22
Tetes Mata
BAB III SEDIAAN STERIL S TERIL TETES MAT MATA
3.1 Pengertian Obat Te Tetes tes Mata Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, larutan obat mata adalah
larutan larutan steril, steril, bebas bebas partik partikel el asing, asing, merupa merupakan kan sediaan sediaan yang yang dibuat dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Pembuatan larutan obat mata membutuhkan perhatian khusus dalam hal toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas, kebutuhan akan dapar, kebutuhan akan pengawet (dan jika perlu pemilihan pengawet) sterilisasi dan kemasan yang tepat. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, tetes mata adalah sediaan steril steril yang yang beru berupa pa larut larutan an atau atau susp suspen ensi si yang digu diguna nakan kan deng dengan an ara ara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata. !adi dapat disimpulkan bahwa sediaan obat mata merupakan sediaan steril, yang terdiri dari bahan"bahan berkhasiat obat dan bahan tambahan dan membutuhk membutuhkan an perhatian perhatian khusus khusus dalam pembuatannya pembuatannya terutama terutama dalam hal toksisitas toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas, isotonisitas, kebutuhan kebutuhan akan dapar, dapar, pengawet, pengawet, sterilitas, serta kemasan yang tepat. 3.2 Anatomi Anatomi Mata Mata Organ Mata Bagian Dalam
#rgan mata bagian dalam adalah organ"org organ"organ an yang membentuk membentuk bola mata. $dapun $dapun organ mata bagian dalam sebagai berikut % &. Kornea mata (selaput (selaput bening), bening), ber'ungsi ber'ungsi untuk untuk menerima menerima ahaya ahaya dari sumber ahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam dan berakhir di retina. i'atnya tidak berwarna (bening) dan tidak tidak punya punya pembul pembuluh uh darah. darah. ila ila terjadi terjadi kerusak kerusakan an maka maka dapat dapat menyebabkan kebutaan. Gambaran Anatomi Mata
AKADEMI FARMASI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
23
Tetes Mata
*. Iris (selaput pelangi), terletak di tengah"tengah bola mata, dibelakang kornea. +arna iris dipengaruhi oleh jenis ras atau bangsa. . Pupil (anak mata), ber'ungsi untuk mengatur banyaknya ahaya yang masuk. -engan demikian ahaya tidak terlalu banyak (menyilaukan) atau terlalu sedikit (redup). Fungsi anak mata atau pupil sama dengan 'ungsi dia'ragma pada alat potret (kamera). i'atnya jika ahaya terlalu banyak, pupil akan mengeil. api apabila ahaya terlalu sedikit, pupil akan membesar. Pupil adalah elah bulat yang ada di tengah"tengah iris. /. Lensa mata, ber'ungsi untuk mem'okuskan dan meneruskan ahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina (selaput jala). -engan demikian, mata dapat melihat dengan jelas. elain itu lensa juga punya 'ungsi untuk menembung dan memipih untuk mem'okuskan jatuhnya ahaya. 0etak lensa ini terletak di tengah" tengah bola mata, yaitu di belakang anak mata (pupil) dan selaput pelangi. i'atnya bila kita mengamati benda letaknya dekat, maka mata berakomodasi dengan kuat. $kibatnya, lensa mata menjadi
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
24
Tetes Mata
lebih embung, dan bayangan dapat jatuh tepat di retina. 1amun sebaliknya apabila kita mengamati benda yang letaknya jauh, maka mata tidak berakomodasi. $kibatnya, lensa mata berbentuk pipih. 2emampuan lensa mata untuk mengubah keembungannya ini disebut daya akomodasi. 3. Badan bening , 'ungsinya untuk meneruskan ahaya yang telah melewati lensa. 4ahaya itu selanjutnya disampaikan ke selaput jala. 0etak badan bening adalah di belakang lensa, bentuknya seperti agar"agar. 5. Retina (selaput jala), adalah bagian yang paling peka terhadap ahaya. 2hususnya bintik kuning. 6etina ber'ungsi menangkap dan meneruskan ahaya dari lensa ke sara' mata. -i dalam selaput jala terdapat ujung"ujung sara' penerima, letaknya merupakan selaput yang terletak paling belakang. 7. Saraf mata, atau sara' optik ini ber'ungsi untuk meneruskan rangsang ahaya ke otak. In'ormasi"in'ormasi yang dibawa oleh sara' nantinya akan diproses di otak. -engan demikian kita dapat melihat suatu benda.
Cara Kerja Mata
4ara kerja mata yaitu, mata bekerja saat menerima ahaya. anpa ahaya, mata tidak dapat manjalankan 'ungsinya. 4ahaya memasuki mata melalui pupil. 0ensa mata mengarahkan ahaya sehingga bayangan benda jatuh pada retina. 2emudian, ujung"ujung sara' penerima yang ada di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak. etelah diproses di otak, kita dapat melihat suatu benda.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
25
Tetes Mata
3.3 Keuntungan dan Kerugian Obat Tetes Mata 1. Keuntungan
&. idak mengganggu penglihatan ketika digunakan. *. Menggambarkan larutan mata, dengan de'inisi semua bahan"bahan adalah lengkap dalam larutan, keseragaman tidak menjadi masalah, hanya sedikit pengaruh si'at 'isika dengan tujuan ini. . alep mata umumnya menghasilkan bentuk yang lebih besar daripada larutan berair. eara umum larutan berair lebih stabil daripada salep, meskipun salep dengan obat yang larut dalam lemak diabsorpsi lebih baik dari larutan, salep yang obat"obatnya larut dalam air. 2. Kerugian &. 2erugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang
relati' singkat antara obat dan permukaan yang terabsorpsi. *. ahan akti' obat mata diakui buruk jika larutannya digunakan seara topikal untuk kebanyakan obat kurang &"8 dari dosis yang dimasukkan melewati kornea. ejak bahan akti' obat sangat lambat, pasien yang mematuhi aturan dari tekhnik pemakaian yang tepat. 3.4 Cara Menggunakan Obat Tetes Mata a. 4ui tangan, b. erdiri atau duduk depan ermin, c. uka tutup botol, d. Periksa ujung penetes dan pastikan tidak peah atau patah, e. !angan menyentuh ujung penetes dengan apapun usahakan tetap bersih, f. Posisikan kepala menengadah dan tarik kelopak mata bagian bawah
sampai terbentuk ekungan, g. Pegang obat tetes mata dengan ujung penetes di bawah sedekat mungkin dengan mata tetapi tidak menyentuhnya, . Perlahan"lahan tekan botol tetes mata sehingga jumlah tetesan yang diinginkan dapat menetes dengan benar pada ekungan yang terbentuk dari kelopak mata bagian bawah, i. utuplah mata selama *" menit, j. ersihkan kelebihan airan dengan tisu, !. utup kembali obat tetes mata, jangan mengusap atau menui ujung penutupnya.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
26
Tetes Mata
3.5 Tujuan Pemakaian Obat Tetes Mata 1. Antiinfeksi
#bat mata golongan antiseptik dan antiin'eksi digunakan pada gangguan mata karena adanya in'eksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka9ulkus. 2andungan obat antiseptik dan antiin'eksi mata selain pembawa yang harus steril dan inert (tidak menimbulkan e'ek pada mata atau tidak bereaksi dengan :at akti'nya9obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga :at akti'nya merupakan antibiotik9antiseptik atau anti;irus dengan berbagai golongan. erikut ini jenis :at akti' yang ada dalam obat antiseptik dan antiin'eksi mata % a. b. . d. e. '. g. h.
ul'aetamid 1a. 4ipro'lo
entamyin ul'at. #
2. Antiinflamasi
Peradangan pada mata sering disebabkan oleh in'eksi bakteri, ;irus, jamur dan alergi. >ejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya sekret9kotoran mata, silau, buram atau kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya dapat berupa antibiotika, antiin'lamasi, anti alergi, anti jamur dan anti ;irus. 3. Midriatik dan Cycloplegic
-igunakan untuk memperlebar pupil mata, biasanya digunakan bila akan dilakukan pemeriksaan pada mata untuk melihat detail mata.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
27
Tetes Mata
etes mata midriatik seara temporer akan menstimulasi pelebaran otot iris pada mata. Midriatik biasa digunakan untuk alasan berikut ini% &. 6elaksasi otot lensa mata dalam melakukan 'okus mata. *. -alam operasi mata untuk menghindari luka
gores
dengan
memperlebar pupil mata (missal % operasi katarak). . ?ntuk menghindari operasi katarak pada penderita katarak keil yang masih keil. /. Pada anak"anak penderita ambl"opia (mata malas), midriatik digunakan sebagai terapi untuk memburamkan pandangan mata agar otak anak terstimulasi. Penggunaan Midriatik menyebabkan pelebaran pupil mata sehingga lebih sensiti' terhadap ahaya. #leh sebab itu penggunaan kaamata ?V dapat membantu. 4. Miotik dan Anti Glaukoma Miotik digunakan dengan tujuan konstriksi9memperkeil pupil mata. #bat jenis ini bertolak belakang dengan penggunaan tetes mata midriatik. edangkan antiglaukoma digunakan untuk menegah peningkatan tekanan Intra #kular yang berakibat pada perubahan patologis optik mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
5. Anastetik Lokal
$nastetik lokal mata biasa digunakan untuk menimbulkan kekebalan atau mati rasa. iasanya digunakan sebelum mengukur tekanan pada mata, menghilangkan objek asing dari mata dan sebelum melakukan beberapa pemeriksaan mata. E'ek dari tetes mata anastetik biasanya selama *@ menit. . !onik
onik mata ber'ungsi sebagai penyegar dan mengatasi kelelahan pada mata. Penggunaannya juga mampu mempertajam penglihatan. 3.6 BentukBentuk dan !enis "ediaan Tetes Mata
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
28
Tetes Mata
#O . &.
$olongan Obat 2ortikosteroid
Mekanisme Obat K%asiat -igunakan untuk #bat dapat diberikan
mengontrol keepatan pada
*.
$ntiin'lamasi
kantong
sintesis
protein, konjungti;a yang akan
menekan
leukosit
dapat proses
meningkatkan
waktu
1atrium
menapai kadar terapi
polimornukleat. dalam airan mata. entuk sediaan ?ntuk mengobati suspensi
Conto% Obat etametason
seperti
peradangan radang
=idrokortisan $setat
pada
kontak obat dengan selaput mata, selaput kornea,
.
$lkaloid umbuhan
sehingga bening,
dan
pinggir
memberikan
kerja kelopak
lepas
yang
(!onjungti#itas$
pada
!reatitis$ bleparitis). -apat menyembuhkan
lambat
lebih lama #bat bekerja e'ektor
mata
muskarinik glaukoma
dan
sedikit
dan
mata
Pilokarpin =4l
kering.
memperlihatkan e'ek nikotinik dapat
sehingga merangsang
kerja kelenjar air mata dan menimbulkan
dapat miosis
dengan larutan /.
Etanolamin
@,3"
8. Menghambat pelepasan
-igunakan histamin melawan
(=&) hal ini memberi e'ek
untuk -i'enhidrami
karena
seperti mekanis,
peradangan sebab"sebab kimia
peningkatan otot polos
imunologik.
;askular
sebagai
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
sehingga
atau erta
antihistamin
n =4l
29
Tetes Mata
mengurangi kemerahan
yang dapat digunakan untuk
pengobatan
endema yang terjadi reaksi
hipersensiti'itas
selama
pada
reaksi atau keadaan lain yang
peradangan.
3.
$lkaloid
Mengurangi
umbuhan
intraokuler glaukoma melalui
disertai
pelepasan
histamin
endogen
berlebih. tekanan -igunakan
untuk
pada pengobatan
penyakit
primer glaukoma dan oular pengurangan hipertensi.
produksi
a%ueous
umour.
sediaan
iasanya
yang
dibuat
diinginkan menyerupai atau meniru 'ungsi dari air dibuat
mata,
sehingga senyaman
mungkin untuk mata.
3.& Mekanisme Absor'si Obat 'ada Mata
$bsorpsi produk obat mata
yang
diberikan seara topikal
dipengaruhi oleh beberapa 'aktor, yaitu ;olume kapasitas mata yang terbatas untuk menahan bentuk sediaan yang diberikan, laju sekresi dan laju aliran air mata, absorpsi oleh jaringan ;askular konjungti;a, penetrasi obat"obat melintasi kornea dan sklera, laju kedipan dan re'leks tangisan yang disebabkan oleh pemberian obat. 4ul"de"sa terendah mempunyai kapasitas sekitar 7 Al. Mata manusia dapat menerima sampai Al larutan jika tidak berkedip. eberapa obat tetes mata di pasaran dikemas dalam botol poletilen atau polipropilen dengan lubang yang dapat meneteskan *@"5@ Al. 2arena kapasitas 4ul"de"sa terbatas, maka sekitar 7@"738 dari tetesan 3@ Al akan
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
imolol Maleat
30
Tetes Mata
terbuang karena luapan dan mengalir dari punta lakrimal ke dalam saluran naso lakrimal. !ika terjadi kedipan, dapat dihitung bahwa B@ 8 dari ;olume yang diberikan dari * tetesan akan terbuang karena ;lume sisa ditemukan &@ Al. 2elebihan airan memasuki punta lakrimal superior dan in'erior turun melalui kulit dan kemudian masuk ke dalam lakrimal sa dan kemudian masuk ke dalam salura gastro intestinal. E'ek samping sistemik yang signi'ikan telah dilaporkan terhadap pengobatan obat mata keras tertentu dengan mekanisme seperti ini. =al ini juga merupakan mekanisme dimana pasien kadang"kadang dapat merasakan rasa pahit setelah pemberian obat tetes mata tertentu. $bsorpsi obat yang dangkal ke dalam konjungti;a dengan pembuangan epat dari jaringan okular oleh aliran darah peri'er adalah mekanisme lain yang menyaingi absorpsi obat ke dalam mata. $bsorpsi obat trans kornea adalah lintasan paling e'ekti' untuk membawa obat ke bagian depan dari mata. elain 'aktor 'isiologis yang telah diuraikan di atas, penetrasi obat ke dalam mata juga dipengaruhi oleh karakteristik si'at 'isiko kimia bahan akti', 'ormula dan teknik pembuatan yang dapat mempengaruhi ketersediaan hayati bahan akti'. -alam beberapa literatur juga disebutkan bahwa tonisitas, peranan p= dan konsentrasi bahan akti' dalam obat tetes mata juga mempengaruhi penetrasinya. ekanan osmotik air mata sama dengan tekanan @,B8 b9; 1a4l dalam air. 0arutan 1a4l tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak mengiritasi mata, bila konsentrasi 1a4l terletak antara @,7"&,/8 b9;. elah terbukti bahwa larutan hipertonis lebih dapat diterima dibandingkan larutan hipotonis. ehingga dalam kenyataan biasanya bahan akti' dilarutkan dalam larutan 1a4l @,C"@,B8 atau dalam pelarut lain dengan tonisitas yang sama.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
31
Tetes Mata
3.( Ba%an Tamba%an )ang Digunakan dalam Pembuatan Obat Tetes Mata 1. "enga#et ebagaimana yang telah dikatakan, ada bahan untuk menegah
perkembangan
mikroorganisme
yang
mungkin
terdapat
selama
penggunaan tetes mata. 0arutan untuk tetes mata khusus, yang paling banyak tetes mata dan yang lain menggunakan 'enil merkuri nitrat, 'enil etil alkohol dan ben:alkonium klorida. 2. $sotonisitas dengan %ekresi Lakrimal 1a4l normalnya digunakan untuk menapai tekanan osmotik yang sesui dengan larutan tetes mata. 3. &ksidasi &'at anyak obat mata dengan segera dioksidasi dan biasanya dalam beberapa kasus termasuk bahan pereduksi. 1atrium metasul'it dalam konsentrasi @,&8 umumnya digunakan untuk tujuan ini. 4. Konsentrasi $on (idrogen utuh untuk kestabilan konsentrasi ion hidrogen, dan beberapa bu''er telah digambarkan. odium sitrat digunakan dalam tetes mata 'enile'rin. 5. )a*an "engk*elat 2etika ion"ion dan logam berat dapat menyebabkan peruraian obat dalam larutan digunakan bahan pengkhelat yang mengikat ion dalam kompleks organik, akan memberikan perlindungan. 1a *E-$, satu yang paling dikenal sebagai pengkhelat. . +iskositas ?ntuk menyiapkan larutan kental dengan memberi aksi yang lama pada larutan mata dengan tetap kontak lebih lama pada permukaan mata, bahan pengental dapat digunakan, metilselulosa &8 telah digunakan untuk tujuan ini. 3.* Metode Pembuatan Obat Tetes Mata Metode pembuatan obat tetes mata bila tidak dinyatakan lain
dilakukan dengan salah satu ara seperti berikut % 4ara & #bat dilarutkan ke dalam airan pembawa yang mengandung salah satu :at pengawet yang ook dan larutan dijernihkan dengan
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
32
Tetes Mata
penyaringan. 2emudian dimasukkan ke dalam wadah dan ditutup kemudian disterilkan dengan uap air pada suhu &&3 #4 sampai &&5#4 selama @ menit dalam autokla'. 4ara * #bat dilarutkan ke dalam airan pembawa berair yang mengandung :at pengawet yang ook dan disterilkan dengan ara disterilkan dengan penyaringan melalui penyaring bakteri steril, lalu dimasukkan ke dalam wadah akhir yang steril dan ditimbang seara aseptik. 4ara #bat dilarutkan ke dalam airan pembawa berair yang mengandung :at pengawet yang ook, lalu disaring dan dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat dan disterilkan dengan ara disterilkan dengan pemanasan dengan bakterisida. ?ntuk wadah yang lebih dari @ ml, sterilisasi diperpanjang, hingga seluruh isi tiap wadah menapai suhu BC #4 sampai &@@#4. Penyimpanan obat tetes mata dilakukan dalam wadah kaa atau plastik tertutup kedap, ;olume &@ ml dan dilengkapi dengan penetes. ediaan tetes mata harus diberi etiket yang tertera D idak boleh digunakan lebih dari & bulan setelah tutup dibuka D. Penjelasan prosedur pembuatan tetes mata, dalam pembuatan sediaan tetes mata ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu pertama melakukan kalibrasi botol sebagai wadah sediaan. 2emudian alat"alat praktikum yang akan digunakan disterilkan ke dalam o;en dengan suhu &* selama &3 menit. -ilanjutkan dengan mensterilkan bahan yang dibutuhkan dengan memasukkannya ke dalam o;en suhu /3 #4 selama &3 menit. 3.1+
Cara ,-aluasi Obat Tetes Mata
E;aluasi sediaan merupakan tahap akhir dalam serangkaian proses pembuatan sediaan 'armasi tetes mata dengan ara melihat bentuk sediaan. Pada sediaan tetes mata, harus dilakukan uji e;aluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sediaan tetes mata tersebut layak untuk di gunakan dalam pengobatan atau tidak.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
33
Tetes Mata
a. ,-i &rganoleptik
?ji organoleptik atau uji indera atau uji sensorik merupakan ara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan
terhadap
suatu
produk. Pengujian
organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu suatu sediaan. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk. ?ji organoleptik biasanya dilakukan untuk menilai mutu bahan mentah yang digunakan untuk pengolahan dan 'ormula yang digunakan untuk menghasilkan produk. elain itu, dengan adanya uji organoleptik, produsen dapat mengendalikan proses produksi dengan menjaga konsistensi mutu dan menetapkan standar tingkat atau kelas"kelas mutu. Produsen juga dapat
meningkatkan
keuntungannya
dengan ara
mengembangkan produk baru, meluaskan pasaran, atau dengan mengarah ke segmen pasar tertentu. -engan uji organoleptik, produsen juga dapat membandingkan mutu produknya dengan produk pesaingnya sehingga dapat memperbaiki kekurangan produknya dengan ara menyeleksi bahan mentah atau 'ormulasi dari berbagai pilihan atau tawaran. Pengujiannya dilakukan dengan mengamati bau, rasa, warna serta kelarutan bahan dalam sediaan larutan tetes mata. etelah itu hasil pengamatan diatat dan dilaporkan dalam bentuk tabel. '. Ke-erni*an
2ejernihan adalah suatu batasan yang relati', artinya sangat dipengaruhi oleh penilaian subjekti' dari pengamat. ?ji kejernihan larutan sangat penting untuk memastikan tidak ada partikel padat yang belum terdispersi keuali sediaan yang dibuat dalam bentuk suspensi, serta untuk mengidenti'ikasi partikel"partikel yang tidak diinginkan dalam sediaan larutan tetes mata tersebut. idak dapat diragukan, suatu larutan bersih yang sangat mengkilap, membawa pengaruh bagi pengamat untuk menyimpulkan bahwa produk tersebut istimewa baik dalam mutu maupun kemurniannya.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
34
Tetes Mata
?ji kerjernian di tujukan untuk memastikan tidak ada partikel padat keuali berbentuk suspensi. Pengamatan dilakukan di bawah aha ya yang terdi'usi, tegak lurus ke arah bawah tabung. Penetapan dilakukan dengan menggunakan tabung reaksi alas datar diameter &3 mm hingga *3 mm, tidak berwarna, transparan, dan terbuat dari kaa netral. Masukkan ke dalam dua tabung reaksi masing"masing larutan :at uji dan suspensi padanan yang sesuai seukupnya, dibuat segar sehingga ;olume larutan dalam tabung reaksi terisi setinggi tepat /@ mm. andingkan kedua isi tabung setelah 3 menit pembuatan suspensi padanan dengan latar belakang yang hitam. 0arutan mata adalah dengan de'inisi bebas dari partikel asing dan jernih seara normal diperoleh dengan 'iltrasi. entunya, pentingnya peralatan 'iltrasi agar jernih dan terui baik sehingga bahan"bahan partikulat tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain peralatan untuk menghilangkannya. Pengerjaan penampilan untuk larutan dalam lingkungan yang bersih, dan harus tidak tertumpah memberikan kebersihan untuk penyiapan larutan jernih bebas dari partikel asing. -alam beberapa permasalahan, kejernihan dan sterilisasi dilakukan dalam langkah 'iltrasi yang sama. Ini penting untuk menyadari bahwa larutan jernih sama 'ungsinya untuk pembersihan wadah dan tutup. 2eduanya, wadah dan tutup harus bersih, steril dan tak tertumpahkan. +adah atau tutup tidak membawa partikel dalam larutan selama kontak lama dalam penyimpanan. 1ormalnya dilakukan tes sterilisasi.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D
35
Tetes Mata
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D