INFEKSI DENTOMAKSILOFASIAL Tutorial 8
ANGGOTA TUTORIAL 8
Ismi Inayatur Fadylla Nuansa Citra Majid Maharsi Eka Aprillia Dei Fitr#tul $asanah %r Dianita %ahmah &ilitania 'utri &epma (irati)ha Nakhita *intan+ Ade Ayu D,i %iani
141610101030 141610101046 141610101053 1416101010!" 1416101010"0 1416101010"1 1416101010"3 1416101010"4 1416101010"5 1416101010"-
ANGGOTA TUTORIAL 8
Ismi Inayatur Fadylla Nuansa Citra Majid Maharsi Eka Aprillia Dei Fitr#tul $asanah %r Dianita %ahmah &ilitania 'utri &epma (irati)ha Nakhita *intan+ Ade Ayu D,i %iani
141610101030 141610101046 141610101053 1416101010!" 1416101010"0 1416101010"1 1416101010"3 1416101010"4 1416101010"5 1416101010"-
PENYAKIT INFEKSI DENTOMAKSILOFASIAL &e#ran+ laki.laki /erusia 5 tahun datan+ ke %&M den+an keluhan +i+i +eraham atas kanan sakit2 Dari anamnesis diper#leh +i+i terasa sakit sejak 3 hari yan+ lalu dan makin hari rasa sakit makin /ertam/ah sharp pain hin++a ke kepala dan tidak dapat tidur2 ntuk men+hilan+kan rasa sakit pasien meminum #/at pen+hilan+ rasa sakit tetapi rasa sakit hilan+ se/entar /e/erapa jam ke kemudian mudian sakit ke kem/ali2 m/ali2 Dari pemeriksaa pemeriksaan n ekstra #ral terdapat /en+kak pada pipi kanan keras tidak /er/atas jelas sakit dan kulit mene+an+ dan ,arna men+kilat2 'emeriksaan lim7#n#di su/ mandi/ular kanan tera/a sakit2 'emeriksaan intra #ral terlihat +i+i 1" 1! karies super8sialis +i+i 16 dan 46 karies pr#7unda2 'emeriksaan 'emeriksaan le/ih lanjut pada +i+i 16 dan 46 terdapat s#rdes dan de/ris pada permukaan +i+i dasar kaitas lunak tidak sakit dan tidak ditemukan adanya per7#rasi2 9es din+in 16 .2 9es perkusi dan tekan +i+i 16 sakit +i+i m#/iliti :2 ;ukal 7#ld re+i# 16 sedikit teran+kat palpasi keras dan tidak sakit +in+ia kemerahan trismus derajat 2 'emeriksaan r#nsen#+ra8 pada +i+i 16 dan 46 terlihat karies mendekati atap pulpa terlihat adanya +am/aran radi#lusen pada apek 16 di
STEP 1 1.
2.
".
(. *.
Sharp pain: Rasa sakit yang semakin tajam karena adanya peningkatan stimulus, biasanya berupa rasa nyeri yang tajam. Trismus 2! Gangguan pada otot mastikasi atau nervus trigeminus yang dapat menghambat pada saat membuka mulut. Pada kasus ini, penderita hanya dapat membuka mulut selebar 2 cm. Lim#$n$%i su&man%i&u'aris! kelenjar lima atau kelenjar getah bening, berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh lime. !erjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat"tempat terbentuknya limosit. Di##us)! #enyebar atau batas tidak jelas. Gi+i m$&i'i,i! $erajat kegoyangan gigi yang disebabkan oleh hilangnya jaringan penyangga yang ada di ba%ahnya .
-.
/.
8.
0.
1. 11.
Kai,as! &ubang pada gigi yang biasanya ber%arna coklat kehitaman. !avitas biasanya terbentuk karena adanya karies pada gigi. A&s)s! $isebabkan karena adanya ineksi jaringan dimana sel"selnya mengalami proses inlamasi dan terdapat penumpukan pus atau nanah di dalamnya. P)r#$rasi! !aries pada gigi yang sudah mencapai pulpa. S$r%)s! !umpulan lendir yang akan menjadi kerak pada permukaan gigi. u3a' #$'%! &ipatan yang terdapat di daerah bukal. Tr)panasi4$p)n &ur! Teknik untuk mengeluarkan darah dan pus dengan menggunakan bur. 'ertujuan untuk mengurangi rasa sakit pada penderita.
STEP 2 #engapa pada skenario rasa sakit pada pasien semakin bertambah
Penyakit ineksi dentomaksiloasial yang manakah yang kemungkinan dialami ol
MENGAPA PADA SKENARIO RASA SAKIT PADA PASIEN SEMAKIN ERTAMA5 6 !arena tidak adanya pera%atan lebih lanjut dan oral hygine yang buruk yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan bakteri. (ktivitas dari bakteri ini menyebabkan meningkatnya rasa sakit pada pasien. )al ini memicu sistem imun pada pasien untuk bekerja lebih keras dengan meningkatkan suplai mediator radang khususnya prostaglandin yang dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada pasien.
MENGAPA PADA SKENARIO RASA SAKIT 5ILANG SEENTAR TAPI EERAPA 7AM KEMUDIAN SAKIT KEMALI6
!arena pada skenario, pasien meminum obat penghilang rasa sakit yang bersiat sementara, sehingga rasa sakit dapat muncul kembali ketika mediator radang di suplai kembali.
MENGAPA PADA PEMERIKSAAN LIMFONODI SUMANDIULAR TERASA SAKIT SAAT DIRAA6 $isebabkan karena adanya ineksi yang masuk melalui pembuluh limatik menuju limonodi submandibular sehingga memicu limonodi untuk bekerja lebih keras melalui proses inlamasi atau keradangan sehingga menimbulkan rasa sakit pada pasien *dolor+.
MENGAPA PADA PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL TERLI5AT ADANYA PIPI KANAN YANG ENGKAK SAKIT KULIT MENEGANG DAN 9ARNA MENGKILAT6 Penumpukan pus atau nanah dari proses inlamasi menyebabkan adanya pembengkakan yang terlihat dari luar atau ekstra oral. )al ini menyebabkan epitel tertarik dan menegang. )al ini juga dapat berlanjut pada kerusakan epitel yang menimbulkan %arna mengkilat pada epitel. edangkan rasa sakit muncul dari proses inlamasi.
PENYAKIT INFEKSI DENTOMAKSILOFASIAL MANAKA5 YANG KEMUNGKINAN DIALAMI OLE5 PASIEN6
$ari skenario diatas, kemungkinan pasien menderita abses periapikal. )al ini ditunjukkan dengan adanya gambaran radiolusen diuse yang berada pada apikal gigi -.
AGAIMANA MEKANISME TIMULNYA ASES PADA5AL ELUM ADANYA PERFORASI PADA PULPA 6
$ari skenario tersebut, diketahui pasien mengalami karies prounda. $iduga karies prounda sudah mencapai stadium //, dimana pada stadium ini sudah terjadi radang %alaupun belum ada perorasi.
MENGAPA SETELA5 DILAKUKAN OPEN UR4TREPANASI RASA SAKIT PADA PASIEN ERKURANG 6
)al ini disebabkan karena setelah dilakukan open bur atau trepanasi, pus atau nanah yang menekan sara dapat keluar sehingga mengurangi rasa sakit pada pasien yang disebabkan karena tertekannya sara oleh penumpukan pus.
MENGAPA PADA GIGI 1- TERASA SAKIT SAAT TES PERKUSI TAPI TIDAK TERASA SAKIT SAAT DILAKUKAN TES PALPASI6 $ari skenario diatas diketahui pasien mengalami penyakit ineksi odontogenik. /neksi odontogenik merupakan ineksi yang berasal atau bersumber dari gigi. ehingga pada saat dilakukan tes perkusi *tes kevitalan pada jaringan keras+ menimbulkan rasa sakit pada gigi pasien. edangkan pada tes palpasi *tes kevitalan pada jaringan lunak+ tidak menimbulkan rasa sakit, karena rasa sakit hanya timbul dari gigi atau jaringan keras.
MENGAPA TERLI5AT ADANYA GAMARAN RADIOLUSEN YANG DIFFUSE PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI 6
(bses pada gambaran radiogra menunjukkan gambaran gelap atau radiolusen dan diuse karena terdiri dari jaringan lunak atau cairan didalamnya dengan batas yang tidak jelas.
STEP ( Kavitas
Bakteri
Invasi
Infamasi
Ineksi penyakit Ineksi dentomaksiloas !dontogen ial
Pericoronitis
Abses
Selulitis
Macam
Macam
Macam
Tanda &
Tanda &
Tanda &
LEARNING O7E:TI;E -.
#engetahui, memahami dan menjelaskan deinisi dan patogenesis ineksi odontogen
2.
#engetahui, memahami dan menjelaskan macam ineksi odontogenik beserta deinisi, etiologi, patogenesis dan gejala dari masing"masing ineksi
MENGETA5UI MEMA5AMI DAN MEN7ELASKAN DEFINISI DAN PATOGENESIS INFEKSI ODONTOGEN
INFEKSI ODONTOGEN
/neksi odontogen adalah ineksi yang berasal dari gigi
Penyebabnya adalah bakteri yang merupakan lora normal dalam mulut
/neksi odontogen dapat menyebar secara perkontinuitatum, hematogen, dan limfogen
Penjalaran ineksi odontogen yang menyebabkan abses dibagi dua yakni penjalaran tidak berat dan penjalaran berat
INFEKSI ODONTOGENIK UMUMNYA MELE9ATI " TA5AP SEELUM MEN7ALANI RESOLUSI ! -.
elama - sampai 0 hari
2.
(ntara 1 sampai hari
0.
(khirnya abses pecah
3aktor"aktor yang mempengaruhi kemampuan penyebaran dan kega%atan ineksi odontogenik
4enis dan virulensi kuman penyebab
$aya tahan tubuh penderita
4enis dan posisi gigi sumber ineksi
Panjang akar gigi sumber ineksi terhadap perlekatan otot"otot
MENGETA5UI MEMA5AMI DAN MEN7ELASKAN MA:AM INFEKSI ODONTOGENIK ESERTA DEFINISI ETIOLOGI PATOGENESIS DAN GE7ALA DARI MASING
PERI:ORONITIS P"#I$!#!%ITIS
PERI
:ORON
ITIS
Pericoronitis adalah peradangan pada jaringan lunak yang mengelilingi mahkota gigi yang baru erupsi sebagian
AKT!# P"%'"BAB P"#I$!#!%ITIS
GE7ALA KLINIS PERI:ORONITIS
Gingiva kemerahan
'engkak
rasa sakit pada %aktu mengunyah makanan
'au mulut
#eningkatnya suhu tubuh
$itemukan ulkus pada jaringan operkulum
&imadenitis pada kelenjar lime submandibularis
Trismus
KLASIFIKASI PERI:ORONITIS Pericoronitis
ASES
(bses adalah ineksi akut yang terlokalisir pada rongga yang berdinding tebal
(bses rongga mulut adalah suatu ineksi pada mulut, %ajah, rahang, atau tenggorokan yang dimulai sebagai ineksi gigi atau karies gigi
(bses disebabkan oleh bakteri endogen, impaksi makanan, gingivitis dan karies dentis *pulpitis+
Pembentukan abses akan meningkat jika :
Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya ineksi $arah yang terineksi mendapatkan aliran darah yang kurang Terdapat gangguan sistem kekebalan.
5ara bakteri menyebabkan abses : -.'akteri masuk keba%ah kulit akibat luka 2.'akteri menyebar dari suatu ineksi dibagian tubuh yang lain 0.'akteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia
FAKTOR
PATOGENESIS ASES !(6/T( '(!T9R/
('9 '9R;()( #99#'; ;'P9R/=T9(&
#9>9'(R !9 3(5/(& P(59
/39!/
('9 #95(R/ 4(&( !9&;(R
!9#(T/( P;&P(
P; < ('9 $/ P9R/(P/!(&
1. ASES PERIAPIKAL =ASES DENTO
terjadi di daerah periapikal gigi yang sudah mengalami kematian. G)?a'a! inlamasi, pembengkakan dan demam.
2. ASES SUPERIOSTEAL pus dalam jumlah terbatas terakumulasi di antara tulang dan periosteal.
". ASES SUMUKOSA =ASES SPASIUM ;ESTIULAR> kelanjutan abses subperiosteal yang kemudian pus berkumpul dan sampai diba%ah mukosa setelah periosteum tertembus.
(. ASES FOSA KANINA G)?a'a 3'inis pembengkakan pada muka, kehilangan sulkus nasolabialis dan edema pelupuk mata ba%ah sehingga tampak tertutup. 'ibir atas bengkak, seluruh muka terasa sakit disertai kulit yang tegang ber%arna merah.
*. ASES SPASIUM UKAL G)?a'a 3'inis! terbentuk di ba%ah mukosa bukal dan menonjol ke arah rongga mulut. Pada pemeriksaan estraoral tampak pembengkakan dius, tidak jelas pada perabaan.
-. ASES SPASIUM INFRATEMPORAL G)?a'a 3'inis ! =edem kelopak mata Trismus rahang akit yang hebat terutama bila membuka mulut akit bila menelan *pharyn? bengkak+
/. ASES SPASIUM SUMASSETER G)?a'a 3'inis! sakit berdenyut diregio ramus mandibula bagian dalam, pembengkakan jaringan lunak muka disertai trismus. 'agian posterior ramus mempunyai daerah tegangan besar dan sakit pada penekanan.
8. ASES SPASIUM SUMANDIULA G)?a'a 3'inis! Pembengkakan diregio submandibular disudut rahang yang menyebar ke daerah leher Tidak ada oedem intra oral Gigi dalam keadaan periodontitis
0. ASES SULINGUAL G)?a'a 3'inis!
pembengkakan dasar mulut
lidah terangkat, bergerser ke sisi yang normal. !elenjar sublingual tampak menonjol
Penderita mengalami kesulitan menelan dan terasa sakit
1. ASES SPASIUM SUMENTAL G)?a'a 3'inis! selulitis pada regio submental. perabaan luktuati positi. Pada pemeriksaan intra oral tidak tampak adanya pembengkakan. Gusi disekitar gigi penyebab lebih merah dari jaringan sekitarnya.
11. ASES SPASIUM PARAFARINGEAL /neksi pada spasium ini mudah menyebar keatas melalui berbagai oramina menuju bagian otak. !ejadian tersebut dapat menimbulkan abses otak, meningitis atau trombosis sinus. 'ila ineksi berjalan ke ba%ah dapat melalui selubung karotis sampai mediastinuim.
SELULITIS elulitis adalah sebuah inlamasi yang menyebar pada jaringan lunak yang tidak terpusat pada satu area saja *berkebalikan dengan abses+ yang cenderung menyebar melalui celah"celah jaringan sepanjang %ajah. *Rajendran, 2@@A+
elulitis adalah suatu penyebaran oedematus dari inlamasi akut pada permukaan jaringan lunak dan bersiat dius
$apat terjadi pada semua tempat dimana terdapat jaringan lunak dan jaringan ikat longgar, terutama pada muka dan leher, karena biasanya pertahanan terhadap ineksi pada daerah tersebut kurang sempurna.
Kok
/neksiB(bses periapikal
Penyebaran ke jaringan lunak
elulitis
&isa sih6
Mi3r$$r+anism )
5$s, =ral )ygine
6irulensi
istem imun
4umlah
;mur (sal ineksi
uplai darah 9ektiitas sistem pertahanan
Toksisitas
/neksiB(bse s periapikal
Penyebaran ke jaringan lunak
elulitis
5ellulitis dan abses memiliki tampilan yang serupa pada penderitanya. amun terdapat beberapa hal yang membedakan:
5ellulitis terbentuk secara akut dan penyebaran terjadi dengan cepat, sedangkan abses terjadi secara kronis dan perlahan.
5ellulitis memiliki pembengkakan dengan ukuran yang lebih luas dan dius *tak memiliki batas yang jelas+ dibandingkan dengan abses yang cenderung terlokalisasi dengan membentuk rongga cairan.
5ellulitis tidak berisi cairan nanah, namun berisi eksudat inlamasi. edangkan (bses berisi nanah *Peterson < 9llis, 2@@2 C TopaDian < Goldberg, 2@@2+.
GE7ALA
#alaise
Trismus
$emam
$isagia
'engkak
&eukositosis
!onsistensi bisa lunak atau keras seperti papan
Peningkatan laju endap darah *9R+
&imadenitis
&esi tampak merah &imangitis gelap, tidak berbatas tegas pada tepi lesi tidak dapat diraba atau tidak meninggi.
Trismus
&imangitis &imadenitis
!&(/3/!(/ 9&;&/T/
SELULITIS SIRKUMSKRIPTA SEROUS AKUT
elulitis yang terbatas pada daerah tertentu yaitu satu atau dua spasia asial, yang tidak jelas batasnya
/neksi bakteri mengandung serous, konsistensinya sangat lunak dan spongius
Penamaannya ruang anatomi yang terlibat.
berdasarkan atau spasia
SELULITIS SIRKUMSKRIPTA SUPURARTIF AKUT
Prosesnya hampir sama dengan selulitis sirkumskripta serous akut, hanya ineksi bakteri tersebut juga mengandung suppurasi yang purulen
Penamaan berdasarkan spasia yang dikenainya
4ika terbentuk eksudat yang purulen, mengindikasikan tubuh bertendensi membatasi penyebaran ineksi dan mekanisme resistensi lokal tubuh dalam mengontrol ineksi
SELULITIS DIFUS AKUT
elulitis dius yang paling sering dijumpai adalah Phlegmone B (ngina &ud%igFs
(ngina &ud%igFs merupakan suatu selulitis dius yang mengenai spasia sublingual, submental dan submandibular bilateral, kadang"kadang sampai mengenai spasia pharingeal
elulitis dimulai dari dasar mulut. eringkali bilateral, tetapi bila hanya mengenai satu sisiB unilateral disebut Pseudophlegmon.
'iasanya ineksi primer dari selulitis berasal dari gigi molar kedua dan ketiga ba%ah. Gejala klinis dari Phlegmon, seperti oedema pada kedua sisi dasar mulut, berjalan cepat menyebar ke leher hanya dalam beberapa jam, lidah terangkat, trismus progressi, konsistensi kenyal kaku seperti papan, pembengkakan %arna kemerahan, leher kehilangan anatomi normalnya, seringkali disertai demamBkenaikkan temperatur tubuh, sakit dan sulit menelan, kadang sampai sulit bicara dan bernaas.
DAFTAR PUSTAKA Al $utami Ai2 012 Hubungan Abses dengan Demam sebagai Gejala Infeksi2 B,,,2 %ep#sit#ryunhas2a)2id diakses pada tan++al uni 015 ;erini et al 1--! Medi)a ral ;u))al and Ceri)#7a)ial Cellulitis2 (#lume 4 p33!.502 ;ustamin Firdasari2 0142 Prevalensi Insidensi Perikoronitis Terhadap Posisi Impaksi Molar ke Tiga Mandibula di RSGM Halimah Dg Sikati Makassar 2 Brep#sit#ry2unhas2a)2id2 Diakses pada tan++al 3 uni 015 Dimitr#ulis 2 1--!2 A S!nopsis of Minor "ral Surger! 2 Gri+ht @7#rd !1."1 uiterre and 'ere *2 0042Third Molar Infe#tions2 Med ral 'at#l ral Cir ;u)al2 Harasutisna 9is2 00!2 &elulitis Fasialis2 ;andun+2 Fakultas Hed#kteran i+i niersitas 'adjadjaran2Heys D and ;art#ld M2 0002 Periodontal #onditions of relevan#e to the Australian Defen#e $or#e2 Australian De7en)e F#r)e $ealth2 *em#ni)k Daid2 *ud,i+s An+ina? Dia+n#sis and treatment2