INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH: RINALDY ADITYA.A 0718.011.032 FAK.KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
1.1 PENDAHULUAN Infeksi adalah:
Adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam (3 HARI) selama pasien berada dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial
1.2 PENDAHULUAN Infeksi nosokomial tsbt dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh Cara transmisi mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara (baik droplet maupun airbone), dan kontak langsung. Di Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya infeksi dapat terjadi kepada siapa saja tanpa mengenal golongan, status, usia, jenis kelamin, dan berat badan.
1.3 PENDAHULUAN Berbagai prosedur penanganan pasien memungkinkan juga petugas terinfeksi dengan kuman yang berasal dari pasien, oleh karena itu petugas di harapkan mengerti akan bahaya sebab-akibat dari infeksi nosokomial. Infeksi kepada petugas juga berpengaruh pada mutu pelayanan, karena petugas menjadi sakit sehingga tidak dapat melayani pasien dengan baik. Pengetahuan tentang pencegahan infeksi juga sangat penting untuk seluruh petugas Rumah Sakit, petugas sarana kesehatan, pasien dan keluarga pasien.
2.1 PERAN PETUGAS ?
Peran petugas adalah sebagai pelaksana langsung dalam upaya pencegahan infeksi dan penyembuhan penyakit, Dengan berpedoman pada peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya, maka perlu dilakukan pelatihan yang menyeluruh untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam pencegahan infeksi di Rumah Sakit.
2.2 PERAN RUMAH SAKIT ?
Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana orang yang sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang sangat dekat. Di tempat ini pasien mendapatkan terapi dan perawatan untuk dapat sembuh. Tetapi ingat! rumah sakit juga merupakan sarang dari berbagai macam penyakit yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung.
3.1 STRATEGI PENCEGAHAN !
Salah satu strategi yang sudah terbukti bermanfaat dalam pengendalian infeksi nosokomial adalah peningkatan kemampuan petugas kesehatan dengan metode Universal Precautions atau dalam bahasa Indonesia nya Kewaspadaan Universal ( KU ) yaitu suatu cara penanganan baru untuk meminimalkan pajanan darah dan cairan tubuh dari semua pasien, tanpa memperdulikan status infeksi. cuci tangan secara benar penggunaan alat pelindung desinfeksi dan memeriksa pada alat tusukan tajam dalam upaya mencegah transmisi mikroorganisme melalui darah dan cairan tubuh. Pengelolaan limbah dan lingkungan Tindakan prophylaxis pada kecelakaan kerja
3.2 MENCEGAH PENULARAN DARI RUMAH SAKIT ?
Pembersihan yang rutin sangat penting untuk meyakinkan bahwa rumah sakit sangat bersih dan benar-benar bersih dari debu, minyak dan kotoran. Perlu diingat bahwa sekitar 90 persen dari kotoran yang terlihat pasti mengandung kuman, dan Harus ada waktu yang teratur untuk membersihkan dinding, lantai, tempat tidur, pintu, jendela, tirai, kamar mandi, dan alat-alat medis yang telah dipakai berkali-kali. Toilet rumah sakit juga harus dijaga, terutama pada unit perawatan pada pasien penderita diare yang guna nya untuk mencegah terjadinya infeksi kepada pasien lain. Salah satu caranya yaitu dengan cara membersihkan toilet secara teratur dan diberi disinfektan.
3.3 RUANGAN ISOLASI ?
Penyebaran infeksi nosokomial juga dapat dicegah dengan membuat suatu ruangan pemisah antar pasien atau ruangan khusus yang biasa dikenal dengan Ruang isolasi , karena ruangan tersebut sangat diperlukan fungsinya untuk penyakit yang penularannya melalui udara, contohnya Tuberkulosis, dan SARS, yang mengakibatkan kontaminasi berat. Sebaiknya satu pasien berada dalam satu ruang isolasi, tetapi bila sedang terjadi kejadian luar biasa dan penderita melebihi kapasitas, beberapa pasien dalam satu ruangan tidaklah apa-apa selama mereka menderita penyakit yang sama.
4. SASARAN PRIMER
Setiap petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien dan bahan yang berasal dari pasien, yaitu : 1. Tenaga Medis dan Paramedis 2. Petugas Laboratorium 3. Tenaga penunjang atau tambahan 4. Petugas Sanitasi
5. SASARAN SEKUNDER Pasien Keluarga pasien Warga di sekitar rumah sakit, dan Pedagang di sekitar rumah sakit
5. PERAN DAN FUNGSI PELATIHAN Setelah pelatihan diharapkan seorang petugas kesehatan atau si sasaran primer tsbt, mampu mengubah sikap dalam bekerja sehingga dapat melindungi pasien, dirinya sendiri dan lingkungan kerja terhadap infeksi nosokomial dengan penerapan Kewaspadaan Universal secara baik.
6. EVALUASI
Eliminasi dan kurangi perkembangan agen penyebab infeksi dan faktor lainnya yang DAPAT menyebabkan perkembangan infeksi nosokomial. Penyebaran infeksi nosokomial terutama dari udara dan air harus menjadi perhatian utama agar infeksi tidak meluas. Mengurangi prosedur-prosedur invasif untuk menghindari terjadinya infeksi Lakukan rencana yang terintegrasi, monitoring dan program untuk mengawasi kejadian infeksi, identifikasi penyakit dan mengontrol penyebarannya.
SEKIAN PRESENTASI DARI SAYA. . . TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA