Laporan Kasus
Seorang Laki-Laki Usia 20 Tahun Tahun Datang Dengan Keluhan Utama Nyeri Perut Kanan Atas Ya Yang Semakin Bertamah Se!ak " 2 #ari S$%S
&leh ' %ina No(riani )0*0+,*0,0*. )0*0+,*0,0*. %eggy Amar/y Di Putra )0*0+,00,0*1.
Pemiming ' /r No(a Kurniati3 SpPD3 K-A4
&pponen 5a!i , 4/ha 4/ha Yul6ia l6iant ntii 2 Ni 5ayan yan Lis Lisa aS 7 Sap Saputr utra Tr Tri N * 4n/a 4n/ah h Les Lesta tari rini ni 8 Syl(i yl(ia a Per Pertii ii 1 Di/i Di/itt 9e 9erigno igno : ;erga rga Kus Kusum uma aN
a ,, ,,
&pponen Beas , Aulia S 2 Putri utri Ameli melia a 7 4sti@lal $ $ * Tristina 8 Komar mariah 1 5i/ya i/ya Purn Purnam ama aS : No(iyanti Sartika N + Ne(inia A ,0 Santh Santhii K ,, ,, ;irgini ;irginia a$ ,2 K Sanit Sanitaran aran
D
KATA P
$alembang, Maret !23
$enulis
#ALA$AN P
Laporan #asus 4udul Seorang Laki-Laki Usia 20 Tahun Datang Dengan Keluhan Utama Nyeri Perut Kanan Atas Yang Semakin Bertamah Se!ak " 2 #ari S$%S
0leh5 %ina No(riani )0*0+,*0,0*. %eggy Amar/y Di Putra )0*0+,00,0*1.
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti #epaniteraan #linik Senior di &agian .lmu $enyakit "alam 6akultas #edokteran Uniesitas Sri/ijaya )umah Sakit Mohammad (oesin $alembang 7 6ebruari - 8 Mei !23
$alembang,
Maret !23
dr Noa #urniati, Sp$", #-%.
DA9TA% 4S4 (%L%M%N 4U"UL #%T% $EN9%NT%) (%L%M%N $EN9ES%(%N "%6T%) .S. L%$0)%N #%SUS )ESUME #L%).6.#%S. .ST.L%( ."ENT.6.#%S. M%S%L%( %N%L.S.S M%S%L%( #E)%N9#% #0NSE$ (.$0TES.S S.NTES.S - Mekanisme (asil %namnesis - .nterpretasi (asil $emeriksaan 6isik - "iagnosis &anding - .nterpretasi (asil $emeriksaan $enunjang - Working Diagnosis - "e1inisi - Epidemiologi - $atogenesis - Mani1estasi #linis - $emeriksaan $enunjang - "iagnosis - #omplikasi - $enaatalaksanaan - $rognosis "%6T%) $UST%#%
A LAP&%AN KASUS 4D
Nama
5 Tn "%
4enis kelamin
5 Laki-laki
Usia
5 ! tahun
%lamat
5 4l Sejahtera Tahap 3 S0%# $alembang
%gama
5 .slam
$ekerjaan
5 $elajar
Status perka/inan
5 &elum menikah
M)S
5 28 Maret !23
ANA$N
#eluhan Utama Nyeri perut kanan atas yang semakin bertambah sejak ' hari SM)S
)i/ayat $erjalanan $enyakit ' : hari SM)S, os mengeluh nyeri di ulu hati, nyeri tidak menjalar, demam tinggi ;<=, menggigil ;-=, berkeringat banyak ;-=, mual ;<=, muntah ;-=, batuk ;-=, sesak na1as ;-=, &%& dan &%# biasa 0s hanya beli obat penurun panas di /arung dan keluhan tidak berkurang ' hari SM)S, os mengeluh nyeri perut kanan atas terus-menerus dan semakin bertambah "emam tinggi ;<=, menggigil ;-=, berkeringat banyak ;-=, mual ;<=, muntah ;-=, na1su makan menurun ;<=, &%& dan &%# biasa, os berobat ke dokter penyakit dalam dan dilakukan sedot +airan di dada kanan bagian ba/ah, keluar +airan berupa nanah, os dirujuk ke .9" )SM( dan dira/at
)i/ayat $enyakit "ahulu •
)i/ayat diare kronik sebelumnya disangkal
•
)i/ayat sakit kuning disangkal
•
)i/ayat trans1usi darah disangkal
•
)i/ayat minum jamu-jamuan disangkal
)i/ayat $enyakit #eluarga •
)i/ayat sakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal
P<$<%4KSAAN 94S4K ),8 $aret 20,7.
#eadaan Umum #eadaan umum
5 Tampak sakit sedang
#eadaan sakit
5 Sakit sedang
#esadaran
5 #ompos mentis
9i>i
5 ?ukup
&erat badan
5 7! kg
Tinggi
5 2:! +m
"ehidrasi
5 ;-=
Tekanan darah
5 22!@A! mm(g
Nadi
5 :! B@menit, reguler, isi dan tegangan +ukup
$erna1asan
5 ! B@menit
Suhu
5 3:,C o?
#eadaan Spesi1ik #ulit Darna sa/o matang, e1loresensi dan jaringan parut ;-=, pigmentasi dalam batas normal, keringat umum ;-=, keringat lokal ;-=, turgor baik, lapisan lemak +ukup, ikterus pada kulit ;-=, anemis pada telapak tangan dan kaki ;-=, nodul subkutan ;-=, pertumbuhan rambut normal, sianosis ;-=
#elenjar 9etah &ening #elenjar getah bening submandibula, leher, aBilla, dan inguinal tidak ada pembesaran dan tidak ada nyeri penekanan
#epala &entuk oal, simetris, ekspresi biasa, rambut tidak mudah di+abut, alopesia ;-=, malar rash ;-=, de1ormitas ;-=, muka sembab ;-=
Mata Ekso1talmus ;-=, endo1talmus ;-=, edema palpebra ;-@-=, konjungtia palpebra pu+at ;-@-=, sklera ikterik ;-@-=, pupil bulat isokor, re1leks +ahaya ;<@<=, pergerakan bola mata ke segala arah baik, lapangan penglihatan luas
(idung &agian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik Selaput lendir dalam batas normal Tidak ditemukan penyumbatan maupun perdarahan $erna1asan +uping hidung tidak ada
Telinga Tophi ;-=, nyeri tekan pro+essus mastoideus ;-=, selaput pendengaran tidak ada kelainan, pendengaran baik
Mulut Tonsil tidak ada pembesaran, pu+at pada lidah ;-=, atropi papil ;-=, gusi berdarah ;-=, stomatitis ;-=, rhagaden ;-=, bau perna1asan khas ;-=
Leher $embesaran kelenjar getah bening tidak ada, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, tekanan ena jugularis ;7-= +m(0, kaku kuduk tidak ada
ThoraB $aru-paru .nspeksi
5 Statis kanan kiri simetris, dinamis kanan kiri simetris
$alpasi
5 Stem 1remitus kanan kiri normal
$erkusi
5 )edup pada lapangan paru kanan mulai .?S F ke ba/ah, sonor pada lapangan paru kiri
%uskultasi
5 Fesikuler ;<= normal, ronkhi ;-=, /hee>ing ;-=
4antung .nspeksi
5 .+tus +ordis tidak terlihat
$alpasi
5 .+tus +ordis tidak teraba
$erkusi
5 &atas atas .?S .., batas kanan linea parasternalis deBtra .?S .F, batas kiri linea mid+lai+ula sinistra .?S F
%uskultasi
5 () 5 :! B@menit, reguler, murmur ;-=, gallop ;-=
%bdomen .nspeksi
5 "atar, enektasi ;-=
$alpasi
5 Lemas, nyeri tekan ;<= regio hipokondrium deBtra, hepar teraba jari diba/ah ar+us +ostae, lien tidak teraba, undulasi ;-=, lud/ig sign ;<=
$erkusi
5 Thympani, shi1ting dullness ;-=
%uskultasi
5 &ising usus ; < = normal
%lat #elamin Tidak diperiksa
Ekstremitas Ekstremitas %tas Eutoni, eutro1i, gerakan ke segala arah, kekuatan <7, nyeri sendi ;-=, pitting edema ;-=, jaringan parut ;-=, telapak tangan pu+at ;-=, ujung jari dingin ;-=, palmar eritem ;-=, jari tabuh ;-=, ari+es ;-=, re1leks 1isiologis normal, turgor normal
Ekstremitas &a/ah Eutoni, eutro1i, gerakan ke segala arah, kekuatan <7, nyeri sendi ;-=, pitting edema ;-=, jaringan parut ;-=, telapak kaki pu+at ;-=, ujung jari dingin ;-=, ari+es ;-=, re1leks 1isiologis normal, turgor normal
P<$<%4KSAAN P
"arah )utin Parameter (emoglobin Eritrosit (ematokrit Leukosit Trombosit LE" (itung 4enis
#asil 28C 72 83 22I 32 22
Nilai normal 23-2C3 8!-8AC 83-8I 87-22! 27!-87! H27
•
&aso1il
!
!-2
•
Eosino1il
7
2-:
•
&atang
-:
Segmen
C
•
7!-C!
22
7-8!
2!
-A
•
•
Lim1osit Monosit
#imia #linik Parameter
G-9T S90T S9$T $rotein Total %lbumin 9lobulin %sam Urat Ureum #retinin Natrium ;Na= #alium ;#= US ),+ $aret 20,7.
#asil
Nilai Normal
-
-
: 88 :: 3C I 2C 2I !I 23A 82
H3A H82 :8-A3 37-7! :-3: HA8 H7! !C!-2! 237-277 3:-77
#esan5 %bses (epar
Aspirasi ),* $aret 20,7.
#esan5 $us ber/arna +oklat dan kemerahan
B %
Tn "% seorang laki-laki ! tahun datang dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas yang semakin bertambah sejak ' hari SM)S
Anamnesis
' : hari SM)S, os mengeluh nyeri di ulu hati, nyeri tidak menjalar, demam tinggi ;<=, menggigil ;-=, berkeringat banyak ;-=, mual ;<=, muntah ;-=, batuk ;-=, sesak na1as ;-=, &%& dan &%# biasa 0s hanya beli obat penurun panas di /arung dan keluhan tidak berkurang ' hari SM)S, os mengeluh nyeri perut kanan atas terus-menerus dan semakin bertambah "emam tinggi ;<=, menggigil ;-=, berkeringat banyak ;-=, mual ;<=, muntah ;-=, na1su makan menurun ;<=, &%& dan &%# biasa, os berobat ke dokter penyakit dalam dan dilakukan sedot +airan di dada kanan bagian ba/ah, keluar +airan berupa nanah, os dirujuk ke .9" )SM( dan dira/at Pemeriksaan 9isik
$emeriksaan Umum5 Tampak sakit sedangJ kesadaran kompos mentisJ Tekanan darah 22!@A! mm(gJ nadi :! B
@menit, reguler, isi dan tegangan +ukupJ perna1asan ! B@menitJ suhu 3:,C o?J berat badan
7! kgJ tinggi 2:! +m
$emeriksaan #husus5 $emeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan di regio hipokondrium deBtra, hepar teraba jari diba/ah ar+us +ostae, lud/ig sign ;<=
Pemeriksaan Penun!ang
Laboratorium5 (b 28,Cgr@dl, Leukosit 22I!!@Kl, LE" 22 mm@jam, "i11 +ount !@7@@C@22@2!, S90T : U@l, S9$T 88 U@l US95 %bses (epar %spirasi5 $us ber/arna +oklat dan kemerahan
? KLA%494KAS4 4ST4LA# •
"emam tinggi5 peningkatan suhu diatas 3C,7 o?
•
Lud/ig sign5 nyeri penekanan hepar pada inter+ostal
D 4D
Tn "% mengeluh nyeri perut kanan atas yang makin lama bertambah sejak ' hari SM)S
•
' : hari SM)S, os mengeluh nyeri perut seperti ditusuk-tusuk di ulu hati yang hilang timbul, demam tinggi ;<=, mual ;<=
•
' 2 hari SM)S, os mengeluh nyeri perut kanan atas terus-menerus dan semakin bertambah "emam tinggi ;<=, mual ;<=, na1su makan menurun ;<=, os berobat ke dokter penyakit dalam dan dilakukan sedot +airan di dada kanan bagian ba/ah, keluar +airan berupa nanah, os dirujuk ke .9" )SM( dan dira/at
•
(asil pemeriksaan 1isik didapatkan nyeri tekan di regio hipokondrium deBtra, hepar teraba jari diba/ah ar+us +ostae, lud/ig sign ;<=
•
(asil pemeriksaan penunjang Laboratorium5 (b 28,Cgr@dl, Leukosit 22I!!@Kl, LE" 22 mm@jam, "i11 +ount !@7@@C@22@2!, S90T : U@l, S9$T 88 U@l
US95 %bses hepar %spirasi5 $us ber/arna +oklat dan kemerahan
< ANAL4S4S $ASALA# •
&agaimana mekanisme nyeri perut kanan atas pada kasus ini
•
&agaimana mekanisme demam tinggi, mual, dan penurunan na1su makan pada kasus ini
•
&agaimana interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan 1isik
•
%pa saja diagnosis banding kasus ini
•
&agaimana interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan penunjang
•
%pa working diagnosis kasus ini
•
%pa etiologi, epidemiologi, dan 1aktor risiko kasus ini
•
&agaimana pato1isiologi kasus ini
•
&agaimana tatalakasana kasus ini
•
&agaimana prognosis dan komplikasi kasus ini
9 #4P&T
Tn "%, laki-laki ! tahun mengeluh nyeri perut kanan atas yang semakin bertambah karena menderita abses hepar e+ amoebiasis
K<%ANKA K&NS
%namnesis5 - Nyeri perut kanan atas - "emam tinggi - Mual - Na1su makan menurun
$emeriksaan 1isik5 - NT ;<= hipokondrium kanan - (epatomegali - Lud/ig sign ;<=
$emeriksaan penunjang5 - Leukositosis - US95 abses hepar - %spirasi5 pus +oklat dan kemerahan
ABS
# S4NT
Nyeri Perut
%bses hepar kerusakan jaringan mengeluarkan mediator kimia ;bradikinin= merangsang ujung sara1 bebas ;nosiseptor= nyeri
Demam
"emam disebabkan oleh sintesis prostaglandin E yang menyebabkan perubahan set point di hipotalamus $ada kasus Tn "%, terjadi in1eksi oleh mikroorganisme yang menyebabkan sel-sel imun mengeluarkan sitokin-sitokin ;.L-2, .L-: TN6= yang akan mengaktiasi $9E dan mengubah set point di hipotalamus sehingga terjadi demam
$ual
%bses hepar hepatomegali .ritasi 9.T rangsangan untuk muntah ;mual= impuls a1eren agus simpatis pusat muntah bilateral di medulla oblongata impuls motorik ditransmisikan melalui sara1 +ranial dan spinalis 9.T antiperistaltik dari ileum bergerak mundur naik mendorong
makanan kembali ke duodenum lambung duodenum teregang kontraksi kuat ke ba/ah dia1ragma dan otot abdomen kontraksi instriksi kuat pd lambung dan duodenum s1ingter esophagus ba/ah relaksasi isi lambung ke esophagus muntah
Penurunan Na6su $akan
%bses hepar mual penurunan na1su makan
2 4nterpretasi #asil Pemeriksaan 9isik
#epar Teraa 2 ari Diaah Ar>us ?ostae (epatomegali
%danya in1eksi oleh proto>oa E (istolyti+a menyebabkan terjadinya abses pada hepar %bses ini membuat hepar menjadi lebih besar ;hepatomegali= sehingga hepar dapat teraba saat dilakukan palpasi di abdomen
Lu/ig Sign tanda khas abses hepar
%danya abses pada hepar menyebabkan rasa nyeri saat dilakukan penekanan hepar pada sela-sela iga
7 Diagnosis Ban/ing
Nyeri perut kanan atas "emam H 3Io? Nausea %noreBia && turun "iare &atuk Nyeri tekan perut kanan atas (epatomegali .kterus Darna +airan aspirasi
Ases #epar Ameik C C C C C C -
Ases #epar Piogenik C C C C C -
C
C
C ?oklat #emerahan
C C (ijau
* 4nterpretasi #asil Pemeriksaan Penun!ang Pemeriksaan Darah rutin (b ;gr@dl= D&? ;mg@dL= "i11erential +ount &aso1il
Normal
Pa/a kasus
4nterpretasi
23,-2C,3 87!!-22!!!
28,C 22I!!
Normal Leukositosis ;in1eksi=
!-2
!
Eosino1il
2-:
7
Net &atang
-:
Net Segmen, Olim1osit,
Net Segmen
7!-C!
C
monosit
Lim1osit
!-8!
22
Monosit
-A
2!
LE" ;mm@jam=
H27
22
Normal
H 3A H 82
: 88
Normal %bnormal, terjadi
Kimia Klinik S90T S9$T
gangguan hati US5 %bses hepar Aspirasi 5 $us /arna +oklat dan kemerahan abses hepar amebik
5. Working Diagnosis
"iagnosis5 abses hepar amebik %namnesis5
Nyeri perut kanan atas
"emam
Mual
Na1su makan menurun
$emeriksaan 1isik5 o
Sensorium
o
Tekanan darah
o
Nadi
o
6rekuensi perna1asan
o
Temprature
o
Nyeri tekan hipokondrium deBtra
o
(epatomegali
o
Lud/ig sign
$emeriksaan penunjang5
$eningkatan en>im hati
US95 abses hepar
%spirasi5 pus +oklat dan kemerahan
1 De6inisi
%bses hati adalah berbentuk in1eksi pada hati yang disebabkan karena in1eksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringanj hati nekrotik, sel-sel in1lamasi atau sel darah di dalam parenkim hati %bses hati terbagi menjadi dua se+ara umum, yaitu abses hati amebi+ ;%(%= dan abses hati piogenik ;%($= %(% merupakan salah satu komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah
tropik@subtropik, termasuk .ndonesia %($ dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess %($ ini merupakan kasus yang relati1 jarang
:
"i negara-negara yang sedang berkembang, %(% didapatkan se+ara endemi+ dan jauh lebih sering dibandingkan %($ %($ ini tersebar di seluruh dunia dan terbanyak di daerah tropis dengan kondisi higiene@sanitasi yang kurang Se+ara epidemiologi, didapatkan A-27 per 2!!!!! kasus %($ yang memerlukan pera/atan di )S antara !,!!A-!,!2:P %($ lebih sering terjadi pada pria dibandingkan perempuan dengan rentang usia berkisar lebih dari 8! tahun $enyakit %(% ini masih menjadi masalah kesehatan terutama di daerah dengan strain irulen Entamoeba histoly+a ;E (istoly+a= yang tinggi Sedangkan etiologi %($ adalah enterobacteriaceae, staphylococcus aureus, candida albicans, salmonella typhii,dll $ada era pre-antibiotik, %($ terjadi akibat komplikasi apendisitis bersamaan dengan 1ileplebitis &akteri pathogen melalui arteri hepatika atau melalui sirkulasi ena portal masuk ke dalam hati, sehingga terjadi bakterimia sistemik, ataupun menyebabkan komplikasi in1eksi intra abdominal seperti dierti+ulitis, peritonitis, dan in1eksi post operasi $ada saat ini, karena pemakaian antibiotik yang adekuat sehingga %($ oleh karena apendisitis sudah hamper tidak ada lagi Saat ini, terdapat peningkatan insidensi %($ akibat komplikasi dari sistim biliaris, yaitu langsung dari kandung empedu atau melalui saluran-saluran empedu seperti kolangitis dan kolesistitis $eningkatan insidensi %($ akibat komplikasi dari sistim biliaris disebabkan karena semakin tinggi umur harapan hidup dan semakin banyak orang lanjut usia yanng dikenai penyakit sistem biliaris ini 4uga %($ disebabkan akibat trauma tusuk atau tumpul, dan kriptogenik
Patogenesis
E. histolytica memiliki dua bentuk &entuk kista yang in1ekti1 dan tropo>oit yang bersi1at inasi1 Seseorang dengan abses hepar kronik terdapat kista di dalam 1esesnya, kista ini dapat mengkontaminasi makanan dan minuman yang dikonsumsi #ista ini dapat bertahan pada asam lambung, tetapi dinding kista tersebut dapat han+ur oleh tripsin di usus halus #emudian tropo>oit dilepaskan dan berkoloni di +e+um Untuk menimbulkan gejala, tropo>oit harus menempel di lumen usus dan melakukan penetrasi kedalam lapisan mukosa E. histolytica ini kemudian masuk kedalam ena mesenterika %muba ini kemudia masuk kedalam sikrulasi porta dan diba/a ke hati dimana amuba tersebut akan membentuk abses Lektin 9al@9alN%+ adalah
protein adhesi kompleks yang
menopang inasi jaringan %bses berisi debris-debris protein yang aseluler, yang berasal dari apoptosis yang diinduksi dan dikelilingi oleh tropo>oit amuba yang menyerang jaringan Lobus hati kanan lebih sering terkena daripada lobus kiri (al ini dikaitkan dengan bah/a aliran darah portal laminar lobus kanan sebagian besar diberikan oleh ena mesenterika superior, sedangkan portal lobus kiri aliran darah dipasok oleh ena limpa .n1eksi terjadi setelah menelan air atau makanan yang terkontaminasi
Entamoeba histoly+a #ista tertelan dan dinding kista di+erna oleh usus halus #eluar tropo>oin imatur di usus halus Tropo>oid menjadi de/asa setelah di usus besar .nasi organ melalui penjalaran sirkulasi ;sistem ena porta, pembuluh lim1e, dan mesenterium= Sampai ke parenkim hepar Terjadi thrombosis dan histolisis 4aringan hepar dan eritrosit di+erna
%bses hepar amoebik
.n1eksi
$9E
Demam
Nyeri perut kanan atas ?airan >oklat /an kemerahan
Mempengaruhi gaster dan asam lambung
$ual
+ $ani6estasi Klinis
Mani1estasi sistemik %($ biasanya lebih berat daripada abses hati amebi+ "i+urigai adanya %($ apabila ditemukan sindrom klinis klasik berupa nyeri spontan perut kanan atas, yang ditandai dengan jalan membungkuk ke depan dengan kedua tangan diletakkan di atasnya "emam panas@tinggi merupakan keluhan paling utama, keluhan lain yaitu nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, dan disertai dengan keadaan syok Setelah era pemakaian antibiotik yang adekuat, gejala dan mani1estasi klinis %($ adalah malaise, demam yang tidak terlalu tinggi dan nyeri tumpul pada abdomen yang menghebat dengan adanya pergerakan %pabila abses hati piogenik letaknya dekat dengan dia1ragma maka akan terjadi iritasi dia1ragma sehingga terjadi nyeri pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun atelektasis 9ejala lainnya adalah rasa mual dan muntah, berkurangnya na1su makan, terjadi penurunan berat badan yang unintentional, kelemahan badan, ikterus, buang air besar ber/arna seperti kapur dan buang air ke+il ber/arna gelap
$emeriksaan 1isik yang didapatkan 1ebris hingga demam tinggi pada palpasi terdapat hepatomegali serta perkusi terdapat nyeri tekan hepar yang diperberat dengann adanya pergerakan abdomen, splenomegali didapatkan apabila %($ telah menjadi kronik, selain itu, bisa didapatkan asites, ikterus, serta tanda-tanda hipertensi portal
,0 Pemeriksaan penun!ang
$ada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis yang tinggi dengan pergeseran ke kiri, anemia, peningkatan laju endap darah, peningkatan alkalin 1os1atase, peningkatan en>im transaminase dan serum bilirubin, berkurangnya konsentrasi albumin serum dan /aktu protrombin yang memanjang menunjukkan bah/a terdapat kegagalan 1ungsi hati yang disebabkan %($ Tes serologi digunakan
untuk
memperlihatkan
menyingkirkan ba+terial
diagnosis
penyebab
banding
menjadi
#ultur
standar
darah emas
yang untuk
menegakkadiagnosis se+ara mikrobiologik $ada pemeriksaan penunjang yang lain, seperti pada pemeriksaan 1oto toraks, dan 1oto polos abdomen ditemukan dia1ragma kanan meninggi, e1usi pleural, atelektasis basiler, empiema atau abses paru $ada 1oto toraks $%, sudut kardio1renikus tertutup, pada posisi lateral sudut kosto1renikus anterior tertutup "i ba/ah dia1ragma, terlihat bayangan udara atau air 1luid leel %bses lobus kiri akan mendesak kuratura minor Se+ara angiogra1ik, abses merupakan daerah aaskular $emeriksaan penunjang yang lain yaitu Abdominal ?T-S+an atau M)., US9 abdominal, dan biopsi hati, kesemuanya saling menunjang sehingga memiliki nilai diagnostik paling tinggi
,, Diagnosis
Menegakkan diagnosis %($ berdasarkan anamnesis, pemeriksaan 1isik dan laboratorium serta pemeriksaan penunjang "iagnosis %($ kadang-kadang sulit ditegakkan sebab gejala dan tanda klinis sering tidak spesi1ik "iagnosis dan pengobatan yang terlambat akan meningkatkan angka kejadian morbiditas dan mortalitas "iagnosis berdasarkan penyebab adalah dengan menemukan bakteri penyebab pada pemeriksaan kultur hasil aspirasi, ini merupakan standar emas untuk diagnosis 4ika tidak ditemukan amoeba pada aspirasi %(% dapat dilakukan pemeriksaan serologi untuk menunjang diagnosis amubiasis
,2 Komplikasi
Saat diagnosis ditegakkan, menggambarkan keadaan penyakit yang berat, seperti septi+emia@bakterimia dengan mortalitas A7P, rupture abses hati disertai peritonitis generalisata dengan mortalitas :-CP, kelainan pleuropulmonal, gagal hati, perdarahan ke dalam rongga abses, hemobilia, empiema, 1istula hepatobronkial, ruptur ke dalam perikard atau rupture peritoneum Sesudah mendapat terapi, sering terjadi diathesis hemoragik, in1eksi luka, abses rekuren, perdarahan sekunder dan terjadi rekurensi atau reakti1asi abses
,7 Penatalaksanaan
Non 1armakologis
5 .stirahat "iet hati ... .F6" )L gtt Q@menit
6armakologis
5 Metronida>ol 3B7!! mg selama 2! hari $arasetamol 3B7!! mg ;bila demam= Tramadol B2 ampul 0mepra>ole 2B! g
Metronida>ol merupakan obat pilihan untuk abses hati amebik Metronida>ol masuk kedalam proto>oa melalui di1usi pasi1 dan diubah menjadi nitroradikal sitotoksik yang reakti1 oleh pengurangan 1errodoBin atau 1laodoBin E1ek samping5 Mual, sakit kepala, anoreksia, diare, nyeri epigastrum dan konstlpasi .nteraksi 0bat5 Metronida>ole menghambat metabolisme /ar1arin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus dikurangi $emberian alkohol selama terapi dengan metronida>ole dapat menimbulkan gejala seperti pada disul1iram yaitu mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala "engan obat-obat yang menekan aktiitas en>im mikrosomal hati seperti simetidina, akan memperpanjang /aktu paruh metronida>ole
,* Prognosis
$rognosis yang buruk apabila terjadi keterlambatan diagnosis dan pengobatan, jika hasil kultur darah yang memperlihatkan bakterial penyebab multipel, tidak dilakukan drainase terhadap abses, adanya ikterus, hipoalbuminemia, e1usi pleural atau adanya penyakit lain $ada kasus, prognosisnya5
Ruo ad itam 5 dubia
Ruo ad 1un+tionam 5 "ubia at bonam
DA9TA% PUSTAKA
2
Sudoyo, %D, & Setiyohadi, . %l/i, M Simadibrata, S Setiati !!I &uku %jar .lmu $enyakit "alam 4ilid . Edisi F .nterna $ublishing, 4akarta, .ndonesia, hal :7!
6au+i, %S, " #asper, " Longo, E &raun/ald, S (auser, 4 4ameson, 4 Los+al>o !!A (arrisons5 $rin+iples o1 .nternal Medi+ine The M+9ra/-(ill ?ompanies, .n+, US%, ?hapter !
3
"epartemen #esehatan !!A $edoman $engobatan "asar "i $uskesmas !!C "epartemen #esehatan )epublik .ndonesia, 4akarta, .ndonesia, hal 2
8
$erhimpunan "okter Spesialis $enyakit "alam !!A $anduan $elayanan Medik $erhimpunan "okter Spesialis $enyakit "alam .ndonesia, 4akarta, .ndonesia, hal 32
7
&railita, "M, 4, #at>, L Lingay, # %ung, % 0jha, ( #antor, ) 6ingerote, 6 Talaera, 0 &rann %mebi+ (epati+ %bs+esses !22 Meds+ape, p 288
:
$eralta, ), M, Lisgaris, ) Salata, M $atti, 6 Talaera, 4 4ohn, $ amboni Lier %b+ess !22 Medspa+e, p :3
C
Ni+kloes, T, & )eed, L Ma+k, M %koad, ) 9olub, % 4a+o+ks, 6 Talaera, " Morris, $ amboni !2 Medspa+e, p :78
A
Sabiston To/nsend TeBtbook o1 Surgery 2A th Edition !!A Saunders, p 8C!-8C2