JURNAL PRAKTIKUM PERBEKALAN STERIL KELOMPOK: 1 SOAL :
SHIFT:A2
'('( MA'A MA'A $)*+O-O'O/
I. Lat Latar Be Bela lak kang ang Mata Mata merupa merupakan kan organ organ yang yang peka peka dan pentin penting g dalam dalam kehidu kehidupan pan,, terlet terletak ak dalam dalam lingka lingkaran ran bertulang yang berfungsi untuk memberi perlindungan maksimal sebagaipertahanan yang kokoh 1. Ada beberapa bentuk sediaann pada obat mata dalam pengobatan berbagai penyakit dan kondisi pada mata, yaitu terdiri dari tetes mata, salep mata, pencuci mata dan beberapa bentuk pemakaian khusus. Pemakaian Pemakaian yang khusus dapat berupa penyemprot penyemprot mata sebagai bentuk depo, yang digunakan digunakan pada mata utuh atau terluka 2. Obat Obat tetes tetes mata mata adalah adalah sediaa sediaan n steril steril berupa berupa larutan larutan atau suspensi suspensi yang yang diguna digunakan kan dengan dengan meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak dan bola mata. Penggunaan tetes mata pada etiketnya, etiketn ya, tidak boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka, karena penggunaan dengan tutup terbuka kemungkinan terjadi kontaminasi dengan bebas 1. ediaan tetes mata merupakan larutan steril, yang dalam pembuatannya memerlukan pertimbangan yang tepat terhadap pemilihan formulasi sediaan, seperti penggunaaan bahan aktif, penga!et, isotonisitas, dapar, "iskositas, dan pengemasan yang cocok 2. ediaan ediaan tetes tetes mata mata biasana biasana mengan mengandun dung g satu satu atau atau lebih lebih #at aktif, aktif, dan merupa merupakan kan elemen elemen terpenting yang memberikan efek terapeutik dari sediaan tetes mata itu. $ludrokortison adalah kristal atau serbuk kristalin putih sampai kuning pucat, tidak berbau atau prektis tidak berbau dan bersifat higoskopis. $ludrokortison termasuk dalam kategori hormon adrenal %s. &erdasarkan penjelasan diatas maka dilakukan percobaan ini.
II. Prefr!"la#$ %at Akt$f
tuktur -imia0
umus Molekul inonim /ama -imia
23%1$O4 % $ludrocortisoni asetas% 56fluoro6117,18,216trihidro9ypregn66ene6%,2;6dione216
&erat Molekul Pemerian
acetate% 22,0% erbuk kristalin putih atau hamper putih< t idak berbau atau
-elarutan
hampir tidak berbau% Praktis tidak larut dalam air, larut dalam sebagian etanol, sangat
'itik leleh p3 nkompatibilitas
larut dalam eter % %;1,4;% 4,568,8% & i oa " ai l ab i li t as saat
f l ud r ok or t is o n
dikombinasikan
d ap a t
dengan
m e nu r un
aluminium
hdroksida % tabilitas 6 tahan panas%
Panas
6
3idrolisis=oksidasi
fotolisis%
ahaya bahan ( Ke#$!&"lan : -alsium karbonat dapat dibuat sediaan $ludrokortison ;,1 ;,1%8 tetes mata. &entuk #at aktif yang digunakan :ester /a32PO ;,;%0 >basa=asam=garam=ester? ;, /a23PO ;,104 ;,01 : )arutan &entuk sediaan >lar=susp=emulsi=serbuk rekonstitusi? &en#alkonium ;,;1 ;,1 ara sterilisasi sediaan : Autoklaf pad suhu 110@ selama %; menit
-esetaraan /al ;,;1%8 ;,;%% ;,;8504 ;,;;1
klorida
% -emasan +alam !adah;,1 gelap, simpan ditempat yang terlindung cahaya. /atrium: bisulfit ;,41 ;,;41
Metil selulosa
;,0
III. I).
;,;%
;,;10
Per'$t"ngan Tn$#$ta# ( mg 156 mg 0,156 g O#!lar$ta# *an15,6 +a&ar = = =¿ ;,104 /a23POB a. 'onisitas 10 ml 100 ml 100 ml Metode : )iso Perhitungan : Menggunakan eki"alensi /al berdasarkan bobot #at >g=mg? 8,35 mg 83,5 mg 0,0835 g = = =¿ ;,;%0 /a23POB 10 ml 100 ml 100 ml
( $ludrokortison B
17 x
3,4 g = 0,137 422,5 ml
( /a23PO B
17 x
4,3 g =0,51 141,96 ml
( /a32PO B
17 x
3,4 g = 0,48 119,98 ml
-esimpulan : sediaan bersifat hipotonis, sehingga perlu ditambahkan larutan pengisotonis yaitu /al sebanyak ;,;4500 g. b. +apar Cenisdapar=kombinasi 'arget p3 -apasitas +apar Perhitungan : p-a B 8,;5
pH = pKa+ log
pH =7,09 + log
[ garam ] [ asam ]
[ garam ] [ asam ]
[ garam ] [ asam ]
7,4 = 7,09 + log
[ garam ] =7,4 −7,2 [ asam ]
log
[ garam ] =0,2 [ asam ]
log
[ garam ] =1,585 [ asam ] DaramB 1,00Asam
+apar Posfat 8, ;,;1
+¿
¿
Ka + H
¿ ¿ ¿
Ka ×
+¿
H
¿
β =2,303 ×C total × ¿ 10 (¿ ¿−7,2 × 10−7,4 )
( 10−7,2 + 10−7,4 ) 2 0,01 =2,303 ×C total × ¿ 10 2,303 (¿ ¿− 7,,2 ×10−7,4 ) −7,2
C total =
0,01 ( 10
2
+ 10−7,4 )
¿
C total =0,018 M C total =G+ A ;,;1 B 1,00A EA AB 4,5% 9
−3
10
M
D B 1,00 A B ;,;11 M
Mg /a23PO B
Mg /a323PO B
141,96 xo , 011 B 10,4 9 1; 6% g 100 119,98 x 6,93 x 10 100
Mg /a23PO B 10,4 mg
−3
B ,%0 9 1; 6% g
Mg /a323PO B ,%0 mg
). Pen*ekatan Fr!"la N .
Ba'an
J"!la' ,-
$ludrokortison
;,1
Fat Aktif
/a32PO /a23PO &en#alkonium
;,;%0 ;,104 ;,;1
Pedapar Pendapar
klorida /atrium bisulfit
;,1
1 2 % 0
F"ng#$ ( ala#an &ena!/a'an /a'an
Penga!et Antioksidan
Metil selulosa /al AGua p.i
4 8
)I.
;,0 ;,4500 Ad 1; ml
pengental pengisotonis Pelarut
Prefr!"la#$ ek#$&$en
Na2HPO0
Pemerian -elarutan tabilitas
3ablur, tidak ber!arna dan tidak berbau )arut dalam air, sukar larut dalam etanol +inatrium hidrogenfosfat bersifat higroskopis
Panas 3idrolisis • ahaya • nkompabilitas
nkompatible dengan alkaloid, antipirin, kloral hidrat, pirogalol,
•
resorsinol dan kalsium gluconat Ke#$!&"lan : /a23PO digunakan sebagai pendapar ara #ter$l$#a#$ : Autoklaf dengan suhu 121 o selama 10 menit Ke!a#an : Hadah tertutup baik dan ditempat kering NaH2PO0 Pemerian -elarutan tabilitas
3ablur atau serbuk hablur , tidak berbau dan tidak ber!arna >putih? Mudah larut dalam air ,tidak larut dalam etanol, eter dan kloroform ecara kimia stabil dan dapat disterilkan dengan autoklaf
Panas 3idrolisis • ahaya • nkompabilitas nkompatible dengan bahan alkali dan karbonat Ke#$!&"lan : /a32PO digunakan sebagai pendapar ara #ter$l$#a#$ : Autoklaf dengan suhu 121 o selama 10 menit Ke!a#an : Hadah tertutup baik dan ditempat kering •
Benalkn$"! klr$*a
Pemerian
Del kental atau potongan seperti gelatin putih atau putih kekuningan. &iasa berbau aromatic lemah, larutan dalam air berasa pahit jika
-elarutan
dikocok. angat berbusa dan biasa sedikit alkali. Mudah larut dalam air dan etanol, bentuk anhidrat, mudaah larut
tabilitas
dalam ben#ene dan sukar larut dalam eter. &ersifat higroskopis dan mudah terpengaruh oleh adanya cahaya,
• •
Panas 3idrolisis
udara dan logam
ahaya nkompabilitas
•
nkompatibel
terhadap
alumunium,surfaktan
anionic,
hydrogen
peroksida, fluoresein, kaolin,lanolin Ke#$!&"lan : &en#alkonium klorida digunakan sebagai penga!et ara #ter$l$#a#$ : Autoklaf dengan suhu 121 o selama 10 menit Ke!a#an : +alam !adah tertutup baik
/atrium -lorida Pemerian
3ablur bentuk kubus, tidak ber!arna atau serhuk hablur putih< rasa
-elarutan
asin.0 Mudah larut dalam air< sedikit lehih mudah larut dalam air mendidih<
larut dalam gliserin< sukar larut dalam etanol.0 -egunaan Pengisotonis, pengisi tablet dan kapsul0 nkompatibilitas )arutan /atrium -lorida bersifar korosif terhadap besi dan bereaksi dengan perak dan garam merkuri. -elarutan dari penga!et metil -onsentrasi p3 tabilitas
paraben akan menurun pada penambahan larutan natrium klorida. 8 I ;,58 4.8J8.%8 /atrium klorida adalah larutan yang stabil tetapi dapat menyebabkan
•
Panas
pemishan pada partikel kaca pada !adah kaca. )arutan ini juga biasa
•
3idrolisis
disterilkan dengan autoklaf atau filtrasi.8
ahaya -esimpulan : /al digunakan sebagai pengisotonis ara sterilisasi : Autoklaf pada suhu 121@ selama 10 menit, autoklaf pada suhu 110@
•
selama %; menit Penyimpanan : +alam !adah tertutup baik 0
AGua pro injectio Pemerian
Air steril untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilkan da dikemas dengan cara yang sesuai. 'idak mengandung bahan antimikroba atau bahan tambahan lain.
-elarutan
airan jernih,tidak ber!arna dan tidak berbau. 6
tabilitas Panas
tabil
3idrolisis
6 6
ahaya
-esimpulan : AGua pro injection sebagai pelarut ara sterilisasi : Pemanasan akhir produk secara autoklaf 121; selama 10 menit. nkompatibilitas: dengan #at6#at yang mudah terhidrolisis atau terurai oleh keberadaan air. +apat bereaksi dengan logam alkali dan logam basa serta bentuk oksidannya, misalnya kalsium oksida. +apat bereaksi dengan garam anhidrat dan molekul organik tertentu. Metil seelulosa Pemerian
erbuk atau granul ber!arna putih . praktis tidak berbau dan tidak berbau
-elarutan
Praktis tidak larut dalam aseton, methanol, kloroform, etanol, eter, larutan jenuh garam, toluene, dan air panas< larut dalam asam asetat glasial, campuran etanol dan kloroform dalam perbandingan sama.
tabilitas Panas
tabil meskioun sedikit higroskopis
3idrolisis
6
6 ahaya -esimpulan : AGua pro injection sebagai pengental ara sterilisasi : Pemanasan akhir produk secara autoklaf 121; selama 10 menit. nkompatibilitas: dengan aminakrin hidroklorida, klorokresol, raksa klorida, fenol, resorsinol, asam tamat, perak nitrat, asam p6hidroksiben#oat, metil paraben, propil paraben, butul paraben. /atrium bisulfit Pemerian
erbuk -ristal putih sedikit higroskopis
-elarutan
1 bagian larut dalam %,0 bagian air 2;K, larut dalam 2 bagian air pada suhu 1;;
tabilitas Panas
Cika terpapar dengan udara bentuk kristalnya akan terdisintegrasi
3idrolisis
menjadi natrium sulfit
ahaya inkompatibilitas
&ereaksi dengan obat6obat simpatomimetik, kloramfenikol, fenil merkuri asetet
-esimpulan : AGua pro injection sebagai antioksidan
ara sterilisasi : Pemanasan akhir produk secara autoklaf 121; selama 10 menit. nkompatibilitas: dengan aminakrin hidroklorida, klorokresol, raksa klorida, fenol, resorsinol, asam tamat, perak nitrat, asam p6hidroksiben#oat, metil paraben, propil paraben, butul paraben.
)II.
Per#$a&anAlat(3a*a'(Ba'an a. Alat N.
Na!a alat
J"!la'
ara Ster$l$#a#$ ,lengka&
1
&all $iller
2
+irendam alcohol 8; selama 2 jam
2
&atang Pengaduk
1
O"en pada suhu 18; o selama 1 jam
%
(rlenmeyer 2;;m)
2
O"en pada suhu 18; o selama 2 jam
(rlenmeyer -ecil
1
O"en pada suhu 18;o selama 2 jam
0
Delas *kur 1;m)
2
Autoklaf pada suhu 121 o selama 10 menit
4
ndikator p3
1
Autoklaf pada suhu 121 o selama 10 menit
8
uni"ersal -acaArloji
1
O"en pada suhu 18;o selama 1 jam
Delas &eaker -ecil
2
O"en pada suhu 18;o selama 2 jam
5
Pipet *kur 1;m)
2
Autoklaf pada suhu 121 o selama 10 menit
1;
patel tainless
2
O"en pada suhu 18;o selama 1 jam
11
-ertas aring
1
Autoklaf pada suhu 121 o selama 10 menit
/. 3a*a' N.
Na!a Alat
J"!la'
ara Ster$l$#a#$ ,lengka&
1.
"ial
1
o"en
2.
'utup "ial
1
+irendam dalam etanol 8; selama 2 jam
4. Ba'an ,'an5a "nt"k 4ara a#e&t$4 N . 1 2 %
0
Ba'an
J"!la' ,-
$ludrokortison /a32PO /a23PO &en#alkonium
;,1 ;,;%0 ;,104 ;,;1
klorida /atrium bisulfit
;,1
ara #ter$l$##$
Pembuatan tetes mata dilakukan dengan sterilisasi akhir menggunakan autoklaf pada suhu 110 ; selama %; menit.
4 8 )II.
Metil selulosa /al AGua p.i
;,0 ;,4500 Ad 1; ml
Pen$!/angan Ba'an
N
Na!a Ba'an
J"!la' 5ang +$t$!/ang
. $ludrokortison 1 2 /a32PO % /a23PO &en#alkonium klorida 0 /atrium bisulfit Metil selulosa 4 8 /al AGua p.i +ilebihkan 2
O,o1 g ,%0 mg 10,4 mg ;,;;1 g ;,;1 g ;,;4500 g ;,;0 g Ad 1; ml
)III. Pr#e*"rPe!/"atan RUAN6
PROSE+UR Permukaan meja dilap menggunakn etanol 8; sebelum sterilisasi
Drey Area
ruangan. teriliasasi ruangan dengan oksidasi menggunakan etanol 8; diikuti dengan penyinaran lampu *L selama 12 jam. terilisasi dilakukan dimana alat J alat yang akan digunakan disterilkan didalam autoklaf >untuk alat presisi? dan o"en >untuk
Drey Area
alat non presisi?. atatan: sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf atau o"en, terlebih dahulu alat J alat tersebut dibungkus dengan kertas perkamen. AGua pro injeksi : a. +imasukkan aGuabidest ke dalam beaker glass dalam 20; m)
Hhite Area
yang telah distandarisasi b. +itambahkan karbon aktif ;,1 lalu diaduk c. +ipanaskan pada suhu 4;68; o selama 10 menit d. +isaring menggunakan kertas saring 2 lapis e. +isterilisasi ke dalam autoklaf +itimbang masing6masing bahan menggunakan neraca analitik
Drey Area
dengan tepat menggunakan kaca arloji yang sebelumnya telah
Hhite Area
disterilkan +ilarutkan masing6masing bahan dengan sedikit aGua pro injeksi. )arutan komponen dapar dicampur, ditambahkan natrium bisulfit, ditambahkan fludrokortison, ditambahkan ben#alkonium klorida, nacl, dan terakhir metil selulosa.
+i adkan 1; ml. $illing: a. $iltrasi campuran larutan dengan menggunakan membrane filtrasi o,0 m dan ;,22 m. b. +imasukkan dalam "ial , di autocla"e sediaan selama 10 menit pada suhu 121 ; Drey Area
c. )arutan yang telah disterilkan. +ilakukan e"aluasi sediaan
I7. E8al"a#$ Se*$aan
N.
1
Jen$# E8al"a#$
*ji p3 sediaan
Pr$n#$&
J"!la'
Ha#$l
E8al"a#$
Sa!&el
Penga!atan
Menggunakan p3 meter
S5arat
yarat 1
8
ph
sediaan
yaitu sediaan berkisar antara 46.2
Hadah sediaan akhir
disinari
dari
samping
dengan
latar
belakang !arna 2
hitam
*ji kejernihan
untuk melihat
larutan
partikel
1
ber!arna putih dan
latar
belakang putih
)atar putih B
yarat
kejernihan
tidak ada
yaitu sediaan larutan
partikel
> kecuali suspensi dan
ber!arna
emulsi? adalah tidak
)atar hitam B
ada
ada partikel
terdispersi
putih
larutan jernih
#at
yang dalam
untuk melihat partikel ber!arna. Hadah sediaan %
*ji kebocoran
diletakkan
!adah
dengan posisi
*ji terilitas
terbalik. ediaan diinokulasi
1
'idak &ocor
1
6
'idak satu "ial pun bocor teril tidak ada Pertumbuhan mikroba
pada medium agar dan diamati pertumbuhan mikroba setelah inkubasi. Memerlukan system elektronik penghitung
ediaan steril harus
partikel
bebas dari partikel
pengotor 0
*ji Partikulat
cairan yang
1
dilengkapi
Ada partikel melayang
melayang karena dapat menyebabkan kontaminasi dan
dengan alat
memba!a
untuk
mikroorganisme.
memasukkan contoh yang sesuai. ediaan dipindahkan dari ampul
4
Lolume 'erpindahkan
kedalam gelas ukur dan
1
dilakukan pengamatan
Lolume a!al
ata6rata tidak kurang
B 1;ml
dari 1;; dan tidak
Lolume akhir satupun kurang dari B 1; ml
50
6
+ari hasil penetapan
"olume yang terpindahkan. 8
Penetapan -adar #at aktif
1
kadar diperoleh kadar sesuai persyaratan untuk masing6masing
formula berada dalam rentang 5,0 6 1;1. Penetapan kadar
endotoksin
ediaan uji dinyatakan
dilakukan
me menuhi syarat jika
dengan seri
jumlah respon tidak
pengenceran
melebihi kolom 2 dan
specimen
dinyatakan tidak me
dengan kadar
menuhi syarat jika
menurun. Pilih
jumlah respon
pengenceran
melebihi kolom %
yang sesuai
untuk tiap kelompok.
dengan seri
Cika jumlah kelompok
geometric
antara kolom 2 dan
sehingga setiap
kolom % peng ujian
*ji (ndotoksin
tahap lebih
&akteri
besar dari
1
6
diulangi. Cika peng ujian keempat
tahap
jumlahrespon
berikutnya
melebihi 4,4; sediaan
dengan
uji dinyatakan tidak
perbandingan
memenuhi syarat..
yang tetap.
-elinci dinyatakan
'ermasuk di
tidak memenuhi syarat
dalamnya
jika< Perbedaan suhu
control negatif,
a!alnya lebih besar
control positif,
dari ;,2;,suhu a!al
dan control
lebih kecil %, ; dan
sediaan positif.
tidak lebih dari %5,;
+ilakukan penafsiran hasil
Ke#$!&"lan :
ediaan tidak memenuhi syarat
7.
PEMBAHASAN Obat tetes mata yang dibuat yaitu obat tetes mata fludrokortison >florinof?. $ludrokortison
termasuk dalam kategori hormon adrenal. Obat ini merupakan mineralkortikoid yang paling banyak digunakan. Mempunyai akti"itas resensi garam yang kuat dan efek antiinflamasi yang berarti !alaupun digunakan dalam dosis yang sedikit. Adapun formula yang digunakan yaitu $ludrokortison ;,1, /a32PO ;,;%0 >pendapar?, /a23PO ;,104 >pendapar?, ben#alkonium klorida ;,;1 >penga!et?, natrium bisulfit ;,1 >antioksidan?, metil selulosa ;,0 >pengental?, /al ;,450 >pengisotonis?, dan aGua pro injeksi ad 1; m). $armakope mensyaratkan sterilitas kuman bagi optalmikum >angka kuman harus ;?. Pembuatan tetes mata pada dasarnya pada kondisi kerja aseptik. Meskipun steril, ketika disalurkan setiap larutan untuk mata ini harus mengandung bahan anti bakteri yang efektif yang tidak mengiritasi atau campuran dari bahan6bahan tersebut untuk mencegah berkembang atau masukn ya mikroorganism edengan tidak sengajayang masuk kedalam larutan, ketika !adah terbuka selama pemakaian, karena pada dasarnya tetes mata adalah sediaan mulidose. Penga!et yang digunakan yaitu ben#alkonium klorida, karena bahan ini larut dalam air dan p3 akti"itasnya >06? sesuai dengan p3 stabilitas sediaan yaitu 4,568,8. 3arga p3 mata sama dengan darah, yaitu 8,. Pada pemakaian tetesan biasa, larutan yang nyaris tanpa nyeri adalah larutan dengan p3 8,%65. +apar yang digunakan adalah dapar fosfat dengan p3 target 8,. )arutan dapar ini menetralkan p3 dari tetes mata sehingga sesuai dengan cairan mata agar mencegah dari ketidaknyamanan, mengurangi rasa sakit, menjaga stabilnya obat dalam larutan, dan juga sebagai kontrol akti"itas terapeutik. 'etes mata dalam pemba!a air mempunyai kekurangan karena dapat ditekan keluar dari saluran konjungti"a oleh gerakan pelupuk mata. /amun,melalui peningkatan "iskositas tetes mata dapat mencapai distribusi bahan aktif yang lebih baik didalam cairan dan !aktu kontak yang panjang. ebagai peningkat "iskositas dalam percobaan ini digunakan metil selulosa. Fat aktif mudah teroksidasi maka ditambahkan natrium bisulfit karena bahan ini larut air dan p3 akti"itasnya sesuai dengan p3 stabilitas sediian. -arena kandungan elektrolit dan koloid didalamnya, cairan air mata memiliki tekanan osmotik yang nilainya sama dengan darah dan jaringan. &esarnya adalah ;,406;, M Pa, penurunan titik bekunya terhadap air ;,02@- atau konsentrasinya sesuai dengan larutan natrium klorida ;,5 dalam air. )arutan hipertonis lebih dapat diterima daripada hipotonis. Oleh karena itu, agar sediaan
isotonis maka ditambahkan /al yang bobotnya dihitung berdasarkan perhitungan tonisitas terhadap #at aktif dan eksipiennya. Pembuatan tetes mata ini dilakukan secara aseptis dan dilakukan sterilisasi akhir. Pertama6 tama, masing6masing bahan dilarutkan dalam sedikit aGua pro injeksi. -emudian dicampur semua bahan secara berurutan yaitu larutan /a32PO, /a23PO, natrium bisulfit, $ludrokortison, ben#alkonium klorida, /al dan metil selulosa. ebelum di ad 1; m) dengan aGua pro injeksi terlebih dahulu di cek p3 sediaan, jika tidak sesuai dengan p3 target dapat dilakukan adjust menggunakan /aO3 atau 3l. Adapun p3 sediaan yang didapaat yaitu 8. ediaan kemudia dimasukkan ke dalam "ial gelap dan disterilkan menggunakan autoklaf selama 10 menit pada suhu 121@. ediaan yang telah disterilisasi di e"aluasi. Adapun e"aluasi yang dilakukan dalam
percobaan ini yaitu uji p3, uji "olume terpindahkan, uji kebocoran, dan uji kejernihan. &erdasarkan uji p3 yang telah dilakukan sebelum sterilisasi sediaan memenuhi syarat uji p3. ediaan juga telah memenuhi syarat uji kebocoran yaitu dapat diamati dengan tidak adanya kebocoran !adah yang tidak membasahi kertas tissue< uji "olume terpindahkan dimana "olume a!al >dalam "ial B 1; ml? setelah dipindahkan ke dalam gelas ukur tetap 1; ml. /amun pada uji kejernihan sediaan ditemukan adanya pengotor, sehingga tidak memenuhi syarat uji kejernihan. &erdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bah!a sediaan tetes mata $ludrokortison telah memenuhi syarat uji p3, uji kebocaran, dan uji "olume terpindahkan, tetapi belum memenuhi syarat uji kejernihan.
N. +AFTAR PUSTAKA 1. Mu#akkar. *ji terilitas 'etes Mata ang &eredar +i -ota Palu etelah atu &ulan Penggunaan. Curnal ekolah 'inggi lmu $armasi +an Pengetahuan Alam Pelita Mas. Palu< 2;;8. 2. Ansel 3. Pengantar &entuk ediian $armasi. Cakarta: ui press< 155. %. Horld health organi#ation. 'he international Pharmacopeia. $ifth edition. Dene!a: Horld 3ealth Organi#ation. . o!e , Paul C, Marian (. 3andbook of Pharmaceutical (9cipients. 4 th (dition. )ondon: Pharmaceutical Press< 2;;5. 0. +epartemen -esehatan epublik ndonesia. $armakope ndonesia (disi L. Cakarta : +epartemen -esehatan epublik ndonesia < 1550