1. KALO KALOR R SUBL SUBLIM IMAS ASII Kalor molar (atau entalpi) sublimasi adalah kumpulan eneri !an harus ditambahkan kepada sebuah mol !an padat pada tekanan !an tetap untuk membalikann!a"memutarn!a (merubahn!a) se#ara lansun men$adi as (tanpa mele%ati se#ara se# ara lan lansu sun n &as &ase" e" ba baian ian #ai #air). r). sub sublim limasi asi mem membut butuhka uhkan n sem semua ua ene eneri rin!a n!a unt untuk uk mem me me# e#ah ah mo mole leku kul' l'mo mole leku kuln ln!a !a (a (ata tau u sp spes esie iess la lain inn! n!a a se sepe pert rtii io ion' n'io ion) n) da dala lam m kepadat kepa datann! ann!aa seh sehin ina a kep kepada adatan tann!a n!a dapa dapatt ber berubah ubah men men$ad $adii as as.. Kal Kalor or sub subli limas masii biasan!a dapat dilambankan denan Hsub Hsub dalam dalam satuan unitn!a !aitu *oules per mole. Sublimasi adalah sebuah proses untuk merubah benda padat men$adi sebuah as tanpa Sublimasi adalah mele%ati se#ara lansun &ase #air. untuk men!ublimasi sebuah benda sebuah eneri !an pasti"tetap harus di pindahkan" diberikan kepada sebuah benda melalui kalor (+) atau usaha (%). ,neri dibutuhkan untuk men!ublimasi sebuah benda terantun kepada $enis bendan!a dan temperature.
-. KALO KALOR R RA RA/S /SIISI Kalor transisi adalah kalor (panas) per mol !an diperlukan atau dilepaskan pada transisi &ase pada tekanan sistem 1 atmos&er. 0. UKUM ,SS 2ARI 2ARI 3,/*UMLA 3,/*UMLAA/ A/ KALOR KALOR 4A 4A/5 ,A ,A3 3
Hukum ini diajukan oleh Germ ain Hess, dia menyatakan bahwa entalphi reaksi (ΔH) hanya tergantung pada keadaan awal reaksi dan hasil reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi.
Jika suatu reaksi merupakan penjumlahan aljabar dari dua atau lebih reaksi, maka perubahan entalphi (ΔH) atau kalor reaksinya juga m erupakan penjumlahan aljabar dari (ΔH) yang menyertai reaksi. Untuk lebih mudah memahaminya kita perhatikan Bagan !.".
Bagan !.". #enjumlahan aljabar reaksi dan entalphi menurut Germain Hess Berdasarkan persamaan reaksi gas karbon dioksida dapat terbentuk melalui dua tahap, yang pertama pembentukan karbonmonoksida dari unsur$unsurnya dan dilanjutkan dengan oksidasi dari karbonmonoksida menjadi karbondioksida. #enjumlahan aljabar ΔH reaksi dari setiap tahap reaksi juga dilakukan sesuai dengan tahap reaksi, maka ΔHreaksi dari pembentukan gas %arbon dioksida juga dapat dilakukan. Berdasarkan berbagai jenis reaksi, maka kita juga dapat mengembangkan jenis kalor reaksi atau ΔH yang disesuaikan dengan jenis reaksinya, ada empat jenis kalor reaksi yaitu kalor reaksi pembentukan, penguraian, pembakaran dan pelarutan. %eempat klasi&ikasi tersebut disederhanakan dalam bagan pada Bagan !.'.
3enukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadankala tidak dapat ditentukan lansun denan kalorimeter misaln!a penentuan perubahan entalpi pembentukan standar ( 2& o )6O. Reaksi pembakaran karbon tidak munkin han!a menhasilkan as 6O sa$a tanpa disertai terbentukn!a as 6O-. *adi bila dilakukan penukuran perubahan entalpi dari reaksi tersebut7 !an terukur tidak han!a reaksi pembentukan as 6O sa$a tetapi $ua perubahan entalpi dari reaksi pembentukan as 6O-. Reaksi karbon dan oksien untuk membentuk 6O- dapat berlansun dalam satu tahap (#ara lansun) dan dapat $ua dua tahap(#ara tidak lansun). 1) Satu tahap8 6(s) 9 O-() : 6O-() ; < =0>? k* -) 2ua tahap8 6(s) 9 O-() : 6O() ; < =11@ k* 6O() 9 O-() : 6O-() ; < =-? k* 6(s) 9 O-() : 6O-() ; < =0>? k* Untuk menatasi hal tersebut Henry Hess melakukan serankaian per#obaan dan men!impulkan bah%a perubahan entalpi suatu reaksi merupakan &unsi keadaan. Artin!a 8 perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal ( zat-zat pereaksi ) dan keadaan akhir ( zat-zat hasil reaksi ) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada jalannya reaksi.” 3ern!ataan ini disebut Hukum Hess, rumus !an dapat dipakai !aitu reaksi < 1 9 - 9C.
Menurut hukum ess karena entalpi adalah &unsi keadaan perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia adalah sama %alaupun lankah'lankah !an diunakan untuk memperoleh produk berbeda. 2enan kata lain hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya. al ini men!ebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitun sekalipun tidak dapat diukur se#ara lansun. 6aran!a adalah denan melakukan operasi aritmatika pada beberapa persamaan reaksi !an perubahan entalpin!a diketahui. 3ersamaan'persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehina pen$umlahan semua persamaan akan menhasilkan reaksi !an kita ininkan. *ika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibai) denan suatu anka perubahan entalpin!a $ua harus dikali (dibai). *ika persamaan itu dibalik maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (!aitu men$adi '). Berdasarkan ukum ess penentuan ; dapat dilakukan melalui 0 #ara !aitu 8 1). 3erubahan entalpi (; ) suatu reaksi dihitun melalui pen$umlahan dari perubahan entalpi beberapa reaksi !an berhubunan. -). 3erubahan entalpi (; ) suatu reaksi dihitun berdasarkan selisih entalpi pembentukan (;& o ) antara produk dan reaktan. 0). 3erubahan entalpi (; ) suatu reaksi dihitun berdasarkan data eneri ikatan. Selain itu denan menunakan hukum ess nilai $ua dapat diketahui denan penuranan entalpi pembentukan produk'produk dikurani entalpi pembentukan reaktan. Konsep dari hukum ess $ua dapat diperluas untuk menhitun perubahan &unsi keadaan lainn!a seperti entropi dan eneri bebas. Kedua aplikasi ini amat beruna karena besaran'besaran tersebut sulit atau tidak bisa diukur se#ara lansun sehina perhitunan denan hukum ess diunakan sebaai salah satu #ara menentukann!a. Untuk perubahan entropi8 •
So < D(S& o produk ) ' D(S& oreaktan)
•
S < D(So produk ) ' D(S oreaktan). Untuk perubahan eneri bebas8
•
5o < D(5& o produk ) ' D(5& oreaktan)
•
5 < D(5o produk ) ' D(5oreaktan).
?. A3LIKASI 2ARI UKUM ,SS
6ontoh Aplikasi ukum ess = ukum ess mun#ul berdasarkan &akta bah%a ban!ak pembentukan sen!a%a dari unsur'unsurn!a tidak dapat diukur perubahan entalpin!a se#ara laboratorium. 6ontoh8 Reaksi pembentukan asam sul&at dari unsur'unsurn!a. S(s) 9 -() 9 -O-() : -SO?( ) 3embentukan asam sul&at dari unsur'unsurn!a tidak ter$adi sehina tidak dapat diukur perubahan entalpin!a. Oleh karena itu ahli kimia berusaha menemukan alternati& peme#ahann!a. 3ada 1?@ pakar kimia dari S%iss 5ermain . ess mampu men$a%ab tantanan tersebut. Berdasarkan hasil penukuran dan si&at'si&at entalpi ess men!atakan bah%a entalpi han!a berantun pada keadaan a%al dan akhir reaksi maka perubahan entalpi tidak berantun pada $alann!a reaksi (proses). 3ern!ataan ini dikenal denan hukum ess. 2enan kata lain perubahan entalpi reaksi han!a ditentukan oleh kalor pereaksi dan kalor hasil reaksi. in$au reaksi pembentukan 6O- 1 < -90 Reaksi keseluruhan dapat ditulis dalam satu tahap reaksi dan perubahan entalpi pembentukan standarn!a din!atakan oleh E1. 3ersamaan termokimian!a8 6(s) 9 O-() : 6O-() E1< =0>? k* Reaksi ini dapat dikembankan men$adi - tahap reaksi denan perubahan entalpi standar adalah E- dan E08 6(s) 9 F O-() : 6O() E- < =111 k* 6O() 9 F O-() : 6O-() E0 < =-0 k* Reaksi total8 6() 9 O-() : 6O-() E-9 E0 < =0>? k* 3embentukan asam sul&at dapat dilakukan melalui ? tahap reaksi8 S(s) 9 O-() : SO-() E1< =->G k* SO-() 9 F O-() : SO0() E-< =0>H k* -() 9 F O-() : -O( l) E0< =-H k* SO0() 9 -O(l) : -SO?( l) E?< 91G?0 k* S(s) 9 -O-() 9 -() : -SO?( l) E < =1?@ k* 6ontoh ukum ess 3embentukan as /O- dari unsur'unsurn!a dapat dilakukan dalam satu tahap atau dua tahap reaksi. *ika diketahui8 F /-() 9 F O-(): /O() E < 9>@? k* /O() 9 F O-(): /O-() E < 900 k* Berapakah Epembentukan as /O-J *a%ab8 Reaksi pembentukan as /O- dari unsur'unsurn!a8 F /-() 9 O-() : /O-() E < J k* Menurut hukum ess E han!a berantun pada keadaan a%al dan akhir reaksi. 2enan demikian E pembentukan as /O- dapat ditentukan dari dua tahap reaksi tesebut.
F /-() 9 F O-() : /O() E1< 9>@? k* /O() 9 F O-() : /O-() E-< 900 k* F /-() 9 O-() : /O-() E1 9 E- < 91-?- k* ukum ess dapat diterapkan untuk menentukan perubahan entalpi reaksi at'at kimia denan #atatan bah%a setiap tahap reaksi diketahui perubahan entalpin!a. 6ontoh Aplikasi ukum ess Asetilen (6--) tidak dapat diproduksi lansun dari unsur'unsurn!a8 -6(s) 9 -() : 6--() itun E untuk reaksi tersebut berdasarkan persamaan termokimia berikut. (a) 6(s) 9 O-() : 6O-() E1< =0>0H k* mol=1 (b) -() 9 F O-() : -O( l) E-< =-H k* mol=1 (#) 6--() 9 H"- O-() : -6O-() 9 -O( l) E0< =1.->> k* mol=1 *a%ab8 Aturan !an harus diperhatikan adalah 1. 3osisi pereaksi dan hasil reaksi !an diketahui harus sama denan posisi !an ditan!akan. *ika tidak sama maka posisi !an diketahui harus diubah. -. Koe&isien reaksi (mol at) !an diketahui harus sama denan !an ditan!akan. *ika tidak sama maka harus disamakan terlebih dahulu denan #ara dibai atau dikalikan demikian $ua denan nilai entalpin!a. a. 3ersamaan (a) harus dikalikan - sebab reaksi pembentukan asetilen memerlukan - mol 6. b. 3ersamaan (b) tidak perlu diubah sebab sudah sesuai denan persamaan reaksi pembentukan asetilen ( 1 mol -) #. 3ersamaan (#) perlu dibalikkan arahn!a sebab 6-- berada sebaai pereaksi. 3ersamaan termokimian!a men$adi8 -6(s) 9 -O-() : -6O-() E1< -(=0>0H) k* mol=1 -(s) 9 F O-() : -O( l) E-< =-H k* mol=1 -6O-() 9 -O( l) : -6--() 9 H"- O() E0< 91.->> k* mol=1 -6(s) 9 -() : 6--() E19 E-9 E0< 9 --@ k* mol=1 *adi perubahan entalpi pembentukan standar asetilen dari unsur'unsurn!a adalah -- k* mol=1. 3ersamaan termokimian!a8 -6(s) 9 -() : 6--() E& < --@ k* mol=1. G. KALORIM,RI %alorimetri yaitu ara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter. #erubahan entalpi adalah perubahan kalor yang diukur pada tekanan konstan, untuk menentukan perubahan entalpi dilakukan dengan
ara
yang
sama
dengan
penentuan
perubahan
kalor
yang
dilakukan
pada
tekanan
konstan. #erubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang terjadi pada reaksi tersebut. #engukuran perubahan kalor dapat dilakukan dengan alat yang disebut kalorimeter. %alorimeter adalah suatu sistem terisolasi ( tidak ada perpindahan materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter ). %alorimeter terbagi menjadi dua, yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter
sederhana. Jika dua buah at atau lebih diampur menjadi satu maka at yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan
at
yang suhunya
rendah akan menerima kalor, sampai terapai
kesetimbangan termal. *enurut aas Blak + %alor yang dilepas kalor yang diterima -umus yang digunakan adalah + q m c /T qkalorimeter C /T
dengan + q
jumlah kalor ( J )
m
massa at ( g )
/T perubahan suhu ( o0 atau % ) c
kalor jenis ( J 1 g.o0 ) atau ( J 1 g. % )
C kapasitas kalor ( J 1 o0 ) atau ( J 1 % )
2leh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi kalor yang diserap 1 dibebaskan oleh larutan dan kalorimeter, tetapi tandanya berbeda. qreaksi $ (qlarutan 3 qkalorimeter )
Beberapa jenis kalorimeter + . %alorimeter bom %alorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam 24 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar atau khusus digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi$reaksi pembakaran. %alorimeter ini terdiri dari sebuah bom (tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. 5ejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang terelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. -eaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom. 2leh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka + qreaksi $ (qair 3 qbom )
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus + qair m c /T
dengan + m
massa air dalam kalorimeter ( g )
c
kalor jenis air dalam kalorimeter (J 1 g.o0 ) atau ( J 1 g. % )
/T perubahan suhu ( o0 atau % ) Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus + qbom
C bom /T
dengan + C bom kapasitas kalor bom ( J 1 o0 ) atau ( J 1 % )
/T
perubahan suhu ( o0 atau % )
-eaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada 6olume tetap (/7 nol). 2leh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem perubahan energi dalamnya. /E = q + w dimana w $ P. /V ( jika /7 nol maka w nol ) maka /E qv 0ontoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan. 4. %alorimeter 5ederhana #engukuran kalor reaksi8 selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stiro&oam. %alorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam &ase larutan ( misalnya reaksi netralisasi asam 9 basa 1 netralisasi, pelarutan dan pengendapan ). #ada kalorimeter ini, kalor reaksi jumlah kalor yang diserap 1 dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan8 diabaikan. qreaksi
$ (qlarutan 3 qkalorimeter )
qkalorimeter
C kalorimeter DT
dengan + C kalorimeter kapasitas kalor kalorimeter ( J 1 o0 ) atau ( J 1 % ) DT perubahan suhu ( o0 atau % )
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat keil8 maka dapat diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter. qreaksi qlarutan
$ qlarutan
m c DT
dengan + m c
massa larutan dalam kalorimeter ( g )
kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J 1 g.o0 ) atau ( J 1 g. % )
DT perubahan suhu ( o0 atau % )
#ada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (:# nol ) sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem perubahan entalpinya. DH = q p
0ontoh kalorimeter sederhana adalah kalorimeter larutan. %alorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. #ada dasarnya, kalor yang dibebaskan1diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. %ini kalorimeter larutan dengan ketelitian ukup tinggi dapat diperoleh dipasaran. :alam menentukan entalpi berlaku persamaan ;reaksi $ (;larutan 3 ; kalorimeter ) ; reaksi $ (m../< 3 ./<) Jika kapasitas kalori dalam kalorimeter diabaikan, maka ;reaksi $ (m../<)
%eterangan + m
massa
at
(kg)
kalor jenis (J1kg⁰0) /t perubahan suhu (0elius)
5ementara itu, persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya disebut persamaan termokimia.
H4 (g) 3 14 24 (g) ==> H42 (l)
ΔH $4'? kJ
#ada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. 2leh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. @rtinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). @kibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp $Hr) bertanda positi&. 5ehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan+ ΔH = Hp- Hr > 0 -eaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih keil daripada entalpi pereaksi. 2leh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negati&. 5ehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut+ ΔH = Hp- Hr < 0
H. ,/AL3I 3,MB,/UKA/ 3erubahan entalpi !an diukur pada suhu -H @ 6 dan tekanan 1 atm disebut perubahan entalpi standar dan din!atakan denan lamban @ atau ->. Sedankan perubahan entalpi !an penukurann!a tidak meru$uk kondisi penukurann!a din!atakan denan lamban sa$a. ara perubahan entalpi reaksi dapat dipenaruhi oleh kondisi !akni suhu dan tekanan saat penukuran. Oleh karena itu perlu kondisi suhu dan tekanan perlu di#antumkan untuk setiap data termokimia. Antalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses pembentukan mol senyawa dari unsur$unsurnya yang stabil pada keadaan standar (5<#). Antalpi pembentukan standar diberi simbol (ΔH& ), simbol & berasal dari kata &ormation yang berarti
pembentukan.
0ontoh
unsur$unsur
yang
stabil
pada
keadaan
H4,24,0,C4,@g,0l4,Br4,5,Ca,0a, dan Hg. 0ontoh+ H4(g) 3 14 24DH42(l) ΔH$4'? kJ mol $ 0 (gra&it) 3 24(g) D 024(g) ΔH$EFE kJ mol$ %(s) 3 *n(s) 3 42 4 D %*n2(s) ΔH$'E kJ mol $ 0atatan+ •
ΔH& elemen stabil adalah !
•
ΔH& digunakan untuk memperkirakan stabilitas senyawa dibanding penyusunnya
•
5emakin keil ΔH&, semakin stabil energi senyawa itu
standar,
yaitu
+
ΔH& tidak menerminkan laju reaksi (akan dibahas pada bab selanjutnya)
•
2. Entalpi Penguraian Standar (ΔH ◦d)
Antalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses penguraian mol senyawa dari unsure$unsurnya yang stabil pada keadaan standar (5<#). Antalpi penguraian standar diberi simbol (ΔHd) simbol d berasal dari kata deomposition yang berarti penguraian. *enurut Hukum aplae, jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsur$ unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur$ unsurnya. Jadi, entalpi penguraian merupakan kebalikan dari entalpi pembentukan senyawa yang sama. :engan demikian jumlah kalornya sama tetapi tandanya berlawanan karena reaksinya berlawanan arah. 0ontoh+ H42(l) $> H4(g) 3 14 24(g) ΔH34'? kJ mol $ (bnd. contoh H & no. 1) 3. Entalpi Pemakaran Standar (ΔH ◦!)
Antalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses pembakaran mol senyawa dari unsur$unsurnya yang stabil pada keadaan standar (5<#). Antalpi penguraian standar diberi simbol (ΔH) simbol d berasal dari kata ombustion yang berarti pembakaran. #embakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai entalpipembakaran selallu negati& (eksoterm) 0ontoh + 14 04H(g) 3 E14 24 $> 024(g) 3 H42(l) ΔH$"!I.I kJ mol $ 0atatan+ •
ΔH! "elalu negati# , karena panas pasti dilibatkan
•
ΔH bisa digunakan untuk menilai kandungan energi bahan bakar atau makanan $. Entalpi Pelarutan Standar (ΔH ◦")
Antalpi pelarutan standar menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk melarutkan mol at pada keadaan standar (5<#). Antalpi penguraian standar diberi simbol (ΔHs) simbol s berasal dari kata sol6ation yang berarti pelarutan. 0ontoh+ •
CHE(g) 3 a $> CHE(a) ΔHs$EI.4 kJ mol$
•
H0l(g) 3 a $> H 3(a) 3 0l$(a) ΔHs$"4. kJ mol$
•
Ca0l(s) 3 a $> Ca3(a) 3 0l$(a) ΔH3.! kJ mol $ Catatan
•
!i"a #H s san$at positi%& 'at it tida" lat dalam ai
•
!i"a #H ne$ati%& 'at it lat dalam ai %. Entalpi &etrali"a"i Standar
@dalah entalpi yang terjadi pada penetralan mol asam oleh basa atau mol basa oleh asam pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan :Hn. 5atuannya kJ 1 mol '. Entalpi Penguapan Standar
@dalah entalpi yang terjadi pada penguapan mol at dalam &ase air menjadi &ase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan :H6ap. 5atuannya kJ 1 mol. . Entalpi Peleuran Standar
@dalah entalpi yang terjadi pada penairan 1 peleburan mol at dalam &ase padat menjadi at dalam &ase air pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan :H&us. 5atuannya kJ 1 mol. . Entalpi Sulima"i Standar
@dalah entalpi yang terjadi pada sublimasi mol at dalam &ase padat menjadi at dalam &ase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan :Hsub. 5atuannya kJ 1 mol.
G. 3,RIU/5A/ 2ARI KALOR R,AKSI #erubahan energi dalam reaksi kimia selalu dapat dibuat sebagai panas, sebab itu lebih tepat bila istilahnya disebut panas reaksi. @da beberapa maam jenis perubahan pada suatu sistem. 5alah satunya adalah sistim terbuka, yaitu ketika massa, panas, dan kerja, dapat berubah$ubah. @da juga sistim tertutup, dimana tidak ada perubahan massa, tetapi hanya panas dan kerja saja. 5ementara, perubahan adiabatis merupakan suatu keadaan dimana sistim diisolasi dari lingkungan sehingga tidak ada panas yang dapat mengalir. %emudian, ada pula perubahan yang terjadi pada temperature tetap, yang dinamakan perubahan i sotermik. #ada perubahan suhu, ditandai dengan /t (t menunjukkan temperatur), dihitung dengan ara mengurangi temperatur akhir dengan temperatur mula$mula. /t takhir 9 tmula$mula :emikian juga, perubahan energi potensial8 /(A.#) (A.#) akhir 9 (A.#)mula$mula %alor reaksi (/H) adalah kalor yang diserap (diperlukan) atau dilepaskan (dihasilkan) dalam reaksi, disebut juga perubahan entalpi. #ada beberapa reaksi kimia jumlah kalor reaksi dapat diukur melallui suatu perobaan di dalam laboratorium. #engukuran kalor reaksi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter. %alorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diberikan atau diambil dalam suatu proses tertentu. 5ebuah termometer sederhana terdiri dari bejana terisolasi, alat pengaduk, dan termometer. Di k e t a h ui d at a ∆ Hf ob e b er a p as e n y a wa C3 H8 :2 0 23k J / mo l CO2:3 0 9. 5k J / mo l H2 O :2 8 6k J / mo l Ka l o ry a n gd i h a s i l k a np a dap emb a k ar a n2mo lg a sp r o p an ame nu r u tr e a k s i :
C3H8( g)+5O2( g)→ 3CO2( g)+4H2O( g) Ad al a h ∆Hr e a k s i= ∆Hp r o du k-∆Hr e a k t a n ={ 4x( 286 )+3 x( 30 9. 5) }-{ 1 x20 23 } =1144+928, 5+2023 =4 9, 5kJ / mo l 2mol =>99kJ
http8""%%%.#hem'is'tr!.or"materikimia"kimia'smk"kelas"entalpi'dan'perubahan' entalpi" Ratna. -@@>
http://pancadexalindo.indonetwork.co.i d/3823101/bomb-calorimeter-c-2000-basic-from-ika.htm