jaminan mutu pemeriksaan pemeriksaan laboratorium laboratorium Laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, atologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan (Keputusan (Keputusan Menteri Kesehatan Kesehatan RI No. 36!M"NK"#!#K!III!$%%3&. Laboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi terpenting dalam diagnostik in'itro. engan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan didapatkan data ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang diidenti)kasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial dari data pokok pasien. Indikasi permintaan laboratorium merupakan pertimbangan terpenting dalam kedokteran laboratorium. In*ormasi laboratorium dapat digunakan untuk diagnosis a+al yang dibuat berdasarkan ri+ayat penyakit dan pemeriksaan )sik. nalisis labor atorium juga merupakan bagian integral dari penapisan kesehatan kesehatan dan tindakan pre'enti* pre'enti* kedokteran. -ro*. dr. ardjoeno, #p-K/K dalam bukunya 0 Interpretasi asil 1es Laboratorium iagnostik, 2agian dari #tandar -elayanan Medik, mengemukakan tujuan dilakukannya pemeriksaan laboratorium adalah 0 Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes ke penyakit tertentu misalnya dengan urinalisis ditemukan bilirubin dan urobilin positi* yang berarti ikterus, maka tes selanjutnya adalah untuk melihat gangguan *aal hati. Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis misalnya anemia, malaria, tb, M. Memastikan diagnosis dari diagnosis diagnosis dugaan, misalnya ti*oid, hepatitis 2, I4. I4. Memasukkan!mengeluarkan dari diagnosis di*erensial misalnya pasien dengan panas5 ti*oid, malaria, dengue hemorrhagi *e'er (&. Menentukan beratnya penyakit, misalnya hepatitis, in*eksi saluran kemih Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis0 tb paru, sirosis hati. Menyaring penyakit dalam seleksi alon donor darah. Membantu menentukan ra+at inap, misalnya obser'asi ti*oid, obser'asi leukemia. Membantu dalam menentukan terapi atau pengelolaan dan pengendalian penyakit, misalnya leukemia, diabetes. Membantu ketepatan terapi, misalnya tes kepekaan kuman. Memonitor terapi, misalnya tes b7 pada diabetes, +idal pada ti*oid. Menghindari kesalahan terapi dan pemborosan obat setelah ditemukan diagnosis. Membantu mengikuti perjalanan penyakit, misalnya diabetes, hepatitis. Memprediksi atau menentukan ramalan (prognosis& penyakit, misalnya dislipidemia dengan penyakit jantung, kanker dengan kematian. Membantu menentukan pemulangan pasien ra+at inap, misalnya bila hasil pemeriksaan laboratorium kembali normal.
Membantu dalam bidang kedokteran kehakiman, misalnya tes untuk membuktikan perkosaan. Mengetahui status kesehatan umum (general hek up& 8leh karena itu laboratorium klinik menempati kedudukan sentral dalam pelayanan kesehatan. Karena kedudukan yang penting itulah maka tanggung ja+ab laboratorium klinik bertambah besar, baik tanggung ja+ab pro*essional (pro*essional responsibility&, tanggung ja+ab teknis (tehnial responsibility& maupun tanggung ja+ab pengelolaan (management responsibility&.
inamika 9lobalisasi :saha pelayanan kesehatan saat ini baru dalam keadaan trans*ormasi yang epat untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat yang meningkat terus menerus. #elain pentingnya peran dan kedudukan laboratorium klinik dalam upaya pelayanan kesehatan, terdapat *aktor lain yang mengharuskan setiap laboratorium berkomitmen terhadap penjaminan mutu. -esatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran laboratorium serta pesatnya arus in*ormasi, tingkat pendidikan masyarakat yang semakin maju, dan adanya peraturan perundang/undangan dan hukum kesehatan telah mendorong tingginya tuntutan akan mutu pelayanan laboratorium klinik.
Mutu -emeriksaan Laboratorium Klinik asil pemeriksaan laboratorium klinik yang terbaik adalah apabila tes tersebut teliti, akurat, sensiti*, spesi)k, epat, tidak mahal dan dapat membe dakan orang normal dari abnormal. 1eliti atau presisi adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang hampir sama pada pemeriksaan yang berulang/ulang dengan metode yang sama. Namun teliti belum tentu akurat. 1epat atau akurat adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang sama atau mendekati nilai biologis yang sebenarnya (true 'alue&, tetapi untuk dapat menapainya mungkin membutuhkan +aktu lama dan biaya yang mahal. #ensiti* adalah kemampuan menentukan substansi pada kadar terkeil yang diperiksa. #eara teoritis tes dengan sensiti)tas tinggi sangat di pilih namun karena nilai normalnya sangat rendah misalnya en;im dan hormon, atau tinggi misalnya darah samar, dalam klinik lebih dipilih tes yang dapat menentukan nilai abnormal.
kedua tes terakhir dapat positi* karena = 3 darah samar terdapat dalam *aeses, sedangkan tes pertama positi* dalam keadaan abnormal saja. 1es K" dan
#pesi)k adalah kemampuan mendeteksi substansi pada penyakit yang diperiksa dan tidak dipengaruhi oleh substansi yang lain dalam sampel tersebut, misalnya 1- (1reponema -alidum aemaglutination 1est&. #eara teoritis spesi)sitas sebaiknya 7%%> hingga tidak ada positi* palsu (*alse positi'e&. tetapi sensiti)tasnya misalnya berturut/turut adalah A%>, 7%%> dan BC>. 1es yang baik adalah bila sensiti'itas dan spesiti)tasnya 7%%> atau mendekati 7%%>.
-ersonel. aktor personel yang dapat menimbulkan 'ariasi yang besar pada hasil laboratorium misalnya 0 Kesalahan administrasi, tertukar dengan pasien lain, kesalahan menyalin pada *ormulir hasil Kesalahan pembaan, kesalahan penghitungan Kesalahan teknis dalam prosedur pemeriksaan -rasarana dan sarana laboratorium, misalnya 0 9angguan aliran listrik, air bersih. #uhu tidak sesuai dengan suhu yang dianjurkan untuk penentuan tes. ir suling dengan p yang tidak netral. Reagensia yang tidak baik, tidak murni, rusak atau kadalu+arsa. 2ahan standard kurang baik atau tidak ada. -eralatan (*otometer, pipet, dsb& tidak akurat. Kesalahan sistematis (systemati error&, yaitu berkaitan dengan metode pemeriksan (alat, reagensia, dsb& Kesalahan aak (random error&. 4ariasi hasil yang tidak dapat dihindarkan apabila dilakukan pemeriksaan berturut/turut pada sampel yang sama +alaupun prosedur pemeriksaan dilakukan dengan ermat.
Manajemen Mutu Laboratorium klinik bagaikan sebuah industri, dimana sampel yang diterima merupakan bahan bakunya, sedangkan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan merupakan produk yang dihasilkan. asil pemeriksaan yang dikeluarkan harus dapat dijamin mutunya. :ntuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pemeriksaan, maka perlu penataan *aktor/*aktor sebagai berikut 0 #umber aya Manusia (#M& #M yang kompeten, handal, pro*esional -enerapan
#istem, prosedur E mekanisme kerja (#-M& -enetapan dan penerapan #tandard 8perating -roedure (#8-& -enerapan Fuality ontrol (D<&, baik intralab maupun ekstralab. -rogram kontrol dalam laboratorium (intralab& atau -emantapan Mutu Internal (-MI& ialah program pemantapan mutu, pengeekan dengan nilai baku, penggunaan metode, alat, reagen dan prosedur yang benar untuk melihat ketelitian, keakuratan, sensiti)tas dan spesiti)tas pemeriksaan hingga menghasilkan hasil yang seara klinis dapat diperaya. -rogram kontrol kualitas ekstralab atau -emantapan Mutu "ksternal (-M"& ialah program pemantapan mutu yang dikoordinasikan oleh epkes atau perkumpulan pro*esi misalnya -#/-1KLIN sehingga hasil/hasil laboratorium tersebut dapat diperaya kebenarannya. asil yang baik juga menunjukkan mutu laboratorium tersebut baik, termasuk semua yang berkaitan dengan tes yaitu dokter, teknisi, metode, reagensia, peralatan dan sarana lainnya. i pihak lain, mutu laboratorium klinik yang baik menunjukkan keperayaan dokter terhadap hasil tes laboratorium tersebut. -enerapan manajemen mutu pelayanan laboratorium, seperti akreditasi, I#8 B%%7 (Duality Management #ystem&, I#8 7G7CB yang merupakan perpaduan I#8 B%%7 dengan I#8!I"< 7A%$G (International "letrotehnial
:paya menapai tujuan laboratorium klinik yakni terapainya pemeriksaan yang bermutu diperlukan strategi dan perenanaan manajemen mutu yang didasari Duality Management #iene (DM#& dengan suatu model i'eHD, yaitu 0 Duality -lanning (D-& -ada saat akan menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan di laboratorium, perlu merenanakan dan memilih jenis metode, reagen, bahan, alat, sumber daya manusia dan kemampuan yang dimiliki laboratorium. Duality Laboratory -ratie (DL-& Membuat pedoman, petunjuk dan prosedur tetap yang merupakan auan setiap pemeriksaan laboratorium. #tandar auan ini digunakan untuk menghindari atau mengurangi terjadinya 'ariasi yang akan mempengaruhi mutu pemeriksaan.
Duality
Langkah/langkah i'e D merupakan implementasi manajemen mutu laboratorium yang berujung pada