
2*
?ambar (. Skema n#rmal anat#mis dari ruang mastikat#r$ sublingual$ paraaring$ dan par#tid dalam pr#yeksi k#r#nal 4A6 dan aksial 4"6. 1.#t#t masseterL 2.#t#t pteryg#id medialL (. #t#t pteryg#id lateralL +. #t#t temp#ralisL 5. mandibulaL *. #t#t myl#hy#idL ). kelen3ar submandibulaL '. kelen3ar par#tisL 0. ruang mastikat#rL 1&. ruang submandibulaL 11. ruang sublingualL 12. ruang par#tisL 1( ruang paraaring.
2-" Etiolo&i
;neksi dapat bersumber dari gigi$ dasar mulut$ aring$ kelen3ar lime submandibula. Mungkin 3uga kelan3utan ineksi dari ruang leher dalam lain. 2 Sebanyak *1D kasus abses submandibula disebabkan #leh ineksi gigi. ) ;neksi pada ruang ini berasal dari gigi m#lar kedua dan ketiga dari mandibula$ 3ika apeksnya ditemukan di ba,ah perlekatan dari musculus myl#hy#id. + ;neksi dari gigi dapat menyebar ke ruang submandibula melalui beberapa 3alan yaitu secara langsung melalui pinggir my#l#hi#id$ p#steri#r dari ruang sublingual$ peri#stitis dan melalui ruang mastik#r.( Sebagian besar abses leher dalam disebabkan #leh campuran berbagai kuman$ baik kuman aer#b$ anaer#b$ maupun akultati anaer#b. !uman aer#b yang sering ditemukan adalah Stafilokokus, Streptococcus sp, Haemofilus influenza, Streptococcus Pneumonia, Moraxtella catarrhalis, Klesiell sp, !eisseria sp" !uman anaer#b yang sering ditemukan pada abses leher dalam adalah kel#mp#k batang gram negati$ seperti #acteroides, Prevotella$ maupun $usoacterium"* 2-5
Pato&(n()i)
"eratnya ineksi tergantung dari 9irulensi kuman$ daya tahan tubuh dan l#kasi anat#mi. ;neksi gigi dapat mengenai pulpa dan peri#d#ntal. Penyebaran ineksi dapat meluas melalui #ramen apikal gigi ke daerah sekitarnya. ;neksi dari submandibula dapat meluas ke ruang mastik#r kemudian ke paraaring. Perluasan ineksi ke paraaring 3uga dapat langsung dari
2)
ruang submandibula. Selan3utnya ineksi dapat men3alar ke daerah p#tensial lainnya. Penyebaran abses leher dalam dapat melalui beberapa 3alan yaitu limatik$ melalui celah antara ruang leher dalam dan trauma tembus. ($0
2-?
Dia&no)i)
2-?- Anan()a 'an &(0ala *lini)
Pasien biasanya akan mengeluhkan demam$ air liur yang banyak$ trismus akibat keterlibatan musculus pteryg#id$ disagia dan sesak naas akibat sumbatan 3alan naas #leh lidah yang terangkat ke atas dan terd#r#ng ke belakang. Pembengkakan leher 40'$'D6 dan disagia 4(5$'D6 merupakan ge3ala yang paling sering timbul pada pasien. 1 Pada pemeriksaan isik didapatkan adanya pembengkakan di daerah submandibula 4gambar +6$ luktuati$ dan nyeri tekan. Pada insisi didapatkan material yang bernanah atau purulent 4merupakan tanda khas6. Angulus mandibula dapat diraba. 7idah terangkat ke atas dan terd#r#ng ke belakang. 2$)$'
?ambar +. Abses submandibula1&
2-?-2 P((ri*)aan p(n+n0an&
2'
1.
2.
7ab#rat#rium Pada pemeriksaan darah rutin$ didapatkan leuk#sit#sis. Aspirasi material yang bernanah 4purulent6 dapat dikirim untuk dibiakkan guna u3i resistensi antibi#tik Radi#l#gis a. R#ntgen 3aringan lunak kepala AP b. R#ntgen pan#ramik %ilakukan apabila penyebab abses submandibula berasal dari gigi. c. R#ntgen th#raks Perlu dilakukan untuk e9aluasi mediastinum$ empisema subkutis$ pend#r#ngan saluran naas$ dan pneum#nia akibat aspirasi abses. d. /#m#grai k#mputer 4-/scan6 -/scan dengan k#ntras merupakan pemeriksaan baku emas pada abses leher dalam. "erdasarkan penelitian -resp# bah,a hanya dengan pemeriksaan klinis tanpa -/ scan mengakibatkan estimasi terhadap luasnya abses yang terlalu rendah pada )&D pasien. ?ambaran abses yang tampak adalah lesi dengan hip#dens 4intensitas rendah6$ batas yang lebih 3elas$ dan kadang ada air luid le9el.
2-@
*
P(natala*)anaan
/erapi yang diberikan pada abses submandibula adalah : 1.
Antibi#tik 4parenteral6 Untuk mendapatkan 3enis antibi#tik yang sesuai dengan kuman penyebab$ u3i kepekaan perlu dilakukan. Namun$ pemberian antibi#tik secara parenteral sebaiknya diberikan secepatnya tanpa menunggu hasil kultur pus. Antibi#tik k#mbinasi 4mencakup terhadap kuman aer#b dan anaer#b$ gram p#siti dan gram negati6 adalah pilihan terbaik mengingat kuman penyebabnya adalah campuran dari berbagai kuman. Secara empiris k#mbinasi cetria>#ne dengan metr#nida<#le masih cukup baik. Setelah hasil u3i sensisti9itas kultur pus telah didapat pemberian antibi#tik dapat disesuaikan. 2$+* "erdasarkan u3i kepekaaan$ kuman aer#b memiliki angka sensitiitas tinggi terhadap terhadap ce#ra<#ne sulbactam$ m#>yl#>acine$ ce#ra<#ne$ cetria>#ne$ yaitu lebih dari )&D. Metr#nida<#le dan klindamisin angka sensitiitasnya masih tinggi terutama untuk kuman anaer#b gram negati. Antibi#tik biasanya dilakukan selama lebih kurang 1& hari. 2$+*$
2.
"ila abses telah terbentuk$ maka e9akuasi abses dapat dilakukan.
9akuasi abses
4gambar +6 dapat dilakukan dalam anestesi l#kal untuk abses yang dangkal dan terl#kalisasi atau ekspl#rasi dalam nark#sis bila letak abses dalam dan luas. ;nsisi dibuat pada tempat yang paling berluktuasi atau setinggi #s hi#id$ tergantung letak dan luas abses.2 "ila abses belum terbentuk$ dilakukan panatalaksaan secara k#nser9ati
20
dengan antibi#tik ;$ setelah abses terbentuk 4biasanya dalam
+')2 3am6
maka
(.
e9akuasi abses dapat dilakukan. Mengingat adanya kemungkinan sumbatan 3alan naas$ maka tindakan trake#st#mi
+.
perlu dipertimbangkan. Pasien dira,at inap 12 hari hingga ge3ala dan tanda ineksi reda.2
?ambar 5. ;nsisi abses submandibula 1&
2-
Kopli*a)i
Pr#ses peradangan dapat men3alar secara hemat#gen$ lim#gen atau langsung 4perk#ntinuitatum6 ke daerah sekitarnya. ;neksi dari submandibula paling sering meluas ke ruang paraaring karena pembatas antara ruangan ini cukup tipis. ( Perluasan ini dapat secara langsung atau melalui ruang mastik#r mele,ati musculus pteryg#id medial kemudian ke paraaring. Selan3utnya ineksi dapat men3alar ke daerah p#tensial lainnya.* Pen3alaran ke atas dapat mengakibatkan peradangan intrakranial$ ke ba,ah menyusuri selubung kar#tis mencapai mediastinum menyebabkan medistinitis. Abses 3uga dapat menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah. "ila pembuluh kar#tis mengalami nekr#sis$ dapat ter3adi ruptur$ sehimgga ter3adi perdarahan hebat$ bila ter3adi perilebitis atau end#lebitis$ dapat timbul tr#mb#lebitis dan septikemia. ( =akt#rakt#r yang berhubungan dengan timbulnya k#mplikasi adalah usia yang lebih dari *5 tahun$ penderita diabetes mellitus$ adanya k#m#rbiditas lainnya$ ineksi submandibular sekunder$ pembengkakan submandibular bilateral$ keterlibatan ruang multipel$ dan keterlibatan ruang 9iseral anteri#r.1
2-<
Pro&no)i)
Pada umumnya pr#gn#sis abses submandibula baik apabila dapat didiagn#sis secara dini dengan penanganan yang tepat dan k#mplikasi tidak ter3adi. Pada ase
a,al dimana
abses masih kecil maka tindakan insisi dan pemberian antibi#tika yang tepat dan adekuat
(&
menghasilkan penyembuhan yang sempurna.Apabila telah ter3adi mediastinitis$ angka m#rtalitas mencapai +&5&D ,alaupun dengan pemberian antibi#tik. Ruptur arteri kar#tis mempunyai angka m#rtalitas 2&+&D sedangkan tr#mb#sis 9ena 3ugularis mempunyai angka m#rtalitas *&D. 2
DA6TAR PUSTAKA
1. Ri<<# P"$ M#st# M-%. Submandibular space inecti#n: a p#tentially lethal inecti#n. ;nternati#nal #urnal # ;necti#us %isease 2&&0L1(:(2)(( 2. S#et3ipt# %$ Mangunkusum# . Sinus paranasal. %alam : "uku A3ar ;lmu !esehatan /elinga 8idung /engg#r#k !epala 7eher. disi ke*. akarta : =akultas !ed#kteran Uni9ersitas ;nd#nesia$ 2&&). 1+5+' (. Ari3i J$ ?#t#h M$ !imura J$ Nait#h !$ !urita !$ Natsume N$ et all. Od#nt#genic inecti#n path,ay t# the submandibular space: imaging assessment. ;nt. . Oral Ma>ill#ac. Surg. 2&&2L (1: 1*50 +. 8uang /$ chen /$ R#ng P$ /seng =$ Jeah /$ Shyang -. %eep neck inecti#n: analysis # 1' cases. 8ead and neck. Ockt 2&&+.'*&+ 5. Jang S.I$ 7ee M.8$ See 7.-$ 8uang S.8$ -hen /.M$ -hen /.A. %eep neck abscess: an analysis # micr#bial eti#l#gy and eecti9eness # antibi#tics. ;necti#n and %rug Resistance. 2&&'L1:1'. *. N#9ialdi$
Pulungan
MR.
P#la
!uman
abses
leher
dalam.
%iunduh
dari
https:d#cs.g##gle.c#md#cumentd1?);t0mpt;3ec2%
(1
). -alh#un !8$ 8ead and neck surgery#t#laryng#l#gy #lume t,#. ( nd diti#n. USA: 7ippinc#tt Iilliams and Iilkins. 2&&1. )&5$)12( '. "allenger . Penyakit telinga hidung tengg#r#k kepala dan leher. ilid 1. disi ke1(. akarta: "ina Rupa Aksara$100+.205(&+
(2