SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
Disusun Oleh: DWI YANTI 3415091329 DIAN WIDOWATI 3415092297 INDIRASARI 3415092292 (KELOMPOK 3)
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2009
HASIL
Tabung Reaksi
Setelah 1 jam
Setelah 24 jam
I
berwarna biru
(kontrol)
(tidak berubah)
berwarna biru (tidak berubah)
warna lebih terang dari
warna kuning kehijauan lebih terang
tabung I, ikan hidup
dari tabung Idan III, ikan mati
warna lebih terang dari
warna bening kebiruan lebih terang
tabung I
dari tabung I
paling bening di antara
warna bening kekuningan paling
semua tabung
terang di antara semua tabung,ikan mati
II (ikan cere) III (hidrila) IV (ikan cere & hidrila)
PEMBAHASAN
Setiap makhluk hidup memiliki ketergantungan dengan makhluk hidup lain maupun dengan lingkungannya yang bersifat timbal balik. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dalam suatu system ekologi disebut ekosistem. Ekosistem terdiri atas komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tak hidup). Pada praktikum kali ini akan diamati apakah benar terdapat ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dengan ikan cere dan hidrila sebagai komponen biotic dan air, udara, dan cahaya sebagai komponen abiotiknya. Sedangkan bromtimol biru (BTB) yang mempunyai trayek pH 6,0 – 7,6 digunakan sebagai indicator adanya kehidupan pada ekosistem buatan ini. Pada praktikum kali ini ekosistem buatan dibuat di dalam tabung reaksi yang ditutup aluminum foil sehingga udara diluar tabung reaksi tidak dapat masuk. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengamatan siklus udara, dimana udara yang dipakai dan dihasilkan organism murni merupakan udara yang berasal dari dalam tabung reaksi. Pada pengamatan setelah satu jam, air dalam tabung II, III, dan IV mengalami perubahan warna atau lebih bening dari control (tabung I). Hal ini disebabkan adanya organism diketiga tabung tersebut, pada tabung III dan IV hidrila akan melakukan respirasi dan fotosintesis karena hidrila merupakan tumbuhan hijau, sedangkan ikan cere pada tabung II dan IV akan melakukan respirasi. Hasil dari respirasi organism yang berupa karbondioksida inilah yang membuat air pada tabung-tabung ini berubah warna
karena air itu sudah dicampur BTB sebagai indicator keasaman suatu larutan (air). Berubahnya warna menjadi lebih terang mengidikasikasikan bertambah asamnya atau turunnya pH suatu larutan (air), hal ini sesuai dengan reaksi kimia CO2 dengan H2O yang menghasilkan asam karbonat. CO 2 + H 2 O ⇌ H 2 CO 3 Sebagaimana laju respirasi pada hewan lebih cepat disebabkan aktivitasnya yang aktif daripada tumbuhan yang aktivitasnya pasif, maka seharusnya warna air di tabung II lebih terang daripada tabung III. Namun, tidak demikian yang terjadi pada pengamatan kali ini karena hidrila yang digunakan mempunyai bobot yang lebih dibandingkan ikan cere. Sehingga, warna air di kedua tabung nyaris sama. Sedangkan tabung IV yang berisi hidrila dan ikan cere mempunyai warna air yang paling terang (bening) diantara ketiganya, hal ini disebabkan kadar CO2 sebagai hasil respirasi lebih banyak karena jumlah organism yang lebih banyak juga. Walaupun pada tabung ini hidrila berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang dapat digunakan untuk respirasi keduanya, namun jumlahnya tidak sepadan dengan yang dibutuhkan sehingga tetap saja respirasi beserta hasilnya yang lebih dominan terlihat. Pada pengamatan setelah 24 jam (1 hari), terdapat perubahan warna yang lebih signifikan pada tabung II, III, dan IV. Pada tabung II yang berisi ikan cere tampak berwarna kuning kehijauan, sedangkan pada tabung III yang berisi hidrila tampak berwarna bening kebiruan. Yang berarti kadar CO2 dalam air pada tabung II lebih banyak dari tabung III. Hal ini disebabkan hidrila selain melakukan respirasi juga melakukan fotosintesis yang menghasilkan oksigen, sehingga terdapat siklus udara di tabung III. Lain halnya dengan ikan yang hanya melakukan respirasi, siklus udara tidak terjadi di tabung II. Karena tabung ditutup sehingga tidak memungkinkan adanya udara dari luar, maka udara yang dipakai untuk respirasi organism pada tabung reaksi adalah murni berasal dari udara dalam tabung reaksi. Sedangkan pada tabung IV yang berisi hidrila dan ikan cere, warna air berubah menjadi kekuningan yang menandakan mempunyai derajat keasaman yang lebih tinggi dibanding yang lainnya.Hal ini tentu saja karena hasil respirasi oleh dua organism lebih banyak dari satu organism. Yang menyebabkan kadar CO2 semakin tinggi dalam air yang otomatis membuat kadar asam carbonat sebagai hasil reaksi CO2 dan H2O juga semakin tinggi. Setelah 24 jam, ikan ce re mati karena kehabisan oksigen yang menyebabkan kematian jaringan.
Jawaban pertanyaan.
1. Apa gunanya larutan BB? Jawab: Bromtimol Biru (BB) adalah indicator asam dan basa lemah yang pada pengamatan kali ini digunakan untuk megidentifikasi keberadaan asam karbonat (H2CO3) dalam tabung yang merupakan produk hasil reaksi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Dengan persamaan reaksi : CO 2 + H 2 O ⇌ H 2 CO 3 Karbon dioksida sendiri merupakan hasil respirasi. Sehingga apabila ada organism yang melakukan respirasi, air di dalam tabung akan menjadi semakin asam atau pH menurun. 2. Apa gunanya tabung reaksi I (pertama) sebagai kontrol? Jawab : Sebagai pembanding adanya perubahan warna pada tabung-tabung yang lain.
3. Mengapa hewan air dalam tabung IV lebih dapat bertahan hidup dibanding hewan air dalam t abung II? Jawab : Karena pada tabung IV ikan cere ditempatkan bersama hidrila yang bisa melakukan proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang bisa dimanfaatkan untuk respirasi keduanya. Sedangkan pada tabung II, ikan cere ditempatkan sendiri tanpa hidrila, pada tabung ini kadar CO2 dalam air terus meningkat tanpa adanya oksigen yang dihasilkan. Sehingga ikan cere cepat mengalami hipoksia.
4. Mengapa keempat tabung reaksi tersebut ditempatkan di tempat yang terang? Jawab : agar dapat dilihat perbedaan antara tabung yang berisi hidrila dan yang tidak. Dimana di dalam tabung yang berisi hidrila akan terjadi siklus udara sebagai akibat dari respirasi organism dan fotosintesis hidrila.
5. Mengapa digunakan air kolam sebagai media? Bagaimana jika media diganti dengan aquades? Jawab : Karena pada air kolam terdapat plankton-plankton yang bisa menjadi makanan ikan, dan juga mineral-mineral yang berguna bagi hidrila untuk proses fotosintesis. Selain itu, planktonplankton yang terdapat pada air juga melakukan fotosintesis, sehingga dihasilkan lebih banyak oksigen dan terjadinya siklus udara. Jika diganti aquades yang merupakan air steril, ikan cere akan kehilangan makanan sebagai sumber energinya, begitu pula hidrila akan kehilangan mineral-mineral dalam air sebagai bahan fotosintesisnya. Sehingga kematian ikan cere dan hidrila akan lebih cepat terjadi dibanding bila digunakan air kolam.
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, Betsy (2009), Penuntun Praktikum Biologi Umum, Jakarta : Universitas Negeri Jakarta http://www.wikipedia.org/wiki/carbonicacid , 22/11/2009, 13.44 WIB http://www.wikipedia.org/wiki/bromtymolblue, 22/11/2009, 14.00 WIB