BAHAN AJAR
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS : VII
MATERI POKOK : KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
ALOKASI WAKTU : 6 x 40 menit
Standar Kompetensi :
Memahami keanekaragaman makhluk hidup
Kompetensi Dasar :
Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
Indikator :
Membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri khusus kehidupan yang dimilikinya
Mendeskripsikan pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup
Mengklasifikasikan beberapa mahkluk hidup di sekitar berdasar ciri yang diamati
Membuat perbandingan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam sistem 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk Hidup
Kegiatan pengelompokan makhluk hidup menjadi golongan-golongan disebut klasifikasi. Cabang biologi yang khusus mempelajari klasifikasi adalah taksonomi.
Terdapat berbagai macam cara mengklasifikasikan makhluk hidup. Ada klasifikasi berdasarkan ciri luar makhluk hidup (ciri morfologi), manfaat makhluk hidup, habitus (perawakan), tempat hidup, dan sebagainya.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah :
mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup;
mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup;
mengetahui manfaat makhluk hidup untuk kepentingan manusia;
mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup.
Dalam taksonomi terdapat tingkatan takson (hirarki) yang disebut unit taksonomi. Urutan takson dari yang tertinggi hingga yang terendah adalah sebagai berikut:
Kingdom (Kerajaan/dunia)
Filum (hewan) atau Devisio (tumbuhan)
Classis (kelas)
Ordo (bangsa)
Familia (suku)
Genus (marga)
Species (jenis)
Saat ini para ahli menggunakan sistem klasifikasi 5 kingdom. Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Kingdom Monera
Kingdom Monera meliputi berbagai jenis bakteri dan ganggang hijau-biru. Ciri khas kingdom ini adalah selnya tidak memiliki membran inti sehingga disebut organisme prokariotik.
Bakteri
Bakteri berukuran mikroskopis sehingga hanya dapat diamati dengan mikroskop. Struktur bakteri masih sangat sederhana umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Selnya bersifat prokariotik (inti sel tidak diselubungi oleh membran inti, sehingga hanya disebut daerah inti).
Bakteri dapat hidup hampir di semua lingkungan. Bakteri ada yang dapat hidup tanpa menggunakan oksigen yang disebut bakteri anaerob, misalnya Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus. Bakteri yang lain hanya dapat hidup dengan menggunakan oksigen bebas yang disebut bakteri aerob.
Perkembangbiakannya dengan membelah diri.
Bentuk bakteri bermacam-macam, ada yang berbentuk batang (basil), berbentuk bulat (kokus), dan ada yang berbentuk lengkung atau seperti spiral (spirilum).
Bakteri yang berbentuk basil dan kokus biasanya mempunyai flagella (rambut cambuk) yang digunakan sebagai alat gerak.
Terdapat bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia.
Bakteri yang menguntungkan bagi manusia, antara lain :
Clostridium pasteurianum dan Azotobacter chroococcum; mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
Rhizobium radicicola; terdapat dalam bintil akar kacang dapat menyuburkan tanah.
Bakteri yang merugikan bagi manusia, antara lain :
Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipus.
Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
Clostridium tetani, pemyebab penyakit tetanus
Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
Bacillus antrachis, dapat menyebabkan penyakitantraks pada sapi.Bacillus antrachis, penyebab penyakit antraks pada ternak.
Bacillus antrachis,
dapat menyebabkan penyakit
antraks pada sapi.
Ganggang Hijau-Biru
Ganggang hijau-biru mempunyai ciri-ciri seperti bakteri, namun mempunyai klorofil a yang digunakan untuk fotosintesis. Klorofil ini tidak terletak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di dalam sitoplasma dan disebut bakterioklorofil.
Beberapa contoh ganggang hijau-biru adalah sebagai berikut:
Anabaena cycadae, hidup bersimbiosis pada akar pakis haji.
Anabaena azolla, hidup bersimbiosis di akar paku air.Azolla piñata sehingga dapat menyuburkan perairan.
Spirulina maxima, dimanfaatkan sebagai sumber makanan berprotein tinggi yang disebut protein sel tunggal (PST).
Spirulina dibudidayakan sebagai penghasil protein sel tunggal.Oscillatoria, merupakan ganggang biru yang berbentuk filamen.
Spirulina dibudidayakan sebagai penghasil protein sel tunggal.
Gloeocapsa, ganggang biru bersel tunggal yang dapat memfiksasi nitrogen bebas di udara.
Kingdom Protista
Kingdom Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang mempunyai sel eukariotik (mempunyai inti sel yang diselubungi membran inti).
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini adalah Protozoa dan ganggang selain ganggang biru.
Protozoa
Protozoa merupakan mikroorganisme yang mempunyai ciri-ciri seperti hewan, yaitu dapat bergerak bebas dan tidak mempunyai klorofil. Protozoa mempunyai alat gerak berupa kaki semu, silia (rambut getar), dan flagella (rambut cambuk).
Protozoa dibagi menjadi empat kelompok yaitu :
Hewan berkaki semu atau Rhizopoda, tubuhnya dapat membentuk kaki semu/pseudopodi. Contohnya Amoeba proteus, Entamoeba coli.
Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki flagel yang bergerak mirip dengan cambuk. Contohnya Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena.
Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang selalu bergetar berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. Contohnya Paramaecium, Didinum.
Hewan berspora atau Sporazoa, berkembang biak dengan spora. Contohnya Plasmodium.
Ganggang (Alga)
Ganggang mempunyai ciri-ciri yang menyerupai tumbuhan, yaitu mempunyai dinding sel dan berklorofil untuk fotosintesis. Selain klorofil, ganggang mempunyai pigmen atau zat warna yang lain. Berdasarkan pigmen utamanya, alga dapat dikelompokkan menjadi ganggang hijau, ganggang cokelat, ganggang merah, dan ganggang keemasan/pirang.
Contoh ganggang berikut ini.
Chlorella, (ganggang hijau), dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi.
Sargassum siliquosum (ganggang cokelat), hidup menempel di bebatuan sepanjang pantai berbatu daerah tropis. Ukurannya beragam, dari yang kecil hingga yang mencapai panjang puluhan meter.
Chlorella banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan kaya protein.Eucheuma spinosum (ganggang merah), dikenal sebagai rumput laut yang menghasilkan agar-agar.
Chlorella
banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan kaya protein.
Diatom (ganggang pirang), umumnya hidup sebagai plankton di laut. Diatom yang telah mati cangkangnya mengendap di dasar laut membentuk tanah diatom (tanah kersik) yang dapat digunakan sebagai bahan penyaring, bahan cat, dan bahan pelicin (amplas).
Kingdom Fungi ( jamur )
Kingdom Fungi mempunyai ciri-ciri :
tidak berklorofil
selnya eukariotik, berdinding sel dari zat kitin
bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
berkembang biak dengan membentuk spora.
tersusun atas benang-benang hifa, hifa bercabang-cabang membentuk miselium yang membentuk tubuh jamur.
Beberapa contoh jamur :
Rhizopus stolonifer (Phycomycetes), digunakan untuk membuat tempe dari kedelai, sehingga dikenal sebagai jamur tempe.
Saccharomyces cerevisiae (Ascomycetes), dimanfaatkan untuk membuat bir dan anggur sari buah.
Penicillium notatum (Ascomycetes), menghasilkan antibiotik penisilin.
Volvariella volvacea (Basidiomycetes), dikenal sebagai jamur merang yang enak dimakan.
Jamur tiram putih merupakanjenis Basidiomycetes yang dapatdimakan.Pleurotus ostreatus (Basidiomycetes), disebut pula jamur tiram yang enak dan aman untuk dimakan.
Jamur tiram putih merupakan
jenis Basidiomycetes yang dapat
dimakan.
Alternaria (Deuteromycetes), parasit pada tanaman kentang.
Helminthosporium (Deuteromycetes), parasit pada tanaman padi dan jagung.
Kingdom Plantae
Kingdom Plantae meliputi berbagai jenis tumbuhan yaitu lumut, paku, dan tumbuhan biji.
Ciri khas plantae ;
mempunyai klorofil
eukariotik
selnya berdinding dari selulosa
tidak mempunyai alat gerak aktif
tumbuh hampir tak terbatas
Plantae dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar berdasarkan ada atau tidak adanya pembuluh pengangkut, yaitu tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh.
Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta)
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah berbagai jenis lumut (Bryophyta).
Ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum sebagai berikut :
memiliki bentuk menyerupai akar (disebut rhizoid), batang dan daun, tetapi bukan akar, batang dan daun sejati,
Lumut Hati (Marchantia)tidak ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya, pengangkutan air dan garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat,
Lumut Hati (Marchantia)
habitatnya di tempat lembab atau basah,
tubuhnya berukuran 0,5cm—15 cm, dan
daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin (gametofit) dan tak kawin (sporofit), disebut metagenesis
Lumut Gambut (Spagnum)
Lumut Gambut (Spagnum)
Perhatikan pergiliran keturunan lumut berikut ini!
Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)
Tumbuhan berpembuluh dapat dikelompokan menjadi tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Tumbuhan paku (Pteridophyta)
Ciri-ciri tumbuhan paku :
sudah mempunyai akar batang dan daun yang jelas.
pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut sorus (sori kalau banyak), sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.
tempat hidup menempel pada pohon bersifat epifit.
perkembangbiakan secara kawin dan tak kawin yang disebut pergiliran keturunan.
Perhatikan pergiliran keturunan paku berikut ini!
Ciri Khas Daun Tumbuhan Paku, Adanya Sori dan Pucuk Daun Tergulung
Ciri Khas Daun Tumbuhan Paku, Adanya Sori dan Pucuk Daun Tergulung
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji mempunyai alat perkembang-biakan generatif berupa biji. Oleh karena itu sering disebut tumbuhan kormofita berbiji. Biji dihasilkan dari organ bunga sehingga tumbuhan berbiji juga disebut tumbuhan berbunga (Anthophyta).
Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan letak bakal bijinya, yaitu :
Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah.
Contoh Gymnospermae adalah melinjo (Gnetum gnemon), pakis haji (Cycas rumpii), damar (Agatis alba), pinus (Pinus merkusii) dan balsam (Abies balsama).
Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut srobilus yang mengandung sporangia.
Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah. Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Alat perkembangbiakan berupa bunga.
Organ tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.
Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
Dikotil atau dicotyledoneae
Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
tumbuhan biji berkeping dua.
akar tunggang.
daun tersebar berhadap-hadapan.
batang bercabang.
tulang daun menyirip atau menjari.
bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
biji memiliki dua daun lembaga
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
Suku getah–getahan (Euphorbiaceae)
Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
Suku kacang-kacangan (Papilonaceae).
Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
Suku terung–terungan (Solanaceae)
Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)
Monokotil/Monocotyledoneae
Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
tumbuhan biji berkeping satu.
akar serabut
daun berseling
tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
bagian bunga berbilangan tiga.
biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:
Gramineae (rumput-rumputan).
Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
Palmae (pinang-pinangan).
Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
Liliaceae (bawang-bawangan).
Contoh: bawang merah, bakung, lidah buaya.
Musaceae (pisang-pisangan).
Contoh: pisang manila, pisang hawaii.
Zingiberaceae (jahe-jahean).
Contoh : kunyit, lengkuas, kencur.
Kingdom Animalia
Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan. Ciri khas hewan adalah tidak mempunyai klorofil, mempunyai alat gerak aktif, eukariotik, dan bersel banyak.
Kingdom Animalia dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya tulang belakang (vertebrae) yaitu :
a. Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang.
Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
Protozoa (hewan bersel satu)
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi.
Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
Colenterata (hewan berongga)
Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.
Vermes (cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Platyhelminthes (cacing pipih)
Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.
Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati).
Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.
b) Nemathelminthes (cacing gilig)
Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
c) Annelida (cacing gelang)
Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan. Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacat.
Arthropoda (hewan berbuku–buku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.
Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)
Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva– kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.
b) Crustaceae (udang–udangan)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang.
Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c) Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen).
Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata kecil.
Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajengking.
Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d) Myriapoda (lipan)
Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
Mollusca (hewan lunak)
Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)
Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam (mutiara atau nakreas).
Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b) Gastropoda (cumi–cumi)
Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
Contoh : Gurita, cumi–cumi.
c) Cephalopoda (siput)
Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan.
Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh.
Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
Asternoida (bintang laut)
Echinoidea (landak laut)
Ophiuroidea (bintang laut)
Crinoidea (lilia laut )
Holothuroidea (tripang).
b. Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang.
Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur.
Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon, salamander.
Reptillia (reptil)
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.
Aves (burung)
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal).
Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.
Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru