a.
Stuktur Tali Pusat
1. Amnion : Menutupi funiculus umbicalis dan merupakan lanjutan amnion yang menutupi permukaan fetal plasenta. Pada ujung fetal amnion melanjutkan diri dengan kulit yang menutupi abdomen. Baik kulit maupun membran amnion berasal dari ektoderm. 2. Tiga pembulu dara : Setela struktur lengkung usus! yolk sack dan duktus "itellinus mengilang! tali pusat akirnya anya mengandung pembulu dara umbilikal yang mengubungkan sirkulasi janin dengan plasenta. #etiga pembulu dara itu saling berpilin di dalam funiculus umbilicalis dan melanjutkan sebagai pembulu dara kecil pada "ili korion plasenta. #ekuatan #ekuatan aliran dara $kurang lebi %&& ml' menit( dalam tali pusat membantu mempertaankan tali pusat dalam posisi relatif lurus dan mencega terbelitnya tali pusat tersebut ketika janin bergerak)gerak. #etiga pembulu dara tersebut yaitu : * Satu "ena umbilicalis memba+a oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran dara fetus dari dara maternal yang terletak di dalam spatium coriodeciduale. * ,ua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa $limba( dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran dara maternal untuk di ekskresikan. -. eli /arton : Merupakan 0at yang berkonsistensi lengket yang mengelilingi pembulu dara pada funiculus umbilicalis. eli /arton merupakan subtansi seperti jeli! juga berasal dari mesoderm seperti alnya pembulu dara. eli ini melindungi pembulu dara tersebut teradap kompresi! seingga pemberian makanan yang kontinyu untuk janin dapat di jamin. Selain itu juga dapat membantu mencega penekukan tali pusat. eli +arton ini akan mengembang jika terkena udara. eli eli /arton /arton ini kadang)kadang terkumpul terkumpul sebagai gempalan kecil dan membentuk simpul palsu di dalam funiculus umbilicalis. umla jeli inila yang menyebabkan funiculus umbilicalis menjadi tebal atau tipis. b.
ungsi Tali Pusat
ungsi ungsi tali pusat yaitu : * Sebagai saluran yang mengubungkan antara plasenta dan bagian tubu janin seingga janin mendapat asupan oksigen! makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima terlebi daulu ole plasenta melalui "ena umbilicalis. * Saluran pertukaran baan)baan kumu seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis. c.
Sirkulasi Tali Pusat
etus yang sedang membesar di dalam uterus ibu mempunyai dua keperluan yang sangat penting dan arus dipenui! yaitu bekalan oksigen dan nutrien serta
penyingkiran baan kumu yang diasilkan ole sel)selnya. ika keperluan ini tidak dapat dipenui! fetus akan mengadapi masala dan mungkin maut. Struktur yang bertanggung ja+ab untuk memenui keperluan fetus iala plasenta. Plasenta yang terdiri daripada tisu fetus dan tisu ibu terbentuk dengan lengkapnya pada ujung minggu yang ke)1 keamilan.
A. Definisi Omfalitis adalah infeksi pada tali pusat bayi baru lahir yang ditandai dengan kulit kemerahan disertai pus. Penyebab terjadinya omfalitis pada kasus ini adalah akibat kurangnya aseptik antiseptik saat pengguntingan dan perawatan tali pusat oleh bidan penolong persalinan. Hasil apus pus omfalitis adalah bakteri batang Gram negatif, sesuai dengan pola kuman yang sering menginfeksi bayi baru lahir. Tali pusat biasanya puput satu minggu setelah lahir dan luka sembuh dalam 1 hari. !ebelum luka sembuh merupakan jalan masuk untuk kuman dan infeksi yang dapat menyebabkan sepsis. Pengenalan se"ara dini infeksi tali pusat sangat penting untuk men"egah sepsis. Tali pusat merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan pada bayi yang baru lahir. #ayi yang baru lahir kurang lebih dua menit akan segera di potong tali pusatnya kira$ kira dua sampai tiga sentimeter yang hanya tinggal pada pangkal pusat %umbili"us&, dan sisa potongan inilah
yang sering terinfeksi Staphylococcus
aereus. Pada ujung tali pusat
akan mengeluarkan nanah dan pada sekitar pangkal tali pusat akan memerah dan disertai edema %'usbikin, ())&. Pada keadaan infeksi berat, infeksi dapat menjalar hingga ke hati %hepar& melalui ligamentum %falsiforme& dan menyebabkan abses yang berlipat ganda. Pada keadaan menahun dapat terjadi granuloma pada umbilikus %Prawirohardjo, ())(&
B. Insidensi
Tetanus *eonatorum dan infeksi tali pusat telah menjadi penyebab kesakitan dan kematian se"ara terus$menerus di berbagai negara. !etiap tahunnya sekitar )).))) bayi meninggal karena tetanus neonatorum dan +).))) meninggal akibat infeksi bakteri %-HO, 1/&. 0nfeksi sebagai salah satu penyebab kematian, sebenarnya dapat dengan mudah dihindari dengan perawatan tali pusat yang baik, dan pengetahuan yang memadai tentang "ara merawat tali pusat.
#erdasarkan perkiraan -orld Health Organitation% -HO& hampir semua% /& dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang. 2ebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini dan +( kematian neonatal disebabkan infeksi seperti3 sepsis, tetanus neonatorum, meningitis, pneumonia, dan diare.%0mral "hair, ())4&
C. Etiologi
0nfeksi
tali
pusat
adalah
suatu
penyakit
toksemik
akut
yang disebabkan
olehClostridium tetani dengan tanda utama kekakuan otot %spasme& tanpa disertai gangguan kesadaran %'ieke, ())&. 'erupakan hasil dari klostrodium tetani %5apitaselekta, ()))& bersifat anaerob, berbentuk spora selama diluar tubuh manusia dan dapat mengeluarkan toksin yang dapat mengahan"urkan sel darah merah, merusak lekosit dan merupakan tetanospasmin yaitu toksin yang bersifat neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot. %0lmu 5esehatanAnak,1/& 6aktor$faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi tali pusat pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut 3
a. Faktor kuman
Staphylococcus aereus ada dimana$mana dan didapat pada masa awal kehidupan hampir semua bayi, saat lahir atau selama masa perawatan. #iasanyaStaphylococcus aereus sering dijumpai pada kulit, saluran pernafasan, dan saluran "erna terkolonisasi. 7ntuk pen"egahan terjadinya
infeksi tali pusat sebaiknya tali pusat tetap
dijaga
kebersihannya, upayakan tali pusat agar tetap kering dan bersih, pada saat memandikan di minggu pertama sebaiknya jangan merendam bayi langsung ke dalam air mandinya karena akan menyebabkan
basahnya tali pusat
dan memperlambat proses pengeringan tali
pusat. 8an masih banyak penyebab lain yang dapat memperbesar peluang terjadinya infeksi pada tali pusat seperti penolong persalinan yang kurang menjaga kebersihan terutama pada alat$alat yang digunakan pada saat menolong persalinan dan khususnya pada saat pemotongan tali pusat. #iasakan men"u"i tangan untuk pen"egahan terjadinya infeksi %8anuatmadja, ())9&.
b. Faktor Maternal
!tatus sosial$ekonomi ibu, ras, dan latar belakang. 'empengaruhi ke"enderungan terjadinya infeksi dengan alasan yang tidak diketahui sepenuhnya. 0bu yang berstatus sosio$ ekonomi rendah mungkin nutrisinya buruk dan tempat tinggalnya padat dan tidak higienis. #ayi kulit hitam lebih banyak mengalami infeksi dari pada bayi berkulit putih. !tatus paritas %wanita multipara atau gra:ida lebih dari 9& dan umur ibu %kurang dari () tahun atua lebih dari 9) tahun. 1. 5urangnya perawatan prenatal. (. 5etuban pe"ah dini %5P8& 9. Prosedur selama persalinan.
c. Faktor Neonatatal
1. Prematurius % berat badan bayi kurang dari 1)) gram&, merupakan faktor resiko terjadinya infeksi. 7mumnya imunitas bayi kurang bulan lebih rendah dari pada bayi "ukup bulan. Transpor imunuglobulin melalui plasenta terutama terjadi pada paruh terakhir trimester ketiga. !etelah lahir, konsentrasi imunoglobulin serum terus menurun,
menyebabkan
hipigamaglobulinemia
berat.
0maturitas
kulit
juga
melemahkan pertahanan kulit. 5erentanan neonatus terhadap infeksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kulit dan selaput lendir yang tipis dan mudah rusak, kemampuan fagositosis dan leukosit immunitas masih rendah. 2. 8efisiensi imun. *eonatus bisa mengalami kekurangan 0gG spesifik, khususnya
terhadap streptokokus atau Haemophilus influen;a. 0gG dan 0gA tidak melewati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam darah tali pusat. 8engan adanya hal tersebut, aktifitas lintasan komplemen terlambat, dan <9 serta faktor # tidak diproduksi sebagai respon terhadap lipopolisakarida. 5ombinasi antara defisiensi imun dan penurunan antibodi total dan spesifik, bersama dengan penurunan fibronektin, menyebabkan sebagian besar penurunan akti:itas opsonisasi. -. 2aki$laki dan kehamilan kembar. 0nsidens infeksi pada bayi laki$ laki empat kali
lebih besar dari pada bayi perempuan. d. Faktor Lingkungan
1. memerlukan prosedur in:asif, dan memerlukan waktu perawatan di rumah sakit lebih lama. Penggunaan kateter :ena= arteri maupun kateter nutrisi parenteral merupakan tempat masuk bagi mikroorganisme pada kulit yang luka. #ayi juga mungkin terinfeksi akibat alat yang terkontaminasi. (. Paparan terhadap obat$obat tertentu, seperti steroid, bisa menimbulkan resiko pada neonatus yang melebihi resiko penggunaan antibiotik spektrum luas, sehingga menyebabkan kolonisasi spektrum luas, sehingga menyebabkan resisten berlipat ganda. 9. 5adang$ kadang di ruang perawatan terhadap epidemi penyebaran mikroorganisme yang berasal dari petugas %infeksi nosokomial&, paling sering akibat kontak tangan. 0nfeksi pada neonatus lebih sering di temukan pada ##2>. 0nfeksi lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir di rumah sakit dibandingkan dengan bayi yang lahir di luar rumah sakit. 8alam hal ini tidak termasuk bayi yang lahir di luar rumah sakit dengan "ara septik. !egala bentuk infeksi yang terjadi pada bayi merupakan hal yang lebih berbahaya dibandingkan dengan infeksi yang terjadi pada anak atau dewasa. 0ni merupakan alasan mengapa bayi harus dirawat dengan ketat bila di"urigai mengalami infeksi. +. Pada bayi yang minum A!0, spesies 2a"tba"illus dan ?."olli ditemukan dalam tinjanya, sedangkan bayi yang minum susu formula hanya didominasi oleh ?."olli. d. Proses persalinan
Persalinan yang tidak sehat atau yang dibantu oleh tenaga non medis, terjadi pada saat memotong tali pusat menggunakan alat yang tidak steril dan tidak diberikan obat antiseptik. 7ntuk perawatan tali pusat juga tidak lepas dari masih adanya tradisi yang berlaku di masyarakat. e. Faktor tradisi
!ebagian masyarakat misalnya dengan memberikan berbagai ramuan$ramuan atau serbuk$serbuk
yang diper"aya bisa membantu memper"epat kering dan lepasnya potongan
tali pusat. Ada yang mengatakan tali pusat bayi itu harus diberi abu$abu pandangan seperti inilah yang seharusnya tidak boleh dilakukan karena justru dengan diberikannya berbagai ramuan tersebut kemungkinan terjangkitnya tetanus lebih besar biasanya penyakit tetanus
neonatorum ini
"epat
menyerang
bayi,
pada keadaan infeksi berat hanya
beberapa hari setelah persalinan jika tidak ditangani biasa mengakibatkan meninggal dunia %'ieke, ())&.
D. Klasifikasi . Infeksi tali pusat lokal atau terbatas
@ika tali pusat bengkak, mengeluarkan nanah, atau berbau busuk, dan di sekitar tali pusat kemerahan dan pembengkakan terbatas pada daerah kuang dari 1 "m di sekitar pangkal tali pusat lokal atau terbatas.
!. Infeksi tali pusat berat atau meluas
@ika kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 "m atau kulit di sekitar tali pusat bayi mengeras dan memerah serta bayi mengalami pembengkakan perut, disebut sebagai infeksi tali pusat berat atau meluas. E. Patofisiologi
'ikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat men"apai neonatus melalui beberapa "ara, yaitu 3 •
Pada masa antenatal atau sebelum lahir. Pada masa antenatal kuman dari ibu setelah melewati plasenta dan umbilikus masuk dalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin. 5uman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta antara lain :irus rubella, herpes, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influen;a, parotitis. #akteri yang dapat melalui jalur ini, antara lain malaria, sipilis, dan toksoplasma.
•
Pada masa intranatal atau saat persalinan. 0nfeksi saat persalinan terjadi karena yang ada pada :agina dan ser:iks naik men"apai korion dan amnion. Akibatnya, terjadi amniotis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui umbilikus masuk dalam tubuh bayi.
•
0nfeksi paska atau sesudah persalinan. 0nfeksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi akibat infeksi nosokomial dari lingkungan di luar rahim %misal melalui alat$ alat 3
penghisap lendir, selang endotrakhea, infus, selang nasogastrik, botol minuman atau dot&. Perawat atau profesi lain yang ikut menangani bayi dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomil. 0nfeksi juga dapat terjadi melalui luka umbilikus %Asrining!.,())9&
F. "anda dan #e$ala
Tanda$tanda yang perlu di"urigai oleh orang tua adalah apabila timbul bau menyengat dan terdapat "airan berwarna merah darah atau bisa juga berbentuk nanah di sisa tali pusat bayi. Hal tersebut menandakan sisa tali pusat mengalami infeksi, lekas bawa bayi ke klinik atau rumah sakit, karena apabila infeksi telah merambat ke perut bayi, akan menimbulkan gangguan serius pada bayi %6ebrina, ())& 'anifestasi kebanyakan infeksi Staphylococcus pada neonatus adalah tidak spesifik, bakteremia tanpa kerusakan jaringan setempat dikaitkan dengan berbagai tanda, berkisar dari yang ringan sampai dengan keadaan yang berat. 8istress pernafasan, apnea, bradikardia, abnormalitas saluran "erna, masalah termoregulasi, adanya perfusi yang buruk, dan disfungsi serebral
merupakan
hal
umum.
0nfeksi spesifik yang disebabkan
oleh Staphylococcus aereus meliputi pneumonia, efusi pleural, meningitis, endokarditis, omfalitis, abses, dan osteomielitis %-ahab, ()))&. #ayi yang terinfeksi tali pusatnya, pada tempat tersebut biasanya akan mengeluarkan nanah dan pada bagian sekitar pangkal tali pusat akan terlihat merah dan dapat disertai dengan edema. Pada keadaan yang berat infeksi dapat menjalar ke hati %hepar& melalui ligamentum falsiforme dan menyebabkan abses yang berlipat ganda. Pada keadaan menahun dapat terjadi granuloma pada umbilikus %Prawirohardjo3())(&. @ika tali pusat bayi bernanah atau bertambah bau, berwarna merah, panas, bengkak, dan ada area lembut di sekitar dasar tali pusat seukuran uang logam seratus rupiah, ini merupakan tanda infeksi tali pusat %!ean, ())+&.
3. Diagnosa
8iagnosis infeksi tidak mudah karna tanda khas seperti yang didapat pada bayi sering kali tidak ditemukan, diagnosa dapat ditemukan pada pengamatan yang "ermat. 8iagnosa dini dapat dibuat apabila terdapat kelainan tingkah laku bayi dapat merupakan tanda$tanda permulaan infeksi umum.
8iagnosa infeksi perinatal sangat penting yaitu disamping untuk kepentingan bayi itu sendiri tetapi lebih penting lagi untuk kamar bersalin dan ruang perawatan bayinya. 8iagnosis infeksi perinatal tidak mudah. Tanda khas seperti yang didapat bayi yang lebih tua didapat tidak ditemukan. #iasanya diagnosis dapat ditegakkan dengan obser:asi yang teliti. Anamnesis kehamilan dan persalinan yang teliti dan akhirnya dengan pemeriksaan fisis dan labolatorium sering kali diagnosis didahului oleh persangkaan adanya infeksi, kemudian berdasarkan persangkaan itu diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan selanjutnya. 0nfeksi pada neonatus "epat sekali menjalar menjadi infeksi umum, sehingga gejala infeksi lokal tidak menonjol lagi walaupun demikian diagnosis dini dapat ditegakkan kalau kita "ukup waspada terhadap kelainan tingkah laku neonatus yang sering kali merupakan tanda permulaan infeksi umum. *eonatus terutama ##2> yang dapat hidup selama 4( jam pertama dan bayi tersebut tidak menderita penyakit atau kelainan kongenital tertentu, namun tiba tiba tingkah lakunya berubah, hendaknya harus diingat bahwa kelainan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh infeksi. #eberapa gejala yang dapat disebabkan diantarannya adalah malas minum, gelisah, tampak latergi, frekuensi pernafasan meningkat, berat badan turun, pergerakan berkurang, muntah, diare dan sebagainya kemungkinan besar ia menderita infeksi.
%. Penatalaksanaan
0nfeksi pada bayi dapat merupakan penyakit yang berat dan sangat sulit diobati. @ika tali
pusat bayi
terinfeksi oleh Staphylococcus
aereus,
sebagai
pengobatan
lokal
dapat diberikan salep yang mengandung neomisin dan basitrasin. !elain itu juga dapat diberikan salep gentamisin. @ika terdapat granuloma, dapat pula dioleskan dengan larutan nitras argenti 9 %Prawirohardjo,())(&. #erikut adalah klasifikasi infeksi dan penanganannya, antara lain 3 a& Infeksi tali pusat lokal atau terbatas
klorheksidin
larutan antiseptik %misalnya
gentian :iolet ), atau iodium po:idon (,& delapan kali sehari sampai tidak ada nanah lagi pada tali pusat. Anjurkan 0bu melakukan ini kapan saja bila memungkinkan.
@ika kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 "m, obati seperti infeksi tali pusat berat atau meluas.
b& Infeksi tali pusat berat atau meluas
ujuk bayi ke dokter dan tetap lakukan perawatan seperti infeksi tali pusat lokal atau terbatas. Oleh dokter akan dilakukan pemeriksaan tanda tanda sepsis pada bayi. 2akukan pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan sensi:itasi. 8apat diberikan pemberian antibiotik sesuai indikasi seperti 5loksasilin oral selama lima hari @ika terdapat pustule = lepuh kulit dan selaput lendir.